Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah Depernas-01 Bab-07

BAB 7.
TENAGA LISTRIK
Pendahuluan
Permintaan akan tenaga listrik hingga tahun
1934 sedikit sekali,
antara tahun 1934 dan 1940 penambahan 7%
tiap tahunnja. Pada tahun 1949 Indonesia
adalah negara jang mempergunakan
tenaga listrik per capita jang terendah.
Didalam daftar 1 dilukiskan keadaan listrik pada
tahun 1949;

Daftar 1.
Daerah

Djawa Barat

Timur
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi

Maluku
Nusa Tenggara
Djumlah

Penduduk

14.600.000
17.200.000
18.000.000
11.300.000
3.300.000
11.400.000

75.800.000

Prodttksl Produksi
Djumlah Produksi rata-rata
ratadlm. Kwh, untuk
pemaka (ribu)
pemakai percapit

i
dim, Kwh.
a
dim. Kwh.
90.000 200.000
2.220
13,6
40.000 46.000
1.150
2,6
44.000
73.000
1.660
4,1
32.000
37.000
1.157
3,2
11.000 12.000
1.091

3,6
19.000

19.000 .

236.000 387.000

1:000

1.650

1,6

4,6

Konsumsi rata-rata per capita dalam tahun 1949
dibeberapa negara terdapat; di Italia 410 Kwh, di
Inggeris
814
Kwh,,

di
Amerika 1.990 Kwh dan di Canada 3.430 Kwh, angka
maim untuk Indonesia hanja 4,6 Kwh.
Di Indonesia terdapat tjukup bahan-bahan mentah
dan,
pula
tjukup buruh jang diperlukan, tetapi membangun
industri
djuga
sangat diperlukan sjarat2 lain, jaitu tenaga listrik
jang
sekarang
sudah sangat terasa kekurangannja. Sudah disebut ,

diatas, bahwa penambahan sebelum
adalah 7% tiap tahun. Dalam lima

94

perang


tahun .1950 — 1954 produksi mendjadi kurang
lebih dua kali, berarti penambahan tiap tahun
adalah 16%, tetapi kekurangan masih tetap sangat
terasa,
sehingga
perlu
diadakan
tindakantindakan pembatasan.
Pada tahun 1954 produksi per capita di
Indonesia
adalah
10 Kwh sedang terdapat di India 22 Kwh, di Filipina
35
Kwh,
di Djepang 704 Kwh:
Dibawah ini diterangkan daftar produksi tenaga
listrik pada tahun 1954 diseluruh Indonesia :
Djawa
Kwh

649.0000

Sumatra
Kwh
95.000.00
0

Sulawesi
Kwh
41.000.00
0

Kalimant
an
Kwh
18.000.00
0

Pulau2
lain

Kwh
9.000.0
00

Djumlah
Kwh
812.000.0
00

Rentjana Lima Tahun untuk pembangkitan tenaga
listrik,
Dalam penjusunan Rentjana Lima Tahun ini, kita
harus mendasarkan pada keadaan-keadaan dan
kesanggupan-kesanggupan
jang ada pada diri kita. Keadaan-keadaan dan
kesanggupankesanggupan tersebut terutama berupa
tenaga-tenaga
jang
ahli
dan berpengalaman, untuk membangunkan projekprojek

jang
besar ini.
Dan disamping itu, kebidjaksanaan mengenai
pembangunan tenaga listrik ini, ialah kita terutama
harus mengedjar kekurangan-kekurangan jang
sedang dihadapi. Dari sebab-sebab tersebut, maka
pembangunan-pembangunan
projek
untuk
tenaga
listrik
ini, terutama projek-projek jang besar-besar jang
dibangunkan dalam Rentjana Lima Tahun ini.
Dan dalam masa lima tahun ini, sebelum projekprojek jang besar selesai, maka untuk menutupi kekurangan jang sangat mendesak, jang timbul
tiap-tiap tahun, diadakan pula pembangunanpembangunan projek jang sedang besarnja,
Mengenai matjam tenaga listrik jang akan
dibangunkan didalam tiap-tiap daerah, hal ini
tergantung pula dari keadaan-keadaan daerahdaerah tersebut. Mengenai hal ini akan diterangkan
lebih landjut dalam rentjana-rentjana pembangunan
tenaga listrik untuk tiap-tiap daerah.

Dan disamping itu pun pembelandjaan merupakan

factor jang sangat menentukan pula. Untuk
pembelandjaan ini, terutama kita hares dasarkan
pada sumber pembelandjaan jang ada pada kita
dahulu.
Adapun
biaja
jang
tersedia
untuk
pembangunan tenaga listrik dalam Rentjana Lima
Tahun Pertama ini, sebesar Rp. 1750 djuta dan
diantara djumlah biaja tersebut, devisen jang
disediakan sebanjak Rp, 880 djuta.
95

Dalam pada itu untuk mendjaga kemungkinan
perubahan harga dan projek-projek jang tak dapat
dihindarkan disediakan biaja sebesar Rp; 175 djuta

dan diantara djumlah biaja tersebut devisen jang
disediakan sebesar Rp. 74 djuta.
A. Djawa Barat :
Jang dimaksud dengan Djawa-Barat ialah,
Propinsi Djawa Barat dan Propinsi Djawa Tengah
bagian Barat,
Kapasitet tenaga listrik fang terpasang di Djawa
Barat, sampai tahun 1955 adalah 101.465 Kw.
Produksi tenaga listrik sampai dengan tahun 1955
jang terdapat dari berbagai-bagai daerah aliran
tenaga listrik di Djawa Barat :
Daftar 2.
(dalam ribuan Kwh)
Tahu Bogor Bandu Suban Keteng Laln
Djuml
n
ng
g
er
2

ah
1951 143.06 73.467 8.500 27.500 13.074 265.607
6
1952 155,600
86.853 9.000 31.000 15.2
297.6
1953 160.89 98.469 9.500 34.000 15.248 318.116
1954 189.27
10.000 36.813 15.889 362.000
1955 203.79 128.71 10.000 29.452 19.947 391.909
6
4 kebutuhan pada masa jang akan
Untuk memenuhi
datang dan dihubungkan dengan kemungkinankemungkinan jang ada, maka pembangunan besar
fang akan dilakukan di Djawa Barat ialah ter-Mama
pembangunan
projek
Djatiluhur
didaerah
Purwakarta.
Projek Djatiluhur ini merupakan projek jang
"Multipurpose''
jaitu tudjuannja untuk pembangkitan tenaga listrik
dan
untuk
pengairan.
Mengenai
pengairan
diterangkan lebih landjut didalam bab Pengairan.
Projek Djatiluhur untuk pembangkitan tenaga
listrik; akan selesai pada tahun 1961, dimana
akan
dipasang
5
pasang
generator.
jang
berkekuatan seluruhnja 100,000 Kw, jang dapat

menghasilkan 528.403.200 Kwh dengan biaja Rp.
400 djuta.
Mengenai pembangunan sentrale Kiara didaerah
Bandung jang tadinja akan dibangunkan dalam
Rentjana Lima Tahun Pertama

96

ini, berhubung kekuatan pembiajaan, sebagian dari
rentjana ditangguhkan dan dimasukkan dalam
Rentjana Lima Tahun Kedua. Jang akan dipasang
didalam sentrale Kiara adalah 5 pasang generator a
40.000 Kw jaitu 5 X 40.000 Kw = 200.000 Kw. jang
akan menghasilkan sebanjak 911.740.800 Kwh,
dengan biaja 120 djuta rupiah dalam Rentjana Lima
Tahun Pertama, dan penjelesaian seluruhnja akan
didjalankan dalam Rentjana Lima Tahun Kedua,
dengan biaja Rp. 360 djuta.
Disamping itu dibangunkan pula sentrale tenaga air di
a. Parakan dekat Bandung jang berkekuatan 7.500
Kw jang menghasilkan 53.436.000 Kwh, dengan
biaja Rp. 5 djuta, sebagian besar sudah selesai
dan mulai dipergunakan waktu Konperensi AsiaAfrika.
b. Tjikalong dekat Bandung jang berkekuatan
11.000 Kw jang menghasilkan 74.460.000 Kwh,
dengan biaja sebanjak Rp. 40 djuta.
dan pula sentrale tenaga diesel di Karet Djakarta
jang sebagian pada achir tahun 1955 telah selesai
dengan
kekuatan
11.000
Kw
jang menghasilkan 33.000.000 Kwh, dengan biaja
Rp. 1,5 djuta.
Kapasitet jang akan terpasang pada achir tahun
1960 adalah 129.465 Ww.
Hasil jang akan ditjapai sesudah tahun 1960 tiaptiap tahunnja ditambah dengan jang telah ada
dengan demikian mendjadi 541.805.000 Kwh,
karena Djatiluhur dan Kiara baru akan selesai dalam
Rentjana Lima Tahun Kedua. Djadi biaja seluruhnja
jang dikeluarkan bagi pembangunan tenaga listrik
untuk Djawa Barat,
belum termasuk biaja djaringan transmissi -ialah sebanjak Rp. 566,5 djuta.
B. Djawa Timur.
Jang dimaksud dengan Djawa Timur
adalah Propinsi Djawa-Timur dan Propinsi
Tengah bagian Timur.
Kapasitet tenaga listrik jang terpasang
tahun 1955 adalah 94.017 Kw. Produksi

disini
Djawa
hingga
tenaga

iistrilc
sampai
dengan
tahun
1955
jang terdapat dari berbagai-bagai daerah aliran di
Djawa Timur (dalam ribuan Kwh.).

97

Daftar 3.
Tahun Semaran Madiun I
g
1951 86.000
7.165
1952 92.000
8.041
1953 98.000
9.045
1954 102.642 10.532
1955 119.687 11.827

Lain2
114.000
132.000
148.000
163.047
174.008

8.941
9.391
10.281
10.779
10.987

Djumlah
216.106
241.432
255.326
287.000
316.409

Mengenai
pembangunan
sentrale-sentrale
tenaga listrik, ber-hubung dengan keadaan di
Djawa
Timur
terutama
akan
dibangunkan sentrale-sentrale tenaga uap :
a. Pembangunan-Pembangunan tersebut ialah,
sentrale tenaga uap di Semarang dengan 2
pasang generator masing-masing 30.000 Kw,
dengan djundah kekuatan 60.000 Kw dan menghasilkan tenaga listrik sebanjak 132.000.000
Kwh, dengan biaja sebesar Rp. 165 djuta.
Akan selesai pada tahun 1960.
b. Pembangunan sentrale tenaga uap di Surabaja
dengan 2 pasang generator masing-masing
30.000 Kw, dengan djumlah kekuatan 60.000 Kw.
jang akan menghasilkan tenaga listrik sebanjak
220.000.000 Kwh, dengan biaja sebanjak Rp. 165
djuta,
tetapi
baru akan selesai pada tahun sesudah Rentjana
Lima Tahun Pertama.
Djadi biaja untuk Djawa Timur adalah sebanjak Rp.
330 djuta. Dipulau Djawa ini akan
diadakan ,,inter
connected
system"
dalam pengaliran listrik dari satu daerah kedaerah
lain sehingga djaringan transmissi dan distribusinja
akan dibangunkan diseluruh pulau Djawa dan akan
memakan biaja Rp. 440 djuta. Kapasitet
jang terpasang pada tahun 1960, ditambah dengan
jang telah ada, sebanjak 154.017 Kw. Produksi fang
ditjapai di Djawa Timur pada achir tahun 1960
ditamhah dengan produksi sentrale jang telah
ada, besarnja 448 djuta Kwh.
Djadi biaja pembangunan untuk pembangkitan
tenaga
listrik
di Djawa akan memakan biaja sebesar Rp.
1.336,5 djuta, dan diantara djumlah biaja
tersebut, devisen jang disediakan sebanjak Rp. 645
djuta.

Dan hasil jang ditjapai sampai achir tahun 1960
jaitu pada achir Rentjana Lima Tahun Pertama
adalah 990 djuta Kwh.

98

C. Sumatera
Di Sumatera dengan penduduknja jang masih
djarang, pembangunan tenaga listrik setjara besarbesaran
harus
bersamaan
dengan pembangunan industri.
Walaupun pada masa ini penduduk masih kurang,
tenaga
listrik
jang tersedia sudah mulai tidak mentjukupi.
Kapasitet
jang
terpasang sampai tahun 1955 sebanjak 27.025,4 Kw.
Produksi tenaga listrik di Sumatera sampai tahun
1 9 5 5 adalah seperti tertera dibawah ini (dalam Kwh X 1.000).
Daftar 4.

1951

Sumatera
Utara
35.630

Sumatera
Tengah
12.317

1952
1953

40.090
39 .940

12.710
13.798

36.900
36.070

89.790
89.808

1954
1955

42.000
44.548

15.000
21.678

38.000
44.134

95.000
110.360

Tahun

Sumatera Djumlah
Selatan
33.430
81.431

Untuk pembangkitan tenaga listrik di Sumatera
telah
direntjanakan pembangkitan sentrale tenaga listrik disungai
Asahan di Sumatera Utara dengan 3 pasang
generator jang besarnja masingmasinq 34.000 Kw,
djadi djumlah kekuatan jang terpasang besarnja 102.000 Kw. jang dapat menghasilkan tenaga
listrik sebanjak 585.000 000 Kw setahnn dengan
biaja Rp. 160 djuta. Tetapi pembangunan sentrale
Asahan ini baru selesai pada masa Rentjana Lima Tahun Kedua.
Selain dari itu akan dibangunkan p a da
sentrale tena g a diesel di Sumatera Tennah dengan
kekuatan 5.000 Kw. dan di Sumatera Selatan 10.000
Kw.
Djadi djumlah kekuatan fang akan dinasanq di
Sumatra
Tengah
dan Sumatera Selatan ialah sebaniak 15.000 Kw dan
dapat
menghasilkan
tenaga
listrik
sebanjak
45.000.000
Kwh.
Dengan
biaja
sebesar Rp. 45 djuta.
Dan disamping itu untuk pembangkitan sentralesentrale tersebut perlu pula dibangunkan djaringan-

djaringan
transmissi
dan
distribusi di Sumatera. Hanja dalam phase sekarang
belum dapat diadakan suatu ,,inter connected
system" berhubung sjarat-sjarat tehnis. Biajanja
adalah sebesar Rp. 85 djuta.

99

Djadi biaja selurtthnja untuk pulau Sumatera
ialah Rp. 290
djuta, dan diantara djumlah biaja tersebut, devisen
jang disediakan sebanjak Rp. 152 djuta. Kapasitet
jang akan terpasang pada tahun 1960 adalah
sebanjak 42.025,4 Kw. Dengan produksi sentralesentrale tenaga listrik jang sudah ada, hasil tenaga
listrik jang diharapkan pada achir tahun 1960
adalah sebesar 155.000.000 Kwh.
D. Sulawesi.
Seperti keadaan di Sumatera, di Sulawesi djuga
terdapat
pen-duduk
jang
sangat
djarang.
Konsentrasi penduduk terutama di utara didaerah
Minahasa dan di selatan di daerah Makasar,
Kekuatan tenaga listrik jang terpasang adalah 6000
Kw
di
Utara
dan 7000 Kw di Selatan dengan produksi seperti
dibawah
ini
(dalam Kwh X 1000).
Daftar 5:
Tabun

Minahasa

Makasar

Djumlah
39.023
44.297

1953

12.115

1954

11.500

26.908
29.500

1955

11.713

32.584

41.000

Djuga seperti di Sumatera, di Sulawesi
pembangkitan tenaga listrik haruslah bersamaan
dengan pembangunan industri.
Pembangunan sentral tenaga listrik di Sulawesi
adalah :
a. Sentrale tenaga air di Tonsea Lama dengan
kekuatan 4.000 Kw dan dapat menghasilkan
sebanjak 15.000.000 Kwh dengan biaja sebesar
Rp. 10 djuta.
b. Sentrale tenaga diesel :
1. di Sulawesi Utara dengan kekuatan
3.000 Kw,
2. di Sulawesi Selatan dengan kekuatan
7.000 Kw.

Djadi djumlah kekuatan tenaga diesel
adalah sebesar
10.000
Kw
dan
dapat
menghasilkan
30.000.000 Kwh.
Dengan biaja sebesar Rp. 30 djuta.
Dan disamping itu didaerah-daerah Sulawesi Utara
dan Selatan akan dipasang suatu djaringan
transmissi
dan
distribusi
—meskipun tidak „interconnected” jang memakan
biaja
sebesar
Rp. 38 djuta.
100

Djadi djumlah biaja seluruhnja adalah Rp.. 78 djuta
dart diantara djumlah biaja tersebut, devisen jang
disediakan
sebanjak
Rp.
52
djuta. Kapasitet jang akan • terpasang pada tahun
1960 adalah sebanjak 18.000 Kw, Dan hasil' jang
ditjapai sampai dengan achir tahun 1960, dengan
ditambah hasil produksi sentrale tenaga listrik jang
sudah ada, maka hasilnja adalah 89 djuta Kwh.
E. Kalimantan.
Kapasitet jang terpasang hingga tahun 1955
adalah sebanjak 5000 Kw.
Pada tahun seperti dibawah ini terlihat daftar
produksi tenaga listrik (dalam Kwh X 1.000).

Daftar 6.
Tahun

Pontlana

1951
1952
1953
1954
1955

4.000
4.200
4.500
7.500

Bandiar-ISamarin
masin
5.000
5.300
5.540
6.500


2.571
3.257
3.472
4.000
--

Djumla
11.751
12.757
13.512
18.000
.

Pembangunan setrale tenaga listrik di Kalimantan
terutama didasarkan pada pembangunan sentralesentrale
tenaga
diesel,
maka oleh karena itu didalam Rentjana Lima Tahun
ini hantjalah dibangunkan sentrale tenaga diesel
dengan
kekuatan
sebesar
5.000 Kw dan dapat menghasilkan tenaga listrik
sebesar 15.000.000 Kwh dengan biaja sebesar Rp. 15
djuta,
disamping
itu
dipasang
pula djaringan transmissi dan distribusi dengan
biaja sebesar
Rp. 10 djuta.
Djadi
djumlah
biaja
seluruhnja
untuk
Kalimantan dalam pem-bangkitan tenaga listrik
adalah Rp. 25 djuta dan diantara djumlah
biaja tersebut, devisen jang disediakan sebanjak Rp.

17 djuta. Kapasitet jang akan terpasangpada_tahun
1960.
sebanjak
10.000
Kw. Dan hasil jang ditjapai sampai dengan achir
tahun
1960
jaitu pada achir Rentjana Lima 'fahun Pertama,
dengan ditambah produksi sentrale tenaga listrik
jang
telah
ada,
ialah
sebesar
35
djuta Kwh.
101

F. Maluku dan Nusa Tenggara.
Kekuatan jang terpasang adalah 4.500 Kw,
produksi
tahun
1954
adalah
9.000.000 Kwh, dan pada tahun 1955 adalah
8.266.288
Kemungkinan untuk pembangkitan tenaga listrik
hanja
beberapa tenaga diesel, meskipun ada kemungkinankemungkinan lain jang belum diselidiki dengan
setjara mendalam.
Pembangkitan tenaga listrik adalah sentrale
tenaga diesel dengan kekuatan sebesar 5.000 Kw.
dan
dapat
menghasilkan
tenaga listrik sebesar 10.000.000 Kwh.
Kapasitet jang terpasang pada tahun 1960
sebanjak 9500 Kw.
Djadi produksi jang bisa ditjapai pada achir tahun
1960, dengan ditambah produksi sentrale tenaga
listrik jang ada ialah 19.000.000 Kwh.
Djadi djumlah biaja seluruhnja untuk Maluku dan
Nusa
Tenggara adalah Rp. 20 djuta, jaitu Rp. 15 djuta
untuk pusat tenaga listrik dan Rp. 5 djuta untuk
transmissi,
dan
diantara
djumlah
biaja tersebut, devisen jang tersedia sebanjak Rp.
13,5. djuta.
G. Seluruh Indonesia.
Pada achir tahun 1955, kapasitet jang terpasang
246.867 Kw. tenaga listrik jang dihasilkan adalah
890 djuta Kwh. Dengan Kapasitet jang terpasang
sebanjak 128.500 Kw hasil tambahan produksi
tenaga listrik jang diharapkan dalam Rentjana Lima
Tahun adalah 407 djuta Kwh.
Kapasitet jang terpasang diseluruh Indonesia,
mendjadi 375.367 Kw.
Dan pada achir Rentjana Lima Tahun Pertama
produksi akan meningkat pada sampai 1300 djuta
Kwh.
Dan
pada
achir
tahun
1961, produksi akan ditambah lagi dengan produksi
Djatiluhur sebanjak 528 djuta Kwh per tahun,
dengan kapasitet terpasang sebanjak 100.000 Kw,
dan produksi Asahan sebesar 585 djuta Kwh
setahun, dengan kapasitet terpasang sebanjak
102,000 Kw

102