Analisis rasio keuangan untuk memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan properti yang listing di BEJ.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG

LISTING DI BEI

Santa Agata Yuni Trihastuti NIM: 032114080 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio keuangan apa saja yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Data yang digunakan adalah laporan keuangan yaitu laporan neraca dan laporan rugi laba 10 Perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun yakni : 2001, 2002, 2003, 2004, 2005.

Rasio keuangan yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Untuk menguji hipotesis rasio keuangan apa saja yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba digunakan analisis Regresi, uji-t, uji-F, uji asumsi klasik.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat 2 rasio keuangan yaitu NPM dan ROE yang berpengaruh untuk memprediksi pertumbuhan laba.


(2)

ABSTRACT

Financial Ratio Analysis For Predicting Profit Growth at 10 Property

Companies Listed at The Indonesian Stock Exchange

Santa Agata Yuni Trihastuti NIM : 032114080 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

This study was aimed to know what kind of financial ratios that could be used to predict the profit growth. The data used were the financial statements. Those were the balance sheets and income statements of 10 Property Companies listed in Indonesian Stock Exchange for 5 years from 2001-2005.

The financial ratios used were Liquidity ratio, Activity ratio, Solvency ratio, and Profitability ratio. The hypothesis of which financial ratios could be used to predict the profit growth was tested using Regression analysis, t-tes, F-test and classical assumption test.

The result of research showed that there were two financial ratios namely Net Profit Margin ( NPM ) and Return on Equity ( ROE ) that most suitable predict the profit growth.


(3)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI

YANG LISTING DI BEI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Santa Agata Yuni Trihastuti

NIM: 032114080

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI

YANG LISTING DI BEI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Santa Agata Yuni Trihastuti NIM: 032114080

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008


(5)

(6)

(7)

(8)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Properti Yang Listing di BEI dan dimajukan untuk diuji pada tanggal...24 April 2008...adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terjadi keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.


(9)

Motto dan Persembahan

If you keep on working and believing, you’ll have victory in the end

(Ann Davies)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Bapakku Stevanus Suwarto dan Ibuku F. Sri Pudji M

Mbak Lia, Mas Heri dan Dek Jorell

Mbak Kiki, Mas Danang dan Dek Nasya

Mas Yoyon yang selalu memberikan semangat dan

dukungan buat aku


(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

a. Rektor Universitas Sanata Dharma Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

b. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

c. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt. selaku Kaprodi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

d. A. Diksa Kuntara, SE., MFA selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

e. Drs. F.A. Joko Siswanto, MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan petunjuk yang berguna dalam penyusunan skripsi ini.

f. Kedua orang tuaku, atas doamu yang tiada henti, kasih sayang, dorongan, bimbingannya. Sehingga aku bisa menyelesaikan skripsiku.


(11)

g. Kakakku mbak Lia dan Mas Heri serta ‘dek Jorrel yang telah memberikan motivasi, dukungan, kritikan, dan semangat untuk menyelesaikan skripsiku. h. Kakakku Mbak Kiki dan Mas Danang serta ‘dek Nasya atas segala dukungan,

semangat dan kasih sayangnya.

i. Kekasihku mas Yoyon, yang selalu sabar menemaniku dan membantuku, serta untuk cinta, perhatian dan semangatnya selama ini.

j. Sahabatku Elly “Jum” dan Kakung, atas persahabatan yang indah ini. j. Lia “mas Bowo”, atas persahabatan kita.

k. Rina, Betty, teman seperjuanganku atas bantuan, dukungan dan semangatnya untuk menyelesaikan skripsiku.

l. Teman-teman MPT: Ana, Mitha, Tina, mbak Ruweina, Heru, Pepenk, salsaga, Fitra, atas dukungan dan semangatnya.

m. Anak- anak Akuntansi kelas C angkatan 2003, atas semangat dan bantuannya. n. Teman-temanku “PH moedika” atas kerjasamanya selama ini.

o. Mbak Bekti “mas Yuni”, mbak Tetra, Puri, Yosi, Feri, Riana, dek Peni, Dimas, Kak Pur, Edo, Dodik, Mas Donal, Pakdhe, dan semua teman-teman mudika yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikan penulisan skripsi ini.


(12)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, Januari 2008

Santa Agata Yuni Trihastuti viii


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi

HALAMAN KATA PENGANTAR...vii

HALAMAN DAFTAR ISI ...x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

ABSTRAK...xv

ABSTRACT...xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Batasan Masalah ...4

D. Tujuan Penelitian ...4

E. Manfaat Penelitian ...5

F. Sistematika Penulisan ...6

BAB II LANDASAN TEORI...8

A. Laporan Keuangan ...8

1. Pengertian Laporan Keuangan ...8


(14)

2. Tujuan Laporan Keuangan...9

3. Karakteristik Laporan keuangan ...11

4. Pihak-pihak yang berkepentingan ...11

5. Peranan Laporan Keuangan ...13

B. Analisis Laporan Keuangan ...13

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan...13

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan...14

3. Prosedur Analisis Laporan keuangan...14

C. Analisis Rasio Keuangan ...15

1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan ...15

2. Tujuan Analisis Rasio Keuangan...17

3. Macam Rasio Keuangan ...17

D. Hubungan Rasio Keuangan dan Pertumbuhan Laba ...21

1. Keunggulan dan Kelemahan Laba ...24

2. Karakteristik Laba...25

3. Konsep Perilaku Laba ...25

E. Penelitian Terdahulu...26

BAB III METODE PENELITIAN...27

A. Jenis Penelitian ...27

B. Populasi dan Sampel ...27

C. Subyek dan Obyek Penelitian ...28

D. Tempat dan Waktu Penelitian...28

E. Variabel Penelitian……….28

F. Teknik Pengumpulan Data……….29

G. Data Yang Diperlukan………29


(15)

H. Metode Analisis Data……….29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….36

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...53

A. Deskripsi Data ...53

B. Analisis Data...54

C. Pembahasan...62

BAB VI PENUTUP...65

A. Kesimpulan ...65

B. Keterbatasan Penelitian...65

C. Saran ...66

DAFTAR PUSTAKA ...67 LAMPIRAN


(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Daftar nama Perusahaan Properti...52

Tabel 2 Perubahan laba Perusahaan Properti ...53

Tabel 3 Koefisien Regresi...54

Tabel 4 Hasil UjiMulticolinieritas...59

Tabel 5 Hasil UjiHeteroskedastisitas...59


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perubahan Relatif rasio keuangan...67

Lampiran 2 Pertumbuhan Laba...70

Lampiran 3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda...71

Lampiran 4 UjiMulticolinearitas...73

Lampiran 5 UjiHeteroskedastisitas...74

Lampiran 6 UjiAutokorelasi...75

Lampiran 7 Tabel Distribusi F 5 %...76

Lampiran 8 Tabel Distribusi T 5%...77

Lampiran 9 Nilai Durbin-Watson...78

Lampiran 10 Contoh laporan keuangan Perusahaan properti...79


(18)

ABSTRAK

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG

LISTING DI BEI

Santa Agata Yuni Trihastuti NIM: 032114080 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio keuangan apa saja yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba. Data yang digunakan adalah laporan keuangan yaitu laporan neraca dan laporan rugi laba 10 Perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun yakni : 2001, 2002, 2003, 2004, 2005.

Rasio keuangan yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Untuk menguji hipotesis rasio keuangan apa saja yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba digunakan analisis Regresi, uji-t, uji-F, uji asumsi klasik.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat 2 rasio keuangan yaitu NPM dan ROE yang berpengaruh untuk memprediksi pertumbuhan laba.


(19)

ABSTRACT

Financial Ratio Analysis For Predicting Profit Growth at 10 Property

Companies Listed at The Indonesian Stock Exchange

Santa Agata Yuni Trihastuti NIM : 032114080 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

This study was aimed to know what kind of financial ratios that could be used to predict the profit growth. The data used were the financial statements. Those were the balance sheets and income statements of 10 Property Companies listed in Indonesian Stock Exchange for 5 years from 2001-2005.

The financial ratios used were Liquidity ratio, Activity ratio, Solvency ratio, and Profitability ratio. The hypothesis of which financial ratios could be used to predict the profit growth was tested using Regression analysis, t-tes, F-test and classical assumption test.

The result of research showed that there were two financial ratios namely Net Profit Margin ( NPM ) and Return on Equity ( ROE ) that most suitable predict the profit growth.


(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia ekonomi dengan semakin banyaknya persaingan dalam dunia bisnis mendorong para pelaku bisnis yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan merasa sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Ada dua pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan yaitu pihak internal dan pihak eksternal, keduanya membutuhkan informasi-informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala seperti laporan tengah tahunan dan laporan akhir tahun. Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu proses kegiatan akuntansi. Disisi lain laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses pembandingan, evaluasi, dan analisis trend akan diperoleh prediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Maraknya iklim investasi dan makin berkembangnya berbagai pembiayaan investasi, khususnya ditandai dengan berperannya pasar modal, dan industri perbankan, telah mendorong makin


(21)

dibutuhkannya fungsi analisis keuangan. Dari sinilah arti pentingnya suatu analisis terhadap laporan keuangan.

Menurut Leopald A.Bernstein ( 1989:127 ), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Dapat dikatakan bahwa analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis terhadap prestasi perusahaan yang berhubungan dengan perubahan kondisi keuangan perusahaan dimasa lalu serta menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.

Analisis rasio keuangan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kinerja keuangan perusahaan daripada analisis hanya terhadap data keuangan saja. Bahkan lebih dari itu rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi laba perusahaan ( Prastowo, 1995 ). Manfaat rasio keuangan sebagai alat prediksi sangat berguna bagi pemakai informasi keuangan dalam membantu mengambil keputusan.. Salah satu informasi rasio keuangan yang sangat penting adalah laba. Berdasarkan laba kinerja suatu perusahaan dapat diprediksi, sehingga akan mempengaruhi keputusan investasi yang dilakukan investor. Pemilihan laba sebagai fenomena yang diprediksi dalam penelitian ini berdasarkan alasan penelitian-penelitian sejenis yang sudah banyak dilakukan, khususnya di Indonesia. Seperti yang pernah dilakukan oleh Machfoedzh ( 1994 ) terhadap 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.


(22)

Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari rangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Salah satu parameter kinerja tersebut adalah laba. Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No1 ( Suwardjono : 2005 ), bahwa selain untuk menilai kinerja manajemen, juga membantu mengestimasi kemampuan laba yang representative, serta untuk menaksir resiko dalam investasi atau kredit.

Seperti kita ketahui tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah memperoleh laba yang nantinya akan diperlukan untuk perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan juga seringkali dipakai sebagai ukuran untuk menilai berhasil tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam meraih laba pada masa yang akan datang merupakan salah satu indikasi kinerja dan prospek perusahaan. Dengan demikian perkiraan laba merupakan salah satu informasi yang paling menarik perhatian para investor. Mereka lebih berkepentingan terhadap prospek perusahaan yang akan datang dibandingkan informasi yang bersifat historis. Berdasarkan hal tersebut keandalan informasi perkiraan laba sebuah perusahaan yang akan datang menjadi penting. Karena laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapat laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dalam dunia bisnis.

Karena perubahan laba menjadi bagian penting pada informasi keuangan yang diperlukan investor maka analisis terhadap rasio-rasio keuangan tertentu yang dapat menjelaskan perubahan laba menjadi sangat penting untuk dilakukan. Karena peranan rasio keuangan begitu penting untuk


(23)

memprediksi pertumbuhan laba perusahaan maka penulis tertarik untuk memilih judul skripsi “ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG LISTING DI BEI”.

B. Rumusan Masalah

Rasio keuangan mana yang berpengaruh untuk memprediksi pertumbuhan laba ?

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Laporan keuangan yang digunakan neraca dan laporan rugi laba pada 10 perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

b. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan. c. Periode yang diteliti tahun 2001- tahun 2005.

d. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Likuiditas ( Current Ratio dan Quick Ratio ), Rasio Aktivitas ( Total Assets Turnover dan Fixed Assets Turnover ), Rasio Solvabilitas ( Equity to Total Debt Ratio dan Debt to Total Assets Ratio ), dan Rasio Profitabilitas ( Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment dan Return on Equity).

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan apa saja yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(24)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya yaitu :

a. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan kebijakan keuangan untuk periode selanjutnya. Setelah perusahaan mengetahui rasio-rasio keuangan yang paling dominan pengaruhnya terhadap pertumbuhan laba di masa mendatang, perusahaan dapat menentukan strateginya secara lebih baik.

b. Bagi Investor

Dapat memberikan informasi yang efektif atau tepat dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan sebelum melakukan investasi.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat menambah referensi Perpustakaan USD sebagai wahana menggali ilmu pengetahuan khususnya mengenai analisis rasio keuangan.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah dengan obyek yang sesungguhnya terjadi khususnya pada analisis Rasio keuangan.


(25)

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini akan dibagi menjadi enam bab, yaitu : Bab I : Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini akan menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan rumusan masalah yang meliputi : Laporan Keuangan, Analisis Laporan Keuangan, analisis rasio keuangan, serta kaitannya dengan laba, dan penelitian terdahulu yang melandasi topik penelitian ini.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, Variabel penelitian, data-data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini akan berisi tentang gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah berdirinya perusahaan, perkembangan perusahaan, pemegang saham perusahaan.

Bab V : Analisis Data Dan Pembahasan


(26)

Bab VI : Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi menurut logika dan prosedur-prosedur akuntansi yang konsisten. Dari laporan keuangan diperoleh suatu pengetahuan tentang beberapa aspek sebuah perusahaan (Sarwoko dan Abdul Halim:1989). Informasi yang disajikan diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media bagi mereka untuk mengkomunikasikan performance keuangan perusahaan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai, informasi akuntansi diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat. Laporan keuangan pada dasarnya melaporkan kegiatan-kegiatan perusahaan antara lain berupa kegiatan investasi, kegiatan pendanaan, kegiatan operasional, dan sekaligus sebagai alat untuk mengevaluasi keberhasilan strategi perusahaan dalam mencapai tujuan.

Dua jenis laporan keuangan yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi (termasuk laporan perubahan modal), yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut (Sarwoko & Abdul Halim : 1989):


(28)

a.Neraca ( Balance sheet )

Merupakanreport of stocks, yang menunjukkan informasi tentang sumber daya berupa aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu. b.Laporan Laba Rugi

Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan ( potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan utama pelaporan keuangan menurut FASB yang tertuang dalam FSAC No. 1 adalah (Suwardjono : 2005):

a. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial dalam membuat keputusan-keputusan investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional. Informasi harus terpahami bagi mereka yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang berbagai kegiatan bisnis dan ekonomik dan bersedia untuk mempelajari informasi dengan cukup tekun.

b. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas mendatang dari dividen atau bunga dan pemerolehan kas dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman. Tujuan tersebut dimaksudkan untuk memberi informasi mengenai hasil dan risiko atas investasi yang akan dilakukan.


(29)

c. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik), dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya badan usaha dan klaim terhadap sumber daya tersebut.

Tujuan laporan keuangan yang dikemukakan secara jelas oleh Standar Akuntansi Keuangan (IAI : 2004), sebagai berikut:

1) menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2) untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagai pemakai. 3) sebagai dasar penilaian para calon konsumen agar dapat membuat keputusan ekonomi yang mencakup misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Dalam memenuhi tujuan laporan keuangan ada dua kata kunci yang harus dipahami : Pertama, laporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat. Kedua, digunakan dalam membuat keputusan yang rasional.

Penyajian laporan keuangan harus berupa pengungkapan lengkap mengenai semua informasi yang relevan agar para investor dapat membuat evaluasi sendiri mengenai kemampuan perusahaan” (Hendriksen, 1998: 201).

Posisi keuangan suatu perusahaan dipengaruhi oleh suatu sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas, serta


(30)

kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan. Informasi sumber daya ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan dalam modifikasi sumber daya dimasa lalu berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas di masa depan. Informasi struktur keuangan berguna memprediksi bagaimana penghasilan bersih (laba) dan arus kas di masa depan. Informasi tersebut berguna untuk memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil meningkatkan sumber keuangannya.

3. Karakterisitik Kualitatif Laporan Keuangan

Terdapat empat karakteristik pokok suatu laporan keuangan yaitu (Suwardjono : 2005) : dapat dipahami, relevan, handal dan dapat diperbandingkan. Khususnya dalam kriteria handal, laporan keuangan harus berupa : a) ketelitian, b) ketidakpastian, c) kelengkapan, d) validitas. Sedangkan dalam konteks dapat diperbandingkan, suatu laporan keuangan harus memenuhi kriteria : a) Tepat waktu, b) Keseimbangan (trade off ) antara biaya dan manfaat, c) Penyajian Wajar.

4. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam Laporan Keuangan

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah ( Munawir, 2002 : 2-4) : 1). Pemilik Perusahaan

Laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga bisa


(31)

menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan harga saham yang dimilikinya.

2). Manajer

Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan, manajer dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasan, dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat. Selain itu, laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

3). Para Investor ( penanam modal jangka panjang ), Bankers, dan Kreditur berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mensdatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.

4). Pemerintah

Fungsi laporan keuangan bagi pemerintah adalah untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Di samping itu, laporan keuangan juga diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.

5). Buruh

Dengan melihat perkembangan keuangan dan hasil-hasil operasi perusahaan dimana mereka bekerja, para buruh dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan kelangsungan kerjanya dan dapat menilai apakah pemberian upah,


(32)

bonus/premi, dan jaminan sosial sudah cukup layak dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan pada periode yang bersangkutan.

5. Peranan Laporan Keuangan

Peranan laporan keuangan dalam dunia bisnis atau ekonomi dapat digunakan sebagai :

a. Alat untuk menganalisis

b. Laporan pertanggungjawaban manajemen c. Tanda-tanda peringatan bagi perusahaan

d. Untuk meramalkan atau memprediksi keuntungan suatu perusahaan e. Ukuran dalam akuntansi

B. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu “analisis” dan “laporan keuangan”. Kata “analisis” sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia (1989, halaman 32) didefinisikan sebagai “penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.

Analisis laporan keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan


(33)

pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri ( Prastowo, 1995: 30 ).

b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi di masa depan dan yang lebih penting, sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan (Brigham & Houston ; 2001:78)

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk beberapa tujuan, misalnya dapat digunakan sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan dimasa mendatang, sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya, atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.

c. Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam analisis laporan keuangan, yaitu (Prastowo, 1995: 32) :

a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

Pemahaman ini mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan yang dianalisis dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan perusahaan tersebut.

b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan Kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri dimana perusahaan beroperasi; perubahan


(34)

teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi; dan perubahan yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri. c. Mempelajari dan Mereview laporan keuangan

Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

d. Menganalisis laporan keuangan

Untuk menganalisis laporan keuangan, penganalisis harus menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut.

C Analisis Rasio Keuangan a. Pengertian Analisis Rasio

Sebelum membuat berbagai keputusan di bidang keuangan, sebaiknya perusahaan perlu melakukan analisis terhadap kondisi keuangannya. Analisis yang dilakukan adalah analisis laporan keuangan. Dalam melakukan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisa keuangan memerlukan adanya ukuran atau ’yardstick’ tertentu, yaitu rasio keuangan. Pengertian rasio sendiri sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam ”aritmathical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan (Riyanto, 1995:263) atau angka yang menunjukkan perbandingan antara angka keuangan yang satu dengan angka keuangan yang lain untuk perusahaan yang sama.


(35)

Rasio keuangan merupakan pembandingan dari pos-pos elemen laporan keuangan yang dalam hal ini adalah neraca dan laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut (Munawir,1999: 37). Untuk lebih jelasnya analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.

Analisis rasio keuangan digunakan oleh tiga kelompok utama (1) Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan, (2) Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi yang menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya, dan (3) Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko dan prospek pertumbuhan perusahaan.

b. Tujuan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio sebagai salah satu cara untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan keuangan suatu perusahaan terutama bertujuan untuk menentukan tingkat likuiditas, mengukur efektivitas operasi dan mengukur derajat keuntungan (Simangunsong, 1995 : 52).

Analisis rasio keuangan akan sangat membantu dalam menilai prestasi yag telah dicapai perusahaan dimasa lalu dan prospeknya di masa


(36)

datang. Melalui analisis rasio keuangan, analis dapat mengukur tingkat likuiditas perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau indikator-indikator lain yang menunjukkan kondisi perusahaan (Sarwoko & Halim, 1989 : 49)

c. Macam Rasio Keuangan

Berikut adalah penggolongan rasio keuangan berdasarkan tujuan penganalisa dapat digolongkan menjadi (Riyanto, 1995: 254-265) :

1). Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi (likuiditas perusahaan), rasio-rasio tersebut antara lainCurrent Ratio, Quick Ratio, Working Capital to Total Asset Ratiodan lain sebagainya.

2). Rasio Leverage, yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang, misalnyaCurrent Liabilities to Equity, Total Liabilities to Total Assets, Long Term Debt to Equity ratio, dan Times Interest Earned.

3). Rasio Aktivitas, rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya, misalnya Sales to total Assets, Working Capital Turnover, Inventory Turnover, Receivable Turnover, dan Operating Assets Turnover.

4). Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan, misalnya Net


(37)

Profit Margin, Gross Profit Margin, Return on Equity, Return on Assets.

5). Rasio Solvabilitas, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi biaya bunga dan membayar kembali kewajiban jangka panjang sesuai dengan skedul pembayarannya. Rasio-rasio tersebut antara lain, current ratio, acid test ratio, debt equity ratio, debt/capitalization ratio, time interest earned, cash generated by operation/total debt.

Berikut golongan rasio keuangan yang akan digunakan dalam penelitian yaitu :

1). Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Aktiva lancar Current Ratio ( CR )=

Utang lancar

Rasio diatas menunjukkan likuiditas atau kemampuan membayar kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar (Riyanto : 1995 : 332).

Aktiva lancar-persediaan Quick Ratio=

Utang lancar

Rasio diatas menunjukkan likuiditas atau kemampuan membayar kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid ( Riyanto, 1995 : 333 ). Persediaan merupakan aktiva yang paling


(38)

tidak likuid dan bila terjadi likuidasi maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita kerugian.

2). Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur sampai seberapa efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Riyanto, 1995 : 331). Rasio aktivitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah

Penjualan neto Total Assets Turnover=

Total aktiva

Rasio diatas menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan “ revenue” (Riyanto, 1995: 334).

3. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Rasio ini dapat juga menunjukkan gambaran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Riyanto, 1995: 35). Rasio profitablitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

Laba sesudah pajak Net Profit Margin ( NPM ):

Penjualan neto

Rasio diatas menunjukkan setiap rupiah dari penjualan neto yang menghasilkan keuntungan neto (Riyanto, 1995: 336).

Laba sesudah pajak Return on Equity ( ROE ):


(39)

Rasio diatas menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa ( Riyanto , 1995: 336).

Laba sesudah pajak Return on Investment ( ROI ):

Total aktiva

Rasio diatas menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto (Riyanto, 1995: 336).

Penjualan - HPP Gross Profit margin:

Penjualan

Rasio diatas menunjukkan besarnya penjualan dalam menghasilkan laba kotor (Riyanto, 1995: 335).

4. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas yang akan digunakan adalah Debt to Equity dan Debt to Total Assets Ratio.

Modal sendiri Debt to Equity =

Total hutang

Debt to Total Debt Ratiodigunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antar aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan.Debt to Total Debt Ratio dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh


(40)

perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu hutang.

Total hutang Debt to Total Assets Ratio=

Total aktiva

Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah aktiva dengan jumlah hutang (bila jangka pendek maupun jangka panjang). Dengan demikian maka setiap penambahan jumlah hutang akan menurunkan tingkat solvabilitas. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar pula jaminan aktiva perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya.

C. Hubungan Rasio Keuangan dan Pertumbuhan Laba

Tujuan utama dari perusahaan adalah mendapatkan laba sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber daya ekonomi yang dimilikinya. Laba yang diperoleh perusahaan didapat dari selisih lebih antara pendapatan dengan biaya. Laba tersebut menjadi tolok ukur prestasi atau kinerja manajemen perusahaan dan dapat digunakan investor atau kreditor untuk memprediksi aliran kas. Laba juga sebagai pengukur kinerja dan bagian dari laporan keuangan perusahaan yang merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi.

Dengan mendasarkan pada pengertian laba yang dikemukakan Irving Fisher adalah “a stock of wealth at an instant time”, Hendriksen mengartikan kapital dan laba sebagai berikut (Suwardjono,2005:244):


(41)

Income is flow of service through time. Capital is the embodiment of future service and income is the enjoyment of these service over a specific period time.

Kapital dapat dikatakan sebagai suatu sediaan kemakmuran pada saat tertentu untuk digunakan atau dinikmati dimasa yang akan datang. Laba merupakan aliran kemakmuran selama kurun waktu tertentu. Kapital merupakan perwujudan tingkat kemakmuran setiap saat selama kurun waktu tersebut dan arena itu laba dapat dikatakan sebagai penikmatan (konsumsi) kemakmuran tersebut.

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan aktivitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Laba adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam suatu periode yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa atau pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomik kapital mula-mula. (Suwardjono, 2005: 509-510)

Salah satu karakteristik kualitataif yang harus dimiliki informasi akuntansi agar tujuan pelaporan keuangan dapat tercapai adalah kemampuan prediksi ( Zainuddin dan Hartono 1999:68 ). Hal ini menunjukkan bahwa informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh investor dalam melakukan prediksi penerimaan laba dimasa yang akan datang. Dividen yang akan diterima oleh investor tergantung pada jumlah laba yang diperoleh oleh perusahaan di masa yang akan datang ( Asyik&


(42)

Soelistyo, 2000:317) Oleh Karena itu prediksi laba perusahaan dengan menggunakan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara memprediksi laba perusahaan adalah dengan menggunakan rasio keuangan ( Asyik & Soelistyo, 2000:317 ).

Rasio keuangan menyediakan suatu cara yang tepat dan berguna untuk mengekspresikan hubungan antar angka ( Asyik & Soelistyo, 2000:315 ). Rasio keuangan digunakan sebagai instrumen analisis prestasi perusahaan yang menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi perusahaan dimasa lalu. Meskipun analisis rasio keuangan didasarkan pada data kondisi masa lalu tetapi dimaksudkan untuk menilai resiko dan peluang perusahaan yang bersangkutan di masa yang akan datang ( Warsidi, 2000 ). Rasio keuangan diduga dapat memprediksi pertumbuhan laba , untuk menguji kemampuan memprediksi laba di masa mendatang dapat menggunakan rasio keuangan yang dihitung dari informasi yang ada di dalam laporan keuangan. Rasio keuangan dikatakan bermanfaat jika dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba dapat diukur dengan signifikan atau tidak hubungan antara rasio keuangan dengan pertumbuhan laba. Apabila hubungan antara rasio keuangan dengan pertumbuhan laba adalah signifikan berarti rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi pertumbuhan laba. Sebaliknya jika hubungan antara rasio keuangan dengan pertumbuhan laba adalah tidak signifikan berarti rasio keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi pertumbuhan laba (Zainuddin & Hartono, 1999;74).


(43)

Keunggulan(Belkaoui, A R, 2004: 230) :

1. Bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan akuntansi.

2. Laba akuntansi dapat diukur dan dilaporkan secara obyektif, dapat diuji kebenarannya karena didasarkan pada transaksi yang didukung bukti obyektif.

3. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama pertanggungjawaban kepada manajemen.

Kelemahan(Belkaoui, A R, 2004: 231) :

1. Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva yang belum direalisasaikan dalam suatu periode karena prinsip cost historis dan realisasi.

2. Laba akuntansi didasarkan pada cost histories mempersulit perbandingan laporan keuangan karena adanya perbedaan metode perhitungan cost dan metode alokasi.

3. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis mempersulit perbandingan laporan keuangan karena adanya perbedaan metode perhitungan cost dan metode alokasi.

4. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis dan konservatisme dapat menghasilkan data yang menyesatkan dan tidak relevan.

Karakteristik Laba(Belkaoui, A R, 2004: 229-230) :

1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal dari penjualan barang dan jasa.


(44)

2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodesasi dan mengacu pada kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.

3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip penandingan yang butuh pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.

4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost histories.

5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan antara pendapatan dengan biaya yang relevan dengan pendapatan tersebut.

Konsep Perilaku Laba

1. Laba sebagai pengukur efisiensi

Efisiensi mempunyai arti yang nyata, paling tidak dalam konsep salah satu interprestasi dari efisiensi adalah kemampuan menghasilkan output secara maksimal relative terhadap sejumlah resources tertentu atau suatu output yang konstan dengan dengan pemakaianresources yang minimal atau kombinasi dari resources secara optimal untuk memenuhi permintaan tertentu dengan harga tertentu sehingga menghasilkan maksimal return bagi pemilik perusahaan.

2. Laba sebagai alat prediksi

FASB (Statement of Financial Accounting Concepts No.1) (Suwardjono : 2005), menyatakan bahwa : “ Para investor, kreditor dan pemilik pihak lain-lainnya ingin menilai prospek arus masuk kas bersih perusahaan tetapi mereka saling menggunakan laba untuk membantu


(45)

mereka mengevaluasi daya laba (earning power), meramalkan laba dimasa yang akan datang atau menaksir resiko berinvestasi atau memberikan pinjaman kepada perusahaan”. Bagi perusahaan, peramalan laba dianggap lebih relevan dalam meramalkan harga pasar dimasa yang akan datang. Laba dianggap sebagai suatu sarana prediktif yang membantu dalam meramalkan laba dan peristiwa-peristiwa ekonomi dimasa depan.

E. Penelitian Terdahulu

Warsidi dan Bambang Agus Pramuka (2000) melakukan penelitian terhadap 62 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan 49 rasio keuangan dan berdasarkan hasil stepwise regression menunjukkan bahwa terdapat 7 rasio keuangan untuk dimasukkan kedalam model regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 rasio keuangan yaitu Cost of Goods Sold to Inventories (CGSI), Net Sales to Quick Assets(NSQA), Working Capital to Total Assets (WCTA), Cost of Goods Sold to Net Sales (CGSNS), Net Sales to Trade Receivables (NSTR), Profit before Taxes to Shareholders’ Equity(PBTSE),Working Capital to Net Sales(WCNS) dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba satu tahun yang akan datang, dua tahun yang akan datang, bahkan untuk memprediksi perubahan laba tiga tahun yang akan datang.

Zainuddin & Hartono (1999) menguji kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba yang didasarkan pada rasio CAMEL (Capital, Assets, Managements, Earnings, Liquidity). Penelitian tersebut dilakukan terhadap seluruh perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEJ.


(46)

Dengan menggunakan analisis regresi untuk menganalisis rasio keuangan pada tingkat Individual & Analysis of Moment Structures (AMOS) untuk menganalisis pada tingkat Construct, penelitian ini menunjukkan bahwa secara individual rasio keuangan tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba, akan tetapi pada tingkat construct rasio keuangan Capital, Assets, Earnings, dan Liquidity signifikan dalam memprediksi perubahan laba.

Ivone M. F (2004) juga melakukan penelitian dengan judul kegunaan rasio keuangan Dalam memprediksi perubahan laba. Ivone menggunakan 19 rasio keuangan dalam 4 kategori. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari 19 rasio keuangan yang digunakan, terdapat 4 rasio keuangan yang dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba. Keempat rasio keuangan tersebut yaitu Working Capital to Total Assets (WCTA), Working Capital Turnover (WCT),Quick Ratio(QR),Total Equity to Total Assets(TETA).

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Diani Silvester (2005). Rasio yang digunakan dalam penelitian berjumlah 15 rasio keuangan dan diperoleh 2 rasio keuangan yang dapat dengan tepat digunakan dalam memprediksi perubahan laba. Kedua rasio keuangan tersebut yaituNet Profit Margin(NPM) danReturn on Equity (ROE).


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasar observasi atau pengalaman.

B. Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan objek yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi yang dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan industri Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan untuk periode tahun 2001, 2002, 2003, 2004,dan 2005.

2. Akhir periode setiap laporan keuangan yang digunakan adalah per 31 Desember. Kriteria ini penting untuk memastikan bahwa sampel tidak akan meliputi laporan tahunan yang berbeda-beda dalam satu periode. Dengan demikian rasio keuangan yang


(48)

digunakan adalah atas dasar laporan keuangan per 31 Desember.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

a. Subyek Penelitian : Perusahaan properti yang terdaftar di BEI b. Obyek Penelitian : Rasio keuangan industri properti selama kurun

waktu 2001-2005, yang meliputi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian : di Pojok BEJ UII

b. Waktu Penelitian : Pada bulan Oktober-November

E. Variabel Penelitian

a. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah rasio keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah perubahan laba sebelum pajak. Penggunaan laba sebelum pajak sebagai indikator perubahan laba dimaksudkan untuk menghindari pengaruh penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang dianalisis.


(49)

laba tahun Xt– laba tahun Xt-1

laba tahun Xt-1

Xt= F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat laporan keuangan.

G. Data Yang Diperlukan

1. Gambaran umum Perusahaan

2. Rasio keuangan dan laba perusahaan yang dihitung atas dasar laporan keuangan tahun 2001-2005 dari perusahaan properti yang menjadi sampel penelitian.

H. Metode Analisis Data

Data-data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan ada tidaknya pengaruh analisis rasio perusahaan terhadap pertumbuhan laba dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menghitung Rasio Keuangan

Menghitung rasio keuangan setiap perusahaan (perusahaan i tahun t) yang mencakup rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio ), rasio aktivitas ( total assets turnover, Fixed Assets Turnover ), rasio solvabilitas (Debt to Equity dan Debt to Total Assets Ratio), dan rasio profitabilitas ( gross profit margin, net profit margin, return on investment dan return on equity , Operating Profit Margin).

2. Menghitung pertumbuhan laba relatif Tahun 2001-2005 Dengan rumus sebagai berikut :


(50)

Keterangan :

Xt : laba relatif pada periode yang dihitung angka perubahannya

Xt-1 : laba relatif pada periode satu tahun sebelumnya

3. Menghitung perubahan relatif rasio keuangan Dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

∆Fr t = perubahan relatif rasio keuangan untuk periode t Frt = rasio keuangan pada periode t

F ri, t-1 = rasio keuangan periode t-1 i = data observasi ke-i

4. Melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda Stepwise Regression.

Analisis ini dilakukan dengan bantuan program SPSS untuk memilih rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel Independen yang jumlahnya lebih dari dua ( Suharyadi dan Purwanto, 2004:508). Metode stepwise digunakan untuk menyaring variabel Independen diawali dengan memasukkan variabel Independen yang mempunyai korelasi paling kuat dengan variabel dependen. Probability-of- F-to-enter <= 0,050,dan probability-of-F-to-remove >= 0,100. Rasio keuangan sebagai variabel independen mula-mula dipilih yang memiliki korelasi parsial terbesar untuk kemudian diuji tingkat


(51)

signifikannya dengan pertumbuhan laba. Jika tingkat alphanya sama dengan atau lebih kecil dari kriteria seleksi maka rasio keuangan tersebut akan dimasukkan dalam model prediksi.

Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y =β0+β1∆ Fr1+β2 ∆ Fr2+ …+βk∆ Frk+ e

Keterangan :

Y : Pertumbuhan laba untuk periode t β0 : koefisien konstanta

β1,2,….,k : koefisien arah regresi rasio keuangan ke-1,2,…,k

∆ Fr1,2…,k : perubahan relatif rasio keuangan ke-1,2,…,k e : kesalahan residu

5. Melakukan Uji Asumsi Klasik model Analisis dengan Uji Multikolinearitas, Heteroskedasitas, Autokorelasi.

a. Uji Multikolinearitas, antarvariabel Independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

b. Uji Heteroskedasitas, varians variabel dalam model tidak sama ( konstan) Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke


(52)

pengamatan yang lain. Jikavariance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebutheteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi, adanya korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasar waktu. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

6. Melakukan Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji apakah tingkat signifikansi informasi rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba secara individu.

Langkah – langkah pengujian sebagai berikut : 1. Perumusan Hipotesis

Ho : b = 0, tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba Ha : b > 0, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba 2. Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel

 Taraf nyata (α) = 5 % ( 0,05 )

 Nilai t tabel dengan derajat bebas (db) = n-1-k

 Kriteria pengujian

Apabila t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak ( Ha diterima ) Apabila t-hitung < t-tabel maka Ho diterima ( Ha ditolak ) 3. Membuat Kesimpulan


(53)

7. Melakukan Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan menyeluruh dari variabel Independen dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel dependen. Langkah yang dilakukan dalam pengujian ini adalah :

1. Merumuskan Hipotesis

H0 : rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba Ha : rasio keuangan berpengaruh terhadap petumbuhan laba 2. Menentukan tingkat signifikansi (α) dan F tabel

Taraf nyata (α) = 5 % ( 0,05 )

Nilai F tabel dengan derajat bebas = n-2-k 3. Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima ( Ha ditolak ) apabila Fhitung< Ftabel H0 ditolak ( Ha diterima ) apabila Fhitung> Ftabel 4. Menarik kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah :

Jika H0 diterima, maka rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba dengan kata lain variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen yaitu perubahan laba.

Jika H0 ditolak maka rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, atau dengan kata lain variabel independen yang terpilih pengaruhnya secara bersama-sama nyata terhadap variabel dependen yaitu pertumbuhan laba.


(54)

Untuk menjawab rumusan masalah diatas, kesebelas rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dipilih menjadi rasio yang dapat dipakai untuk memprediksi pertumbuhan laba dengan menggunakan alat analisis stepwise regression. Dari rasio keuangan yang lolos seleksi dalam analisisStepwise Regressiontersebut, kemudian akan dipilih rasio mana yang berpengaruh dalam memprediksi pertumbuhan laba adalah dengan melakukan pengujian terhadap harga-harga koefisien regresi itu baik secara individual/parsial maupun secara serentak. Pengujian ini sebagai penguji signifikan tidaknya hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.


(55)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Bursa Efek Indonesia

Saat ini di Indonesia ada 2 bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Bursa efek yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta / Jakarta Stock Exchange ( JSX ). Bursa Efek Jakarta adalah sebuah bursa saham di Jakarta, Indonesia. Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu bursa tempat dimana orang memperjualbelikan efek di Indonesia.

Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dengan dibukanya sebuah bursa saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah sempat tutup beberapa kali karena terjadinya perang, BEJ kembali dibuka pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam. Pada tanggal 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT Bursa Efek Jakarta. Kemudian pada tahun 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai.

Pada tanggal 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta Automated Trading System ( JATS ). JATS merupakan sebuah system perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual. Pada tahun yang sama pula, Bursa pararel Indonesia bergabung dengan Bursa Efek Surabaya.

Bursa Efek Indonesia ( BEI ), merupakan gabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan terbentuknya Bursa Efek Indonesia, merupakan tonggak sejarah baru bagi perkembangan pasar modal


(56)

Indonesia. Meskipun telah tergabung dalam Bursa Efek Indonesia, namun dari sistem perdagangan antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya masih terpisah dan berjalan sendiri-sendiri, manajemen juga merupakan wajah lama, dan logopun masih menggunakan logo Bursa Efek Jakarta ( BEJ ). Pada awal Januari 2008 akan diluncurkan logo baru dari Bursa Efek Indonesia. Logo ini merupakan hasil seleksi dari sebuah lomba pencipta logo dari seluruh wilayah Indonesia. Bursa Efek Indonesia terbentuk dengan meleburnya BES kedalam BEJ, bukan karena hasil merger. Apabila dilakukan merger, kedua entitas harus dilikuidasi terlebih dahulu, setelah itu baru ada sebuah entitas baru. Tetapi hal ini tidak mungkin terjadi karena tidak mungkin sebuah bursa bubar sesaat. Kemudian diambil jalan tengah untuk mengggabungkan kedua bursa ini dengan cara peleburan BES kedalam BEJ yang kemudian berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia ( BEI ) tanpa dilakukan likuidasi.

B. PT Ciputra Development Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT Ciputra Development Tbk didirikan pada tanggal 22 Oktober 1981 berdasarkan Akta Notaris Hobropoerwanto, S.H. No 22.

Ruang lingkup usaha Perusahaan meliputi mendirikan dan menjalankan usaha di bidang pembangunan perumahan ( real estat ), perkantoran, pertokoan, dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya, lapangan golf, klub keluarga serta restoran.


(57)

Kantor Pusat Perusahaan berlokasi di jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 6, Jakarta. Proyek real estatnya yaitu Perumahan Citra I, Perumahan Citra II, dan Perumahan Citra V, berlokasi di Kalideres, Jakarta.

2. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan Perusahaan Komisaris Utama : Cosmas Batubara ( Independen )

Komisaris : Dian Sumeler, Bayan Akochi, Cakra Ciputra, Henk Wangitan ( Independen ), Sindoro Purnomo Hadi ( Independen ).

Direktur Utama : Ir. Ciputra

Direktur : Budiarsa Sastrawinata, Rina Ciputra Sastrawinata, Harun Hajadi, Junita Ciputra, Candra Ciputra, Agus Surya Widjaja, Tulus Santosa Brotosiswojo.

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki 1.360 karyawan.

3. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Penawaran umum perdana kepada masyarakat sejumlah 50.000.000 saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 1000 setiap saham dengan harga penawaran Rp 5200 per saham

Anak Perusahaan Persentase

Pemilikan


(58)

PT Ciputra Residence 99,99

PT Ciputra Property 99,99

PT Ciputra Indah 99,99

PT Virtual Citra Propertyment 99,99

PT Ciputra Semarang 99,10

PT Citra Tumbuh Bahagia 80,00

Komposisi pemegang saham

PT Sang Pelapor 61,00

Public 39,00

C. PT. Lamicitra Nusantara Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT. Lamicitra Nusantara Tbk didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam negeri no. 6 tahun 1968. Perusahaan berdomisili di Surabaya dengan lokasi usaha di Surabaya dan Semarang. Kantor pusat Perusahaan berada d Jembatan Merah Plaza lantai 5, Jl. Taman Jayengrono No. 2-4, Surabaya.

Ruang lngkup kegiatan Perusahaan begerak dalam bidang pembangunan dan pengelolaan properti, jasa, perdagangan dan pertokoan. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah penjualan stand di Jembatan


(59)

Merah Plaza- Surabaya, pengelola kawasan berikat di Tanjung Emas Semarang dan penyertaan modal pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan depo petikemas, perhotelan dan real estat.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan Komisaris utama : Laksmono kartika

Komisaris : Sri Kuntjoro Dewi Maureen Komisaris independen : Abdullah Gawi Oemar, SE

Direktur Utama : Pranowo Kartika, SH, Ir. Priyo Setya Budi, Drs. Udjang Ongkowidjojo, Drs. Robin Wijaya Gejali, MBA, Dra. Lanny Gondokusumo. Perusahaan memiliki langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:

Anak Perusahaan Persentase Pemilikan PT Tunjungan Crystal Hotel 99,93 PT Wiratangguh Darmacitra 80,00 PT Dharmabhakti Adijaya 98,96

Gaji dan tunjangan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 1.430.000.000 dan Rp. 461.500.000. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 150 dan 95 karyawan masing-masing pada tahun 2001 dan 2000.

Komposisi Pemegang Saham

PT Laksanacitra Nusantara 92,88 Sri Kuntjoro Dewi Maureen 0,01


(60)

D. PT Bintang Mitra Semesta Raya Tbk. 1. Pendirian Perusahaan

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk didirikan pada tanggal 16 Nopember 1989 berdasarkan akta notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Sidhki, SH, No. 240 yang telah diubah berdasarkan Akta Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan, perkebunan, perhutanan, real estat, jasa dan angkutan. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada Anak Perusahaan yaitu PT Sinar Kompas Uama dan PT Alvita Sunta masing-masing sejak tahun 1996 dan 1999.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan

Komisaris Utama : Tuan Richard Wiriahardja Komisaris Independen : Tuan Ir. Umar Komarraningrat Direktur Utama : Tuan Ir. Lukman Purnomosidi Direktur : Nyonya Suhsih M. Boentoro

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki 27 karyawan. Berikut Laporan Keuangan Konsolidasi Anak Perusahaan:

Anak Perusahaan Persentase Pemilikan PT Sinar Kompas Utama 99,60


(61)

Komposisi Pemegang Saham

PT Artha Era Primayasa 60,42 Sharehaven Finance Ltd 19,99

DPK Bank Panin 6,55

Maria Florentina Tulolo 0,30 Richard Rachmadi Wiriahardja 0,30

Thomas Wiriahardja 0,30

Public 12,14

E. PT Ciputra Surya Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT Ciputra Surya Tbk didirikan pada tanggal 1 Maret 1989 dengan nama PT Bumi Citrasurya.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan ( real estat ), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan Komisaris Utama : Ir. Ciputra

Komisaris : Drs. Cosmas Batubara, Sonny Subrata, Sindoro purnomo Hadi, Sandra Hendarto

Direktur Utama : Harun Hajadi

Direktur : Budiarsa Sastrawinata, Candra Ciputra, Cakra Ciputra, Sutoto Yakobus, Nanik Joeliwati Santoso.


(62)

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki 491 karyawan.

Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Ciputra Surya Tbk, baik secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut:

Anak Perusahaan Persentase

Pemilikan

Metode Penyatuan Kepemilikan ( Pooling-of-interests Method)

PT Bumiindah Permaiterang 99,99

PT Citra Bahagia Elok 99,99

PT Cahayahijau Tamanindah 99,99

PT Aptacitra Surya 99,80

PT Tamancitra Suryahijau 96,00

PT Suburhijau Jayamakmur 96,00

PT Ciputra Delta 100,00

PT Saptamulia Hijaubangun 73,00

PT Citraland Surabaya Padang Golf 98,99

Metode Pembelian (Purchase Method)


(63)

Komposisi Pemegang Saham

PT Ciputra Development Tbk 39,92 GS NY SEG Ac (c/o Citibank, N.A.) 5,17

Public 54,91

F. PT Duta Pertiwi Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT Duta Pertiwi, Tbk didirikan dengan akta No. 237 tanggal 29 Desember 1972 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H., notaris di Jakarta.

Perusahan berkedudukan di Jakarta dengan proyek real estatnya meliputi pusat perbelanjaan International Trade centre ( ITC ) Mangga Dua, Ruko Mangga Dua, dll. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung JITC Lt. 8, jalan Mangga Dua Raya, Jakarta.

Ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha konstruksi dan pembangunan real estat serta perdagangan umum. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 1 Oktober 1988 dalam bidang real estat, sebelumnya bergerak dalam bidang kontraktor.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan Komisaris Utama : Teguh Ganda Widjaja Wakil Komisaris Utama : Indra Widjaja

Komisaris : Arthur Tahya, Samuel Bonsajang, Joseph Jo Liat Tjiang, Simon Lim.

Direktur Utama : Muktar Widjaja


(64)

Direktur : John ferdy Pandelaki, Welly Setiawan Prawoko, Iskandar Hartono, Julius Kajo, Glen Hendra Gunadirdja, Stevanus Hartono, Harry Budi Hartanto.

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.452 karyawan tahun 2001 dan 1.275 karyawan tahun 2000.

Perusahaan memiliki lebih dari 50 % saham anak perusahaan yan bergerak dalam bidang real estat, hotel dan teknologi informasi sebagai berikut:

Anak Perusahaan Persentase

Pemilikan

Royal Oriental 74,11

Putra Alvita Pratama 53,52

Kembangan Permai Development 80,00

Misaya Properindo 100

Komposisi Pemegang Saham

PT Efacentra Usahamaju 50,45

PT Paraga Artamida 14,50

PT Sinar Mas Tunggal 0,34


(65)

G. PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk didirikan pada tanggal 19 Desmber 1990 berdasarkan Akta Notaris Siti pertiwi Henny Shidki, SH No. 435.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang real estat dan kontaktor. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan memasarkan Perumahan Citra Kebunmas yang berlokasi di Karawang Jawa Barat.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan Komisaris Utama : Tuan Ir. Didin Wahidin

Komisaris : Tuan Richard Rachmdi Wiiahardja Direktur Utama : Tuan Ir. Tanto Wibowo

Direktur : Tuan Martinus Tololo

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan memiliki 37 karyawan. Pada tanggal 5 Mei 1999, Perusahaan mendapat surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sejumlah 63.600.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 setiap saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Mei 1999.

Komposisi Pemegang Saham

PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 51,02


(66)

PT Sugihartojaya Permai 3,17

Public 34,71

H. PT Duta Anggada Realty Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT Duta Anggada Realty Tbk didirikan dengan nama PT Duta Anggada Inti Pratama pada tanggal 30 Desember 1983 berdasarkan akta notaris Buniarti Tjandra, S.H., No. 196 dan kemudian diubah menjadi PT Duta Anggada Realty Tbk sejak bulan April 1997.

Ruang lingkup usaha Perusahaan terutama bergerak dalam bidang real estat / pembangunan. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta. Proyek perkantoran, perumahan dan apartemen, dan pusat perbelanjaan milik Perusahaan berlokasi di Jakarta, Surabaya, dan Denpasar. Kegiatan komersialnya dimulai pada tahun 1984. 2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan

Presiden Komisaris : Hartadi Angkosubroto Komisaris : Lanny Angkosubroto Komisaris : Komaryadi, S.H. Presiden Direktur : Husodo Angkosubroto Direktur : Fredperry Martono

Direktur : Ventje Chandraputra Suardana

Pada tanggal 31 Desember 2001, Peusahaan dan anak Perusahaan mempunyai jumlah karyawan tetap sebanyak 1.148 orang.

Pada tanggal 31 Desember 2001, anak perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut :


(67)

Anak Perusahaan Persentase Pemilikan Efektif Duta Anggada International 100

Grahabakti Abadi 100

DAR Investment Corporation 100 DAR Market Center Office 100 DAR Office Center I Corp. 100

Komposisi Pemegang Saham

PT Duta Anggada 17,70

PT Hayam Wuruk Sakti 9,70 PT Gunung Sewu Kencana 8,49 PT Wahana Mulya Karya Mandiri 0,64 PT Gunung Sewu Sakti 0,32

Cooperative 0,79

Public 62,36

I. PT Bakrieland Development Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT Bakrieland Development Tbk didirikan pada tanggal 12 Juni 1990 berdasarkan akta notaris John Leonard Waworuntu S.H. No. 209.

Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi pemilikan dan pengoperasian hotel, serta investasi saham di bidang properti dan real estat. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan memiliki Hotel Quality yang berlokasi di Yogyakarta.


(68)

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan Komisaris Utama : Nirwan D. Bakrie

Komisaris : Dr. H. Hamizar , B. Irawan Massie, Ari Saptari Hudaja

Komisaris Independen : Ir. Lukman Purnomosidi MBA Direktur Utama : Bambang Irawan Hendradi Direktur : Hamid Mundzir

Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, jumlah karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan 628 orang dan 456 orang.

3. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Penawaran umum perdana kepada masyarakat sejumlah 110.000.000 saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 500 setiap saham dengan harga penawaran Rp 625 setiap saham.

Komposisi Pemegang Saham

PT Bakrie Capital Indonesia 24,88

PT Danatama Makmur 6,68

Public 68,44

J. PT Jaya Real Property Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT Jaya Real Property Tbk didirikan pada tangal 25 Mei 1979 dengan akta notaris Hobropoerwanto, S. H. No. 30

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah mengusahakan tanah dan bangunan ( real estat ). Perusahaan memulai kegiatan usahanya pada tahun


(69)

1979 dan saat ini sedang mengembangkan dan membangun kawasan pemukiman di Selatan Jakarta.

Anak perusahaan, PT Jaya Gardenpolis ( JGP ) memulai kegiatan usahanya pada tahun 1996. Lingkup kegiatan adalah membebaskan dan mematangkan tanah, membangun infrasruktur, gedung dan rumah dan kegiatan usaha lain yang lazim dilakukan oleh perusahaan real estat. 2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan

Komisaris Utama : Ir. Ciputra

Komisaris : Ir. Hiskak Secakusuma, SE, MM, Ir. Haji Daryanto Mangoenpratolo, Ir. Soekrisman, Drs. Haji Slamet Budisukrisno, Ir. Aryanto Tjahjadi

Direktur Utama : Trisna Muliadi

Direktur : Ir. Budi Karya Sumadi, Ir. Yauw Diaz Moreno, Ir. Y. Henky W., MM

Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 450 pegawai tetap.

3. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tanggal 2 Juni 1994, Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum perdana sebesar 35.000.000 dengan nilai nominal Rp1000 per saham kepada masyarakat melalui pasar modal dengan harga Rp 5200 per saham. Pencatatan dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 29 Juni 1994. Bersamaan dengan pencataan saham tersebut,


(70)

seluruh saham milik pemegang saham lama sebesar 200.000.000 saham juga turut dicatatkan.

Komposisi Pemegang Saham

PT Pembangunan Jaya 74,42

Public 25,58

K. PT Indonesia Prima Property Tbk 1. Pendirian Perusahaan

PT Indonesia Prima Property Tbk didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Diners club Lt. 1, Jl. Jenderal Sudirman Kav.34, Jakarta.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang persewaan perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen dan hotel, pembangunan perumahan, hotel, apartemen, serta melakukan investasi pada anak perusahaan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan april 1983. Kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada anak perusahaan. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 20 karyawan tahun 2001 dan 22 karyawan tahun 2000.

2. Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan Presiden Komisaris : Dibyo Widodo Wakil Presiden Komisaris : Fredy Gozali

Komisaris : Havid Abdulgani, Sutrisno, F.X Boyke Gozali


(71)

Wakil Presiden Direktur : Ng Haker Larson Yosefina Skolastika, Irfansyah, Tukul Santosa 3. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tanggal 29 Juni 1994, Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum perdana sebesar 35.000.000 saham. Pada tanggal 31 Desember 2005, seluruh saham perusahaan berjumlah 1.745.000.000 telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Komposisi Pemegang Saham sebagai berikut : First Pacific Capital Group Limited 71,63

PT Gajah Tunggal Mulia 18,46

PT Ometraco 0,34

Frody Gozali 0,11

Tazran Tanmizi 0,06

Piter Korompis 0,06


(72)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang tersedia dalamIndonesian Capital Market Directoryyaitu laporan keuangan 10 Perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2001-2005. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk menghitung perubahan relatif dari rasio keuanganCurrent Ratio( CR ),Quick Ratio( QR ),Total Asset Turnover( TAT ), Fixed Asset Turnover ( FAT ), Debt to Equity, Debt to Total Asset Ratio ( DTAR), Gross Profit Margin ( GPM ), Net Profit Margin ( NPM ), Return on Investment( ROI ),Return on Equity( ROE ) dan untuk menghitung perubahan laba relatif.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan beberapa kriteria. Kualifikasi untuk dipilih menjadi sampel adalah:

1. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan selama lima tahun berturut-turut yaitu tahun 2001-2005.

2. Perusahaan yang dimasukkan ke dalam sampel adalah perusahaan properti. 3. Laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel memiliki tahun fiskal

yang berakhir pada 31 Desember.

Daftar nama Perusahaan Properti yang terpilih sebagai sampel dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:


(73)

Tabel 1 Daftar nama Perusahaan Properti

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1. CTRA PT Ciputra Development. Tbk 2. LAMI PT Lamicitra Nusantara 3. BMSR PT Bintang Mitra Semestaraya 4. CTRS PT Ciputra Surya

5. DUTI PT Duta Pertiwi

6. CKRA PT Ciptojaya Kontrindoreksa 7. DART PT Duta Anggada Realty 8. ELTY PT Bakrieland Development 9. JRPT PT Jaya Real Property 10. OMRE PT Indonesia Prima Property

B. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui rasio keuangan yang paling tepat dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan laba. Untuk melakukan analisis data diperlukan data-data mengenai laporan keuangan Perusahaan Properti yaitu neraca dan laporan laba rugi.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut: 1. Penghitungan rasio keuangan berdasar laporan keuangan Perusahaan properti dari

tahun 2001-2005

Rasio keuangan yang dihitung berjumlah 9 rasio keuangan yaitu Current Ratio ( CR ), Quick Ratio( QR ), Total Asset Turnover ( TAT ),Fixed Asset Turnover ( FAT ),Debt to Equity,Debt to Total Asset Ratio( DTAR), Gross Profit Margin(


(74)

GPM ), Net Profit Margin ( NPM ), Return on Investment ( ROI ), Return on Equity ( ROE ). Setelah menghitung rasio keuangan, selanjutnya menghitung perubahan relatif rasio keuangan. Penghitungan rasio keuangan di atas menggunakan Software Microsoft Excel. Hasil dari perhitungan perubahan relatif rasio keuangan Perusahaan properti dapat dilihat dalam lampiran 1.

2. Penghitungan pertumbuhan laba perusahaan Properti dari tahun 2002-2005

Laba yang digunakan dalam perhitungan perubahan laba adalah laba setelah pajak. Perhitungan pertumbuhan laba menggunakan bantuan Microsoft Excel. Hasil dari perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2 Pertumbuhan Laba Perusahaan Properti

No Kode Perusahaan Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005

1. CTRA 0,37 -0,84 -2,75 1,36

2. LAMI -0,68 0,06 0,08 0,16

3. BMSR -0,88 -1,41 2,79 0,36

4. CTRS 8,33 -0,60 0,30 1,84

5. DUTI 1,80 -0,65 -0,38 0,02

6. CKRA 8,30 -2,65 -0,80 1,22

7. DART 2,95 -0,33 -0,54 -3,32

8. ELTY -1,13 20,42 -8,16 1,52

9. JRPT 0,97 0,28 0,19 0,61

10. OMRE -2,15 -0,99 465,18 -1,11

3. Analisis Regresi berganda dengan menggunakan Metode Stepwise

Setelah melakukan perhitungan 9 rasio keuangan dan perubahan maka langkah selanjutnya dilakukan analisis regersi berganda metode stepwise untuk memperoleh rasio keuangan yang lolos dari metode stepwise. Dalam hal ini variabel independen ( X ) adalah rasio keuangan dan variabel dependen ( Y ) adalah perubahan laba. Analisis regresi berganda metode stepwise menggunakan bantuan komputer program SPSS 15. Hasil dari olahan komputer program SPSS 15 didapatkan 2 rasio keuangan yang terpilih ( lampiran 2 )


(75)

Dari 9 rasio keuangan ada 2 rasio keuangan yang lolos dari analisis regresi dengan metode stepwise. Kriteria pemilihan variabel untuk dimasukkan atau dipindahkan dalam metode stepwise ini adalah probability-of-F ≤ 0,50. Jadi variabel ROE dan NPM dimasukkan dalam model regresi karena kedua variabel tersebut memiliki probabilitas ≤ 0,05 dimana probabilitas dari ROE dan NPM masing masing adalah 0,000 dan 0,015. Sedangkan variabel dipindahkan atau dikeluarkan dari model regresi adalah rasio yang memiliki probabilitas≥0,05.

Tabel 3 Koefisien regresi

Model Koefisien Constant 0,087

ROE 1,120

NPM 0,729

Sumber: data sekunder diolah

Persamaan regresi yang diperoleh dari hasil olahan SPSS versi 15 ( Tabel 3 ) adalah sebagai berikut :

Y : 0,087+ 1,120 X1+ 0,729 X2

Pertumbuhan laba = 0,087 + 1,120 ROE + 0,729 NPM Dari persamaan tersebut berarti :

a. konstanta sebesar 0,087 menunjukkan bahwa jika ROE dan NPM sebesar nol maka pertumbuhan laba adalah 0,087 satuan.

b. Koefisien regresi ROE sebesar 1,120 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan ROE akan menambah laba sebesar 1,120 satuan.

c. Koefisien regresi NPM sebesar 0,729 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan NPM akan menambah laba sebesar 0,729 satuan.


(76)

a) Uji F

Untuk menguji apakah ROE dan NPM secara simultan berpengaruh signifikan atau tidak terhadap pertumbuhan laba maka digunakan statistik uji F. Langkah-langkah uji F sebagai berikut:

1). Perumusan Hipotesa

Ho : Rasio keuangan ( ROE dan NPM ) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

Ha : Rasio keuangan ( ROE dan NPM ) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

2). Penentuan tingkat signifikansi

Level of significant (α) sebesar 5 % dan level of confidance sebesar 95 % df pembilang = K= 2 dan df penyebut= 40-2-2 = 36, sehingga F tabel= F( 0,05: 2: 36 )= 3,26

3). Penentuan nilai Fhitung

F hitung yang diperoleh dari hasil olahan SPSS sebesar 3271,927 4). Pengambilan Keputusan

Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel untuk mengambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut :

Ho diterima jika 3271,927 > Ftabel= 3,26

Dari pengujian hipotesis telah diperoleh F hitung sebesar 3271,927. Hasil tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 3,26. Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel3271,927 > 3,26 maka Ho ditolak. 5). Penarikan kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik menunjukkan bahwa rasio keuangan ROE dan NPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.


(77)

b). Uji t

Untuk menguji apakah ROE dan NPM secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba maka digunakan statistik uji t. Pengujian dilakukan sebagai berikut:

1). Pengujian terhadap variabel independen yaituReturn on Equity a) Menentukan formulasi hipotesis

0 :1

Ho , berarti Return on Equity tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

0 :1

Ha , berarti Return on Equity berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

b) Menentukanlevel of significance()

sebesar 5% = 0,05 dengan derajat kebebasan n-1-k (40 – 1 – 2=37) diperoleh nilai ttabelsebesar 2,026.

c) Menentukan t hitung

Dari hasil olahan menggunakan bantuan komputer program SPSS 15 didapat nilai thitungyaitu 80,813

d) Mengambil keputusan

Ha diterima:- t/2tabel = -2,026  thitung= 80,813  t/2tabel= 2,026 ; p = 0,000  0,05


(78)

e) Mengambil kesimpulan

Ha diterima, maka berarti Return on Equity berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

2). Pengujian terhadap variabel independen yaituNet Profit Margin a) Menentukan formulasi hipotesis

0 :1

Ho , berarti Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

0 :1

Ha , berarti Net Profit Margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

b) Menentukanlevel of significance()

sebesar 5% sehingga = 0,05 dengan derajat kebebasan n-k-1 (40 – 2– n-k-1=37) diperoleh nilai ttabelsebesar 2,026

c) Menentukan t hitung

Dari hasil olahan menggunakan bantuan komputer program SPSS 15 didapat nilai thitungyaitu 2,565

d) Mengambil keputusan

Ha diterima: -t/2tabel = -2,026  thitung= 2,565  t/2tabel= 2,026 ; p = 0,0150,05


(79)

e) Mengambil kesimpulan

Ha diterima, maka berarti Net Profit Margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

4. Uji Multikolinearitas

Uji multicolinieritas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel independen. Suatu model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadi (tidak terdapat) hubungan yang kuat antar variabel independen. Suatu model regresi dikatakan bebas multicolinieritas jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 5, dan Tolerance lebih dari 0,5. Hasil uji Multicolinieritas yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15 adalah sebagai berikut :

Tabel 4 Hasil UjiMulticolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan ROE 1,000 1,000 Bebasmulticolinieritas NPM 1,000 1,000 Bebasmulticolinieritas Dependent variabel: Perubahan laba

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan hasil uji multicolinieritas seperti yang disajikan pada tabel 4 di atas dapat diketahui variabel ROE dan NPM memiliki nilai Tolerance > 0,5, dan VIF (Variance Inflation Factor) < 5, maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut di atas tidak memiliki hubungan yang kuat atau dengan kata lain tidak mengalami gangguanmulticolinieritas.


(80)

5. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data dalam suatu model regresi memiliki kesamaan variansi atau tidak. Suatu model regresi yang baik mensyaratkan bahwa data dalam suatu faktor harus memiliki kesamaan variansi. Hasil uji Heteroskedastisitas yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15 adalah sebagai berikut: (lampiran 4 )

Tabel 5 Hasil UjiHeteroskedastisitas

Variabel Thitung Prob (p) Keterangan ROE 0,206 0,838 Bebasheteroskedastisitas NPM -0,099 0,922 Bebasheteroskedastisitas Dependent variabel: ABSY

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas pada masing-masing variabel seperti yang disajikan pada Tabel 5 di atas dapat diketahui variabel ROE dan NPM dalam penelitian ini memiliki nilai probabilitas (p) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ROE dan NPM bebas dari gangguan Heteroskedastisitas atau bisa dikatakan kedua variabel homoskedastis.

6. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Suatu model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dariAutokorelasi. Hasil uji autokorelasi yang yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15, diperoleh nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,610. Berdasarkan ketentuan uji autokorelasi yaitu suatu model 60


(81)

regresi dinyatakan bebas jika nilai Durbin Watson antara du sampai dengan 4-du, atau antara 1,59 sampai 2,41. Berdasarkan hasil uji Autokorelasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi dalam penelitian ini bebas dari gangguanAutokorelasi. (lampiran 5 )

C. Pembahasan

Hasil pengujian regresi secara simultan yang dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 15 diperoleh nilai Fhitung sebesar 3271,927 dengan probabilitas (p) 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa ROE dan NPM secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Besar pengaruh ROE dan NPM secara simultan terhadap perubahan laba ditunjukkan oleh besarnya nilai Adjusted R Square (Adj R2) sebesar 0,994 , atau dengan kata lain perubahan laba 99,4% bisa dijelaskan oleh variabel ROE dan NPM.

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan taraf signifikansi : 0,05, diperoleh nilai thitungfaktor ROE sebesar 80,813 dengan probabilitas (p) = 0,000, maka dapat disimpulkan ROE (X1) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Hal ini karena ROE yang bagus akan memungkinkan perusahaan untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar, dan seterusnya. Semua hal tersebut dapat menciptakan nilai yang tinggi dan pertumbuhan yang berkelanjutan atas kekayaan para pemiliknya.


(82)

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan taraf signifikansi : 0,05, diperoleh nilai thitungfaktor NPM sebesar -2,565 dengan probabilitas (p) = 0,015, maka dapat disimpulkan NPM (X2) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Net Profit Margin termasuk dalam kategori rasio profitabilitas. Setiap kenaikan rasio NPM akan menyebabkan kenaikan laba perusahaan. Dengan demikian apabila terjadi perubahan pada laba perusahaan, maka perubahan tersebut dipengaruhi oleh laba setelah pajak. Netprofit margin( NPM ) merupakan komponen dari ROA. ROA memperhitungkan kemampuan perusahaan menghasilkan suatu laba dari penggunaan aset yang dimiliki perusahaan terlepas dari pendanaan yang dipakai.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 3 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 20

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA (Study Kasus Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEJ).

0 0 6

KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DI MASA DEPAN PADA KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DI MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI BEJ.

0 1 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 3 81

Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ) - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG LISTING DI BEI SKRIPSI

0 0 102

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA PERUSAHAAN

0 1 80