UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK ME

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK MENENDANG
SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU
PADA SISWA KELAS V MI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar sangatlah
penting sebagai dasar pendidikan anak ke tingkat yang lebih tinggi. Keberhasilan pendidikan
jasmani di sekolah dasar tergantung pada kreatifitas guru dan penerapan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Penerapan pendekatan pembelajaran
yang kurang tepat sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran.
Kondisi nyata di lapangan menunjukkan bahwa modifikasi alat bantu pembelajaran
sangat jarang dilakukan oleh guru ketika melaksanakan pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh
beberapa hal, di antaranya adalah pembelajaran pendidikan

jasmani cenderung tradisional,

model pembelajaran masih berpusat pada guru.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar oleh guru hendaknya
dilakukan dengan memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, sehingga akan mendukung

keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Dengan penggunaan pendekatan pembelajaran yang
tepat akan berpengaruh pada keaktifan dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran, sehingga
hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Siswa MI pada umumnya sangat menyenangi mata pelajaran Penjaskes terutama materi
permainan sepak bola, akan tetapi masih ada sebagian siswa yang kurang antusias pada
pembelajaran tersebut, terutama siswa perempuan. Siswa perempuan kurang tertarik dengan
sepak bola karena takut merasa sakit ketika menendang bola.
Fakta di lapangan menyebutkan bahwa, masih banyak siswa yang salah dalam gerakan
menendang bola pada permainan sepak bola. Sebagian siswa masih menggunakan ujung kaki
untuk menendang bola, sehingga akan menimbulkan rasa sakit pada kaki, sehingga mereka
enggan untuk berlatih gerakan menendang bola, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.
Hasil belajar siswa MI masih rendah, terbukti, hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari
26 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan, baru 10 siswa (35,7%)

yang telah dapat melakukan gerakan menendang sepak bola dengan baik dan benar dan sisanya
16 siswa (74,3%) masih belum menguasai gerakan tersebut dengan baik dan benar. demikian
apabila dibiarkan akan

mempengaruhi


pencapaian

prestasi belajar siswa. Hal tersebut

menunjukkan adanya suatu permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya. Oleh karena itu,
perlu dilakukan semacam tindakan yang dilaksanakan secara kolaboratif, yaitu tindakan untuk
meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola pada siswa kelas V-a MI.
Tindakan tersebut adalah upaya meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak
bola melalui modifikasi alat bantu pada siswa kelas V-a MI. Penggunaan modifikasi alat bantu
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola pada siswa.
Alasan penggunaan modifikasi alat bantu tersebut adalah untuk mengatasi rendahnya
penguasaan keterampilan gerak menendang sepak bola pada siswa. Dengan modifikasi alat bantu
ini siswa akan dengan mudah mengikuti pembelajaran keterampilan gerak menendang sepak
bola, karena keaktifan siswa akan dikembangkan sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat
pada guru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian
ini adalah “Bagaimanakah meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola melalui
modifikasi alat bantu pada siswa kelas V-a MI ?”
C. Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerak
menendang sepak bola melalui modifikasi alat bantu pada siswa kelas V-a MI.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat hasil Penelitian ini adalah dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi Guru: melalui PTK ini guru dapat menggunakan modifikasi alat bantu, khususnya
untuk meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola.
2. Bagi Siswa: hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan kreatifitas dan
keberanian siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran keterampilan gerak
menendang sepak bola.
3. Bagi Sekolah: hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran pendidikan jasmani
di sekolah.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sepak Bola
a. Pengertian Sepak bola
Rangkaian gerakan permainan sepak bola meliputi gerakan passing, shooting, stoping, dan
heading. Passing dengan kaki bagian dalam adalah salah satu gerak yang termasuk ke dalam
gerak menendang. Gerak menendang menurut fungsinya terbagi menjadi 4, yaitu memberikan

(passing), menembakkan (shooting), menghentikan (stoping), dan menyundul (heading).
Passing adalah salah satu gerak dalam sepak bola yang mudah untuk dilakukan, namun dalam
pelaksanaannya gerakan ini harus benar dari gerakan awal hingga akhir, karena akan
berpengaruh pada hasil passing tersebut.
b. Keterampilan Menendang
Sepak bola mengharuskan siswa untuk belajar keterampilan dasar sepak bola. Keterampilan
dasar tersebut seperti, keterampilan menendang yang meliputi menendang dengan kaki bagian
dalam, menendang dengan punggung kaki, dan mengontrol bola atau menghentikan bola.
c.

Menendang dengan Kaki Bagian Dalam

1) Sikap Awalan
Diawali dengan sikap berdiri menghadap ke arah gerakan. Pandangan ke arah bola, badan
condong ke belakang. Kaki tumpu berada di samping bola berjarak satu kepal dan arah jari ke
depan dengan lutut agak tertekuk. Pergelangan kaki yang akan di gunakan menendang diputar
keluar. Kaki ayun ditarik ke belakang membentuk sudut 30° ke arah bola.
2) Sikap Perkenaan
Sikap perkenaan merupakan lanjutan dari sikap awalan, yaitu dengan sikap berdiri menghadap
ke arah gerakan. Pandangan lurus ke arah bola. Badan agak condong ke depan. Perkenaan kaki


bagian dalam pada permukaan tengah bola. Kaki tumpu dan kaki ayun membentuk sudut 90°.
Gerakan lengan berlawanan dengan ayunan kaki.
3) Sikap Gerakan Akhir
Pandangan ke arah tujuan passing. Badan agak condong ke belakang. Tarik kaki yang akan di
gunakan menendang ke belakang lalu ayunkan ke depan ke arah bola. Gerakan lengan
berlawanan dengan gerakan kaki ayun.
d. Menendang dengan Punggung Kaki
Menendang dengan punggung kaki adalah gerakan menendang dengan kura-kura kaki. Kurakura kaki adalah kaki bagian atas yang tertutup oleh tali sepatu. Permukaan bagian ini keras dan
rata sehingga dapat digunakan untuk menendang bola. Operan ini cocok untuk menggerakkan
bola dengan jarak 23 meter atau lebih. (Sutrisno, S.Pd. 2009:22).
e.

Mengontrol/Menghentikan Bola
Selain menendang kemampuan mengontrol bola juga sangat penting. Dengan

kemampuan tersebut, siswa dapat menguasai boladan mempunyai kesempatan mencetak gol.
Untuk itu semua siswa harus bisa mengontrol bola dengan baik. (Sutrisno, S.Pd. 2009:22).
2. Pengertian Alat Bantu
Yang dimaksud dengan alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh

seorang pendidik dalam menyampaikan materi atau bahan pendidikan/pengajaran. Dalam
prakteknya alat bantu ini lebih sering disebut sebagai peraga karena berfungsi untuk membantu
dan memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan atau pengajaran.
Media menurut Arsyad (2002) adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Media dapat berupa suatu bahan atau alat. Media merupakan sarana
pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan agar
siswa mengetahui sesuatu hal.
Dalam pembelajaran, media berperan sebagai alat bantu belajar yang bisa digunakan
sendiri oleh siswa atas bimbingan guru. dalam pembelajaran media digunakan untuk
menggantikan sebagian dari fungsi guru dalam memberikan atau menyampaikan pelajaran.

Alat bantu pendidikan ini disusun menggunakan patokan atau berdasarkan pada prinsip
bahwa pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui panca indera.
Oleh sebab itu, semakin banyak panca indera yang digunakan untuk menerima sesuatu materi
yang diajarkan maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang
diperoleh oleh sasaran pendidikan. Dengan perkataan lain alat bantu ini dimaksudkan untuk
mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu obyek, sehingga mempermudah persepsi
dari siswa.
Seseorang atau masyarakat atau target sasaran pendidikan di dalam proses pendidikan
dapat memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu

pendidikan. Akan tetapi masing-masing alat mempunyai intensitas yang berbeda-beda di dalam
membantu persepsi atau pemahaman seseorang.
Seorang pakar ilmu pendidikan bernama Edgar Dale membagi alat bantu pendidikan
tersebut ke dalam 11 macam, dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat
tersebut di dalam sebuah gambar kerucut yang dinamakan kerucut Edgar Dale. Semakin
mengerucut maka akan semakin kecil intensitasnya dalam membantu dan mempermudah
persepsi dari masyarakat atau sasaran pendidikan. 11 macam alat pergara pendidikan tersebut
yaitu kata-kata, tulisan, rekaman/radio, film, televise, pameran, field trip, demonstrasi,
sandiwara, benda tiruan, dan benda asli.

Gambar 1. Kerucut Edgar Dale
Dari gambar kerucut Edgar Dale tersebut di atas yang diambil dari http://emedis.blogspot.com/2013/03/pengertian-alat bantu peragamedia.html dapat dilihat bahwa lapisan
yang paling dasar adalah benda asli dan yang paling atas adalah kata-kata. Hal ini berarti bahwa
dalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk
mempersepsi bahan pendidikan/pengajaran. Sedangkan penyampaian materi atau bahan hanya
dengan kata-kata saja sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah. Maka jelaslah
bahwa penggunaan alat peraga merupakan implementasi salah satu prinsip proses pendidikan.
B. Kerangka Berpikir
Keterampilan gerak menendang sepak bola siswa kelas V-a MI Negeri Druju
Sumbermanjing Wetan masih rendah, untuk itu harus segera diadakan perbaikan pembelajaran.

Dengan modifikasi alat bantu pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak
menendang. Secara sederhana kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan
sebagai berikut:

Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir
A. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diduga melalui modifikasi alat bantu dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
tentang keterampilan gerak menendang sepak bola.
Berdasarkan dugaan tersebut, hipotesis tindakan penelitian ini adalah “Modifikasi alat
bantu dapat meningkatkan hasil keterampilan gerak menendang sepak bola pada siswa kelas V-a
MI.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Negeri Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan
Kabupaten Malang.
2. Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian ini direncanakan dari bulan Maret 2014 sampai dengan selesai.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

A. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas V-a MI. Keseluruhan siswa kelas V-a MI yang
berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

B. Data dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut:
1. Data hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola, diperoleh dari siswa;
2. Data aktivitas guru, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;
3. Data keaktifitan siswa, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;
4. Data pelaksanaan KBM melalui modifikasi alat bantu, diperoleh dari peristiwa selama KBM
berlangsung.
C. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa catatan hasil
pengamatan. Hasil pengamatan tersebut dikumpulkan melalui pengamatan, hasil tes siswa dan
angket. Pemberian dan pengisian angket oleh siswa dilaksanakan pada pertemuan ke dua (siklus
terakhir), setelah tindakan selesai.

D. Uji Validitas Data
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam
penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai
bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data, maka
keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai Validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah
(2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya
produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika.
Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan triangulasi, yaitu:
1. Hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola dianalisis dengan menggunakan
triangulasi, yaitu dengan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
2. Keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti,
observer, dan siswa.
3. Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer,
dan siswa.

4. Penggunaan modifikasi alat bantu dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh
dari peneliti, observer, dan siswa.
5. Nilai hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola sebelum tindakan
divaalidasi dengan triangulasi peneliti.

6. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.
7. Emosi siswa divalidasi dengan triangulasi kartu ceria.
E. Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka
sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan).
Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan
kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam
tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1.

Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan
yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan.
Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan
data yang dapat memberi informasi faktual.
2.

Penyajian data

Sebelum dilakukan penyajian data sebelumnya data dianalisis sebagai berikut:
a.

Hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola dianalisis dengan menghitung prestasi
pencapaian siklus I dan II.

b. Keaktifan siswa dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.
c.

Aktivitas guru dianalisis kelemahan dan kelebihan guru ketika pembelajaran berlangsung.

d. Penggunaan modifikasi alat bantu dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran
berlangsung.
e.

Nilai hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola sebelum tindakan dianalisis
dengan cara membandingkan nilai yang dicapai dengan KKM.

f.

RPP dianalisis dengan analisis isi untuk melihat kesesuaian kompetensi dasar RPP dengan
silabus dan kurikulum serta langkah-langkah pembelajarannya.
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan,
maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relative jelas dan informatif. Tindakan
lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah
tindakan.
3.

Penarikan kesimpulan

Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis
data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.
F. Indikator Kinerja Penelitian
Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil
pembelajaran keterampilan gerak menendang sepak bola yang dapat dilihat pada perolehan nilai
siswa kelas V-a secara individual yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
yaitu 75 dan didukung dengan perolehan nilai ketuntasan secara klasikal yaitu 75%.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus,
langkah-langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas ini terdiri dari bawah empat komponen,
yaitu: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah
ini:

Gambar 3. Daur Penelitian Tindakan Kelas

DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristiyanto.2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani &
Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.
Alwasilah Chaedar. (2008). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya
Arma Abdoellah. (1981). Olahraga Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Sastra Hudaya.
Arsyad. (2002). Media dan Alat Bantu Pembelajaran. Jakarta: CV Mandiri
Badudu Zain. (1992). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dadang Heryana, Giri Verianti. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk
Siswa MI Kelas V. Jakarta: Aneka Ilmu.
Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:
BPP Pusat Kurikulum.
Hamalik, Oemar. (2004). Media Pendidikan. Bandung: PT Aditya Bakti
http://e-medis.blogspot.com/2013/03/pengertian-alat-bantuperagamedia.html
http://jurnal-teknologi-pendidikan.tp.ac.id/meyakinkan-V-aaliditas-data-melalui-triangulasipada-penelitian-kualitatif.pdf
http://library.binus.ac.id/
Kosasih Engkos, Olahraga Gerak dan Program Latihan dan Akademik, Jakarta: Persindo.
Purwanto, M. Ngalim, MP. (1997). Psikologis Pendidikan. Bandung: PT RoMIa Karya.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Jakarta: Balai Pustaka.
Sutrisno, S.Pd. (2009). Mempersiapkan Pemain Sepak Bola Berprestasi (1). Jakarta: PT Musi
Perkasa Utama.
Syarifuddin Aip, Pengetahuan Olahraga, (1991). Jakarta: CV Baru
Tim Bina Kerja Guru. (2004). Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Jakarta:
Erlangga.

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

GROUP POSITIVE PSYCHOTHERAPY UNTUK MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING REMAJA DENGAN ORANG TUA TKI

2 103 9

PENGARUH PERMAINAN KONSTRUKTIF DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TUNARUNGU

9 134 29

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ORANG TUA KEPADA ANAK

8 135 22

APLIKASI BIOTEKNOLOGI BAKTERI FOTOSINTETIK DALAM MENINGKATKAN MUTU GIZI BIJI KEDELAI

4 68 14

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58