Gambaran Perilaku Diet Penurunan Berat Badan Anggota Fitness Center New Life Gym Lippomall Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh yang sehat, bentuk tubuh dan berat badan ideal merupakan impian
hampir setiap orang, namun tidak semua orang dapat mewujudkan impian
tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh dan berat
badan ideal yang diinginkan. Upaya yang sering dilakukan orang untuk
mendapakan bentuk tubuh yang ideal antara lain adalah melakukan olahraga
kebugaran (fitness) dan mengatur pola makan (diet).
Salah satu olahraga yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat adalah
fitness (olahraga kebugaran). Tujuan utama masyarakat melakukan fitness adalah
untuk mendapatkan tubuh yang bugar, bentuk tubuh yang ideal, dan berat badan
normal. Hal ini dapat terlihat dari maraknya pusat-pusat kebugaran (fitness center )
yang ada di berbagai wilayah, bahkan saat ini pun fitness center telah umum
ditemukan di pusat perbelanjaan atau mall.
Beberapa tahun terakhir jumlah fitness center cenderung meningkat,
seperti yang dilaporkan dalam media massa yakni terdapat sekitar 600 - 3000
tempat fitness (tidak termasuk fitness center yang besar) dan anggota fitness
center mencapai sekitar 3 juta orang di Sao Paulo tahun 1998 (Sari, 2008).
Corbin (2002) juga mengatakan bahwa jumlah klub kesehatan dan kebugaran
telah meningkat lebih dari 100% sejak tahun 1982.
Sugiarto (2003) memaparkan karakteristik anggota fitness antara lain;
1) usia. Karakteristik anggota fitness center menurut usia yaitu berkisar antara
1
Universitas Sumatera Utara
2
usia 18 - 56 tahun. Bahkan usia lebih dari 56 tahun juga masih sering dijumpai
menjadi anggota. Usia terbanyak anggota yaitu usia 15 – 25 tahun dan 31 – 40
tahun (usia remaja dan dewasa). 2) jenis kelamin. Karakteristik anggota yang
mengikuti latihan fitness lebih banyak wanita dibandingkan laki laki.
Berhubungan dengan tujuan mengikuti fitness untuk menurunkan berat badan.
Alasan lain yaitu wanita lebih mempunyai arti untuk mengikuti program fitness
yaitu menjaga kelangsingan dan kebugaran tubuh. 3) pekerjaan. Anggota yang
mengikuti fitness pada umumnya adalah mahasiswa dan yang lainnya adalah ibu
rumah tangga dan pegawai negeri serta pegawai swasta. 4) program yang dipilih.
Program yang banyak dipilih atau sebagian besar anggota pada umunya adalah
memilih program penurunan berat badan. Disamping program-program yang lain
yang ada di klub kebugaran. 5) frekuensi latihan. Rata - rata fekuensi latihan
anggota adalah 3 kali/minggu.
Melihat dari karakteristik tersebut, anggota fitness didominasi oleh wanita
antara usia remaja dan dewasa dengan tujuan menurunkan berat badan. Akan
tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa laki- laki juga banyak yang menjadi
anggota fitness dengan tujuan yang sama. Sebagai contoh jumlah pria yang
tercatat sebagai anggota tempat latihan kebugaran di Inggris meningkat sebanyak
49% selama enam tahun (Batty, 2000).
Tujuan untuk mendapatkan tubuh bugar dan berat badan yang ideal tidak
akan tercapai hanya dengan olahraga saja, pengaturan makan (diet) juga sangat
berperan penting dalam menurunkan berat badan. Penelitian yang dilakukan oleh
Yuanita dan Sukamto (2013) terhadap 150 wanita anggota salah satu fitness
Universitas Sumatera Utara
3
center di Surabaya menunjukkan usaha lain yang paling banyak dilakukan untuk
menurunkan berat badan oleh subjek remaja (40%), dewasa awal (32%), dan
dewasa madya (29%) selain mengikuti olahraga di fitness center yaitu diet
penurunan berat badan.
Kim dan Lennon (2006) menjelaskan bahwa diet mencakup pola -pola
perilaku bervariasi dari pemilihan makanan yang baik untuk kesehatan sampai
pembatasan
sangat
ketat
akan
konsumsi
kalori.
Wirakusumah
(2001)
menambahkan diet juga bisa didefinisikan sebagai pengaturan makanan yang
dianjurkan untuk tujuan tertentu. Pengaturan makanan ini dalam hal ini adalah
membatasi jumlah asupan makanan yang dibutuhkan tubuh yang bersangkutan
sehingga terjadi keseimbangan energi.
Menurut Calhoun (1995), pada tahun 1984 suatu perusahaan riset pasar
melaporkan dengan pasti bahwa sebanyak 30% dari wanita Amerika dan 16% pria
melakukan diet. Data nasional di Amerika juga menyatakan bahwa, sekitar 44%
wanita mencoba untuk menurunkan berat badan mereka dan sisanya kurang lebih
26% wanita mencoba mempertahankan berat badan mereka. Berdasarkan data
tersebut lebih dari dua pertiga wanita dimana mayoritas berat badan mereka
normal, tapi mereka semua aktif mengendalikan berat badan mereka
(French, et al, 1995). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dion (2008) terhadap
120 responden di Surabaya, membuktikan bahwa sekitar 60% responden merasa
tidak puas terhadap sosok tubuhnya dan melakukan diet untuk mendapatkan tubuh
yang ideal, sedangkan sisanya kurang lebih 39% responden merasa puas terhadap
sosok tubuhnya dan mencoba mempertahankan berat badan mereka.
Universitas Sumatera Utara
4
Melakukan diet penurunan berat badan berarti membatasi dengan cermat
konsumsi kalori atau jenis makanan tertentu, selama dilakukan dengan
proporsional dengan memperhatikan kebutuhan tubuh, diet dapat membuat berat
badan berkurang dan tubuh tetap sehat. Akan tetapi jika dilakukan secara
sembarangan dapat berakibat fatal. Kesalahan dalam menerapkan diet penurunan
berat badan dapat mengurangi peluang seseorang untuk mencapai tujuannya dan
bahkan dapat membahayakan kesehatan.
Beberapa pakar gizi menemukan beberapa praktek diet penurunan berat
badan yang beredar di masyarakat memiliki aturan yang bertentangan dengan
ilmu gizi, seperti penurunan berat badan secara drastis dalam waktu yang sangat
singkat. Karena menurut Sulistiyoningsih (2010), diet penurunan berat badan
yang dilakukan oleh kebanyakan orang umumnya adalah pengaturan makan yang
salah tanpa pengawasan dari dokter atau ahli gizi sehingga zat gizi yang
dibutuhkan tidak terpenuhi. Banyak pakar kesehatan yang menyalahkan program
diet yang akhir-akhir ini mengakibatkan peningkatan terjadinya anoreksia atau
kegagalan makan yang kronis, yang mengakibatkan setengah kelaparan, dan
terjadinya bulimia, dengan usaha memuntahkan kembali, berpuasa, atau
penyalahgunaan obat pencahar berlebihan (Calhoun, 1995).
Survei yang dilakukan Horm dan Anderson menunjukkan bahwa 40%
perempuan
melakukan
pengurangan
berat
badan
secara
tidak
sehat
(Grogan, 2008). Penelitian di Amerika yang dilakukan oleh Chalasani dan
Fischer (2008) juga menyebutkan bahwa subjek yang melakukan South Beach
Diet mengalami penurunan berat badan sebanyak 16 kg dalam waktu 3 minggu
Universitas Sumatera Utara
5
dengan diagnosis ketoasidosis karena diet ini membatasi karbohidrat secara
berlebihan. Kemudian sebuah survei yang dilakukan oleh Psikolog Ilyas
Sukarmadijaya terhadap 300 orang wanita muda berusia 22 - 35 tahun di Jakarta
mengungkapkan bahwa 60% wanita mengalami gangguan pola makan yang tidak
teratur yaitu menghindari sarapan pagi dengan tujuan diet penurunan berat badan
(Puspitaningrum, 2010).
Banyak praktek diet kontroversi lainnya beredar sangat cepat di
masyakarat khususnya di kalangan olahragawan dan anggota fitness center ,
karena menurut Pereira (2003) Secara umum rata-rata orang mengujungi fitness
center adalah orang individu dengan pendidikan tinggi, memiliki motivasi untuk
berlatih fitness dan menerapakan diet makanan seimbang atau mengonsumsi
makanan bergizi serta selalu mengetahui informasi terbaru tentang gizi dan
aktivitas fisik. Sehingga dikhawatirkan mereka akan menerapkan diet - diet salah
yang beredar dari informasi yang salah.
Anggota fitness center yang menjadi perhatian penulis adalah anggota
New Life Gym Lippo Mall Medan. New Life Gym Lippo Mall merupakan salah
satu fitness center besar yang berada dalam pusat perbelanjaan Lippo Mall
Medan. Terletak di Jalan Imam Bonjol, Suka Damai, Medan Polonia, Medan.
Anggota yang terdaftar di New Life Gym Lippo Mall cukup banyak, termasuk
anggota tetap dan trial berjumlah lebih dari 500 orang. Kebanyakan anggota di
New Life Gym Lippo Mall berasal dari tingkat pendidikan menengah ke atas yang
terdiri dari mahasiswa dan pegawai. Dengan tingkat pendidikan tinggi anggota
New Life Gym Lippo Mall merupakan orang-orang yang peka terhadap informasi
Universitas Sumatera Utara
6
olahraga dan diet. Mereka mendapatkan informasi diet dari berbagai sumber
sehingga dikhawatirkan mereka mendapatkan informasi diet yang salah dari
sumber yang salah.
Berdasarkan wawancara pendahuluan kepada 7 orang anggota New Life
Gym, 4 diantaranya pernah menerapkan salah satu diet penurunan berat badan.
Mereka mengatakan lebih banyak mendapatkan informasi tentang diet dari media
massa seperti televisi, media sosial seperti facebook dan instagram serta dari
internet, pelaku diet pertama melakukan diet penurunan berat badan tanpa
sarapan, makan siang dengan nasi, dan makan malam dengan buah. Pelaku diet ini
mendapati keluhan badan lemas dan diare. Pelaku diet kedua menerapkan diet
mayo (diet tanpa garam) dan mendapati keluhan sering dehidrasi dan badan
lemas. Sedangkan pelaku diet lain mendapati keluhan badan lemas dan mudah
ngantuk.
1.2 Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah untuk penelitian
ini adalah maraknya upaya – upaya yang dilakukan masyarakat untuk
mendapatkan berat badan yang ideal seperti melakukan olahraga kebugaran
(fitness),
melakukan diet atau melakukan keduanya. Hal ini terlihat dari
banyaknya orang yang mendaftar di pusat kebugaran (fitness center) sebagai
anggota kemudian menerapkan diet penurunan berat badan sekaligus selama masa
pelatihan kebugaran. Tetapi pada kenyataannya, hasil yang didapatkan dari
berlatih fitness dan praktek diet penurunan berat badan tidak sesuai dengan
harapan bahkan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu penulis ingin
Universitas Sumatera Utara
7
mengetahui perilaku diet penurunan berat badan yang diterapkan oleh anggota
fitness center.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran perilaku diet penurunan berat badan anggota
fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan anggota fitness center New Life Gym
Lippo Mall Medan tentang diet penurunan berat badan.
b. Untuk mengetahui sikap anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall
Medan tentang diet penurunan berat badan.
c. Untuk mengetahui jenis-jenis diet penurunan berat badan yang dipraktekkan
oleh anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak sebagai
berikut:
a. Bagi anggota
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan mengenai cara diet
penurunan berat badan yang sehat dan benar, sehingga tidak terjadi kesalahankesalahan dalam mempraktikkan diet penurunan berat badan oleh anggota New
Life Gym Lippo Mall Medan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
8
b. Bagi perusahaan
Memberikan sumbangan pemikiran tentang perilaku diet anggota, sehingga
informasi tersebut dapat digunakan untuk pertimbangan dan bahan evaluasi
apakah diperlukan seorang konsultan gizi.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh yang sehat, bentuk tubuh dan berat badan ideal merupakan impian
hampir setiap orang, namun tidak semua orang dapat mewujudkan impian
tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh dan berat
badan ideal yang diinginkan. Upaya yang sering dilakukan orang untuk
mendapakan bentuk tubuh yang ideal antara lain adalah melakukan olahraga
kebugaran (fitness) dan mengatur pola makan (diet).
Salah satu olahraga yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat adalah
fitness (olahraga kebugaran). Tujuan utama masyarakat melakukan fitness adalah
untuk mendapatkan tubuh yang bugar, bentuk tubuh yang ideal, dan berat badan
normal. Hal ini dapat terlihat dari maraknya pusat-pusat kebugaran (fitness center )
yang ada di berbagai wilayah, bahkan saat ini pun fitness center telah umum
ditemukan di pusat perbelanjaan atau mall.
Beberapa tahun terakhir jumlah fitness center cenderung meningkat,
seperti yang dilaporkan dalam media massa yakni terdapat sekitar 600 - 3000
tempat fitness (tidak termasuk fitness center yang besar) dan anggota fitness
center mencapai sekitar 3 juta orang di Sao Paulo tahun 1998 (Sari, 2008).
Corbin (2002) juga mengatakan bahwa jumlah klub kesehatan dan kebugaran
telah meningkat lebih dari 100% sejak tahun 1982.
Sugiarto (2003) memaparkan karakteristik anggota fitness antara lain;
1) usia. Karakteristik anggota fitness center menurut usia yaitu berkisar antara
1
Universitas Sumatera Utara
2
usia 18 - 56 tahun. Bahkan usia lebih dari 56 tahun juga masih sering dijumpai
menjadi anggota. Usia terbanyak anggota yaitu usia 15 – 25 tahun dan 31 – 40
tahun (usia remaja dan dewasa). 2) jenis kelamin. Karakteristik anggota yang
mengikuti latihan fitness lebih banyak wanita dibandingkan laki laki.
Berhubungan dengan tujuan mengikuti fitness untuk menurunkan berat badan.
Alasan lain yaitu wanita lebih mempunyai arti untuk mengikuti program fitness
yaitu menjaga kelangsingan dan kebugaran tubuh. 3) pekerjaan. Anggota yang
mengikuti fitness pada umumnya adalah mahasiswa dan yang lainnya adalah ibu
rumah tangga dan pegawai negeri serta pegawai swasta. 4) program yang dipilih.
Program yang banyak dipilih atau sebagian besar anggota pada umunya adalah
memilih program penurunan berat badan. Disamping program-program yang lain
yang ada di klub kebugaran. 5) frekuensi latihan. Rata - rata fekuensi latihan
anggota adalah 3 kali/minggu.
Melihat dari karakteristik tersebut, anggota fitness didominasi oleh wanita
antara usia remaja dan dewasa dengan tujuan menurunkan berat badan. Akan
tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa laki- laki juga banyak yang menjadi
anggota fitness dengan tujuan yang sama. Sebagai contoh jumlah pria yang
tercatat sebagai anggota tempat latihan kebugaran di Inggris meningkat sebanyak
49% selama enam tahun (Batty, 2000).
Tujuan untuk mendapatkan tubuh bugar dan berat badan yang ideal tidak
akan tercapai hanya dengan olahraga saja, pengaturan makan (diet) juga sangat
berperan penting dalam menurunkan berat badan. Penelitian yang dilakukan oleh
Yuanita dan Sukamto (2013) terhadap 150 wanita anggota salah satu fitness
Universitas Sumatera Utara
3
center di Surabaya menunjukkan usaha lain yang paling banyak dilakukan untuk
menurunkan berat badan oleh subjek remaja (40%), dewasa awal (32%), dan
dewasa madya (29%) selain mengikuti olahraga di fitness center yaitu diet
penurunan berat badan.
Kim dan Lennon (2006) menjelaskan bahwa diet mencakup pola -pola
perilaku bervariasi dari pemilihan makanan yang baik untuk kesehatan sampai
pembatasan
sangat
ketat
akan
konsumsi
kalori.
Wirakusumah
(2001)
menambahkan diet juga bisa didefinisikan sebagai pengaturan makanan yang
dianjurkan untuk tujuan tertentu. Pengaturan makanan ini dalam hal ini adalah
membatasi jumlah asupan makanan yang dibutuhkan tubuh yang bersangkutan
sehingga terjadi keseimbangan energi.
Menurut Calhoun (1995), pada tahun 1984 suatu perusahaan riset pasar
melaporkan dengan pasti bahwa sebanyak 30% dari wanita Amerika dan 16% pria
melakukan diet. Data nasional di Amerika juga menyatakan bahwa, sekitar 44%
wanita mencoba untuk menurunkan berat badan mereka dan sisanya kurang lebih
26% wanita mencoba mempertahankan berat badan mereka. Berdasarkan data
tersebut lebih dari dua pertiga wanita dimana mayoritas berat badan mereka
normal, tapi mereka semua aktif mengendalikan berat badan mereka
(French, et al, 1995). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dion (2008) terhadap
120 responden di Surabaya, membuktikan bahwa sekitar 60% responden merasa
tidak puas terhadap sosok tubuhnya dan melakukan diet untuk mendapatkan tubuh
yang ideal, sedangkan sisanya kurang lebih 39% responden merasa puas terhadap
sosok tubuhnya dan mencoba mempertahankan berat badan mereka.
Universitas Sumatera Utara
4
Melakukan diet penurunan berat badan berarti membatasi dengan cermat
konsumsi kalori atau jenis makanan tertentu, selama dilakukan dengan
proporsional dengan memperhatikan kebutuhan tubuh, diet dapat membuat berat
badan berkurang dan tubuh tetap sehat. Akan tetapi jika dilakukan secara
sembarangan dapat berakibat fatal. Kesalahan dalam menerapkan diet penurunan
berat badan dapat mengurangi peluang seseorang untuk mencapai tujuannya dan
bahkan dapat membahayakan kesehatan.
Beberapa pakar gizi menemukan beberapa praktek diet penurunan berat
badan yang beredar di masyarakat memiliki aturan yang bertentangan dengan
ilmu gizi, seperti penurunan berat badan secara drastis dalam waktu yang sangat
singkat. Karena menurut Sulistiyoningsih (2010), diet penurunan berat badan
yang dilakukan oleh kebanyakan orang umumnya adalah pengaturan makan yang
salah tanpa pengawasan dari dokter atau ahli gizi sehingga zat gizi yang
dibutuhkan tidak terpenuhi. Banyak pakar kesehatan yang menyalahkan program
diet yang akhir-akhir ini mengakibatkan peningkatan terjadinya anoreksia atau
kegagalan makan yang kronis, yang mengakibatkan setengah kelaparan, dan
terjadinya bulimia, dengan usaha memuntahkan kembali, berpuasa, atau
penyalahgunaan obat pencahar berlebihan (Calhoun, 1995).
Survei yang dilakukan Horm dan Anderson menunjukkan bahwa 40%
perempuan
melakukan
pengurangan
berat
badan
secara
tidak
sehat
(Grogan, 2008). Penelitian di Amerika yang dilakukan oleh Chalasani dan
Fischer (2008) juga menyebutkan bahwa subjek yang melakukan South Beach
Diet mengalami penurunan berat badan sebanyak 16 kg dalam waktu 3 minggu
Universitas Sumatera Utara
5
dengan diagnosis ketoasidosis karena diet ini membatasi karbohidrat secara
berlebihan. Kemudian sebuah survei yang dilakukan oleh Psikolog Ilyas
Sukarmadijaya terhadap 300 orang wanita muda berusia 22 - 35 tahun di Jakarta
mengungkapkan bahwa 60% wanita mengalami gangguan pola makan yang tidak
teratur yaitu menghindari sarapan pagi dengan tujuan diet penurunan berat badan
(Puspitaningrum, 2010).
Banyak praktek diet kontroversi lainnya beredar sangat cepat di
masyakarat khususnya di kalangan olahragawan dan anggota fitness center ,
karena menurut Pereira (2003) Secara umum rata-rata orang mengujungi fitness
center adalah orang individu dengan pendidikan tinggi, memiliki motivasi untuk
berlatih fitness dan menerapakan diet makanan seimbang atau mengonsumsi
makanan bergizi serta selalu mengetahui informasi terbaru tentang gizi dan
aktivitas fisik. Sehingga dikhawatirkan mereka akan menerapkan diet - diet salah
yang beredar dari informasi yang salah.
Anggota fitness center yang menjadi perhatian penulis adalah anggota
New Life Gym Lippo Mall Medan. New Life Gym Lippo Mall merupakan salah
satu fitness center besar yang berada dalam pusat perbelanjaan Lippo Mall
Medan. Terletak di Jalan Imam Bonjol, Suka Damai, Medan Polonia, Medan.
Anggota yang terdaftar di New Life Gym Lippo Mall cukup banyak, termasuk
anggota tetap dan trial berjumlah lebih dari 500 orang. Kebanyakan anggota di
New Life Gym Lippo Mall berasal dari tingkat pendidikan menengah ke atas yang
terdiri dari mahasiswa dan pegawai. Dengan tingkat pendidikan tinggi anggota
New Life Gym Lippo Mall merupakan orang-orang yang peka terhadap informasi
Universitas Sumatera Utara
6
olahraga dan diet. Mereka mendapatkan informasi diet dari berbagai sumber
sehingga dikhawatirkan mereka mendapatkan informasi diet yang salah dari
sumber yang salah.
Berdasarkan wawancara pendahuluan kepada 7 orang anggota New Life
Gym, 4 diantaranya pernah menerapkan salah satu diet penurunan berat badan.
Mereka mengatakan lebih banyak mendapatkan informasi tentang diet dari media
massa seperti televisi, media sosial seperti facebook dan instagram serta dari
internet, pelaku diet pertama melakukan diet penurunan berat badan tanpa
sarapan, makan siang dengan nasi, dan makan malam dengan buah. Pelaku diet ini
mendapati keluhan badan lemas dan diare. Pelaku diet kedua menerapkan diet
mayo (diet tanpa garam) dan mendapati keluhan sering dehidrasi dan badan
lemas. Sedangkan pelaku diet lain mendapati keluhan badan lemas dan mudah
ngantuk.
1.2 Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah untuk penelitian
ini adalah maraknya upaya – upaya yang dilakukan masyarakat untuk
mendapatkan berat badan yang ideal seperti melakukan olahraga kebugaran
(fitness),
melakukan diet atau melakukan keduanya. Hal ini terlihat dari
banyaknya orang yang mendaftar di pusat kebugaran (fitness center) sebagai
anggota kemudian menerapkan diet penurunan berat badan sekaligus selama masa
pelatihan kebugaran. Tetapi pada kenyataannya, hasil yang didapatkan dari
berlatih fitness dan praktek diet penurunan berat badan tidak sesuai dengan
harapan bahkan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu penulis ingin
Universitas Sumatera Utara
7
mengetahui perilaku diet penurunan berat badan yang diterapkan oleh anggota
fitness center.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran perilaku diet penurunan berat badan anggota
fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan anggota fitness center New Life Gym
Lippo Mall Medan tentang diet penurunan berat badan.
b. Untuk mengetahui sikap anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall
Medan tentang diet penurunan berat badan.
c. Untuk mengetahui jenis-jenis diet penurunan berat badan yang dipraktekkan
oleh anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak sebagai
berikut:
a. Bagi anggota
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
anggota fitness center New Life Gym Lippo Mall Medan mengenai cara diet
penurunan berat badan yang sehat dan benar, sehingga tidak terjadi kesalahankesalahan dalam mempraktikkan diet penurunan berat badan oleh anggota New
Life Gym Lippo Mall Medan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
8
b. Bagi perusahaan
Memberikan sumbangan pemikiran tentang perilaku diet anggota, sehingga
informasi tersebut dapat digunakan untuk pertimbangan dan bahan evaluasi
apakah diperlukan seorang konsultan gizi.
Universitas Sumatera Utara