Organisasi Industri 07

Organisasi Industri dan M akro M oneter
(Pertemuan Ketujuh)
“ Advertising dan Research- Development”

Disampaikan oleh:
Bambang Hermanto, Ph.D

PPIM FE Unimal

Cakupan Materi






Advertising dan struktur pasar.
Advertising sebagai penghambat masuk pasar.

Model Dorfman Steiner.
Game theory dan R&D.

Ukuran perusahaan dan R&D.

PPIM FE Unimal

Pendahuluan






Advertising memiliki peran penting dalam perkembangan pemasaran.

– Memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan konsumen secara
langsung dengan cara memberikan informasi mengenai produk dan
harga yang ditawarkan.
– Removes need for specialized sellers providing expertise.
Fenomena saat ini yang menunjukkan banyak retailer menawarkan
berbagai jenis produk dan setiap produk memiliki berbagai jenis promosi
dan iklan di media massa.

Isu penting yang selalu ditanyakan terkait dengan advertising :
– Apakah advertisng akan meningkatkan kekuatan pasar dan
mengurangi kompetisi?
– Bagaimana advertising bekerja? Informasi apa saja yang disediakan?
– Apakah beban advertising yang dikeluarkan terlalu besar atau kecil?

PPIM FE Unimal

Beberapa fakta unit terkait advertising
• Volume beban advertising di banyak negara cukup besar.
Sebagai contoh, di US, konsumsi advertising mencapai 2%
dari GDP.
• Beberapa perusahaan besar (misal GM dan P&G)
menghabiskan banyak uang untuk beban advertising.
– Beberapa iklan melalui media massa.
– Beberapa iklan disampaikan melalui katalog, mailing list, kupon, dsb.

• Terdapat pola khusus terkait dengan advertising:
– Adanya korelasi antara advertising dan kekuatan pasar.
– Adanya perilaku yang konsisten dalam industri – perusahaan besar

dalam hal pengeluaran advertising biasanya tetap menjaga tingkat
pengeluaran pemasarannya dalam periode jangka panjang.

PPIM FE Unimal

Advertising dan Kekuatan Monopoli
• Asumsikan perusahaan menghadapi kurva permintaan
terbalik dengan slope menurun (downward-sloping demand
inverse). Pergeseran kurva permintaan tergantung jumlah
advertising (pesan) yang perusahaan keluarkan:

P

P Q,

• Maksimisasi profit mensyaratkan MR = MC sehingga
didapatkan Q * optimal.
MR Q*,

P Q*,

Q

P Q*,

Q*

c

• Dari materi sebelumnya, kondisi di atas dapat dituliskan
dalam bentuk Lerner Index , LI
P* c
P*

1

Dimana

P

merupakan elastisitas permintaan


P
PPIM FE Unimal

Advertising dan Kekuatan Monopoli (lanjutan)
• Pada tingkat output tertentu Q, advertising yang lebih besar
akan meningkatkan harga P(Q , )
– Pendapatan akan meningkat karena meningkatnya harga.
– Maksimisasi profit mensyaratkan pendapatan marjinal dan biaya
marjinal dengan adanya iklan T pada titik optimal advertising *

P Q,

*

Q

T

• Kalikan setiap sisi dengan */ P* dan dibagi dengan Q*

* P Q*, *
P*

*T
= Advertising-to-sales ratio
P* Q

PPIM FE Unimal

Advertising dan Kekuatan Monopoli (lanjutan)
• Perhatikan kembali persamaan terakhir.
* P Q*, *
P*



P(Q *, )/

*T
= Advertising-to-sales ratio

P* Q

dapat ditulis kembali sebagai.

P Q*, *

P Q*, * Q Untuk mendapatkan
Q
* P Q*, * Q
*T
Kalikan LHS dengan Q*/ Q*
P*
Q
P* Q

* P Q*, * Q* Q * T
*1 Q
P*
Q Q*
P* Q Q* P

PPIM FE Unimal

Advertising dan Kekuatan Monopoli (lanjutan)
• Elastisitas permintaan terhadap advertising
A

Q /Q
/

A

adalah:

Q
Q

• Sehingga persamaan terakhir dapat ditulis kembali sebagai
berikut:
*T
P* Q


* 1 Q
Q* P

A

= Advertising/ sales ratio

P

• Dorfman- Steiner Condition: untuk perusahaan monopoli
yang memaksimumkan profit, advertising to sales ratio sama
dengan rasio elastisitas permintaan terhadap advertising
dengan rasio elastisitas permintaan terhadap harga.

PPIM FE Unimal

Advertising dan Kekuatan Monopoli (lanjutan)
• Model Dorfman-Steiner merupakan titik awal untuk
menganalisis hubungan antara advertising dan kekuatan

pasar. Model tersebut mengandung beberapa hal penting.
– Ingat bahwa Lerner Index (P – c)/ P sama dengan 1/ D . Sehingga
model Dorfman-Steiner dapat ditulis: A dvertising-to-Sales Ratio =
A LI

– Korelasi positif antara advertising dan kekuatan pasar memiliki dasar
teoritis namun hubungan kausalitasnya tidak demikian – kekuatan
pasar (LI yang tinggi) memicu meningkatnya pengeluaran advertising ,
namun advertising tidak menyebabkan kekuatan pasar meningkat.
– Industri dengan sensitivitas penjualan terhadap advertising yang
tinggi ( A tinggi) akan memiliki pengeluaran advertising yang tinggi
pula.

PPIM FE Unimal

Advertising, Information, dan Signaling
• Apakah advertising menyediakan informasi?
• Pertimbangkan beberapa jenis barang:
– Shop Goods: Barang/ produk dengan harga yang relatif mahal dan
frekuensi pembeliannya jarang, seperti: televisi, komputer, mobil.

Konsumen harus menghabiskan waktu dan mengumpulkan
informasi lebih banyak ketika berbelanja barang ini.
– Convenience Goods: Barang/ produk dengan harga yang relatif murah
dan frekuensi pembeliannya tinggi, seperti: sabun, softdrinks,
makanan, dsb. Konsumen tidak memerlukan informasi banyak untuk
membeli produk ini.
– Conjecture:

PPIM FE Unimal

Advertising, Information, dan Signaling (lanjutan)
• Khusus untuk jenis Shop Goods/Convenience Goods terdapat
pembedaan lebih lanjut:
– Search Goods: konsumen mengetahui kualitas dan fungsi dari merek
yang berbeda namun perlu untuk mencari produk yang paling baik.
– Experience Goods: konsumen harus mencoba suatu produk dan
memiliki pengalaman menggunakan suatu produk sebelum mereka
mengetahui kualitas produk tersebut.
– Conjecture: konsumen akan lebih responsif terhadap advertising untuk
experience goods karena advertising menyediakan informasi yang sangat
murah untuk mempelajari suatu produk.

• Implikasi: Elastisitas permintaan terhadap advertising D
seharusnya lebih tinggi pada convenience/experience goods dan
lebih rendah pada shop/search goods.

PPIM FE Unimal

Research and Development

PPIM FE Unimal

Pendahuluan
• Adanya konsep baru tentang efisiensi.
– Static efficiency : konsep alokasi sumber daya tradisional yang
bertujuan
untuk
memproduksi
barang
dan
jasa
yang
memaksimumkan surplus dan meminimumkan dead weight loss.
– Dynamic efficiency : menciptakan produk dan jasa baru untuk
meningkatkan surplus potensial.

• Hipotesis Schumpeterian (konflik antara efisiensi statis dan
dinamis).
– Industri yang terkonsentrasi umumnya melakukan lebih banyak riset
produk atau jasa baru (efisiensi dinamis lebih menonjol)
dibandingkan perusahaan pada industri yang lebih kompetitif.
– Perusahaan melakukan riset lebih banyak dibandingkan perusahaan
kecil.

PPIM FE Unimal

Taxonomi dari Inovasi
• Inovasi produk vs. Inovasi proses.
– Inovasi produk merujuk pada penciptaan produk atau jasa baru
seperti DVD, PDA, telepon seluluer.
– Inovasi proses merujuk pada pengembangan teknologi dalam proses
produksi barang atau proses pelayanan jasa seperti penggunaan
teknologi robot.
– Yang menjadi fokus pembahasan adalah inovasi proses karena
biasanya akan berdampak pada biaya produksi.

• Inovasi drastis vs. inovasi non-drastis.
– Inovasi proses memiliki 2 kategori.
– Inovasi drastis akan berdampak pada penghematan biaya yang cukup
besar sehingga memungkinkan inovator memiliki kekuatan monopoli
yang besar.
– Inovasi non drastis memberikan inovator cost advantage namun tidak
memiliki kekuatan pasar yang besar.
PPIM FE Unimal

Inovasi Drastis vs. Non Drastis
• Misalkan fungsi permintaan adalah P = 120 – Q dan semua
perusahaan memiliki biaya marjinak konstan sebesar c = $80.
• Satu perusahaan melakukan inovasi sehingga menurunkan
biaya menjadi cM = $20.
• Hal tersebut merupakan inovasi drastis.
– MR untuk monopolis adalah M R = 120 – 2Q .
– Jika cM = $20 , output monopoli yang optimal adalah Q M = 70 and PM
= $70.
– Inovator dapat menetapkan harga monopoli optimal ($70) dan
mampu menyingkirkan rivalnya yang memiliki biaya $80.

• Jika biaya hanya turun menjadi $60, inovasinya non drastis.
– MR adalah M R = 120 = 2Q .
– Output dan harga monopoli optimal Q M = 30; PM = $90.
– Namun, innovator tidak dapat menetapkan harga $90 karena pesaing
PPIM FE Unimal
memiliki biaya $80.

Inovasi Drastis vs. Non Drastis
Inovasi Non Drastis: Q M < Q C
inovator tidak dapat menetapkan
harga PM karena rival dapat
menurunkan harga

Inovasi Drastis: Q M > Q C
sehingga inovator dapat
menetapkan harga PM tanpa
adanya hambatan
$/ unit = p

$/ unit = p

PM
c

c

PM

c’

Demand
c’

Demand

MR
QC QM

MR
Quantity
PPIM FE Unimal

QM QC

Quantity

Inovasi dan Struktur Pasar
• Arrow’s (1962) menganalisis:
– Aktivitas inovasi akan cenderung sedikit karena inovator hanya
mempertimbangkan profit monopoli yang diakibatkan oleh inovasi
tanpa mempertimbangkan surplus konsumen.
– Monopoli menyediakan insentif lebih sedikit dibandingkan industri
yang kompetitif karena adanya Replacement Effect.

• Asumsikan permintaan adalah P = 120 – Q; MC= $80. Q
awalnya adalah 40. Inovator menurunkan biaya menjadi $60
dan dapat menjual 40 unit pada harga $80.
$/unit
120
80
60

A

B
40

60

Surplus awal adalah segitiga
kuning--Social Gains dari inovasi
adalah Areas A ($800) danB
($200)
Namun inovator hanya
proft Area A
PPIMmempertimbangkan
FE Unimal
Quantity ($800)
120

Inovasi dan Struktur Pasar (lanjutan)
• Efisensi efek.
• Hasil sebelumnya akan berbeda jika monopolis khawatir
adanya entrant dengan membawa inovasi.
– Asumsikan kompetisi model cournot dan entrant dapat masuk hanya
jika ia memiliki biaya yang lebih rendah (dengan inovasi).
– Jika monopolis melakukan inovasi, entrant tidak dapat masuk ke
pasar dan monopolis menikmati profit $900.
– Jika monopolis tidak melakukan inovasi, entrant dapat masuk seperti
pada kasus perusahaan dengan biaya lebih rendah pada pasar
duopoli.
• Entrant menikmati profit $711.
• Incumbent menikmati profit $44.
– Manfaat dari inovasi tidak lagi $900 - $400=$500 tapi $900 - $44 =
$856.
– Monopolis akan mendapatkan manfaat inovasi lebih besar
PPIM FE Unimal
dibandingkan entrant – ini merupakan
efek efisiensi.

Kompetisi dan Inovasi
• Model incumbent/entrant yang baru didiskusikan lebih
condong dekat kepada pendapat Schumpeter ketimbang
Arrow’s.
• Dasgupta dan Stiglitz (1980) juga melakukan analisis dengan
memasukkan inovasi dalam model cournot.






Profit untuk setiap perusahaan i = P(Q ) – c(x i)qi – x i
Biaya per unit turun sebagai akibat adanya R&D.
Dimanakah keseimbangan?
Definisikan x* sebagai tingkat R&D optimal untuk setiap perusahaan.
Dari penjelasan sebelumnya

P

c ( x *)
P

s

i

– Dengan n perusahaan yang simetris si = 1/ n, maka

P

1

1
n

c x *

Output Condition

PPIM FE Unimal

Kompetisi dan Inovasi (lanjutan)
• Seberapa besar seharusnya x*?
– Menggunakan konsep biaya marjinal. Setiap peningkatan x biayanya
adalah $1. Manfaat dari inovasi adalah terjadinya cost saving sehingga
c(x )/ x dikalikan dengan q* untuk mendapatkan besarnya
pengurangan biaya.

dc x i
qi
dx i

1

R&D Condition

– Implikasinya dari R&D condition adalah usaha R&D dari suatu
perusahaan akan menjadi lebih sedikit seiring dengan bertambahnya
jumlah perusahaan di pasar. Hal ini dikarenakan menurunnya jumlah
output untuk setiap perusahaan.

PPIM FE Unimal

Kompetisi dan Inovasi (lanjutan)
• Jika n dianggap endogen berarti mengakomodir perusahaan
lain untuk masuk ke pasar sampai perusahaan tersebut tidak
memiliki insentif sama sekali untuk masuk.
• Kondisi tersebut terjadi pada saat perusahaan mendapatkan
zero profit setelah mengeluarkan biaya R&D. Jika n*
merupakan jumlah perusahaan pada keseimbangan, makan
Output condition menjadi:

P

c x*

P
n*

• Substitusi kedalam persamaan R&D condition:
n * x *
P Q * Q *

1
n *

Industry R&D as Share of Sales

• R&D akan turun jika n* meningkat – industri menjadi lebih
PPIM FE Unimal
tersebar – sangat mendukung analisis Schumpeterian.

Kompetisi dan Inovasi (lanjutan)
• Namun pandangan Schumpeter harus diteliti dengan
menggunakan bukti empirik.
– Harus dibedakan antara science based sector (misal perusahaan kimia,
obat, dan elektronik) dan non technology based sector (misal restoran,
penata rambut, dsb) – R&D akan cenderung lebih banyak pada
perusahaan science based sector, berapa pun ukuran perusahaanya.
– Juga harus dibedakan antara beban R&D dan inovasi yang
sebenarnya.
Yang
sering
ditemukan
adalah
perusahaan
mengeluarkan beban R&D yang besar namun sedikit sekali dalam
menemukan inovasi riil – contoh: Apple swaktu memproduksi PC
pertama.
– Struktur pasar menjadi endogen. R&D/ inovasi dapat menciptakan
perusahaan raksasa baru dalam industri.

PPIM FE Unimal

R&D Spillovers dan Cooperative R&D
• Teknologi baru yang digunakan oleh suatu perusahaan
dapat memberikan efek spillover kepada perusahaan lain.
– Spillover bukan merupakan sesuatu yang mutlak, namun meningkat
pada suatu kondisi tertentu.
– Dapat dimodelkan dengan menggunakan hipotesis Dasgupta dan
Stiglitz dengan menuliskan biaya perusahaan sebagai fungsi atas
R&D perusahaan dan perusahaan lainnya.
• c1 = c – x 1 - x 2
• c2 = c – x 2 - x 1

• Untuk mendapatkan solusi, asumsikan bahwa R&D juga
mengikuti hukum diminishing return, misal biaya R&D
adalah r(x ) = x 2/ 2.
• Dalam kondisi ini, respon perusahaan 1 terhadap R&D
perusahaan 2 tergantung dari efek spillover .
PPIM FE Unimal

R&D Spillovers dan Cooperative R&D (lanjutan)
– Ketika rendah, beban R&D memiliki efek substitusi – semakin tinggi
R&D perusahaan 1, semakin rendah R&D perusahaan 2.
– Ketika
tinggi, beban R&D memiliki efek komplemen – semakin
tinggi R&D perusahaan 1, semakin tinggi pula R&D perusahaan 2.

PPIM FE Unimal

R&D Spillovers dan Cooperative R&D (lanjutan)
• Namun, penentuan R&D merupakan substitusi atau
komplementer tidak cukup untuk menentukan apa yang
akan terjadi ketika spillover terjadi.
– Misalkan fungsi permintaaan adalah : P = A – BQ
– Dan ci = c – x i – x j;
– Setiap perusahaan memilih memproduksi qi dan intensitas riset
sebesar x i
– Untuk menyederhanakan, misalkan A = 100, B=2 dan perusahaan
harus memilih apakah menetapkan x = 7.5 atau 10.

• Jika terdapat 2 kasus:
– Kasus pertama: Spillover rendah = 0.25
– Kasus kedua: spillover tinggi = 0.75

PPIM FE Unimal

R&D Spillovers dan Cooperative R&D (lanjutan)
Nash Equilibrium is for both firms to
choose the high level of research
intensity (x = 10). Why? When
degree of spillovers is small, firm
Pay-Off Matrix for = 0.25
know that if its rival canThe
do R&D
knowing that it will get most of the
benefits. Since this would advantage
Firm 1
the rival, each firm tries to avoid
being left behind by doing lots of
Low Research
High Research
R&D
Intensity
Intensity
Low Research
$107.31, $107.31 $100.54, $110.50
Intensity

Firm 2
High Research
$110.50, $100.54
Intensity
PPIM FE Unimal

$103.13, $103.13

R&D Spillovers dan Cooperative R&D (lanjutan)
Nash Equilibrium is for both firms to
choose the low level of research
intensity (x = 7.5). Why? When degree
of spillovers is large, firm knows that
The advance
Pay-OffofMatrix
it will benefit from technical
its rival even if it doesn’t do any R&D
itself. So, each firm tries to free-ride off
its rival and each does little R&D

for

= 0.75

Firm 1

Low Research
Intensity

High Research
Intensity

Low Research
$128.67, $128.671, $136.13, $125.78
Intensity

Firm 2
High Research
$125.78, $136.13
Intensity
PPIM FE Unimal

$133.68, $133.68

Terima Kasih

PPIM FE Unimal