Jilid-03-Depernas 24-Bab-48
BAB : 48. PENGERAHAN TENAGA RAKJAT
§ 666. Potensi jang terbesar di Indonesia, adalah rakjat Indonesia.
Potensi tersebut telah menundjukkan kesanggupannja pada
waktu pergolakan Revolusi kita. Pembangunan jang akan kita
kerdjakan tidak mungkin berhasil, djika tidak dibantu oleh rak
jat. Bantuan rakjat itu hanja dapat diperoleh, djika rentjana
pembangunan mengandung harapan2 bagi rakjat.
§ 667. Sekarang timbal persoalan bagaimana kita mengerdjakan tena
ga rakjat itu (mobilisasi), agar dapat ditjapai hasil jang di
ingini.
Hasil jang ingin ditjapai ialah
a.
Memperpendek waktu,
b.
Menghemat biaja,
c.
Menghemat tenaga.
§ 668. Hal ini hares ditjapai melalui 2 tingkatan :
a.
Penerangan jang popular untuk menginsjarkan rakjat.
b.
Organisasi untuk mengumpulkan tenaga dan menjalurkan
tenaga itu pada tudjuan tertentu,.
§ 669. Penerangan dapat diberikan oleh aparatur jang telah ada, jaitu
Departemen Penerangan, Departemen P.P. & K., Departemen
Dalam Negeri dan Departemen Agama. Potensi daripada ke
empat Departemen ini harus diarahkan untuk memberi pene
rangan kepada rakjat. Untuk itu perlu dipilih tenaga 2 dari ke
empat Departemen jang sanggup menunaikan tugas ini de
ngan persiapan seperlunja. Agar djangan ada simpang siur da
lam hal ini tanggung djawab mengenai kordinasi diserahkan
kepada Departemen Penerangan,
§ 670. Tingkatan kedua diserahkan tanggung djawabnja kepada De
partemen Pengerahan Tenaga Ra'kjat. Departemen tersebut
diwadjibkan mengadakan sistim pengumpulan tenaga dan te
nagatenaga pimpinan jang mempunjai kesanggupan organi
satoris teknis.
Kemudian kepada Pamongpradja jang paling dekat ketempat
projek diberi tugas menumpin gerakan tersebut dengan pem
bantu utamanja seorang tenaga organisatoris teknis, jang di
siapkan oleh Departemen Pengerahan Tenaga Rakjat. Dalam
691
hal ini tidak perlu diliwati tangga 2 hierarchis jang mungkin akan
melambatkan usaha pembangunan kita.
Sekarang timbul 3 persoalan
a.
lapangan pekerdjaan,
b.
dasar2 organisasi,
c.
dasar2 penghargaan,
§ 671. Lapangan pekerdjaan
Lapangan jang paling baik diusahakan dengan pengerahan te
naga rakjat harus memenuhi sarat2 sebagai berikut:
a. usaha tersebut harus mengandung kepentingan atau man
faat jang dapat dirasakan langsung oleh sesuatu lingkungan
hidup. .
b. pekerdjaan tersebut tidak boleh memerlukan pengetahuan
teknis jang tinggi, tetapi harus sederhana.
c. pada umumnja pekerdjaan harus dekat pada tempat tinggai
rakjat jang dikerahkan, sehingga seal pengangkutan dja
ngan menimbulkan masalah baru.
Dibawah ini ditjantumkan beberapa lapangan dan usaha di
mana pengerahan rakjat dapat dilakukan.
§ 672. Bidang Pertanian :
a.
kebun bibit,
b.
irigasi ketjil2an,
c.
pengangkutan rabuk,
d.
pemberantasan hama,
e.
dan lain.
§ 673. Perikanan: perbaikan pantai2 ketjil untuk tempat berlabuh
perahu2.
§ 674. Bidang pengangkutan: perbaikan dan pembuatan djembatan2
ketjil.
Bidang sosial:
a. pembuatan pasar,
b. poliklinik,
c. sekolah,
d. rumah ibadat,
e. balai desa,
f. balai pemuda,
g. tempat rekreasi dan latihan,
h. saluran air minum,
692
i.
j.
bank desa,
lumbung desa,
k. pembuatan alun2,
l. pembuatan lapangan oleh raga,
dan lain? projek jang memenuhi sarat2 diatas,
§ 676. Dasar2 organisasi
a. Pengerahan tenaga rakjat didasarkan atas dasar sukarela.
b. Tenaga2 dihimpun dalam kesatuan (unit) pekerdja jang di
pimpin oleh Pamongpradja sebagai pemegang komando/pe
pimpin oleh Pamong Pradja sebagai pemegang komando/pe
tugas Departemen Pengerahan Tenaga Rakjat sebagai tena
ga pengorganisasi teknis:
Kesatuan pekerdja dapat diberi nama menurut keperluan.
Birokrasi harus dihindarkan,
Hasil2 pekerdjaan harus diusahakan agar djadi pendorong
bagi regu lainnja supaja tertjapai semangat perlombaan dalam
membangun,
c. Untuk setiap kesatuan harus diadakan pendaftaran lebih
dahulu,
§ 677. Dasar penghargaan ,
a. Penghargaan jang terbesar ialah: kebanggaan masjarakat
itu atas terlaksananja suatu projek oleh tenaga sendiri da
lam semangat gotongrojong,
b. Penghargaan atas djasa harus ditetapkan lebih dahulu oleh
Pamongpradja, Wakil Departemen Pengerahan Tenaga
Rakjat dan beberapa orang jang terkemuka Bari kesatuan
pekerdja, dengan tudjuan tertentu bahwa harus ditjapai
penghematan tenaga dan biaja.
c. Penghargaan dalam bentuk institut jang berguna bagi ma
sjarakat mendapat prioritet utama.
d. Pengharapan natura dalam bentuk bahan pakaian untuk
anak2 mereka atau isteri mereka atau untuk mereka sendiri.
e. Penghargaan uang,
f. Dalam menjalurkan penghargaan ini harus didjaga dengan
sungguh2 supaja segalagalanja disalurkan dengan djudjur.
g. Penghargaan diumumkan dan disampaikan dihadapan
umum.
693
BAB : 49, TEMPAT DEPERNAS DALAM PELAKSANAAN
§ 678. Dalam uraian diatas telah dinjatakan, bahwa dengan selesainja
rentjana ini tidaklah berachir tanggung djawab Depernas. Djus
tru sesudah pelaksanaan dimulai Depernas harus membantu
agar pelaksanaan mendjadi sukses,
Menurut Undahg2 pembentukan Depernas, pengawasan dan
penilaian pembangunan adalah mendjadi tugas Depernas.
Hasil tersebut harus dilaporkan kepada rakjat Indonesia dan
Pemerintah, agar rakjat dan Pemerintah mengetahui apakah
harapanharapannja dapat dipenuhi dan djika tidak agar Pe
merintah dapat mengambil tindakan2 jang dapat memberi lebih
banjak djaminan .untuk memenuhi harapan rakjat itu.
§ 679. Pekerdjaan diatas dengan sendirinja (otomatis) berarti, bahwa
tugas kordinasi dalam pelaksanaan projek2. Sudah pasti, bahwa
perkembangan satu projek bertalian erat dengan projek lain;
pabrik jang lebih tjepat selesai daripada waktu rentjana semu
la (waktu jang telah ditentukan) memaksakari kita mengada
kan bahan baku lebih tjepat dari rentjana semula.
Sebaliknja akan mungkin djuga terdjadi, bahwa kita melambat
kan satu projek karena ketjepatan itu tidak dapat diikuti oleh
projek2 lain jang mendjadi bahagiaan dalam proses keseluruh
annja.
§ 680. Untuk dikemudian hari, dalam melaksanakan planning ini di
harapkan ada hubungan jang erat antara Depernas dan pelak
sana Pemerintah atau swasta atau gabungan dari kedua instan
si itu. Djuga untuk pembangunan projek 2 jang tidak tertjantum
dalam rentjana ini, sebaiknja diadakan perundingan 2 antara De
pernas dan jang berkepentingan agar dapat dihindarkan kema
tjetan projek jang sudah ada atau kurangnja djaminan projek
jang akan dikerdjakan.
Hubungan baik antara Depernas dan pelaksana akan ditjipta
kan dengan institut pegawai penghubung,
Dewan Perantjang Nasional dalam tugas koordinasi sudah ten
tu harus mendapat tempat dalam tiap badan antar Departemen
jang mempeladjari atau menguasai suatu persoalan jang kom
pleks, malahan sebaiknja memimpin beberapa badan.
§ 681. Dalam perdjalanan waktu dan perobahan keadaan serta pe
nindjauan jang lebih mendalam akan ternjata bahwa beberapa
rentjana perlu dirobah, perlu disesuaikan, perlu diganti tidak
sadja mengenai waktu pelaksanaan tetapi djuga mengenai vo
Iume basil sesuatu projek. Hal jang digambarkan diatas itu la
zim terdjadi dalam setiap perentjanaan.
Rentjana harus diikuti setiap tahun dan disesuaikan, Depernas
sebaiknja diberi tugas mengikuti Rentjana Pembangunan ini
dan mengadakan penjesuaian jang diperlukan (adjustment).
695
PENUTUP.
§ 682. Maka selesailah kini pembukuan Rantjangan Dasar Undang
Pembangunan Nasional Semesta Berentjana, Tetapi tugas De
wan Perantjang Nasional tidak berachir dengan pembuatan
rentjana, Menjatakan keperluan dan keinginan Rakjat tidaklah
tjukup, Dewan Perantjang Nasional harus sanggup membantu
mewudjudkan keinginan itu.
Tugas Dewan Perantjang Nasional sesudah rentjana diterima
oleh Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara ialah pertama.
tama membantu, menerangkan tudjuan dan arti Rentjana Pem
bangunan kepada semua golongan diseluruh daerah tanahair
Indonesia. Kedua membantu mengadjak semua tenaga jang
sanggup dan tjakap mengabdikan dirinja pada pelaksanaan
pembangunan. Ketiga membantu mengadjak aeluruh
masjarakat agar bergotongrojong mengerdjakan rentjana
Revolusi Nasional masuk kedalam tingkatan Revolusi Pemba
ngunan.
Depernas mengetahui dengan sungguh 2, bahwa kita dihadapkan
pada masa pelaksanaan jang amat sulit. Suatu rentjana pem
bangunan tidak mungkin dilaksanakan dengan andjuran sadja,
tempi hanja dapat diwudjudkan dengan membanting tulang,
memeras keringat, penelitian teknisekonomis dan mengambil
keputusan dari hal2 jang sulit.
Dania sosialis, hanja dapat dibentuk dan dipelihara dengan be
kerdja keras,
Depernas mengerti bahwa pidato sadja tidak dapat mentjipta
kan pabrik dan selogan sadja tidak dapat membangun waduk
besar. Tapi sebaliknja Depernas mengerti bahwa watak manu
sia, watak pemimpin Indonesia, watak sesuatu bangsa, dapat
menggerakkan suatu bangsa untuk melaksanakan suatu pro
gram raksasa. Kita menghadapi tugas jang amat berat, djauh
lebih berat daripada tugas perentjanaan.
§ 683. Pada achir naskah ini perlu didjelaskan beberapa soal panting
jang tersimpul dalam Rentjana Pembangunan Nasional Semesta
jang pertama ini. Rentjana tidak dapat dikatakan sempurna. Se
bagian besar terletak padasingkatnja waktu jang tersedia jaitu
sebelas bulan, September 1959 — Djuli 1960 dari pembentuk
an Depernas dengan tidak mempunjai kantor dan staf seorang
pun. Pokok modal Depernas ialah hanja tjita 2 membangun jang
diberikan pengandjur Sukarno,
Sebab kedua ialah kurangnja keterangan 2, Sebab ketiga ialah
kekurangan pengalaman.
§ 684. Walaupun demikian Depernas telah mentjoba dalam batas wak
tu dan materi jang tersedia menggoreskan beberapa garis se
bagai garis permulaan dalam usaha menggambarkan dan men
tfapai masjarakat adil dan makmur pada waktu jang akan da
tang,
696
Pekerdjaan ini ialah mungkin, pertamapertama karena restu ber
isi dorongan P.J.M, Presider, bantuan J.M. Menteri Pertama,
kerdjasama dengan J.M. para Menteri, sumbangan pikiran da
ri para anggota Panitia Keahlian Pembangunan Depernas, sum
banganberharga dari Universitas Gadjah Mada, tenaga 2 team
Institut Teknologi Bandung, team Fakultas Pertanian Bo
gor team Universitas Padjadjaran, team Balai Pendidikan
Guru dan seluruh anggota Depernas jang bekerdja dengan
sungguhZ dan sepenuh hati serta seluruh Sekertariat Depernas
jang bekerdja slang dan malam, didorong oleh kejakinan me
njumbangkan tenaganja membantu Depernas, menebus djan
djinja,
Kepada semua jang membantu pelaksanaan pekerdjaan ini, Pim
pinan Depernas atas nama seluruh keluarga Depernas menjam
paikan terima kasih.
§ 685. Pada tempat ini Depernas mengambil kesimpulan menjampai
kan harapana kepada semua hadirin dan pembatja terbitan ini,
jang memegang peranan panting dalam kehidupan Negara dan
Bangsa Indonesia, Depernas mengharap, supaja terbentuklah
Masjarakat Sosioalis Indonesia :
a. Rentjana ini dapat menaikkan kesedjahteraan rakjat Indo
nesia.
b. Rentjana pertama ini memberikan pekerdjaan kepada
djutaan bangsa Indonesia,
c. Rentjana permata ini dapat memperbaiki dan memperluas
pengangkutan dan perhubungan kita,
d. Rentjana ini dapat memenuhi keperluan sandangpangan.
e. Rentjana pertama ini dapat meletakkan batu pertama jang
kuat dari industri berat dan industri kimiadasar kita,
f. Rentjana pertama ini dapat mentjiptakan titika permulaan
kesedjahteraan rakjat sampai kedesadesa,
g. Rentjana pertama ini dapat menggerakkan potensi jang ter
besar dari negara kita jaitu : Masjarakat Desa.
§ 686. Selandjutnja Depernas mengharap agar rentjana ini dapat di
kerdjakan dalam waktu jang lebih singkat dan biaja jang lebih
rendah; sebagai akibat daripada kegembiraan bekerdja mem
bangun, kegembiraan bekerdja dan kebanggaan Nasional akan
pasti 8apat ditimbulkan, djika para pemimpin Indonesia dengan
segala kedjudjuran pikiran, dan kedjudjuran perbuatan mem
berikan pimpinan, Disamping itu diharapkan devosi jang men
dalam dari semua pimpinan. pelaksana, Revolusi Nasional In
donesia kita landjutkan dengan pengorbanan untuk mentjapai
tudjuannja dan dengan darmabakti penuh kedjudjuran untuk
melaksanakan Pembangunan sebagai alat pengisi Proklamasi
Kemerdekaan untuk membentuk Masjarakat Sosialis Indonesia
jang benar2 bertjorak adil dan makmur.
697
§ 687. Buku Rentjana Dasar LIndanga ini terbagi alas 8 parwa da
1am.17 djilid, jang terbagi atas 1945 pasal.
Diharapkan supaja Pembangunan Semesta dimuhui melaksana.
kannja pada tahun 1961, setelah Republik Indonesia menfjapai
usia dua windu,
Kemudian diharapkan, supaja waktu 8.tahun ini mendjadi waktu
persiapan jang sungguha untuk menjiapkan Rentjana Pemba
ngunan Nasional Semesta jang kedua, jang lebih luas,
Depernas jakin bahwa sebagian besar dari harapannja dapat
mendjadikenjataan djika.para pemimpin bangsa Indonesia dapat
mentjiptakan kegembiraan membangun dikalangan seluruh
masjarakat dan dapat mengembangkan kebanggaan Nasional
bahwa bangsa Indonesia tidak kalah potensinja dengan bangsa
manapun djuga didunia ini.
§ 688. Presiden telah memberi namaa karakteristik pada tahun2 jang
lampau waktu kita merajakan hari kemerdekaan kita,
Tahun 1957 disebut Tahun Tantangan (A year of Challenge).
Tahun 1958 disebut Tahun Ketentuan (A year of Decision).
Tahun 1959 disebut Tahun Peneinuan Kembali Revolusi Kita
(The Rediscovery of our Revolution).
Depernas menghasilkan agar Presiden dapatlah menjebut win
du Pembangunan Semesta „The windu of Development”.
Mudahmudahan dengan berkat Tuhan Jang MahaEsa ter
bentuklah hendaknja Masjarakat Adil dan Makmur dilingkung
an Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam abad XX ini
djua, sebagai nikmat Revolusi Nasional Indonesia jang berda
sarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.
698
§ 595. Ichtisar sumber pembiajaan pembangunan sebesar Rp. 240 miljar
(projek B)
§ 666. Potensi jang terbesar di Indonesia, adalah rakjat Indonesia.
Potensi tersebut telah menundjukkan kesanggupannja pada
waktu pergolakan Revolusi kita. Pembangunan jang akan kita
kerdjakan tidak mungkin berhasil, djika tidak dibantu oleh rak
jat. Bantuan rakjat itu hanja dapat diperoleh, djika rentjana
pembangunan mengandung harapan2 bagi rakjat.
§ 667. Sekarang timbal persoalan bagaimana kita mengerdjakan tena
ga rakjat itu (mobilisasi), agar dapat ditjapai hasil jang di
ingini.
Hasil jang ingin ditjapai ialah
a.
Memperpendek waktu,
b.
Menghemat biaja,
c.
Menghemat tenaga.
§ 668. Hal ini hares ditjapai melalui 2 tingkatan :
a.
Penerangan jang popular untuk menginsjarkan rakjat.
b.
Organisasi untuk mengumpulkan tenaga dan menjalurkan
tenaga itu pada tudjuan tertentu,.
§ 669. Penerangan dapat diberikan oleh aparatur jang telah ada, jaitu
Departemen Penerangan, Departemen P.P. & K., Departemen
Dalam Negeri dan Departemen Agama. Potensi daripada ke
empat Departemen ini harus diarahkan untuk memberi pene
rangan kepada rakjat. Untuk itu perlu dipilih tenaga 2 dari ke
empat Departemen jang sanggup menunaikan tugas ini de
ngan persiapan seperlunja. Agar djangan ada simpang siur da
lam hal ini tanggung djawab mengenai kordinasi diserahkan
kepada Departemen Penerangan,
§ 670. Tingkatan kedua diserahkan tanggung djawabnja kepada De
partemen Pengerahan Tenaga Ra'kjat. Departemen tersebut
diwadjibkan mengadakan sistim pengumpulan tenaga dan te
nagatenaga pimpinan jang mempunjai kesanggupan organi
satoris teknis.
Kemudian kepada Pamongpradja jang paling dekat ketempat
projek diberi tugas menumpin gerakan tersebut dengan pem
bantu utamanja seorang tenaga organisatoris teknis, jang di
siapkan oleh Departemen Pengerahan Tenaga Rakjat. Dalam
691
hal ini tidak perlu diliwati tangga 2 hierarchis jang mungkin akan
melambatkan usaha pembangunan kita.
Sekarang timbul 3 persoalan
a.
lapangan pekerdjaan,
b.
dasar2 organisasi,
c.
dasar2 penghargaan,
§ 671. Lapangan pekerdjaan
Lapangan jang paling baik diusahakan dengan pengerahan te
naga rakjat harus memenuhi sarat2 sebagai berikut:
a. usaha tersebut harus mengandung kepentingan atau man
faat jang dapat dirasakan langsung oleh sesuatu lingkungan
hidup. .
b. pekerdjaan tersebut tidak boleh memerlukan pengetahuan
teknis jang tinggi, tetapi harus sederhana.
c. pada umumnja pekerdjaan harus dekat pada tempat tinggai
rakjat jang dikerahkan, sehingga seal pengangkutan dja
ngan menimbulkan masalah baru.
Dibawah ini ditjantumkan beberapa lapangan dan usaha di
mana pengerahan rakjat dapat dilakukan.
§ 672. Bidang Pertanian :
a.
kebun bibit,
b.
irigasi ketjil2an,
c.
pengangkutan rabuk,
d.
pemberantasan hama,
e.
dan lain.
§ 673. Perikanan: perbaikan pantai2 ketjil untuk tempat berlabuh
perahu2.
§ 674. Bidang pengangkutan: perbaikan dan pembuatan djembatan2
ketjil.
Bidang sosial:
a. pembuatan pasar,
b. poliklinik,
c. sekolah,
d. rumah ibadat,
e. balai desa,
f. balai pemuda,
g. tempat rekreasi dan latihan,
h. saluran air minum,
692
i.
j.
bank desa,
lumbung desa,
k. pembuatan alun2,
l. pembuatan lapangan oleh raga,
dan lain? projek jang memenuhi sarat2 diatas,
§ 676. Dasar2 organisasi
a. Pengerahan tenaga rakjat didasarkan atas dasar sukarela.
b. Tenaga2 dihimpun dalam kesatuan (unit) pekerdja jang di
pimpin oleh Pamongpradja sebagai pemegang komando/pe
pimpin oleh Pamong Pradja sebagai pemegang komando/pe
tugas Departemen Pengerahan Tenaga Rakjat sebagai tena
ga pengorganisasi teknis:
Kesatuan pekerdja dapat diberi nama menurut keperluan.
Birokrasi harus dihindarkan,
Hasil2 pekerdjaan harus diusahakan agar djadi pendorong
bagi regu lainnja supaja tertjapai semangat perlombaan dalam
membangun,
c. Untuk setiap kesatuan harus diadakan pendaftaran lebih
dahulu,
§ 677. Dasar penghargaan ,
a. Penghargaan jang terbesar ialah: kebanggaan masjarakat
itu atas terlaksananja suatu projek oleh tenaga sendiri da
lam semangat gotongrojong,
b. Penghargaan atas djasa harus ditetapkan lebih dahulu oleh
Pamongpradja, Wakil Departemen Pengerahan Tenaga
Rakjat dan beberapa orang jang terkemuka Bari kesatuan
pekerdja, dengan tudjuan tertentu bahwa harus ditjapai
penghematan tenaga dan biaja.
c. Penghargaan dalam bentuk institut jang berguna bagi ma
sjarakat mendapat prioritet utama.
d. Pengharapan natura dalam bentuk bahan pakaian untuk
anak2 mereka atau isteri mereka atau untuk mereka sendiri.
e. Penghargaan uang,
f. Dalam menjalurkan penghargaan ini harus didjaga dengan
sungguh2 supaja segalagalanja disalurkan dengan djudjur.
g. Penghargaan diumumkan dan disampaikan dihadapan
umum.
693
BAB : 49, TEMPAT DEPERNAS DALAM PELAKSANAAN
§ 678. Dalam uraian diatas telah dinjatakan, bahwa dengan selesainja
rentjana ini tidaklah berachir tanggung djawab Depernas. Djus
tru sesudah pelaksanaan dimulai Depernas harus membantu
agar pelaksanaan mendjadi sukses,
Menurut Undahg2 pembentukan Depernas, pengawasan dan
penilaian pembangunan adalah mendjadi tugas Depernas.
Hasil tersebut harus dilaporkan kepada rakjat Indonesia dan
Pemerintah, agar rakjat dan Pemerintah mengetahui apakah
harapanharapannja dapat dipenuhi dan djika tidak agar Pe
merintah dapat mengambil tindakan2 jang dapat memberi lebih
banjak djaminan .untuk memenuhi harapan rakjat itu.
§ 679. Pekerdjaan diatas dengan sendirinja (otomatis) berarti, bahwa
tugas kordinasi dalam pelaksanaan projek2. Sudah pasti, bahwa
perkembangan satu projek bertalian erat dengan projek lain;
pabrik jang lebih tjepat selesai daripada waktu rentjana semu
la (waktu jang telah ditentukan) memaksakari kita mengada
kan bahan baku lebih tjepat dari rentjana semula.
Sebaliknja akan mungkin djuga terdjadi, bahwa kita melambat
kan satu projek karena ketjepatan itu tidak dapat diikuti oleh
projek2 lain jang mendjadi bahagiaan dalam proses keseluruh
annja.
§ 680. Untuk dikemudian hari, dalam melaksanakan planning ini di
harapkan ada hubungan jang erat antara Depernas dan pelak
sana Pemerintah atau swasta atau gabungan dari kedua instan
si itu. Djuga untuk pembangunan projek 2 jang tidak tertjantum
dalam rentjana ini, sebaiknja diadakan perundingan 2 antara De
pernas dan jang berkepentingan agar dapat dihindarkan kema
tjetan projek jang sudah ada atau kurangnja djaminan projek
jang akan dikerdjakan.
Hubungan baik antara Depernas dan pelaksana akan ditjipta
kan dengan institut pegawai penghubung,
Dewan Perantjang Nasional dalam tugas koordinasi sudah ten
tu harus mendapat tempat dalam tiap badan antar Departemen
jang mempeladjari atau menguasai suatu persoalan jang kom
pleks, malahan sebaiknja memimpin beberapa badan.
§ 681. Dalam perdjalanan waktu dan perobahan keadaan serta pe
nindjauan jang lebih mendalam akan ternjata bahwa beberapa
rentjana perlu dirobah, perlu disesuaikan, perlu diganti tidak
sadja mengenai waktu pelaksanaan tetapi djuga mengenai vo
Iume basil sesuatu projek. Hal jang digambarkan diatas itu la
zim terdjadi dalam setiap perentjanaan.
Rentjana harus diikuti setiap tahun dan disesuaikan, Depernas
sebaiknja diberi tugas mengikuti Rentjana Pembangunan ini
dan mengadakan penjesuaian jang diperlukan (adjustment).
695
PENUTUP.
§ 682. Maka selesailah kini pembukuan Rantjangan Dasar Undang
Pembangunan Nasional Semesta Berentjana, Tetapi tugas De
wan Perantjang Nasional tidak berachir dengan pembuatan
rentjana, Menjatakan keperluan dan keinginan Rakjat tidaklah
tjukup, Dewan Perantjang Nasional harus sanggup membantu
mewudjudkan keinginan itu.
Tugas Dewan Perantjang Nasional sesudah rentjana diterima
oleh Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara ialah pertama.
tama membantu, menerangkan tudjuan dan arti Rentjana Pem
bangunan kepada semua golongan diseluruh daerah tanahair
Indonesia. Kedua membantu mengadjak semua tenaga jang
sanggup dan tjakap mengabdikan dirinja pada pelaksanaan
pembangunan. Ketiga membantu mengadjak aeluruh
masjarakat agar bergotongrojong mengerdjakan rentjana
Revolusi Nasional masuk kedalam tingkatan Revolusi Pemba
ngunan.
Depernas mengetahui dengan sungguh 2, bahwa kita dihadapkan
pada masa pelaksanaan jang amat sulit. Suatu rentjana pem
bangunan tidak mungkin dilaksanakan dengan andjuran sadja,
tempi hanja dapat diwudjudkan dengan membanting tulang,
memeras keringat, penelitian teknisekonomis dan mengambil
keputusan dari hal2 jang sulit.
Dania sosialis, hanja dapat dibentuk dan dipelihara dengan be
kerdja keras,
Depernas mengerti bahwa pidato sadja tidak dapat mentjipta
kan pabrik dan selogan sadja tidak dapat membangun waduk
besar. Tapi sebaliknja Depernas mengerti bahwa watak manu
sia, watak pemimpin Indonesia, watak sesuatu bangsa, dapat
menggerakkan suatu bangsa untuk melaksanakan suatu pro
gram raksasa. Kita menghadapi tugas jang amat berat, djauh
lebih berat daripada tugas perentjanaan.
§ 683. Pada achir naskah ini perlu didjelaskan beberapa soal panting
jang tersimpul dalam Rentjana Pembangunan Nasional Semesta
jang pertama ini. Rentjana tidak dapat dikatakan sempurna. Se
bagian besar terletak padasingkatnja waktu jang tersedia jaitu
sebelas bulan, September 1959 — Djuli 1960 dari pembentuk
an Depernas dengan tidak mempunjai kantor dan staf seorang
pun. Pokok modal Depernas ialah hanja tjita 2 membangun jang
diberikan pengandjur Sukarno,
Sebab kedua ialah kurangnja keterangan 2, Sebab ketiga ialah
kekurangan pengalaman.
§ 684. Walaupun demikian Depernas telah mentjoba dalam batas wak
tu dan materi jang tersedia menggoreskan beberapa garis se
bagai garis permulaan dalam usaha menggambarkan dan men
tfapai masjarakat adil dan makmur pada waktu jang akan da
tang,
696
Pekerdjaan ini ialah mungkin, pertamapertama karena restu ber
isi dorongan P.J.M, Presider, bantuan J.M. Menteri Pertama,
kerdjasama dengan J.M. para Menteri, sumbangan pikiran da
ri para anggota Panitia Keahlian Pembangunan Depernas, sum
banganberharga dari Universitas Gadjah Mada, tenaga 2 team
Institut Teknologi Bandung, team Fakultas Pertanian Bo
gor team Universitas Padjadjaran, team Balai Pendidikan
Guru dan seluruh anggota Depernas jang bekerdja dengan
sungguhZ dan sepenuh hati serta seluruh Sekertariat Depernas
jang bekerdja slang dan malam, didorong oleh kejakinan me
njumbangkan tenaganja membantu Depernas, menebus djan
djinja,
Kepada semua jang membantu pelaksanaan pekerdjaan ini, Pim
pinan Depernas atas nama seluruh keluarga Depernas menjam
paikan terima kasih.
§ 685. Pada tempat ini Depernas mengambil kesimpulan menjampai
kan harapana kepada semua hadirin dan pembatja terbitan ini,
jang memegang peranan panting dalam kehidupan Negara dan
Bangsa Indonesia, Depernas mengharap, supaja terbentuklah
Masjarakat Sosioalis Indonesia :
a. Rentjana ini dapat menaikkan kesedjahteraan rakjat Indo
nesia.
b. Rentjana pertama ini memberikan pekerdjaan kepada
djutaan bangsa Indonesia,
c. Rentjana permata ini dapat memperbaiki dan memperluas
pengangkutan dan perhubungan kita,
d. Rentjana ini dapat memenuhi keperluan sandangpangan.
e. Rentjana pertama ini dapat meletakkan batu pertama jang
kuat dari industri berat dan industri kimiadasar kita,
f. Rentjana pertama ini dapat mentjiptakan titika permulaan
kesedjahteraan rakjat sampai kedesadesa,
g. Rentjana pertama ini dapat menggerakkan potensi jang ter
besar dari negara kita jaitu : Masjarakat Desa.
§ 686. Selandjutnja Depernas mengharap agar rentjana ini dapat di
kerdjakan dalam waktu jang lebih singkat dan biaja jang lebih
rendah; sebagai akibat daripada kegembiraan bekerdja mem
bangun, kegembiraan bekerdja dan kebanggaan Nasional akan
pasti 8apat ditimbulkan, djika para pemimpin Indonesia dengan
segala kedjudjuran pikiran, dan kedjudjuran perbuatan mem
berikan pimpinan, Disamping itu diharapkan devosi jang men
dalam dari semua pimpinan. pelaksana, Revolusi Nasional In
donesia kita landjutkan dengan pengorbanan untuk mentjapai
tudjuannja dan dengan darmabakti penuh kedjudjuran untuk
melaksanakan Pembangunan sebagai alat pengisi Proklamasi
Kemerdekaan untuk membentuk Masjarakat Sosialis Indonesia
jang benar2 bertjorak adil dan makmur.
697
§ 687. Buku Rentjana Dasar LIndanga ini terbagi alas 8 parwa da
1am.17 djilid, jang terbagi atas 1945 pasal.
Diharapkan supaja Pembangunan Semesta dimuhui melaksana.
kannja pada tahun 1961, setelah Republik Indonesia menfjapai
usia dua windu,
Kemudian diharapkan, supaja waktu 8.tahun ini mendjadi waktu
persiapan jang sungguha untuk menjiapkan Rentjana Pemba
ngunan Nasional Semesta jang kedua, jang lebih luas,
Depernas jakin bahwa sebagian besar dari harapannja dapat
mendjadikenjataan djika.para pemimpin bangsa Indonesia dapat
mentjiptakan kegembiraan membangun dikalangan seluruh
masjarakat dan dapat mengembangkan kebanggaan Nasional
bahwa bangsa Indonesia tidak kalah potensinja dengan bangsa
manapun djuga didunia ini.
§ 688. Presiden telah memberi namaa karakteristik pada tahun2 jang
lampau waktu kita merajakan hari kemerdekaan kita,
Tahun 1957 disebut Tahun Tantangan (A year of Challenge).
Tahun 1958 disebut Tahun Ketentuan (A year of Decision).
Tahun 1959 disebut Tahun Peneinuan Kembali Revolusi Kita
(The Rediscovery of our Revolution).
Depernas menghasilkan agar Presiden dapatlah menjebut win
du Pembangunan Semesta „The windu of Development”.
Mudahmudahan dengan berkat Tuhan Jang MahaEsa ter
bentuklah hendaknja Masjarakat Adil dan Makmur dilingkung
an Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam abad XX ini
djua, sebagai nikmat Revolusi Nasional Indonesia jang berda
sarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.
698
§ 595. Ichtisar sumber pembiajaan pembangunan sebesar Rp. 240 miljar
(projek B)