METODE PENELITIAN Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Di Pt Pelita Tomangmas Karanganyar.

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian

Indentifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Variabel-variabel penelitian yang akan diukur dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel tergantung : Stres kerja

2. Variabel bebas : Konflik peran ganda

Alasan penelitan ini menggunakan konflik peran ganda sebagai variabel bebas dan stress kerja sebagai variabel tergantung karena peneliti memiliki asumsi bahwa konflik peran ganda mempengaruhi stres kerja pada wanita.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Stres kerja

Stres kerja adalah tekanan pekerjaan yang mempengaruhi emosi yang dimana tingkatannya berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya dan reaskinya pun dapat berbeda-beda setiap orangnnya. Ada 3 aspek-aspek dalam stres kerja yaitu gejala fisik, gejala psikologis dan gejala perilaku.

Stres kerja akan diukur dengan menggunakan skala stres kerja yang disusunolehWidyanto (2013) menggunakan 3 aspek yaitu gejala fisik, gejala psikologis, dan gejala perilaku. Skor total akan menunjukan hasil tinggi atau rendah dari tingkat stres kerja. Semakin tinggi hasil skor skala stres kerja semakin tinggi juga tingkat stres kerja, sebaliknnya semakin rendah skor skala stres kerja maka semakin rendah juga tingkat stresnya.


(2)

2. Konflik peran ganda

Konflik peran ganda adalah seseorang yang memiliki dua peran dan memiliki harapan-harapan dalam hidupnya yang bertentangan dengan kenyataan yang ada. Ada 3 aspek yang akan di teliti yaitu konflik didasakanr pada waktu,konflik didasarkan pada ketegangan dan konflik didasarkan pada perilaku

Skala yang digunakan oleh peneliti adalah skala konflik peran ganda yang disusun oleh Pratama (2010). Penilaian dalam skala ini semakin tinggi skoryang diperoleh maka semakin tinggi konflik peran ganda yang dialaminya dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh semakin rendah konflik peran ganda yang dialaminya.

C. Subjek Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah semua individu yang akan diselidiki dan paling sedikit memiliki satu sifat atau ciri-ciri yang sama dan hendak dikenai generalisasi dari suatu penelitian (hadi dalam prakoso, 2014). Populasi dalam penelitian ini bisa sangat luas tetapi dibatasi oleh peneliti menurut kriteria dan tujuan dari peneliti dengan syarat tidak menyimpang dari penelitian yang ada. Populasi penelitian ini adalah karyawati PT Pelita Tomangmas Karanganyar yang berjumlah 880 0rang. 2. Sampel

Penelitian ini menggunakan sebagian dari populasi atau disebut dengan sampel. Sampel adalah sebagian dari individu yang hendak dilakukan penelitian (Hadi, 2007). Dalam hal ini Arikunto (2006) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang hendak diteliti. Penelitian ini


(3)

menggunakan purposive sampling. Arikunto (2010) purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan diataskan strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan misal alasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar dan jauh. Alasan menggunakan purposive sampling karena dalam penelitian ini hanya mengambil sampel karyawati yang telah menikah atau sudah memiliki anak dan didapatkan 80 orang.

3. Teknik Sampling

Cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel disebut sampling (Hadi, 1991). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non random sampling, yaitu semua anggota populasi tidak diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

Hadi (2007) menyatakan bahwa teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive non random sampling yaitu pengambilan sampel dimana jenis sampel yang dipilih berdasarkan ciri-ciri dan sifat-sifat yang telah di tentukan sebelumnya dan tidak memberikan peluang yang sama pada semua subjek tetapi hanya subjek yang memiliki ciri-ciri tertentu yang akan di jadikan subjek penelitian. Ciri-ciri sebagai berikut: 1. karyawati PT Pelita Tomangmas, 2. telah menikah atau telah memiliki anak.


(4)

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang diselidiki. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat pengukuranya (Suryabrata, 1993).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala yang terbentuk skala likert dengan beberapa pilihan, yaitu dengan cara menyebarkan skala yang berisi daftar pernyataan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah. Dalam penelitian ini menggunakan dua buah skala yaitu skala stres kerja dan skala konflikperan ganda.

1. Skala Stres Kerja

Skala ini berisikan aitem yang bertujuan untuk mengukur stres kerja subjek penelitian.Skala disusun berdasarkan gejala-gejala stres kerja menurut Beehr dan Newman (dalam Widyanto, 2013) yaitu gejala fisik, gejala psikologis, dan gejala perilaku. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan mendukung dan tidak mendukung. Pemberian skor untuk pernyataan mendukung adalah 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Sedangkan pemberian skor untuk pernyataan tidak mendukung adalah 1 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 2 untuk jawaban sesuai (S), 3 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS).


(5)

Berikut ini disajikan tabel 1 yang berisi cetak biru distribusi aitem-aitem skala stres kerja.

Tabel 1. Blue Print skala stres kerja Aspek-aspek Stres Kerja Aspek-aspek

Stres kerja

Nomor aitem Jumlah

Mendukung Tidak mendukung

Fisik 1,11,17,22,26,36,40 6,7,12,23,31,41,45 14 Psikologis 2,8,13,14,18,24,27,37,3

8,42,46

3,9,19,25,28,32,33,43, 47

20

Perilaku 4,10,15,20,29,34,39,48 5,16,21,30,35,44 14

Total 26 22 48

2. Skala Konflik Peran Ganda

Skala ini berisikan aitem yang bertujuan untuk mengukur konflik peran ganda wanita menikah yang bekerja. Penyusunan skala konflik peran ganda berdasarkan dimensi konflik peran ganda yang dikemukakan oleh Greenhause dan Beutell (dalam Pratama, 2010) yang terdiri dari konflik didasarkan pada waktu, konflik didasarkan pada ketegangan dan konflik didasarkan pada perilaku. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan mendukung dan tidak mendukung. Pemberian skor untuk pernyataan mendukung adalah 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Sedangkan pemberian skor untuk pernyataan tidak mendukung adalah 1 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 2


(6)

untuk jawaban sesuai (S), 3 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS).

Berikut ini disajikan tabel 2 yang berisi blue print skala konflik peran ganda. Tabel 2. Blue print skala konflik peran ganda

Aspek-aspek

Konflik peran ganda

Nomor aitem Jumlah

Mendukung Tidak mendukung Konflik didasarkan

pada waktu 1,4,7,32,34,45,46,47, 48 6,8,9,11,14,30,36,40, 42,49,50 20

Konflik didasarkan pada ketegangan

13,17,25,27,29,31,37 ,43

3,12,15,20,24,28,39 15

Konflik didasarkan pada perilaku

2,10,18,19,21,26,35, 38,41

5,16,22,23,33,44 15

Total 26 24 50

E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang benar-benar mampu mengukur variable yang seharusnya diukur. Menurut Azwar (2008) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukur. Penelitian ini menggunakan validitas isi dengan mekanisme expert judgement sebanyak 3 ahli. Analisis secara rasional validitas ini dilakukan dengan melihat apakah


(7)

butir-butir dalam skala sudah sesuai dengan blueprint yang berasal dari indikator dan aspek-aspek dari teori yang melandasinya.

Hasil expert judgment selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula yang diusulkan oleh aiken (Azwar, 2011). Aiken merumuskan formula Aiken’s Vuntuk menghitung content validity coefficient yang didasarkan pada hasil penelitian dari panel ahli sebanyak (n) orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem tersebut mewakili konstrak yag diukur. Dalam hal ini, mewakili konstrak yang diukur berarti aitem yang bersangkutan adalah relevan dengan indikator perilaku, karena indikator perilaku adalah penerjemah operasional atribut yang diukur.

Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) sampai dengan 4 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan). Statistik aiken’s V dirumuskan sebagai berikut :

V=∑s / [n(c-1)] S = r – lo

1o = angka penilaian validitas yang terendah (misalnya 1) c = angka penilaian validitas tertinggi (misalnya 4) r = angka yang diberikan oleh penilai

Kriteria pengujian adalah jika koefisien validitas ≥ taraf signifikan 0,5 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, tetapi jika koefisien validitas < taraf signifikan 0,5 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.


(8)

2. Reliabilitas

Raliabilitas adalah tingkat kekonsistenan hasil suatu pengukuran untuk dapat dipercaya dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2011). Penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik analisis alpha cronbach dengan bantuan SPSS. Setelah nilai alpha cronbach diketahui, maka aitem-aitem yang menurunkan nilai alpha cronbach akan dihapus atau gugur.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik. Menurut Hadi (2001) statistic berarti cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisis data penelitian yang berwujud angka-angka.

Menurut Hadi (2001), pertimbangan lain dalam menggunakan metode statistic ini adalah :

1. Statistik bekerja dengan angka-angka, artinya angka tersebut menunjukkan jumlah atau frekuensi dan nilai.

2. Statistik bersifat objektif, artinya sebagai alat penilai berbicara apa adanya. 3. Statistik bersifat universal, artinya dapat digunakan dalam semua bidang

penelitian.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis product moment dengan


(9)

menggunakan bantuan program SPSS (statistical packages for social science) versi 17 for windows.


(10)

(1)

Berikut ini disajikan tabel 1 yang berisi cetak biru distribusi aitem-aitem skala stres kerja.

Tabel 1. Blue Print skala stres kerja Aspek-aspek Stres Kerja Aspek-aspek

Stres kerja

Nomor aitem Jumlah

Mendukung Tidak mendukung

Fisik 1,11,17,22,26,36,40 6,7,12,23,31,41,45 14 Psikologis 2,8,13,14,18,24,27,37,3

8,42,46

3,9,19,25,28,32,33,43, 47

20

Perilaku 4,10,15,20,29,34,39,48 5,16,21,30,35,44 14

Total 26 22 48

2. Skala Konflik Peran Ganda

Skala ini berisikan aitem yang bertujuan untuk mengukur konflik peran ganda wanita menikah yang bekerja. Penyusunan skala konflik peran ganda berdasarkan dimensi konflik peran ganda yang dikemukakan oleh Greenhause dan Beutell (dalam Pratama, 2010) yang terdiri dari konflik didasarkan pada waktu, konflik didasarkan pada ketegangan dan konflik didasarkan pada perilaku. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan mendukung dan tidak mendukung. Pemberian skor untuk pernyataan mendukung adalah 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Sedangkan pemberian skor untuk pernyataan tidak mendukung adalah 1 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 2


(2)

untuk jawaban sesuai (S), 3 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS).

Berikut ini disajikan tabel 2 yang berisi blue print skala konflik peran ganda. Tabel 2. Blue print skala konflik peran ganda

Aspek-aspek

Konflik peran ganda

Nomor aitem Jumlah

Mendukung Tidak mendukung Konflik didasarkan

pada waktu 1,4,7,32,34,45,46,47, 48 6,8,9,11,14,30,36,40, 42,49,50 20

Konflik didasarkan pada ketegangan

13,17,25,27,29,31,37 ,43

3,12,15,20,24,28,39 15

Konflik didasarkan pada perilaku

2,10,18,19,21,26,35, 38,41

5,16,22,23,33,44 15

Total 26 24 50

E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang benar-benar mampu mengukur variable yang seharusnya diukur. Menurut Azwar (2008) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukur. Penelitian ini menggunakan validitas isi dengan mekanisme expert judgement sebanyak 3 ahli. Analisis secara rasional validitas ini dilakukan dengan melihat apakah


(3)

butir-butir dalam skala sudah sesuai dengan blueprint yang berasal dari indikator dan aspek-aspek dari teori yang melandasinya.

Hasil expert judgment selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula yang diusulkan oleh aiken (Azwar, 2011). Aiken merumuskan formula Aiken’s Vuntuk menghitung content validity coefficient yang didasarkan pada hasil penelitian dari panel ahli sebanyak (n) orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem tersebut mewakili konstrak yag diukur. Dalam hal ini, mewakili konstrak yang diukur berarti aitem yang bersangkutan adalah relevan dengan indikator perilaku, karena indikator perilaku adalah penerjemah operasional atribut yang diukur.

Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) sampai dengan 4 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan). Statistik aiken’s V dirumuskan sebagai berikut :

V=∑s / [n(c-1)] S = r – lo

1o = angka penilaian validitas yang terendah (misalnya 1) c = angka penilaian validitas tertinggi (misalnya 4) r = angka yang diberikan oleh penilai

Kriteria pengujian adalah jika koefisien validitas ≥ taraf signifikan 0,5 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, tetapi jika koefisien validitas < taraf signifikan 0,5 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.


(4)

2. Reliabilitas

Raliabilitas adalah tingkat kekonsistenan hasil suatu pengukuran untuk dapat dipercaya dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2011). Penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik analisis alpha cronbach dengan bantuan SPSS. Setelah nilai alpha cronbach diketahui, maka aitem-aitem yang menurunkan nilai alpha cronbach akan dihapus atau gugur.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik. Menurut Hadi (2001) statistic berarti cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisis data penelitian yang berwujud angka-angka.

Menurut Hadi (2001), pertimbangan lain dalam menggunakan metode statistic ini adalah :

1. Statistik bekerja dengan angka-angka, artinya angka tersebut menunjukkan jumlah atau frekuensi dan nilai.

2. Statistik bersifat objektif, artinya sebagai alat penilai berbicara apa adanya. 3. Statistik bersifat universal, artinya dapat digunakan dalam semua bidang

penelitian.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis product moment dengan


(5)

menggunakan bantuan program SPSS (statistical packages for social science) versi 17 for windows.


(6)