STRATEGI PEMBELAJARAN DRUMBAND DI TK PUTRA JAYA SINDUADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA.

(1)

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Rizkian Wulandari NIM 11208241052

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

Skripsi yang beIjudul Strategi Pembelajaran Drumband di TK Putra Jaya Sinduadi MIati Sleman Yogyakarta ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan

Yogyakarta, 5 Oktober 2015 Pembimbing I,

Drs. Pujiwiyana, M.Pd NIP. 19671221 199303 1 001

ii

Yogyakarta, Oktober 2015 Pembimb· g II,

Drs. Sritanto, M.Pd


(3)

Skripsi yang berjudulStrategi Pembelajaran Drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta ini telah dipertahankan di depan Dewan

Penguji pada 2015 dan dinyatakan lulus.

DEWAN PENGUJI

Nama Jabatan Tanggal

..

Tumbur Silaen, S.Mus., M.Hum. Ketua Penguji '22- oセw「・Nヲ W\S Drs. Sritanto, M.Pd. Sekretaris Penguji Rセ

OkWbU

u^セ Drs. Agus Untung .Y., M.Pd Penguji I 2.0

Ok\;Ober

'2.0\f

Drs. Pujiwiyana, M.Pd. Penguji

n

'2.\ Ok-\o\-:>er RNPセ


(4)

NIM : 11208241052 Program Studi

Fakultas

: Pendidikan Seni Musik

: Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

1rlenyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekeIjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang ditulis

,,-oleh orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Apabila temyata terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya.

Yogyakarta,5 01..1:ober 2015 P uti,


(5)

v

Mundur Kalah

Berhenti Mati

Pergaulan yang Buruk


(6)

vi

terutama ibu yang selalu memberikan do’a, motivasi, kasih sayang, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarkan nanda sampai dititik saat ini.

Abang saya Fajar Armajaya, S.Pd

yang selalu memberikan do’a dan semangat agar segera menyelesaikan skripsi ini. Teguh Indrasani Juniartha

yang selalu sabar menguatkan saya dan memberikan do’a serta semangat agar segera menyelesaikan skripsi ini.

Sahabat tercinta saya

Rima, Amel, Jeny, Lucy, Guntur, Dian, Azhar, Reiza, Satria, Bang Toni, dan teman - teman seni musik angkatan 2011.


(7)

saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Strategi Pembelajaran Drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta" untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik tentu tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dorongan, dn petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Pujiwiyana, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Drs. Sritanto, M.Pd selaku Dosen PemlSimbing II yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan saya;

2. Darmiyati, S.Pd selaku Kepala Sekolah TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta dan Tri Budi Rahmjo, S.Pd selaku pelatih pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta yang telah membantu memberikan informasi untuk penelitian ini;

3. Orangtua saya, yang selalu memberikan semangat dan selalu memotivasi untuk saya agar segera menyelesaikan skripsi ini;

4. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Yogyakarta, セ Oktober 2015 Saya,


(8)

viii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

A.Tinjauan Sekolah Taman Kanak-Kanak ... 7

B.Pembelajaran ... 9

1. StrategiPembelajaran ... 10

2. Model Pembelajaran ... 14


(9)

ix

b. Metode Tanya Jawab ... 21

c. Metode Demonstrasi ... 21

d. Metode Latihan ... 21

e. Metode Imitasi ... 22

4. Media Pembelajarann ... 22

5. Evaluasi Pembelajaran ... 24

6. Peran Guru dalam Pembelajaran ... 26

C.Musik Drumband ... 29

1. Seni Musik ... 29

2. Tinjauan Musik Drumband ... 30

3. Instrumen Musik Drumband ... 33

D. Penelitian yang Relevan ... 35

E. Pertanyaan Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Desain Penelitian ... 37

B. Temat Penelitian ... 37

C. Instrumen Penelitian ... 38

D. Subyek Penelitian ... 38

E. Sumber Data ... 38

F. Teknik Penumpulan Data ... 39

G. Validitas Data ... 41

H. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A.Hasil Penelitian ... 44 1. Strategi Pembelajaran Drumband di TK Putra Jaya


(10)

x

Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta ... 63

B.Pembahasan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71


(11)

xi

Tabel 1 : Pedoman Observasi ... 73 Tabel 2 : Pedoman Wawancara ... 77


(12)

xii

RIZKIAN WULANDARI NIM 11208241052

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta. Fokus dari penelitian ini strategi yang digunakan dalam pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitiannya adalah pembelajaran drumband. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan teknik data reduction, data display, dan data verification. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan adalah: 1) strategi pembelajaran langsung yang berpusat pada guru dan siswa sebagai subyek belajar, strategi pembelajaran tidak langsung dengan guru sebagai perancang lingkungan belajar, strategi pembelajaran mandiri untuk membentuk siswa mandiri dan bertanggungjawab; 2) strategi penyampaian yang mencakup isi pengajaran, dan 3) strategi pengelolaan yang di dalamnya mencakup memotivasi peserta didik. Dalam proses pembelajaran drumband mengedepankan praktik yang meliputi: 1) latihan seksional dan 2) latihan bersama.


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakekatnya merupakan upaya meningkatkan kecerdasaan serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki kompetensi, sehingga mampu bersaing dikemajuan IPTEK dan IMTAK. Manusia sebagai faktor utama dalam dunia pendidikan dituntut agar senantiasa meningkatkan kualitas diri, sehingga tercipta pribadi yang berkompetensi, tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang mulia. Pendidikan juga dilakukan dengan tinjauan mencetak pribadi unggul yang memiliki rasa peka terhadap sesama juga mampu menghargai semua yang menjadi kekayaan bangsa.

Pendidikan dimasa sekarang mengalami upaya reformasi pembelajaran yang sedang berkembang. Guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran. Namun jika guru telah dapat memahami konsep dasar pembelajaran yang merujuk pada proses pembeajaran maka guru dapat secara kreatif mencoba serta mengembangkan model dan strategi pembelajaran tersendiri dan khas sesuai dengan kondisi nyata yang ada dilapangan.

Proses pembelajaran dapat didesain oleh guru sedemikian rupa. Pendekekatan dan strategi pembelajaran untuk siswa yang pandai harus berbeda dengan kegiatan siswa berkemampuan sedang atau kurang,


(14)

walaupun untuk memahami konsep yang sama, karena setiap siswa memiliki keunikan masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap strategi pembelajaran tidak dapat diabaikan.

Aktivitas belajar dan pembelajaran sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Dalam melangsungkan pembelajaran, guru sangat berperan menyampaikan materi pembelajaran. Suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik sangat menentukan strategi yang digunakan oleh seorang guru. Bagi guru ataupun pelatih, memiliki trik-trik atau strategi saat melaksanakan pembelajaran akan menentukan dampak dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Strategi pembelajaran di rancang oleh guru atau pelatih tentu untuk tujuan hasil pembelajaran yang maksimal.

Ilmu pendidikan berawal dari usia dini dan akan berkembang sampai batas waktu yang tidak dapat tentukan. Salah satu diantaranya adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang membahas anak pada usia 0-6 tahun. Pendidikan anak usia tersebut perlu dikhususkan karena memiliki karakteristik berbeda dengan anak usia diatasnya. Pendidikan anak usia dini atau prasekolah sangat penting guna jenjang pendidikan diatasnya.

Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan suatu kebutuhan bagi anak-didik usia 4-6 tahun terutama bagi mereka yang bermukim diperkotaan (kota-kota besar, sedang, dan kecil). Pendidikan prasekolah membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Sehubungan dengan itu, maka pendidikan TK bagi anak usia 4-6 tahun bertujuan


(15)

membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlakukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Pada saat anak mengenyam pendidikan TK, anak sedang mengalami masa emas yang biasanya disebut dengan golden age. Masa ini adalah masa anak mengeksplorasi hal-hal yang ingin mereka lakukan, senang bermain dan peka terhadap rangsangan sekitar. Untuk menstimulus anak pada masa ini salah satunya dengan musik. Pembelajaran musik berperan untuk mengasah keterampilan dan mampu mengungkapkan ekspresinya menjadi lebih aktif, ceria dan bersemangat.

Pembelajaran musik di TK telah berkembang secara pesat dengan adanya bukti bahwa dalam berbagai perlombaan di semua kategori, perlombaan musik telah banyak diikuti oleh berbagai sekolah TK. Banyaknya sekolah TK dalam mengikuti perlombaan musik memberikan dampak positif terhadap perkembangan pembelajaran musik yang ada di sekolah TK. Dengan mengikuti perlombaan musik, sekolah TK tentunya memiliki strategi tersendiri di dalam proses pembelajaran musik tersebut guna memperoleh hasil yang maksimal. Pembelajaran musik di TK salah satunya adalah pembelajaran drumband.

TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta merupakan salah satu sekolah taman kanak-kanak yang menyelenggarakan pembelajaran drumband. Pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman


(16)

Yogyakarta adalah kegiatan ekstrakurikuler, yang dilaksanakan setiap dua kali dalam seminggu yakni hari senin dan rabu. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak sesuai minat dan bakat. Adapun beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada di TK Putra Jaya adalah menari, menggambar, dan drumband.

Drumband merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang banayak diminati siswa di TK Putra Jaya Sinduai Mlati Sleman Yogyakarta, hal tersebut terlihat dengan banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drumband. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran drumband mencapai 60 orang, dari 80 siswa yang ada di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta yang diperoleh dari daftar nama siswa yang mengikuti pembelajaran drumband.

Drumband merupakan kegiatan yang bersifat kelompok. Hal ini sangatlah membantu anak di dalam belajar bersosialisasi, bekerja sama satu sama lain serta mampu mengurangi egosentris pada anak. Pembelajaran drumband termasuk menjadi pilihan utama di dalam pembelajaran untuk musik anak, dikarenakan dalam drumband, anak dapat memperoleh berbagai pembelajaran, antara lain pengetahuan tentang alat musik, pengetahuan tentang cara memainkan alat musik (drumband), serta anak secara langsung belajar tentang kekompakan, bekerjasama, dan bersosialisasi.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pembelajaran musik di TK telah berkembang pesat dengan adanya perlombaan musik, tak terkecuali dari kategori musik drumband. Saat ini perlombaan musik


(17)

drumband juga telah banyak diikuti berbagai sekolah di TK. Maraknya perlombaan dari kategori musik drumband telah membuat pihak sekolah di berbagai sekolah TK saling menerapkan strategi yang beragam dalam proses pembelajaran drumband, menggunakan strategi seperti apa yang bisa diterima anak-didik sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal dalam keikutsertaan di berbagai perlombaan drumband tingkat sekolah TK.

Proses pembelajaran di TK Putra Jaya tampak jelas bahwa pembelajaran drumband berjalan dengan baik, diantaranya suasana proses pembelajaran yang kondusif serta siswa yang antusias mengikuti pebelajaran yang berlangsung. Pembelajaran drumband di TK Putra Jaya terlihat menyenangkan, dimana interaksi antara pelatih dan siswa terjalin dengan baik. Dalam kegiatan pembelajaran drumband di TK Putra Jaya, tentunya guru memiliki strategi pembelajaran yang baik saat melaksanakan proses pembelajaran. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang strategi pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penelitian ini difokuskan pada strategi pembelajaran drumband yang digunakan di TK Putra Jaya. Karena, hal tersebut meyangkut proses pembelajaran dan perkembangan keterampilan peserta didik.


(18)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah diuraikan, maka perumusan

masalahnya adalah “Strategi apa yang digunakan dalam pembelajaran

drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta? ”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang diterapkan dalam pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoretis

a. Dapat dijadikan sebagai salah satu referensi tentang strategi yang digunakan dalam pembelajaran drumband khususnya pada tingkat pendidikan TK.

b. Dapat dijadikan bahan informasi penelitian lebih lanjut. 2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran musik drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.


(19)

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Sekolah Taman Kanak-Kanak

Undang-undang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 14).

Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia enam tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Sujiono:2009). Usia dini merupakan usia anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age).Anak-anak sangat peka akan sesuatu yang dilihat dan dirasakan, sesuatu hal tersebut selalu anak-anak tiru meskipun buruk, karena anak-anak belum dapat membedakan sesuatu yang baik maupun buruk.

TK adalah lembaga pendidikan formal bagi anak-anak setelah pendidikan keluarga didalam rumah. Seperti yang telah ditetapkan

(Depdiknas: 2005) “TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (usia enam

tahun atau dibawahnya) dalam bentuk pendidikan formal”. Pendidikan TK merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan


(20)

program pendidikan dini sekurang-kurangnya anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Memberi pendidikan merupakan salah satu tugas dari sekolah yang ditujukan kepada anak didik agar mendapatkan pengetahuan, kecakapan,keterampilan, membentuk sikap, dan untuk perkembangan peserta didik. Hal tersebut tidak lepas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah salah satunya di Taman Kanak-kanak.

Menurut Suyanto Slamet (2005) dalam bukunya “Pembelajaran untuk

Anak TK” menyatakan bahwa: “Permainan yang menarik dan tidak banyak

aturan pada umumnya disukai anak-anak, guru dapat menambahkan muatan edukatif pada permainan tersebut sehingga secara tidak langsung anak belajar. Membelajarkan anak menggunakan esensi bermain dikenal dengan

bermain sambil belajar”. Sebagaimana pendapat Suyanto di atas,

pembelajaran di Taman Kanak-kanak memang memiliki prinsip bahwa bermain sambil belajar sangat tepat untuk anak-anak yang mengenyam pendidikan pada jenjang TK, karena secara tidak langsung guru mengajarkan nilai-nilai pendidikan didalam permainan yang diberikan saat proses pembelajaran.

Menurut Moeslichatoen (2004:3) menyatakan bahwa:

“Kegiatan belajar di TK adalah pembentukan perilaku melalui

pembiasaan dalam pengembangan pancasila, agama, disiplin, perasaa/emosi, dankemampuan bermasyarakat, serta pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru yang meliputi kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan


(21)

Berdasarkan pendapat di atas, pendidikan sangat diperlukan bagi perkembangan sumber daya manusia, salah satunya dimulai dari pendidikan di Taman Kanak-kanak yang lebih dispesialiskan dalam pembentukan perilaku/sikap, moral, sosialnya, terutama dalam meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

B. Pembelajaran

Pembelajaran mengandung beberapa pengertian seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Purwanto dan Djeniah (1997), mengemukakan bahwa pembelajarn merupakan proses yang terdiri dari kegiatan mengajar dan belajar. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik ataupun buruk. Belajar merupakan proses atau aktifitas mental yang dapat dilihat kecuali gejala-gejalanya saja. Perencanaan pembelajaran merupakan proses penerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP tahun 2006), di dalamnya berisi tentang standar kompetensi lulusan dan standar isi setiap mata pelajaran yang terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai (Sanjaya, 2008). Lebih lanjut yaitu cara untuk mencapai kompetensi dasar, strategi apa yang harus dilakukan, media apa yang dapat dimanfaatkan, metode seperti apa yang akan digunakan, berapa jam alokasi waktu untuk mencapai setiap kompetensi termasuk bagaiman cara untuk


(22)

menentukan kriteria keberhasilan serta bagaimana cara mengukurnya, semua diserahkan kepada guru.

1. Strategi Pembelajaran

Kata strategi berasal dari dua kata dasar Yunani Kuno: Stratos,

yang berarti “jumlah besar” atau “yang tersebar”, dan again, yang berarti “

memimpin” atau, mengartikannya “mengumpulkan”. Jadi, pada intinya,

kata strategi mengakui adanya perbedaan antara pengajaran dan hampir semua profesi lainnya: Sebagian besar individu profesional menemui klien-kliennya satu persatu setiap kalinya, sedangkan klien-klien dari guru datang kepada guru sebagai kelompok-kelompok yang terdiri dari beraneka ragam individu, yang terkumpulkan menurut tanggal kelahiran, tuntutan jadwal (Silver, 2012: 1).

Lebih lanjut Wena (2009: 2) menjelaskan bahwa strategi

pembelajaaran ialah “Strategi pembelajaran dikaji dari dua kata

pembetukannya, yaitu strategi dan pembelajaran. Strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu”. Sementara menurut Hasibuan dan Moedjiono, 2002: 3) menyatakan bahwa strategi belajar-mengajar adalah “pola umum perbuatan guru-murid didalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Pengertian strategi dalam hal ini merujuk pada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru-murid di dalam peristiwa belajar-mengajar. Mengutip J.R David (1976) dalam Majid (2013: 8) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah a pola, method, or seriesof activitec designed to achieves a particular


(23)

educational gola (strategi adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu).

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dijabarkan bahwa strategi pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang didesain terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Prawiradilaga (2007: 33-34) mengklasifikasikan 3 strategi sebagaimana berikut:

a. Strategi Pengorganisasian

Strategi ini merupakan metode untuk mengorganisasi isi bidang studi yang telah dipilih untuk pengajaran Mengorganisasi mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, format, dan lainnya yang setingkat dengan itu. Strategi pengorganisasian dibedakan menjadi dua yakni, strategi mikro dan makro. Strategi mikro mengacu pada metode untuk pengorganisasian isi pengajaran yang berkisar pada suatu konsep atau prosedur atau prinsip. Sedangkan makro mengacu pada metode untuk mengorganisasi isi pengajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep prosedur dan prinsip.

b. Strategi Penyampaian

Strategi ini merupakan metode untuk menyampaikan pengajaran kepada siswa dan untuk menerima, merespon masukan yang berasal dari siswa. Media pengajaran merupakan merupakan bidang kajian utama dari strategi ini. Fungsi dari strategi ini terbagi menjadi dua, yaitu menyampaikan isi pengajaran kepada si belajar dan menyediakan informasi yang diperlukan siswa.

c. Strategi Pengelolaan

Strategi ini merupakan metode untuk menata interaksi antara si belajar dengan variabel-variabel metode pengajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan penyampaian mana yang digunakan selama proses pengajaran. Dan ada tiga variabel yang penting dalam strategi ini yaitu, penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.


(24)

Sementara Majid (2014: 10-11) mengklasifikasikan jenis strategi pembelajaran menjadi lima, yaitu:

a. Strategi Pembelajaran Langsung

Strategi Pembelajaran langsung adalah strategi yang berpusat pada guru dan paling sering digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Majid (2014: 73), pengajaran langsung berpusat pada guru dan harus menjamin keterlibatan siswa. Guru menyampaikan materi dalam format yang terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa, dan menguji keterampilan pada siswa melalui latihan – latihan dibawah bimbingan dan arahan guru. Strategi ini sangat efektif dalam membangun keterampilan tahap demi tahap.

Adapun tahap-tahap dalam pembelajaran langsung menurut Majid(2014: 78), sebagai berikut :

1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Guru menjelaskan tujuan, materi prasyarat, memotivasi, dan mempersiapkan siswa.

2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan. Guru mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap.

3. Membimbing pelatihan. Guru memberikan latihan terbimbing. 4. Memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik.

5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjut dan penerapan konsep. Guru mempersiapkan latihan dengan menerapkan konsep pada kehidupan sehari-hari.

b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung

Strategi pemebelajaran tidak langsung merupakan strategi yang berpusat pada siswa. Strategi ini memperlihatkan keterlibatan yang tinggi dalam proses pemebelajaran. Guru beralih fungsi dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung dan sumber personal. Guru merancang lingkungan belajar, dan memberikan kesempatan siswa untuk terlibat.

c. Strategi Pembelajaran Interaktif

Strategi pembelajaran interaktif juga merupakan strategi yang berpusat pada siswa. Strategi pembelajaran ini merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi antar siswa. Strategi ini memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berfikir. Bentuk pembelajaran dalam strategi ini diantaranya adalah diskusi kelompok kecil, dan kerjasama siswa secara berpasangan.


(25)

Strategi pembelajaran melalui pengaaman berpusat pada siswa dan berorientasi pada aktivitas. Penekanan dalam srategi ini adalah roses belajar, dan bukan hasil belajar.

e. Strategi Pembelajaran Mandiri

Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga dapat dilakukan dengan teman sebaya atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Strategi ini untuk membentuk siswa agar mandiri dan bertanggungjawab.

2. Model Pembelajaran

Model secara harfiah berarti “bentuk”, dalam pemakaian secara

umum model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukurannya yang diperoleh dari beberapa sistem. Menurut Agus Suprijono (2011), model diartikan sebagai bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model tersebut.

Pengertian model pembelajaran menurut Saiful Sagala (2005), adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Berdasarkan beberapa pengetian yang ada, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.


(26)

a) Kooperatif (Learning Cooperative)

Slavin (dalam Taniredja, 2012) mengemukakan, “In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher”. Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana dalam sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama. Dengan memanfaatkan kenyataan itu belajar kelompok kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi, komunikasi, sosialisasi, karena kooperatif adalah miniatur dari hidup masyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing (Ngalimun, 2012).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang, dalam kegiatannya siswa berlatih untuk bekerja sama saling membantu dan


(27)

memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebaya.

b) Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)

Menurut Sanjaya (2006), pendekatan kontekstual atau sering disebut dengan Contextual Teaching dan Learning (CTL), adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menerapkan dikehidupan sehari-hari. Sistem CTL menurut Johnson (dalam Thaniredja, 2012: 3) merupakan proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dalam konteks kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka.

Dari kedua pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa pendekatan kontekstual merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran, serta bertujuan agar siswa mampu menghubungkan materi akademik kedalam kehidupan keseharian mereka.

Depdiknas (2003), Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situai dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara


(28)

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni kontruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Comunity), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment). Secara rinci komponen-komponen tersebut sebagai berikut:

a. Construcvism (konstruktivisme), yakni mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara mengkonstuksi sendiri pengetahuan atau keterampilan barunya. Smaldino,dkk (2011: 13) Konstruktivisme menekankan bahwa para pemelajar menciptakan penafsiran mereka sendiri tentang dunia informasi. Maka, pengukuran paling mendasar atas belajar didasarkan pada kemampuan siswa menggunakan pengetahuannya untuk memudahkan berfikir dalam kehidupan nyata.

b. Quetioning (bertanya), yakni mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Melalui proses bertanya, siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri. Dalam sebuah pembelajaran yang prodiktf, kegiatan bertanya berguna untuk: a) menggali informasi, baik administrasi maupun akademik; b) mengecek pemahaman siswa; c) membangkitkan respon pada siswa; d) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa; e) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa; f) memfokuskan


(29)

pengetahuan siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru, Sagala (2009).

c. Inquiry (menemukan), merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis,logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri, Ahmadi, dkk (20011: 25).

d. Learning Community (masyarakat belajar) yaitu, menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok). Berdasarkan dengan orang lain lebih baik dari pada belajar sendiri. Tukar pengalaman dan berbagi ide. Hasil belajar diperoleh dari sharing antarteman, antarkelompok, dan antara yang tahu ke belum tahu.

e. Modeling (pemodelan) yakni, mengahdirkan model sebagai contoh pembelajaran. Dengan adanya model, siswa akan lebih mudah meniru apa yang dimodelkan. Pemodelan tidak hanya orang lain, guru atau siswa yang lebihmahir dapat bertindak sebagai model. f. Authentic Assesment (penilaian sebenarnya) yakni, upaya

pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Data dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan pembelajaran. Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi siswa adalah proyek atau kegiatan dan laporannya, PR, kuis, karya siswa,


(30)

persentasi atau penampilan siswa, demonstrasi, hasil tes tulis, dan karya tulis (Riyanto, 2010).

3. Metode Pembelajaran

Menurut Hasibuan (2002: 3) menyataakan bahwa metode berasal

dari bahasa latin, yaitu “meta dan hodos. Meta artinya jauh (melampaui),

sedangkan hodos artinya jalan atau cara”. Jadi, metode dapat diartikan sebagai jalan atau cara untuk mecapai tujuan. Lebih lanjut, Moeslichatoen (2004: 7) menyatakan bahwa “metode adalah cara yang dalam bekerjanya

merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan”. Berdasarkan pendapat

diatas, yang dimaksud dengan metode adalah suatu cara atau jalan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang dimaksud.

Setiap masing-masing individu yang berprofesi sebagai guru pasti memilki metode pembelajaran yang berbeda satu sama lain. Jika suatu materi dikemas secara menarik dalam metodepembelajaran, pasti proses pengajaran akan terasa menyenangkan, serta tercapainya tujuan pembelajaran. Sebagaimana (Riyanto: 2002) berpendapat bahwa “metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran”. Di lain bagian, Moedjino dan Hasibuan (2002: 3) berpendapat bahwa “metode mengajar adalah alat yang merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu

strategi belajar mengajar”. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan


(31)

dalam kegiatan belajar mengajar dengan seperangkat komponen yang dikombinasikan secara optimal untuk mendapatkan kualitas pembelajaran.

Dengan banyaknya metode pembelajaran yang ada, maka sebaiknya seorang guru haruslah cermat dalam memilih dan menentukan metode yang haruakan digunakan sesuai dengan kondisi peserta didik saat proses belajar mengajar. Menurut Zain, dkk (1997) metode yang digunakan dalam menyampaikan materi diantaranya adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode latihan (drill) serta metode imitasi.

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Dalam proses pembelajaran dilingkungan kelas guru mempunyai peran penting karena sebagai pihak yang mengerti suatu kasus dan pembelajaran, sedangkan siswa sebagai pihak yang menerima materi tersebut.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa serta dapat pula dari siswa kepada guru. Tanya jawab yang terjadi pada pembelajaran merupakan interaksi unsur-unsur manusiawi demi tercapainya tujuan pengajaran.


(32)

c. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah bentuk penyajian bahan pelajaran dengan memberikan contoh dan memperagakan kepada siswa, dengan maksud agar materi lebih mudah dipahami serta dipelajari. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan mendalam, karena dapat mengamati dan memperhatikan gambaran materi dengan lebih jelas. Selain mempertunjukkan suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, haruslah disertai dengan penjelasan lisan dari seorang guru.

Sedangkan Smaldino dkk (2011: 32) menyatakan bahwa dalam sebuah demonstrasi, para pemelejar melihat contoh nyata atau aktual dari sebuah keterampilan atau prosedur untuk dipelajari.

d. Metode Latihan (Drill)

Metode latihan atau drillmerupakan penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu guna memperoleh keterampilan, ketangkasan, kesempatan serta ketepatan. Proses keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan latihan akan mendapatkan hasil yang tak terhingga, karena setiap latihan demi latihan yang dilakukan oleh siswa akan semakin berkembang dari waktu ke waktu.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Smaldino dkk (2011: 33) menyatakan dalam latihan dan praktik, para pemelajar dibimbing melewati serangkaian latihan praktis yang dirancang untuk


(33)

menyegarkan kembali atau meningkatkan penguasaan pengetahuan konten spesfik atau sebuah keterampilan baru. Agar efektif, latihan dan praktik harus menyertakan umpan balik untuk memperkuat respon yang benar dan memperbaiki kesalahan yang mungkin dibuat para pemelajar disepanjang penerapannya.

e. Metode Imitasi

Metode imitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana seorang guru memberikan contoh suatu proses yang sedang dipelajari disertai dengan penjelasan lisan kemudian siswa menirukannya. Dalam hal ini seorang guru haruslah memberikan petunjuk dan arahan secara tanggung jawab, karena segala sesuatu baik perilaku, etika, tradisi dan pelafalan kata bahasa yang digunakan akan ditiru oleh siswa.

4. Media Pembelajaran

Menurut Smaldino dkk (2011: 7) menyatakan bahwa media adalah bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium(“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Media adalah semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa. Media bisa berupa perangkat keras seperti komputer, televisi, proyektor, dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras tersebut (Martindan Briggs, 1986).


(34)

Smaldino dkk (2011: 7) mengatakan ada enam kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulaitive) (benda-benda), dan orang-orang. Media yang paling umum digunakan adalah teks. Teks merupakan karater alfanumerik yang munkin ditampilkan dalam format apapun-buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan lain sebagainya. Media lainnya yang umum digunakan adalah audio, audio mencakup apa saja yang bisa didengar-suara orang, musik, suara mekanis, suara berisik, dan lain sebaginya. Visual rutin digunakan untuk memicu belajar, visual meliputi diagram pada poster, gambar pada sebuah papan tulis putih, foto, gmbar pada sebuah buku, kartun, dan sebagainya. Media lainnya adalah video, video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer, dan sebagainya. Perekayasa bersifat tiga dimansi dan bisa disentuh dan dipegang oleh para siswa. Kategori keenam terakhir adalah orang-orang, ini bisa berupa guru, siswa, atau ahli bidang studi.

Media bukan hanya alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Lebih lanjut, Gerlach dan Ely menyatakan A medium, conceived is a any person material or event that estabishs condition which anable the learner to acquire knowlwdge, skill, and atittude (Sanjaya, 2006: 161). Berarti secara umum media itu merupakan alat bantu, yang meliputi orang, bahan, kegiatan, yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam pengertian ini


(35)

media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, bahan percetakan, tetapi juga meliputi manusia sebagai sumber belajar, yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa, serta untuk menambah keterampilan siswa.

5. Evaluasi Pembelajaran

Menurut Stufflebeam dan Shinkfield dalam (Astuti, 2005: 2), evaluasi didefinisikan sebagai proses penggambaran, pemerolehan, dan penyediaan informasi keputusan tentang baik buruknya tujuan, rancangan, implementasi, dan dampak, yang dapat digunakan oleh pengambil kebijakan sebagai dasar pertanggungjawaban dalam memahami suatu fenomena. Fernandes (1984: 4) mengemukakan bahwa dalam evaluasi mengandung dua kegiatan, yaitu mendeskripsikan dan memberi keputusan. Berdasarkan pendapat tersebut maka evaluasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan menetukan baik buruknya suatu obyek berdasarkan deskripsi data-data yang diperoleh dengan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan evaluasi dapat dipertanggungjawabkan apabila memenuhi prinsip-prinsip evaluasi. Joesmani (1988: 22) mengemukakan prinsip-prinsip evaluasi antara lain: kepastian dan kejelasan, teknik, komprehensif, kesadaran adanya kesalahan pengukuran.

a. Kepastian dan Kejelasan

Evaluasi tidak dapat dilaksanakan apabila tujuan evaluasi tidak dirumuskan secara jelas dalam definisi operasional. Apabila ingin mengevalusi kemajuan belajar siswa maka harus


(36)

mengidentifikasi dan mendefinisikan tujuan pembelajaran. Pada umumnya alat evaluasi dalm pendidikan adalah tes, baik tes praktik maupun tes tertulis.

b. Teknik Evaluasi

Teknik evaluasi harus dipilih yang paling sesuai dengan tujuan evaluasi. Mengevaluasi kemampuan siswa dapat dilakukan dengan teknik observasi, yaitu tester (penguji) mengamati penampilan testee (orang yang diuji) berdasarkan lembar observasi berisi komponen-komponen yang dinilai.

c. Komprehensif

Evaluasi dalam pembelajaran adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa. Agar dapat memperoleh informasi yang tepa maka perlu melakukan tes dengan berbagai teknik agar kita dapat mengetahui kemampuan siswa sebenarnya.

d. Kesadaran adanya kesalahan pengukuran

Evaluator harus menyadari keterbatasan dan kelemahan dalam teknik evaluasi yang digunakan. Atas kesadaran ini maka evaluator harus lebih hati-hati dalam mengambil kebijakan, karena pengukuran yang dilaksanakan hanya berupa sampel, atau sebagian kecil dari kemampuan siswa.


(37)

Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan guru dalam dalam mendidik berkaitan dengan transformasi nilai-nilai dan pembentukan pribadi atau sikap siswa. Sedang tugas mengajar berkaitan dengan transformasi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Guru TK yang paling ideal adalah seorang profesional yang terdidik dan terlatih baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Selain keahlian dan pengalaman guru, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah: kecintaan yang tulus kepasedia berda anak, berminat pada perkembangan mereka, bersedia mengembangkan potensi yang dimiliki anak, hangat dalam berksikap, dan bersedia bermain dengan anak.

Menurut Kemp, dkk dalam Prawiradilaga (2011: 26), pengajar (guru, dosen, instuktur, trainers) adalah orang yang mengetahui dengan pasti dan memiliki pengalaman di kelas, berhadapan dengan peserta didik. Ia tahu bagaimana kesulitan yang dihadapi oleh setiap peserta didik. Ia memberikan masukan tentang peserta didik dan penyajian materi sesuai bidangnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, banyak variabel yang mempengaruhi kesuksesan seorang guru. Penguasaan dan keterampilan guru dalam penguasaan materi pembelajaran dan strategi pembelajaran tidak menjadi jaminan untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Secara umum, ada beberapa variabel baik teknis maupun


(38)

nonteknis yang berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran, yakni:

a. Kemampuan Guru dalam Membuka Pembelajaran

Pada awal proses pembelajaran, selayaknya guru harus mengucap salam kepada siswa dan berdoa, guru hendaknya memeriksa kehadiran siswa, setelah kesiapan tersebut selesai barulah guru memulai pembelajaran. Setiap memulai pembelajaran guru harus menjelaskan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai, dan manfaatnya bagi kehidupan siswa. Tahap ini juga harus mampu mengaitkan isi pembelajaran yang akan dibahas dengan pembelajaran terdahulu yang telah dipelajari siswa. Proses mengaitkan dengan menghubungkan pengetahuan awal/prior knowladge yang dimiliki siswa dengan isi pembelajaran yang akan dibahas sangat membantu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa (Wena, 2010: 18).

b. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran ialah kegiatan yang paling berpegaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa, baik buruknya keterampilan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa (Wena, 2010: 18), terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kegiatan inti pembelajaran, antara lain kemampuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran, ketepatan isi/materi pembelajaran yang disampaikan guru dan kemampuan guru menguasai kompetensi yang diajarkan.


(39)

c. Kemampuan Guru Melakukan Penilaian Pembelajaran

Cara untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai kompetensi yang telah ditetapkan maka seorang guru dituntut untuk mampu melakukan penilaian. Menurut Willis (2012: 137), dalam persfektif guru penilaian berhubungan dengan ujian, proyek, laporan, atau bukti pembelajaran sepanjang waktu. Dengan dilakukan penilaian terhadap proses pembelajaran maka, siswa akan mengetahui kemampuan secara jelas dan sehingga siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar.

d. Kemampuan Guru dalam Menutup Pembelajaran

Keterampilan menutup pembelajaran sangat penting bagi seorang guru. Menutup pembelajaran bukan sekedar mengeluarkan pernyataan bahwa pelajaran sudah berakhir, namun guru harus memberikan umpan balik atau kesimpulan terhadap materi yang diajarkan, guru membrikan tugas, dan guru melakukan pemantapan terhadap perolehan belajar siswa (Wena, 2010: 20).

C. Musik Drumband 1. Seni Musik

Penegenalan musik di usia dini dapat menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan. Otak kiri lebih kedalam pemikiran menggunakan logika, sedangkan otak kanan terfokus dalam olah rasa dan kretifitas. Dalam proses pembelajaran alangkah baiknya jika seorang siswa tidak hanya baik dalam mata pelajaran tetapi juga didukung dengan sikap dan


(40)

prilaku yang positif. Untuk mendukung sikap tersebut, pembelajaran seni musik tepat untuk diajarkan yang salah satunya yaitu pembelajaran drumband.

Bentuk pelatihan tersebut keharmonisan gerak antara derap langkah kaki dan pukulan tangan haruslah seirama serta diselaraskan dengan hitungan nilai not dalam setiap birama. Sisi otak kiri siswa terlatih saat menghitung nilai not dalam setiap birama, sedangkan isi otak kanan siswa menjaga keharmonisan irama antara derap langkah kaki dengan pukulan tangan di atas instrument musik drumband.

Sejalan dengan hal tersebut Safrina (2003) menyatakan bahwa pendidikan musik mempunyai tujuan untuk menanamkan dan potensi rasa keindahan yang dimiliki membantu anak mengungkapkan perasaan dan pikirannya melalui musik serta meningkatkan kreatifitas anak dan keterampilan dalam bidang musik.

Seni merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang merupakan produk manusia atas cerminan estetis daari olah, cita dan rasa manusia, maka lahirnya suatu karya seni tidak terlepas dari imajinasi dan kretifitas seseorang terhadap apa yang dia rasa, dengar dan lihat, begitu juga dengan keindahan serta keserasian kelompok pemain musik terutama drumband dalam memainkan salah satu karya lagu yang seirama dengan derap langkah kaki massing-masing pemain alat musik perkusi dan melodi, pasukan colour guard (kelompok dengan pernyataan tampilan visual warna yaitu melalui bendera) serta penata rama (mayor/ mayoret)


(41)

2. Tinjauan Musik Drumband

Drumband merupakan salah satu wadah pendidikan yang biasa terdapat di sekolah-sekolah. Kegiatan bermain drumband bisa dikatakan sebagai kegiatan bermain dalam kelompok, mulai dari kelompok kecil (seksional) sampai kelompok besar (corps), Kelompok kecil contohnya kelompok instrument musik perkusi (percussion line), atau hanya kelompok instrument musik pianika. Dalam musik perkusi bisa dikelompokan secar kecil lagi, yaitu instrument perkusi ritmis (battery) dan melodis (Percussion In Tune/PIT). Instrument musik perkusi ritmis meliputi snare drum, bass drum, tenor drum, trio tom, basss concert.

Sedangkan instrument musik perkusi melodis yaitu glockenspiel (Kirnadi,2004). Dilain bagian, pendapat drumband adalah satu aktivitas yang mengandung gerakan-gerakan di tempat dan berjalan. Aktivitas tersebut mengandung unsur-unsur: gerakan pelepasan atau peregangan yang ditampilkan dalam memukul, gerakan-gerakan lengan dan kepala dari Penata Rama (Mayor atau Mayoret) dalam memberikan aba-aba kepada para pemain.

Pada gerakan penguatan, semua pemain drumband harus memiliki kekuatan otot guna membawa peralatan drumband. Gerakan ketangkasan atau kekuatan ini dapat dilihat dalam Pom-Pom Girl, yaitu kelompok senam irama dilapangan yang menggunakan rumbai-rumbai di tangan dan merupakan kelompok pengunggah semangat dalam pertandingan bola


(42)

basket. Namun dalam perkembangannya dipergunakan juga dalam formal satuan drumband.

Gerak ketangkasan juga tampak pada pemegang baton twilers yang merupakan tongkat pengaba bagi dirigen komandan drumband, berbonggol dan berujung runcing dengan rumbai-rumbai yang mencolok dan dalam penggunaannya adalah dengan aksi memutar-mutar, shake (menggetarkan) serta melempar keatas lalu menangkapnya kembali. Sedangkan colour guard adalah kelompok yang menampilkan keindahan visual berupa pernyataan warna dan gerakan selaras dalam suatu unjuk gelar (display).

Gerakan ketangkasan drum mayor atau mayoret dalam membawa, melempar, menangkap serta mengambil stick baton membuat koreografi sebagai sesuatu instruksi. Keindahan gerak merupakan gabungan gerakan secara keseluruhan dari pemain drumband, termasuk keterampilan, kelincahan pemain, dan penata rama. Aktivitas tersebut mengandung gerakan yang indah atau estetis.

Koordinasi permainan drumband merupakan perpaduan dari koordinasi pemain, baik penampilan maupun gerakan seluruh bagian-bagian tubuh mereka (PDBI, 1997). Dilain bagian-bagian, Kirnadi (2004: 1) berpendapat bahwa:

“Drumband adalah kegiatan seni musik (musical activity) yang terbagi dalam dua bagian pokok yaitu musikal dan visual. Keduanya merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Lebih dari itu spirit atau semangat dalam kegiatan drumband sangat penting (esprit de corps) yaitu akan


(43)

memberikan keyakinan atau kepercayaan diri para anggota sehingga sangat membantu dalam setiap penampilan”.

Kegiatan drumband dapat mendukung dalam pembentukan sikap dan jiwa yang lebih disiplin, percaya diri, memiliki jiwa militer, dan kerja keras. Dilain pihak, menurut Banoe (2003) dalam “Kamus Musik”, drum, drumset, band dan drumband merupakan suatu komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Satuan musik atau band merupakan bagian dari drum dan drumset, sedangkan drumband adalah dari drum serta band. Adapun pengertian secara rinci sebagai berikut:

Drum adalah alat musik perkusi termasuk dalam keluarga membranophone, dimana sumber bunyinya adalah kulit tipis atau membarne yang direntangkan pada landasan berongga.

Drumset adalah adalah perangkat alat musik pukul dalam suatu pementasan band, asamble drum, atau orkestra yang terdiri dari sebuah snare drum, sepasang tom-tom, sebuah tom-tom besar atau floor tom, satu buah bass drum, satu pasang cymbal hi-hat dan kombinasi perlengkapan yang lain tergantung dari settingdrum.

Band adalah satuan musik, lazimnya istilah bagi satuan musik yang tidak mengikut sertakan kelompok alat musik gesek. Dari pengertian tersebut, maka drumband adalah alat musik yang terdiri dari alat musik drum sebagai intinya ditambah dengan instrument tiup. Keluarga musik tersebut merupakan musik lapangan dan irama mars musik drumband mendukung kegiatan baris berbaris.


(44)

3. Instrumen Musik Drumband

Instrumant musik drumband yaitu alat musik perkusi atau pukul terbagi atas dua keluarga berdasarkan sumber bunyi yang dihasilkan, yaitu membranopohone dan idiophone. Adapun penjelasan dari masing-masing alat tersebut sebagai berikut:

a. Membranophone

Instrument musik membranophone adalah jenis instrumen di mana sumber bunyinya dihasilkan oleh getaran suatu selaput kulit yang diregangkan (Banoe, 2003: 270) seperti:

1. Snare Drum

Menurut Aldiano (2004) snare drum adalah jenis drum yang paling berbeda diantara lainnya (dari bentuk dan suara). Snare drum merupakan jenis drum yang pada bagian bawahnya menggunakan kawat-kawat yang berbentuk spiral (snare wire) dengan diameternya biasanya berukuran 13-14 inci. Dalam drumband, instument ini menduduki posisi paling depan dalam sebuah parade. Snare drum juga bisa digunakan untuk mengiringi ketukan jalan dengan memainkan nada-nada march.

2. Tom-Tom

Menurut Banoe (2003: 415) tom-tom adalah jenis drm yang tidak menggunakan senar dengan karakter suara tinggi, dipergunakan dalam dance drum (jazz drum), sedangkan menurut Aldiano (2004) merupakan salah satu bagian utama dari drum. Tom-tom berbentuk seperti gendang yang terdiri atas berbagai macam ukuran dari 6-12 inci.


(45)

3. Bass Drum

Menurut Aldiano (2004) bass drum merupakan instrumnet seperti tom-tom, tetapi ukurannya lebih besar , bunyi suaranya besar, dan bernada paling rendah dibandingkan instrument drum lainnya. Sedangkan menurut Banoe, 2003: 46) merupakan drum tanpa snare dengan ukuran besar, sebagai pelengkap instrument musik orkes ruangan maupun untuk musik lapangan.

b. Idiophone

Menurut Banoe (2003: 191), idiophone adalah ragam instrument perkusi yang badan instrument itu sendiri merupakan sumber bunyi, baik dipikul, diguncang maupun dibunyikan dengan saling dibenturkan.

Salah satu jenis alat musik idiophone adalah Bellyra yaitu, alat musik melodi drumband yang terdiri dari bilah-bilah logam persegi (lyra) yang setiap logam memiliki nada tersendiri. Fungsi utama alat musik ini adalah memainkan nada-nada melodi yakni nada-nada lagu yang dimainkan oleh unit drumband dan berada di belakang bass drum disetiap parade.

D. Penelitian yang relevan

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang mengkaji tentang

“Strategi Pembelajaran Seni Musik di SMP N 1 Mertoyudan Kab. Magelang” oleh Christina Dyah Hapsari (2013). Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa strategi pembelajaran seni musik yang diterapkan yaitu strategi persiapan pembelajaran, strategi pengelolaan kelas, strategi motivasi, strategi evaluasi, dan pengambilan nilai. Selain penelitian yang


(46)

dilakukan Christina Dyah Hapsari juga terdapat penelitian yang sejenis yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rahmadi Setiawan (2014), dengan judul

“Strategi Pembelajaran Angklung pada Kegiatan Ekstrakulikuler di SMP Negeri 1 Tangerang”. Hasil penelitian yang diperoleh menjelaskan bahwa

strategi pembelajaran yang diterapkan disekolah tersebut adalah: strategi pengelolaan, strategi penggunaan media pembelajaran, strategi pendekatan untuk memotovasi siswa, dan strategi evaluasi.

Penelitian yang dilakukan Christina Dyah Hapsari dan Ramadi Setiawan ini sebagai acuan peneliti karena penelitian ini sejenis dengan penelitian yang dilakukan, sedangkan perbedaannya yaitu pada fokus penelitian, waktu dan tempat penelitian sehingga hasil penelitiannya juga berbeda.

E. Pertanyaan Penelitian

Guna memberikan arahan bagi peneliti agar tetap sesuai dengan tujuan, fokus masalah, maka dari itu peneliti menyusun beberapa fokus dari masalah penelitian :

1. Stategi apa yang digunakan dalam pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta ?

2. Bagaimana proses pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta tersebut berlangsung ?


(47)

35 BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana strategi pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta. Penelitian ini, menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan deskriptif. Sebagaimana pendapat dari Sugiyono (2007:3) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan”.

Analisis dan pengumpulan data dilakukan sesuai dengan fakta yang terjadi di TK Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta, dilakukan secara natural karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang alamiah sesuai yang terjadi dilapangan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, artinya peneliti berusaha untuk mendeskripsikan fenomena yang alamiah tentang bagaimana strategi yang digunakan oleh pelatih drumband selama proses pembelajaran berlangsung di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta berdasarkan fakta dan data – data yang telah diperoeh disusun dalam bentuk tulisan ilmiah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta, yang beralamatkan di Jl. Magelang KM. 5,6 Kutu Patran, RT 05/


(48)

RW 14, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Pemilihan tempat tersebut sebagai tempat penelitian karena sebagai pertimbangan bahwa TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta merupakan salah satu TK yang melaksanakan ekstrakulikuler pembelajaran drumband. Sedangkan pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada 28 Mei sampai dengan 28 Agustus 2015 guna mendapatkan data yang lengkap untuk penulisan penelitian.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian Strategi pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta, adalah saya sendiri. Cresswel (2010:267) menyatakan bahwa “Peneliti dalam kualitatif mengumpulkan beragam jenis data dan memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mengumpulkan informasi di lokasi penelitian”. Peneliti berfungsi dalam mengambil inisiatif, meliputi pencarian data, pembuatan pertanyaan wawancara, memanfaatkan waktu dan sebagai pengolah data.

D. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.

E. Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang terbagi atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari narasumber berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung peneliti


(49)

terhadap kegiatan pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta. Kemudian, data ini didukung oleh narasumber sebagai berikut : 1) Kepala Sekolah TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta; 2) Pelatih drumband TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta. Sedangkan data sekunder berupa dokumen-dokumen seperti foto, video, beberapa catatan, dan rekaman suara serta observasi kelas pada saat pelatih mengajar.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan bertujuan untuk memperoleh data-data yang penting dan akurat dalam penelitian tentang strategi pembelajaran drumband di Tk Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut diuraikan mengenai metode pengumpulan data tersebut: 1. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati perilaku dan aktifitas individu-individu di lokasi penelitian, (Creswell 2010:267). Dalam penelitian ini peneliti melihat, mengamati serta mengikuti langsung proses pembelajaran drumband dan mencatat semua peristiwa-peristiwa dan fakta yang terjadi di lapangan sesuai dengan aspek – aspek yang akan diteliti.

Observasi awal dilakukan pada tanggal 25 maret, pada observasi pertama ini peneliti pertama-tama memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan ke sekolah karena ingin melakukan observasi untuk kepentingan mengambil data yang berkaitan dengan


(50)

penelitian yang akan dilakukan. Observasi kedua pada tanggal 31 maret, pada obsrevasi yang kedua ini peneliti dipersilahkan bertemu dengan pelatih drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta dan melihat pembelajaran drumband yang sedang berlangsung. Observasi selanjutnya dilakukan pada tanggal 1april, 8 april, 13 april, dan 20 april 2015 guna mengumpulkan data-data sebagai gambaran umum jauh-jauh hari sebelum penelitian.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data langsung secara lisan dari narasumber atau informan yang telah ditentukan. Wawancara dalam penelitian ini juga dilandasi hubungan kerjasama yang baik antara peneliti dan narasumber penelitian, agar proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh data yang kompeten. Peneliti dalam melakukan wawancara, berusaha membangun hubungan yang harmonis guna memperoleh informasi yang terbuka.

Proses wawancara dilakukan peneliti secara langsung di lapangan kepada informan (face to face). Wawancara dilakukan langsung dengan percakapan antara peneliti dan informan, dengan mengajukan pertanyaan kepada informan yang berhubugan dengan fokus penelitian ini. Proses wawancara dilakukan kepada beberapa narasumber atau informan yaitu ; 1) Darmiyati,S.Pd, selaku Kepala Sekolah TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta; dan 2) Tri Budi Raharjo,S.Pd, selaku pelatih drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.


(51)

Wawancara ini berlangsung dengan jangka waktu penelitian yang telah ditentukan. Tahap wawancara ini untuk mengetahui strategi pembelajaran, metode pembelajaran, materi pembelajaran, proses pembelajaran drumband serta evaluasi pembelajaran drumband yang digunakan dalam pembelajaran drumband.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa sebelum penelitian. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara, akan lebih kompeten dan dapat dipercaya apabila didukung oleh data dokumentasi serta sebagai bukti kongkret dari peneliti. Dalam penelitian strategi pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta, dokumentasi digunakan untuk menguatkan data yang telah diperoleh. Dokumentasi tersebut berupa foto saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran drumband, foto saat mengikuti pelombaan drumband, video saat proses pembelajaran drumband berlangsung, serta rekaman suara dari hasil wawancara yang dilakukan.

G. Validitas Data

Teknik penentuan validitas dan keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi. Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dari sumber data yang telah ada (Sugiyono 2007:83).


(52)

Dalam teknik triangulasi, data yang diperoleh telah ditentukan keabsahannya dengan melakukan pengecekan atau pemeriksaan melalui cara selain yang sudah dilakukan sebelumnya. Untuk memperoleh data dengan teknik ini diharapkan data – data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Adapun langkah – lagkah dari triangulasi data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan cross chek dengan menyilangkan data yang diperoleh dari berbagai sumber data dengan metode pengumpulan data.

Gambar 1. Triangulasi Teknik (Sugiyono, 2014: 370)

Teknik triangulasi pada gambar 1 dilakukan dengan cara pengecekan data yang telah diperoleh dengan membandingkan data hasil wawancara dengan observasi dan dokumentasi. Apabila dengan pengecekan data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap paling benar seperti gambar 2 triangulasi sumber dibawah ini.

Wawancara Dokumentasi


(53)

Kepsek Guru

Gambar 2. Triangulasi Sumber (Sugiyono, 2014: 370)

H. Teknik Analisis Data

Teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah pengolahan data secara deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan semua sumber data dari observasi, wawancara dan dokumentasi tentang strategi pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Berikut langkah – langkah yang dilakukan, yakni :

1. Data Reduction

Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, atau data-data yang dianggap perlu untuk mendukung penelitian. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan meringkas hasil wawancara dan obsevasi, kemudian mengelompokkan data-data tersebut sesuai dengan fokus penelitian yang


(54)

dibahas. Data yang kurang relevan dengan fokus penelitian dihilangkan dan tidak digunakan untuk analisis data.

2. Data Display

Setelah data direduksi, maka langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data. Dalam menyajikan data yang sudah direduksi dilihat kembali gambaran secara keseluruhan, sehingga dapat tergambar konteks secara keseluruhan, sehingga memudahkan langkah selanjutnya yaitu verifikasi data untuk mengambil kesimpulan data. Hasil dari penyajian data berupa data-data diskripsi pada penelitian strategi pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.

3. Data Verification

Verifikasi data digunakan untuk mengecek kembali data-data yang diperoleh melalui observasi dengan pengamatan saat proses pembelajaran drumband berlangsung, wawancara dengan Kepala Sekolah dan pelatih drumband, dan dokumentasi proses pembelajaran drumband berlangsung.

Setelah data tersaji dengan baik, peneliti selanjutnya menarik proses kesimpulan dan verifikasi terhadap data-data yang telah diperoleh dengan menganalisis strategi pembelajaran yang digunakan, materi yang diajarkan, serta proses pembelajaran drumband yang berlangsung di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta.


(55)

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Strategi Pembelajaran Drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta

Setiap pembelajaran tentu memiliki tujuan utama yang akan dicapai. Tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan cara menciptakan strategi pembelajaran yang dapat mendukung upaya tersebut. Banyak strategi yang dapat dijadikan pilihan guru. Dimana strategi tersebut merupakan haluan garis besar untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan hal dasar dalam proses pembelajaran, dimana terdapat satu atau lebih metode yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran oleh guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi pembelajaran dibuat jauh sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.

TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yoyakarta adalah salah satu sekolah yang memberikan pembelajaran drumband terhadap peserta didiknya dan telah mengikuti berbagai perlombaan musik drumband, dengan keikutsertaan tersebut menjadikan TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman adalah salah satu sekolah yang memiliki prestasi dalam bidang musik drumband.

Pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta bersifat ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap senin dan rabu dengan durasi masing-masing satu jam disetiap pertemuannya, mulai pukul


(56)

09.00 – 10.00 WIB. Pembelajaran di TK Putra Jaya bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas, menampung bakat peserta didik, melatih tanggung jawab, melatih kedisiplinan, bersosialisasi, serta untuk mencapai prestasi yang diharapkan dalam hal musik drumband. Hal ini disampaikan oleh Darmiyati,S.Pd selaku Kepala Sekolah, yang menyebutkan dalam wawancara pada tanggal 13 April 2015, jam 10.15 WIB di TK Putra Jaya bahwa :

“Tujuan ekstra drumband disekolah ini pada umumnya ya sama dengan

sekolah – sekolah yang lain, supaya dapat menumbuhkan kreativitas anak, menampung bakat anak, melatih bertanggung jawab, dan bersosialisasi, serta bisa mencapai prestasi dalam bidang musik drumband.”

Kegiatan pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman telah dilaksanakan sejak tahun 90-an . Wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada ibu Darmiyati, S.Pd menunjukkan bahwa pembelajaran drumband di TK Putra Jaya telah berdiri lebih dari sepuluh tahun dan telah berkembang dari tahun ke tahun. Seperti halnya dikatakan oleh mas Budi selaku pelatih utama menyebutkan :

“Saya sudah melatih sejak tahun 2004, dan ekstra drumband telah ada

sebelumnya. Ekstra drumband kita sudah ada sejak tahun 90-an.”

Pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta telah berkembang dari tahun ke tahun. Sejak mas Budi melatih, telah banyak cara pengajaran yang digunakankan. Cara mengajar juga disesuaikan dengan kondisi peserta didik, mulai dari mampu atau tidaknya peserta didik mengikuti pembelajaran hingga sampai pada keefektifan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini seperti


(57)

yang diungkapkan oleh mas Budi pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 10.15 WIB di TK Putra Jaya bahwa:

“Saat mengajar, pertama- tama saya jelaskan nama- nama alat

musiknya dulu, setelah itu pakai gerakan tangan kanan dan kiri. Saya lihat kondisi anak dulu kalau mau menjelaskan. Karena namanya anak- anak suka ada yang cepat tangkap, ada juga yang agak lambat nangkapnya. Kalau yang agak lambat nangkapnya, saya menjelaskannya lebih jelas lagi dan dipermudah bahasanya biar anak –anak ngerti.”

Lebih lanjut mas Budi mengatakan bahwa:

“Sejak saya jadi pelatih disini, saya lebih memilih untuk mengajar

dengan cara halus, karena ada pelatih yang biasanya pakai cara militer dan keras. Kalau saya pribadi mengajarnya dengan cara dilembuti karena masih anak- anak. Kalau ada yang belum ngerti juga, biasanya saya buat barisan khusus untuk dilatih ekstra dan gerakannya sambil dinyanyikan”.

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa karakteristik anak memang berbeda - beda. Sehingga pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi anak, agar materi pembelajaran dapat diterima dengan mudah oleh anak. Cara penyampaian dalam pembelajaran oleh pelatih adalah strategi langsung, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan.

Strategi pembelajaran drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta, mengedepankan praktik langsung. Hal senada juga diungkapkan oleh mas Budi bahwa “Secara general, yang terpenting kita mengutamakan praktiknya terlebih dahulu”. Strategi seperti ini diterapkan tidak terkecuali kepada setiap peserta didik yang mengikuti pembelajaran drumband. Menurut penjelasan mas Budi dalam wawancara yang dilakukan, awal masuk pembelajaran drumband anak akan diperkenalkan terlebih dahulu pada drumband, mulai dari nama – nama instrumen sampai cara memainkan


(58)

setiap instrumen yang terdapat didalam musik drumband, dan langsung mendemonstrasikannya.

Pada usia 4 – 6 tahun, anak memilki moddy yang berubah – ubah. Dengan moddy yang berubah – ubah inilah pelatih menggunakan strategi penyampaian dengan melakukan pendekatan secara personal serta melakukan pendekatan lebih ekstra agar kepada anak yang belum mampu menerima materi yang disampaikan saat proses pembelajaran drumband berlangsung. Mengajar anak – anak dibutuhkan kesabaran dan harus bisa ikutserta dalam dunia anak – anak. seperti yang disampaikan oleh mas Budi pada tanggal 15 Juni 2015, jam 10.15 WIB di TK Putra Jaya bahwa :

“Kalau saya, dalam mengajar anak – anak ya sabar. Anak – anak tidak

bisa dipaksa secara keras dan kasar, jadi sebagai pelatih mereka saya mencoba ikut dalam dunia mereka, belajar dan bermain. Kuncinya ngajar anak – anak di dekati dengan pelan – pelan dan berusaha jadi teman mereka, kalau saya marah – marah sama anak yang tidak mau latihan atau tidak ngerti nanti malah anak takut”.

Bersamaan dengan strategi penyampaian yang diterapkan, pelatih juga menggunakan strategi pengelolaan, dalam hal ini terlihat dari yang diungkap mas Budi pada tanggal 24 Juni 2015 jam 10.15 WIB di TK Putra Jaya :

“Saya juga suka mengalihkan perhatian anak kalau sudah mulai bosan, anak di istirahatkan dulu sambil diajak bercanda dulu atau anak – anak di ajak berteriak semangat, setelah itu saya beri kata – kata yang bisa memotivasi anak (ayo semangat, nanti kalau ade - ade cepat bisa kita latihan cepat selesai, ade – ade bisa bermain lagi)”.

Mengistirahatkan anak dengan cara bercanda, bermain dan mengajak anak untuk meneriakkan kata – kata semangat merupakan cara yang bisa


(59)

membangunkan semangat terhadap anak, serta dapat dilakukan oleh guru ketika anak sudah merasa bosan dan moody yang berubah – ubah. Setelah anak termotivasi dan kembali bersemangat, hal ini akan membuat anak merasa senang mengikuti pembelajaran drumband.

Gambar 3. Pelatih mengajarkan cara memegang stick drum (Dok. Wulan, 2015)

Saat proses pembelajaran drumband berlangsung kelas yang nyaman tentulah akan mempengaruhi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran drumband. Strategi pengelolaan kelas juga dipilih oleh pelatih sebagai salah satu strategi yang digunakan dalam mengajar drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta, karena guru dituntut untuk mengelola kelas dengan baik. Di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta pembelajaran drumband mengedepankan praktik, maka dari itu saat proses pembelajaran pelatih menggunakan strategi pengelolaan dengan mensiasati latihan di halaman


(60)

sekolah atau gedung serba guna yang berada di sebelah TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta agar lebih leluasa saat berlatih.

Peserta didik akan merasa senang mengikuti pembelajaran drumband yang berlangsung, dengan suasana kelas yang mendukung mereka tidak hanya belajar saat mengikuti pembelajaran drumband, tetapi juga seakan sambil bermain. Karena jika semangat peserta didik mulai melemah, maka pelatih langsung mengistirahatkan peserta didik selama 5 sampai 10 menit untuk sambil bermian di halaman sekolah. Dengan begitu, peserta didik akan tetap merasa senang dalam mengikuti pembelajaran drumband.

Dari pengamatan yang peneliti dapatkan juga, pelatih selalu memberikan reward pujian terhadap peserta didik yang dianggap bisa mengikuti proses pembelajaran, seperti yang diungkapkan mas Budi pada tanggal 22 Juni 2015, jam 10.15 WIB di TK Putra Jaya bahwa :

“Seperti yang sudah saya bilang di awal, mengajar anak – anak

harus penuh kesabaran dan kasih sayang, tapi saya punya jurus lagi yang bisa buat anak jadi semangat ikut pembelajaran drumband. Contohnya, kalau peserta didik bisa memainkan pola ritme dengan pukulan yang benar, maka saya langsung memberikan pujian terhadap peserta didik tersebut. Dengan begitu, peserta didik yang lain akan termotivasi dan berlomba –lomba untuk bisa bermain dengan baik”.

Strategi penyampaian dengan memberikan reward berupa pujian kepada peserta didik, akan menumbuhkan semangat dan motivasi peserta didik lainnya untuk mengikuti pembelajaran drumband yang berlangsung. Selain itu, dengan memberikan pujian terhadap anak juga merupakan


(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Jalan Parasamya Nomor 1 Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta 55511 Telepon (0274) 868800. Faksimilie (0274) 868800

Website: www.bappeda.slemankab.go.id. E-mail: bappeda@slemankab.gojd

SURAT IZIN

Nomor: 070I BappedaI 2295I 2015

TENTANG PENELITIAN

KEPALABADANPERENCANAANPEMBANGUNANDAERAH

Dasar Peraturan Bupati Sleman Nomor : 45 Tahun 2013 Tentang Izin Penelitian, Izin Kuliah Kerja Nyata..

Dan IzinPraktikKerja Lapangan.

Menunjuk Surat dari Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kab. Sleman

Nomor : 070/Kesbang/2250/2015 Tanggal : 28 Mei 20)5

Hal : Rekomendasi Penelitian

-.

Kepada Nama No.MhsIN1M/NIP/N1K ProgramITingkat Instansi/Perguruan Tinggi

AJamat instansi/Perguruan Tinggi Alamat Rumah

No. Telpl HP Untuk Lokasi Waktu MENGIZINKAN : RIZKIAN WULANDARI 11208241052 SI

Universitas Negeri Yogyakarta JI. Colombo SleJnan Yogyakarta Gelap Podosoko Sawangan Magelang 082285602838

Mengadakan PenelitianI Pra SurveyI Uji ValiditasI PKL dengan judul

STRATEGI PEMBELAJARAN ORUMBANO 01 TK PUTRAJAYA SINOUADI

MLATJ SLEMAN YOGYAKARTA TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Slenlan

Selalna 3 Bulan nlulai tanggal 28 Mei 2015 sId 28 Agustus 20J5

Dengan ketentuan sebagai berikut :

J. Wajib melaporkan diri kepada Pejabat Pell1erinlah sele.mpat((.'£111101/Kepala De.t:>'Q) alau Kepala lnslan.\·j untuk mendapat petunjuk seper/unya.

2. Wajib menjaga tata tertib dan mentaati ketenluan-kelentuan setempat yang berlaku. 3. lzin tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepenlingan di luar yang direkomendasikan.

4. Wajib menyampaikan laporan has;/ pene/itian berupa 1 (satu) CD format PDF kepada Bupati diserahkan melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

5. lzin in; dapat dibata/Jian sewaktu-'H}aktu apabila tidak dipenuhi ketentuan-ketentuan di。エ。セᄋN

Demikian izin ini dikeluarkan untuk digunakan sebagaimana mestinya;diharapkan pejabat penlerintah/non pelnerintah setempat memberikan bantuan seperlunya.

Setelah selesai pelaksanaan penelitian Saudara wajib menyampaikan laporan kepada kalni ) (satu) bulan setelah berakhirnya penelitian.

Tembusan:

I. Bupati Sleman (sebagai laporan)

2. Kepala Dinas Dikpora Kab.Sleman

3. Kabid. Sosial & Pemerintahan Bappeda Kab. Sleman 4. Camat Mlati

5. Kepala UPT Pelayanan Pendidikan Kec. Mlati

6. Ka. TK Putra Jaya SinduadiMlati Sleman 7 . Dekan FBS - UNY

8. Yang Bersangkutan

Dikeluarkan di Sleman

Pada Tanggal : 28 Mei 2015

a.n. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sekretaris

u.b.

Kepala Bidangsエ。エゥウエゥォセ Penelitian, dan Perencanaan

ERNY MARYATUN,SJP, MT Pembina,IV/a


(2)

- Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta, 55511 Telepon (0274) 864650, Faksimile (0274) 864650 Website:キキキNウャ・ュ。ョォ。「NaッNゥ、セ E-mail:ォ・ウ「。ョセNウャ・ュ。ョ`ケ。ィッッN」ッュ

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

KANTOR KESATUAN BANGSA

Nomor

Hal

070ャk・ウ「。ョァOl」Aセ 12015 Rekomendasi

Penelitian

REKOMENDASI

Sleman,28 Mei 2015

Kepada

Yth. Kepala Bappeda

Kabupaten Sleman

di Sleman

Memperhatikan surat

Dan

Nomor

Tanggal

Perihal

: Kasubbag Pendidikan FBS : 597/UN.34.12/DTN/2015 : 27 Mei 2015

: Permohonan Ijin Penelitian

: Rizkian Wulandari

Setelah mempelajari surat permohonan dan proposal yang diajukan, maka dapat diberikan rekomendasi dan tidak keberatan untuk melaksanakan penelitian denganjudul

"STRATEGI PEMBELAJARAN ORUMBAND 01 TK PUTRA JAVA SINDUADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA"kepada:

Nama

Alamat Rumah

. No. Telepon

Universitas I Fakultas

NIM

Program Studi

Alamat Universitas

Lokasi Penelitian

Waktu

: Gelap Podosoko Sawangan Magelang

: 082285602838 : UNY / FBS-: 11208241052

51

JI.Colombo Yogyakarta

: TK Putra Jaya Kutu Patran Sinduadi.t : 28 Mei - 28 Juni 2015

Yang bersangkutan berkewajiban menghormati dan menaati peraturan serta tata tertib

yang berlaku di wilayah penelitian. Demikian untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.


(3)

KEMENTERIAN RISEl, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

IJNIVEHSITllS HEGERI YOGYllKllHTll

FBUllAS BAHASA DAN SENI

Alamat:Karangmalang, Yogyakarta55281. (0274) 550843, 548207Fax.(0274) 548207

http://www.fbs.uny.ac.idll

FRMlFBS/33-01

QPセ。ョ 2011

Nomor Lampiran

Hal

: 597/UN.34.12/DT

IV

/2015

: 1Berkas Proposal

: Perrnohonan Izin Penelitian

Yogyakarta, 27 Mei 2015

Kepada Yth. Bupati Sternan

c.q. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kab. Sternan

)1.CandiGeballg,b・イ。ャセL tセゥ、。、ゥL Sieinan

:-. ·t

セZ_Z .セ

Kami beritahukan

、・ョァセゥャ

hormat bahwa mahasiswa kami dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Yogyakarta berluaksud luengadakan Penelitian untuk memperoleh data guna menyusun Tugas Akhir Skripsi (TAS)/Tugas Akhir Karya Seni (TAKS)/Tugas Akhir Sukan Skripsi (TABS), dengan judul:

STRATEGI PEMBELAJARAN DRUMBAND 01 TK PUTRA JAYA SINDUADI MLATI SLEMAN

Mahasiswa dinlaksud adalah : Nama

NIM

Jurusan/ ProgralTI Studi Waktu Pelaksanaan

Lokasi Penelitian

: RIZKIAN WULANDARI : 11208241052

: Pendidikan Seni Musik : Mei-Juni 2015

: TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Slernan

Untuk dapat terlaksananya ma,ksud tersebut, kami mohon izin dan bantuan seperlunya. Atas izin dan kerjasanla Bapak/lbu, kami sampaikan terima kasih.

Tembusan:


(4)

KEMENTERIAN PENDIDlKAN DANKEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS BAH.AS"A DAN SENI

Alamat: Karangmalang, Yogyakarta55281 V (0274) 550843,548207 Fax. (0274) 548207 http://www.fbs.uny.ac.idll

FRM/FBS/32-01

10

Jan

2011

Nomor Lampiran: Hal

343/UN34.12/PSMN/2015

Permohonan Ijin Penelitian

No. Mhs. Jur/Prodi Kepada Yt!1. Wakil Dekan I FBS UNY

Dengan hCJrmat,

Menanggapi surat dati Saudara:

Narrla Rizkian Wulandari

11208241052

Pendidikan Seni Musik

Lokasi Penelitian TK Putra Jaya Sinduadi Mlati sセ・ュ。ョ Yogyakarta

Judul Penelitian · Strategi Pembelajaran Drumband di TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta

Pelaksanaan Mei - Juni

Berkaitan dengan hal itu, mohon kepada Ibu untuk berkenan menerbitkan Surat Ijin Penelitian.

Atas perhatiannya disampaikan terimakasih.

bur Sitaen, S.Mus., M.Hum . 19561010 198609 1 001


(5)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNWERSITASNEGERIYOGYAKARTA

F"AKULTAS BAHASA DAN SE.NI

Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 .. (0274) 550843.548207Fax.(0274) 548207 http://www.fbs.uny.ac.idJl

PERMOHONAN IJIN

SURVEYI OBSERVASII PENELITIAN

FRMlFBS/31-01

10Jan2011

Kepada Yth.Kajur Pendidikan Seni Musik

Oi

Fakultas Bahasa dan Seni UNY

Yang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama : Rizkian Wulandari

Jurusan : Pendidikan Seni Musik

No. Mhs: 11208241052

Bermaksud memohon kepada Bapakllbu untuk berkenan memproses Surat Ijin Survey/Observasil Penelitian Tugas Akhir dengan Judul :

Strategi Pembelajaran Drumband di TK Putra Jaya sゥョ、オ。セゥ Mlati Slemanyッァケ。ォセイエ。B Lokasi : TK Putra Jaya Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta

Waktu : Mei - Juni '

Atas perhatiannya disampaikan terimakasih.

Yogyakarta, 27 Mei2015 Mengetahui,

Dosen P ·mbing,

Drs. Pujiwiyana, M.Pd.

NIP. 19671221 199303 1001

Rizkian Wulandari NIM. 11208241052


(6)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNN£RSITASNEGERIYOGYAKARTA

FAKULTAS

BAH.ASA DA.N

SENI

Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 .. (0274) 550843, 548207 Fax. (0274)·548207 http://vNIw.fbs.uny.ac.idJl

FRM/FBS/32-01

10

Jan

2011

Nomor Lampiran: Hal

121/UN34.12/PS.M/IlI/2014

Permohon·an Iji.n Observasi

.Kepada Yth. Wakil Dekan I FBS UNY

Dengan hormat,

Menanggapi surat dari Saudara:

Nama Rizkian Wulandari No. Mhs. : 11208241052

Jur/Prodi : Pendidikan Seni Musik

Lokasi Penelitian : TK Putra Jaya, Kutu Patran Mlati Sleman Yogyakarta Pelaksan-aan : Maret 2015

Berkaitan dengan hal itu, mohon kepada Ibu untuk berkenan menerbitkan Surat Ijin Survey/Observasi/PeneHtian.

Atas perhatiannya disampaikan terimakasih.

T bur Silaen, S.Mus., M.Hum NI . 19561010 198609 1 001