PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN ALAT PERAGA KARTU PINUS SISWA KELAS III MI NOBOREJO SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

BILANGAN BULAT DENGAN ALAT PERAGA

KARTU PINUS SISWA KELAS III MI NOBOREJO

SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

HERI SUSANTO

  

NIM: 11511034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

  

IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

BILANGAN BULAT DENGAN ALAT PERAGA

KARTU PINUS SISWA KELAS III MI NOBOREJO

SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

HERI SUSANTO

  

NIM: 11511034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

  

IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Heri Susanto NIM : 11511034 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi

  Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Dengan Alat Peraga Kartu Pinus Siswa Kelas III MI Noborejo Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk bedasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di publikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga.

  , Salatiga, 22 Maret 2018 yang menyatakan

  Heri Susanto

  NIM. 11511034

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hidup itu pilihan, setiap pilihan ada resiko, berani memilih, berani ambil resiko.

  Allah akan merubah nasib seseorang apabila orang tersebut mau merubah nasibnya dan Allah akan meninggikan orang yang berilmu beberapa derajat dibanding orang yang tidak berilmu (QS. Ar-

  Ra’du 11 : dan QS. Al-Mujadilah: 11)

  

PERSEMBAHAN

  1. Orang tuaku yang selalu mendidikku dari kecil sampai besar sekarang ini dan akhirnya aku bisa membuat bangga orang tuaku.

  2. Kakak - kakakku dan saudaraku yang selalu menyemangati aku tiada henti.

  3. Keluarga besar Hj Slamet Mariyati

  4. Terima kasih kepada warga Genuk Barat RT 04/ 03 umumnya dan lebih khusus Guru- guruku Habib Zen Magelang, Bapak Toha , Bapak Nur Khafid yang telah membuatku nyaman hidup di Salatiga.

  5. Teman-teman PGMI 6. Teman-teman seperjuangan baik dari SD, SMP, SMA, dan PGMI.

  7. Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Dengan Alat Peraga Kartu Pinus Siswa Kelas III MI Noborejo Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017”.

  Didalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan belajar pada penelitian.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin penelitian.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan izin penelitian.

  4. Ibu Drs. Nurhasanah, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

  5. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pencerahan untuk selalu berfikir kritis, edukatif, dan inovatif selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.

  6. Drs. Marno., Kepala MI Noborejo Salatiga yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  7. Bapak Abdul Wahab, S. Ag Guru Kelas III MI Noborejo Salatiga, yang telah membantu peneliti kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  8. Seluruh guru dan karyawan MI Noborejo Salatiga yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.

  9. Seluruh siswa Kelas III MI Noborejo Salatiga, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.

  10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak pernah terlupakan bantuannya yang turut dalam menyelesaikan penelitian.

  Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

  Salatiga, 15 Maret 2018 Heri Susanto

  

ABSTRAK

  Susanto, Heri. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Penjumlahan

  

dan Pengurangan Bilangan Bulat Dengan Alat Peraga Kartu Pinus Siswa Kelas

  Skripsi Program Strata I III MI Noborejo Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga 2018. Pembimbing: Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

  

Kata kunci: Hasil Belajar, Matematika, Penjumlahan dan Pengurangan, Kartu

  Pinus Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar

  Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Dengan Alat Peraga Kartu Pinus. Yang pada penelitain ini dikhususkan pada Siswa Kelas III MI Noborejo Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitataif kuantitatif. Peneliti menggunakan penafsiran deskripsi tabel sebagai teknik analisis data. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi langsung melalui pengajaran langsung, SPSS, buku dan internet.

  Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK.

  Hasil penelitian ini menunjukkan Hasil belajar siklus I cukup mencapai indikator penelitian dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 62,50% dengan kategori cukup tercapai rata-rata perolehan nilai 61,46 yaitu dari 24 peserta didik ada 15 peserta didik yang mencapai nilai KKM dan hanya 9 yang belum mencapai nilai KKM. Peningkatan ini dikategorikan cukup tercapai, akan tetapi belum dapat dikatakan tuntas secara keseluruhan dan diperlukan suatu upaya kearah peningkatan hasil belajar tuntas secara keseluruhan siklus II. Hasil belajar siklus II hasil post test menunjukkan bahwa dari 21 peserta didik telah mencapai nilai KKM dan tuntas secara keseluruhan ketuntasan klasikalnya lebih meningkat hingga 87,50% dengan kategori sangat tercapai, yaitu rata-rata perolehan nilai adalah 76,04 yang artinya sudah sangat mencapai indikator ketetapan yaitu 85% dan memenuhi KKM yang diinginkan yaitu 60.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................ix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian …. ........................................................................... 8 E. Definisi operasional ............................................................................... 9 F. Metode penelitian .................................................................................. 12 G. Sistematika penulisan ............................................................................ 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar .................................................................................. 19 B. Prinsip Belajar……. ............................................................................... 20 C. Sarat Keberhasilan Belajar ..................................................................... 21 D. Komponen Pembelajaran ....................................................................... 22 E. Hasil Belajar ......................................................................................... 33 F. Hakekat Matematika ............................................................................. 35 G. Media Kartu Pembelajaran Kartu Plus Minus ....................................... 40 H. Krangka Berfikir .................................................................................... 46 I. Hipetesis Tindaka .................................................................................. 47 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian .................................................................................. 48 B. Setting Penelitian dan Karakteristik Sunjek Penelitian.......................... 51

  C.

  Variabel Yang Diteliti ............................................................................ 54 D. Rencana Tindakan .................................................................................. 54 Siklus 1 .................................................................................................. 54

  Siklus 2 .................................................................................................. 60 E. Data dan sumber penelitian ................................................................... 64 F.

  Teknik Pengumpulan Rokok.................................................................. 65 G.

  Instrumen penelitian .............................................................................. 67 H. Analisis Data ,Evaluasi, dan refleksi .................................................... 69

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal ......................................................................... 72 B. Deskripsi Tiap Siklus ............................................................................. 77 1. Deskripsi Siklus 1 ........................................................................... 77 2. Deskripsi Siklus 2 ........................................................................... 85 C. Pembahasan hasil penelitian .................................................................. 92 D. Pembahasan 1. Siklus 1 .............................................................................................. 98 2. Siklus ................................................................................................ 99 BAB V PENUTUP A. Simpulan ................................................................................................ 105 B. Saran ....................................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga negara Indonesia

  sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi

  “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan ”. Undang-undang Sistem

  Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1 menyebutkan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spiritual-keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

  Pengembangan potensi diri melalui pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui beberapa jalur. Seperti tertulis dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 13 (1) yang secara lengkap berbunyi :

  “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang saling dapat melengkapi dan memperkaya

  ”. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang tersetruktur dan berjenjang. Lebih lanjut Ihsan (2011: 22) mengungkapkan bahwa pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

  Dalam pelaksanaannya, pendidikan di Indonesia harus dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional. UUSPN 1989 dalam Hernawan, dkk. (2012: 9.4) disebutkan bahwa pengertian kurikulum adalah

  “ seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengaja r”. Pelaksanaan kurikulum di Indonesia kerap mengalami perubahan. Upaya-upaya inovatif telah banyak dilakukan dan dukungan terhadap pendidikan semakin meningkat sejalan dengan kesadaran pihak pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan sumber daya manusia.

  Setelah menggunakan kurikulum 2013 selama dua tahun, pada bulan Januari 2015 kurikulum yang digunakan di Indonesia berubah ke kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau yang biasa dikenal dengan sebutan kurikulum 2006.

  Salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam KTSP yaitu Matematika. Dalam Hernawan dkk (2012: 8.27) menyebutkan bahwa :

  Mata pelajaran Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan kemampuan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

  Pada dasarnya mata pelajaran Matematika sudah diajarkan dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai pada jenjang pendidikan menengah ke atas. Matematika juga merupakan suatu ilmu yang berperan penting dalam menunjang ilmu-ilmu yang lain, juga mempelajari masalah keseharian yang berkaitan dengan hitung menghitung. Selain itu Matematika berpengaruh bagi setiap siswa yang mempelajarinya, yakni melatih siswa agar memiliki pemikiran yang sistematis, logis, kritis, rasionalis, dan bersikap efektif dalam setiap aktivitas. Oleh karena itu, diperelukan pembelajaran matematika yang optimal.

  Pembelajaran yang optimal dipengaruhi oleh komponen- komponen pendidikan. Komponen pendidikan merupakan bagian dari suatu sistem pendidikan yang akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan. Komponen pendidikan saling terkait secara terpadu dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.

  Selain faktor eksternal di atas, keinginan belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Apabila siswa memiliki keinginan belajar yang tinggi maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Hasil pembelajaran matematika dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal, maupun eksternal. Salah satu faktor eksternalnya adalah model yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kebanyakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang cenderung monoton dan membosankan bagi siswa, karena itulah diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pembelajaran Matematika juga belum menggunakan alat bantu. Pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan karena dengan menggunakan alat peraga dimungkinkan dapat membantu siswa lebih memahami konsep pembelajaran matematika.

  Salah satu materi dalam pembelajaran matematika yang masih bersifat abstrak dan perlu penggunaan alat peraga adalah materi bilangan bulat. Materi tentang bilangan bulat di Sekolah Dasar dimulai dari menemukan konsep bilangan bulat, pengertian bilangan bulat, operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Namun, pada kenyataannya masih banyak guru dan siswa yang kesulitan memahami konsep bilangan bulat, mereka juga kesulitan mamahami simbol- simbol matematis pada bilangan bulat seperti membedakan tanda

  • – atau + sebagai operasi hitung dengan tanda
  • – dan + sebagai jenis suatu bilangan. Selain itu siswa juga kurang mampu menghitung hasil operasi penjumlahan maupun pengurangan bilangan bulat. Dalam pembelajaran bilangan bulat kebanyakan guru belum menggunakan alat peraga, padahal dalam penanaman konsep bilangan bulat sangat dibutuhkan media
pembelajaran. Guru juga masih terlalu berpusat pada model pembelajarn konvensional.

  Hal ini mengakibatkan nilai rata-rata siswa pada materi bilangan bulat tergolong masih rendah dibandingkan dengan materi-materi yang lainnya. Karena itulah perlu diadakannya perubahan dalam proses pembelajaran materi bilangan bulat. Salah satu bentuk perubahan yang dapat dilakukan guru yaitu dengan menerapkan model pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran yang lebih bervariasi. Joyce dan Weil (1986) dalam Abimanyu, dkk. (2008: 2.4) mengutarakan bahwa:

  Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

  Suyanto dan Jihad (2013: 107) mengatakan bahwa penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan penampilan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Salah satu media yang cocok digunakan dalam pembelajaran matematika materi bilangan bulat adalah dengan menggunakan

  “kartu pinus”. Penggunaan alat peraga “kartu pinus” dimaksudkan untuk membantu siswa lebih memahami konsep operasi hitung bilangan bulat.

  “kartu pinus” singkatan dari plus dan minus yaitu suatu alat peraga yang terbuat dari kartu yang disusun berpasangan antara positif dan negatif, pasangan itu akan menunjukan bilangan positif dan negatif atau bilangan nol.

  Dalam penelitian ini, penulis mengkaji tentang media pembelajaran

  kartu pinus”. Penelitian tentang kartu pinus. Namun,

  dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian tindakan kelas kolaboratif. Kunandar (2013 : 47) menyebutkan Penelitian Tindakan kelas dapat dilakukan secara mandiri, tetapi alangkah baiknya kalau dilaksanakan secara kolaboratif, baik dengan teman sejawat, kepala sekolah, pengawas, widyaiswara, dosen, dan pihak lain yang relevan dengan PTK. Selain itu, Kunandar (2013: 81) menyebutkan bahwa :

  Pelaksanaan PTK diperlukan pengamat (kolaborator atau mitra) karena dalam PTK peneliti dalam hal ini guru berprofesi ganda. Artinya, guru sebagai peneliti sekaligus sebagai subjek penelitian yang melaksanakan proses belajar mengajar yang di PTK-kan. Dengan demikian, kalau tidak ada pengamat (kolaborator atau mitra), dikhawatirkan akan terjadi subyektivitas atau bias terhadap hasil penelitian.

  Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran dan wawancara penulis dengan guru di MI Noborejo Salatiga diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas III MI Noborejo Salatiga masih rendah. Siswa kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru pada saat proses pembelajaran, peran guru sangat dominan, metode ceramah menjadi metode utama dalam pembelajaran, guru kurang inovatif dan kreatif menerapkan berbagai model, strategi, metode maupun media yang turut mempengaruhi kualitas pembelajaran matematika di kelas III MI Noborejo Salatiga.

  Dengan kejadian tersebut penulis mengajak teman sejawat yang bersedia membantu dengan mendiskripsikan segala permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran. Hasil kolaborasi dengan teman sejawat menemukan identifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Siswa masih kesulitan mengerjakan penjumlahan dan pengurangan karena kurangnya alat peraga.

  2. Kurangnya penguasaan kelas sehingga banyak siswa yang bicara sendiri dan lambat dalam menyelesaikan tugas dan guru.

  3. Siswa merasa malu untuk bertanya karena waktu yang diberikan kurang tepat.

  4. Siswa kurang memahami materi yang didengarnya karena dalam menyampaikan guru terlalu cepat.

  Berdasarkan latar belakang yang diutarakan, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar

  Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Dengan Alat Peraga Kartu Pinus Siswa Kelas III MI Noborejo Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 ”.

  B. Rumusan Masalah.

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan alat peraga kartu pinus dapat meningkatan hasil belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas III MI Noborejo Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan alat peraga alat pinus dapat meningkatan hasil belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas III MI Noborejo Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

  D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis bagi siswa, guru, dan sekolah. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut: 1.

  Bagi Siswa a.

  Manfaat Teoritis

  1) Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan, khususnya pendidikan sekolah dasar.

2. Bagi Guru a.

  b.

  Meningkatkan kualitas sekolah melalui peningkatan kualitas guru dan siswa dalam pembelajaran.

  kartu pinussebagai alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika materi bilangan bulat.

  Menambah pengetahuan guru untuk menggunakan media pembelajaran

  c.

  Menambah pengetahuan guru mengenai media pembelajaran yang kreatif dan efektif dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.

  Memberikan informasi kepada guru tentang pelaksanaan media pembelajaran “kartu pinus”.

  2) Memberikan informasi mengenai media pembelajaran kartu pinus

  kartu pinus.

  3) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan media pembelajaran

  2) Mendorong pada siswa untuk belajar aktif, komunikatif dan saling bekerja sama.

  Mempermudah siswa menerima mata pelajaran matematika materi bilangan bulat.

  Manfaat Praktis 1)

  b.

  yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika materi bilangan bulat.

3. Bagi Sekolah d.

  e.

  Memberikan kontribusi positif kepada sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

4. Bagi Peneliti a.

  Memperdalam wawasan peneliti tentang penelitian tindakan kelas.

  b.

  Dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang karakteristik siswa sehingga diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran di masa yang akan datang.

E. Definisi Operasional

  1. Hasil Belajar Menurut Nawawi (dalam Ahmad Susanto, 2013:5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

  Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Menurut Wasliman (dalam Ahmad Susanto,dkk.2013:12) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

  2. Matematika Priyo Darmanto & Puji Wiyoto (2007: 305) menyatakan bahwa matematika yaitu ilmu tentang angka-angka, jumlah, bentuk dan ukuran.

  Johnson dan Rising (dalam Sri Subarinah, 2006: 1) mengatakan matematika merupakan pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian logika, pengetahuan terstruktur yang memuat sifat-sifat, teori-teori dibuat secatra deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.

  3. Bilangan bulat Bilangan nol, bilangan asli, dan lawan bilangan asli disebut bilangan bulat (Burhan Mustakim, 2008: 137).

  Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:

  a. Bilangan bulat positif : 1, 2, 3, 4, …

  b. Bilangan bulat negatif : …, -3, -2, -1

  c. Bilangan bulat nol : 0

  4. Penjumlahan dan Pengurangan a. Penjumlahan Makna dari operasi penjumlahan (Sri Subarianah, 2006: 29) adalah menggabungkan dua kelompok (himpunan). Jika kelompok

  A yang anggotanya ada 2 anak digabungkan dengan kelompok B yang anggotanya ada 3 orang maka diperoleh kelompok baru, sebut saja kelompok AB. Dengan membilang diperoleh bahwa banyaknya anggota kelompo AB tersebut adalah 5.

  b. Pengurangan Operasi pengurangan (Sri Subarinah, 2006: 30)

  “merupakan lawan dari operasi penjumlahan”. Jika pada operasi penjumlahan dilakukan penggabungan himpunan (kelompok), maka pada operasi pengurangan dilakukan pengambilan kelompok baru, yaitu pembentukan kelompok baru. Misalnya pada kelompok A beranggotakan 5 orang, akan dibentuk suatu kelompok B yang terdiri dari 2 orang. Maka banyaknya anggota kelompok A yang tertinggal hanya 3 orang.

  5. Kartu Pinus Berdasarkan pendapat ahli tentang kartu peraga, maka dengan alat peraga kartu plus minus ini diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi operasi hitung bilangan bulat. Kartu termasuk dalam jenias alat peraga cetak.

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

  Penelitian yang akan dilakukan ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sunendar (2012:41), PTK adalah upaya memperbaiki kualitas pendidikan dengan instrospeksi, bercermin, dan merefleksi guru dengan mengunakan metode pembelajaran tertentu untuk meningkatkan kualitas anak didiknya dalam pembelajaran.

  McTaggart (1986:66) menyebutkan, prosedur penelitian dirancang melalui dua siklus melalui prosedur: (1) perencanaan

  (planning), (2) pelaksanaan tindakan (action), (3) pengamatan

(observation), (4) refleksi (reflecsion) dalam tiap-tiap siklus.

  SIKLUS II SIKLUS I

  Gambar 3. Disain Penelitian Tindakan (Action Research) Keterangan: P = Perencanaan O = Observasi T = Tindakan R = Refleksi (Sumber: Kemmis dan McTaggart, 1986)

  Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reducktion, data display, dan

  

conclusion drawing/verification. Model interaktif dalam analisis

data ditunjukkan pada gambar berikut.

  Gambar 4. Proses analisis data 2.

   Tempat dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di MI Noborejo Salatiga Tahun

  Pelajaran 2017/2018. Proses penelitian berbentuk siklus. Siklus berlangsung dua kali, tiap siklus 1 kali tatap muka dan tiap tatap muka masing masing 3 jam pelajaran (3 x 35 menit). Sedangkan untuk ulangan harian setelah siklus dilaksanakan masing-masing 2 jam pelajaran (2x 35 menit).

  Penelitian ini dilaksanakan di MI Noborejo Salatiga karena ada masalah pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

  Penelitian harus mencari pemecahan masalah tersebut sehingga siswa memehami materi tersebut. Selain itu, peneliti bertugas sebagai kepala sekolah pada sekolah tersebut. Sebagai kepala sekolah, maka peneliti wajib mengajar 6 jam pelajaran setiap minggu dan peneliti mengampu mata pelajaran matematika di kelas III tersebut.

  3. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III tahun pelajaran 2017/2018 di MI Noborejo Salatiga yang berjumlah 24 siswa, terdiri atas 14 siswa dan 10 siswi. Subjek tersebut tetap selama pelaksanaan pembelajaran. Siswa akan diteliti mengenai aktifitas dan hasil belajar materi pembelajaran matematika mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu pinus.

  4. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini adalah seorang guru kelas III dan seluruh dewan guru serta siswa kelas III MI Noborejo Salatiga tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 24 siswa.

  Jenis data yang dihimpun adalah data kualitatif berupa hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran matematika pada tahap pratindakan dan setiap pelaksanaan tindakan. Wawancara dilakukan untuk mengungkap kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.

5. Teknik dan Alat Pengumpul Data

  Teknik pengumpulan data, yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Berikut diuraikan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan: Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.

1. Observasi

  Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Observasi ini hanya dilaksanakan saat proses belajar mengajar berlangsung untuk mengetahui kebiasaan siswa pada proses belajar di kelas yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

  2. Wawancara

  Wawancara yang diperhitungkan dengan presentasi dan peringkat di setiap siklus. Wawancara merupakan percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan 2 pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban dari pertanyaan itu. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa kelas III MI Noborejo. Wawancara dilakukan diluar jam pelajaran.

  3. Dokumentasi

  Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman selama penelitian berlangsung. Dokumentasi ini berupa hasil kartu kegiatan siswa, dan foto. Dari hasil dokumentasi ini dapat dijadikan petunjuk dan bahan pertimbangan pelaksanaan selanjutnya dan penarikan kesimpulan.

  4. Tes

  Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegasi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

6. Analisis Data

  Data hasil penelitian yang sudah terkumpul ditabulasi kemudian dianalisis untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian. Analisis data yang digunakan adalah teknik diskriptif analitik.

  a.

  Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan mean (rata-rata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentasi dan angka dengan mengacu pada referensi Aqib (2010) sebagai berikut:

  Rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar adalah sebagai berikut : Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut :

  Keterangan : x = Nilai rata-rata = Jumlah semua nilai siswa

  = Jumlah siswa b.

  Data kuantitatif yang berasal dari observasi dan angket diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan fokus analisis. Kemudian dikaitkan dengan data kuantitatif sebagai dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan ditandai aktifitas siswa yang semakin aktif dan semakin meningkatnya hasil belajar siswa.

G. Sistematika Penulisan

  Agar terdapat kejelasan secara garis besar dan dapat dimengerti dengan mudah, maka dalam pembahasannya secara berurutan penulis membagi dalam lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan,

  Bab II kajian pustaka, Bab III Paparan data dan hasil temuan, Bab IV Pembahasan, Bab V Penutup Bab I, yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan.

  Bab II, yang berisikan kajian teori mengenai, peningkatan hasil belajar, matematika, operasional bilangan bulat, penjumlahaan dan pengurangan, alat peraga kartu plus minus (pinus).

  Bab III pelaksanaan penilitian, yang berisi deskripsi siklus I dan siklus II Bab IV hasil penilitan dan pembahasan, yang berisi deskripsi per siklus dan pembahasan Bab V, penutup, berisi kesimpulan dan saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli

  psikologi termasuk ahli psikologi pendidikan. Slameto (2010: 2) pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Hamalik (2002) dalam Hamdani (2010: 20), belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau mina, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Selain itu Sardiman A.M (2005) dalam Hamdani (2010: 20) mengungkapkan definisi belajar sebagai berikut: 1.

  Cronbach memberikan definsi, “Learning is shown by a change in

  behavior as a result of experience

  ” (Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman).

2. Harold Spears memberikan batasan, “Learning is to observe, to read,

  to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction

  .”

  (Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk).

3. Geoch mengatahkan. ”Learning is a change in erformance as a result

  of practice

  .” (Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktik).

  Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya.

B. Prinsip Belajar

  Terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum digunakan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Adapun prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (2010: 27- 28), yaitu: 1.

  Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.

  a.

  Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

  b.

  Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan istruksional. c.

  Belajar perlu lingkungan yang menantang di dalam anak dapat mengembangkan kemampuan bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

  d.

  Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

  2. Sesuai hakikat belajar.

  a.

  Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

  b.

  Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.

  c.

  Belajar adalah proses kontnguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.

  3. Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari.

  a.

  Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

  b.

  Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

C. Syarat Keberhasilan Belajar.

  Syarat keberhasilan belajar menurut Suprijono (2014:4) adalah: 1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/ sikap itu mendalam pada siswa.

  Suprijono (2014: 4) menyebutkan terdapat beberapa prinsip belajar. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku. Kedua, belajar merupakan proses, dan yang terakhir belajar merupakan bentuk pengalaman. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar merupakan suatu pedoman yang digunakan oleh guru dan siswa sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran dapat meningkatkan dan memperoleh hasil yang optimal jika menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut.

D. KomponenPembelajaran

  Pembelajaran bila ditinjau dari pendekatan system, maka dalam prosesnya akan melibatkan berbagai komponen. Sugandi (2004) dalam Hamdani (2011: 48) menyebutkan, komponen-komponen pembelajaran diantaranya adalah:

1. Instumen penelitian

  Menurut Purwanto (2008:56), Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk dalam rangka pengumpulan data. Dalam pendidikan, instrumen yang dapat dipergunakan untuk menilai proses dan hasil belajar terhadap peserta didik dapat digolongkan menjadi dua yakni, tes dengan non-tes. a.

  Tes Dalam kontekspengukurandanpenilaian, tes mempunyai banyak pengertian.Tes dapat diartikan sebagai teknik atau instrument pengukuran yang menggunakan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab, atau tugas yang harus dilakukan dan dirancang secara khusus untuk mengetahui potensi, kemampuan, dan ketrampilan peserta didik sehingga menghasilkan data atau skor yang dapat diinterpretasikan. (Shodiq, 2012:43)

  Sebagai sebuah tes, tes hasil belajar merupakan salah satu alat ukur yang mengukur penampilan maksimal. Dalam pengukuran, siswa peserta tes didorong mengeluarkan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan soal tes hasil belajar.Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan menerakan skor atas jawaban yang diberikan masing-masing siswa.

  Tes hasil belajar mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa.

  Penguasaan hasil belajar mencerminkan perubahan perilaku yang dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. (Purwanto, 2008:57)

  Ditinjau dari bentuk bentuknya, tes dibagi atas tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.

  1) Tes tertulis (written test)

  Tes tertulis ialah tes yang soal dan jawabannya diberikan oleh siswa berupa bahasa tertulis.

  2) Tes lisan

  Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Peserta didik akan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan kata- katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.

  3) Tes perbuatan atau tindakan (performance test)

  Tes perbuatan ialah tes di mana jawaban yang dituntut dari peserta didik berupa tindakan dan tingkah laku konkrit. yaitu dengan cara observasi perbuatan yang dilakukan peserta didik.(Pupuh, 2010:77) b.

  Non-Tes Yang dimaksudinstrumennon-tesialah serangkaian pertanyaan, pernyataan atau stimulus lain yang harus direspon peserta didik atau yang membutuhkan respon dalam situasi yang tidak atau kurang dibakukan,untukmengukuraspek-aspek tingkah laku peserta didik. (Shodiq, 2012:52)

  Ada beberapa macam instrumen non-tes iantaranya yaitu, angket, wawancara, observasi, skala sikap, rating scale dan chek

  list . a) Angket

  b) Wawancara

  c) Observasi

  d) Skala sikap

  e) Skala bertingkat (Rating scale)

  f) Daftar chek (check list) Menurut peranan fungsionalnya dalam pembelajaran, penilaian tes hasil belajar, dapat dibagi menjadi empat macam yaitu: penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnotis dan penilaian penempatan. (Nana, 1990:5) 1) Penilaian formatif

  Penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar- mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. 2) Penilaian sumatif

  Penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun.Untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa selama program kurikulum dilaksanakan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sa

0 0 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pen

0 0 178

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PENGUMUMAN DENGAN METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 8 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

2 35 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS KARTON PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 2 180

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE MAKE A MATCH BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI GUBUG CEPOGO TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 2 130

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PERAGA PAPAN PAKU PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI

0 6 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 0 138

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI LINGKUNGAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS III B MI MAꞌARIF KUMPULREJO 2 TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 154