Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik Lokal Umur 35 minggu

DAFTAR PUSTAKA

Aimyaya.,2008. Cara Membuat Telur Asin.Aimyaya. com. 15 April 2009.
Anggorodi, 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas.
Indonesia University Prees, Jakarta.
Bharoto, Kun D. 2001. Cara Beternak Itik. CV Aneka Ilmu. Semarang.
Buckle K.A., Fleet G.H., Edwards R.A., Wooton M., 1987. Ilmu Pangan. Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta
Dinsa Kesehatan Sleman., 2001. Materi Penyuluhan Bagi Perusahaan Makanan
Industri Rumah Tangga. Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Sleman,
Sleman.
Ewing, W. R. 1963. Poultry Nutrition. 5thEd. The Ray Ewing Company. Pasadena,
California.
Gultom, L., 2010. Keanekaragaman dan Distribusi Ikan Dikaitkan dengan Faktor
Fisik dan Kimia Air di Muara Sungai Asahan. Tesis. Universitas Sumatera
Utara, Medan.
IP2TP Jakarta, 2000. Laporan Hasil Kegiatan Gelar Teknologi Penerapan Sistem
Usahatani Itik Petelur dl DKI Jakarta.
Koswara,
S.
2009.

Teknologi
Pengolahan
Telur
(Teori
Praktek).eBookPangan.com. diakses pada tanggal 15 September 2013.

dan

Leeson, S. and J. D. Summers. 2000. Feeding systems for poultry. In M. M.
Theodorou. and J. France (ed). Feeding Systems and Feed Evaluation
Models.CABI Publishing, New York.
Margono,T.,Suryati,D.,Hartinah,S.,2000. Buku Panduan Teknologi Pangan, Pusat
Informasi Wanita dalam Pembagunan PDII-LIPI, Jakarta.
Mauldin, J. M. 2002. Maintaining hatching egg quality. In D. D. Bell and D. Weaver
(ed). Commercial Chicken Meat and Egg Production. 5th Ed. Springer Science
and Bussines Media Inc, New York.
Meitha., 2008. Telur Makanan Belimpah Gizi. http//mietha. Wordpress.com. 15 april
2009.
Mountney, G. J. 1976. Poultry Products Technology. 2ndEd. #vi Publishing
Company. INC. Westport.

Neisheim, M. N., R.E. Austic and L.E. Card. 1977. Poultry Production. 12thed. Lea
Febriger, Philadelplia.
Rasyaf. 1993. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta

Universitas Sumatera Utara

Romanoff, A.L. and A.J. Romanoff. 1963. The Avian Egg. Jhon Wiley & Sons.lnc.
New York.
Rukmiasih. 1994. Pengaruh tingkat protein pakan terhadap produksi dan kualitas
telur itik lokal yang dipelihara secara intensif. Media Peternakan.
17(1) :
1-11.
Sarwono, B. 1995. Pengawetan & Pemanfaatan Telur. Cetakan keempat. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Sinurat, A.P. 2000. Penyusunan ransum ayam buras dan itik. Pelatihan proyek
pengembangan agribisnis peternakan, Dinas Peternakan DKI Jakarta, 20
Juni 2000.
Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gajah Mada University Press
Yogyakarta
Stadellman, W.S. and O.J. Cotterill. 1995. Quality Identification of Shell Egg in: Egg

Science and Techonology. W. J. Stadellman and O.J Cotterill ed. Avi.
Publishing Co.Inc. Wesport, Connecticut.
Sudaryani, T. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta
Suharno, B. dan K. Amri. 1995. Beternak Itik Secara Intensif. Penerbit Penebar
Swadaya
Susilorini, E; Sawitri, ME; Muharlien. 2008. Budi Daya 22 Ternak Potensial.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Tillman, D.A., Hartadi H., Reksohadiprodjo, S., Lebdosoekojo S. 1991. Ilmu
Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Fakultas Peternakan
UGM, Yogyakarta.
Wahyu, J., 1994. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University .Press, Yogyakarta.
_________., 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Wakhid, A., 2013. Beternak Itik. Agromedia, Jakarta.
Wikipedia Indonesia b, 2011. Haugh Unit. http://id,wikipedia.org/wiki/haughunit. 21
Mei 2011.
Winarti, E dan Triyantini., 2005. Peluang Telur Infertil Pada Usaha Penetasan Telur
Itik Sebagai Telur Konsumsi. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian,
Bogor. Hal 768-771.
Zeidler, G. 2002a. Shell egg quality and preservation. In D. D. Bell and D. Weaver

(ed). Commercial Chicken Meat and Egg Production. 5th Ed. Springer
Science and Bussines Media Inc, New York.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Peformans Itik Lokal Umur 35 Minggu

0 3 38

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik Lokal Umur 35 minggu

0 5 40

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Peformans Itik Lokal Umur 35 Minggu

0 0 10

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Peformans Itik Lokal Umur 35 Minggu

0 0 2

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Peformans Itik Lokal Umur 35 Minggu

0 0 8

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik Lokal Umur 35 minggu

0 0 9

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik Lokal Umur 35 minggu

0 0 2

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik Lokal Umur 35 minggu

0 1 2

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik Lokal Umur 35 minggu

0 0 9

Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik Lokal Umur 35 minggu

0 0 3