PERANAN ANI IDRUS DALAM PENDIDIKAN DI KOTA MEDAN.

(1)

Peranan Ani Idrus Dalam Pendidikan di

Kota Medan

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

ENYNTA .R. SEMBIRING

308321018

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS IMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2012


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Nama ENYNTA R SEMBIRING, NIM 308321018, “Peranan Ani Idrus Dalam Pendidikan Kota Medan:. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2012

Penelitian ini bertujuan untunk 1. Mengetahui kategori Ani Idrus sebagai tokoh pendidikan di kota Medan. 2. Peranan Ani Idrus dalam pendidikan di Kota Medan. 3. Pengaruh sekolah-sekolah yang di dirikan Ani Idrus dalam Pendidikan masyarakat di Medan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012. Penelitian ini menggunakan metode Kepustakaan (library research) di samping itu penulis juga menggunakan study lapangan (Field research) yang relevan dengan objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan teknik pedoman wawancara, dan studi literatur. Kemudian analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Ani Idrus dapat di kategorikan tokoh pendidikan karena ia perjuang banyak di dunia pendidikan, pendidikan yang dilakukan bukan hanya pendidikan formal tetapi nonformal. Dengan mendirikan berbagai sekolah Ani Idrus mendapatkan perhatian oleh masyarakat luas Ani membuka lapangan pekerjaan dan Ani juga membantu anak yatim atau piatu untuk bersekolah gratis di sekolah Madrasah yang Ani dirikan. Selain itu perjuangan Ani di bidang pendidikan belum selesai Ani mendapat tantangan ketika memperjuangkan pendidikan agama di sekolah-sekolah. Ani menganggap pendidikan agama adalah faktor penting dalam membrantas kerusakan akhlak anak-anak. Tetapi itu tidak didukung oleh golongan komunis pada waktu itu. Ani Idrus juga mendirikan majalah wanita yang bertujuan membawa aspirasi dari kaum wanita.

Pendidikan dan keterampilan Ani Idrus dalam mendapatkan pendidikan (pendidikan formal ataupun nonformal), dengan menciptakan sitem yang sesuai dengan kebutuhan terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi menghasilkan perubahan –perubahan sosial dan pembaharuan adat yang ketat berubah menjadi dinamis dan pandangan masyarakat yang egois menjadi logis. Ani Idrus menghabiskan umurnya dengan beraga, kegiatan yang berorientasi pada pendidikan, berkifrah untuk kepentingan pendidikan, jurnalistik,bisnis,dan bahkan politik yang mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara. Serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini yang berjudul “Peranan Ani Idrus Dalam Pendidikan Kota Medan”. Dalam Penulisan skripsi ini ada berbagai kesulitan yang dihadapi penulis, sehingga penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Skripsi ini susunan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Serjana Pendidikan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak berterimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, MS sebagai Rektor Universitas Negeri Medan

2. Ibu Dra. Lukitaningsih,M.Hum sebagai ketua Jurusab Pendidikan Sejarah dan Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji Utama. 3. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis,M.si selaku seketaris Jurusan Pendidikan

Sejarah.

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah banyak membantu memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga bagi penulis sehingga sehingga sekripsi ini dapat di selesaikan.

5. Bapak Drs. Ponirin, M.si sebagai Dosen Penguji.


(6)

7. Seluruh Dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan.

8. Bapak Drs. Restu,M.si sebagai dekan FIS UNIMED

9. Teristimewa kepada kedua orang tua saya, dengan rasa hormat dan terima kasihku kepada ayahnda S. Sembiring dan Ibunda tercinta S.A br Tarigan terima kasih sebesar-besarnya atas segala doa, kasih sayang, pengorbanan yang tak ternilai serta memberikan dorongan moril dan material kepada penulis sampai penulisan skripsi ini. Terima kasih ayah dan ibu, keringat dan air matamu tidak akan pernah kering dari ingatanku. Semoga tuhan senantiasa memberi kesehatan, hikmat dan kebijaksanaan kepada ayah dan ibu tercinta.

10.Kepada Abanghanda tercinta Zulfahri Sembiring dan Dedy Sembiring, yang selalu memberi semangat dan kepada kakakku tersayang Vivi Sembiring terima kasih atas segala dorongan dan motivasi serta materi kepada penulis. Dan semua keluarga yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, terima kasih atas doa serta perhatian yang diberikan kepada penulis.

11.Ibu Ida Tumengkol sebagai informan yang telah memberikan banyak informasi.

12.Ibu Irma sebagai kepala perpustakaan waspada, yang meluangkan waktunya kepada penulis dalam memberi informan dan data yang penuliis butuhkan.


(7)

13.Buat teman-teman ku Habib “Pendek”, Arlan “Pak Ustad”, Umar “Bayada”, Emil “mama”, Irma “Gelek”, Swinton “Apara”, Hera “Miss telat”, , thanks buat kebersamaan kita selama ini, kalian memang sesuatau banget, aq senang kenal kalian. Sukses buat kita semuanya semoga apa yang kita cita-citakan selama ini tercapai Amin.

14.Terkhusus buatmu Sutan M Situmorang, terima kasih buat waktu dan peristiwa yang pernah kita jalani bersama bahagia bisa kenal dengan mu. 15.Rekan – rekan Stambuk 08 Isma, Sandi, Nina, Yusfebrina, Srikandi,

Agustina, Desi, Gadis, Elisabeth, Ryan dan kawan- kawan yang lain terimaksih buat kebersamaan selama ini.

16. Buat kost Durung 167 Marisa (makasih Leptopnya), Sari “Deg-deg”,kak Lela,kak Diana, May, Rahma, Nining,Syawal dan Firman “Iban” senang bisa kenal dan berkeluarga dengan kalian.

17.Teman-teman PPLT 2011 SMP Negeri 2 Berstagi terimakasih buat kebersamaan kita selama ini

18.Buat adik – adik setambuk Bintang, Melda, Januar, Leo dan lain-lain terimakasih buat dukungannya.

Akhirnya kata penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti dan pembaca untuk penambahan dan pengmbangan ilmu penegtahuan.

Medan, Juni 2012 Penulis,


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan

Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Pendidikan itu diperoleh dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pendidikan yang terjadi dimasa lampau. Dimana pendidikan sisa-sisa zaman kolonial itu masih ada di zaman sekarang. Perkembangan pendidikan dizaman pra kolonial dan ketika zaman kolonial yang mampu melahirkan kaum Intelektual muda Indonesia yang menjadi tokoh sentral dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

Pada awal abad ke 20 ada keinginan dari golongan orang Belanda untuk mengubah cara penjajahannya di Indonesia, golongan ini menyebut dirinya sebagai kelompok etika, pelopornya adalah Van Deventer. Politik Etika ini terdengar pengaruhnya terasa juga terasa sampai ke daerah jajahan Belanda di Sumatera Utara. Penghidupan para karyawan yang sangat sengsara menyebabkan seringnya terjadi kerusuhan di perkebunan-perkebunan Belanda, bukan hanya para karyawan yang tidak senang terhadap pemerintah Belanda tetapi juga penduduk setempat. Akibat seringnya terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh penduduk di perkebunan maka, hal ini menimbulkan kerugian pada pihak Belanda sebagai pengusaha perkebunan. Kerusuhan ini harus dihentikan oleh Belanda untuk menjamin keberlangsungan para penanam modal asing yang menanamkan modalnya di perkebunan di Sumatera Timur.


(9)

Sekolah-sekolah dibuka juga bukan hanya karena banyak orang yang berhaluan etika tetapi karena kebutuhan akan pegawai rendahan yang mendesak untuk dipekerjakan di perkebunan. Kurikulum yang digunakan hanyalah membaca, menulis dan berhitung saja, hanya berupa pengetahuan yang paling dasar dan sederhana.Setelah Sumatera Timur diduduki oleh tentara Jepang pada permulaan tahun 1942, maka berakhirlah pemerintahan Belanda di Sumatera Timur. Sekolah yang menggunakan bahasa Belanda seperti voolkschool, vervogschool, H.I.S, E.L.S., Standart School sebagai bahasa pengantarnya dihapuskan dan diganti dengan sekolah system pendidikan Jepang.

Sistem pendidikan pada masa pemerintahan Jepang hampir sama dengan sistem pendidikan sekarang. Sekolah Dasar pada masa Pemerintahan Jepang disebut Sekolah Rakyat (Kokumin Gakko) sedangkan masa Belanda sekolah dasar adalah volkschool. Sekolah ini terbuka bagi semua gologan penduduk. Lama pendidikannya 6 (enam) tahun.

Setelah Sekolah Dasar dilanjutkan dengan Sekolah Menengah Pertama (Shoto Chu Gakko). Setelah itu dilanjutkan dengan Sekolah Menengah Tinggi (Koto Chu Gakko). Lama pendidikannya 3 tahun untuk SMP dan tiga tahun untuk SMT. Sekolah Kejuruan Menengah yang ada adalah Sekolah Pertukangan (Kogyo Gakko) dan Sekolah Teknik Menengah (Kogyo Semmon Gakko).

Kalau digambarkan dalam suatu bagan, sistem persekolahan pada zaman Jepang tidak jauh berbeda dengan sistem persekolahan sesudah kemerdekaan. Pelajaran yang diajarkan semuanya dalam bahasa Indonesia dan ditambah dengan bahasa Jepang, ditambah latihan jasmani dan latihan baris-berbaris. Pendidikan


(10)

Sekolah Menengah Jepang sangat singkat sekali karena setelah Jepang bertekuk lutut pada sekutu maka Sekolah Menengah diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan namanya berubah menjadi Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat ini berlangsung dalam suasana perang kemerdekaan.

Dengan adanya Agresi Belanda I, sebahagian besar wilayah Sumatera Timur dikuasai oleh Belanda. Daerah yang dikuasai oleh Belanda didirikan sekolah menengah, MULO dan HBS kembali dibuka. Selain itu ada pula sekolah Middelbare School yang sudah menggunakan bahasa pengantar Indonesia dan bahasa pengantar bahasa Belanda, sekolah Middelbare School tidak hanya didirikan di Kota Medan

Setelah kemerdekaan sistem pendidikan tidak didasarkan oleh sistem golongan yang berdasarkan bangsa maupun status sosial, berikut adalah tingkatan sekolah setelah kemerdekaan.Pendidikan terendah di Indonesia adalah sekolah dasar. Pada tahun 1945 disebut juga Sekolah Rakyat (SR). lama pendidikan selama 6 tahun. Pendidikan Menengah terbagi atas 2 tingkatan, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Masing-masing tingkatan lamanya 3 (tiga) tahun. Tingkat pendidikan menengah ini terbagi atas dua jenis, yaitu : sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan.18 Dalam pelaksanaan pembangunan nasional setelah kemerdekaan di segala bidang, memmerlukan fondasi berupa kecerdasan. Untuk melaksanakan ini pemerintah telah membangun gedung-gedung sekolah dan menambah tenaga pengajar dalam bentuk Inpres, dan atas kebijakan pemerintah daerah setempat, Karena gedung dan tenaga pengajar merupakan sumber pokok dalam


(11)

menyelenggarakan pendidikan nasional. Kota Medan sebagai pusat pendidikan di Sumatera Utara dalam memajukan pendidikan telah berusaha memperbanyak gedung-gedung sekolah dan tenaga pengajar sesuai dengan kebutuhan penduduknya.

Di tahun 1970 jumlah sekolah yang ada baik SD, SMP, SMA negeri maupun swasta masih dalam jumlah yang terbatas, terutama di pihak sekolah-sekolah swasta. Sekolah ini masih terbatas sekali, sementara angka usia sekolah-sekolah meningkat. Sekolah negeri pun tidak banyak seperti sekarang.

Banyak pendidikkan yang mucul di negara ini terutama di kota – kota besar. Diantara toko pendidikan itu di Medan, Sumatera Utara, terdapat seorang sosok perempuan yang berjuang demi memajukan pendidikan bangsa Indonesia Pejuang itu adalah Ani Idrus yang merupakan wartawati senior yang lahir di sawah Lunto Sumatera Barat selain berkecimpung dalam dunia jurnalistik, ia juga mendirikan dan memimpin lembaga pendidikan yang bernaunag dalam Yayasan Pendidikan Ani Idrus.

Sebelum akhir hayatnya ia menjabat berbagai posisi di beberapa organisasi. Ani Idrus merupakan sosok yang ikut serta dalam pengembangan pendidikan Indonesia khususnya di kota Medan terlihat dari pendirian beberapa sarana pendidikan (sekolah) yang dipelopori oleh perempuan pejuang pendidikan ini.

Ani Idrus meggemuli beberapa bidang di tahun 1936an ia sudah mencapai reputasi sangat baik di bidang pers. Bekerja pada harian “Sinar Deli” Medan, ia juga menerbitkan majalah politik “Seruan Kita” bersama dengan Haji Mohammad


(12)

Said yang juga menjadi suaminya. Pada 11 Januari 1947 mereka menerbitkan :”Pewarta Deli”, “Majalah Wanita”, dan “Harian Waspada”. Tahun 1969, Ani Idrus memimpin sebanyak 4 jenis media cetak yaitu : Harian Waspada, majalah Dunia Wanita, edisi Koran Masuk Desa ( KMD ) dan Koran Masuk Sekolah ( KMS ). Pada tahun 1955, ia diberi kesempatan untuk melakukan peliputan perundingan Tengku Abdul Rahman dengan Chin Peng ( pemimpin komunis Malaya ) di Baling, Malaya. Tahun 1974, ia bersama rombongan Adam Malik menghadiri KTT Non Blok di Srilanka. Di tahun 1991, ketika berlangsung Kongres Kebudayaan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, ia diminta untuk berbicara tentang “Kebudayaan dan Wanita”. Pada tahun yang sama beliau mendapat penghargaan dari Menteri Negara Urusan Peranan Wanita ( Meneg UPW ) berkaitan dengan Harian Waspada sebagai surat kabar terbaik, isinya masalah peningkatan peranan wanita dalam pembangunan bangsa. Berbagai kegiatan ia ikuti seakan tidak pernah bosan, dan semakin banyak pengalaman baru yang ia tekuni sehingga membuat dirinya bersemangat untuk berkarya, seperti mendirikan “Taman Indria” yang terdiri dari Balai Penitipan Anak, Taman Kanak -Kanak dan Sekolah Dasar di Medan. Taman Indria dalam perkembangannya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan. Tahun 1978, dalam rangka Hari Kartini, Ani Idrus mendirikan Perguruan ERIA yang terdiri dari TK, SD, SMP yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja 195 Medan. Tahun 1984, ia membuka sekolah pendidikan agama Islam setingkat SD yaitu Madrasah Ibtidaiyah “Rohamah” yang berada di jalan Selaman Ujung, Simpang Limun, Medan. Selain bidang pendidikan, Ani Idrus juga sangat besar perhatiannya dalam


(13)

bidang politik. Tahun 1937, ia pernah menjadi anggota partai “Gerakan Indonesia” ( Gerindo ) di Medan, sebelumnya pada tahun 1934, ia pernah duduk sebagai Wakil Ketua pada organisasi “Indonesia Muda” dalam wadah perjuangan pergerakan pemuda. Tahun 1949 menjadi anggota PNI ( Partai Nasional Indonesia ) dan beberapa kali menjabat sebagai Ketua Penerangan dan menjadi anggota pleno pusat PNI di Jakarta. Tahun 1950 beliau mendirikan “Front Wanita Sumatra Utara”, menjabat sebagai Ketua. Dari tahun 1960 - 1967, Ani Idrus menjadi DPRGR Tk I propinsi Sumatra Utara dari golongan wanita. Tahun 1967 - 1970 menjadi anggota DPRGR Tk I Sumatra Utara dari Golongan Karya ( wartawan ). Tahun 1992, beliau salah satu calon anggota MPR utusan daerah.

Melihat berbagai aktivitas di atas penulis tertari untuk meneliti “Perananan Ani Idrus dalam Pendidikan di Kota Medan

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Keadaan pendidikan di Kota Medan

2. Pengaruh Pendidikan pada masa kolonial di Kota Medan


(14)

4. Pengaruh sekolah – sekolah yang didirikan Ani Idrus di Sumatra Utara bagi pendidikan generasi muda di Sumatera Utara khususnya di Medan.

C. Rumusan Masalah.

1. Mengapa Ani Idrus dikategorikan sebagai tokoh pendidikan Kota Medan ?

2. Apa peranan Ani Idrus dalam pengembangan pendidikan di Kota Medan

3. Bagaimana pengaruh sekolah -sekolah yang didirikan Ani Idrus dalam memajukan pendidikan masyarakat di Kota Medan

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kategori Ani Idrus pejuang pendidikan Kota Medan

2. Untuk mengetahui peranan Ani Idrus dalam pengembangan pendidikan dalam mengangkat martabat wanita di Kota Medan

3. Untuk mengetahui pengaruh sekolah -sekolah yang didirikan Ani Idrus dalam memajukan pendidikan masyarakat di Kota Medan


(15)

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai Peranan Ani Idrus Dalam Pendidikan di Kota Medan

2. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada pneneliti dalam penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai penambah informasi kepada peneliti selanjutnya.

4. Untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial, Pendidikan Sejarah.

5. Menambah informasi kepada masyaraka Sumatera Utara khususnya Medan tentang Peranan Ani Idrus dalam pendidikan.

6. Sebagai bahan pengetahuan dan kemampuan bagi peneliti dalam pembentukan karya ilmiah.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah penulis menguraikan bab demi bab tentang Peranan Ani Idrus dalam pendidikan Kota Medan, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil yakni :

1. Ani Idrus merupakan perempuan suku minang yang lahir memperjuangkan pendidikan karena ia melihat sebagian besar dari rakyat Indonesia di zaman merdeka ini masih diselimuti penyakit-penyakit kebodohan,buta aksara, kemelaratan dan kekurangan gizi. 2. Ani Idrus tidak hanya mendirikan peendidikan formal (sekolah Eria,

Madrasah Ibtidaiyah Rohaniah, dan STKIP) ia juga mendirikan pendidikan nonformal (Sekolah sepak bola waspada,balai penitipan bayi dan anak-anak serta berbagi pengalaman kepada ibu PKK tentang perempuan di luar negeri setelah ia pulang berkunjung dari luar negeri) 3. Untuk memajukan kaumnya yaitu kaum wanita maka Ani Idrus menyuarakan apa yang seharusnya menjadi hak dan kewajiban bagi kaum wanita dengan menerbitkan majalah Wanita (1947) yang kemudian diberhentikan dan diganti dengan majalah dunia wanita (1949), dimana dalam majalah tersebut terdapat banyak tulisan yang menagajak kaum wanita untuk turut serta dalam membangun bangsa dan negara seperti halnya kaum lelaki.


(17)

4. Penerbitan majalah wanita maupun majalah dunia wanita merupakan sesuatu yang sangat revolusioner pada zamannya, karena pada zamannya tersebut wanita masih dianggap sebagai “pingitan” dan memiliki wawasan dan penegetahuan yang relatif rendah. Denagn terbitnya majalah tersebut maka kaum wanita dapat mengetahui apa yang seharusnya menjadi hak dan kewajibannya, bahkan banyak kaum wanita yang termotivasi untuk maju terutama dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Sehingga dapat dikatakan majalah Dunia Wanita merupakan pemacu lajunya emansipasi wanita pada pasca kemerdekaan .


(18)

B. SARAN

Dari hasil uaraian dan kesimpulan di ats maka penulis dalam hal ini menyarankan :

1. Kepada para pengelola Pendidikan Ani Idrus agar tetap melestarikan sekolah tersebut agar tetap berdiri sebagai bukti dari perjuangan Ani Idrus terhadap pendidikan kota Medan

2. Pemerintah hendaknya memberikan kesempatan yang luas kepada kaum wanita dalam memperoleh pekerjaan yang layak.

3. Kepada para peneliti supaya dapat melanjutkan tentang perjuangan Ani Idrus dalam Pendidikan Kota Medan.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Rosihan.2002. In Memorian Mengenang yang Wafat :Kompas.Jakarta

Bangun, Tridah.1990. Hajjah Ani Idrus tokoh wartawati Indonesia : Hajji Masagung. Jakarta Noer,Dalian..1979. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942,FP3ES. Jakarta

Idrus, Ani.1998.Apa Kata Mereka?.Prakarsa Abadi Pers. Medan

Kontjaraningrat.1973.Metode-Metode Penelitian Masyarakat :PT.Gramedia.Jakarta Kuntowijoyo.2003.Metodologi Sejarah : PT. Tiara Wacana. Yogyakarta.

Said, Prabudi 1995. Sejarah harian Waspada dan 50 Tahun Peristiwa Halaman Satu : Prakarsa Abadi Press.Medan

... 2006. Berita Peristiwa 60 Tahun Waspada. PT. Perkasa Abadi Pers.Medan Simanjuntak,B.A.2002. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba : Jendela. Jakarta Subagio.1989. Otobiografi Ani Idrus. PT. Perkasa Abadi Press.Medan

Soekanto, Soerjono.1990. Sosiologi Suatu Pengantar : Rajawali Pers. Jakarta

Soeratman,Darsiti.1981,Ki Hajar Dewantara,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Soewandi,Slamet.2005. Pelangi Pendidikan Tinjauan dari Berbagai Perspektif : Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta

Suhartono.Dr.Prof.2001,Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tampubolon,D.P.2008. Bunga Rampai Pemikiran Bahasa Linguistik Pendidikan : Unimed Press. Medan

T.W.H. Muhammad. 2001.Sejarah Perjuangan Pers Sumatera Utara. Yayasan Pelestarian Fajta Perjuangan Kemerdekaan Indonesia.Medan


(20)

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2001, Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi.

Proyek Inventaris dan Dokumentasi Sejarah Nasional.1986. Sejarah Pemikiran Pandidikan dan Kebudayaan. Jakarta :DEPDIKBUD


(1)

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai Peranan Ani Idrus Dalam Pendidikan di Kota Medan

2. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada pneneliti dalam penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai penambah informasi kepada peneliti selanjutnya.

4. Untuk menambah khasanah kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial, Pendidikan Sejarah.

5. Menambah informasi kepada masyaraka Sumatera Utara khususnya Medan tentang Peranan Ani Idrus dalam pendidikan.

6. Sebagai bahan pengetahuan dan kemampuan bagi peneliti dalam pembentukan karya ilmiah.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah penulis menguraikan bab demi bab tentang Peranan Ani Idrus dalam pendidikan Kota Medan, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil yakni :

1. Ani Idrus merupakan perempuan suku minang yang lahir memperjuangkan pendidikan karena ia melihat sebagian besar dari rakyat Indonesia di zaman merdeka ini masih diselimuti penyakit-penyakit kebodohan,buta aksara, kemelaratan dan kekurangan gizi. 2. Ani Idrus tidak hanya mendirikan peendidikan formal (sekolah Eria,

Madrasah Ibtidaiyah Rohaniah, dan STKIP) ia juga mendirikan pendidikan nonformal (Sekolah sepak bola waspada,balai penitipan bayi dan anak-anak serta berbagi pengalaman kepada ibu PKK tentang perempuan di luar negeri setelah ia pulang berkunjung dari luar negeri) 3. Untuk memajukan kaumnya yaitu kaum wanita maka Ani Idrus menyuarakan apa yang seharusnya menjadi hak dan kewajiban bagi kaum wanita dengan menerbitkan majalah Wanita (1947) yang kemudian diberhentikan dan diganti dengan majalah dunia wanita (1949), dimana dalam majalah tersebut terdapat banyak tulisan yang menagajak kaum wanita untuk turut serta dalam membangun bangsa dan negara seperti halnya kaum lelaki.


(3)

4. Penerbitan majalah wanita maupun majalah dunia wanita merupakan sesuatu yang sangat revolusioner pada zamannya, karena pada zamannya tersebut wanita masih dianggap sebagai “pingitan” dan memiliki wawasan dan penegetahuan yang relatif rendah. Denagn terbitnya majalah tersebut maka kaum wanita dapat mengetahui apa yang seharusnya menjadi hak dan kewajibannya, bahkan banyak kaum wanita yang termotivasi untuk maju terutama dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Sehingga dapat dikatakan majalah Dunia Wanita merupakan pemacu lajunya emansipasi wanita pada pasca kemerdekaan .


(4)

B. SARAN

Dari hasil uaraian dan kesimpulan di ats maka penulis dalam hal ini menyarankan :

1. Kepada para pengelola Pendidikan Ani Idrus agar tetap melestarikan sekolah tersebut agar tetap berdiri sebagai bukti dari perjuangan Ani Idrus terhadap pendidikan kota Medan

2. Pemerintah hendaknya memberikan kesempatan yang luas kepada kaum wanita dalam memperoleh pekerjaan yang layak.

3. Kepada para peneliti supaya dapat melanjutkan tentang perjuangan Ani Idrus dalam Pendidikan Kota Medan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Rosihan.2002. In Memorian Mengenang yang Wafat :Kompas.Jakarta

Bangun, Tridah.1990. Hajjah Ani Idrus tokoh wartawati Indonesia : Hajji Masagung. Jakarta Noer,Dalian..1979. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942,FP3ES. Jakarta

Idrus, Ani.1998.Apa Kata Mereka?.Prakarsa Abadi Pers. Medan

Kontjaraningrat.1973.Metode-Metode Penelitian Masyarakat :PT.Gramedia.Jakarta Kuntowijoyo.2003.Metodologi Sejarah : PT. Tiara Wacana. Yogyakarta.

Said, Prabudi 1995. Sejarah harian Waspada dan 50 Tahun Peristiwa Halaman Satu : Prakarsa Abadi Press.Medan

... 2006. Berita Peristiwa 60 Tahun Waspada. PT. Perkasa Abadi Pers.Medan Simanjuntak,B.A.2002. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba : Jendela. Jakarta Subagio.1989. Otobiografi Ani Idrus. PT. Perkasa Abadi Press.Medan

Soekanto, Soerjono.1990. Sosiologi Suatu Pengantar : Rajawali Pers. Jakarta

Soeratman,Darsiti.1981,Ki Hajar Dewantara,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Soewandi,Slamet.2005. Pelangi Pendidikan Tinjauan dari Berbagai Perspektif : Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta

Suhartono.Dr.Prof.2001,Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tampubolon,D.P.2008. Bunga Rampai Pemikiran Bahasa Linguistik Pendidikan : Unimed Press. Medan

T.W.H. Muhammad. 2001.Sejarah Perjuangan Pers Sumatera Utara. Yayasan Pelestarian Fajta Perjuangan Kemerdekaan Indonesia.Medan


(6)

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2001, Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi.

Proyek Inventaris dan Dokumentasi Sejarah Nasional.1986. Sejarah Pemikiran Pandidikan dan Kebudayaan. Jakarta :DEPDIKBUD