Organisasi Industri 05

Organisasi Industri dan M akro M oneter
(Pertemuan Kelima)
“Strategi Anti Kompetisi”

Disampaikan oleh:
Bambang Hermanto, Ph.D

PPIM FE Unimal

Cakupan Materi
• Insentif perusahaan baru masuk ke pasar.
• Teori limit dan predatory pricing .
• Perilaku strategi lainnya untuk meningkatkan hambatan
masuk: overinvestment kapasitas,dll.

PPIM FE Unimal

Pendahuluan
• Perusahaan yang dapat membatasi produksi output untuk
meningkatkan harga merupakan perusahaan yang memiliki
kekuatan pasar.

• Microsoft (95% dari industri sistem operasi) merupakan salah satu
contoh perusahaan raksasa dalam industri sistem operasi
komputer.
• Perusahaan tersebut terus menjaga posisinya selama bertahuntahun.
– Mengapa tidak ada rival yang dapat menyaingi posisi
perusahaan tsb?
– Mengapa perusahaan lain tidak terpikat oleh besarnya profit?
• Jawabannya: perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat saja:
– Mengeliminasi kompetitor yang sudah ada.
– Melindungi pasar dari perusahaan lain yang ingin masuk
PPIM FE Unimal

Evolusi dari Struktur Pasar
• Evolusi struktur pasar tergantung dari banyak faktor.
– Salah satunya terkait dengan hubungan antara ukuran perusahaan
dan pertumbuhan.
– Bagaimana dengan kenyataan riil di pasar?

PPIM FE Unimal


Kekuatan Monopoli dan M arket Entry
• Beberapa fakta khusus terkait dengan pemain baru.
– Pemain baru yang ingin masuk pasar merupakan hal umum
– Biasanya berskala kecil.
– Memiliki survival rate relatif rendah > 60% keluar kembali dalam
jangka waktu 5 tahun.
– “ Entry” sangat berkorelasi kuat dengan “ exit” .

• Tidak mudah untuk membuktikan bahw a fakta di atas
merefleksikan adanya perilaku predatory.
• Namun perilau predatory tetap penting untuk ditelusuri.

PPIM FE Unimal

Predatory Conduct dan Limit Pricing
• Aksi predatori muncul dalam dua bentuk berbeda.
– Limit Pricing : Harga barang menjadi sangat rendah sehingga new
entrant tidak berani masuk pasar.
– Predatory Pricing : Harga barang menjadi sangat rendah sehingga
entrant keluar dari pasar.


• Output dari kedua aksi di atas sama – perusahaan monopoli
tetap mengendalikan pasar.
• Hukum legal biasanya fokus pada predatory pricing karena
“ korban” nya mudah untuk diidentifikasi.
• Model pertama untuk limit pricing.
– Stackelberg leader memilih tingkat produksi output pertama kali.
– Entrant percaya bahwa leader komit terhadap keputusannya.
– Entrant memiliki biaya yang menurun pada tingkat output awal.
PPIM FE Unimal

Model Limit Pricing
Then the entrant’s
residual demand is
R1 = D(P)
- Q1
$/ unit

Pd
Pe


These are the cost curves
for
potential entrant
Bythe
committing
to output

W ith the residual demand R1Q
, d the incumbent deters
the entrant
can P
operate
e
entry. Market price Pd
At price
entry profitably.
is
Entry is
not deterred by the

unprofitable
is the limit price
R1
incumbent choosing Q 1.
The entrant equates
MC
entrant’s residual
marginalThe
revenue
ACe demand is
e
with marginal
cost Assume
Assumeinstead
that the
that
Then the entrant’s
e
d
R = D(P)

- Qincumbent
incumbent
the
commits
marginal revenue is MRe
D(P)
=
Demand
commits
toMarket
output
to output
Q1 Qd
Re
e
MR
Quantity
d
q
Q

Q1
Qd
e

PPIM FE Unimal

Limit Pricing
• Komitmen dengan output Q d bisa saja ditujukan untuk
mengeluarkan kompetitor yang sudah ada dari pasar atau
mencegah perusahaan lain masuk ke dalam pasar.
• Beberapa pertanyaan muncul:
– Apakah limit pricing dianggap lebih menguntungkan dibandingkan
strategi lainnya?
– Apakah komitmen output yang dipilih credible?

PPIM FE Unimal

Ekspansi Kapasitas dan Hambatan Masuk Pasar
• Jika incumbent melakukan strategi predatory setelah entrant
masuk dalam pasar, strategi tersebut tidak akan efektif.

• Bagaimana cara incumbent agar strategi predatory menjadi
efektif?
• Salah mekanisme yang mungkin:
– Pasang kapasitas tertentu di awal produksi.
• Kapasitas terpasang merupakan komitmen untuk menjaga tingkat
output tertentu.
• Incumbent dapat memanipulasi entrant melalui pilihan kapasitas.
• Incumbent dapat menghalangi entrant untuk masuk pasar melalui
pilihan kapasitas.
– Namun, apakah hal tersebut kredibel?
– Kapasitas harus cukup mahal untuk dipasang dan seharusnya bersifat
“ irreversible” .
PPIM FE Unimal

Model Dixit
• Misalkan permainan dua tahap (two stage game).
– Incumbent pada periode 1 memasang kapasitas tertentu.
• Biaya pemasangan kapasitas K1 adalah r.K1
• Pada periode ke 2 incumbent dapat memproduksi hingga tingkat K1
pada biaya per unit w.

• Kapasitas dapat ditingkatkan pada periode 2 dengan tambahan biaya per
unit sebesar r.
• Kapasitas tidak dapat dikurangi pada periode 2.
– Entrant potensial di periode 2 mengamati pilihan kapasitas incumbent.
• Untuk masuk dan memproduksi tingkat output seperti incumbent,
entrant membutuhkan kapasitas K2 dengan biaya r.K2
• Biaya produksi per unit adalah w.
• Entrant tidak akan memasang kapasitas yang tidak berguna.
– Jika entrant masuk, model Cournot akan berlaku di periode ke 2.

• Permintaan pasar: P = A – B(q1 + q2)
PPIM FE Unimal

Model Dixit 2
• Biaya untuk incumbent adalah:
– C1 = F1 + w.q1 + r.K1 untuk q1 < K1; biaya marjinal w
– C1 = F1 + (w + r)q1 untuk q1 > K1; biaya marjinal w + r

• Biaya untuk entrant adalah:
– C2 = F2 + (w + r)q2 ; biaya marjinal w + r


• Analisis Cournot standar akan menghasilkan fungsi reaksi
terbaik:
– q*1 = (A – w )/ 2B – q2/ 2 jika q1 < K1
– q*1 = (A – w – r)/ 2B – q2/ 2 jika q1 > K1
– q*2 = (A – w – r)/ 2B – q1/ 2 sehingga q*2 > 0
• Agar entrant dapat masuk, ia harus dapat meng-cover sunk cost F2
• Hal ini berimplikasi adanya batasan output yang lebih rendah
yang entrant harus produksi.
PPIM FE Unimal

Model Dixit 3



BRF incumbent
pada K1

“ patah”


q2
L’

• BRF entrant “ patah” pada
saat sunk cost tidak dapat di
“ recover”

N

R


• Keseimbangan yang terjadi
tergantung dari dua kondisi
di atas.

PPIM FE Unimal

R
N
K1

L

q1

Model Dixit 4
q2
L’

• Misalkan perusahaan 2 masuk
• Keseimbangan berada pada
daerah antrara titik T dan V

N’

• Yang tergantung lokasi
“ patah” pada kurva R’R
• Output perusahaan 1 lebih besar
T2
dari dan lebih kecil dari V 1
• Sehingga pemilihan kapasitas
ada di antara T1 dan V 1

R’

T
V

V2
T1

PPIM FE Unimal

R

N
V1 L

q1

Model Dixit 5







q2

Misalkan perusahaan 2 tidak
masuk

L’

Disebabkan karena tidak dapat
impas (break event) pada output
kurang dari T2

N’

Maka perusahaan 1 akan
memilih kapasitas M 1
– Ini merupakan output
monopoli dengan MC = w
+r

M 1 sebenarnya merupakan
output Stackelberg untuk
perusahaan 1
– Perusahaan 1 sebagai leader
tidak akan pernah memilih
output dan kapasitas
kurang dari M1

R’
T2

T
V

V2
T1

PPIM FE Unimal

R

N
V1 L

q1

Model Dixit 6


q2

Misalkan “ patah” pada BRF
entrant berada pada titik BL
pada kurva R’T

L’

• Incumbent memilih kapasitas M 1
dan pesaing terhalang masuk

N’

• Misalkan “ patahan” pada BRF
entrant berada pada titik BS di
kurva TS

R’

• Incumbent memilih kapasitas
output M 1 dan pesaing terhalang
untuk masuk

BL

T2

T

M2
V2

B

S
V

S

N
T1

M1

BL

V1 L

• Misalkan “ patahan” pada BRF entrant
berada pada titik BL di kurva VR
• Incumbent memilih kapasitas M 1 dan entrant akan diakmodasi
PPIM FE Unimal

R
q1

Model Dixit 7


q2

Sekarang misalkan “ patahan” pada
BRF entrant berada pada titik B* di
kurva SV

L’



Incumbent dapat memilih kapasitas
M ! dan membagi pasar

N’



Atau instal kapasitas B! dan menjaga
monopoli di pasar

R’
T2



Pilihan tergnatung dari profitabilitas
relatif:

T
S

M2
V2

B* V

N
T1

M1 B1 V1 L

– Jika B* “ dekat terhadap” S maka gunakan kapasitas untuk menghalangi
pesaing masuk
– Jika B* “ dekat terhadap” V maka akomodasi masuknya pesaing dengan
bertindak sebagai Stackelberg leader
PPIM FE Unimal

R
q1

Ekspansi Kapasitas dan Hambatan Masuk 2
• Sebagai contoh:







P = 120 - Q = 120 - (q 1 + q2)
MC produksi adalah $60 untuk incumbent dan entrant
Biaya untuk setiap unit kapasitas adalah $30
Perusahaan memiliki biaya tetap F
Incumbent memilih kapasitas K1 pada tahap 1
NOTE: incumbent akan selalu memproduksi setidaknya pada tingkat
K1 dalam tahap produksi—otherwise it throw s aw ay revenue that
could help cover the cost of installed capacity

– Entrant memilih kapasitas dan output pada tahap 2.
– Kedua perusahaan bersaing dalam kuantitas pada tahap 2.

PPIM FE Unimal

Halangan Masuk Pasar
• Mungkin saja tidak entrant masuk pasar.
– Biaya entrant terlalu besar.

• Entrant dapat saja diakomodasi oleh incumbent.
– Biaya entrant rendah
• Incumbent mendapatkan keuntungan dengan menjadi yang
pertama di pasar.

• Entrant dapat sengaja dihalangi untuk masuk pasar.
– Strategi menghalangi entrant menguntungkan bagi incumbent.
– Memasang ekses kapasitas sebagai strategi untuk mencegah
masuknya entrant.
– Menggunakan komitmen yang kredibel.
PPIM FE Unimal

Preemption and the persistence of monopoly
• Isu yang terkait dengan perilaku incumbent
ekses kapasitas untuk mencegah entrant.

memasang

– Industri berbentuk monopoli secara natural dengan ukuran pasar saat
ini.
– Namun, ukuran industri tersebut diprediksi akan terus meningkat
dan mengundang perusahaan lain untuk masuk.

• Terdapat isu timing.
• Incumbent mungkin saja untuk:
– Membangun pabrik baru sebelum pesaing masuk.
– Menambah produk baru sebelum pesaing masuk.

• Isu lainnya:
– Entrant dapat saja meningkatkan inovasi sebelum adanya strategi
penghalang dari incumbent.
PPIM FE Unimal

Preemption and the persistence of monopoly
• Contoh sederhana: pasar sederhana dengan incumbent:
– Profit saat ini M
– Ukuran pasar diprediksi akan dua kali lipat lebih besar di periode
yang akan datang dan akan tetap pada ukuran tersebut selamanya.
– Diperlukan adanya penambahan biaya kapasitas F untuk memenuhi
permintaan baru.
– Kapasitas baru dapat ditambah pada:
• Periode pertama atau di periode kedua.
• Oleh incumbent atau oleh new entrant.

• Tanpa adanya ancaman dari entrant:
– Incumbent memasang kapasitas baru pada awal periode kedua.
– Profit adalah 2 M dikurangi dengan biaya kapasitas.

• Dengan adanya ancaman masuknya pesaing, incumbent
harus memasang tambahan kapasitas lebih awal.
PPIM FE Unimal

Preemption and the persistence of monopoly
• Pertimbangkan pilihan dari entrant di periode 1:
– Misalkan kompetisi model Cournot terjadi jika entrant masuk dalam
pasar .
– Jika masuk pada periode 1, maka profit entrant adalah e1 = C +
2 C/ (1 – R) - F
• R merupakan discount factor = 1/ (1+r) dimana r merupakan discount rate

– Jika masuk di periode 2 maka profit entrant adalah
RF dalam bentuk present value
– Jika e1 < e2 maka berimplikasi pada (1 + r) C < r.F
– Sehingga entrant akan masuk di periode ke 2

PPIM FE Unimal

e

2

=2

C/

(1 – R) –

Preemption and the persistence of monopoly
• Bagaimana dengan incumbent?
– Tidak melakukan apa-apa di periode 1
• Perusahaan lain akan masuk dan mengambil alih pada periode 2
• Mendapatkan 2 C/ (1 – R)

– Menginstal penambahan kapasitas di periode 1
• Perusahaan lain akan terhalang masuk pasar
• Mendapatkan profit 2 M/ (1 – R) – F

– Menginstal kapasitas tambahan lebih awal akan membuat 2(
C)/ (1 – R) > F

M

-

• Present value dari tambahan profit karena mencegah masuknya pemain
baru lebih besar dari biaya tetap

• Sehingga incumbent akan terus berusaha untuk menjaga
posisinya sebagai perusahaan monopoli.

PPIM FE Unimal

M arket Preemption
• Mengapa incumbent memiliki insentif yang besar untuk
berinvestasi lebih awal?
– Incumbent berusaha untuk melindungi kondisi monopoli yang
dianggap sangat berharga.
– Entrant berusaha untuk mendapatkan pangsa pasar.
– Sehingga insentif incumbent menjadi lebih kuat dan bersedia untuk
menderita kerugian di awal untuk menjaga monopoli pasar.

PPIM FE Unimal

Terima Kasih

PPIM FE Unimal