Representasi Kearifan Lokal Gotong-Royong dalam Cerita Rakyat Batak Toba

REPRESENTASI KEARIFAN LOKAL
GOTONG-ROYONG DALAM CERITA RAKYAT
BATAK TOBA
SKRIPSI

Oleh:
NAMA : ROLAS TIPANDO SIAGIAN
NIM : 110703011

PROGRAM STUDI SASTRA BATAK
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

PENGESAHAN


Diterima oleh:
Panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara untuk
melengkapi salah satu syarat Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Bahasa dan Sastra
pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Hari/ Tanggal : ……………………………………………

Fakultas Ilmu Budaya
Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S.
NIP. 196008051987031001

Panitia Ujian
No.

Nama

Tanda Tangan


1.

Drs. Warisman Sinaga, M. Hum.

2.

Drs. Flansius Tampubolon, M.Hum

3.

Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S

3…………………..

4.

Drs. Ramlan Damanik, M.Hum

4…………………..


5.

Dra. Herlina, M.Hum

1…………………..
2…………………..

5…………………..

Universitas Sumatera Utara

DISETUJUI OLEH:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Program Studi Sastra Batak, Fakultas Ilmu Budaya
Medan,

2017

Ketua,


Drs. Warisman Sinaga, M. Hum
NIP. 196207161988031002

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasihNya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah Representasi Kearifan Lokal GotongRoyong dalam Cerita Rakyat Batak Toba. Terwujudnya skripsi ini tidak sematamata jerih payah penulis sendiri, tetapi tidak terlepas dari bantuan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat
kepada seluruh pihak yang membantu baik berupa moral maupun berupa material
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu: bab I merupakan pendahuluan yang
mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian. Bab II merupakan kajian pustaka yang mencakup kepustakaan
yang relevan dan landasan teori. Bab III merupakan metode penelitian yang
mencakup metode dasar, lokasi penelitian, sumber data, instrument penelitian,
metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab IV merupakan

pembahasan dari konsep, jenis, dan fungsi kearifan lokal gotong royong dari cerita
rakyat yang berjudul Bodat Dohot Jolma, Guru Ni Adang Dohot Angka Anakna,
Bodat Dohot Babiat Galebung. Bab V merupakan kesimpulan dan saran.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
minimnya ilmu yang dimiliki. Namun, dengan bimbingan bapak/ibu dosen
pembimbing selama pembuatan skripsi ini, maka skripsi ini dapat diselesaikan
sebagaimana mestinya.
Penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan untuk menjadikan
skripsi ini jauh lebih baik lagi. Atas bantuan bapak/ibu, penulis mengucapkan
terimakasih.
Medan,Juli 2017
Penulis

Rolas Tipando Siagian
NIM. 110703011

Universitas Sumatera Utara

HATA PATUJOLO


Mauliate hudok tu amanta pardenggan basai di siala asi dohot holong ni
rohana tu ahu panurat boi hupasidung manurat skripsion.
Judul ni skripsi on ima Representasi Kearifan Lokal Gotong Royong
Dalam Cerita Rakyat Batak Toba. Boi pe hupasidung manurat skripsi on dang
alani gogongku sandiri, alai di siala pangurupion ni akka dongan. Dison hudok ma
mauliate tu sude akka na mangurupi ahu pasidunghon skripsi on sian gogo dohot
sihumisik sahat tu na pasidunghon au manurat skripsi on.
I bagasan skripsi on i bagi ma lima bindu, ima: bindu naparjolo ima hata
huhuasi, rumusan masalah, tujuan penelitian, dohot manfaat penelitian. Bindu na
paduahon ima kepustakaan na relevan dohot landasan teori. Bindu patoluhon ima
metode penelitian na i bagas ima metode dasar, inganan penelitian, sumber data,
angka na porlu hu penelitian, cara papunguhon data dohot cara manganalisis data.
Bindu paopathon ima pembahasan sian konsep, rumang dohot lapatanni kearifan
lokal na adong sian turi turian namarjudul Bodat Dohot Jolma, Guru Ni Adang
Dohot Angka Anakna, Bodat Dohot Babiat Galebung. Bindu palimahon
panimpuli dohot poda.
Ahu panurat paimahon poda sian angka namanjaha asa dumenggan skripsi
on. Di siala pangurupion ni damang dohot dainang hu pasahat mauliate.
Medan, Juli 2017
Panurat,


Rolas Tipando Siagian
NIM. 110703011

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis tiada hentinya mengucapkan puji dan syukur dan terima kasih
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan karunia
untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terwujudnya penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa bantuan tenaga, ide-ide,
maupun pemikiran. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. Budi agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II,
pembantu Dekan III, dan seluruh pegawai di jajaran Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Warisman Sinaga, M.Hum., Selaku Ketua Program Studi
Sastra Batak Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera, dan juga
sebagai Dosen Pembimbing II penulis yang telah banyak memberikan
bimbingan, motivasi, saran, dan meluangkan waktu serta memberikan
pikiran dan ide-ide kepada penulis sehingga skripsi ini diselesaikan
dengan baik.
3. Bapak Drs. Flansius Tampubolon, M.Hum., Selaku Sekretaris Program
Studi Sastra Batak Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf Administrasi Program Studi
Sastra Batak Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah
memberikan pengetahuan kepada penulis

Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Prof. Robert Sibarani, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, motivasi, saran, dan meluangkan waktu
serta memberikan pikiran dan ide-ide kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik.
5. Teristimewa kepada Ayahanda M. Siagian dan Ibunda H. br Nainggolan

sebagai rasa hormat, kasih sayang, dan terima kasih yang tak terhingga
atas semua pengorbanan, nasehat, motivasi, materi dan doa yang telah
diberikan, baik itu melalui telepon, pesan, dan kadang saya dibentak dalam
arti memberikan semangat penuh untuk penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
6. Saudara-saudara penulis: Helen A.N Siagian, S.H, Putri S Siagian,
Ronasioma Siagian, Mindo P Siagian sebagai rasa sayang dan terima kasih
yang tak terhingga atas semua motivasi, nasihat, materi dan doa yang telah
diberikan sehingga skripsi ini dapat diselaikan dengan baik.
7. Abang-abang penulis Herry Sianturi, S.Sos, Parsaoran Naibaho, S.S, Irwan
Sianturi, S.S, Risdo Saragi, S.S, Pd, terima kasih buat motivasi-motivasi
dan juga waktu untuk membimbing penulis.
8. Teman-teman seperjuangan stambuk 2011, terima kasih atas motivasi dan
kebersamaan yang telah diberikan.

Universitas Sumatera Utara

9. Adik-adik junior stambuk 2012, 2013, terima kasih atas motivasimotivasinya.
10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.


Medan, Juli 2017
Penulis,

Rolas Tipando Siagian
NIM.110703011

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
ROLAS TIPANDO SIAGIAN 2017. Judul skripsi: REPRESENTASI

KEARIFAN LOKAL GOTONG-ROYONG DALAM CERITA
RAKYAT BATAK TOBA
Gotong-royong diartikan sebagai bekerja bersama-sama, tolong-menolong,
bantu-membantu. Mereka yang melakukan gotong-royong didasari adanya sifat
senasib sepenanggungan dalam masyarakat. Mereka bersama-sama dalam suka
maupun duka. Dalam kegiatan gotong-royong tolong-menolong ataupun gotongroyong kerja bakti terdapat kesepakatan atau kemufakatan untuk apa, kapan,
dimana, atau di tempat siapa bergotongroyong, hal tersebut harus
dimusyawarahkan terlebih dahulu. (Sibarani 2014:9). Tujuan penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan konsep kearifan lokal gotong-royong dalam cerita rakyat Batak

Toba. Memaparkan jenis-jenis kearifan lokal gotong-royong dalam cerira rakyat
Batak Toba. Memaparkan fungsi kearifan lokal gotong-royong dalam cerita rakyat
Batak Toba. Dari hasil penelitian ini bahwa dari ketiga cerita rakyat yang di
bahas, konsep gotong-royong yang sering muncul adalah konsep: saling
membantu, saling bekerja sama dan sama-sama bekerja. Ada pun jenis kearifan
lokal gotong-royongnya adalah marsiurupan dan marria raja. Ini terlihat dari
bagaimana mereka menyelesaikan suatu kegiatan atau masalah. Fungsi gotongroyong dari ketiga cerita rakyat tersebut terdapat dua fungsi yaitu fungsi untuk
kedamaian yang mencakup kesopanan, kejujuran, kesetiakawanan social,
kerukunan dan penyelesaian konflik, komitmen, pikiran positif dan rasa bersyukur
, dan juga fungsi untuk kesejahteraan yang mencakup budaya kerja, disiplin,
gotong-royong, pendidikan, kesehatan, pengolahan gender, pelestarian dan
kreatifitas budaya, dan lingkungan hidup. Melihat dari isi cerita, menunjukkan
bahwa kehidupan pada jaman dulu sangatlah kental akan halnya bergotongroyong. Dimana sering terlihat penyelesaian sebuah masalah/pekerjaan dengan
cara saling membantu/gotong-royong (marsiurupan) untuk mendapat hasil yang
lebih ataupun mempersingkat waktu pengerjaan. Bahkan pelaku gotong-royong
juga senantisa membantu dengan memberi dana, makanan ataupun sebatas tenaga
dengan sukarela kepada anggota kelompok yang membutuhkannya pada saat itu.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................

iv

UCAPAN TERIMAKASIH ..........................................................................

viii

ABSTRAK ......................................................................................................

xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................

xii

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

1.1.......................................................................................... Latar
Belakang Masalah......................................................................

1

1.2..........................................................................................
Rumusan Masalah......................................................................

3

1.3..........................................................................................
Tujuan Penelitian .......................................................................

4

1.4..........................................................................................

BAB II

Manfaat Peneltian ......................................................................

4

TINJAUAN KEPUSTAKAAN .....................................................

5

2.1.......................................................................................... Kepu
stakaan yang Relevan ................................................................

5

2.1.1 Kearifan Lokal ..................................................................

6

2.1.2 Gotong-royong..................................................................

7

2.2 Teori yang Digunakan ...............................................................

10

2.2.1 Tradisi Lisan .....................................................................

10

2.2.2 Konsep Keariafan Lokal ...................................................

13

2.2.3 Jenis Keariafan Lokal .......................................................

14

Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Fungsi Kearifan Lokal .....................................................

16

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................

19

3.1 Metode Dasar.............................................................................

19

3.2 Lokasi Penelitian .......................................................................

19

3.3 Instrumen Penelitian ..................................................................

20

3.4 Metode Pengumpulan Data ……………………………………

20

3.5 Metode Analisis Data ................................................................

20

BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………………
4.1 Cerita Rakyat “Babiat Dohot Jolma” ...........................................

22
22

4.1.1 Konsep Gotong Royong (marsirimpa) Cerita Rakyat
“Babiat Dohot Jolma” ......................................................

29

4.1.2 Jenis Kearifan Lokal Gotong Royong (marsirimpa)
Cerita Rakyat “Babiat Dohot Jolma” ...............................

30

4.1.3 Fungsi Kearifan Lokal Gotong Royong (marsirimpa)
Cerita Rakyat “Babiat Dohot Jolma” ...............................

30

4.2 Cerita Rakyat “Guru Niadang Dohot Angka Anakna” ...............

31

4.2.1 Konsep Gotong Royong (marsirimpa) Cerita Rakyat
“Guru Niadang Dohot Angka Anakna” ...........................

41

4.2.2 Jenis Kearifan Lokal Gotong Royong (marsirimpa)
Cerita Rakyat “Guru Niadang Dohot Angka Anakna” .....

42

4.2.3 Fungsi Kearifan Lokal Gotong Royong (marsirimpa)
Cerita rakyat “Guru Niadang dohot Angka Anakna” .......

43

4.3 Cerita Rakyat “Bodat dohot Babiat Galebung” ........................

43

4.3.1 Konsep Kearifan Lokal Gotong Royong (marsirimpa)

Universitas Sumatera Utara

Cerita Rakyat “Bodat dohot Babiat Galebung” ...............

54

4.3.2 Jenis Kearifan Lokal Gotong Royong (marsirimpa)
Cerita Rakyat “Bodat dohot Babiat Galebung” ...............

55

4.3.3 Fungsi Kearifan Lokal Gotong Royong (marsirimpa)
Cerita rakyat “Bodat dohot Babiat Galebung” .................

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

57

5.1 Kesimpulan ..................................................................................

57

5.2 Saran ............................................................................................

58

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

59

Universitas Sumatera Utara