Gambaran Perilaku Diet Penurunan Berat Badan Anggota Fitness Center New Life Gym Lippomall Medan Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian
cross sectional (pengamatan sesaat) karena hanya sampai taraf menggambarkan

keadaan objek, yaitu bagaimana perilaku diet penurunan berat badan anggota New
Life Gym Lippo Mall Medan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu fitness center ternama di Kota Medan
yaitu New Life Gym Lippo Mall yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Suka
Damai, Medan Polonia, Medan. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan pada
wawancara pendahuluan, penulis melakukan wawancara pendahuluan kepada 7
orang anggota New Life Gym, 4 diantaranya pernah menerapkan salah satu diet
penurunan berat badan. Mereka mengatakan lebih banyak mendapatkan informasi
tentang diet dari media massa seperti televisi, media sosial seperti facebook dan
instagram serta dari internet. Pelaku- pelaku diet yang penulis wawancarai

menerapkan diet penurunan berat badan tanpa berkonsultasi dengan ahli gizi

ataupun dokter gizi. Dua orang pelaku diet melakukan diet yang tergolong ketat
dan tidak disarankan, pelaku diet pertama melakukan diet penurunan berat badan
tanpa sarapan, makan siang dengan nasi, dan makan malam dengan buah. Pelaku
diet ini mendapati keluhan badan lemas dan diare. Pelaku diet kedua menerapkan
diet mayo (diet tanpa garam) dan mendapati keluhan sering dehidrasi dan badan

48
Universitas Sumatera Utara

49

lemas. Sedangkan pelaku diet lain mendapati keluhan badan lemas dan mudah
ngantuk.

3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 tahun mulai dari Februari 2016
sampai Februari 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota New Life Gym Lippo Mall

Medan yang aktif pada waktu penelitian yang dilaksanakan pada November
sampai Desember 2016. Anggota New Life Gym yang aktif pada November
sampai Desember 2016 adalah anggota yang mendaftar dan membuat kartu
keanggotaan selama 1 tahun yaitu mulai dari Januari 2016 sampai Januari 2017
yang berjumlah lebih dari 550 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Sampel diambil dari
populasi anggota yang aktif di New Life Gym selama masa penelitian yaitu 550
orang. Sampel diperoleh berdasarkan rumus (Notoatmodjo, 2002) :

Dimana :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kesalahan / penyimpangan 10%

Universitas Sumatera Utara

50

n = 84,6 responden

n = 85 responden
Berdasarkan perhitungan diatas didapat sampel dari populasi anggota New
Life Gym adalah 85 orang. Adapun kriteria inklusi atau standar yang ditetapkan
untuk 85 sampel sebelum penelitian dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Anggota aktif di New Life gym selama satu tahun dan tetap aktif selama
penelitian.
2. Pernah menerapkan salah satu diet penurunan berat badan selama masa
latihan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data primer dan
data sekunder.
3.4.1

Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan anggota New

Life Gym Lippo Mall Medan. Data mengenai indentitas responden, jenis diet
penurunan badan responden, jumlah kalori harian responden, pengetahuan, sikap,
dan tindakan anggota New Life Gym yang didapat melalui wawancara langsung
atau dengan menggunakan kuesioner.


Universitas Sumatera Utara

51

3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari manageman New Life Gym mengenai
jumlah anggota aktif New Life Gym selama tahun 2016 dan motivasi anggota
New Life Gym dalam melakukan fitness.
3.5 Defenisi Operasional
1. Pengetahuan tentang diet penurunan berat badan adalah hal – hal yang
diketahui oleh anggota New Life Gym tentang diet penurunan berat
badan.
2. Sikap tentang penurunan berat badan adalah tanggapan anggota New Life
Gym terhadap informasi yang diperoleh terkait dengan diet penurunan
berat badan.
3. Praktik penurunan berat badan adalah hal-hal berkaitan cara dan tindakan
anggota New Life Gym dalam melakukan diet penurunan berat badan.
4. Diet sehat adalah pola makan penurunan berat badan dengan mengurangi
asupan kalori harian, mengonsumsi makanan rendah kalori dan rendah

lemak, serta melakukan aktivitas fisik secara wajar. Contohnya adalah
diet nergi rendah, diet tinggi serat, diet rendah karbihidrat, diet rendah
lemak, dan diet tinggi protein.
5. Diet tidak sehat adalah pola makan penurunan berat badan dengan cara
tidak wajar seperti melewatkan salah satu waktu makan, berpuasa di luar
niat ibadah, memakan sangat sedikit makanan, melewatkan salah satu atau
beberapa waktu makan, dan lebih banyak mengkonsumsi rokok. Contoh
diet tidak sehat adalah diet OCD, diet mayo, dan diet golongan darah.

Universitas Sumatera Utara

52

6. Diet ekstrim adalah pola makan penurunan berat badan yang
membahayakan kesehatan seperti mengkonsumsi pil diet, memuntahkan
makanan dengan sengaja, menggunakan obat laksatif/pencahar, dan
menggunakan obat diuretik/pelancar uirn.
3.6 Metode Pengukuran
1. Data demografi responden yang harus dilengkapi oleh responden meliputi
umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, jenis diet yang

dipraktekkan, dan jumlah kalori harian. Umur, jenis kelamin, dan jenis
diet yang dipraktekkan diukur dengan cara bertanya. Tinggi badan diukur
menggunakan meteran dan berat badan diukur dengan menggunakan
timbangan berat badan. Jumlah kalori harian diukur melalui metode food
recall.

2. Pengetahuan diukur melalui beberapa pertanyaan. Skala pengukuran
pengetahuan adalah jika jawaban benar diberi nilai skor 1 dan bila
jawaban salah diberi skor 0. Tingkat pengetahuan menurut Arikunto
(2006) dalam hal ini dibagi dalam 3 kategori yaitu : baik, cukup dan
kurang, dengan kriteria sebagai berikut:
a) Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 76 - 100% atau
dengan skor 11 – 15.
b) Cukup apabila subjek mampu menjawab dengan benar 56 - 75% atau
dengan skor 8 – 11.
c) Kurang apabila subjek mampu menjawab dengan benar 40 - 55% atau
dengan skor 6 – 8.

Universitas Sumatera Utara


53

3. Sikap diukur melalui beberapa pertanyaan dengan menggunakan skala
likert (Hidayat, 2010). Skala pengukuran sikap dihitung berdasarkan
pertanyaan pada kusioner. Untuk pernyataan positif (pertanyaan nomor 1,
3, 4, 5, 8, dan 10) nilai tertingginya = 4, dan nilai terendahnya =1. Untuk
pernyataan negatif (pertanyaan nomor 2, 6, 7, dan 9) nilai tertingginya =1
dan nilai terendahnya = 4. Menurut Arikunto (2006) diklasifikasikan
dalam 3 kategori yaitu :
a) Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh 76 - 100% dari nilai tertinggi
seluruh pernyataan atau dengan skor 30 – 40.
b) Sikap cukup, apabila nilai yang diperoleh 56 - 75% dari nilai tertinggi
seluruh pernyataan atau dengan skor 22 - 29.
c) Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh 40 - 50% dari nilai tertinggi
seluruh pernyataan atau dengan skor 10 – 21.
4. Tindakan diukur melalui 10 pertanyaan yang merupakan indikator –
indikator diet penurunan berat badan, jika jawaban iya diberi skor 1 dan
bila jawaban tidak diberi skor 0. Berdasarkan Arikunto (2006), aspek
pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu:

a) Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 76 - 100% atau
dengan skor 8 – 10.
b) Cukup apabila subjek mampu menjawab dengan benar 56 - 75% atau
dengan skor 6 – 7.
c) Kurang apabila subjek mampu menjawab dengan benar 40 - 55% atau
dengan skor 4 – 5.

Universitas Sumatera Utara

54

3.7 Metode Analisa Data
Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat kecenderungan yang ada
(angka persentase) pada setiap tabel. Data yang telah dikumpulkan diolah secara
manual dan menggunakan komputer. Hasil pengolahan dan analisis data disajikan
dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Kemudian
dilakukan tabulasi silang untuk menguji hubungan antar variabel dengan
menggunakan Chi - square test.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
New Life Gym adalah salah satu fitness center lokal terbesar di kota
Medan. New Life Gym berada di lantai dua dan lantai tiga pusat perbelanjaan
Lippo Plaza Medan yang terletak di Jalan Imam Bonjol nomor 6, Suka Damai,
Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara 20112. New Life Gym mulai beroperasi
pada tahun 2014, akan tetapi sudah bisa mengimbangi fitness – fitness besar
lainnya di kota Medan. Hal ini terbukti dari banyaknya pelanggan yang mendaftar
sebagai anggota tetap dan trial di fitness center ini. Menurut manager New Life
Gym Wahid Simbolon, anggota tetap dan trial di New Life Gym rata – rata bisa
mencapai 500 orang setiap bulannya. Tetapi angka anggota tetap dan trial di New
Life Gym setiap bulannya selalu berubah – ubah, sehingga pihak management
sulit untuk mendata setiap anggotanya.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan manager New Life Gym, manager
New Life mengatakan bahwa rata – rata anggota yang mendaftar di New Life
Gym memiliki motivasi yang sama dalam melakukan fitness yaitu ingin
mendapatkan berat badan ideal dan tubuh yang proporsional. Meskipun tidak

semua anggota New Life Gym bertubuh gemuk, akan tetapi motivasi yang sama
didapatkan dari anggota yang bertubuh normal, bahkan kurus. Motivasi anggota
New Life Gym untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh yang proporsional
sangat besar. Hal ini terlihat dari harga yang harus mereka bayar untuk menjadi
anggota di New Life Gym sangat tinggi, bahkan tidak sedikit yang sanggup
55
Universitas Sumatera Utara

56

membayar seorang personal trainer untuk memandu latihan penurunan berat
badannya. Namun selain untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh yang
proporsioanal ada juga sebagian anggota New Life Gym yang menjadikan fitness
hanya sebagai gaya hidup. Hal ini terlihat dari latar belakang anggota New Life
yang kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi menengah cenderung ke atas
yang terdiri dari karyawan dan pengusaha. Untuk mencapai tujuannya
mendapatkan berat badan ideal dan tubuh yang proporsional, anggota New Life
Gym melakukan olahraga rutin hampir setiap hari selama 1 – 2 jam. Olahraga
yang mereka ikuti dibagi menjadi tiga kelas. Dan di tiap - tiap kelas di bawakan
oleh seorang instruktur untuk memandu gerakan olahraga yang dilakukan. Ketiga

kelas yang ada di New Life Gym adalah :
1. Cycling atau olahraga sepeda
Ada tiga jenis latihan di kelas ini yang dibedakan waktu pelaksanaannya
Dalam kelas cycling, yaitu RPM (Rapid Power Motion), sprint, dan spinning
nonstop. RPM adalah kegiatan bersepeda diiringi musik house atau remix. Iringan

musik house atau remix dimaksudkan untuk membakar semangat anggota selama
bersepeda. Sprint adalah kegiatan berlari di atas tredmill untuk melatih daya tahan
tubuh. Spinning nonstop adalah kegiatan bersepeda secara terus menerus dan
dalam keadaan statis. Anggota yang bertujuan untuk menurunkan berat badan
kebanyakan mengikuti kelas ini setiap harinya baik laki – laki dan perempuan.,
termasuk juga responden dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

57

2. Yoga Studio atau kelas yoga
Ada lima jenis latihan di kelas ini yang dibedakan waktu pelaksanaannya
Dalam kelas yoga, yaitu basic yoga atau yoga dasar, yoga, body balance atau
latihan keseimbangan tubuh, pilates atau latihan kelenturan dan kekuatan tubuh,
dan yoga mix atau yoga digabung dengan aerobik. Kelas ini kebanyakan diikuti
oleh anggota perempuan dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang
proporsional.
3. GX (Group Exercise) Studio atau kelas untuk latihan – latihan lainnya.
Ada 10 jenis latihan di kelas ini yang dibedakan waktu pelaksanaannya
dalam GX Studio, yaitu greth strength, ball exercise, body pump, line dance, body
jam, aerobic, zumba, body combat, SH bamb , dan TRX. Semua jenis latihan ini

mengandalakan seluruh gerakan tubuh. Oleh karena itu rata – rata setiap anggota
New Life Gym selalu mengikuti beberapa jenis latihan di kelas GX studio setiap
hari.
Selain melakukan olahraga rutin sebagian anggota juga pernah melakukan
diet untuk mendapatkan tujuannya. Peneliti melakukan screeaning ke beberapa
anggota fitness untuk mendapatkan 85 responden yang pernah melakukan diet
penurunan berat badan selama latihan kebugaran. Tidak sulit bagi penelti untuk
menemukan 85 anggota New Life Gym yang pernah melakukan diet penurunan
berat badan selama latihan kebugaran oleh karena kebanyakan anggota New Life
Gym memiliki tujuan untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, pihak
management New Life Gym belum memberikan dukungan berupa fasilitas seperti
program khusus bagi anggota yang sedang melakukan diet maupun informasi diet

Universitas Sumatera Utara

58

kepada anggota meskipun jumlah anggota yang melakukan diet sangat banyak.
Sehingga anggota melakukan diet sendiri di rumah tanpa konsultasi terlebih
dahulu.

4.2 Karakteristik Responden
Subjek dalam penelitian ini adalah 85 anggota tetap yang pernah
mempraktekkan diet penurunan berat badan selama masa latihan. Karakteristik
responden dibagi menjadi lima kategori yaitu, jenis kelamin, kelompok umur, dan
indeks massa tubuh (IMT).
New Life Gym adalah fitness center untuk kalangan umum tidak
dikhususkan untuk perempuan maupun laki – laki. Hal ini dapat dilihat
karakteristik responden menurut jenis kelamin, dapat dilihat jumlah responden
laki – laki hampir sama banyaknya dengan responden perempuan.. Kebanyakan
fitness center yang terletak di pusat perbelanjaan ibu kota merupakan fitness
center untuk umum.

Anggota New Life Gym hampir semuanya berasal dari kelompok usia
dewasa, mulai dari dewasa awal sampai dewasa akhir. Jumlah responden menurut
kelompok umur yang paling banyak adalah pada usia dewasa awal yang berumur
20 – 29 tahun sebanyak 53 orang (62,4%), dan jumlah responden paling sedikit
adalah kelompok dewasa akhir berumur 40 - 45 tahun yaitu sebanyak 4 orang
(4,7%).
Berdasarkan karakteristik Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat dilihat bahwa
tidak semua responden yang pernah melakukan diet penurunan berat badan
memiliki IMT berat badan lebih, ternyata responden dengan IMT berat badan

Universitas Sumatera Utara

59

kurus tingkat berat juga pernah melakukan diet penurunan berat badan.
Responden paling banyak memiliki berat badan nornal yaitu sebanyak 47 orang
(55,3%), kemudian responden yang memilki berat badan lebih sebanyak 32 orang
(37,7%), Peneliti melihat bahwa banyak anggota fitness center yang sebenarnya
tidak gemuk, akan tetapi mereka adalah orang yang betul – betul sadar akan
kebutuhan hidup sehat.
Tabel 4.1

1
2
No
1
2
3
4
No
1
2
3
4
5

Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan
Karakteristik Responden
Jenis kelamin
Jumlah
%
Laki – laki
44
51,8
Perempuan
41
48,2
Jumlah
85
100,0
Kelompok Umur
Jumlah
%
18-19 tahun
10
11,8
20-29 tahun
53
62,4
30-40 tahun
18
21,2
41-45 tahun
4
4,7
Jumlah
85
100,0
IMT
Jumlah
%
BB kurang tingkat berat
2
2,4
BB kurang tingkat ringan
4
4,7
BB normal
47
55,3
BB lebih tingkat ringan
10
11,8
BB lebih tingkat berat
22
25,9
Jumlah
85
100,0

Tabel di atas ini adalah tabel distribusi frekuensi karakteristik responden
menurut jenis kelamin, kelompok umur, dan Indeks Massa tubuh (IMT).

Universitas Sumatera Utara

60

Tabel 4.2
No
1

2

3

Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan Jenis
Diet Penurunan Berat Badan
Jenis Diet Penurunan BB
Jumlah
%
Diet sehat
a. Diet rendah kalori
20
23,5
b. Diet menu berserat
8
9,4
c. Diet rendah karbohidrat
11
12,9
d. Diet rendah lemak
7
8,2
e. Diet tinggi protein
8
9,4
Diet tidak sehat
a. Diet OCD
12
14,1
b. Diet mayo
6
7,1
c. Diet golongan darah
2
2,4
Diet ekstrim
a. Konsumsi obat pencahar
4
4,7
b. Konsumsi obat diuretik
0
0
c. Konsumsi pil pelangsing
7
8,2
Jumlah
85
100,0
Jenis diet yang dilakukan oleh responden sangat beragam. Tetapi

kebanyakan melakukan diet penurunan berat badan yang sehat. Jenis diet sehat
yang paling banyak dilakukan adalah diet rendah kalori yaitu sebanyak 23,5%.
Kemudian sebanyak 23,5% responden melakukan diet tidak sehat. Jenis diet tidak
sehat yang paling banyak dilakukan adalah diet OCD (Obsessive Corbuzer’s Diet)
yaitu sebanyak 14,1%,. Akan tetapi ada juga responden yang melakukan jenis diet
penurunan berat badan yang ekstrim seperti mengonsumsi pil pelangsing
sebanyak 8,2%.
Tabel 4.3
No
1
2
3
4
5

Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan
Jumlah Kalori Harian
Jumlah Kalori Harian
Jumlah
%
< 900 kkal
3
3,5
900-1100 kkal
10
11,8
1101-1300 kkal
20
23,5
1301-1500 kkal
29
34,1
> 1500 kkal
23
27,1
Jumlah
85
100,0

Universitas Sumatera Utara

61

Jumlah kalori harian responden yang melakukan diet penurunan berat
badan dibagi menjadi lima kategori. Jika kebutuhan harian rata – rata orang
dewasa antara 1900 – 2200 kkal, maka responden paling banyak (34,1%)
mengurangi asupan kalori antara 500 – 700 kkal. Peneliti melihat bahwa jenis diet
terbanyak yang dilakukan responden yaitu diet rendah kalori ternyata sesuai
dengan pengurangan kalori hariannya. Akan tetapi ada juga responden sebanyak
3,5%. yang melakukan pengurangan kalori yang tergolong ekstrim, yaitu hampir
1000 kkal/hari.
Tabel 4.4

No

Jlh.kalori
harian

1
2
3
4
5

< 900
900-1100
1101-1300
1301-1500
>1500

Distribusi Frekuensi IMT Responden Berdasarkan Jumlah
Kalori Harian
IMT
Sangat
Sangat
kurus
normal
gemuk
kurus
gemuk
jumlah
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
0
0 0
0
2
4,2
0
0
1
4,5
3
0
0 0
0
5 10,6
1
10
4 18,1
10
0
0 0
0 12 25,5
1
10
7 31,8
20
0
0 3
75 14 29,7
5
50
7 31,8
29
2 100 1
25 14 29,7
3
30
3 13,6
23

Tabel 4.4 menunjukkan hubungan antara jumlah kalori harian terhadap
IMT responden. Dari uji chi square yang dilakukan diperoleh hasil bahwa jumlah
kalori harian responden tidak memegaruhi IMT anggota.
4.3 Gambaran Umum Perilaku Diet Penurunan Berat Badan Anggota New
Life Gym
4.3.1 Gambaran Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan
Pengetahuan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym adalah
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah responden melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu seperti membaca atau mendengar informasi tentang diet
penurunan berat badan. Tanpa pengetahuan responden tidak mempunyai dasar

Universitas Sumatera Utara

P

0,569

62

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap jenis diet yang
akan dilakukan. Berikut ini merupakan

tabel 4.2 untuk melihat distribusi

frekuensi pengetahuan diet penurunan berat badan responden.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Diet
Penurunan Berat Badan
No Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan
Jumlah
%
1
Baik
23
27,1
2
Cukup
41
48,2
3
Kurang
21
24,7
Jumlah
85
100,0
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar pengetahuan responden tentang
diet penurunan berat badan cukup sebanyak 41 orang (48,2%), kemudian baik
sebanyak 23 orang (27,1%), dan kurang sebanyak 21 orang (24,7%). Hal ini dapat
diketahui dari jawaban responden mengenai pertanyaan tentang pengetahuan diet
penurunan berat badan. Kebanyakan responden salah dalam menjawab pertanyaan
mengenai pengertian diet penurunan berat badan yang sehat, jenis makanan yang
dianjurkan dikonsumsi saat diet penurunan berat badan, dan jenis karbohidrat
yang baik dikonsumsi saat melakukan diet penurunan berat badan.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan
Responden Menurut Jenis Kelamin
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
P
No Jenis Kelamin
n
%
n
%
n
%
n
%
1 Laki – laki
13
29,5 22
50,0
9
20,5 44 100,0
0,627
2 Perempuan
10
24,3 19
46,4 12
29,3 41 100,0
Dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden tidak
berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

responden. Karena dapat dilihat

bahwa tidak terdapat perbedaan angka yang signifikan antara jenis kelamin laki
laki dan perempuan menurut pengetahuannya.

Universitas Sumatera Utara

63

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan
Responden Menurut Kelompok Umur
Pengetahuan
Kelompok
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
P
No
Umur
n
%
n
%
n
%
n
%
1
10,0
100,0
< 20 tahun
1
6 60,0
3 30,0
10
2
28,3
100,0
20-29 tahun
15
25 47,2
13 24,5
53
0,532
3
38,9
100,0
30-40 tahun
7
8 44,4
3 16,7
18
4 > 40 tahun
0
100,0
0
2 50,0
2 50,0
4
Dari tabel 4.7 di atas dapat di lihat bahwa tingkat pengetahuan tidak
berhubungan dengan kelompok umur responden. Responden yang memiliki
pengetahuan cukup berasal dari kelompok umur berbeda – beda.
Tabel 4.8

No
1
2
3
4
5

IMT

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Diet Penurunan Berat
Badan Responden Menurut IMT
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
n
%
n
%
n
%
n
%

BB kurang
tingkat berat
BB kurang
tingkat ringan
BB normal
BB lebih tingkat
ringan
BB lebih tingkat
berat

2

100,0

0

0

0

0

2

100,0

1

25,0

3

75,0

0

0

4

100,0

11

23,4

23

48,9

13

27,7

47

100,0

4

40,0

5

50,0

1

10,0

10

100,0

5

22,7

10

45,4

7

31,8

22

100,0

P

0,300

Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa IMT responden tidak
berhubungan dengan tingkat pengetahuan responden. Responden dengan IMT
berbeda – beda memiliki tingkat pengetahuan cukup.

Universitas Sumatera Utara

64

4.3.2

Gambaran Sikap Diet Penurunan Berat Badan
Pengetahuan yang baik akan diikuti dengan sikap yang baik pula. Tetapi

tidak demikian yang terjadi terhadap responden New Life Gym. Dari tabel 4.2
dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden rata – rata cukup tetapi di
tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sikap responden rata – rata baik. Hal ini dapat
disebabkan karena motivasi responden dalam melakukan diet sangat besar.
Walaupun tingkat pengetahuan responden cukup tetapi mereka memilki sikap
yang baik terhadap diet penurunan berat badan.
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan Sikap
Diet Penurunan Berat Badan
No
Sikap
Jumlah
%
1
Baik
42
49,4
2
Cukup
27
31,8
3
Kurang
16
18,8
Jumlah
85
100,0
Sikap responden tentang diet penurunan berat badan baik. Karena rata –
rata responden memiliki sikap baik sebanyak 42 orang (49,4%), memiliki sikap
cukup sebanyak 27 orang (31,8%), dan memiliki sikap kurang hanya sebanyak 16
orang (18,8%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden terhadap pernyataan
positif tentang diet penurunan berat badan rata – rata menjawab sangat setuju, dan
untuk pernyataan negatif

rata – rata menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Sikap Diet Penurunan
Responden Menurut Jenis Kelamin
Sikap
Baik
Cukup
Kurang
No Jenis Kelamin
n
%
n
%
n
%
1
Laki – laki
21
47,7 13
29,6 10 22,7
2
Perempuan
21
51,2 14
34,2
6 14,6

Berat Badan

Jumlah
n
%
44
100,0
41
100,0

P

0,627

Universitas Sumatera Utara

65

Jenis kelamin responden ternyata tidak mempengaruhi sikap diet
penurunan berat badannya. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.10, baik laki – laki
maupun perempuan memiliki sikap yang baik terhadap diet penurunan berat
badan.

No
1
2
3
4

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Sikap Diet Penurunan Berat Badan
Responden Menurut Kelompok Umur
Sikap
Kelompok
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
P
Umur
n
%
n
%
n
%
n
%
40,0
100,0
< 20 tahun
4
3 30,0
3 30,0
10
52,8
100,0
20-29 tahun
28
17 32,1
8 15,1
53
50,0
100,0 0,862
30-40 tahun
9
5 27,8
4 22,2
18
25,0
100,0
> 40 tahun
1
2 50,0
1 25,0
4
Kelompok umur responden ternyata tidak berpengaruh terhadap sikap
responden. Hal ini dapat diketahui dari tabel 4.11, dapat dilhat bahwa setiap
kelompok umur memiliki sikap yang baik terhadap diet penurunan berat badan

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Sikap Diet Penurunan
Responden Menurut IMT
Sikap
Baik
Cukup
Kurang
No
IMT
n
%
n
%
n
%
BB kurang
1
0
0
1 50,0
1 50,0
tingkat berat
BB kurang
2
2 50,0
0
0
2 50,0
tingkat ringan
3
BB normal
29 61,7
12 25,5
6 12,8
BB lebih
4
6 60,0
3 30,0
1 10,0
tingkat ringan
BB lebih
5
5 22,7
11 50,0
6 12,8
tingkat berat

Berat Badan

Jumlah
n
%
2

100,0

4

100,0

47

100,0

10

100,0

22

100,0

P

0,051

Dari tabel 4.12 dapat dilihatbahwa IMT responden tidak mempengaruhi
sikap diet penurunan berat badan responden. Responden dengan IMT berbeda –
beda memiliki sikap yang baik tentang diet penurunan berat badan.

Universitas Sumatera Utara

66

4.3.3

Gambaran Tindakan Diet Penurunan Berat Badan
Dalam diet penurunan berat badan, tindakannya dapat dikategorikan

menjadi baik, cukup, kurang. Kebanyakan responden memiliki tindakan yang
baik dalam melakukan diet penurunan berat badan yaitu sebanyak 54 orang
(63,5%). Hal ini disebabkan karena kebanyakan responden memiliki sikap yang
baik terhadap diet penurunan berat badan sehingga diikuti dengan tindakan yang
baik pula.
Tabel 4.13
No
1
2
3

Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan
Tindakan Diet Penurunan Berat Badan
Tindakan Diet Penurunan Berat Badan
Jumlah
%
Baik
54
63,6
Cukup
20
23,5
Kurang
11
12,9
Jumlah
85
100,0

Dari tabel 4.13 juga dapat dilihat responden yang memiliki tindakan cukup
sebanyak 20 orang (23,5%). Dan bahkan ada responden memiliki tindakan kurang
yaitu sebanyak 11 orang (12,9%).
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Tindakan Diet Penurunan Berat Badan
Responden Menurut Jenis Kelamin
Tindakan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
P
No Jenis Kelamin
n
%
n
%
n
%
n
%
1
Laki – laki
20,5
29 65,9
9
6 13,6 44 100,0
0,786
2
Perempuan
26,8
25 61,0
11
5 12,2 41 100,0
Jenis kelamin responden tidak memengaruhi tindakan diet responden.
Laki – laki maupun perempuan sama – sama kebanyakan melakukan tindakan
baik, kemudiantindakan cukup, dandan kurang. Hal ini dapat dilihat dari tabel
4.14.

Universitas Sumatera Utara

67

No
1
2
3
4

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Tindakan Diet Penurunan Berat Badan
Responden Menurut Kelompok Umur
Tindakan
Kelompok
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
P
Umur
n
%
n
%
n
%
n
%
60,0
30,0
100,0
< 20 tahun
6
3
1 10,0
10
62,3
24,5
100,0
20-29 tahun
33
13
7 13,2
53
0,831
61,1
22,2
100,0
30-40 tahun
11
4
3 16,7
18
100,0
0
0
100,0
> 40 tahun
4
0
0
4
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa ternyata kelompok umur responden
juga tidak memengaruhi tindakan responden. Hal ini dapat dilihat dari persentase
yang melakukan tindakan yang baik ada dari kelompok umur yang
berbeda – beda.

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Tindakan Diet Penurunan
Responden Menurut IMT
Tindakan
Baik
Cukup
Kurang
No
IMT
n
%
n
%
n
%
BB kurang
1
1
50,0
0
0
1 50,0
tingkat berat
BB kurang
2
4
100,0
0
0
0
0
tingkat ringan
3
BB normal
30
63,9
12
25,5
5 10,6
BB lebih
4
7
70,0
1
10,0
2 20,0
tingkat ringan
BB lebih
5
12
54,5
7
31,9
3 13,6
tingkat berat

Berat Badan

n

Jumlah
%
2

100,0

4

100,0

47

100,0

10

100,0

22

100,0

P

0,496

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa IMT juga tidak memengaruhi tindakan
diet responden. Responden dengan IMT yang berbeda – beda kebanyakan
memiliki tindakan yang baik.

Universitas Sumatera Utara

68

4.4 Hubungan Antar Variabel
4.4.1 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap
Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

tentang

Diet

Dari tabel 4.17 berikut dapat dilihat bahwa pengetahuan diet penurunan
berat badan anggota New Life Gym tidak memengaruhi sikap diet penurunan
berat badan anggota.
Tabel 4.17

No
1
2
3

Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap tentang Diet
Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym
Sikap
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
P
Pengetahuan
n
%
n
%
n
%
n
%
Baik
13,0
26,1
100,0
14 60,8
3
6
23
Cukup
34,1
14,6
100,0 0,134
21 51,2
14
6
41
Kurang
47,6
19,0
100,0
7 33,3
10
4
21

Setelah dilakukan uji Chi square untuk melihat hubungan antara
pengetahuan dan sikap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym
ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap
diet penurunan berat badan. P > 0,05 yaitu P= 0,134.
4.4.2

Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Diet Penurunan
Berat Badan Anggota New Life Gym
Dari tabel 4.18 berikut dapat dilihat bahwa pengetahuan diet penurunan

berat badan anggota New Life Gym tidak memengaruhi tindakan diet penurunan
berat badan anggota.

No
1
2
3

Tabel 4.18 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Diet
Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym
Tindakan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
P
Pengetahuan
n
%
n
%
n
%
n
%
Baik
21,7
100,0
13 56,5
5
5 21,7
23
Cukup
26,8
7,3
100,0
27 65,8
11
3
41
0,549
Kurang
19,0
100,0
14 66,7
4
3 14,3
21

Universitas Sumatera Utara

69

Setelah dilakukan uji Chi square untuk melihat hubungan antara
pengetahuan dan tindakan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym
ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap
diet penurunan berat badan. P > 0,05 yaitu P= 0,549.
4.4.3

Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Diet Penurunan Berat
Badan Anggota New Life Gym
Dari tabel 4.19 berikut dapat dilihat bahwa sikap diet penurunan berat

badan anggota New Life Gym tidak memengaruhi tindakan diet penurunan berat
badan anggota.
Tabel 4.19

No
1
2
3

Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Diet Penurunan
Berat Badan Anggota New Life Gym
Tindakan
Baik
Cukup
kurang
Jumlah
P
Sikap
n
%
n
%
n
%
n
%
Baik
26,1
100,0
26 61,9
11
5 11,9
42
Cukup
14,8
100,0 0,761
19 70,3
4
4 14,8
27
Kurang
31,2
100,0
9 56,2
5
2 12,5
16
Setelah dilakukan uji Chi square untuk melihat hubungan antara sikap dan

tindakan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym ternyata tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap

diet

penurunan berat badan. P > 0,05 yaitu P= 0,761.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anggota New Life
Gym atau sebanyak 48,2% memiliki pengetahuan yang cukup tentang diet
penurunan berat badan, kemudian hanya sebanyak 27,1% yang memiliki
pengetahuan yang baik tentang diet penurunan berat badan, dan sebanyak 24,7%
memiliki pengetahuan kurang tentang diet penurunan berat badan.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan
seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan
tindakan terhadap masalah yang dihadapi (Widodo, 2006).
Tingkat pengetahuan anggota New Life Gym tentang diet penurunan berat
badan tergolong menengah ke bawah disebabkan karena sumber informasi yang
didapatkan anggota New Life Gym tentang diet penurunan berat badan salah.
Pengetahuan tentang diet pada anggota fitness dipengaruhi oleh media massa.
Berbagai media massa memberikan informasi berbagai cara untuk menurunkan
berat badan dengan melakukan berbagai macam diet dan tips-tipsnya. Semua
informasi tersebut mudah diakses dan diserap oleh anggota fitness, pengetahuan
tersebut merupakan acuan bagi mereka untuk menerapkan diet penurunan berat
badan. Persepsi anggota fitness tentang pengetahuan diet sangatlah bersifat
subjektif, mereka akan memilih cara yang lebih efektif dan cepat menurunkan

70
Universitas Sumatera Utara

71

berat badan, hal ini akan mengakibatkan anggota fitness tidak tercukupi
kebutuhan gizinya (Dwyer, 1967).
Tabel 4.6, 4.7, dan 4.8 menunjukkan pengaruh karakteristik anggota New
Life Gym terhadap pengetahuan diet penurunan berat badan. Dari hasil
pengetahuan dapat dilihat bahwa karakteristik anggota New Life Gym berupa
jenis kelamin, umur, dan IMT anggota New Life Gym tidak memiliki pengaruh
terhadap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym.
Anggota New Life Gym dengan pengetahuan baik paling banyak dari
anggota New Life Gym yang berumur 30 – 40 tahun (38,9%). Pada usia dewasa
nutrisi dibutuhkan untuk perbaikan jaringan yang rusak, serta energi diperlukan
untuk aktivitas yang cukup tinggi di usia produktif antara umur 25 – 40 tahun
(Aulina,2001). Oleh karena kebutuhan energi yang tinggi di usia produktif
mengharuskan anggota New Life Gym dewasa memiliki pengetahuan yang baik
tentang diet penurunan berat badan. Dan anggota New Life Gym dengan
pengetahuan cukup paling banyak dari anggota New Life Gym yang berumur
18-19 tahun (60,0%).
IMT anggota New Life Gym juga tidak berpengaruh terhadap pengetahuan
diet penurunan berat badan anggota New Life Gym. Hal ini tentunya berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra (2013) terhadap anggota fitness
center di Gadjah Mada Medical Center untuk melihat hubungan antara

pengetahuan diet terhadap IMT anggota, hasil dari penelitian tersebut adalah
terdapat hubungan yang siginifikan antara tingkat pengetahuan diet dengan Indeks
Massa Tubuh (IMT) Member Fitness Center di Gadjah Mada Medical Center

Universitas Sumatera Utara

72

(GMC) Health Center , pengetahuan diet memberikan sumbangan sebesar 31,8 %
terhadap indeks masaa tubuh, sisanya sebesar 68,2 % dipengaruhi faktor lain,
seperti aktivitas fisik, pola istirahat dan management stress. Akan tetapi dari hasil
penelitian, dapat dilihat bahwa anggota New Life Gym dengan pengetahuan
cukup berasal dari IMT berbeda – beda, bahkan dari IMT kurus tingkat berat. Hal
ini disebabkan karena kebanyakan orang kurang memahami seperti apa tubuh
yang gemuk, normal maupun kurus yang sebenarnya akibat pengetahuan diet
yang kurang (Rickert, 1996). Oleh karena itu walaupun anggota New Life Gym
ada memiliki IMT kurus sebanyak 7,1% namun mereka memiliki pengetahuan
yang cukup bahkan baik tentang diet penurunan berat badan.
5.2 Sikap Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym
Informasi mengenai diet memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya
sikap, termasuk sikap dan perilaku dalam mempraktekkan diet penurunan berat
badan,

sehingga

akan

berpengaruh

pula

pada

keadaan

gizi

individu

(Rickert, 1996). Sikap adalah predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan
suatu perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis
yang murni dari individu, tetapi sikap lebih merupakan proses kesadaran yang
sifatnya individual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan yang cukup bahkan
kurang tidak selalu mengikuti sikap yang cukup dan kurang pula. Ketika anggota
New Life Gym memiliki pengetahuan tentang diet penurunan berat badan yang
cukup yaitu sebesar 48,2% tetapi memiliki sikap penurunan berat badan yang
baik yaitu sebanyak 49,4%. Kemudian dapan dilihat juga pada tabel 4.7 bahwa

Universitas Sumatera Utara

73

anggota New Life Gym yang memilki sikap cukup sebanyak 31,8%, dan anggota
New Life Gym yang memiliki sikap kurang sebanyak 18,8%.
Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku,
namun ada hubungan positif antara keduanya dalam sejumlah penelitian.
Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu tindakan
kesehatan terjadi, tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan
terjadi kecuali apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk
memotivasinya bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya. Isyarat yang
cukup kuat inilah yang disebut dengan sikap (Azwar, 2002). Peneliti
menyimpulkan dari pernyataan Azwar (2002) bahwa pengetahuan belum tentu
memengaruhi sikap seseorang, akan tetapi sikap seseorang pasti memengaruhi
tindakannya.
Tabel 4.10, 4.11, dan 4.12 menunjukkan pengaruh karakteristik anggota
New Life Gym terhadap sikap diet penurunan berat badan. Dari hasil pengetahuan
dapat dilihat bahwa karakteristik anggota New Life Gym berupa jenis kelamin,
umur, dan IMT anggota New Life Gym tidak berpengaruh terhadap sikap diet
penurunan berat badan anggota New Life Gym.
5.3 Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym
Seseorang akan melakukan suatu tindakan apabila ia menilai tindakan
tersebut positif dan percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya. Dalam
teori perilaku terencana keyakinan-keyakinan berpengaruh pada sikap terhadap
perilaku tertentu, pada norma-norma subjektif dan pada kontrol perilaku yang

Universitas Sumatera Utara

74

dihayati yang akan menentukan apakah perilaku yang bersangkutan akan
dilakukan atau tidak (Azwar, 2002).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap yang baik diikuti oleh tindakan
yang baik. Dapat dilihat dari tabel 4.12 bahwa kebanyakan anggota New Life
Gym memiliki tindakan yang baik yaitu dengan cenderung melakukan melakukan
diet sehat sebanyak 63,6%, yang memiliki tindakan cukup dengan cenderung
melakukan diet tidak sehat adalah sebanyak 23,5%, dan yang memiliki tindakan
kurang dengan cenderung melakukan diet ekstrim sebanyak 12,9%.
Kebanyakan anggota New Life Gym memang melakukan diet sehat tetapi
yang sangat disayangkan tidak sedikit juga anggota New Life Gym yang
melakukan diet ekstrim. Hal ini juga yang terjadi pada penelitian yang dilakukan
oleh Yuanita dan Sukamto (2013) pada anggota salah satu fitness center di
Surabaya terdapat 40 % remaja putri dan 51 % wanita dewasa mengonsumsi pil
pelangsing, kemudian terdapat 3,5 % remaja putri dan

23 % wanita dewasa

mengonsumsi jamu pelangsing, dan terakhir terdapat 4 % wanita dewasa
melakukan perawatan di klinik pelangsingan.
Diet ekstrim sangat tidak disarankan ketika melakukan penurunan berat
badan karena dampak yang ditimbulkan dari diet ekstrim juga tidak sedikit.
Bahaya dari mempraktikkan diet ekstrim adalah lemah konsentrasi, mengalami
gangguan tidur, periode menstruasi terganggu, retardasi pertumbuhan fisik dan
seksual, meningkatnya penggunaan rokok, alkohol dan obat-obatan serta 8 kali
lebih beresiko mengalami perilaku makan menyimpang seperti anorexia nervosa
dan bulimia nervosa. Beberapa anggota New Life Gym yang melakukan diet tidak

Universitas Sumatera Utara

75

sehat dan diet ekstrim disebabkan karena memiliki pengetahuan dan sikap yang
kurang tentang diet penurunan berat badan, namum ada juga anggota New Life
Gym dengan pengetahuan baik tetap saja melakuakan diet ekstrim karena ingin
mendapatkan berat badan yang berkurang dalam waktu singkat.
Tabel 4.4 juga menunjukkan pengaruh jumlah kalori harian anggota New
Life Gym terhadap IMT anggota New Life Gym. Dapat dilihat bahwa hasil
menunjukkan tidak ada hubungan antara jumlah kalori harian anggota dengan
IMT anggota. Hal ini dapat dilihat IMT sangat kurus dan kurus sebagian besar
(100%) memiliki IMT >1500 kkal. Kemudian pada anggota dengan IMT sangat
gemuk masih ada (4,5) yang memiliki jumlah kalori