Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008- Juni 2009 - USD Repository
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI STROKE DI INSTALASI RAWAT
INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
PERIODE JULI 2008 – JUNI 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Floriberta Yoaquin Intan Anantaka Honggodipuro
NIM : 068114033
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN
HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI STROKE DI INSTALASI RAWAT
INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
PERIODE JULI 2008 – JUNI 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Floriberta Yoaquin Intan Anantaka Honggodipuro
NIM : 068114033
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PERSEMBAHAN
“Our talents are the gift that God gives to us.
What we make of our talents is our gift back to God”
(Leo Buscaglia)
Kupersembahkan sebuah karya yang sederhana ini untuk……
Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus,
yang telah mencukupkan aku dan menyertaiku
dalam perjalanan hidupku,
Ayahanda Antonius Aris Honggodipuro,
yang berjuang untuk membiayai kuliahku hingga selesai
dan selalu membimbingku agar fokus pada pendidikan,
Ibunda Irene Yovita Endang Setyani,
yang selalu mengerti kondisiku, menyemangatiku,
dan memberi inspirasi hingga tercipta karya ini.
Lewat karya ini aku banyak belajar, banyak membaca,
sehingga aku bisa menjaga ibu yang juga sedang sakit
hipertensi stroke…..
Kakak-kakakku :
Ricke Honggodipuro, Advent Honggodipuro,
dan Fina Honggodipuro,
yang selalu ada untuk memberi semangat dan membantuku.
Saat aku lemah dan merasa tak sanggup melewati semua,
kalian ada untuk menghiburku.
dan…
Almamaterku
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasihdan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Evaluasi Drug Related
Problems pada Pengobatan Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008 -
Juni 2009”, ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana
Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian;
2. Dekan Fakultas Farmasi, Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., yang telah memberi ijin terlaksananya penelitian ini;
3. Ibu Dra. A. M. Wara Kusharwanti, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah banyak meluangkan waktu, tenaga, memberi dukungan serta segala masukan dan saran dalam penyusunan skripsi; 4. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing atas waktu, kesabaran, nasihat dan semangat dalam proses penyusunan skripsi;
5. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dan Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt.
selaku dosen penguji; 6. Kepala dan Staf bagian personalia Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas segala bantuannya; 7. Kepala dan Staf Instalasi Rekam Medik yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini;
8. Bapak Antonius Aris Honggodipuro dan Ibu Irene Yovita Endang Setyani atas doa, cinta dan kasih sayangnya serta bantuan finansial, sehingga skripsi ini dapat selesai; 9. Saudara-saudaraku terkasih Mbak Ricke, Mas Gatot, Mas Advent, Mbak Ester, Mbak Fina, dan Mas Tino yang selalu ada memberi dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi; 10. Bapak dr. Rizaldy Pinzon, Sp.S., M.Kes. yang telah memberi referensi dan membagi pengetahuannya;
11. Semua teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2006 khususnya teman- teman FKK, terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya;
12. Semua orang di masa lalu dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu- persatu, namun telah banyak memberikan dukungan dan perhatian sampai selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati dan terbuka, penulis
mohon sumbangan pemikiran, kritik, dan saran untuk menyempurnakannya.
Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, terima
kasih.Yogyakarta, 10 Juli 2010 Penulis
INTISARI
Stroke merupakan masalah kesehatan yang menjadi penyebab kematiandan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke.
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan
deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif dengan menggunakan data rekam
medik di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2,63% hipertensi komplikasi
stroke terjadi pada kelompok umur 40-49 tahun; 28,95% pada kelompok umur 50-
59 tahun; 34,21% pada kelompok umur 60-69 tahun; dan 34,21% pada kelompok
umur 70-79 tahun. Prevalensi pada laki-laki lebih besar daripada perempuan yaitu
63,16% : 36,84%. Stroke iskemia sebanyak 68,42%, stroke hemoragi sebanyak
31,58%. Obat yang digunakan meliputi obat kardiovaskuler (100%); obat gizi dan
darah (100%); obat sistem saraf pusat (76,32%); antiinfeksi (47,37%); obat skelet
dan sendi (34,21%); analgesik (28,95%); obat saluran cerna (21,05%); obat
saluran nafas (13,16%); obat saluran kemih (10,53%); obat hormonal (7,89%);
dan sediaan topikal (7,89%).Dari hasil evaluasi drug related problems terdapat 23 kasus DRP, yaitu 7
kasus membutuhkan obat tambahan, 12 kasus dengan pemilihan obat kurang
tepat, 5 kasus dengan dosis terlalu tinggi, 7 kasus dengan efek samping obat yang
tidak diinginkan dan interaksi obat, dan 1 kasus ketidaktaatan pasien. Sebanyak
95% pasien keluar dari rumah sakit dalam keadaan sudah membaik. Kata kunci : drug related problems, hipertensi, stroke
ABSTRAK
Stroke is the problem of the cause of death and major disability.
Hypertension is a major risk factor for stroke. This study is a non-experimental
descriptive evaluative design using a retrospective medical record data on
inpatient installation Panti Rapih Hospital Yogyakarta .The results showed as much as 2,63% hypertensive stroke complications
occurred in 40-49 year age group; 28,95% in the 50-59 years age group; 34,21%
in the age group 60-69 years and 34,21% in 70-79 year age group. Prevalence in
men was greater than in women which were 63,16% : 36,84%. Incidence of
ischemic stroke was as much as 68,42%, 31,58% of haemorrhage stroke. Drugs
used in patients consist of cardiovascular drugs (100%), nutritional medicine and
blood (100%); central nervous system drugs (76,32%); antiinfection (47,37%);
drugs and the skeletal joints (34,21%); analgesic (28,95%), gastrointestinal drugs
(21,05%); drugs respiratory tract (13,16%); drug urinary tract (10,53%); hormonal
drugs (7,89 %) and topical preparations (7,89%).From evaluation results of drug related problems, there were 23 cases with
the DRP, there were 7 cases require additional medication, 12 cases with
inappropriate drug selection, 5 cases with too high dosages, 7 cases with drug side
effects and unwanted drug interactions, and one case of patient disobedience. As
many as 95% patients left the hospital in a state of recovery. Key words : drug related problems, hypertension, stroke
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
INTISARI ............................................................................................................... ix
ABSTRACT ............................................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
BAB I PENGANTAR ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1. Perumusan Masalah .............................................................................. 3 2. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5 3. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5 a. Manfaat teoritis .............................................................................. 5 b. Manfaat praktis .............................................................................. 6 B. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6 1. Tujuan Umum ....................................................................................... 6 2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA .................................................................... 8
A. Hipertensi .................................................................................................... 8 1. Definisi dan Klasifikasi ........................................................................ 8 2. Etiologi .................................................................................................. 9 3. Patofisiologi .......................................................................................... 9 4. Faktor Risiko ....................................................................................... 11 5. Gambaran Klinis ................................................................................. 13 6. Diagnosis ............................................................................................ 14 B. Stroke ........................................................................................................ 14 1. Definisi ................................................................................................ 14 2. Etiologi dan Klasifikasi ...................................................................... 15 3. Patofisiologi ........................................................................................ 17 4. Faktor Risiko ....................................................................................... 18 5. Gambaran Klinis ................................................................................. 21 6. Diagnosis ............................................................................................ 22 C. Penatalaksanaan ........................................................................................ 23 1. Tujuan Terapi ...................................................................................... 23 2. Strategi Terapi ..................................................................................... 24 D. Drug Related Problems (DRP) ................................................................. 31 E. Keterangan Empiris .................................................................................. 34BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 35
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................ 35 B. Definisi Operasional ................................................................................ 35C.
Subjek Penelitian ..................................................................................... 38 D.
Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian .................................................. 38 E. Jalannya Penelitian .................................................................................. 39 F. Kesulitan .................................................................................................. 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 42
A. Profil pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih ..................................... 42 1.Profil pasien berdasarkan umur ......................................................... 42 2. Profil pasien berdasarkan jenis kelamin ............................................ 44 B. Profil distribusi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke berdasarkan jenis stroke di instalasi rawat inap
Rumah Sakit Panti Rapih ......................................................................... 45 C. Profil pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap
Rumah Sakit Panti Rapih ......................................................................... 45 1.
Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler .... 47 2. Obat yang mempengaruhi gizi dan darah .......................................... 49 3. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ........................................ 50 4. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi ................................ 51 5. Obat untuk penyakit otot skelet dan sendi ......................................... 52 6. Obat yang bekerja sebagai analgesik ................................................. 53 7. Obat yang bekerja pada saluran pencernaan ...................................... 54 8. Obat yang bekerja pada saluran pernafasan ....................................... 54
9. Obat yang bekerja pada saluran kemih .............................................. 55 10.
Obat hormonal ................................................................................... 55 11. Sediaan topikal ................................................................................... 56 D. Evaluasi Drug Related Problems (DRP) yang terjadi pada penatalaksanaan terapi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih ......................................................................... 56
1. Membutuhkan obat tambahan ............................................................ 57 2.
Pemilihan obat kurang tepat .............................................................. 58 3. Dosis terlalu tinggi ............................................................................. 60 4. Efek samping obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat ............ 61 5. Ketidaktaatan pasien .......................................................................... 62 E. Outcome terapi pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih ..................................... 62
F.
Rangkuman pembahasan .......................................................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 66
A. Kesimpulan ............................................................................................... 66 B. Saran ......................................................................................................... 67DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 68
LAMPIRAN ........................................................................................................... 72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 120
DAFTAR TABEL
Tabel I. Klasifikasi Hipertensi ....................................................................... 8
Tabel II. Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia .............................. 28
Tabel III. Kriteria Inklusi dan Eksklusi untuk Penggunaan Alteplase pada Stroke Iskemik Akut ............................................................. 28Tabel IV. Persentase Obat Kardiovaskuler yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 47
Tabel V. Persentase Obat Gizi dan Darah yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 49
Tabel VI. Persentase Obat Sistem Saraf Pusat yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 50
Tabel VII. Persentase Obat Infeksi yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 51
Tabel VIII. Persentase Obat Otot Skelet dan Sendi yang Digunakan pada
Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 52 Tabel IX. Persentase Obat Analgesik yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 53 Tabel X. Persentase Obat Saluran Cerna yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 54 Tabel XI. Persentase Obat Saluran Nafas yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 54 Tabel XII. Persentase Obat Saluran Kemih yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 55 Tabel XIII. Persentase Obat Hormonal yang Digunakan pada Pasien
Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 .............. 56Tabel XIV. Persentase Sediaan Obat Topikal yang Digunakan pada
Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 56 Tabel XV. Persentase Kasus DRP yang Terjadi pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008 - Juni 2009 ......................................................... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perbedaan Stroke Hemoragi dan Stroke Iskemia .......................... 16
Gambar 2. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke BerdasarkanUmur di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ....................................................... 43 Gambar 3. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan Jenis Kelamin di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih
Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 44 Gambar 4. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan Jenis Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 45
Gambar 5. Diagram Kelas Terapi Obat yang Digunakan pada Pasien
Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 .............. 46 Gambar 6. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi StrokeBerdasarkan Outcome Terapi di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 .............. 63
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Stroke merupakan kedaruratan medis akibat kerusakan neurologik karena
adanya gangguan akut aliran darah otak akibat terjadinya oklusi (penyumbatan)
atau terjadinya perdarahan pada stroke hemoragi (Wibowo dan Gofir, 2001).
Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, stroke merupakan salah
satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama di Indonesia (Anonim, 1999).
Angka kecacatan stroke umumnya lebih tinggi dari angka kematian, perbandingan
antara cacat dan mati dari penderita stroke adalah 4 : 1. Penderita stroke
menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Hasil SKRT Indonesia melaporkan
bahwa proporsi stroke di rumah sakit di 27 propinsi dari tahun 1984 sampai
dengan 1986 meningkat, yaitu 0,72 per 100 penderita pada 1984, naik menjadi
0,89 per 100 penderita pada tahun 1986. Dilaporkan pula bahwa prevalensi stroke
pada tahun 1996 adalah 35,6 per 100.000 penduduk (Lumbantobing, 1996;
Lamsudin, 1998).Insidensi stroke di Amerika Serikat yaitu ± 700.000 pertahunnya dan
merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner dan
kanker (Gorelick, 1995; Caplan, 2000), sedangkan di Indonesia menduduki th
peringkat pertama. Menurut World Stroke Organization dalam 6 world stroke
congress tahun 2008, stroke menjadi tantangan utama bagi tenaga kesehatan karena merupakan penyebab kematian kedua di dunia dan menjadi penyebab utama terjadinya kelumpuhan (Kofler, 2008).
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang sangat signifikan. Penelitian di beberapa negara ASEAN
memperlihatkan bahwa 50-70% kasus stroke berhubungan dengan hipertensi.
Hipertensi akan meningkatkan risiko perdarahan sebesar 2,8 kali
(Venketasubramanian, 1998). Hal serupa juga terjadi pada penelitian Suarez yangmenunjukkan bahwa pada penderita stroke, hipertensi ditemukan pada 74,8%
kasus. Penelitian Pinzon, dkk. menunjukkan bahwa dari 1.162 pasien stroke,hipertensi dijumpai pada 88,2% pasien stroke. Hipertensi didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah arteri. Prevalensi hipertensi di seluruh dunia
diperkirakan antara 15-20%. Data WHO tahun 2000 menunjukkan bahwa
sebanyak 972 juta (26,4%) penghuni bumi menderita hipertensi. Angka ini terus meningkat tajam, diprediksikan oleh WHO pada tahun 2025 nanti sekitar 29,2% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi (Anonim, 2006).Hipertensi merupakan penyakit yang dikategorikan sebagai the silent
disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. Jika dibiarkan lebih lama maka hipertensi ini
dapat menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah
sehingga dinding pembuluh darah akan mudah pecah dan terjadilah stroke.Penyakit ini harus diterapi dengan baik mengingat tingginya tingkat kematian
yang diakibatkannya. Penatalaksanaan terapi pada pasien hipertensi komplikasi
stroke memerlukan monitoring yang ketat karena kepatuhan minum obat
merupakan kunci pengendalian hipertensi stroke. Hipertensi adalah penyakit
kronis yang pengobatannya seumur hidup. Jika obat tidak diminum, tekanan akan
kembali naik. Banyak pasien berhenti meminum obat ketika mereka tidak lagi
merasakan gejala hipertensi, selain karena mereka khawatir efek samping akibat
pemakaian obat kimia secara terus-menerus. Padahal pemakaian obat
antihipertensi secara teratur sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke.Dari survei yang telah dilakukan, hipertensi dengan komplikasi stroke
adalah salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak yang ditemukan di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian evaluasi drug related problems dilakukan di
instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih karena penyakit ini merupakan
penyakit yang kompleks sehingga potensial terjadi DRP, baik karena tekanan
darah yang tidak terkendali maupun karena pada pasien hipertensi komplikasi
stroke morbiditas dan mortalitasnya tinggi sehingga memerlukan intervensi
farmakologi dengan obat yang banyak. Drug related problems terjadi kira-kira
sepertiga bagian yang berkaitan dengan pasien rawat inap (Anonim, 1995).
Adanya DRP yang terjadi dalam pengobatan akan merugikan pasien. Drug related
problems mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien, meningkatkan biaya
pengobatan yang dikeluarkan pasien, serta meningkatkan rata-rata angka kematian
pada pasien (Nguyen, 2000).1. Perumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan mengenai evaluasi drug related
problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi
rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009 adalah : a.
bagaimana profil pasien hipertensi dengan komplikasi stroke yang meliputi
distribusi kelompok umur dan jenis kelamin di instalasi rawat inap Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009? b.
bagaimana profil distribusi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke
berdasarkan jenis stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009? c.
bagaimana profil pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi dengan
komplikasi stroke yang meliputi kelas terapi, golongan obat dan jenis obat
di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli
2008 - Juni 2009? d.apakah ada Drug Related Problems (DRP) yang terjadi pada
penatalaksanaan terapi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di
instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008
- Juni 2009 meliputi : 1) membutuhkan obat tambahan (need for additional drug therapy)? 2) mendapat obat tanpa indikasi (unnecessary drug therapy)? 3) pemilihan obat kurang tepat (wrong drug)? 4) dosis terlalu rendah (dosage too low)? 5)
dosis terlalu tinggi (dosage too high)? 6) adanya efek samping obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction) dan interaksi obat (drug interaction)?
7) ketidaktaatan pasien (uncompliance) (Cipolle, et al., 1998)? e.
seperti apakah outcome terapi pada pasien hipertensi dengan komplikasi
stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009? 2.
Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan oleh penulis,
penelitian mengenai evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien
hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009 ini belum pernah dilakukan.
Penelitian yang telah dilakukan dan terkait dengan penelitian ini adalah : a.
Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005, oleh Krismayanti (2007).
b.
Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Pasien Diabetes Mellitus dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2005, oleh Widyastuti (2007).
Penelitian ini sangat terkait dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian yang pernah dilakukan yaitu mengidentifikasi terjadinya drug related
problems pada stroke tanpa penyakit lain, sedangkan penelitian ini mengevaluasi
drug related problems pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke. Selain itu
penelitian ini juga berbeda dalam hal subjek penelitian dan waktu pelaksanaan
penelitian.3. Manfaat Penelitian a.
Manfaat teoritis Manfaat teoritis penelitian ini yaitu dapat menjadi salah satu sumber informasi tentang drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke.
b.
Manfaat praktis Manfaat praktis penelitian ini yaitu bagi pihak Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dapat dimanfaatkan sebagai evaluasi dan bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
A.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : 1.Tujuan Umum Untuk mengevaluasi drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.
2. Tujuan Khusus a.
Untuk mengetahui profil pasien hipertensi dengan komplikasi stroke yang meliputi distribusi umur dan jenis kelamin di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.
b.
Untuk mengetahui profil distribusi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke berdasarkan jenis stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009? c. Untuk mengetahui profil pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke yang meliputi kelas terapi, golongan obat dan jenis obat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.
d.
Untuk mengetahui seperti apa Drug Related Problems (DRP) yang terjadi pada penatalaksanaan terapi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.
e.
Untuk mengetahui seperti apakah outcome terapi pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi dan Klasifikasi a. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal (Anonim, 2007).
b.
The Seventh Report of the Joint National Committee on the Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) mengklasifikasikan hipertensi seperti ditunjukkan pada tabel I.
Tabel I. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 dan < 80 Prehipertensi 120 – 139 atau 80 – 89 Hipertensi tingkat 1 140 – 159 atau 90 – 99 Hipertensi tingkat 2 atau≥ 160 ≥ 100 c. Pasien dengan tekanan darah diastolik < 90 mmHg dan tekanan darah sistolik
≥ 140 mmHg dipisahkan sebagai hipertensi sistolik.
d.
Hipertensi krisis (TD > 180/120 mmHg) dapat dikategorikan sebagai hipertensi darurat (naiknya TD secara akut atau kerusakan organ target) atau hipertensi urgensi (parahnya kenaikan TD tak akut atau cedera organ target) (Saseen and Carter, 2005).
1.
Etiologi a.
Hipertensi primer (90 – 95%) : tidak diketahui penyebabnya.
b.
Hipertensi sekunder (5 – 10 %), disebabkan : 1) Beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah;
2) Penyakit ginjal; 3)
Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB);
4) Feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin); 5)Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; 6) Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal (Anonim, 2007).
2. Patofisiologi a.
Hipertensi adalah suatu gangguan heterogen yang mungkin disebabkan baik dari penyebab tertentu (hipertensi sekunder) maupun dari mekanisme patofisiologi yang tidak diketahui penyebabnya (primer atau hipertensi esensial). Hipertensi sekunder terjadi sekitar ± 10% kasus, dan sebagian besar disebabkan oleh penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskuler. Kondisi lain yang menyebabkan hipertensi sekunder meliputi feokromositoma, Sindrom Cushing, hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, aldosteronisme primer, kehamilan, gangguan tidur yang terkait pernafasan,
dan penyempitan pembuluh darah aorta. Beberapa obat yang dapat meningkatkan TD meliputi kortikosteroid, estrogen, obat-obat anti inflamasi non steroid (OAINS), amfetamin, sibutramin, siklosforin, takrolimus, eritropoietin, dan venlafaxin.
b.
Beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada pengembangan hipertensi
primer, meliputi: 1) Kelainan humoral melibatkan sistem renin-angiotensin-aldosteron, hormon natriuretik, atau hiperinsulinemia; 2)Gangguan patologis di sistem saraf pusat, serabut saraf otonom, reseptor adrenergik, atau baroreseptor; 3) Kelainan baik di dalam ginjal maupun jaringan proses autoregulatory terhadap ekskresi natrium, volume plasma, dan penyempitan arteriolar; 4)
Kekurangan sintesis lokal zat vasodilator dalam endotelium vaskuler, seperti prostasiklin, bradikinin, dan nitrat oksida, atau peningkatan produksi zat-zat seperti vasokonstriktor angiotensin II dan endothelin I; 5)
Asupan natrium yang tinggi dan meningkatnya sirkulasi hormon penghambat natriuretik pada transport natrium intraseluler, mengakibatkan peningkatan reaktivitas vaskuler dan peningkatan tekanan darah; dan
6) Peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler, yang menyebabkan otot polos vaskuler mengubah fungsi dan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer.
c.
Penyebab utama kematian pada subjek hipertensi adalah trauma
serebrovaskuler, penyakit kardiovaskuler, dan gagal ginjal. Probabilitas kematian dini berkorelasi dengan keparahan tingginya tekanan darah (Wells, et al., 2009).
3. Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan antara lain : a. Umur Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur, disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku, sebagai akibatnya adalah meningkatnya tekanan darah sistolik (Anonim, 2006).
Oleh karena itu semakin bertambah usia seseorang, maka risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar.
b.
Jenis kelamin Pria diduga memiliki gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan wanita. Namun, setelah memasuki menopause, prevalensi hipertensi pada wanita meningkat. Bahkan setelah usia 65 tahun, terjadinya hipertensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang diakibatkan oleh faktor hormonal. Penelitian di Indonesia yang lebih tinggi terdapat pada wanita.
c.
Keturunan (genetik) Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer (esensial).
Faktor risiko yang dapat dikendalikan antara lain : a. Obesitas Kaitan erat antara kelebihan berat badan dan kenaikan tekanan darah telah dilaporkan pada beberapa studi. Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT) berkorelasi langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik.
Obesitas bukanlah penyebab hipertensi. Akan tetapi prevalensi hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk penderita hipertensi pada orang-orang gemuk lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang badannya normal.
b.
Psikososial dan stres Stres atau ketegangan jiwa dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah meningkat. Jika stres berlangsung lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis. Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
c.
Merokok Zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, dan mengakibatkan proses aterosklerosis, dan tekanan darah tinggi. Pada studi otopsi, dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan adanya aterosklerosis pada seluruh pembuluh darah. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen
untuk disuplai ke otot-otot jantung. Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah arteri.
d.
Alkohol Mekanisme peningkatan tekanan darah akibat alkohol masih belum jelas.
Namun, diduga peningkatan kadar kortisol, dan peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah berperan dalam menaikkan tekanan darah.
e.
Konsumsi garam berlebihan Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena menarik cairan di luar sel agar tidak dikeluarkan, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
f.
Dislipidemia Kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL dan/ atau penurunan kadar kolesterol HDL dalam darah. Kolesterol merupakan faktor penting dalam terjadinya aterosklerosis yang mengakibatkan peningkatan tahanan perifer pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat (Anonim, 2006).
4. Gambaran Klinis a.
Tekanan darah dan jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi. Hasil pengukuran bukan hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi, tetapi juga digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi (Anonim, 2006).
b.
Pasien dengan hipertensi primer biasanya diawali asimtomatik.
c.
Pasien dengan hipertensi sekunder mungkin mengeluhkan gejala gangguan yang mendasarinya. Pasien dengan feokromositoma mungkin memiliki riwayat sakit kepala paroksimal, berkeringat, takikardia, palpitasi, dan hipotensi ortostatik. Pada aldosteronisme primer, gejala hipokalemia dapat terjadi seperti kram dan kelemahan otot. Pasien dengan hipertensi sekunder untuk Sindrom Cushing mungkin mengeluhkan berat badan, poliuria, edema, haid tidak teratur, jerawat berulang, atau kelemahan otot (Wells, et al., 2009).
5. Diagnosis Tekanan darah diukur setelah seseorang duduk/ berbaring 5 menit.
Apabila pertama kali diukur ternyata tinggi (> 140/90 mmHg) maka pengukuran
diulang 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi
(Anonim, 2007).A.
Stroke
1. DefinisiStroke atau disebut juga dengan CVD (cerebrovascular disease), dahulu
orang menyebutnya CVA (cerebrovascular accidence) (Riyanto, 1984)