IMPLEMENTASI TIK DALAM PEMBELAJARAN (1)

IMPLEMENTASI TIK DALAM PEMBELAJARAN

untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dosen Pengampu: Dr. Djuniadi. M.T.

Disusun oleh:
Nama

: Farchatin Ulya

NIM

: 0104516004

Kelas

: Reguler

PROGRAM STUDI MAGISTER PENGEMBANGAN KURIKULUM
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengubah paradigma kehidupan
manusia, hampir seluruh aspek kehidupan serta aktivitas manusia dipengaruhi oleh peran
serta TIK sebagai pendukungnya, tak terkecuali dunia pendidikan. Banyaknya faktor
perubahan dalam era globalisasi turut serta berfungsi sebagai katalisator untuk revolusi
sistem pembelajaran yang dari yang sebelumnya bersifat konvensionalmenjadi suatu
sistem yang efektif dan efisien dengan dukungan TIK (Daryanto, 2013).
Perkembangan TIK yang sangat cepat dalam dasawarsa terakhir ini telah
menampakkan tanda-tanda adanya revolusi informasi. Berkembangnya TIK sebagai salah
satu temuan terpenting pada abad ini yang telah menyebabkan konvergensi macam-macam
perkembangan teknologi dalam usaha menghasilkan informasi, kapanpun, dimanapun, dan
dengan menggunakan alat apapun.
Pembelajaran yang bermutu sangat diperlukan oleh setiap orang. Memasuki era
globalisasi setiap orang membutuhkan waktu untuk belajar. Keterbatasan waktu dan biaya
dalam penyelenggaraan diklat bagi pamong belajar membutuhkan inovasi sistem

pembelajaran berbasis TIK. Inovasi sistem pembelajaran tak akan pernah berhenti karena
berbagai kebutuhan manusia untuk belajar yang semakin meningkat. TIK merupakan suatu
kebutuhan pokok dimasa sekarang lebih-lebih di masa datang. Sehingga sekolahpun harus
ikut menerapkan TIK dalam pembelajaran. Tapi pada kenyataannya tidak semua sekolah
mampu menerapkan TIK sebagai basis pada sistem pembelajarannya, disebab beberapa
faktor ,untuk itu diperlukan suatu menejemen dan strategi yang tepat agar penerapan TIK
dalam pembelajran di sekolah dapat sejalan dengan tujuan yang telah di rumuskan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan TIK saat ini?
2. Bagaimana implementasi TIK dalam pembelajaran?

BAB II
PEMBAHASAN

1. Perkembangan TIK
Tidak dapat dipungkiri bahwa di era globalisasi dewasa ini, teknologi dan informasi
dianggap sesuatu yang harus ada bahkan wajib ada keberadaannya. Cobalah kita melihat
sejenak bagaimana orang sekarang tidak bisa dilepaskan dari benda-benda berteknologi
canggih misal HP, smartphone, tablet dan sebagainya. Mereka asyik dengan gadjetnya
masing-masing tidak peduli di kereta api, bus, halte di restoran dan tidak peduli lagi

dengan orang-orang di sekitarnya, tidak bertegur sapa atau hanya basa-basi saja.
Teknologi informasi dan komunikasi yang sering disingkat TIK, UNESCO (2004)
mendefinisikan bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi,
membuat, mengelola dan mendistribusikan informasi. Dalam era digital arus informasi
melalui satelit dan internet meningkatkan pengetahuan yang menjadi faktor penting dalam
pembangunan bangsa di abad 21 (Saint, Harnett & Strasser, 2003). Munculnya TIK telah
menghasilkan banyak perubahan dan inovasi di semua sektor di seluruh dunia. Orang yang
mengusai ilmu pengetahuan adalah orang yang di anggap dapat menetapkan sesuatu
keputusan berdasarkan ilmu yang ia miliki. Hal tersebut sesuai dengan sebuah ungkapan
siapa cepat dia dapat.

Pada zaman dahulu 20 atau 30 tahun yang lalu, untuk sekedar mengirim pesan yang
terdiri hanya tiga baris saja untuk memberitahukan berita duka kepada sanak saudara di
seberang pulau, bisa 3 hari atau bahkan lebih. Tapi sekarang mungkin cuma 3 detik saja.
Itu semua karena perkembangan TIK. Perkembangan TIK yang pesat telah memberikan
pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat pada semua sektor, tanpa terkecuali dunia
pendidikan pun dituntut untuk mengikuti perkembangan yang terjadi pada masyarakat.
Sehingga TIK harus dikuasai semua pelaku dalam dunia pendidikan.
2. Implementasi TIK dalam pembelajaran
Bank Dunia (2002) merekomendasikan lembaga jaringan elektronik melibatkan email, kapasitas komunikasi untuk pengajaran, penelitian, pengelolaan dan pemantauan

system kinerja. Menurut Kolb (1997) penggunaan TIK dalam proses pembelajaran dapat
melibatkan peserta didik dalam empat langkah proses seperti melihat, memikirkan,
merasa, dan melakukan. Perkembangan alat TIK seperti computer, proyektor digital dan
alat multimedia lainnya menyediakan berbagai macam rangsangan sensorik untuk
pelatihan yang tepat dari jantung, kepala dan tangan. Ada yang mengatakan apa yang saya

dengar, saya lupa, apa yang saya lihat saya ingat, apa yang saya lakukan saya mengerti .

Menurut Bandhana (2012) animasi, rangsangan, paket perangkat lunak untuk mengajar
berbagai mata pelajaran, jaringan multi media dan peningkatan citra menciptakan realitas
virtual dan pengalaman bagi peserta didik yang pada gilirannya membantu pembelajaran
lebih langsung, menyenangkan dan berguna. Penggunaan TIK memperkuat belajar siswa
dan memberikan kontribusi pada proses belajar mengajar siswa.
Strategi yang diperlukan untuk mengiplementasikan TIK dalam pembelajaran
dimulai dari pelatihan – pelatihan guru baik yang diselenggarakan dinas maupun swadaya
sekolah, hal ini tidaklah mengherankan ketika guru mengikuti PLPG guna persyaratan
guru profesional diwajibkan membawa laptop yang dimanfaatkan untuk presentasi tugas
yang akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan diri guru bahwa guru pasti bisa dan harus
menggunakan TIK pada pembelajaran selanjutnya. Begitu juga dengan diterapkan
program dapodik oleh Kemendikbud untuk semua sekolah di seluruh Indonesia, sekolah

dituntut bahkan wajib terhubung dengan jaringan internet. Pembayaran BOS, pembayaran
TPG, bantuan DAK dan semua informasi pendidikan mengambil data Dapodik yang di
upload dari sekolah masing-masing melalui jaringan internet.

Dalam kurikulum 2013, semua buku guru dan buku siswa dibuat dalam bentuk PDF,
itu artinya mau tidak mau suka tidak suka semua guru, murid dan pelaku pendidikan
lainya harus sadar TIK.
Dengan adanya aturan dari pemerintah tesebut diatas pemerintah telah berusaha
untuk memulai mewujudkan sarana bagi sekolah untuk mengiplementasikan TIK dalam
pembelajarannya dan akhirnya mampu mendorong perkembangan pembangunan bangsa
dan Negara Indonesia.
Perkembangan Teknologi Informasi (TIK) yang demikian pesat telah mengubah cara
pandang masyarakat, masyarakat menganggap bahwa pendidikan tanpa TIK merupakan
suatu kemunduran pendidikan, ini terbukti betapa banyaknya masyarakat yang
mendaftarkan anak-anaknya untuk sekolah di sekolah yang berbasis TIK. Untuk
mengimplementasikan TIK di sekolah harus ada fasilitas pendukung yang sudah tersedia
di sekolah. Misalnya untuk penyediaan ruang kelas elektronik dan laboratorium, untuk
sekolah negeri penyediaan fasilitas tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah.
Hanya sekolah swasta yang berani mewujudkannya karena tidak dilarang memungut biaya
dari wali murid.

Sekolah Dasar negeri dalam mengiplemplementasikan TIK dalam pembelajaran baru
pada taraf perkenalan siswa terhadap komputer pada perangkat kerasnya dan program –

program sederhana seperti menulis di Ms. Word dan berhitung dalam di Ms. excel,
sedangkan pembelajaran interaktif belum dapat dilaksanakan karena jaringan internet yang
belum merata samapi pelosok desa. Berbeda dengan sekolah yang sarana dan
prasarananya yang sudah lengkap, TIK bisa digunakan sebagai media dan strategi
pembelajaran yang efektif. Karena peserta didik dapat mengoptimalkan manfaat jaringan
internet, misalnya guru bisa mendistribusikan materi pembelajaran melalui website yang
bisa diunduh pesrta didik, memberitahukan tugas untuk peserta didik lewat email dan
peserta didik bisa mnegirimkan tugasnya melalui email.
Lima saran mengapa guru harus mengitegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar
adalah sebagai motivasi, kemampuan instruksional khusus, produktivitas yang lebih tinggi
dari guru, keterampilan yang penting pada era informasi dan dukungan untuk teknologi
yang baru. Dan salah satu bagian dari TIK adalah media dinamis. Dengan meningkatnya
penggunaan media dinamis dalam materi pembelajaran multimedia, penting untuk
mempertimbangkan tidak hanya aspek teknologi tetapi juga kognitif penerapannya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja pembelajaran menggunakan media yang dinamis
secara signifikan lebih tinggi daripada menggunakan buku teks pelajaran statis ketika
bahan belajar memiliki kerumitan tertentu, lebih kompleks materi pembelajaran, semakin

besar manfaat menggunakan animasi.
Namun belum semua sekolah dapat memanfaatkan TIK dengan maksimal bahkan
belum melaksanakan sama sekali.Hal ini disebabkan beberapa factor yaitu factor masih
rendahnya tingkat melek TIK pada guru dan tenaga administrasi serta pendanaan yang
tidak memadai.
Keunggulan TIK yang diperankan oleh internet dalam menyediakan informasi, telah
membawa perubahan dalam budaya dan tingkah laku khususnya dalam Proses
pembelajaran. pendidikan seperti ini dinamakan sebagal e-Education atau e-Learning,
biasanya sekolah tertentu menyebutkan pembelajaran berbasis multimedia.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi yang mendalam dalam penggunaan TIK di
sekolah agar TIK dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap suksesnya
pembelajaran, bukan malah sebaliknya. Adapun beberapa strategi yang dapat di lakukan
oleh pihak sekolah adalah sebagai berikut :
a. Menyedia kebutuhan perangkat TIK, misalnya fasilitas komputer, proyektor LCD dan
sambungan internet yang dapat dimanfaatkan oleh guru, karyawan, dan siswa.
b. Kemudahan dalam mengakses sistem jaringan bagi guru, karyawan, dan siswa.

c. Implementasi di tingkat guru dengan cara guru diharuskan mempelajari bagaimana
sistem e-learning dengan memberi pelatihan terprogram dan berkesinambungan.
d. Menyediakan tenaga khusus TIK yang mumpuni dibidang TIK untuk mengkoordinasi

perangkat TIK.
e. Membuat suatu sistem jaringan terpadu berbasis TIK dalam penyelenggaraan program
pendidikan misalnya pembuatan web sekolah.

BAB III
PENUTUP

Simpulan
1. Perkembangan TIK pada era globalisasi dewasa ini TIK dianggap sesuatu yang harus ada
bahkan wajib ada keberadaannya Perkembangan TIK yang pesat telah memberikan
pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat pada semua sektor, tanpa terkecuali dunia
pendidikan pun dituntut untuk mengikuti perkembangan yang terjadi pada masyarakat.
Sehingga TIK harus dikuasai semua pelaku dalam dunia pendidikan.
2. Implementasi TIK dalam pembelajaran untuk memperkuat belajar siswa dan memberikan
kontribusi

pada

proses


pembelajaran.

Sekolah

Dasar

negeri

dalam

mengiplemplementasikan TIK dalam pembelajaran baru pada taraf perkenalan siswa
terhadap komputer pada perangkat kerasnya dan program –program sederhana Ms. Office,
sedangkan pembelajaran interaktif belum dapat dilaksanakan karena jaringan internet yang
belum merata samapi pelosok desa.

DAFTAR PUSTAKA

Eyo, Patrick. Omoogun, Ajayi. (2013). Impediments to the Adoption of Information and
Communication Technology (ICT) in Teacher Preparation Programme. International
Journal of Education, 133-144.


Daryanto. (2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.
Mauritius, Reduit. Rushda Bahadoor. (2011). Integrating ICT in Pre-Primary Education: The
Case of Mauritius. International Journal of Education, 96-109.
Sutama. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.