Pengembangan modul pembelajaran tematik kelas IV berbasis multipe intelligence - USD Repository
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV
BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Disusun Oleh:
Christiana Risma Marthawati
101134175
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seiring rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karya ini saya persembahkan
untuk:
Tuhan Yesus
Papa yang di surga, papa Eko Nur Cahyo
Mama Nawilah yang selalu sabar dan memberikan dukungan dalam
bentuk material maupun spiritual
Adikku tersayang, Elisabet Nur Widyaningsih
Teman-teman satu kontrakan baik sekarang atau dulu (Nia, Ida, Vivi, Mb
Iren, dll)
Keluarga besar Paradhe.
Sahabatku tercinta Hersi Maningrum, Andika Wilasana, Heribertus Sigit
Prasetyo dan William Adi yang selalu memberi semangat
Almamater Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku (Filipi 4:13).
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah ( Lessing )
Jika Anda tak pernah memutuskan berhenti, Anda tak akan pernah
terkalahkan.
Always be yourself and never be anyone else even if they look better
than you.
Happiness is not money, but a peace of mind and soul.
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Marthawati, Christiana Risma. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran
Tematik Kelas IV Berbasis Multiple intelligence. Skripsi: Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma.
Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, modul tematik, multiple intelligence
Pergantian kurikulum menyebabkan terbatasnya fasilitas pembelajaran
untuk kurikulum 2013 ini, terkhusus modul pembelajaran. Standar kelulusan
kurikulum 2013 terbagi menjadi 3 domain, sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Tiga domain tersebut dapat dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda
menurut teori Gardner. Pengembangan prototipe modul pembelajaran ini
mengakomodasi tiga domain kurikulum 2103 dan kecerdasan ganda. Tujuan dari
pengembangan ini adalah untuk: (1) menghasilkan suatu modul yang dapat
digunakan siswa, (2) menilai kelayakan prototipe modul.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and
development) dari Borg and Gall. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif yang berupa
komentar data kuantitatif berupa skor rentang skala 1 s.d 4. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke
data kualitatif dengan menggunakan skala Likert untuk mengetahui kelayakan.
Prosedur pengembangan modul dilakukan dengan langkah-langkah: (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain
produk, (5) revisi desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul layak
digunakan untuk uji coba terbatas. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Penilaian dari
ketiga validator pada aspek sistematika mendapatkan persentase 86,50%, aspek
tampilan mendapatkan persentase 91,75%, aspek bahasa mendapatkan persentase
100%, ketiga aspek ini tergolong dalam kategori sangat baik (2) Penilaian dari
ahli modul pembelajaran mendapatkan persentase 91,67%, tergolong sangat baik,
(3) Penilaian dari ahli desain modul mendapatkan persentase 89,59%, tergolong
sangat baik (4) penilaian dari ahli bahasa mendapatkan persentase 96,87%,
tergolong sangat baik.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Marthawati, Christiana Risma . ( 2014) . Development Learning Module Thematic
Class IV Based Multiple intelligence. Thesis: Yogyakarta: Teacher
Education Study Program of Sanata Dharma University Elementary
School .
Keywords : Research and development , thematic modules , multiple intelligence
Substitution learning curriculum to the limited facilities for this 2013
curriculum, especially those learning modules. 2013 graduation standard
curriculum is divided into three domains, attitudes, skills and knowledge. Three
domains can be developed according to the theory of multiple intelligences ninth
Gardner. The development of this prototype learning module accommodates three
curriculum domains and multiple intelligences in 2103. The aim of this
development is to: (1) produce a prototype, (2) assess the feasibility of the
prototype module.
This research was a research and development of Borg and Gall. The data
obtained are qualitative data in form of comments and quantitative data in the
form of score with rangescale of 1 to 4. Data analysis techniques use the
quantitative descriptive analysis techniques, then converted to qualitative data
using a Likert scala to determine the feasibility of learning module.
The module development can be done in several steps. They were: (1)
potential and problem, (2) data collect, (3) product design, (4) product design
validation, (5) design revise. The result showed that the development learning
module was appropriate for a limited trial. It was shown by: ( 1 ) Assessment of
the three validators on the systematic aspects of getting a percentage 86.50 % ,
aspect display gets a percentage 91.75%, aspects of language gets a percentage of
100 % , this three aspects of this including in category of very good (2) validation
of the expert learning module gets a percentage of 91.67%, category very good,
(3) validation of the expert module design gets a percentage of 89.59% , category
very good (4) validation of linguists gets a percentage of 96.87 % , category very
good.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan nikmat serta karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan Tugas
Akhir Skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik
Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence” dapat terselesaikan. Penyusunan
laporan Tugas Akhir Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi karena adanya bimbingan,
bantuan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1.
Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
2.
Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Kaprodi PGSD
3.
Emanuela Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed.D selaku Wakaprodi PGSD
4.
Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skrispsi I yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran
5.
Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran
6.
Kedua orang tua tercinta, papa yang di surga Eko Nur Cahyo dan mama
Nawilah yang senantiasa memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang
tak terhingga
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJUAN PUBLIKASI .......................................
vii
ABSTRAK .................................................................................................................
viii
ABSTRACT .................................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................
x
DAFTAR ISI .............................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................
4
C. Batasan Masalah ..................................................................................................
4
D. Rumusan Masalah ................................................................................................
5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................
5
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ...............................................................
5
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G. Definisi Operasional ............................................................................................
6
H. Manfaat Penelitian ...............................................................................................
7
I.
8
Asumsi dan Keterbatasan Pengembang ................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .........................................................................................................
1.
2.
Tinjauan tentang Modul ................................................................................
9
a. Pengertian Modul ....................................................................................
9
b. Karakteristik Modul.................................................................................
10
c. Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul ........................................................
12
d. Prosedur Pengembangan Modul...............................................................
14
e. Pembelajaran Menggunakan Modul .........................................................
20
f. Prinsip Penulisan Modul ..........................................................................
22
g. Keuntungan Penggunaan Modul ..............................................................
24
Model Pembelajaran Tematik ........................................................................
24
a. Pengertian Tematik ..................................................................................
24
b. Pentingnya Pembelajaran untuk Murid Sekolah Dasar .............................
25
c. Keunggulan
3.
9
Pembelajaran
Tematik
dibandingkan
dengan
Pembelajaran Konvesional.......................................................................
26
d. Manfaat Pembelajaran Tematik ...............................................................
26
e. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik .............................................
27
Multiple Intelligence .....................................................................................
29
a. Pengertian Multiple Intelligence ..............................................................
29
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b. Jenis-jenis
Multiple
Intelligence,
Karakteristik
dan
Cara
Mengembangkan .....................................................................................
30
Pop-up dan Lift the Flap................................................................................
39
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................................................
39
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................
41
D. Pertanyaan Peneliti...............................................................................................
44
4.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan ..........................................................................................
45
B. Prosedur Pengembangan ......................................................................................
46
C. Setting Penelitian .................................................................................................
48
D. Instrumen Penelitian ............................................................................................
48
E. Jenis Data ............................................................................................................
50
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................
50
G. Teknik Analisis Data ...........................................................................................
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pengembangan ......................................................................................
52
Uji Kelayakan Modul Pembelajaran ..........................................................................
55
a. Hasil Penilaian Ketiga Validator per Indikator .........................................
56
b. Hasil Penilaian masing-masing Validator.................................................
64
C. Kajian Produk Akhir ............................................................................................
73
D. Pembahasan .........................................................................................................
75
B.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Kesimpulan .........................................................................................................
81
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................
82
C. Saran....................................................................................................................
82
DAFTAR REFERENSI ..............................................................................................
83
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan kerangka berpikir ...........................................................................
33
Gambar 2. Desain Penelitian Pengembangan...............................................................
45
Gambar 3. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Sistematika .....................................
60
Gambar 4. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Tampilan ........................................
62
Gambar 5. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Bahasa ............................................
64
Gambar 6. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran ..........................
67
Gambar 7. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Desain ...............................................
70
Gambar 8. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Bahasa ...............................................
73
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian........................................................................
49
Tabel 2. Skala Persentase Suharsimi Arikunto.............................................................
51
Tabel 3. Hasil Penilaian per Indikator .........................................................................
56
Tabel 4. Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran ...............................................
65
Tabel 5. Data Hasil Validasi Ahli Desain ....................................................................
68
Tabel 6. Data Hasil Validasi Ahli Bahasa ....................................................................
71
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .....................................................................
86
2.
Surat Keterangan Melakukan Penelitian ...............................................................
138
3.
Surat Keterangan Validasi ....................................................................................
141
4.
Instrumen Validasi ...............................................................................................
142
5.
Instrumen Analisis Kebutuhan .............................................................................
149
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia pendidikan erat hubungannya dengan kurikulum. Undang-undang
No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas) pasal 1 ayat (9), menyatakan bahwa “kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Di Indonesia,
kurikulum telah mengalami beberapa kali perubahan, ini berarti setiap ada
perubahan kurikulum juga diikuti dengan perubahan tujuan, isi dan bahan
pelajaran, tidak terkecuali pada kurikulum 2013 sekarang ini. Perubahan atau
pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis
(Hidayat, 2013:111). Pada awal pelajaran 2013/2014 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) telah berganti menjadi Kurikulum 2013. Pembelajaran
Kurikulum
2013
menggunakan
pembelajaran
tematik,
berbeda
dengan
pembelajaran KTSP yang pembelajarannya terpisah-pisah. Pembelajaran tematik
merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan
secara holistik,bermakna, dan autentik (Rusman, 2011:254). Peserta didik
mendapatkan pembelajaran yang bermakna melalui pembelajaran tematik, melalui
pembelajaran tematik dapat dihasilkan standar kelulusan yang mencakup ranah
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
sikap, keterampilan dan pengetahuan seperti yang dipaparkan dalam kurikulum
2013.
Berbicara mengenai standar kelulusan kurikulum 2013, yang bisa
menghasilkan standar kelulusan tersebut adalah para guru yang mengajar di
sekolah. Namun pada kenyataannya, sebagian besar guru di sekolah dasar masih
merasa kebingungan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Berdasarkan
data analisis kebutuhan yang diperoleh dari keenam sekolah dasar yakni SD N
Kledokan, SD Socokansi II, SD N Gelaran II, SD Baran I, SD Kerdon Miri I dan
SD Kanisius Sengkan menyatakan bahwa 2 kepala sekolah sudah mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013, 4 kepala sekolah belum mengikuti pelatihan
Kurikulum 2013; semua guru pada keenam sekolah dasar belum mengikuti
pelatihan kurikulum 2013; baik guru maupun kepala sekolah dari keenam sekolah
juga belum memahami model pembelajaran berbasis multiple intelligence; data
yang diperoleh juga menunjukkann bahwa keenam sekolah dasar tersebut belum
memiliki fasilitas pembelajaran seperti silabus, RPP, media, LKS, perangkat
penilaian dan modul pembelajaran tematik berdasarkan Kurikulum 2013 berbasis
multiple intelligence. Pembaharuan kurikulum ini berakibat pada terbatasnya
fasilitas pembelajaran yang menunjang keberhasilan para peserta didik. Selain
guru, perangkat pembelajaran juga merupakan sesuatu yang penting untuk
menunjang keberhasilan siswa dalam belajar dan menghasilkan standar kelulusan
kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilai karakter pada peserta
didik, ini terlihat dari standar kelulusan yang terbagi dalam 3 domain, yakni
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
domain sikap (beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal, toleransi, gotong
royong, kerjasama, musyawarah, pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,
dan cinta perdamaian), domain keterampilan (membaca, menulis, menghitung,
menggambar, mengarang, menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
membuat, mencipta) dan domain pengetahuan (obyek: ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya; subyek: manusia, bangsa, negara, tanah air, dan
dunia.). Domain-domain tersebut dapat dikembangkan melalui sembilan
kecerdasan manusia seperti teori Howard Gardner mengenai Multiple intelligence.
Domain sikap dapat dikembangkan melalui kecerdasan lingustik, kecerdasan
intapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan
eksistensial; domain keterampilan dapat dikembangkan melalui kecerdasan
matematika, ruang-spasial, kecerdasan kinestetk, sedangkan domain pengetahuan
bisa dikembangkan melalui kecerdasan musik. Multiple intelligence atau
kecerdasan ganda adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan
menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam
situasi nyata, sehingga dengan multiple intelligence atau kecerdasan ganda yang
dimiliki maka anak akan bisa memecahkan masalah yang dihadapi dalam situasi
yang bermacam-macam. Multiple intelligence tersebut meliputi kecerdasan
linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-spasial, kecerdasan
kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis, kecerdasan eksistensial (Suparno,
2008:17,19).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Berdasarkan hubungan antara standar kelulusan kurikulum 2013 yang bisa
dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda dan analisis kebutuhan,
maka peneliti memberikan solusi untuk memberikan suatu modul pembelajaran
tematik yang layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis Multiple
intelligence yang dapat mewadahi kecerdasan-kecerdasan yang ada dalam setiap
individu.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sesuai dengan survey analisis
kebutuhan, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.
Guru belum paham mengenai Kurikulum 2013.
2.
Guru belum paham mengenai Multiple intelligence.
3.
Belum adanya perangkat pembelajaran untuk Kurikulum 2013 berbasis
Multiple intelligence, khususnya modul.
C.
Batasan Masalah
Pembatasan masalah diberikan supaya peneliti dapat terarah dan tidak
menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti
membatasi hal-hal sebagai berikut:
1.
Materi yang disajikan dalam modul pembelajaran tematik merupakan sub
tema pertama pada tema empat yaitu mengenai
“jenis-jenis pekerjaan”
untuk siswa kelas IV SD.
2.
Produk
yang
dikembangkan
dalam
penelitian
pembelajaran tematik berbasis multiple intelligence.
ini
adalah
modul
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik
kelas IV SD berbasis Multiple intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan
dan sub tema jenis-jenis pekerjaan”?
2.
Bagaimana kualitas prototipe modul pembelajaran tematik kelas IV SD
berbasis Multiple intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan dan sub
tema jenis-jenis pekerjaan”?
E.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik
kelas IV SD berbasis Multiple intelligence.
2.
Mengetahui kelayakan pengembangan prototipe modul pembelajaran
tematik kelas IV SD berbasis Multiple intelligence.
F.
Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1.
Produk yang dikembangkan berupa modul pembelajaran yang berdasarkan
Kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence.
2.
Menggunakan pendekatan scientific, yaitu mengamati, bertanya, bernalar
dan mengkomunikasikan (mempresentasikan).
3.
Berisi materi mengenai jenis-jenis pekerjaan kelas IV sekolah dasar.
4.
Produk berisi materi mengenai budaya lokal Yogyakarta.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
5.
Menggunakan tata tulis gaya majalah.
6.
Materi disajikan menggunakan gambar 3D atau pop-up dan lift the flap,
untuk menunjukkan penjabaran materi secara luas dan menarik rasa ingin
tahu peserta didik.
G.
Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya salah penafsiran tentang penelitian ini. Adapun definisi operasional dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Pengembangan dalam arti pendidikan adalah proses menghasilkan bahanbahan ajar.
2.
Modul pembelajaran adalah suatu paket bahan ajar yang digunakan dalam
pembelajaran siswa secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
3.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan materi
beberapa mata pelajaran menjadi satu dan dijadikan satu tema.
Pembelajaran tematik untuk kelas atas ini adalah kebijakan baru yang
terdapat dalam kurikulum 2013.
4.
Multiple Intelligence adalah kecerdasan ganda, terbagi dalam 9 kecerdasan,
yakni kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruangspasial, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis,
dan kecerdasan eksistensial.
5.
Pop-up adalah gambar 3D yang ada di dalam buku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
H.
Manfaat
1.
Manfaat Praktis
Memperoleh fasilitas belajar berupa modul tematik pembelajaran berbasis
Multiple intelligence guna mendukung proses belajar peserta didik.
a.
Bagi guru
1)
Membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran khususnya tema
berbagai pekerjaan.
2)
Meningkatkan pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat membantu
peserta didik untuk lebih mengoptimalkan kecerdasan yang terkait dalam
proses belajar mengajar.
b.
Bagi siswa
1)
Mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran jenisjenis pekerjaan.
2)
Membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri.
3)
Untuk mengembangkan kecerdasan yang terdapat pada setiap individu
peserta didik.
c.
Bagi sekolah
Dapat menjadi fasilitas pembelajaran bagi peserta didik pada tema jenis-
jenis pekerjaan.
d.
Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam meningkatkan
pembelajaran, khususnya pembelajaran kelas IV tema berbagai pekerjaan sub
tema jenis-jenis pekerjaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
2.
Manfaat Teoritis
Sebagai bahan untuk mengembangkan pengetahuan, khususnya tentang
pengembangan modul pembelajaran tematik berbasis Multiple intelligence.
I.
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.
Asumsi Pengembangan
a.
Modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence
dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum
2013.
b.
Modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence
dijadikan sebagai media untuk mengembangkan kecerdasan ganda yang
dimiliki peserta didik.
2.
Keterbatasan Pengembangan
a.
Terbatas untuk kelas IV.
b.
Terbatas pada tema Berbagai Pekerjaan dan sub tema Jenis-jenis pekerjaan.
c.
Penelitian ini dibatasi pada langkah kelima dalam penelitian R&D, yaitu
revisi desain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Kajian Teori
1.
Tinjauan tentang Modul
a.
Pengertian Modul
Direktorat
Jendral
Manajemen
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 3) menjelaskan bahwa modul merupakan
bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta
pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di
dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat
melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung, sehingga
pembacanya dituntut untuk lebih aktif dalam belajar sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing individu secara efektif dan efisien, oleh karena itu teknik
penulisan modul berbeda dengan teknik penulisan media cetak lainnya.
Nasution (2011: 205) modul merupakan suatu unit yang lengkap yang
berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk
membantu siswa dalam mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus
dan jelas. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:132) modul merupakan suatu
unit program pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan
belajar.
Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas, modul adalah alat belajar
peserta didik berupa media cetak yang berisi rangkaian kegiatan belajar yang bisa
dipelajari secara mandiri untuk mencapai suatu tujuan.
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
b.
Karakteristik Modul
Karakteristik modul yang sesuai dengan pedoman penulisan modul yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional (2008:4) maka modul dapat dikatakan baik
apabila memiliki karakteristik sebagai berikut:
1)
Self Instruction
Karakter self instuction menuntut siswa belajar mandiri tanpa bantuan dari
guru. Modul dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan dan bahasa yang
digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami isi
modul. Komponen-komponen dalam memenuhi karakter self instruction adalah
sebagai berikut:
a)
Memuat tujuan pembelajaran dengan jelas dan menggambarkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b)
Memuat materi pembelajaran yang dikemas secara spesifik sehingga
memudahkan peserta didik mempelajarinya secara tuntas.
c)
Terdapat
contoh dan ilustrasi yang
mendukung kejelasan dalam
memaparkan materi pembelajaran.
d)
Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang dapat digunakan untuk
mengukur penguasaan materi pembacanya.
e)
Kontekstual, materi disajikan terkait dengan suasana, tugas dan lingkungan
peserta didik.
f)
Penggunaan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami dan
komunikatif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
g)
Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
h)
Terdapat instrumen penilaian, sehingga peserta didik dapat melakukan
penilaian sendiri.
i)
Terdapat umpan balik terhadap penilaian peserta didik untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik.
j)
Terdapat informasi tentang rujukan/pengayaan/ referensi yang mendukung
materi pembelajaran yang dimaksud.
2)
Self Contained
Modul harus memuat seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan dalam
modul tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan peserta didik mempelajari
materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas ke dalam satu
kesatuan yang utuh.
3)
Berdiri sendiri (stand alone)
Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak
tergantung pada bahan ajar atau media lain. Artinya, tanpa menggunakan bahan
ajar lain atau media lain, peserta didik dapat mempelajari dan mengerjakan tugas
yang ada dalam modul tersebut.
4)
Adaptif
Modul dikatakan adaptif bila dapat menyesuaikan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, modul dapat digunakan diberbagai
perangkat keras (hardware).
5)
Bersahabat atau akrab
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah bersahabat atau akrab dengan
pemakainya. Setiap instruksi dan informasi yang tampil bersifat membantu dan
bersahabat dengan pemakai, dalam merespon dan mengakses sesuai dengan
keinginan.
Sesuai karakteristik dalam pedoman penulisan modul di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik modul digunakan sebagai pengganti guru dan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka modul harus dibuat jelas, lengkap
dan komunikastif sehingga siswa dapat belajar secara mandiri.
c.
Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul
1)
Fungsi Penulisan Modul
Fungsi modul dalam kegiatan belajar mengajar adalah modul mempunyai
fungsi supaya pembelajaran lebih terarah dan sistematis. Peserta didik dituntut
untuk menguasai kompetensi pembelajaran yang diikutinya (Depdiknas, 2008: 3).
2)
Tujuan Penulisan Modul
Penggunaan modul sering kali dikaitkan dengan aktifitas pembelajaran
secara mandiri. Penulis modul yang baik, menulis modul seolah-olah sedang
memberikan materi pelajaran kepada pesrta didik dalam bentuk tulisan. Tujuan
penulisan modul menurut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2008:3) dijabarkan sebagai berikut:
1)
Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbal.
2)
Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta belajar
maupun guru/ instruktur.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
3)
Meningkatkan motivasi dan gairah belajar, mengembangkan kemampuan
dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya
yang memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
4)
Memungkinkan siswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
Sedangkan tujuan digunakan modul menurut Nasution (2011:205) adalah
sebagai berikut:
a)
Membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatannya
masing-masing.
b)
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut caranya masingmasing, oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk
memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan
kebiasaan masing-masing.
c)
Memberi pilihan dari sejumlah besar topik dalam rangka suatu mata
pelajaran, mata kuliah bidang studi atau disiplin bila kita anggap bahwa
pelajar tidak mempunyai pola minta yang sama atau motivasi yang sama
untuk mencapai tujuan yang sama.
d)
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal kelebihan dan
kekurangannya dan memperbaiki kelemahannya melalui modul remidial,
ulanagan-ulangan atau variasi dalam cara belajar.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:133) menjelaskan maksud dan tujuan
digunakannya modul agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara efektif dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
efisien, artinya para siswa dapat mengikuti program pengajaran sesuai dengan
kecepatan dan kemampuan sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat
mengetahui hasil belajar sendiri, menekankan penguasaan bahan pelajaran secara
optimal (mastery learning), yaitu dengan tingkat penguasaan 80%.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa tujuan pembuatan modul adalah
mempermudah penyampaian pesan yang dapat digunakan secara kelompok
ataupun mandiri, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar sesuai dengan
kecepatan dan kemampuan masing-masing.
d.
Prosedur Pengembangan Modul
Langkah-langkah
penyusunan
modul
menurut
Direktorat
Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
(2008:18-31) adalah sebagai berikut:
1)
Analisis kebutuhan modul
Analisis kebutuhan modul merupakan tindakan menganalisis silabus atau
RPP dengan tujuan mencari informasi modul yang dibutuhkan para peserta didik
dalam mempelajari pembelajaran dan kompetensi yang telah tersusun dalam suatu
program. Kompetensi dalam hal ini adalah standar inti dan kegiatan pembelajaran
adalah kompetensi dasar. Tujuan analisis kebutuhan modul adalah untuk mencari
dan menetapkan jumlah dan judul modul yang harus dijabarkan dalam satu tahun
atau satu semester program yang telah disusun. Langkah analisis kebutuhan
modul adalah:
a)
Menetapkan satuan program, dalam hal ini modul akan dijadikan program 3
tahun, 1 tahun, semester dan atau sebagainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
b)
Memeriksa ada tidaknya rambu-rambu operasional untuk pelaksanaan
program modul tersebut. Misalnya program silabus, RPP dan lain-lain.
c)
Meneliti standar kompetensi yang akan dibahas, maka akan diperoleh materi
pembelajaran yang perlu dibahas untuk menguasai isi materi dan standar
kompetensi tersebut.
d)
Menyusun satuan bahan pelajaran yang mencakup materi tersebut, lalu beri
nama untuk dijadikan judul modul.
e)
Mendaftar satuan modul kemudian diidentifikasi mana yang sudah ada dan
yang belum ada di sekolah.
f)
Menyusun modul berdasarkan prioritas kebutuhannya. Kemudian tentukan
peta modul (tata letak modul pada satu satuan program yang digambar pada
diagram).
2)
Desain modul
Desain modul yang dimaksud disini adalah RPP yang telah disusun oleh
pengajar. RPP memuat strategi pembelajaran serta media yang digunakan, inti
pembelajaran dan metode yang penelitian juga perangkatnya. RPP digunakan
untuk mengacu desain dalam penyusunan modul, namun jika belum disusun suatu
RPP, dapat dilakukan juga langkah-langkah sebagai berikut Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
(2008:22-31):
a)
Tetapkan kerangka bahan yang akan disusun.
b)
Tetapkan tujuan akhir (performance objective) yaitu kemampuan yang harus
dicapai dan dikuasai oleh peserta didik setelah selesai mempelajari modul.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
c)
Tetapkan tujuan antara (enable objective) yaitu kemampuan spesifik yang
menunjang tujuan akhir.
d)
Tentukan sistem evaluasi.
e)
Bila ada RPP maka dapat mengacu untuk menetapkan isi atau garis besar
materi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f)
Materi yang dikandung dalam modul adalah materi dan prinsip yang
mendukung untuk pencapaian kompetensi dan harus dikuasai peserta didik.
g)
Tugas, soal, atau latihan yang harus dikerjakan sampai selesai oleh peserta
didik.
h)
Evaluasi untuk mengukur seberapa kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi modul.
i)
Kunci jawaban soal
3)
Implentasi
Implementasi modul dalam kegiatan belajar dilakukan sesuai alur dalam
modul. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan seharusnya dipenuhi dengan tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran dilaksanakan secara konsisten
sesuai alur yang diterapkan.
4)
Penilaian
Tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui seberapa besar
penguasaan peserta didik setelah mempelajari materi dalam modul. Penilaian hasil
belajar dilakukan menggunakan instrumen yang telah disiapkan pada waktu
penulisan modul.
5)
Evaluasi dan validasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Modul yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, secara bertahap harus
dilakukan evaluasi dan validasi. Evaluasi merupakan maksud untuk mengetahui
dan mengukur penerapan pembelajaran dengan modul dapat dilaksanakan sesuai
desain pengembangannya atau tidak. Evaluasi dapat dikembangkan suatu
instrumen evaluasi yang berdasarkan isi modul. Instrumen sebaiknya untuk guru
dan peserta didik yang terlibat karena menghasilkan evaluasi yang lebih objektif.
Sedangkan validasi merupakan proses untuk menguji kesesuaian modul
dengan kompetensi yang menjadi target belajar. Validasi dapat dilakukan dengan
cara meminta bantuan ahli yang menguasai kompetensi yang dipelajari. Bila tidak
ada maka guru bidang dapat menggantikan membantu validasi. Validator
memeriksa dengan teliti isi dan bentuk atau kegiatan yang dapat efektif untuk
digunakan sebagai media menguasai kompetensi yang menjadi target belajar. Bila
modul belum valid maka perlu diperbaiki agar menjadi valid.
6)
Jaminan kualitas
Untuk mengetahui dan menjamin bahwa modul yang telah disusun telah
memnuhi kriteria dalam pengembangan dan penyusunan modul, maka selama
proses penulisan dan pembuatannya sebaiknya dipantau untuk menjamin bahwa
modul disusun sesuai desain modul yang ditetapkan. Modul juga perlu diuji agar
tahu apakah sudah memenuhi mutu kegiatan pembelajaran yang berpengaruh
terhadap kualitas suatu modul. Untuk menjamin kualitas dan mutu suatu modul,
dapat dikembangkan suatu instrumen untuk menilai tinggu rendahnya kualitas dan
mutu suatu modul.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Sedangkan menurut Vembriarto (1975:63-70) langkah-langkah dalam
penyusunan modul adalah sebagai berikut:
1)
Perumusan tujuan-tujuan
Tujuan pada suatu modul merupakan spesifikasi kualifikasi yang seharusnya
telah dimiliki oleh siswa setelah pembuat modul berhasil menyelesaikan modul
tersebut. tujuan yang tercantum pada modul disebut tujuan instruksional khusus.
Secara teknik, kualifikasi tingkah laku siswa yang telah dimiliki sebagai hasil
mempelajari suatu modul disebut terminal behavior.
2)
Penyusunan criterion item
Pengajaran di sekolah bertujuan memberikan pengetahuan, menanamkan
sikap dan memberikan ketrampilan kepada siswa. Hasil pengajaran itu tampak
pada tingkah laku siswa, tujuan pengajaran (tujuan instruksional khusus) dalam
modul itu dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa, untuk mengetahui secara
obyektif apakah siswa telah berhasil menguasai tujuan pengajaran atau tidak,
maka harus digunakan test valid untuk mengukur prestasi siswa dalam hal tingkah
laku yang dipersyaratkan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
3)
Analisis sifat-sifat siswa dan spesifikasi entry behavior
Biasanya siswa memulai mengerjakan suatu modul telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang ada hubungannya dengan apa yang telah
dimiliki sebelumnya yang dibawanya dalam situasi belajar yang baru itu disebut
entry behavior. Untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimiliki siswa sebelum mempelajari modul pembelajaran dipergunakan entry test.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
Tujuan dari entry test adalah untuk memperkecil kesulitan-kesulitan dalam suatu
proses pembelajaran.
4)
Urutan pengajaran dan pemilihan media
Pemilihan dan urutan media sangat penting untuk menyusun dan
menyajikan bahan dan sumber-sumber pengajaran secara optimal. Yang dimaksud
dengan media itu meliputi: buku pelajaran, foto, film, perlengkapan belajar, tape,
dan sumber-sumber lainnya.
5)
Tryout modul
Kriteria yang terbaik untuk mengevaluasikan efektivitas modul ialah sejauh
mana telah menguasai tujuan-tujuan yang tercantum dalam modul yang
bersangkutan, jadi evaluasi terhadap perbuatan siswa itu dapat menilai sejauh
mana sistem penyampaian modul itu mempertinggi prsetasi siswa. Hasil criterion
test yang dicapai oleh siswa pada akhir pengajaran merupakan informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki diskrepansi apa yang dicapai oleh siswa dengan
apa yang seharusnya dicapai, dan sangat berguna bagi siswa maupun bagi
penyususn modul.
6)
Evaluasi
Tujuan evaluasi modul ialah untuk mengetahui efektivitas modul. Untuk itu
sekelompok siswa diminta mempelajari materi modul dan tingkah lakunya dalam
proses belajar. Meskipun setelah ditest secara luas memperlihatkan kemantapan,
namun penyusun modul harus tetap memonitor prestasi siswa. Hal ini
dimaksudkan untuk selalu mengadakan revisi apabila tujuan-tujuan modul
tersebut tidak dapat dicapai oleh siswa dengan memuaskan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Kesimpulan dari pendapat beberapa ahli di atas, prosedur penyusunan
modul adalah pengumpulan data awal, pengembangan modul, implementasi,
penilaian, dan evaluais modul. Pada tahap pengumpulan data awal, tahapan
pembuatan modul pembelajaran terdiri dari identifikasi masalah dan analisis
kebutuhan. Setelah dicarikn solusi atas permasalahan yang ada, modul kemudian
dikembangkan, baik dari segi materi dan desain modul yang dibuat.
Pengembangan
modul
pembelajaran
yang
telah
selesai,
kemudian
diimplementasikan secara urut sesuai kegiatan belajar dalam modul. Untuk
mengetahui seberapa besar penguasaan peserta didik setelah mempelajari materi
dalam modul maka dilakukan penilaian menggunakan instrumen yang telah
disiapkan pada waktu penulisan modul. Setelah dilakukan penilaian, maka modul
dievaluasi untuk mengetahui dan mengukur penerapan pembelajaran dengan
modul dapat dilaksanakan sesuai desain pengembangannya atau tidak.
e.
Pembelajaran Menggunakan Modul
Proses belajar adalah suatu kegiatan komunikasi melalui penyampaian
informasi kepada peserta didik. Informasi dikemas dalam satu kesatuan yang
disebut sebagai bahan ajar, informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill,
ide, pengalaman, dan sebagainya. Bahan ajar tersebut disusun secara sistematis
dan memuat kompetensi yang akan dikuasai. Tujuan pembelajaran dengan bahan
ajar adalah (1) membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu; (2)
menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar; (3) memudahkan pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran; serta (4) agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menarik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Pembelajaran dengan modul merupakan pendekatan pembelajaran mandiri
yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari
peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya
(Depdiknas, 2008:6). Belajar mandiri merupakan suatu proses dimana individu
mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain untuk mendiagnosa
kebutuhan belajarnya sendiri; merumuskan/menentukan tujuan belajarnya sendiri;
mengidentifikasi sumber-sumber belajar; memilih dan melaksanakan strategi
belajarnya; dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
Penggunaan pendekatan pembelajaran mandiri perlu mengoptimalkan
penyediaan sumber belajar yang maksimal, karena peran guru yang semula
sebagai pemberi informasi bergeser menjadi fasilitator belajar. Tugas fasilitator
belajar adalah menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan, dapat merangsang
semangat belajar, memberi peluang untuk menguji/mempraktikkan hasil
belajarnya, memberikan umpan bail tentang perkembangan belajar, dan
membantu bahwa apa yang telah dipelajari akan berguna dalam kehidupannya.
Sumber belajar yang utama dalam belajar mandiri adalah dengan penyediaan
modul/bahan ajar.
Pembelajaran menggunakan modul bermanfaat untuk hal-hal sebagai
berikut: (1) meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap
muka secara teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi
masyarakat; (2) menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik; (3) secara tegas
mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara bertahap melalui kriteria
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
yang telah ditetapkan dalam modul; (4) mengetahui kelemahan atau kompetensi
yang belum dicapai peserta didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam
modul sehingga tutor dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk
memperbaiki belajarnya serta melakukan remediasi (Depdiknas 2008:7).
Penggunaan modul didasarkan pada fakta bahwa jika peserta didik diberikan
waktu dan kondisi belajar memadai maka akan menguasai suatu kompetensi
secara tuntas. Bila peserta didik tidak memperoleh cukup waktu dan kondisi
memadai, maka ketuntasan pelajaran akan dipengaruhi oleh derajat pembejalaran.
Kesuksesan belajar menggunakan modul tergantung pada kriteria peserta didik
didukung oleh pembelajaran tutorial. Kriteria tersebut meliputi ketekunan, waktu
untuk belajar, kadar pembelajaran, mutu kegiatan pembelajaran, dan kemampuan
memahami petunjuk dalam modul (Depdiknas 2008:7).
Kesimpulkan di atas adalah pembelajaran menggunakan modul merupakan
pembelajaran yang mandiri dengan media cetak berupa buku yang berisi
mengenai rangkaian kegiatan belajar peserta didik, yang bisa dipelajari peserta
didik sewaktu-waktu sesuai dengan potensi dan kondisinya.
f.
Prinsip Penulisan Modul
Isi atau komponen-komponen modul menurut Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai (2007:134) adalah:
1)
Pedoman guru, berisi petunjuk-petunjuk agar guru mengajar secara efisien
serta memberikan penjelasan tentang jenis-jenis kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, waktu untuk menyelesaikan modul, alat-lat pelajaran
yang harus dipergunakan dan petunjuk evaluasinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
2)
Lembar kegiatan siswa, memuat pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.
Susunan materi sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai,
disusun langkah demi langkah sehingga mempermudah siswa belajar.
Dalam lembaran kegiatan tercantum kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa misalnya melakukan percobaan, membaca kamus.
3)
Lembaran kerja, menyertai lembaran kegiatan siswa yang dipakai untuk
menjawab atau mengerjakan soal-soal tugas atau masalah-masalah yang
harus dipecahkan.
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV
BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Disusun Oleh:
Christiana Risma Marthawati
101134175
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seiring rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karya ini saya persembahkan
untuk:
Tuhan Yesus
Papa yang di surga, papa Eko Nur Cahyo
Mama Nawilah yang selalu sabar dan memberikan dukungan dalam
bentuk material maupun spiritual
Adikku tersayang, Elisabet Nur Widyaningsih
Teman-teman satu kontrakan baik sekarang atau dulu (Nia, Ida, Vivi, Mb
Iren, dll)
Keluarga besar Paradhe.
Sahabatku tercinta Hersi Maningrum, Andika Wilasana, Heribertus Sigit
Prasetyo dan William Adi yang selalu memberi semangat
Almamater Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku (Filipi 4:13).
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah ( Lessing )
Jika Anda tak pernah memutuskan berhenti, Anda tak akan pernah
terkalahkan.
Always be yourself and never be anyone else even if they look better
than you.
Happiness is not money, but a peace of mind and soul.
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Marthawati, Christiana Risma. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran
Tematik Kelas IV Berbasis Multiple intelligence. Skripsi: Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma.
Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, modul tematik, multiple intelligence
Pergantian kurikulum menyebabkan terbatasnya fasilitas pembelajaran
untuk kurikulum 2013 ini, terkhusus modul pembelajaran. Standar kelulusan
kurikulum 2013 terbagi menjadi 3 domain, sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Tiga domain tersebut dapat dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda
menurut teori Gardner. Pengembangan prototipe modul pembelajaran ini
mengakomodasi tiga domain kurikulum 2103 dan kecerdasan ganda. Tujuan dari
pengembangan ini adalah untuk: (1) menghasilkan suatu modul yang dapat
digunakan siswa, (2) menilai kelayakan prototipe modul.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and
development) dari Borg and Gall. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif yang berupa
komentar data kuantitatif berupa skor rentang skala 1 s.d 4. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke
data kualitatif dengan menggunakan skala Likert untuk mengetahui kelayakan.
Prosedur pengembangan modul dilakukan dengan langkah-langkah: (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain
produk, (5) revisi desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul layak
digunakan untuk uji coba terbatas. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Penilaian dari
ketiga validator pada aspek sistematika mendapatkan persentase 86,50%, aspek
tampilan mendapatkan persentase 91,75%, aspek bahasa mendapatkan persentase
100%, ketiga aspek ini tergolong dalam kategori sangat baik (2) Penilaian dari
ahli modul pembelajaran mendapatkan persentase 91,67%, tergolong sangat baik,
(3) Penilaian dari ahli desain modul mendapatkan persentase 89,59%, tergolong
sangat baik (4) penilaian dari ahli bahasa mendapatkan persentase 96,87%,
tergolong sangat baik.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Marthawati, Christiana Risma . ( 2014) . Development Learning Module Thematic
Class IV Based Multiple intelligence. Thesis: Yogyakarta: Teacher
Education Study Program of Sanata Dharma University Elementary
School .
Keywords : Research and development , thematic modules , multiple intelligence
Substitution learning curriculum to the limited facilities for this 2013
curriculum, especially those learning modules. 2013 graduation standard
curriculum is divided into three domains, attitudes, skills and knowledge. Three
domains can be developed according to the theory of multiple intelligences ninth
Gardner. The development of this prototype learning module accommodates three
curriculum domains and multiple intelligences in 2103. The aim of this
development is to: (1) produce a prototype, (2) assess the feasibility of the
prototype module.
This research was a research and development of Borg and Gall. The data
obtained are qualitative data in form of comments and quantitative data in the
form of score with rangescale of 1 to 4. Data analysis techniques use the
quantitative descriptive analysis techniques, then converted to qualitative data
using a Likert scala to determine the feasibility of learning module.
The module development can be done in several steps. They were: (1)
potential and problem, (2) data collect, (3) product design, (4) product design
validation, (5) design revise. The result showed that the development learning
module was appropriate for a limited trial. It was shown by: ( 1 ) Assessment of
the three validators on the systematic aspects of getting a percentage 86.50 % ,
aspect display gets a percentage 91.75%, aspects of language gets a percentage of
100 % , this three aspects of this including in category of very good (2) validation
of the expert learning module gets a percentage of 91.67%, category very good,
(3) validation of the expert module design gets a percentage of 89.59% , category
very good (4) validation of linguists gets a percentage of 96.87 % , category very
good.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan nikmat serta karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan Tugas
Akhir Skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik
Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence” dapat terselesaikan. Penyusunan
laporan Tugas Akhir Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi karena adanya bimbingan,
bantuan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1.
Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
2.
Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Kaprodi PGSD
3.
Emanuela Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed.D selaku Wakaprodi PGSD
4.
Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skrispsi I yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran
5.
Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran
6.
Kedua orang tua tercinta, papa yang di surga Eko Nur Cahyo dan mama
Nawilah yang senantiasa memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang
tak terhingga
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJUAN PUBLIKASI .......................................
vii
ABSTRAK .................................................................................................................
viii
ABSTRACT .................................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................
x
DAFTAR ISI .............................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................
4
C. Batasan Masalah ..................................................................................................
4
D. Rumusan Masalah ................................................................................................
5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................
5
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ...............................................................
5
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G. Definisi Operasional ............................................................................................
6
H. Manfaat Penelitian ...............................................................................................
7
I.
8
Asumsi dan Keterbatasan Pengembang ................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .........................................................................................................
1.
2.
Tinjauan tentang Modul ................................................................................
9
a. Pengertian Modul ....................................................................................
9
b. Karakteristik Modul.................................................................................
10
c. Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul ........................................................
12
d. Prosedur Pengembangan Modul...............................................................
14
e. Pembelajaran Menggunakan Modul .........................................................
20
f. Prinsip Penulisan Modul ..........................................................................
22
g. Keuntungan Penggunaan Modul ..............................................................
24
Model Pembelajaran Tematik ........................................................................
24
a. Pengertian Tematik ..................................................................................
24
b. Pentingnya Pembelajaran untuk Murid Sekolah Dasar .............................
25
c. Keunggulan
3.
9
Pembelajaran
Tematik
dibandingkan
dengan
Pembelajaran Konvesional.......................................................................
26
d. Manfaat Pembelajaran Tematik ...............................................................
26
e. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik .............................................
27
Multiple Intelligence .....................................................................................
29
a. Pengertian Multiple Intelligence ..............................................................
29
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b. Jenis-jenis
Multiple
Intelligence,
Karakteristik
dan
Cara
Mengembangkan .....................................................................................
30
Pop-up dan Lift the Flap................................................................................
39
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................................................
39
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................
41
D. Pertanyaan Peneliti...............................................................................................
44
4.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan ..........................................................................................
45
B. Prosedur Pengembangan ......................................................................................
46
C. Setting Penelitian .................................................................................................
48
D. Instrumen Penelitian ............................................................................................
48
E. Jenis Data ............................................................................................................
50
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................
50
G. Teknik Analisis Data ...........................................................................................
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pengembangan ......................................................................................
52
Uji Kelayakan Modul Pembelajaran ..........................................................................
55
a. Hasil Penilaian Ketiga Validator per Indikator .........................................
56
b. Hasil Penilaian masing-masing Validator.................................................
64
C. Kajian Produk Akhir ............................................................................................
73
D. Pembahasan .........................................................................................................
75
B.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Kesimpulan .........................................................................................................
81
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................
82
C. Saran....................................................................................................................
82
DAFTAR REFERENSI ..............................................................................................
83
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan kerangka berpikir ...........................................................................
33
Gambar 2. Desain Penelitian Pengembangan...............................................................
45
Gambar 3. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Sistematika .....................................
60
Gambar 4. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Tampilan ........................................
62
Gambar 5. Persentase Data Hasil Validasi Aspek Bahasa ............................................
64
Gambar 6. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran ..........................
67
Gambar 7. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Desain ...............................................
70
Gambar 8. Persentase Data Hasil Validasi Ahli Bahasa ...............................................
73
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian........................................................................
49
Tabel 2. Skala Persentase Suharsimi Arikunto.............................................................
51
Tabel 3. Hasil Penilaian per Indikator .........................................................................
56
Tabel 4. Data Hasil Validasi Ahli Modul Pembelajaran ...............................................
65
Tabel 5. Data Hasil Validasi Ahli Desain ....................................................................
68
Tabel 6. Data Hasil Validasi Ahli Bahasa ....................................................................
71
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .....................................................................
86
2.
Surat Keterangan Melakukan Penelitian ...............................................................
138
3.
Surat Keterangan Validasi ....................................................................................
141
4.
Instrumen Validasi ...............................................................................................
142
5.
Instrumen Analisis Kebutuhan .............................................................................
149
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia pendidikan erat hubungannya dengan kurikulum. Undang-undang
No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas) pasal 1 ayat (9), menyatakan bahwa “kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Di Indonesia,
kurikulum telah mengalami beberapa kali perubahan, ini berarti setiap ada
perubahan kurikulum juga diikuti dengan perubahan tujuan, isi dan bahan
pelajaran, tidak terkecuali pada kurikulum 2013 sekarang ini. Perubahan atau
pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis
(Hidayat, 2013:111). Pada awal pelajaran 2013/2014 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) telah berganti menjadi Kurikulum 2013. Pembelajaran
Kurikulum
2013
menggunakan
pembelajaran
tematik,
berbeda
dengan
pembelajaran KTSP yang pembelajarannya terpisah-pisah. Pembelajaran tematik
merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan
secara holistik,bermakna, dan autentik (Rusman, 2011:254). Peserta didik
mendapatkan pembelajaran yang bermakna melalui pembelajaran tematik, melalui
pembelajaran tematik dapat dihasilkan standar kelulusan yang mencakup ranah
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
sikap, keterampilan dan pengetahuan seperti yang dipaparkan dalam kurikulum
2013.
Berbicara mengenai standar kelulusan kurikulum 2013, yang bisa
menghasilkan standar kelulusan tersebut adalah para guru yang mengajar di
sekolah. Namun pada kenyataannya, sebagian besar guru di sekolah dasar masih
merasa kebingungan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Berdasarkan
data analisis kebutuhan yang diperoleh dari keenam sekolah dasar yakni SD N
Kledokan, SD Socokansi II, SD N Gelaran II, SD Baran I, SD Kerdon Miri I dan
SD Kanisius Sengkan menyatakan bahwa 2 kepala sekolah sudah mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013, 4 kepala sekolah belum mengikuti pelatihan
Kurikulum 2013; semua guru pada keenam sekolah dasar belum mengikuti
pelatihan kurikulum 2013; baik guru maupun kepala sekolah dari keenam sekolah
juga belum memahami model pembelajaran berbasis multiple intelligence; data
yang diperoleh juga menunjukkann bahwa keenam sekolah dasar tersebut belum
memiliki fasilitas pembelajaran seperti silabus, RPP, media, LKS, perangkat
penilaian dan modul pembelajaran tematik berdasarkan Kurikulum 2013 berbasis
multiple intelligence. Pembaharuan kurikulum ini berakibat pada terbatasnya
fasilitas pembelajaran yang menunjang keberhasilan para peserta didik. Selain
guru, perangkat pembelajaran juga merupakan sesuatu yang penting untuk
menunjang keberhasilan siswa dalam belajar dan menghasilkan standar kelulusan
kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilai karakter pada peserta
didik, ini terlihat dari standar kelulusan yang terbagi dalam 3 domain, yakni
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
domain sikap (beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal, toleransi, gotong
royong, kerjasama, musyawarah, pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,
dan cinta perdamaian), domain keterampilan (membaca, menulis, menghitung,
menggambar, mengarang, menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
membuat, mencipta) dan domain pengetahuan (obyek: ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya; subyek: manusia, bangsa, negara, tanah air, dan
dunia.). Domain-domain tersebut dapat dikembangkan melalui sembilan
kecerdasan manusia seperti teori Howard Gardner mengenai Multiple intelligence.
Domain sikap dapat dikembangkan melalui kecerdasan lingustik, kecerdasan
intapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan
eksistensial; domain keterampilan dapat dikembangkan melalui kecerdasan
matematika, ruang-spasial, kecerdasan kinestetk, sedangkan domain pengetahuan
bisa dikembangkan melalui kecerdasan musik. Multiple intelligence atau
kecerdasan ganda adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan
menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam
situasi nyata, sehingga dengan multiple intelligence atau kecerdasan ganda yang
dimiliki maka anak akan bisa memecahkan masalah yang dihadapi dalam situasi
yang bermacam-macam. Multiple intelligence tersebut meliputi kecerdasan
linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-spasial, kecerdasan
kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis, kecerdasan eksistensial (Suparno,
2008:17,19).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Berdasarkan hubungan antara standar kelulusan kurikulum 2013 yang bisa
dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda dan analisis kebutuhan,
maka peneliti memberikan solusi untuk memberikan suatu modul pembelajaran
tematik yang layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis Multiple
intelligence yang dapat mewadahi kecerdasan-kecerdasan yang ada dalam setiap
individu.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sesuai dengan survey analisis
kebutuhan, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.
Guru belum paham mengenai Kurikulum 2013.
2.
Guru belum paham mengenai Multiple intelligence.
3.
Belum adanya perangkat pembelajaran untuk Kurikulum 2013 berbasis
Multiple intelligence, khususnya modul.
C.
Batasan Masalah
Pembatasan masalah diberikan supaya peneliti dapat terarah dan tidak
menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti
membatasi hal-hal sebagai berikut:
1.
Materi yang disajikan dalam modul pembelajaran tematik merupakan sub
tema pertama pada tema empat yaitu mengenai
“jenis-jenis pekerjaan”
untuk siswa kelas IV SD.
2.
Produk
yang
dikembangkan
dalam
penelitian
pembelajaran tematik berbasis multiple intelligence.
ini
adalah
modul
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik
kelas IV SD berbasis Multiple intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan
dan sub tema jenis-jenis pekerjaan”?
2.
Bagaimana kualitas prototipe modul pembelajaran tematik kelas IV SD
berbasis Multiple intelligence dengan tema “berbagai pekerjaan dan sub
tema jenis-jenis pekerjaan”?
E.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik
kelas IV SD berbasis Multiple intelligence.
2.
Mengetahui kelayakan pengembangan prototipe modul pembelajaran
tematik kelas IV SD berbasis Multiple intelligence.
F.
Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1.
Produk yang dikembangkan berupa modul pembelajaran yang berdasarkan
Kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence.
2.
Menggunakan pendekatan scientific, yaitu mengamati, bertanya, bernalar
dan mengkomunikasikan (mempresentasikan).
3.
Berisi materi mengenai jenis-jenis pekerjaan kelas IV sekolah dasar.
4.
Produk berisi materi mengenai budaya lokal Yogyakarta.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
5.
Menggunakan tata tulis gaya majalah.
6.
Materi disajikan menggunakan gambar 3D atau pop-up dan lift the flap,
untuk menunjukkan penjabaran materi secara luas dan menarik rasa ingin
tahu peserta didik.
G.
Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya salah penafsiran tentang penelitian ini. Adapun definisi operasional dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Pengembangan dalam arti pendidikan adalah proses menghasilkan bahanbahan ajar.
2.
Modul pembelajaran adalah suatu paket bahan ajar yang digunakan dalam
pembelajaran siswa secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
3.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan materi
beberapa mata pelajaran menjadi satu dan dijadikan satu tema.
Pembelajaran tematik untuk kelas atas ini adalah kebijakan baru yang
terdapat dalam kurikulum 2013.
4.
Multiple Intelligence adalah kecerdasan ganda, terbagi dalam 9 kecerdasan,
yakni kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruangspasial, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis,
dan kecerdasan eksistensial.
5.
Pop-up adalah gambar 3D yang ada di dalam buku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
H.
Manfaat
1.
Manfaat Praktis
Memperoleh fasilitas belajar berupa modul tematik pembelajaran berbasis
Multiple intelligence guna mendukung proses belajar peserta didik.
a.
Bagi guru
1)
Membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran khususnya tema
berbagai pekerjaan.
2)
Meningkatkan pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat membantu
peserta didik untuk lebih mengoptimalkan kecerdasan yang terkait dalam
proses belajar mengajar.
b.
Bagi siswa
1)
Mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran jenisjenis pekerjaan.
2)
Membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri.
3)
Untuk mengembangkan kecerdasan yang terdapat pada setiap individu
peserta didik.
c.
Bagi sekolah
Dapat menjadi fasilitas pembelajaran bagi peserta didik pada tema jenis-
jenis pekerjaan.
d.
Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam meningkatkan
pembelajaran, khususnya pembelajaran kelas IV tema berbagai pekerjaan sub
tema jenis-jenis pekerjaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
2.
Manfaat Teoritis
Sebagai bahan untuk mengembangkan pengetahuan, khususnya tentang
pengembangan modul pembelajaran tematik berbasis Multiple intelligence.
I.
Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.
Asumsi Pengembangan
a.
Modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence
dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum
2013.
b.
Modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence
dijadikan sebagai media untuk mengembangkan kecerdasan ganda yang
dimiliki peserta didik.
2.
Keterbatasan Pengembangan
a.
Terbatas untuk kelas IV.
b.
Terbatas pada tema Berbagai Pekerjaan dan sub tema Jenis-jenis pekerjaan.
c.
Penelitian ini dibatasi pada langkah kelima dalam penelitian R&D, yaitu
revisi desain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Kajian Teori
1.
Tinjauan tentang Modul
a.
Pengertian Modul
Direktorat
Jendral
Manajemen
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 3) menjelaskan bahwa modul merupakan
bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta
pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di
dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat
melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung, sehingga
pembacanya dituntut untuk lebih aktif dalam belajar sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing individu secara efektif dan efisien, oleh karena itu teknik
penulisan modul berbeda dengan teknik penulisan media cetak lainnya.
Nasution (2011: 205) modul merupakan suatu unit yang lengkap yang
berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk
membantu siswa dalam mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus
dan jelas. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:132) modul merupakan suatu
unit program pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan
belajar.
Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas, modul adalah alat belajar
peserta didik berupa media cetak yang berisi rangkaian kegiatan belajar yang bisa
dipelajari secara mandiri untuk mencapai suatu tujuan.
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
b.
Karakteristik Modul
Karakteristik modul yang sesuai dengan pedoman penulisan modul yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional (2008:4) maka modul dapat dikatakan baik
apabila memiliki karakteristik sebagai berikut:
1)
Self Instruction
Karakter self instuction menuntut siswa belajar mandiri tanpa bantuan dari
guru. Modul dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan dan bahasa yang
digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami isi
modul. Komponen-komponen dalam memenuhi karakter self instruction adalah
sebagai berikut:
a)
Memuat tujuan pembelajaran dengan jelas dan menggambarkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
b)
Memuat materi pembelajaran yang dikemas secara spesifik sehingga
memudahkan peserta didik mempelajarinya secara tuntas.
c)
Terdapat
contoh dan ilustrasi yang
mendukung kejelasan dalam
memaparkan materi pembelajaran.
d)
Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang dapat digunakan untuk
mengukur penguasaan materi pembacanya.
e)
Kontekstual, materi disajikan terkait dengan suasana, tugas dan lingkungan
peserta didik.
f)
Penggunaan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami dan
komunikatif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
g)
Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
h)
Terdapat instrumen penilaian, sehingga peserta didik dapat melakukan
penilaian sendiri.
i)
Terdapat umpan balik terhadap penilaian peserta didik untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik.
j)
Terdapat informasi tentang rujukan/pengayaan/ referensi yang mendukung
materi pembelajaran yang dimaksud.
2)
Self Contained
Modul harus memuat seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan dalam
modul tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan peserta didik mempelajari
materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas ke dalam satu
kesatuan yang utuh.
3)
Berdiri sendiri (stand alone)
Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak
tergantung pada bahan ajar atau media lain. Artinya, tanpa menggunakan bahan
ajar lain atau media lain, peserta didik dapat mempelajari dan mengerjakan tugas
yang ada dalam modul tersebut.
4)
Adaptif
Modul dikatakan adaptif bila dapat menyesuaikan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, modul dapat digunakan diberbagai
perangkat keras (hardware).
5)
Bersahabat atau akrab
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah bersahabat atau akrab dengan
pemakainya. Setiap instruksi dan informasi yang tampil bersifat membantu dan
bersahabat dengan pemakai, dalam merespon dan mengakses sesuai dengan
keinginan.
Sesuai karakteristik dalam pedoman penulisan modul di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik modul digunakan sebagai pengganti guru dan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka modul harus dibuat jelas, lengkap
dan komunikastif sehingga siswa dapat belajar secara mandiri.
c.
Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul
1)
Fungsi Penulisan Modul
Fungsi modul dalam kegiatan belajar mengajar adalah modul mempunyai
fungsi supaya pembelajaran lebih terarah dan sistematis. Peserta didik dituntut
untuk menguasai kompetensi pembelajaran yang diikutinya (Depdiknas, 2008: 3).
2)
Tujuan Penulisan Modul
Penggunaan modul sering kali dikaitkan dengan aktifitas pembelajaran
secara mandiri. Penulis modul yang baik, menulis modul seolah-olah sedang
memberikan materi pelajaran kepada pesrta didik dalam bentuk tulisan. Tujuan
penulisan modul menurut Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2008:3) dijabarkan sebagai berikut:
1)
Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbal.
2)
Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta belajar
maupun guru/ instruktur.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
3)
Meningkatkan motivasi dan gairah belajar, mengembangkan kemampuan
dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya
yang memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
4)
Memungkinkan siswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
Sedangkan tujuan digunakan modul menurut Nasution (2011:205) adalah
sebagai berikut:
a)
Membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatannya
masing-masing.
b)
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut caranya masingmasing, oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk
memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan
kebiasaan masing-masing.
c)
Memberi pilihan dari sejumlah besar topik dalam rangka suatu mata
pelajaran, mata kuliah bidang studi atau disiplin bila kita anggap bahwa
pelajar tidak mempunyai pola minta yang sama atau motivasi yang sama
untuk mencapai tujuan yang sama.
d)
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal kelebihan dan
kekurangannya dan memperbaiki kelemahannya melalui modul remidial,
ulanagan-ulangan atau variasi dalam cara belajar.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:133) menjelaskan maksud dan tujuan
digunakannya modul agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara efektif dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
efisien, artinya para siswa dapat mengikuti program pengajaran sesuai dengan
kecepatan dan kemampuan sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat
mengetahui hasil belajar sendiri, menekankan penguasaan bahan pelajaran secara
optimal (mastery learning), yaitu dengan tingkat penguasaan 80%.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa tujuan pembuatan modul adalah
mempermudah penyampaian pesan yang dapat digunakan secara kelompok
ataupun mandiri, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar sesuai dengan
kecepatan dan kemampuan masing-masing.
d.
Prosedur Pengembangan Modul
Langkah-langkah
penyusunan
modul
menurut
Direktorat
Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
(2008:18-31) adalah sebagai berikut:
1)
Analisis kebutuhan modul
Analisis kebutuhan modul merupakan tindakan menganalisis silabus atau
RPP dengan tujuan mencari informasi modul yang dibutuhkan para peserta didik
dalam mempelajari pembelajaran dan kompetensi yang telah tersusun dalam suatu
program. Kompetensi dalam hal ini adalah standar inti dan kegiatan pembelajaran
adalah kompetensi dasar. Tujuan analisis kebutuhan modul adalah untuk mencari
dan menetapkan jumlah dan judul modul yang harus dijabarkan dalam satu tahun
atau satu semester program yang telah disusun. Langkah analisis kebutuhan
modul adalah:
a)
Menetapkan satuan program, dalam hal ini modul akan dijadikan program 3
tahun, 1 tahun, semester dan atau sebagainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
b)
Memeriksa ada tidaknya rambu-rambu operasional untuk pelaksanaan
program modul tersebut. Misalnya program silabus, RPP dan lain-lain.
c)
Meneliti standar kompetensi yang akan dibahas, maka akan diperoleh materi
pembelajaran yang perlu dibahas untuk menguasai isi materi dan standar
kompetensi tersebut.
d)
Menyusun satuan bahan pelajaran yang mencakup materi tersebut, lalu beri
nama untuk dijadikan judul modul.
e)
Mendaftar satuan modul kemudian diidentifikasi mana yang sudah ada dan
yang belum ada di sekolah.
f)
Menyusun modul berdasarkan prioritas kebutuhannya. Kemudian tentukan
peta modul (tata letak modul pada satu satuan program yang digambar pada
diagram).
2)
Desain modul
Desain modul yang dimaksud disini adalah RPP yang telah disusun oleh
pengajar. RPP memuat strategi pembelajaran serta media yang digunakan, inti
pembelajaran dan metode yang penelitian juga perangkatnya. RPP digunakan
untuk mengacu desain dalam penyusunan modul, namun jika belum disusun suatu
RPP, dapat dilakukan juga langkah-langkah sebagai berikut Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
(2008:22-31):
a)
Tetapkan kerangka bahan yang akan disusun.
b)
Tetapkan tujuan akhir (performance objective) yaitu kemampuan yang harus
dicapai dan dikuasai oleh peserta didik setelah selesai mempelajari modul.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
c)
Tetapkan tujuan antara (enable objective) yaitu kemampuan spesifik yang
menunjang tujuan akhir.
d)
Tentukan sistem evaluasi.
e)
Bila ada RPP maka dapat mengacu untuk menetapkan isi atau garis besar
materi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f)
Materi yang dikandung dalam modul adalah materi dan prinsip yang
mendukung untuk pencapaian kompetensi dan harus dikuasai peserta didik.
g)
Tugas, soal, atau latihan yang harus dikerjakan sampai selesai oleh peserta
didik.
h)
Evaluasi untuk mengukur seberapa kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi modul.
i)
Kunci jawaban soal
3)
Implentasi
Implementasi modul dalam kegiatan belajar dilakukan sesuai alur dalam
modul. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan seharusnya dipenuhi dengan tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran dilaksanakan secara konsisten
sesuai alur yang diterapkan.
4)
Penilaian
Tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui seberapa besar
penguasaan peserta didik setelah mempelajari materi dalam modul. Penilaian hasil
belajar dilakukan menggunakan instrumen yang telah disiapkan pada waktu
penulisan modul.
5)
Evaluasi dan validasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Modul yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, secara bertahap harus
dilakukan evaluasi dan validasi. Evaluasi merupakan maksud untuk mengetahui
dan mengukur penerapan pembelajaran dengan modul dapat dilaksanakan sesuai
desain pengembangannya atau tidak. Evaluasi dapat dikembangkan suatu
instrumen evaluasi yang berdasarkan isi modul. Instrumen sebaiknya untuk guru
dan peserta didik yang terlibat karena menghasilkan evaluasi yang lebih objektif.
Sedangkan validasi merupakan proses untuk menguji kesesuaian modul
dengan kompetensi yang menjadi target belajar. Validasi dapat dilakukan dengan
cara meminta bantuan ahli yang menguasai kompetensi yang dipelajari. Bila tidak
ada maka guru bidang dapat menggantikan membantu validasi. Validator
memeriksa dengan teliti isi dan bentuk atau kegiatan yang dapat efektif untuk
digunakan sebagai media menguasai kompetensi yang menjadi target belajar. Bila
modul belum valid maka perlu diperbaiki agar menjadi valid.
6)
Jaminan kualitas
Untuk mengetahui dan menjamin bahwa modul yang telah disusun telah
memnuhi kriteria dalam pengembangan dan penyusunan modul, maka selama
proses penulisan dan pembuatannya sebaiknya dipantau untuk menjamin bahwa
modul disusun sesuai desain modul yang ditetapkan. Modul juga perlu diuji agar
tahu apakah sudah memenuhi mutu kegiatan pembelajaran yang berpengaruh
terhadap kualitas suatu modul. Untuk menjamin kualitas dan mutu suatu modul,
dapat dikembangkan suatu instrumen untuk menilai tinggu rendahnya kualitas dan
mutu suatu modul.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Sedangkan menurut Vembriarto (1975:63-70) langkah-langkah dalam
penyusunan modul adalah sebagai berikut:
1)
Perumusan tujuan-tujuan
Tujuan pada suatu modul merupakan spesifikasi kualifikasi yang seharusnya
telah dimiliki oleh siswa setelah pembuat modul berhasil menyelesaikan modul
tersebut. tujuan yang tercantum pada modul disebut tujuan instruksional khusus.
Secara teknik, kualifikasi tingkah laku siswa yang telah dimiliki sebagai hasil
mempelajari suatu modul disebut terminal behavior.
2)
Penyusunan criterion item
Pengajaran di sekolah bertujuan memberikan pengetahuan, menanamkan
sikap dan memberikan ketrampilan kepada siswa. Hasil pengajaran itu tampak
pada tingkah laku siswa, tujuan pengajaran (tujuan instruksional khusus) dalam
modul itu dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa, untuk mengetahui secara
obyektif apakah siswa telah berhasil menguasai tujuan pengajaran atau tidak,
maka harus digunakan test valid untuk mengukur prestasi siswa dalam hal tingkah
laku yang dipersyaratkan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
3)
Analisis sifat-sifat siswa dan spesifikasi entry behavior
Biasanya siswa memulai mengerjakan suatu modul telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang ada hubungannya dengan apa yang telah
dimiliki sebelumnya yang dibawanya dalam situasi belajar yang baru itu disebut
entry behavior. Untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimiliki siswa sebelum mempelajari modul pembelajaran dipergunakan entry test.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
Tujuan dari entry test adalah untuk memperkecil kesulitan-kesulitan dalam suatu
proses pembelajaran.
4)
Urutan pengajaran dan pemilihan media
Pemilihan dan urutan media sangat penting untuk menyusun dan
menyajikan bahan dan sumber-sumber pengajaran secara optimal. Yang dimaksud
dengan media itu meliputi: buku pelajaran, foto, film, perlengkapan belajar, tape,
dan sumber-sumber lainnya.
5)
Tryout modul
Kriteria yang terbaik untuk mengevaluasikan efektivitas modul ialah sejauh
mana telah menguasai tujuan-tujuan yang tercantum dalam modul yang
bersangkutan, jadi evaluasi terhadap perbuatan siswa itu dapat menilai sejauh
mana sistem penyampaian modul itu mempertinggi prsetasi siswa. Hasil criterion
test yang dicapai oleh siswa pada akhir pengajaran merupakan informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki diskrepansi apa yang dicapai oleh siswa dengan
apa yang seharusnya dicapai, dan sangat berguna bagi siswa maupun bagi
penyususn modul.
6)
Evaluasi
Tujuan evaluasi modul ialah untuk mengetahui efektivitas modul. Untuk itu
sekelompok siswa diminta mempelajari materi modul dan tingkah lakunya dalam
proses belajar. Meskipun setelah ditest secara luas memperlihatkan kemantapan,
namun penyusun modul harus tetap memonitor prestasi siswa. Hal ini
dimaksudkan untuk selalu mengadakan revisi apabila tujuan-tujuan modul
tersebut tidak dapat dicapai oleh siswa dengan memuaskan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Kesimpulan dari pendapat beberapa ahli di atas, prosedur penyusunan
modul adalah pengumpulan data awal, pengembangan modul, implementasi,
penilaian, dan evaluais modul. Pada tahap pengumpulan data awal, tahapan
pembuatan modul pembelajaran terdiri dari identifikasi masalah dan analisis
kebutuhan. Setelah dicarikn solusi atas permasalahan yang ada, modul kemudian
dikembangkan, baik dari segi materi dan desain modul yang dibuat.
Pengembangan
modul
pembelajaran
yang
telah
selesai,
kemudian
diimplementasikan secara urut sesuai kegiatan belajar dalam modul. Untuk
mengetahui seberapa besar penguasaan peserta didik setelah mempelajari materi
dalam modul maka dilakukan penilaian menggunakan instrumen yang telah
disiapkan pada waktu penulisan modul. Setelah dilakukan penilaian, maka modul
dievaluasi untuk mengetahui dan mengukur penerapan pembelajaran dengan
modul dapat dilaksanakan sesuai desain pengembangannya atau tidak.
e.
Pembelajaran Menggunakan Modul
Proses belajar adalah suatu kegiatan komunikasi melalui penyampaian
informasi kepada peserta didik. Informasi dikemas dalam satu kesatuan yang
disebut sebagai bahan ajar, informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill,
ide, pengalaman, dan sebagainya. Bahan ajar tersebut disusun secara sistematis
dan memuat kompetensi yang akan dikuasai. Tujuan pembelajaran dengan bahan
ajar adalah (1) membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu; (2)
menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar; (3) memudahkan pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran; serta (4) agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menarik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Pembelajaran dengan modul merupakan pendekatan pembelajaran mandiri
yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari
peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya
(Depdiknas, 2008:6). Belajar mandiri merupakan suatu proses dimana individu
mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain untuk mendiagnosa
kebutuhan belajarnya sendiri; merumuskan/menentukan tujuan belajarnya sendiri;
mengidentifikasi sumber-sumber belajar; memilih dan melaksanakan strategi
belajarnya; dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
Penggunaan pendekatan pembelajaran mandiri perlu mengoptimalkan
penyediaan sumber belajar yang maksimal, karena peran guru yang semula
sebagai pemberi informasi bergeser menjadi fasilitator belajar. Tugas fasilitator
belajar adalah menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan, dapat merangsang
semangat belajar, memberi peluang untuk menguji/mempraktikkan hasil
belajarnya, memberikan umpan bail tentang perkembangan belajar, dan
membantu bahwa apa yang telah dipelajari akan berguna dalam kehidupannya.
Sumber belajar yang utama dalam belajar mandiri adalah dengan penyediaan
modul/bahan ajar.
Pembelajaran menggunakan modul bermanfaat untuk hal-hal sebagai
berikut: (1) meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap
muka secara teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi
masyarakat; (2) menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik; (3) secara tegas
mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara bertahap melalui kriteria
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
yang telah ditetapkan dalam modul; (4) mengetahui kelemahan atau kompetensi
yang belum dicapai peserta didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam
modul sehingga tutor dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk
memperbaiki belajarnya serta melakukan remediasi (Depdiknas 2008:7).
Penggunaan modul didasarkan pada fakta bahwa jika peserta didik diberikan
waktu dan kondisi belajar memadai maka akan menguasai suatu kompetensi
secara tuntas. Bila peserta didik tidak memperoleh cukup waktu dan kondisi
memadai, maka ketuntasan pelajaran akan dipengaruhi oleh derajat pembejalaran.
Kesuksesan belajar menggunakan modul tergantung pada kriteria peserta didik
didukung oleh pembelajaran tutorial. Kriteria tersebut meliputi ketekunan, waktu
untuk belajar, kadar pembelajaran, mutu kegiatan pembelajaran, dan kemampuan
memahami petunjuk dalam modul (Depdiknas 2008:7).
Kesimpulkan di atas adalah pembelajaran menggunakan modul merupakan
pembelajaran yang mandiri dengan media cetak berupa buku yang berisi
mengenai rangkaian kegiatan belajar peserta didik, yang bisa dipelajari peserta
didik sewaktu-waktu sesuai dengan potensi dan kondisinya.
f.
Prinsip Penulisan Modul
Isi atau komponen-komponen modul menurut Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai (2007:134) adalah:
1)
Pedoman guru, berisi petunjuk-petunjuk agar guru mengajar secara efisien
serta memberikan penjelasan tentang jenis-jenis kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, waktu untuk menyelesaikan modul, alat-lat pelajaran
yang harus dipergunakan dan petunjuk evaluasinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
2)
Lembar kegiatan siswa, memuat pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.
Susunan materi sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai,
disusun langkah demi langkah sehingga mempermudah siswa belajar.
Dalam lembaran kegiatan tercantum kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa misalnya melakukan percobaan, membaca kamus.
3)
Lembaran kerja, menyertai lembaran kegiatan siswa yang dipakai untuk
menjawab atau mengerjakan soal-soal tugas atau masalah-masalah yang
harus dipecahkan.