Representasi Kearifan Lokal Gotong-Royong dalam Cerita Rakyat Batak Toba

ABSTRAK
ROLAS TIPANDO SIAGIAN 2017. Judul skripsi: REPRESENTASI

KEARIFAN LOKAL GOTONG-ROYONG DALAM CERITA
RAKYAT BATAK TOBA
Gotong-royong diartikan sebagai bekerja bersama-sama, tolong-menolong,
bantu-membantu. Mereka yang melakukan gotong-royong didasari adanya sifat
senasib sepenanggungan dalam masyarakat. Mereka bersama-sama dalam suka
maupun duka. Dalam kegiatan gotong-royong tolong-menolong ataupun gotongroyong kerja bakti terdapat kesepakatan atau kemufakatan untuk apa, kapan,
dimana, atau di tempat siapa bergotongroyong, hal tersebut harus
dimusyawarahkan terlebih dahulu. (Sibarani 2014:9). Tujuan penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan konsep kearifan lokal gotong-royong dalam cerita rakyat Batak
Toba. Memaparkan jenis-jenis kearifan lokal gotong-royong dalam cerira rakyat
Batak Toba. Memaparkan fungsi kearifan lokal gotong-royong dalam cerita rakyat
Batak Toba. Dari hasil penelitian ini bahwa dari ketiga cerita rakyat yang di
bahas, konsep gotong-royong yang sering muncul adalah konsep: saling
membantu, saling bekerja sama dan sama-sama bekerja. Ada pun jenis kearifan
lokal gotong-royongnya adalah marsiurupan dan marria raja. Ini terlihat dari
bagaimana mereka menyelesaikan suatu kegiatan atau masalah. Fungsi gotongroyong dari ketiga cerita rakyat tersebut terdapat dua fungsi yaitu fungsi untuk
kedamaian yang mencakup kesopanan, kejujuran, kesetiakawanan social,
kerukunan dan penyelesaian konflik, komitmen, pikiran positif dan rasa bersyukur

, dan juga fungsi untuk kesejahteraan yang mencakup budaya kerja, disiplin,
gotong-royong, pendidikan, kesehatan, pengolahan gender, pelestarian dan
kreatifitas budaya, dan lingkungan hidup. Melihat dari isi cerita, menunjukkan
bahwa kehidupan pada jaman dulu sangatlah kental akan halnya bergotongroyong. Dimana sering terlihat penyelesaian sebuah masalah/pekerjaan dengan
cara saling membantu/gotong-royong (marsiurupan) untuk mendapat hasil yang
lebih ataupun mempersingkat waktu pengerjaan. Bahkan pelaku gotong-royong
juga senantisa membantu dengan memberi dana, makanan ataupun sebatas tenaga
dengan sukarela kepada anggota kelompok yang membutuhkannya pada saat itu.

Universitas Sumatera Utara