DOCRPIJM db8ec8f5e0 BAB VBab 5 Keterpaduan Strategi ok

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Bab 5
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN
KOTA JAYAPURA
5.1.

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jayapura
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang
ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,
beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a.

b.


Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan:
1.

Pertahanan keamanan

2.

Ekonomi

3.

Lingkungan hidup

4.

Sosial budaya

5.


Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan
RTH.
ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan
prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun
Agropolitan.

c.

Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus
diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan
budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

d.

Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya

untuk bidang Cipta Karya.

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

92

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2009, Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota merupakan rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan
penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah
kota, rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah kota, penetapan kawasan
strategis kota, arahan

pemanfaatan


ruang

wilayah

kota,

dan

ketentuan

pengendalian

pemanfaatan ruang wilayah kota.
RTRW Kota Jayapura 2013 – 2033 mempunyai fungsi utama dalam pengaturan dan
pengarahan pemanfaatan ruang bagi berbabagai kegiatan. Dalam hal ini sebagai salah satu aspek
pelaksanaannya RTRW akan terkait dengan upaya pengendalian perkembangan/ pembangunan
(development control) yang dilakukan melalui:



Pengarahan berbagai lokasi kegiatan pembangunan fisik (sarana dan prasarana),baik yang
dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta/ masyarakat.



Pemberian ijin bagi berbagai kegiatan pembangunan atau pemanfaatan ruang.
Pengendalian perkembangan/ pembangunan dengan dua cara di atas dilakukan terutama

sekali dalam kaitannya dengan rencana kawasan budidaya. Untuk kawasan lindung, ketentuanyang
ada relatif ketat memberikan pembatasan terhadap segala bentuk pemanfaatan ruangyang bersifat
budidaya.
Sementara itu ketentuan mengenai rencana pemanfaatan ruang yang bersifat budidaya
padadasarnya memberikan arahan kegiatan pemanfaatan ruang yang dapat dilakukan. Dalam hal ini
prosedur (atau sistem dan mekanisme) perijinan diperlukan untuk mengarahkan pemanfaatan ruang
pada kawasan budidaya terutama pada kawasan terbangun, yang meliputi kawasan terbangun
permukiman, kawasan terbangun bukan permukiman, serta kawasan tertentu. Untuk dapat
menjadikan RTRW Kota Jayapura sebagai pedoman perijinan berbagai kegiatan pembangunan yang
dilakukan oleh Pemerintah, swasta dan masyarakat, maka tentu saja yang pertama yang harus
dipenuhi adalah legalitas dari RTRW. Setelah menjadi suatu peraturan daerah, barulah RTRW dapat
dijadikan pedoman yang mempunyai kekuatan hukum bagi pemberian ijin lokasi kegiatan.

Adapun tujuan penataan ruang Kota Jayapura 2013-2033, yaitu: “Mewujudkan Kota
Jayapura sebagai pusat pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, pariwisata, serta
beranda depan negara yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan, serta menjaga kelestarian
alam dan kearifan lokal.”

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

93

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Makna yang terkandung dalam tujuan tersebut adalah:
a.

Pendidikan memiliki makna aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan sumber

daya manusia dalam pendidikan formal maupun nonformal agar menjadi lebih terampil
dan mandiri;

b.

Perdagangan dan jasa memiliki makna berbagai aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan
menjual dan membeli barang dengan memanfaatkan komoditi unggulan dan potensi yang
dimiliki untuk memperoleh keuntungan, serta menjadi jasa penunjang perdagangan, keuangan,
pendidikan, perkantoran, kesehatan, pariwisata, transportasi, dan komunikasi untuk
memperkuat perekonomian kota;

c.

Pariwisata

memiliki makna

sebagai aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan

memanfaatkan dan mengelola alam maupun budaya;

d.

Beranda depan negara memiliki makna bahwa Kota Jayapura berbatasan langsung dengan
negara PNG menjadi wajah dari negara Indonesia;

e.

Aman

memiliki

makna

bahwa

situasi

masyarakat

dapat


menjalankan

aktivitas

kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman;
f.

Nyaman memiliki makna bahwa keadaan masyarakat dapat mengartikulasikan nilai sosial
budaya dan fungsinya dalam suasana yang tenang dan damai;

g.

Produktif memiliki makna bahwa proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien,
sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat,
sekaligus meningkatkan daya saing;

h.

Berkelanjutan


memiliki

makna

bahwa

kondisi

kualitas

lingkungan

fisik

dapat

dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, termasuk pula antisipasi untuk mengembangkan
orientasi ekonomi kawasan setelah habisnya sumber daya alam tak terbarukan; dan
i.


Menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal memiliki makna bahwa kondisi fisik lingkungan
hidup yang dikelola dan dilindungi secara lestari, serta menjaga nilai-nilai luhur yang berlaku
dalam tata kehidupan masyarakat tertentu dalam mengelola lingkungan hidup.

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

94

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Gambar 5.1 Peta Rencana Struktur Ruang Kota Jayapura
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

95

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

5.1.1

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Konsep Pengembangan Wilayah Kota Jayapura
Melihat potensi kondisi eksisting dan pentingnya keterkaitan pengembangan wilayah kota

Jayapura dengan wilayah sekitarnya serta upaya antisipasi globalisasi dan otonomi daerah, maka untuk
mencapai tujuan umum penataan ruang wilayah kota di atas konsep pengembangan sebagai berikut:
a. Mengarahkan wilayah Kota Jayapura menjadi wilayah pengembangan kegiatan perdagangan &
jasa, kegiatan industri, kegiatan pertanian, pariwisata, pendidikan dan pelestarian lingkungan.
Mengembangkan pusat pelayanan perkotaan dan pusat pelayanan pedesaan yang mampu
mendorong kegiatan dalam rangka Otonomi Khusus Papua dan peran dalam mendukung
keterkaitan desa-kota
b. Mengurangi konflik ruang antar kegiatan fungsional dengan selalu memperhatikan kelestarian
sumber daya.
c. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan sosial ekonomi alternatif yang berkelanjutan, hemat energi,
hemat ruang dan berpotensi daur ulang.
d. Mengembangkan potensi pusat-pusat strategis sebagai pendukung perkembangan aktivitas kota
e. Mengembangkan pusat pertumbuhan yang dapat memacu perkembangan wilayah sekitarnya.
Efek penyebaran pusat-pusat pertumbuhan membantu memecahkan masalah yang ada di luar
pusat pertumbuhan yang belum berkembang.
f.

Pengembangan industrialisasi pedesaan sebagai usaha pengembangan proses produksi yang
berbasis pada kekuatan pertanian (agro industri).
Konsep diatas dapat digunakan sebagai dasar untuk mendukung upaya penyebaran,

perkembangan dan pertumbuhan sebaran lokasi strategi dan lingkungan terbangun yang merata di
Kota Jayapura tanpa meninggalkan karakteristik wilayah masing-masing sebagai wilayah dengan
karakteristik perkotaan maupun wilayah dengan karakteristik perdesaan, serta wilayah dengan fungsi
lindung atau wilayah dengan fungsi budidaya.
Pemanfaatan ruang di Kota Jayapura memiliki karakteristik yang cukup spesifik. Beberapa
kawasan memiliki karakter yang kuat sebagai kawasan perkotaan yaitu kelurahan-kelurahan di Distrik
Jayapura Utara dan Distrik Jayapura Selatan misalnya seperti Kelurahan Mandala, Tanjung Ria, Entrop
dan Hamadi. Kelurahan-kelurahan inilah yang sebenarnya masuk sebagai kawasan pusat kota.
Sedangkan kelurahan-kelurahan yang lain masih menunjukkan karakter peralihan dari kawasan
perdesaan ke perkotaan.

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

96

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Sebagai daerah Kota yang juga berfungsi menjaga keseimbangan ekologis wilayah di
sekitarnya, konsep pemanfaatan ruang di Kota Jayapura harus dilakukan dengan mempertimbangkan
kelayakan pengembangan fungsi lahan dan penetapan intensitas/ kepadatan bangunan. Beberapa
konsep yang diajukan untuk pemanfaatan lahan di Kota Jayapura adalah :
a. Kawasan sepanjang jalan jalan arteri primer diharapkan sebagai kawasan yang memiliki kegiatan
perkotaan dengan skala pelayanan regional dan Kota. Fungsi yang dapat dikembangkan pada
kawasan ini adalah: perdagangan dan jasa, transportasi, industri, perkantoran dan pendidikan.
Tipikal pemanfaatan lahan dikawasan ini adalah: memiliki kepadatan tinggi dan bisa berorientasi
pada bangunan-bangunan vertikal.
b. Kawasan-kawasan antara pusat kota dan kawasan terluar dimanfaatkan untuk pengembangan
permukiman dan kegiatan/fasilitas yang memiliki skala pelayanan sub kota (BWK) dan lokal. Tipikal
pemanfaatan lahan dikawasan ini adalah: memiliki kepadatan sedang dan bisa berorientasi pada
bangunan-bangunan horisontal yang dilengkapi dengan vegetasi-vegetasi pendukung estetis dan
kehijauan kawasan.
c. Kawasan terluar, yang sebagian masih berupa kawasan perdesaan dimanfaatkan untuk
engembangan pertanian modern dengan nuansa agropolitan. Tipikal pemanfaatan lahan
dikawasan ini adalah: memiliki kepadatan rendah dan mengandalkan produktivitas lahan sebagai
penopang ekonomi masyarakat.
d. Kawasan perbatasan dengan PNG dioptimalkan lagi fungsinya terutama dalam hal penyediaan
sarana dan prasarana sehingga tidak terjadi adanya “Free riders” yaitu adanya sekelompok orang
maupun pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi dankondisi kawasan perbatasan secara
cuma-cuma. Mengingat kondisi saat ini banyaknya penduduk PNG yang membeli kebutuhan
sehari-hari maupun keperluan lain di Pasar Loncin (Distrik Muara Tami).

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

97

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Gambar 5.2 Peta Rencana Pola Ruang Kota Jayapura

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

98

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

5.1.2.

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Kawasan Strategis Kota Jayapura

Kota Jayapura menjadi salah satu kawasan strategis nasional dalam RTRWN, yaitu kawasan
strategis pertahanan dan keamanan (perbatasan darat RI dengan negara Papua Neuw Guinea).
Berdasarkan RTRWP Papua, Kota Jayapura termasuk dalam kawasan strategis pertahanan dan
keamanan serta daya dukung lingkungan hidup, yaitu:
a.

Kawasan strategis pertahanan dan keamanan, yaitu kawasan perbatasan darat RI dengan negara
Papua Neuw Guinea; dan

b.

Kawasan strategis daya dukung lingkungan hidup skala provinsi ditentukan pada wilayah pantai
utara dan kepulauan, yang merupakan wilayah rawan multi bencana.

Kawasan strategis merupakan kawasan yang diprioritaskan pengembangannya, karena
mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial dan budaya,
dan/atau lingkungan. Penentuannya dilakukan melalui identifikasi potensi masing-masing kawasan dan
permasalahan yang dihadapi, dengan memperhatikan arah kebijakan pembangunan Kota Jayapura,
tingkat kemendesakan atau dimensi waktu, intensitas konflik yang terjadi, skala pengaruh, sumbangan
terhadap PDRB, potensi/penyerapan tenaga kerja serta pola interaksi wilayah, ditentukan kawasankawasan prioritas dan strategis Kota Jayapura. Kawasan strategis kota berfungsi:
a.

Mengembangkan,

melestarikan,

melindungi,

dan/atau

mengkoordinasikan

keterpaduan

pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang
wilayah kota;
b.

Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan
pelestarian lingkungan dalam wilayah Kota yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting
terhadap wilayah kota;

c.

Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam rencana
struktur dan rencana pola ruang; dan

d.

Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kota.

5.1.3.

Kawasan Strategis dari Kepentingan Ekonomi
Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebagai kawasan yang memiliki nilai

strategis kota dengan kepentingan pertumbuhan ekonomi kota dengan kriteria diantaranya adalah:
a.

Kawasan yang memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;

b.

Kawasan yang memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi kota;

c.

Kawasan yang memiliki potensi ekspor;
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

99

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

d.

Kawasan yang didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;

e.

Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di kota; dan

f.

Kriteria lainnya pada aspek ekonomi yang dapat ditentukan oleh kota sesuai dengan
karakteristik dan kepentingan pembangunan kota.

Dari kriteria tersebut, maka kawasan strategis dari kepentingan ekonomi di Kota Jayapura
adalah:
1.

Kawasan agropolitan dan minapolitan (agrominapolitan) di Distrik Muara Tami, yaitu: a.
Kelurahan Koya Barat; b. Kelurahan Koya Timur; c. Kampung Koya Tengah; dan d. Kampung
Holtekamp.
Pertimbangan dalam menentukan kawasan ini adalah kawasan ini berpotensi berkembang,
karena sudah dikenal sebagai lumbung padi dan perikanan budidaya di Kota Jayapura. Selain itu,
dengan adanya kawasan agrominapolitan ini dapat mendukung ketahanan pangan di Kota
Jayapura.

2.

Kawasan pusat pelayanan perdagangan dan jasa terletak di:
a.

Kawasan Pusat Kota terletak di Kelurahan Gurabesi dan Kelurahan Bhayangkara Distrik
Jayapura Utara Kawasan ini merupakan kawasan ekonomi kota yang sudah tumbuh dan
didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi.

b.

Kawasan Pasar Sentral Hamadi dan Pusat Pelelangan Ikan di Kelurahan Hamadi Kawasan ini
merupakan kawasan ekonomi Kota yang sudah tumbuh dan didukung jaringan prasarana
dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi.

c.Kawasan Entrop dan Papua Trade Center (PTC) di Kelurahan Entrop Distrik Jayapura Selatan
Kawasan ini merupakan potensi ekonomi cepat tumbuh yang didukung jaringan prasarana
dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi.
d.

Kawasan Abe di Kelurahan Wahno, Kelurahan Vim, Kelurahan Wai Mhorock, Kelurahan
Kota Baru, Kelurahan Yobe, Kelurahan Awiyo, dan Kelurahan Asano Distrik Abepura
Kawasan ini merupakan potensi ekonomi cepat tumbuh yang didukung jaringan prasarana
dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi.

e.

Kawasan Waena di Kelurahan Hedam, Kelurahan Waena, dan Kampung Waena Distrik
Heram; Kawasan ini merupakan potensi ekonomi cepat tumbuh yang didukung jaringan
prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi.

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

100

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

f.

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Kawasan Skouw di Kampung Skouw Mabo dan Kampung Skouw Sae. Kawasan ini
merupakan potensi ekonomi cepat tumbuh dan mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal di kota.

3.

Kawasan Pelabuhan Jayapura Kelurahan Numbai Distrik Jayapura Selatan. Kawasan ini
ditetapkan karena didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi.

Kawasan-kawasan tersebut merupakan kawasan strategis ekonomi yang tumbuh cepat,
menjadi pendukung aktivitas perekonomian Kota Jayapura, didukung jaringan prasarana dan fasilitas
penunjang kegiatan ekonomi, serta mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di kota.
Pengembangan strategis dari kepentingan ekonomi meliputi:
a.

Peningkatan dan pengembangan prasarana dan sarana kawasan agropolitan dan minapolitan;

b.

Peningkatan kawasan perkantoran dan perdagangan dan jasa yang ditata secara adil bagi semua
golongan usaha termasuk pengembangan golongan usaha kecil dan peningkatan prasarana
kawasan, terutama prasarana; dan

c.

5.1.4.

Peningkatan kawasan pelabuhan berwawasan lingkungan.

Kawasan Strategis dari Kepentingan Ekonomi
Kawasan strategis pertumbuhan sosial dan budaya ditetapkan sebagai kawasan yang

memiliki nilai strategis kota dengan kepentingan pertumbuhan sosial dan budaya kota dengan kriteria
diantaranya adalah:
a.

Merupakan tempat pendidikan dan pelatihan skala regional;

b.

Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya setempat;

c.

Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri kota;

d.

Merupakan aset kota yang harus dilindungi dan dilestarikan;

e.

Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya kota; dan

f.

Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya.

Kawasan strategis dari kepentingan sosial dan budaya di Kota Jayapura ditetapkan atas dasar
pertimbangan sebagai berikut:
a.

Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat daerah;

b.

Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri Kota Jayapura;

c.

Merupakan aset Kota Jayapura yang harus dilindungi dan dilestarikan; dan

d.

Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya kota.
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

101

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Dari pertimbangan tersebut, maka kawasan strategis dari kepentingan sosial dan budaya di
Kota Jayapura adalah kawasan perkampungan masyarakat Port Numbay yang terdiri atas:
a.

Kampung Kayobatu terletak di Distrik Jayapura Utara;

b.

Kampung Tobati dan Kampung Tahima Soroma terletak di Distrik Jayapura Selatan;

c.

Kampung Enggros, Kampung Nafri, dan Kampung Koya Koso terletak di Distrik Abepura; 4.
Kampung Waena dan Kampung Yoka terletak di Distrik Heram; dan

d.

Kampung Skouw Mabo, Kampung Skouw Sae, Kampung Skouw Yambe, dan Kampung Mosso
terletak di Distrik Muara Tami.

Pengembangan kawasan strategis dilaksanakan berdasarkan arahan sebagai berikut:
a.

Pengembangan pusat wisata budaya sejarah;

b.

Membatasi perubahan fungsi kawasan permukiman dan melestarikan lingkungannya; dan

c.

Merelokasi kegiatan yang tidak sesuai dan tidak menunjang dengan tujuan pelestarian.

5.1.5.

Kawasan Strategis dari Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Kriteria Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

Kota Jayapura meliputi kawasan yang memiliki nilai strategis dengan sudut kepentingan lingkungan
hidup adalah:
a.

Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;

b.

Merupakan aset kota berupa kawasan lindung kota yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem,
flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi
dan/atau dilestarikan;

c.

Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang
menimbulkan kerugian bagi kota;

d.

Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro wilayah kota;

e.

Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup; dan

f.

Rawan bencana alam skala kota; atau sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di Kota
Jayapura adalah:
1.

Kawasan prioritas konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Muara Tami DAS Muara Tami
merupakan salah satu sungai besar di Kota Jayapura dan menjadi daerah aliran sungai lintas
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

102

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

kabupaten dan provinsi yang muaranya menuju Samudera Pasifik. Kawasan ini memberikan
perlindungan terhadap keseimbangan tata guna air, dan aset kota untuk memberikan
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna.
2.

Kawasan CA. Cycloops terletak di Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan, dan Distrik
Heram Kawasan Cagar Alam Cycloops merupakan cagar alam lintas kabupaten. Sebagian wilayah
CA. Cycloops berada di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Kawasan ini menjadi strategis,
karena merupakan tempat perlindungan hayati, memberikan perlindungan keseimbangan tata
guna air, serta memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro wilayah kota.

3.

Kawasan Teluk Youtefa terletak di Distrik Jayapura Selatan dan Distrik Abepura Kawasan Teluk
Youtefa yang dimaksud adalah taman wisata alam, cagar budaya, serta hutan lindung Teluk
Youtefa. Kawasan ini menjadi strategis daya dukung lingkungan hidup, karena tidak hanya
strategis tempat perlindungan hayati, melainkan juga kawasan ini merupakan muara perairan dari
segala aktivitas yang ada di hulu.

4.

Kawasan waterfront city yang terletak di:
a.

Kelurahan Gurabesi, Kelurahan Bhayangkara, Kelurahan Mandala, Kelurahan Kelurahan Imbi,
dan Kelurahan Tanjung Ria Distrik Jayapura Utara; dan

b.

Kelurahan Numbai, Kelurahan Argapura, dan Kelurahan Hamadi Distrik Jayapura Selatan.
Kawasan waterfront city menjadi strategis daya dukung lingkungan hidup, karena kawasan
ini menuntut prioritas tinggi untuk peningkatan kualitas lingkungan perairan dan merupakan
kawasan rawan bencana gelombang pasang.

Pengembangan kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup meliputi:
a.

Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang melalui penegakan hukum;

b.

Pengembangan hutan kota;

c.

Peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan kawasan strategis;

d.

Pengendalian pembuangan sampah dan air limbah ke daerah aliran sungai dan badan air lainnya;
dan

e.

Penataan kawasan waterfront city agar tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian lingkungan
perairan, melainkan juga menciptakan keindahan kota.

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

103

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Gambar 5.3 Peta Penetapan Kawasan Strategis Kota Jayapura

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

104

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

5.2

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Penyusunan RPJMD dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah
dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan
Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat
Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Penyusunan RPI2JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam
RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya.
Oleh karena itu, ringkasan dari RPJMD perlu dikutip dalam RPI2JM seperti visi, misi serta arahan
kebijakan bidang Cipta Karya di daerah ( RPJMD 2012–2016).

5.3

Arahan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah (KSPD)
Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah (KSPD) adalah dokumen perencanaan perkotaan

jangka panjang di tingkat kabupaten/kota yang digunakan sebagai acuan bagi pengelolaan perkotaan.
KSPD ini merupakan penjabaran dari Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN) dan memiliki
fungsi sebagai:
a)

Memberikan acuan bagi pembangunan kota dan kawasan perkotaan;

b)

Mengatur fungsi kota dan penataan ruang kota untuk pembangunan berkelanjutan;

c)

Menjadi dasar dalam sinkronisasi regulasi dan kebijakan terkait pembangunan perkotaan;
dan

d)

Menjadi instrumen perencanaan yang menjadi acuan SKPD terkait dalam pelaksanaan
program dan kegiatan terkait pembangunan perkotaan.

Kebijakan dan strategi pengembangan kota yang telah dirumuskan dalam KSPD perlu dikutip
dan dijadikan acuan dalam penyusunan RPI2JM sehingga infrastruktur permukiman dapat bersinergi
untuk menunjang pertumbuhan kota. .( Belum Ada Data Dokumen KSPD sehingga RTRW yang telah di
Perda No.1 Tahun 2014 Menjadi Acuan dalam Penyusunan RPI2JM Kota Jayapura)

5.4

Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

105

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan
bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa
tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat berupa
RI-SPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan
rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan
sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan
pelestarian air.
Di dalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk dijadikan arahan
pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan SPAM adalah bagian Rencana Pengembangan
SPAM yang terdiri dari:
a) Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah;
b) Rencana Sistem Pelayanan;
c) Rencana Pengembangan SPAM;dan
d) Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

106

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Gambar 5.4 Peta Sistim Penyediaan Air Minum Kota Jayapura

5.5

Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

107

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun
untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi
sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah.
SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:
a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);
b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);
c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan
d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.
SSK dijadikan acuan dalam penyusunan RPI2JM terutama untuk sektor Penyehatan Lingkungan dan
Permukiman. Dalam SSK beberapa hal yang perlu dikutip pada bagian ini adalah:
a. Kerangka kerja pembangunan sanitasi yang meliputi: Visi dan Misi
b. Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi, yang meliputi:
• Sub Sektor Air Limbah Domestik;
• Sub Sektor Persampahan;
• Sub Sektor Drainase Lingkungan; dan
• spek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

108

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Gambar 5.5 Peta Rencana Sistim Jaringan Drainase Kota Jayapura

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

109

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Gambar 5.6 Peta Rencana Sistim Air Limbah Kota Jayapura

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

110

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

Gambar 5.7 Peta Rencana Sistim Persampahan Kota Jayapura
5.6

Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

111

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan
yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan,
serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan
panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian
pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan meliputi:
• Program Bangunan dan Lingkungan;
• Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
• Rencana Investasi;
• Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
• Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan lingkungan, atau panduan
rancang kota. Muatan RTBL yang perlu dikutip dan diacu dalam RPI2JM yaitu Konsep Dasar
Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan yang meliputi:
• Visi Pembangunan;
• Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan;
• Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan
• Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya

5.7

Arahan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaaan (SPPIP)

Kabupaten/Kota
Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan merupakan suatu
dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan
yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi
penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. SPPIP memuat arahan
kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kabupaten/kota
yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). SPPIP memiliki
beberapa fungsi, yaitu:
a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program
pembangunan lainnya yang telah ada;
b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral
RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

112

Pemerintah Kota Jayapura
Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Cipta Karya

Keterpaduan Strategis Pengembangan
Kota Jayapura

bidang Cipta Karya di daerah;
c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2JM;
d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan dan strategi pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan yang tertuang di berbagai dokumen; dan
e. Sebagai

dokumen

acuan

bagi

penyusunan

kebijakan

yang

terkait

dengan

pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.
Dalam SPPIP, yang perlu dikutip dan dijadikan acuan penyusunan RPI2JM adalah:
a. Visi dan Misi bidang Permukiman dan Infrastruktur;
b. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Kabupaten/Kota; dan
c. Penetapan kawasan permukiman prioritas.

5.8

Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Dari SPPIP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu rencana operasional

berupa Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP), dimana keduanya tetap
mengacu pada strategi pengembangan kota yang sudah ada. RPKPP merupakan rencana aksi
program strategis untuk penanganan permasalahan permukiman dan pembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan. Dalam konteks pengembangan kota,
RPKPP merupakan rencana terpadu bidang permukiman dan infrastuktur bidang Cipta Karya pada
lingkup wilayah perencanaan berupa kawasan dengan kedalaman rencana teknis yang dituangkan
dalam peta 1:5000 atau 1:1000. RPKPP disamping berfungsi sebagai alat operasionalisasi dalam
penanganan kawasan permukiman prioritas juga berfungsi sebagai masukan dalam penyusunan
RPI2JM. Oleh karena itu, dalam hal ini RPI2JM perlu mengutip matriks rencana aksi program serta
peta pengembangan kawasan dalam RPKPP yang didetailkan pada program tahunan.

RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA 2016 – 2020

113