TESIS : Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik GuruPintar

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian.

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Suharsimi Arikunto (2009:160) . Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah didasarkan pada tiga hal. Pertama, berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, kedua, berdasarkan jenis metode penelitian, dan ketiga, berdasarkan kurun waktu penelitian.

Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:11) menjelaskan bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi Arikunto (2004:7) sebagai berikut: “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan.”

Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode explanatory survey. Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Nana Syaodih (2008:82) bahwa:


(2)

“Survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil”.

Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode pengembangan yang digunakan adalah cross-sectional. Menurut Uma Sekaran (2006: 315), “Penelitian cross-sectional adalah penelitian dimana data dikumpulkan hanya sekali (yang dilakukan selama periode hari, minggu, atau bulan) untuk menjawab pertanyaan penelitian.”

B. Obyek dan Variabel Penelitian 1. Obyek Penelitian.

Lokasi penelitian berada di Kabupaten Bandung Barat, sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Kompetensi guru geografi terhadap hasil belajar peserta didik di lingkungan Madrasah Aliyah se-KKM 01 Cililin Kabupaten Bandung Barat ”. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru geografi MA Negeri/Swasta yang tergabung di Kelompok Kerja Madrasah 01 Cililin Kabupaten Bandung Barat, sedangkan sampel yang diambil adalah semua guru geografi tingkat MA yang yang tergabung di Kelompok Kerja Madrasah 01 Cililin Kabupaten Bandung Barat.

2. Variabel Penelitian

Variabel (peubah) merupakan konsep atau konstruk yang mempunyai variasi nilai, keadaan, kondisi atau kategori. Nilai dari variabel inilah yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian untuk diukur, diuji dan dijelaskan perbedaannya. Dengan kata lain variabel adalah simbol/lambang yang padanya dilekatkan nilai yang berupa angka.


(3)

Para ilmuwan menggunakan istilah variabel ini untuk menyebut konstruk-konstruk atau sifat-sifat daripada konstruk-konstruk yang mereka pelajari dalam rangka mengidentifikasi sekaligus menjelaskan ada/tidaknya perbedaan. Hal ini disebabkan karena yang menjadi bagian utama daripada ilmu pengetahuan adalah menjelaskan adanya perbedaan.

Dilihat dari segi hubungan antar variabel, maka jenis variabel dalam penelitian ini, meliputi :

a. variabel bebas, pengaruh, (independent variable), suatu variabel penyebab yang diduga atau terjadi lebih dahulu. Variabel bebas (independen variable) adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Variabel itu digunakan untuk meramalkan atau menerangkan nilai variabel yang lain.

b. variabel terikat, terpengaruh, (dependent variable), suatu akibat yang diperkirakan atau diduga terjadi kemudian. Variabel terikat (dependen variable) adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang diramalkan atau diterangkan nilainya. Jika variabel bebas (variabel X) memiliki hubungan dengan variabel terikat (variabel Y) maka nilai-nilai variabel X yang sudah diketahui dapat digunakan untuk menaksir atau memperkirakan nilai-nilai Y.

Dalam penelitian ini terdapat variabel pokok yang terbagi ke dalam variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah kompetensi guru geografi (X) sedangkan variabel terikat (dependen) adalah hasil belajar peserta didik (Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat secara lengkap dalam Tabel 3.1.


(4)

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Keterangan :

X = Kompetensi Guru Geografi

Y = Hasil Belajar Peserta Didik

Untuk menghindari kesalahpahaman, mengenai istilah-istilah pokok yang digunakan dalam judul penelitian ini, dipandang perlu merumuskan definisi operasional varibel penelitian sebagai berikut :

1. Kompetensi Guru ; Menurut PP RI No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajatan yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial

2. Hasil Belajar ; dapat diartikan yaitu sesuatu yang diperoleh seseorang dalam kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai. Adapun hasil belajar dalam penelitian ini ditunjukan dengan Nilai Ujian Akhir Nasional, yang dibatasi pada mata pelajaran Geografi.

3. Lingkungan Madrasah Aliyah ; yakni bentuk pendidikan yang dikembangkan masyarakat yang memadukan model Sekolah setingkat SMA dan model Pesantren sehingga siswanya diharapkan memiliki pengetahuan umum yang seimbang dengan pendidikan sekolah, tetapi juga menguasai


(5)

nilai-nilai agama yang sama dengan pendidikan pesantren. Jadi pendidikan madrasah bisa menjadi bentuk pendidikan alternatif bagi masyarakat Islam, karena memadukan pengetahuan umum dan pengetahuan agama secara seimbang.

4. KKM 01 Cililin Kabupaten Bandung ; yakni Kelompok Kerja Madrasah Aliyah baik Swasta maupun Negeri yang berada dalam koordinasi Madrasah ALiyah Negeri 01 Cililin Kab.Bandung dan Kabupaten Bandung Barat meliputi Kecamatan; Pangalengan, Ciwidey, Soreang, Katapang, Margahayu, Cihampelas, Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gunung Halu, Rongga, Cikalong wetan, Cisarua, Parongpong, Batujajar, Padalarang, Ngamprah, dan Lembang. Mengingat Madrasah Aliyah adalah bentuk sekolah yang berada dalam pengelolaan Departemen Agama karena DEPAG tidak termasuk dalam kategori Otonomi Daerah sehingga tidak berada dalam koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Hingga Saat ini (2008) DEPAG kabupaten Bandung masih satu dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Tabel 3.2

Operasionalilasi Variabel Kompetensi Guru Geografi


(6)

Kompe-tensi Guru Geografi (X) Kompetensi Pedagodik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya

Ordinal Mengidentifikasi potensi peserta

didik dalam mata pelajaran yang

diampu Ordinal

Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu

Ordinal Mengidentifikasi kesulitan belajar

peserta didik dalam mata pelajaran

yang diampu Ordinal

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata

pelajaran yang diampu Ordinal

Mengem-bangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu

Memahami prinsip-prinsip

pengembangan kurikulum Ordinal Menentukan tujuan pembelajaran

yang diampu

Ordinal Menentukan pengalaman belajar

yang sesuai untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diampu Ordinal Memilih materi pembelajaran yang

diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran

Ordinal Menata materi pembelajaran secara

benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik

Ordinal Mengembangkan indikator dan

instrumen penilaian Ordinal Menyelenggara kan pembelajaran yang mendidik Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang

mendidik Ordinal

Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran

Ordinal Menyusun rancangan pembelajaran

yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan

Ordinal

Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan

Ordinal


(7)

Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh

Ordinal

Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang

Ordinal

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu

Ordinal

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisas ikan berbagai potensi yang dimiliki

Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal

Ordinal

Menyediakan berbagai kegiatan

pembelajaran untuk

mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya

Ordinal

Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain

Ordinal

Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.

Ordinal

Menyelenggara kan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu

Ordinal

Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu

Ordinal

Menentukan prosedur penilaian dan

evaluasi proses dan hasil belajar Ordinal


(8)

Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

Ordinal Mengadministrasikan penilaian

proses dan hasil belajar secara berkesinam-bungan dengan mengunakan berbagai instrumen.

Ordinal

Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan

Ordinal Melakukan evaluasi proses dan hasil

belajar

Ordinal Menggunakan informasi hasil

penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar

Ordinal Menggunakan informasi hasil

penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan

Ordinal

Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk

kepentingan pembelajaran

Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan

Ordinal Memanfaatkan informasi hasil

penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Ordinal

Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan

Ordinal Memanfaatkan hasil refleksi untuk

perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu

Ordinal

Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.

Ordinal

Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.

Ordinal

Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.

Ordinal Kompetensi Kepribadian Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

Berperilaku jujur, tegas, dan

manusiawi Ordinal

Berperilaku yang mencerminkan

ketakwaan dan akhlak mulia. Ordinal


(9)

Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat

Berperilaku yang dapat diteladan oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.

Ordinal

Menampilkan diri sebagai pribadi

yang dewasa, arif, dan berwibawa Ordinal Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

Menunjukkan etos kerja dan

tanggung jawab yang tinggi. Ordinal Bangga menjadi guru dan percaya

pada diri sendiri. Ordinal Menunjukkan

etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri

Bekerja mandiri secara profesional Ordinal Memahami kode etik profesi guru Ordinal Menerapkan kode etik profesi guru.

Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru

Ordinal

Menjunjung tinggi kode etik profesi guru

Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.

Ordinal

Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi

Ordinal Kompetensi Sosial Bersikap inklusif, ber-tindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi

Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif.

Ordinal

Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.

Ordinal Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendi- dik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat

Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

Ordinal


(10)

Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran

Ordinal Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik

Ordinal

Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan Ordinal Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu Membedakan

pendekatan-pendekatan geografi Ordinal

Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu

Menguasai materi geografi secara

luas dan mendalam Ordinal Menunjukkan manfaat mata

pelajaran geografi Ordinal Kompetensi Profesional Mengembang-kan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif

Memahami standar kompetensi mata

pelajaran yang diampu Ordinal Memahami kompetensi dasar mata

pelajaran yang diampu

Ordinal Memahami tujuan pembelajaran

yang diampu Ordinal

Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Ordinal Mengembang-kan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

Ordinal Melakukan refleksi terhadap kinerja

sendiri secara terus menerus Ordinal Memanfaatkan hasil refleksi dalam

rangka peningkatan keprofesionalan Ordinal Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengembang-kan diri

Melakukan penelitian tindakan kelas

untuk peningkatan keprofesionalan Ordinal Mengikuti kemajuan zaman dengan

belajar dari berbagai sumber Ordinal


(11)

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.

Ordinal Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi untuk pengembangan diri

Ordinal

Tabel 3.3

Operasionalilasi Variabel Hasil Belajar Peserta Didik

Variabel Konsep Ukuran Skala

Hasil Belajar Peserta Didik

(Y)

Rata-rata Hasil Ujian Nasional

Geografi Rata-rata Hasil Ujian NasionalGeografi di 40 Sekolah Ratsio

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek. subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian datarik kesimpulan (Sugiyono, 2000:55)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru Geografi Madrasah Aliyah se-KKM 01 Cililin Kab.Bandung sebanyak : 40 orang. Sampel yang baik adalah sampel yang representatif mewakili populasi. Berapa jumlah anggota sampel yang akan digunakan sebagai sumber data tergantung pada tingkat kepercayaan yang dikehendaki. Bila dikehendaki sampel dipercaya 100% mewakili populasi, maka jumlah anggota sampel sama dengan jumlah anggota populasi. Bila tingkat kepercayaan 95%, maka jumlah anggota sampel akan lebih kecil dari jumlah populasi. Sehingga jumlah sampel Guru Geografi yang akan diteliti dalam penelitian yakni 40 orang.


(12)

D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data. 1. Instrumen dan Pengumpulan Data

Sesuai dengan gejala yang dikemukakan dalam penelitian ini maka untuk pengukuran data variabel kompetensi guru yang digunakan adalah skala interval, yaitu skala yang mengurutkan nilai atau skor dari tingkat paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dari atribut tertentu.

Dalam penelitian ini, digunakan nilai interval dengan 5 (lima) jenjang yang secara operasional dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.4. Kategori & Skor Jawaban Responden

Jawaban Kategori Skor

A Sangat Setuju 5

B Setuju 4

C Ragu-Ragu 3

D Tidak Setuju 2

E Sangat Tidak Setuju 1

Angket yang digunakan adalah jenis pertanyaan tertutup yang berskala lima atau dengan kata lain jawaban atas kuesioner diberi skor 1 sampai 5. Pemberian skor sesuai dengan alternatif jawaban yang disediakan pada setiap pertanyaan kuesioner.

Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer (langsung) dan data sekunder (tidak langsung). Dalam pengumpulan data sesuai dengan tujuan penelitian, maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dan menelaah berbagai referensi, kebijakan atau peraturan, laporan-laporan, dan dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti.

2. Studi lapangan, yaitu dengan cara terjun langsung ke instansi objek penelitian, yang dilakukan melalui :


(13)

a. Kuesioner, yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang bersifat tertutup, dimana setiap pertanyaan telah disediakan alternatif jawabannya untuk dipilih oleh responden. Dengan Kuesioner, dapat diungkap data yang menyangkut persepsi, sikap, berdasarkan nilai, pengalaman, dan keyakinan responden.

Mengingat penelitian ini untuk pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden di dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penelitian ini. Dalah hal ini, keabsahan dan kesahihan di dalam penelitian sosial ditentukan oleh suatu alat ukur yang digunakan yaitu apabila alat ukur tersebut tidak valid atau tidak dipercaya maka hasil yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

E. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2002:146).

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah di susun benar-benar mengukur apa yang perlu di ukur. Dengan kata lain apakah test tersebut menjalankan ukurannya dengan memberikan hasil yang sesuai dengan maksud test tersebut, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.


(14)

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Data dalam suatu penelitian mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS (Statistical Product for Service Solution) 15.0 for windows.

F. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian

Menurut Zikmund (2003:331), validitas adalah: ”The ability of scale to measure what was intended to be measured.” (artinya: kemampuan suatu skala untuk mengukur sesuatu yang diniatkan untuk diukur). Pendapat serupa disampaikan oleh David A. Aaker (2004:762): ”Validity is the ability of a measurenment instrument to measure”. (Artinya: validitas adalah kemampuan suatu instrumen pengukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur).

Pendapat lebih jelas diungkapkan oleh Asep Hermawan (2006:211) ”Validitas data merupakan suatu proses penentuan apakah suatu wawancara dalam survei atau observasi dilakukan dengan benar dan bebas dari bias”. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan kemampuan alat ukur untuk mengukur secara benar (bebas dari bias). Instrumen yang sahih memiliki validitas yang tinggi. Untuk memperoleh instrumen yang valid


(15)

harus diperhatikan langkah-langkah dalam menyusun instrumen, yaitu memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator, setelah itu memasukannya ke dalam butir-butir pertanyaan. Apabila langkah tersebut dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang logis. Dikatakan logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki.

Peneliti juga perlu menguji validitas instrumen yang sudah disusun melalui pengalaman. Dengan mengujinya melalui pengalaman maka akan diketahui tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman. Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas. Untuk menguji validitas dapat menggunakan product moment atau pearson (pearson’s Product Moment Coeffisient Corelation), yaitu: sebagai berikut:



2 2

2

2

 

 

Y Y

n X X

n

Y X XY

n r

Dimana :

rXY = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.


(16)

X = Skor untuk pernyataan yang dipilih Y = Skor total

n = Jumlah responden

TABEL 3.5 KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Rendah

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Agak Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah Sumber : Suharsimi Arikunto (2002:245)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah dengan tolak ukur yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikasi tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut:

Suharsimi Arikunto, 2004:157)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut :

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf

signifikansi <= n-2

2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid

3. Jika thitung < ttabel maka soal tersebut tidak valid


(17)

signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28) maka didapat nilai

rtabel sebesar 0,374

Hasil pengujian adalah sebagai berikut :

TABEL 3.6

PENGUJIAN VALIDITAS

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_1 .797 Valid

X1_2 .744 Valid

X1_3 .763 Valid

X1_4 .729 Valid

X1_5 .716 Valid

X1_6 .717 Valid

X1_7 .703 Valid

X1_8 .658 Valid

X1_9 .761 Valid

X1_10 .697 Valid

X1_11 .701 Valid


(18)

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_13 .744 Valid

X1_14 .869 Valid

X1_15 .628 Valid

X1_16 .529 Valid

X1_17 .436 Valid

X1_18 .672 Valid

X1_19 .730 Valid

X1_20 .587 Valid

X1_21 .570 Valid

X1_22 .477 Valid

X1_23 .737 Valid

X1_24 .744 Valid

X1_25 .869 Valid

X1_26 .672 Valid

X1_27 .641 Valid

X1_28 .436 Valid

X1_29 .672 Valid

X1_30 .620 Valid

X1_31 .506 Valid

X1_32 .570 Valid

X1_33 .441 Valid

X1_34 .769 Valid

X1_35 .671 Valid

X1_36 .772 Valid

X1_37 .648 Valid

X1_38 .571 Valid

X2_39 .403 Valid


(19)

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_13 .744 Valid

X1_14 .869 Valid

X1_15 .628 Valid

X1_16 .529 Valid

X1_17 .436 Valid

X1_18 .672 Valid

X1_19 .730 Valid

X1_20 .587 Valid

X1_21 .570 Valid

X1_22 .477 Valid

X1_23 .737 Valid

X1_24 .744 Valid

X1_25 .869 Valid

X1_26 .672 Valid

X1_27 .641 Valid

X1_28 .436 Valid

X1_29 .672 Valid

X1_30 .620 Valid

X1_31 .506 Valid

X1_32 .570 Valid

X1_33 .441 Valid

X1_34 .769 Valid

X1_35 .671 Valid

X1_36 .772 Valid

X1_37 .648 Valid

X2_41 .641 Valid

X2_42 .771 Valid

X2_43 .743 Valid


(20)

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_13 .744 Valid

X1_14 .869 Valid

X1_15 .628 Valid

X1_16 .529 Valid

X1_17 .436 Valid

X1_18 .672 Valid

X1_19 .730 Valid

X1_20 .587 Valid

X1_21 .570 Valid

X1_22 .477 Valid

X1_23 .737 Valid

X1_24 .744 Valid

X1_25 .869 Valid

X1_26 .672 Valid

X1_27 .641 Valid

X1_28 .436 Valid

X1_29 .672 Valid

X1_30 .620 Valid

X1_31 .506 Valid

X1_32 .570 Valid

X1_33 .441 Valid

X1_34 .769 Valid

X1_35 .671 Valid

X1_36 .772 Valid

X1_37 .648 Valid

X2_45 .560 Valid

X2_46 .528 Valid

X2_47 .680 Valid


(21)

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_13 .744 Valid

X1_14 .869 Valid

X1_15 .628 Valid

X1_16 .529 Valid

X1_17 .436 Valid

X1_18 .672 Valid

X1_19 .730 Valid

X1_20 .587 Valid

X1_21 .570 Valid

X1_22 .477 Valid

X1_23 .737 Valid

X1_24 .744 Valid

X1_25 .869 Valid

X1_26 .672 Valid

X1_27 .641 Valid

X1_28 .436 Valid

X1_29 .672 Valid

X1_30 .620 Valid

X1_31 .506 Valid

X1_32 .570 Valid

X1_33 .441 Valid

X1_34 .769 Valid

X1_35 .671 Valid

X1_36 .772 Valid

X1_37 .648 Valid

X2_49 .635 Valid

X3_50 .698 Valid

X3_51 .425 Valid


(22)

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_13 .744 Valid

X1_14 .869 Valid

X1_15 .628 Valid

X1_16 .529 Valid

X1_17 .436 Valid

X1_18 .672 Valid

X1_19 .730 Valid

X1_20 .587 Valid

X1_21 .570 Valid

X1_22 .477 Valid

X1_23 .737 Valid

X1_24 .744 Valid

X1_25 .869 Valid

X1_26 .672 Valid

X1_27 .641 Valid

X1_28 .436 Valid

X1_29 .672 Valid

X1_30 .620 Valid

X1_31 .506 Valid

X1_32 .570 Valid

X1_33 .441 Valid

X1_34 .769 Valid

X1_35 .671 Valid

X1_36 .772 Valid

X1_37 .648 Valid

X3_53 .426 Valid

X3_54 .651 Valid

X3_55 .829 Valid

X3_56 .473 Valid


(23)

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_13 .744 Valid

X1_14 .869 Valid

X1_15 .628 Valid

X1_16 .529 Valid

X1_17 .436 Valid

X1_18 .672 Valid

X1_19 .730 Valid

X1_20 .587 Valid

X1_21 .570 Valid

X1_22 .477 Valid

X1_23 .737 Valid

X1_24 .744 Valid

X1_25 .869 Valid

X1_26 .672 Valid

X1_27 .641 Valid

X1_28 .436 Valid

X1_29 .672 Valid

X1_30 .620 Valid

X1_31 .506 Valid

X1_32 .570 Valid

X1_33 .441 Valid

X1_34 .769 Valid

X1_35 .671 Valid

X1_36 .772 Valid

X1_37 .648 Valid

X3_58 .419 Valid

X4_59 .607 Valid

X4_60 .513 Valid


(24)

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_13 .744 Valid

X1_14 .869 Valid

X1_15 .628 Valid

X1_16 .529 Valid

X1_17 .436 Valid

X1_18 .672 Valid

X1_19 .730 Valid

X1_20 .587 Valid

X1_21 .570 Valid

X1_22 .477 Valid

X1_23 .737 Valid

X1_24 .744 Valid

X1_25 .869 Valid

X1_26 .672 Valid

X1_27 .641 Valid

X1_28 .436 Valid

X1_29 .672 Valid

X1_30 .620 Valid

X1_31 .506 Valid

X1_32 .570 Valid

X1_33 .441 Valid

X1_34 .769 Valid

X1_35 .671 Valid

X1_36 .772 Valid

X1_37 .648 Valid

X4_62 .558 Valid

X4_63 .841 Valid

X4_64 .495 Valid


(25)

Instrument Tingkat validitas Keterangan

X1_13 .744 Valid

X1_14 .869 Valid

X1_15 .628 Valid

X1_16 .529 Valid

X1_17 .436 Valid

X1_18 .672 Valid

X1_19 .730 Valid

X1_20 .587 Valid

X1_21 .570 Valid

X1_22 .477 Valid

X1_23 .737 Valid

X1_24 .744 Valid

X1_25 .869 Valid

X1_26 .672 Valid

X1_27 .641 Valid

X1_28 .436 Valid

X1_29 .672 Valid

X1_30 .620 Valid

X1_31 .506 Valid

X1_32 .570 Valid

X1_33 .441 Valid

X1_34 .769 Valid

X1_35 .671 Valid

X1_36 .772 Valid

X1_37 .648 Valid

X4_66 .495 Valid

X4_67 .784 Valid

X4_68 .558 Valid

X4_69 .841 Valid


(26)

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software komputer SPSS 15.0 menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner variabel kompetensi guru seluruhnya valid karena skor rhitung lebih besar bila dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,374 (lihat lampiran).

G. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

Asep Hermawan (2006:126) mendefinisikan:”Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi akurasi dan prediktabilitas suatu alat ukur”. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur karena instrumennya sudah baik. Perhitungan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

1. Menghitung harga varians tiap butir soal

2. Menghitung jumlah semua harga varians

3. Menghitung varians total

4. Menghitung reliabilitas validitas

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika koefisien internal seluruh item (r1) ≥ 0,7 maka item pertanyaan dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi

b. Jika koefisien internal seluruh item (r1) < 0,7 maka item pertanyaan dikatakan mempunyai reliabilitas yang rendah


(27)

TABEL 3.7

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL

Variabel Tingkat

reliabilitas Tingkat kritis Keterangan

X1 0,965 0,7 Reliabilitas tinggi

X2 0,848 0,7 Reliabilitas tinggi

X3 0,739 0,7 Reliabilitas tinggi

X4 0,911 0,7 Reliabilitas tinggi

Sumber: hasil pengujian validitas dan reliabilitas

Perhitungan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program SPSS 15.0 for window. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai reliabilitas mempunyai koefisien alpha > 0,7.

1. Teknik pengolahan dan Analisis Data

Pengelolaan data pada penelitian ini didasarkan pada pendekatan deskriptif analitik. Statistic deskriptif berfungsi untuk memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi, dengan cara penyajian melalui modus, mean, dan simpangan baku serta mendeskriptifkan dalam bentuk tabel (Sugiyono, 2000:21). Sedangkan analitik dimaksudkan pada penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis penelitian dan membuat generalisasi dalam hal ini menggunakan analisis regresi dan korelasi

Dalam melakukan pengolahan data dan analisis data dari instrument yang sudah terkumpul dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :


(28)

Untuk memberikan gambaran dari data yang sudah terkumpul, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

 Mentabulasikan data yang sudah terkumpul ke dalam tabel, dan menjumlahkannya. Menggunakan bantuan tabel dalam Microsoft exel 2007.

 Kemudian menghitung rata-rata dari setiap variabel dari data yang terkumpul dari data yang tidak bergolong, yaitu dengan menggunakan rumus.

Furqon (1997:36)

angan

x = rata-rata (mean) ∑X = jumlah seluruh data

n = jumlah responden (sampel)

 Selanjutnya untuk menghitung simpanan baku (standar deviasi) ialah suatu nilai yang menunjukan tingkat variasi (homogenitas) suatu kelompok data, dengan menggunakan rumus:

(varian sampel) Atau

( simpangan baku) Sugiyono (2000:50)

b. Analitik Statistik

Pungujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi dan korelasi. Namun sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji distribusi data. Pengujian normalitas distribusi data untuk mengetahui sebaran data, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.


(29)

Pengujian ini diperlukan untuk pertimbangan penggunaan stastistik parametric atau non parametric. Jika data yang didapat berdistribusi normal maka statistic yang digunakan adalah statistic parametric (sugiyono, 2000:14). Metode yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah dengan menggunakan Chi kuadrat. Adapun langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut :

 Menentukan rentang kelas

R = skor tertinggi – skor terendah

 Menentukan banyak kelas interval Banyak kelas = 1 + (3,3) log n

 Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas = R/ Banyaknya kelas

 Menyusun tabel distribusi frekuensi.

Tabel 3,8 Distribusi Frekuensi

Interval fi Xi Fi,Xi (Xi-X) (Xi-X)^2 Fi(Xi-X)^2

(Natawidjaja, 1988:25)

 Tabel penolong untuk pengujian normalitas data dengan Chi kuadrat

Tabel 3.9

Tabel Penolong Uji Normalitas

Bata

Kelas Nilai - Z % dari O-Z

Luas Kelas

E i

O i

(Oi -Ei)

(Oi-Ei)

^2 (Oi-Ei) )^2/Ei

(Natawidjaja, 1988:40) 1. (Oi-Ei)2/Et dan menjumlahkannya dan hasilnya merupakan harga Chi

kuadrat (λ2) hitung

2. Membandingkan harga Chi kuadrat (λ2) hitung dengan Chi kuadrat (λ2)

tabel. Bila harga Chi kuadrat (λ2) hitung lebih kecil dari pada Chi kuadrat


(30)

2) Uji hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini merupakan hipotesis asosiatif yang merupakan suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 1999:86). Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Untuk menentukan arah hubungan fungsional positif atau negatif dilakukan dengan analisis regresi dan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variabel bebas dan terikat dinyatakan dengan analisis korelasi, sedangkan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) dilakukan dengan uji koefesien determinasi.

Penelitian ini memiliki satu hipotesis seperti diungkapkan tersebut di atas yaitu melalui uji hipotesis yang hanya memiliki dua variabel. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian hipotesis itu adalah sebagai berikut:

Pengujian hipotesis yang memiliki hubungan dua variabel, yaitu pengujian hipotesis :

a) Menentukan hubungan fungsional antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dengan menggunakan analisis regresi tunggal. Tahapan perhitungan adalah :

1. Buat tabel penolong untuk menghitung regresi tunggal

Tabel 3.10

Tabel Penolong untuk Menghitung Regresi Tunggal

No Resp Xi Yi XiYi X2i Y2i

Jumlah ∑ Xi ∑ Yi ∑ XiYi ∑ X2i ∑ Y2i

Usman, (1995:218)


(31)

Atau

Sugiyono, (2000:245)

3. Buat persamaan regresi dengan memasukan a dan b ke dalam rumus :

Y = a + bx Sugiyono, (2000:244)

4. Uji signifikasi dan linearitas persamaan regresi dengan menggunakan tabel penolong yang disebut tabel Analysis of Varians (ANOVA) yaitu :

Tabel 3.11 Analysis of Varians

No SumberVarians Df JK RJK F

(Total) (n) ∑Yi2 ∑Yi2

1 Regresi (a) 1 (∑Yi)2/n (∑Yi)2/n

RJK(b/a) / RJK (res)

2 Regresi (b/a) 1 JK

(reg)=JK(b/a) RJK(b/a) = JK(b/a)

3 Residu n-2 JK

res = ∑(Yi-Y)2 RJKY)2/n-2(res) =

(Yi-4 Tuna Cocok

(TC) k-2 JK(TC)

RJK (ITC) =

JK(TC)/k-2 RJK(TC) /

RJK(E)

5 Kekeliruan (E) n-k JK(E) RJK (E) =

JK(E)/n-k

5. Untuk menguji signifikansi (keberatian) model regresi dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan F tabel dengan rumus seprti dalam tabel (3.5)

ANOVA.

 Cari F sign hitung dengan rumus :

F hitung = RJK (b/a) / RJK (res)

 Fsigntabel = F (1-ck)(dkreg)(bla), dkres dan dengan melihat Fdidapat nilai

Fsigntabel = (taraf signifikansi 0,05)  Kriteria pengujian

Tolak Ho, Jika F sign hitung lebih kecil F sign tabel


(32)

6. Untuk pengujian linearitas model regresi kelakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan rumus seperti tabel (3.6)

ANOVA

 Cari F Iin hitung dengan rumus :

F Iin hitung = RJK(TC) / RJK(E)

 F sign tabel = F (1-α)dk(TC),dk(E) dan dengan melihat F didapat nilai F In tabel (taraf

siginifikasi 0,05)

 Criteria pengujian

Tolak Ho, jika F Iin hitung lebih besar F Iin tabel

Terima Ha, jika F Iin hitung lebih kecil F Iin tabel

b) Menentukan kuatnya hubungan antara variabel independen (X) tehadap variabel dependen (Y) dengan menggunakan analisis korelasi produk moment. Tahapan perhitungn adalah :

1. Buatlah tabel penolong unuk menghitung korelasi (r) 2. Cari r hitungdengan menggunakan rumus :

3. Untuk menguji derajat signifikansi korelasi yaitu dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel

 Cari thitung dengan menggunakan rumus :

 Cari t tabel, tentukan dk dengan menggunakna rumus : dk = n-2, dan dengan

melihat tabel t didapat t tabel (taraf signikansi 0,05).

 Kriteria pengujian

 Tolak Ho, jika t hitung lebih besar t tabel

 Terima Ha, jika t hitung lebih kecil t tabel

c) Menentukan besarnya kontribusi antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dilakukan uji koefesien determinasi. Koefesien determinasi adalah merupakan koefesien kerelasi kuadrat (r2). Dalam


(33)

penelitian ini besarnya kontribusi variabel digunakan dalam bentuk prosentase (%), dengan rumus:

KD = r2 x 100%

Keterangan

KD = koefisien determinasi r2 = koefisien korelasi kuadrat

100% = prosentase

Supranto (2000:205)

c) Uji Korelasi Persil

Uji korelasi persil pada penelitian ini digunakan untuk menentukan nilai hubungan murni antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel lainnya yang dikonstankan (Usman, 1995:258). Pengujian korelasi persil pada penelitian ini adalah: Uji korelasi persil antara kompetensi Guru Geografi (X) dengan hasil belajar pesera didik (Y).


(1)

Untuk memberikan gambaran dari data yang sudah terkumpul, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

 Mentabulasikan data yang sudah terkumpul ke dalam tabel, dan menjumlahkannya. Menggunakan bantuan tabel dalam Microsoft exel 2007.

 Kemudian menghitung rata-rata dari setiap variabel dari data yang terkumpul dari data yang tidak bergolong, yaitu dengan menggunakan rumus.

Furqon (1997:36) angan

x = rata-rata (mean) ∑X = jumlah seluruh data

n = jumlah responden (sampel)

 Selanjutnya untuk menghitung simpanan baku (standar deviasi) ialah suatu nilai yang menunjukan tingkat variasi (homogenitas) suatu kelompok data, dengan menggunakan rumus:

(varian sampel)

Atau

( simpangan baku) Sugiyono (2000:50)

b. Analitik Statistik

Pungujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi dan korelasi. Namun sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji distribusi data. Pengujian normalitas distribusi data untuk mengetahui sebaran data, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.


(2)

Pengujian ini diperlukan untuk pertimbangan penggunaan stastistik parametric atau non parametric. Jika data yang didapat berdistribusi normal maka statistic yang digunakan adalah statistic parametric (sugiyono, 2000:14). Metode yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah dengan menggunakan Chi kuadrat. Adapun langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut :

 Menentukan rentang kelas

R = skor tertinggi – skor terendah

 Menentukan banyak kelas interval Banyak kelas = 1 + (3,3) log n

 Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas = R/ Banyaknya kelas

 Menyusun tabel distribusi frekuensi.

Tabel 3,8 Distribusi Frekuensi

Interval fi Xi Fi,Xi (Xi-X) (Xi-X)^2 Fi(Xi-X)^2

(Natawidjaja, 1988:25)

 Tabel penolong untuk pengujian normalitas data dengan Chi kuadrat

Tabel 3.9

Tabel Penolong Uji Normalitas

Bata

Kelas Nilai - Z % dari O-Z

Luas Kelas

E i

O i

(Oi -Ei)

(Oi-Ei)

^2 (Oi-Ei) )^2/Ei

(Natawidjaja, 1988:40) 1. (Oi-Ei)2/Et dan menjumlahkannya dan hasilnya merupakan harga Chi

kuadrat (λ2) hitung

2. Membandingkan harga Chi kuadrat (λ2) hitung dengan Chi kuadrat (λ2) tabel. Bila harga Chi kuadrat (λ2) hitung lebih kecil dari pada Chi kuadrat (λ2) tabel, maka distribusi data dinyatakan normal.


(3)

2) Uji hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini merupakan hipotesis asosiatif yang merupakan suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 1999:86). Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Untuk menentukan arah hubungan fungsional positif atau negatif dilakukan dengan analisis regresi dan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variabel bebas dan terikat dinyatakan dengan analisis korelasi, sedangkan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) dilakukan dengan uji koefesien determinasi.

Penelitian ini memiliki satu hipotesis seperti diungkapkan tersebut di atas yaitu melalui uji hipotesis yang hanya memiliki dua variabel. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian hipotesis itu adalah sebagai berikut:

Pengujian hipotesis yang memiliki hubungan dua variabel, yaitu pengujian hipotesis :

a) Menentukan hubungan fungsional antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dengan menggunakan analisis regresi tunggal. Tahapan perhitungan adalah :

1. Buat tabel penolong untuk menghitung regresi tunggal

Tabel 3.10

Tabel Penolong untuk Menghitung Regresi Tunggal

No Resp Xi Yi XiYi X2i Y2i

Jumlah ∑ Xi ∑ Yi ∑ XiYi ∑ X2i ∑ Y2i

Usman, (1995:218)


(4)

Atau

Sugiyono, (2000:245)

3. Buat persamaan regresi dengan memasukan a dan b ke dalam rumus : Y = a + bx Sugiyono, (2000:244)

4. Uji signifikasi dan linearitas persamaan regresi dengan menggunakan tabel penolong yang disebut tabel Analysis of Varians (ANOVA) yaitu :

Tabel 3.11 Analysis of Varians

No SumberVarians Df JK RJK F

(Total) (n) ∑Yi2 ∑Yi2

1 Regresi (a) 1 (∑Yi)2/n (∑Yi)2/n

RJK(b/a) / RJK (res) 2 Regresi (b/a) 1 JK(reg)=JK(b/a) RJK(b/a) =

JK(b/a)

3 Residu n-2 JKres = ∑(Yi-Y)2 RJK(res) = (Yi-Y)2/n-2

4 Tuna Cocok

(TC) k-2 JK(TC)

RJK (ITC) =

JK(TC)/k-2 RJK(TC) / RJK(E)

5 Kekeliruan (E) n-k JK(E) RJK (E) =

JK(E)/n-k

5. Untuk menguji signifikansi (keberatian) model regresi dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan F tabel dengan rumus seprti dalam tabel (3.5) ANOVA.

 Cari F sign hitung dengan rumus : F hitung = RJK (b/a) / RJK (res)

 Fsign tabel = F (1-ck)(dkreg)(bla), dkres dan dengan melihat Fdidapat nilai Fsign tabel = (taraf signifikansi 0,05)

 Kriteria pengujian

Tolak Ho, Jika F sign hitung lebih kecil F sign tabel terima Ha, jika F sign hitung lebih besar F sign tabel


(5)

6. Untuk pengujian linearitas model regresi kelakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan rumus seperti tabel (3.6)

ANOVA

 Cari F Iin hitung dengan rumus :

F Iin hitung = RJK(TC) / RJK(E)

 F sign tabel = F (1-α)dk(TC),dk(E) dan dengan melihat F didapat nilai F In tabel (taraf siginifikasi 0,05)

 Criteria pengujian

Tolak Ho, jika F Iin hitung lebih besar F Iin tabel Terima Ha, jika F Iin hitung lebih kecil F Iin tabel

b) Menentukan kuatnya hubungan antara variabel independen (X) tehadap variabel dependen (Y) dengan menggunakan analisis korelasi produk moment. Tahapan perhitungn adalah :

1. Buatlah tabel penolong unuk menghitung korelasi (r) 2. Cari r hitung dengan menggunakan rumus :

3. Untuk menguji derajat signifikansi korelasi yaitu dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel

 Cari t hitung dengan menggunakan rumus :

 Cari t tabel, tentukan dk dengan menggunakna rumus : dk = n-2, dan dengan

melihat tabel t didapat t tabel (taraf signikansi 0,05).

 Kriteria pengujian

 Tolak Ho, jika t hitung lebih besar t tabel  Terima Ha, jika t hitung lebih kecil t tabel

c) Menentukan besarnya kontribusi antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dilakukan uji koefesien determinasi. Koefesien determinasi adalah merupakan koefesien kerelasi kuadrat (r2). Dalam


(6)

penelitian ini besarnya kontribusi variabel digunakan dalam bentuk prosentase (%), dengan rumus:

KD = r2 x 100% Keterangan

KD = koefisien determinasi r2 = koefisien korelasi kuadrat 100% = prosentase

Supranto (2000:205)

c) Uji Korelasi Persil

Uji korelasi persil pada penelitian ini digunakan untuk menentukan nilai hubungan murni antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel lainnya yang dikonstankan (Usman, 1995:258). Pengujian korelasi persil pada penelitian ini adalah: Uji korelasi persil antara kompetensi Guru Geografi (X) dengan hasil belajar pesera didik (Y).