PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI POKOK MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012.
1 A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan pertimbangan dan kebikjasanaan (Anonim, 2008).
Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Hal ini berarti tujuan pembelajaran akan dicapai dengan penggunaan model yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri di dalam suatu tujuan. Model yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran bermacam-macam. Penggunaannya
(2)
tergantung dari rumusan tujuan, dalam pembelajaran tetapi kombinasi dari dua atau berapa macam model pembelajaran.
Salah satu hal yang memegang peranan penting bagi keberhasilan pengajaran adalah proses pelaksanaan pengajaran. Pengajaran berinteraksi antara guru dengan siswa atau sebaliknya antara siswa dengan guru dalam proses belajar mengajar. Proses interaksi ini, guru melakukan kegiatan mengajar dan siswa belajar. Kegiatan mengajar dan belajar ini, bukan merupakan dua hal yang terpisah tetapi bersatu.
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Izzatin, 2008).
Mata pelajaran biologi tidak dapat lepas dari karakteristik materi biologi. Sebagai ilmu, biologi mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan berbagai fenomena kehidupan makhluk hidup. Pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksi dengan faktor lingkungan. Makhluk hidup sebagai obyek sains lainnya. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan
(3)
memahami alam secara sistematis. Pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya (Anonim, 2002).
Proses pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur, untuk mengajar bahan pelajaran kepada siswa dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap dipakai dan digunakan oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar yang digunakan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan serta sikap.
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 12 Surakarta pada kelas VIII B dengan jumlah siswa 28 orang, ditemukan beberapa kelemahan atau kendala pembelajaran, antara lain : 1). 7 orang atau 25% siswa cenderung tidak menunjukkan minat yang baik terhadap pembelajaran IPA; 2). 7 orang atau 25% siswa cenderung pasif dalam pembelajaran; 3). 14 orang atau 50% siswa sering membuat kegaduhan di dalam kelas; 4). 7 orang atau 25% siswa hasil belajarnya yang sudah tuntas KKM yaitu 67. metode pembelajaran yang digunakan guru masih monoton
(4)
yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Kelemahan atau kendala pembelajaran tersebut dapat diatasi dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Bertolak dari beberapa kendala tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian berkaitan dengan pengembangan interaksi kelompok dan kerjasama serta upaya peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru mata pelajaran IPA Biologi di sekolah tersebut, peneliti mengajukan solusi berupa penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran yang dimaksud dengan menggunakan strategi Problem Based Learning (PBL).
Siswa SMP dalam perkembangannya telah mampu berpikir operasional serta lebih efektif dan kreatif. Perkembangan kognitif siswa SMP kelas VIII sudah berada pada tahap operation konkrit ke formal operation. Pada tahap ini siswa sudah berpikir logis, siswa juga sudah mulai berani untuk berpendapat dan sudah mulai mengerti arti pentingnya sebuah kebersamaan. Pembelajaran berbasis masalah diharapkan lebih efektif, karena siswa akan lebih aktif dalam berpikir dan memahami materi secara berkelompok dan siswa dapat lebih mudah menyerap materi pelajaran, serta kematangan pemahaman terhadap jumlah materi pelajaran.
Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar cara berpikir kritis dan keterampilan
(5)
memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Nurhadi, 2004).
Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Secara garis besar pembelajaran berbasis masalah terdiri dari penyajian kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri (Kusnandar, 2009)
Materi bahan kimia dalam kehidupan merupakan materi kelas VIII B SMP. Materi pada pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbunga meliputi perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder. Materi tersebut masih banyak belum dimengerti oleh siswa baik faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahannya, maupun dalam menyampaikan materi dan ditambah dengan metode pembelajaran dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi merasa bosan dan mengantuk, dengan menggunakan “PBL (Problem Based Learning)” diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa karena pada materi bahan kimia berhubungan langsung dengan benda nyata jadi cocok menggunakan metode PBL dalam memahami materi bahan kimia dalam kehidupan.
(6)
Dari uraian di atas maka peneliti ingin mengajukan usulan penelitian dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN BERBUNGA DENGAN MENGGUNAKAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012”.
B. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi perluasan dalam permasalahan maka perlu adanya pembatasan masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Surakarta tahun Ajaran 2011/2012.
2. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini yaitu pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pokok materi bahan kimia dalam kehidupan.
3. Parameter
Parameter yang digunakan adalah hasil belajar, yaitu hasil akhir dari pembelajaran siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dengan PBL pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Berbunga, dan parameter yang digunakan yaitu :
(7)
a. Aspek Afektif
Partisipasi siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan keaktifan mereka untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
b. Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa dalam aspek kognitif setelah menerapkan strategi Problem Based Learning dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 67 untuk semua siswa.
c. Aspek psikomotorik
Ketrampilan siswa untuk mengukur tinggi perkecambahan pada tanaman.
C.Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah penggunaan PBL dapat menigkatkan hasil belajar biologi pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbunga siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Surakarta tahun ajaran 2011/2012?”
D.Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar biologi pada pokok materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan strategi Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.
(8)
E.Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bagi guru: Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran PBL.
2. Bagi siswa atau peserta didik:
a. Dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah.
b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapatnya, menggalang kerjasama dan kekompakan dalam kelompok.
c. Dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata). d. Dapat menjadikan pebelajar yang mandiri.
3. Bagi mahasiswa peneliti :
a. Mendapat pengalaman melakukan analisis kebutuhan, mengembangkan instrumen, strategi pembelajaran, melakukan seleksi materi.
b. Mendapat pengalaman langsung pelaksanakan pembelajaran berbasis masalah yang berorientasi pada peningkatan hasil belajar siswa. c. Memberi bekal mahasiswa sebagai calon guru untuk siap
melaksanakan tugas di lapangan sesuai kebutuhan di lapangan (stakeholder).
(9)
4. Bagi Sekolah
Dapat memberikan informasi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan banyaknya model pembelajaran yang digunakan yang berhubungan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
(1)
yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Kelemahan atau kendala pembelajaran tersebut dapat diatasi dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Bertolak dari beberapa kendala tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian berkaitan dengan pengembangan interaksi kelompok dan kerjasama serta upaya peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru mata pelajaran IPA Biologi di sekolah tersebut, peneliti mengajukan solusi berupa penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran yang dimaksud dengan menggunakan strategi Problem Based Learning (PBL).
Siswa SMP dalam perkembangannya telah mampu berpikir operasional serta lebih efektif dan kreatif. Perkembangan kognitif siswa SMP kelas VIII sudah berada pada tahap operation konkrit ke formal operation. Pada tahap ini siswa sudah berpikir logis, siswa juga sudah mulai berani untuk berpendapat dan sudah mulai mengerti arti pentingnya sebuah kebersamaan. Pembelajaran berbasis masalah diharapkan lebih efektif, karena siswa akan lebih aktif dalam berpikir dan memahami materi secara berkelompok dan siswa dapat lebih mudah menyerap materi pelajaran, serta kematangan pemahaman terhadap jumlah materi pelajaran.
Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar cara berpikir kritis dan keterampilan
(2)
memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Nurhadi, 2004).
Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Secara garis besar pembelajaran berbasis masalah terdiri dari penyajian kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri (Kusnandar, 2009)
Materi bahan kimia dalam kehidupan merupakan materi kelas VIII B SMP. Materi pada pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbunga meliputi perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder. Materi tersebut masih banyak belum dimengerti oleh siswa baik faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahannya, maupun dalam menyampaikan materi dan ditambah dengan metode pembelajaran dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi merasa bosan dan mengantuk, dengan menggunakan “PBL (Problem Based Learning)” diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa karena pada materi bahan kimia berhubungan langsung dengan benda nyata jadi cocok menggunakan metode PBL dalam memahami materi bahan kimia dalam kehidupan.
(3)
Dari uraian di atas maka peneliti ingin mengajukan usulan penelitian dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN BERBUNGA DENGAN MENGGUNAKAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012”.
B. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi perluasan dalam permasalahan maka perlu adanya pembatasan masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Surakarta tahun Ajaran 2011/2012.
2. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini yaitu pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pokok materi bahan kimia dalam kehidupan.
3. Parameter
Parameter yang digunakan adalah hasil belajar, yaitu hasil akhir dari pembelajaran siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dengan PBL pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Berbunga, dan parameter yang digunakan yaitu :
(4)
a. Aspek Afektif
Partisipasi siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan keaktifan mereka untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
b. Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa dalam aspek kognitif setelah menerapkan strategi Problem Based Learning dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 67 untuk semua siswa.
c. Aspek psikomotorik
Ketrampilan siswa untuk mengukur tinggi perkecambahan pada tanaman.
C.Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah penggunaan PBL dapat menigkatkan hasil belajar biologi pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbunga siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Surakarta tahun ajaran 2011/2012?”
D.Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar biologi pada pokok materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan strategi Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.
(5)
E.Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bagi guru: Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran PBL.
2. Bagi siswa atau peserta didik:
a. Dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah.
b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapatnya, menggalang kerjasama dan kekompakan dalam kelompok.
c. Dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata). d. Dapat menjadikan pebelajar yang mandiri.
3. Bagi mahasiswa peneliti :
a. Mendapat pengalaman melakukan analisis kebutuhan, mengembangkan instrumen, strategi pembelajaran, melakukan seleksi materi.
b. Mendapat pengalaman langsung pelaksanakan pembelajaran berbasis masalah yang berorientasi pada peningkatan hasil belajar siswa. c. Memberi bekal mahasiswa sebagai calon guru untuk siap
melaksanakan tugas di lapangan sesuai kebutuhan di lapangan (stakeholder).
(6)
4. Bagi Sekolah
Dapat memberikan informasi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan banyaknya model pembelajaran yang digunakan yang berhubungan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.