PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN

KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI

MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

  

ISMI DWI HASTUTI

NIM

  • - -

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSANPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN

KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI

MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

  

ISMI DWI HASTUTI

NIM

  • - -

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN

KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI

MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN

DISUSUN OLEH

  

ISMI DWI HASTUTI

NIM:

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal

  September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Salatiga, September

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ismi Dwi Hastuti NIM : Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  MOTTO

“Impian yang besar akan menjadi nyata bila bermusuhan

dengan rasa malas ”. (Murad Maulana)

  “ Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan ”.

  (Kh. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)

  

PERSEMBAHAN

  Karya tulis skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang bermakna dalam hidup saya: . Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing saya dalam studi dan menyelesaikan skripsi.

  . Kedua orang tuaku tercinta bapak Warno dan Ibu Harsini yang telah memberikan doa dan kasih sayangnya.

  . Kakakku tersayang Sitti Khoifah dan Bambang Iswandi yang telah memberikan doa dan semangat.

  . Bapak dan Ibu Guru MI Ma‟arif Tingkir Lor yang telah membatu dalampenyelesaian skripsi.

  . Sahabat terbaikku Khoirul Amin, Amik Mayasari, Elly Fatmawati, Uswatun Khasanah yang selalu mensuport dan selalu ada baik suka maupun duka.

  . Sahabatku kos Titi, Eka, Ety, Faizah yang selalu menghibur saat penulis mulai jenuh, dan memberikan semangat . Rekan-rekan seperjuangan PGMI IAIN Salatiga angkatan .

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur kehadirat-Mu ya Allah SubhanallahuWata‟ala, yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga penulisan skripsi ini dapatterselesaikan. Shalawat salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi MuhammadSAW. Semoga kita termasuk umatnya dan di akhirat mendapatkan syafaatnya.Amiin.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,arahan dan bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu ucapan trimakasih yangsetulus-tulusnya dari hati yang paling dalam kepada Yth: . Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  . Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  . Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si.selakuKetua Jurusan Program Studi PGMI IAIN Salatiga.

  . Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telahmengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini. . Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  . Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bentuan kepada penulis.

  . Bapak H. Sadi Sarifudin, S. Agselaku Kepala sekolah MI Ma‟arif Tingkir Lor beserta jajarannya yang telah memberikan ijin dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  . Kedua orang tuaku Bapak Warno dan Ibu Harsini yang selalu memberikan dukungan yang tak terkira baik moril maupun spiritual dalamstudi penulis.

  . Amik Mayasari, Elly Fatmawati, Khoirul Amin, Uswatun Khasanah sahabat terbaikku, teman berjuang, susah maupun senang.

  . Sahabatku kos, Eka, Ety, Titi, Faizah, yang telah memberikan keceriaan selama empat tahun ini, dan memberikan semangat bagi penulis.

  . Rekan-rekan seperjuangan PGMI angkatan dan Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran studi penulis. Kepada Bapak/Ibu yang telah membantu penulis tidak dapat memberikan apa- apa selain untaian rasa terimakasih yang tulus dengan diiringi da‟o semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.

  Penulis berharap semoga skripsi ini ada manfaatnya untuk semua orang. Amin Yarobbal‟alamin.

  Salatiga, Agustus Ismi Dwi Hastuti

  

ABSTRAK

Hastuti, Ismi Dwi.

  . Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Nilai

  Tempat melalui Permainan Kantong Bilangan Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran .Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Program Studi

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Isntitut Agama IslamNegeri Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

  Kata kunci: Hasil belajar, Nilai tempat, Kantong bilangan.

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas III di MI Ma‟arif Tingkir Lor pada materi nilai tempat. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-ratasiswa kelas III pada materi nilai tempat yaitu , . Salah satu penyebab rendahnya hasilbelajar yaitu kurangnya perencanaan dalam mengolah materi yang akan diajarkan. Masalahutama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran matematika melaluipermainan kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokokbahasan nilai tempat kelas II

  I MI Ma‟arifTingkir Lor Tahun ajaran ? Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas

  (PTK).Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor dengan jumlah siswa. Datapada penelitian ini diperoleh dari lembar pengamatan, soal evaluasi berupa essay, dan dokumentasi pada pembelajaran nilai tempat melalui permainan kantong bilangan.

  Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor dalam materi nilai tempat dengan dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar.Diperoleh data pra siklus persentase ketuntasan dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥ ada siswa.Siklus II persentase ketuntasan mencapai dengan siswa yang tuntas dengannilai ≥ ada siswa. Siklus II persentase ketuntasan mencapai

  , dengan siswa yangtuntas dengan nilai ≥ ada siswa. Siklus III persentase ketuntasan mencapai , dengan siswa yangtuntas dengan nilai ≥ ada siswa.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL JUDUL .............................................................................................i LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... ii JUDUL ............................................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGiv HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...........................................................vi MOTTO............................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix ABSTRAK .......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................ C. Tujuan Penelitian .................................................................................. D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. E.

  H.

  Sistematika Penulisan ...........................................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ......................................................

  . Pengertian Belajar ............................................................................. . Ciri-ciri Belajar .................................................................................. . Tujuan Belajar .................................................................................... . Faktor-faktor Belaja ........................................................................... . Pengertian Hasil Belajar .................................................................... . Penilaian Hasil Belajar ......................................................................

  B.

  Pengertian Matematika ...........................................................................

  . Pengertian Matematika...................................................................... . Pembelajaran Matematika ................................................................. . Tujuan Pembelajaran Matematika ...................................................

  C.

  Materi Nilai Tempat ................................................................................

  D.

  Permainan Kantong Bilangan .................................................................

  . Pengertian Bermain ............................................................................ . Manfaat Bermain ................................................................................ . Fungsi Bermain .................................................................................. . Permainan Kantong Bilangan .............................................................

  E.

  Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)......................................................

  . Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .............................

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma‟arif Tingkir Lor ............................................ B. Pelaksanaan Penelitian ...........................................................................

  . Pra Siklus ............................................................................................ . Siklus I ................................................................................................ . Siklus II .............................................................................................. . Siklus III .............................................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian PerSiklus ......................................................

  . Pra Siklus .......................................................................................... . Siklus I .............................................................................................. . Siklus II ............................................................................................. . Siklus III ............................................................................................

  B.

  Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. B. Saran ....................................................................................................... C. Penutup ................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel .

  Data Sarana dan Prasarana Tabel

  . Data Guru dan Karyawan MI Ma‟arif Tingkir Lor Tabel

  . Data Jumlah Siswa MI Ma‟arif Tingkir Lor Tabel .

  Data Responden Siswa Kelas III Tabel .

  Hasil Tes Formatif Pra Siklus Tabel .

  Hasil Tes Formatif Siklus I Tabel .

  Hasil Tes Formatif Siklus II Tabel .

  Hasil Tes Formatif Siklus III Tabel .

  Perbandingan Hasil Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

  Tabel .

  Perbandingan Presentase Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar . Siklus Penelitian Tindakan Kelas

  Gambar . Proses Belajar

  Gambar . Grafik Ketuntasan Klasikal Pra Siklus, Siklus , Siklus II, dan

  Siklus III Gambar

  . Grafik Ketuntasan Rata-rata Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, Siklus

  III

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran

  Surat Keterangan Penelitian

  Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran

  Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran

  Foto Kegiatan Lampiran Nota Pembimbing Lampiran

  Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus III Lampiran

  Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran

  Rekapitulasi Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran

  Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

  Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

  Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

  Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus III

  Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II

  Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I

  Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

  Lampiran Lembar pengamatan Siswa Siklus II

  Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

  Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

  Lampiran Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak secara informal. Belajar

  matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif, dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Tujuan pembelajaran matematika disekolah dimaksudkan agar siswa tidak hanya terampil menggunakan matematika, tetapi dapat memberikan bekal kepada siswa dengan tekanan penataan nalar dalam penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat dimana ia tinggal. Bidang studi matematika merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran. Bidang studi matematika ini diperlukan untuk proses perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah.

  Aplikasi pembelajaran matematika saat ini sangat dibutuhkan.Karena dalam kenyataan yang ada sekarang, penguasaan matematika baik oleh siswa sekolah dasar (SD) maupun siswa sekolah menengah (SMP dan SMA), selalu menjadi permasalahan besar (Susanto,

  : - ).Anggapan yang semacam inilah yang melekat pada diri siswa sampai sekarang ini.

  Pendidikan merupakan salah satu instrument utama pengembangan SDM, tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting didalamnya, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan tugas dan mengatasi segala permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implemetasi proses pembelajaran di dalam kelas sebagai unsur mikro dari suatu keberhasilan pendidikan (Susanto,

  : ). Adapun menurut Dimyati, pembelajaran adalah guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar, termasuk penggunaan metode dalam pengajaran.Mengajar yang berhasil menuntut penggunaan metode yang tepat.

  Setiap guru tentu mempunyai metode, dan seorang guru yang baik akan memahami dengan baik metode yang digunakannya.Dalam mengajarkan matematika, guru harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa itu berbeda- beda, serta tidak semua siswa menyenangi mata pelajaran matematika (Heruman, : ).

  Disini guru menempati posisi kunci dalam menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa mencapai tujuan secara optimal, serta guru harus mampu menenmpatkan dirinya secara dinamis dan fleksibel sebagai informan, transformator, organizer, serta evaluator bagi terwujudnya kegiatan belajar siswa yang dinamis, inovatif dan efektif (Susanto, : - ). Namun sayangnya, sebagaimana dilaporkan oleh solihatin Raharjo (

  ), menyebutkan bahwa dalam pembelajaran di sekolah dasar saat ini, guru masih menganggap siswa sebagai objek, bukan sebagai subjek dalam pembelajaran, sehingga guru dalam proses pembelajaran masih mendominasi aktivitas belajar. Siswa hanya menerima informasi dari guru secara pasif.

  Solihatin juga menyebutkan bahwa model pembelajaran masih konvensional atau ceramah, pembelajaran yang berlangsung cenderung tidak melibatkan pengembangan pengetahuan siswa, karena guru selalu mendominasi pembelajaran (teacher centered), akibatnya proses pembelajaran sangat terbatas, sehingga kegiatan pembelajaran hanya diarahkan pada mengetahui (learning to know), ke arah pengembangan aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif serta psikomotor (Susanto,

  : ). Rendahnya capaian nilai matematika yang masih berada dibawah KKM didominasi oleh penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Guru diharuskan dapat memilih metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, guna meningkatkan mutu pembelajaran matematika. Sehingga menjadi salah satu

  ْمُهْل ِدَجَو َىِه ىِتَّل اِب ۖ ِةَنَسَحْلا ِةَظِع ْىَمْل اَو ِةَمْكِحْل اِب َكَّبَر ِليِبَس ىَلِإ ُعْدِا ۚ ُهَسْحَأ َهيِدَتْهُمْلاِب ُمَلْعَأ َىُهَو ۖ ِهِليِبَس ْهَع َّلَض ْهَمِب ُمَلْعَأ َىُه َكَّبَر َّنِإ

  > 125 <

  Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

  

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-

Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.”

  (QS. An-Nahl: ).

  Hal ini pula yang terjadi di MI Ma‟arif Tingkir Lor Salatiga.Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, mayoritas guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar.Dalam kegiatan belajar-mengajar Matematika masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku yang cenderung berpusat pada teori saja.Siswa hanya dituntut untuk mendengarkan, membaca dan menghafal materi yang ada di buku.Konsep yang tertanam pada siswa tidak kuat dan mudah lupa. Pada mata pelajaran Matematika kelas III khususnya materi Nilai Tempat, sebanyak siswa dari siswa nilainya belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu . Berdasarkan analisa yang peneliti lakukan, hal ini disebabkan karena metode yang digunakan untuk menyampaikan materi tersebut kurang tepat.Dalam menyampaikan materi tersebut guru menerapkan metode ceramah dan diskusi.siswa hanya berfikir secara abstrak. Akibatnya konsep yang

  Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan metode pembelajaran yang mampu menjembatani siswa untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.Salah satu metode yang dapat mendukung tercapainya pendidikan siswa secara optimal adalah pembelajaran melalui permainan.

  Menurut Susanto ( : ), Prinsip belajar sambil bermain merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan suasana menyenangkan bagi siswa dalam belajar, karena dengan bermain pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan daya fantasi anak berkembang. Suasana demikian akan mendorong anak aktif dalam belajar.

  Vygotsky ( ) berpendapat bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak. Bermain merupakan cara berpikir anak dan cara anak memecahkan masalah (Rifa, : ).

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul

  

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI

TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA

SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN

   ”.

B. Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: . Apakah penerapan permainan kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi nilai tempat pada siswa kelas III Madrasah

  Ibtidaiyah Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran ? . Apakah penerapan permainan kantong bilangan dapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika materinilai tempat pada siswa kelas III

  Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran

  ? C.

   Tujuan

  Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik tujuan penelitian adalah sebagai berikut: . Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi nilai tempat melalui penerapan permainan kantong bilangan pada siswa kelas III MI Ma‟arif

  Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran . . Untuk memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika materi nilai tempat melalui penerapan permainan kantong bilangan pada siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran .

D. Hipotesis Tindakan dan Idikator Keberhasilan

  . Hipotesis Tindakan Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi (Mulyasa,

  ). Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah: a.

  Penerapan permainan kantong bilangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi nilai tempat pada siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran ”.

  b.

  Penarapan permainan kantong bilangan dapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika materi nilai tempat pada siswa kelas III MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran . . Indikator Keberhasilan

  Penerapan media kantong bilangan bisa di katakana efektif apabila yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah: a.

  Secara Individu Adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi nilai tempat yaitu mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal)

  .

  b.

  Secara Klasikal Indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal mencapai

E. Manfaat Penelitian

  . Manfaat Teoretis Didapat sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran matematika malalui metode bermain kantong bilangan pada siswa kelas III

  MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga Tahun Pelajaran . . Manfaat Praktis a.

  Bagi Siswa Diharapkan hasil penelitian ini dapat mempermudah siswa dalam memahami materi nilai tempat sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

  b.

  Bagi Guru Penelitian ini bermanfaat bagi guru untuk mengetahui kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran matematika melalui permainan kantong bilangan sekaligus mengetahui keefektifitasan permainan kantong bilangan dalam menyelesaikan saol matematika materi nilai tempat.

  c.

  Bagi Sekolah Bila penelitian ini selesai dilaksanakan disekolah, dalam hal ini MI

  Ma‟arif Tingkir Lor dapat mengambil manfaat dengan adanya peningkatan kemampuan siswa dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil suatu keputusan dalam proses pembelajaran dimasa yang

F. Definisi Operasional

  . Pengertian Hasil Belajar Menurut Sudjana (

  : ) hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning (

  : ), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto,

  : ). . Pengertian Metematika

  Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Susanto.

  : ). . Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

  Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mecapai ketuntasan dalam menentukan kelulusan peserta didik. KKM harus ditetapkan sebelum awal Tahun Pelajaran dimulai oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran disatuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan dinyatakan dengan angka maksimal (seratus).Angka maksimal merupakan kriteria ketuntasan ideal.Standar ketuntasan secara nasional ditetapkan sebesar

  . Satuan pendidikan dapat dimulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.

  Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik.Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian disekolah berhak untuk mengetahuinya (Kemendiknas, : ). . Materi Nilai Tempat

  Nilai tempat memiliki makna yang penting dalam system pengangkaan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk memberinama bilangan dan menuliskan angka. Nilai tempat memberikan makna terhadap suatu angka dalam suatu bilangan tertentu tergantung pada kedudukan angka tersebut dalam bilangan (Firnamawati,

  : ) . Permainan Kantong Bilangan

  Permainan kantong bilangan adalah permainan yang menggunakan kantong-kantong, yang dirancang dan dibuat dengan kertas karton atau gelas plastik dimana setiap kantong mempunyai arti bilangan tersendiri (ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan).

G. Metode Penelitian . Rancangan Penelitian

  Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Seorang ahli di bidang ini, yaitu Arikunto menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis: a.

  Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.

  b.

  Tindakan adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.

  c.

  Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

  Menurut Carr dan Kemmis tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar-mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar-mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan (Suyadi, : - ).

  Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memilih menggunakan jenis PTK Kolaboratif. Jadi dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti

   . Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian a.

  Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MI Ma‟arif

  Tingkir Lor Kota Salatiga yang berjumlah siswa, terdiri dari laki- laki dan perempuan. Yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan subjek ini adalah karena siswa kelas III nilai mata pelajaran matematika pada materi nilai tempat masih banyak yang di bawah KKM, yaitu sebanyak siswa nilainya kurang dari .

  b.

  Lokasi Tempat penelitian ini dilakukan di MI Ma‟arif Tingkir Lor Kota Salatiga.

  c.

  Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal April sampai dengan terselesainya penelitian ini.

   . Langkah-langkah / Siklus Penelitian

  Menurut Suyadi ( : ), ada empat langkah dalam melakukan

  PTK, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Untuk dapat melaksanakan penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah seperti dalam gambar

  . sebagai berikut: Gambar . Siklus PTK (Suyadi, : )

  Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

  Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan untuk merancang kegiatan pembelajaran matematika dengan materi nilai tempat, kegiatan ini meliputi: ) Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.

  ) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). ) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran. ) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati siswa. ) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dalam

  b. Pelaksanaan Tindakan

  Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.

  c. Observasi

  Pada tahap ini peneliti mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan menggunakan lembar observasi.

  Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat proses kegiatan belajar-mengajar.

  d. Refleksi

  Dalam kegiatan refleksi ini, data yang diperoleh dari proses pengamatan kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk mengetahui apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan berhasil atau gagal. Dari hasil analisis tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pedoman untuk menentukan siklus selanjutnya.

   . Instrumen Penelitian

  Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut: a.

  Silabus.

  b.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  c.

   . Teknik Pengumpulan Data

  Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

  a. Teknik Observasi

  Menurut Nana ( : ) observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.

  Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa, kegiatan guru dalam mengelola kelas serta penerapan permainan kantong bilangan dalam proses pembelajaran matematika sebagai bentuk usaha meningkatkan prestasi belajar siswa.

  b. Teknik Dokumentasi

  Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan buku-buku tentang pendapat, teori, dadil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah- masalah penelitian.

  Dokumentasi yang dimaksud di sini yaitu daftar nilai Matematika nilai tempat masih dibawah .

  c. Tes Formatif

  Tes formatif yang digunakan peneliti berupa tes tertulis yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru kepada siswa.Tes ini diberikan disetiap akhir pelajaran yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan permainan kantong bilanganyang diterapkan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

   . Analisis Data

  Analisis data merupakan proses mengurai (memecahkan) sesuatu ke dalam bagian-bagiannya. Analisis data ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan metode bermain yang digunakan peneliti dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi nilai tempat.

  Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut:

  a. Data kuantitatif

  Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif presentase, nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan klasikal sesuai dengan target yang telah ditentukan.

  Data mentah yang diperoleh dari hasil tes evaluasi kemudian diolah melalui cara penyekoran dan menghitung rata-rata nilai siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar matematika. Untuk menghitung nilai setiap siswa dan nilai rata-rata siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

  Rumus menghitung nilai siswa

  N = x

  Keterangan: N = Nilai

  Rumus menghitung nilai rata-rata siswa

  R = Σ

  Keterangan: R = Nilai rata-rata

  = Jumlah semua nilai siswa Σ R Σ N = Jumlah siswa

  Hasil nilai tes yang diperoleh siswa kemudian dikonversikan terhadap KKM yang telah ditentukan untuk mengetahui apakah siswa tersebut tuntas atau tidak tuntas.

  Data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk Gambar agar data tersebut mudah dibaca dan dipahami. Prestasi belajar kemudian dideskripsikan dengan teknik deskripsi presentase.

  Untuk mengetahui persentase ketercapaian hasil belajar siswa, dihitung dengan menggunakan rumus:

  Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: . Bagian Awal

  Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar lampiran. . Bagian inti

  masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika

  X = Σ x

  % Keterangan: X = Ketuntasan belajar Σ

  = Jumlah siswa yang tuntas belajar Σ N = Jumlah siswa

H. Sistematika Penulisan

BAB I : Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

  belajar, permainan kantong bilangan, ruang lingkup palajaran Matematika.

BAB III : Pelaksanaan penelitian mencakup deskripsi lokasi dan deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II, dan seterusnya. BAB IV : Berisi hasil penelitian dan pembahasan BAB V : Penutup mencakup kesimpulan, saran dan penutup.

  . Bagian Akhir Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat penulis.

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar . Pengertian Belajar

  Banyak sekali kita jumpai keanekaragaman definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli psikologi.Belajar pada hakikatnya adalah aktivitas manusia untuk melakukan perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar untuk mencapai berbagai kompetensi, keterampilan dan sikap.Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat dan sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain (Meity,

  ).Menurut N. Nasution (Kastolani, Mochlasin, : ) mendefinisikan belajar sebagai perubahan-perubahan dalam sistem syaraf, penambahan pengatahuan, dan perubahan kelakuaan berkat pengalaman dan latihan.Wittig menganggap belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.

  Burton (Anisah & Syamsu, : ) berpendapat “Learning is a change in the individual, due to interaction of that individual and his environment, which fills a need and makes him more capable of dealing adequately with his environment”, belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku (Suprijono, :

  ).Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun (Dimyati & Mudjiono, : ).

   . Ciri-ciri belajar

  Dari beberapa definisi belajar diatas, aktivitas belajar memiliki cirri-ciri tertentu. Menurut Baharuddin & Esa N.W (Lilik dkk, : -

  ) cirri-ciri belajar meliputi: a.

  Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

  b.

  Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.

  c.

  Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  d.

  Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.

   . Tujuan Belajar

  Proses pembelajaran yang dilaksanakan dilembaga pendidikan formal mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tentunya antara satu lembaga dengan lembaga lain mengalami berbagai perbedaan. Oleh karena itu, tujuan-tujuan belajar mengalami beragam variasi. Secara umum tujuan belajar adalah: a.

  Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan bahan pengetahuan, dan kemampuan berpikir dapat memperluas pengetahuan.

  b.

  Penanaman konsep dan ketrampilan Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu ketrampilan baik ketrampilan jasmani yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitikberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan tubuh seseorang yang sedang belajar, atau ketrampilan ruhani yang menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativita untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

  c.

  Pembentukan sikap Adalah guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa,.Ia harus cakap dalam pengarahan motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru harus dipakai sebagai uswah (Kastolani & Mochlasin,

  : - ).

   . Faktor yang Mempengaruhi Belajar

  Dilihat dari sudut pandang filosofis tentang pengaruh belajar ada tiga: a.

  Aliran Empirisme Aliran empirisme memandang bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pengalaman darilingkungannya.Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sedangkan faktor b.

  Aliran Nativisme Nativisme merupakan aliran filsafat yang pesimis terhadap hasil pendidikan.Prinsipnya, pandangan nativisme adalah pengakuan tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak lahir manusia ke dunia.

  c.

  Aliran Naturalisme Naturalism mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir didunia mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan baik tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan. Sehingga naturalisme sering disebut negativisme. Sebaiknya pendidik membiarkan anak berkembang sesuai dengan pembawaan sejak lahir, dan proses pendidikan diserahkan pada alam (Lilik dkk,

  : ).

  Sedangkan Muhibbin Syah dalam (Kastolani & Mochlasin, :

  ) mengemukakan secara global tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu: a.

  Faktor internal (faktor dalam diri siswa), yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan ruhani siswa.

  b.

  Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.

  c.

   . Pengertian Hasil Belajar

  Hasil belajar menurut Sudjana ( : ) adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Nawawi dalam K. Brahim menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto, : ).

  Proses belajar sampai pada hasil produk belajar dapat digambar kan sebagai berikut (Lilik dkk, : ):

  Pengalaman Perubahan Proses belajar dan latihan Perilaku

  Gambar . Proses Belajar

   . Penilaian Hasil Belajar a.

  Pengertian Penilaian Menurut Nana Sudjana (

  : ) penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah poses pemberian nilai terhadap „hasil- hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. b.

  Fungsi dan Tujuan Penilaian Fungsi penilaian yaitu sebagai berikut: ) Alat untuk mengetahui tercapai- tidaknya tujuan instruksional.

  ) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar- mengajar. ) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tua.

  Sedangkan tujuan penilaian adalah sebagai berikut: ) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau matapelajaran yang ditempuhnya. ) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapkan.

  ) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukanperbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

  ) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 239

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 210

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Gur

0 6 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

0 0 163

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MENGGUNAKAN MEDIA MAKET PADA SISWA KELAS III MI AL MA’ARIF KARANGKEPOH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20141015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 125

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 153

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 8 168