PENGARUH KREDIBILITAS PROGRAM BERITA TERHADAP EKUITAS MEREKSEPUTAR INDONESIA RCTI Irma Yuanita
PENGARUH KREDIBILITAS PROGRAM BERITA TERHADAP EKUITAS MEREKSEPUTAR INDONESIA RCTI
Irma Yuanita
yuanita02irma@gmail.com
Rita Nurmalina Budi Setiawan
Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
ABSTRACT
The competition in the television news programs put Seputar Indonesia’s market share below Liputan 6.The influence of rating and share system is began to change the character of hardnews programs into sensational news. The decrease of quality will reduce the audience, social influence and the business itself. Therefore, branding management and credibility management are of the most appropriate strategy to reinforce brand equity and win the competition.This study aimed to analyze: (1) the appraisal level of Seputar Indonesia’s credibility and brand equity. 2) the influence of media credibility on program credibility, and (3) the influence of program credibility on brand equity. This study used convinience sampling and involved 158 respondents. Data processing in this study used PLS. The test results concluded that: (1) evaluation level Seputar Indonesia in three variable not good enaugh. (2) there was an effect of media credibility on programs credibility, (3) programs credibility contributed a great effect on brand equity (86%). R-square of the news program credibility can be explained by the media credibility of 84% and the variation of brand equity can be explained by news program credibility of 73%.
Key Words:news program, television, media credibility, brand equity, partial least square
ABSTRAK
Kondisi persaingan program berita di televisi yang semakin ketat, menempatkan market share Seputar Indonesia dibawah Liputan 6. Pengaruh rating dan share membuat karakter berita hardnews televisi bergeser ke arah tabloidisasi, yang fokus pada berita sensasional. Menurunnya kualitas akan berpengaruh pada penurunan penonton, pengaruh sosial dan bisnis yang sedang dijalankan. Salah satu strategi bersaing yang paling sesuai dilakukan media untuk memperkuat ekuitas merek programnya adalah memadukan branding management dan credibility management. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat evaluasi terhadap kredibilitas media, kredibilitas program, ekuitas merek dan menganalisis pengaruh kredibilitas media terhadap kredibilitas program, serta menganalisis pengaruh kredibilitas program terhadap pembentukan ekuitas merek Seputar Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan convinience sampling dan melibatkan 158 responden. Pengolahan data menggunakan analisis PLS. Hasil pengujian data menunjukkan: (1) kredibilitas media, kredibilitas program dan ekuitas merek yang dimiliki Seputar Indonesia belum memuaskan. (2) faktor kredibilitas media yang terdiri dari kredibilitas sumber, kredibilitas stasiun televisi dan kredibilitas isi berita mempengaruhi kredibilitas program berita televisi, dan kredibilitas isi berita memberikan nilai pengaruh terbesar. (3) kredibilitas program berita mempengaruhi ekuitas merek Seputar Indonesia sebesar 86%.Nilai R-square ( ) kredibilitas program berita sebesar 84% dan ekuitas merek program berita sebesar 73%.
Kata kunci: program berita, televisi, kredibilitas media , ekuitas merek, partial least square
Pengaruh Kredibilitas Program Berita ... – Yuanita, Nurmalina, Setiawan
PENDAHULUAN
Televisi diasumsikan sebagai media yang paling efektif untuk mempengaruhi sikap khalayak karena dianggap lebih “hidup” dibanding media lain karena me- nayangkan visual, audio dan teknik editing. Dumdum dan Garcia (2011) menyatakan bahwa visual yang dihadirkan televisi mampu meningkatkan persepsi kepercayaan khalayak jika dibandingkan dengan surat kabar. Kehadiran televisi swasta di Indo- nesia dimulai tahun 1988 dengan hadirnya RCTI dan dilanjutkan SCTV setahun berikut- nya. Perubahan yang terjadi pada struktur pasar industri televisi Indonesia dari mono- poli menjadi oligopoli membuat masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menonton siaran televisi sehingga pembuat program berusaha untuk mengikuti kebutuhan pe- nonton. Kebutuhan penonton tersebut di- ukur secara kuantitatif melalui rating dan share. Market driven journalism tersebut mulai merubah karakter berita hardnews televisi ke arah tabloidisasi yang fokus pada berita sensasional, bahwa jurnalisme televisi telah berubah menjadi karya non fiksi dan sulit membedakan mana tayangan sebenarnya dengan tayangan yang penuh dramatisasi. Konten berita sensasional pada kenyataan- nya lebih mudah menarik penonton (Meyer dan Muthaly, 2008), hal ini dikarenakan masyarakat lebih termotivasi untuk me- nyaksikan informasi/berita yang kontro- versial (Wang dan Cohen, 2009). Wonne- berger, Schoenbach dan Meurs (2011) meng- ungkapkan bahwa selain kualitas konten, faktor situasional, motivasional dan karakter individu juga merupakan faktor utama yang menjadi alasan khalayak untuk menyaksi- kan program berita televisi. Di sisi lain, penurunan kredibilitas program berita di televisi dapat dimungkinkan oleh ber- kembangnya teknologi. Nielsen (2014) meng- ungkapkan bahwa televisi menguasai sekitar 60% belanja iklan media, sedangkan sisanya terbagi untuk media lain seperti surat kabar dan majalah. Hal tersebut membuktikan bahwa televisi masih memiliki daya tarik yang kuat dan menjadi media yang paling
efektif bagi para produsen/pengiklan untuk memperkenalkan produk bagi konsumen.
Branding sebagai salah satu strategi pemasaran bertujuan untuk membedakan organisasi, pelayanan atau produk dari pesaingnya terlebih di era Sosial TV dimana televisi saling terkait dengan media-media lainnya yang bersifat pribadi dan sosial. Kepercayaan pada media merupakan varia- bel yang sangat penting karena hal tersebut terhubung pada penggunaan media, “people will expose themselves to news information they trust ” (Jackob 2010). Program yang lebih sering dibicarakan akan mudah diterima dan digemari khalayak, serta akan mendapatkan kredibilitas dan kepercayaan. Program yang mempunyai kredibilitas akan lebih mudah membangun interaksi positif sampai men- dapatkan loyalitas yang kuat. Konsep brand equity ini diaplikasikan pada media sejak dekade 1990. Perusahaan media telah mem- pertimbangkan untuk membangun compe- titive advantage -nya melalui brand equity (Ots dan Wolff, 2007), sedangkan dari perspektif media buyer (advertising) , brand equity media yang kuat mencerminkan target audiens yang loyal dan keunikan profil penonton yang dimiliki, hal ini akan memudahkan pe- masang iklan untuk menentukan dimana iklan produknya akan dipasang. Menurut Olmsted and Cha (2008), brand management diterapkan pada program perlu untuk dibedakan dari program sejenis dalam pasar yang sangat kompetitif. Brand equity mem- buat perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing yang akan sulit ditiru oleh pesaing dan saat menghadapi pasar yang kompetitif, brand equity akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan.
Credibility management merupakan lang- kah penting yang harus dilakukan oleh organisasi bisnis seperti media karena media memiliki dampak, fungsi, dan peranan da- lam perubahan masyarakat, apa yang di- butuhkan dan yang menjadi perhatian public dalam hal ini penonton tentu akan menjadi tugas media untuk menyampaikannya. Kredibilitas media akan mempengaruhi
112 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 1, Maret 2015 : 110 – 131
apakah pesan yang disampaikan menjadi pertimbangan khalayak media, sehingga dapat merubah pemikiran dan sikap khala- yak (Oyedeji, 2010). Menurut Bakshi dan Mishra (2011), dan Oyedeji (2007, 2010), kredibilitas media mempengaruhi persepsi audiens terhadap ekuitas merek dan me- rupakan variabel yang dapat diatur oleh per- usahaan, sehingga memungkinkan pemasar untuk meningkatkan ekuitas melalui per- baikan kredibilitas. Sampai saat ini terdapat pandangan kritis di dunia jurnalisme bahwa terjadi perbedaan pandangan antara jurnalis dan manajer di perusahaan media Bakshi dan Mishra (2011).
Perbedaan penelitian ini dengan pe- nelitian sebelumnya terletak pada indikator dan variabel yang digunakan, yaitu dengan menjabarkan variabel beserta indikator kredibilitas yang mempengaruhi ekuitas merek dan alat analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh antar variabel. Hal tersebut lebih mempermudah manajemen dalam melakukan perbaikan. Pada peneliti- an Sabigan (2007), Dumdum dan Garcia (2010), mereka hanya membahas tentang kredibilitas tanpa menghubungkan dengan ekuitas, sedangkan Oyedeji (2007), Bakshi dan Mishra (2011) hanya menyebutkan bah- wa kredibilitas mempunyai hubungan de- ngan ekuitas merek, tetapi tidak menjabar- kan secara detil indikator atau variabel kredibilitas apa saja yang berhubungan de- ngan ekuitas merek.
Beberapa studi yang mendukung hubungan antara kredibilitas media dan konsep yang serupa dengan ekuitas merek. Seperti model yang dikembangkan oleh Meyer (2004), Manero et al. (2013) yang me- neliti tentang kualitas konten program berita televisi menurut konsumen dari perspektif pemasaran. Penelitian ini dapat membantu para manager untuk meningkatkan nilai dari program berita yang mempengaruhi efekti- vitas marketing dan programming. Hubungan tersebut mengindikasikan bahwa audiens/ konsumen masih mementingkan nilai kuali- tas, sehingga manajer media harus memper- hatikan hal itu agar mempertahankan
hubungan dan loyalitas audiens terhadap program/produk.
Bahasan utama dalam penelitian ini ada- lah media credibility dan brand equity dalam program berita televisi generalis. Studi ini dilatarbelakangi oleh kondisi industri per- televisian di Indonesia dan difokuskan pada pangsa pasar program berita televisi yang terus mengalami penurunan (Nielsen, 2014). Pangsa pasar merupakan salah satu cermin pengukuran ekuitas merek yang baik. Jika ekuitas merek suatu produk tidak kuat, pangsa pasarnya akan menurun tajam se- bagai dampak aktivitas pesaing yang mam pu mengikis ekuitas merek tersebut. Walau- pun perusahaan media tidak dapat langsung mengendalikan respons dari audiens se- waktu memproses komunikasi persuasif, mereka dapat berusaha mempengaruhi per- sepsi audiens melalui unsur-unsur dalam komunikasi seperti sumber, media/saluran dan pesan yang disampaikan (Rangkuti, 2008). Keunggulan sebuah perusahaan me- dia massa dapat dicapai melalui kualitas dan kredibilitas produk yang dihasilkan.
Banyaknya program berita televisi swasta yang hadir di Indonesia membuat persaingan makin ketat karena khalayak mempunyai banyak alternatif untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka akan infor- masi. Hal tersebut juga dialami Seputar Indonesia di RCTI. Sejak tahun 2011 perfor- ma Seputar Indonesia mulai mengalami penurunan dan di tahun 2014 merupakan performa terendah selama 6 tahun terakhir yaitu sebesar 11,5% (Nielsen, 2014). Bagi manajemen RCTI, keadaan seperti ini akan berdampak negatif pada bisnis di pasar yang lain yaitu pasar iklan. Walaupun tidak secara langsung, dampak dari menurunnya kuali- tas cukup terlihat pada berkurangnya jum- lah penonton yang menyaksikan program Seputar Indonesia. Penyerapan iklan akan menurun ketika khalayak tidak lagi loyal kepada Seputar Indonesia. Program berita Seputar Indonesia RCTI, telah menjadi salah satu program yang mempunyai nilai jual dari sisi iklan. Bahkan untuk program sejenis, pengiklan harus membayar lebih
Pengaruh Kredibilitas Program Berita ... – Yuanita, Nurmalina, Setiawan
besar jika membeli spot iklan di Seputar Indonesia, harga spot iklan program Seputar Indonesia yang mencapai 30 juta rupiah dan senilai dengan harga spot di beberapa program hiburan seperti FTV, infotainment dan acara musik (Nielsen, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Tingkat evaluasi kredibilitas media, kredibilitas program dan ekuitas merek program berita Seputar Indonesia RCTI Seputar Indonesia, (2) Pengaruh kredibilitas sumber, kredibi- litas stasiun televisi dan kredibilitas isi berita terhadap kredibilitas program Seputar Indo- nesia RCTI, dan (3) Pengaruh pengaruh kredibilitas program berita, kesan kualitas, loyalitas, asosiasi dan kesadaran merek terhadap pembentukan ekuitas merek program Seputar Indonesia RCTI.
TINJAUAN TEORETIS
Program berita dapat diartikan sebagai acara yang menyajikan informasi aktual atau rangkuman informasi dari suatu periode tertentu (kilas balik) dari peristiwa yang terjadi di dalam maupun luar negeri, dan menambah wawasan pemirsanya, selain itu acara tersebut ditayangkan secara berulang- kali pada slot tetap (Nielsen, 2014).
Teori uses and gratification dalam litera- tur komunikasi massa, memandang individu sebagai makhluk yang aktif dan selektif. Khalayak akan menyaring informasi yang berguna dan hanya mempertahankan apa yang berguna dan dipercaya. Kredibilitas didefinisikan Sabigan (2007) sebagai believa- bility, trust, perceived reliability terhadap media. Konsep tersebut sudah sesuai dengan konsep komunikasi media, yang mendefinisi- kan kepercayaan berdasarkan pada karakter presenter, channel station dan pesan yang yang disampaikan (Porral et al., 2014). Kredibilitas adalah salah satu kriteria yang digunakan untuk menyaring informasi.
Konsep dari penelitian mengenai source credibility yaitu mengevaluasi sikap atau persepsi khalayak terhadap sumber infor- masi yang menyampaikan pesan. Sumber informasi yang memiliki kredibilitas tinggi akan lebih mudah mempengaruhi sikap
individu. Source credibility mengacu pada judgemen t yang dibuat khalayak media ter- hadap keahlian (expertise) dan kepercayaan (trustworthiness) terhadap komunikator (Oyedeji, 2010). Expertise mengacu pada ke- mampuan/kompetensi sumber untuk me- miliki informasi yang akurat tentang suatu subjek informasi, sementara trustworthiness mengacu pada persepsi khalayak terhadap motivasi dan niat sumber untuk menyajikan sebuah representasi yang akurat dari subjek informasi atau peristiwa. Pengertian dari media channel credibility adalah persepsi kepercayaan khalayak terhadap channel/ stasiun televisi tersebut, terlepas dari jurnalis ataupun pesan yang disampaikan (Bucy, 2003). Kredibilitas sebuah organisasi atau perusahaan, telah banyak ditelaah dalam berbagai riset dan manajemen pemasaran. Pada organisasi non media, beberapa studi menemukan bahwa corporate credibility me- ningkatkan kecenderungan konsumen un- tuk membeli produk mereka (Hanzaee dan Taghiporian, 2012). Hal ini tentunya juga dapat berlaku dalam organisasi yang ber- gerak di industri media, dimana berita dan informasi sebagai produk yang dihasilkan oleh organisasi media, juga dituntut kredibi- litasnya oleh konsumen.
Evaluasi kredibilitas tidak hanya fokus pada komunikator dan media/saluran, te- tapi juga pesan, serta informasi atau news it self . Kedekatan pesan yang disampaikan dengan audiens dapat mempengaruhi per- sepsi kredibilitas, pesan yang familiar dipersepsikan lebih kredibel (Oyedeji 2007). Unsur lain yang juga penting adalah pe- milihan narasumber. Narasumber dan pre- senter (source/sumber) berbeda dalam peran yang mereka lakukan. Narasumber merupa- kan sosok yang menentukan kualitas isi berita dilihat dari isi pesan yang mereka ungkapkan mengenai suatu topik. Menurut Bailey et al. (2013) kualitas content berita, apakah memuat pesan/topik yang sensasi- onal atau formal berhubungan dengan lama- nya durasi penonton untuk tetap bertahan di program tersebut. Pengulangan sebuah pesan, kelancaran dalam penuturan berita,
114 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 1, Maret 2015 : 110 – 131
dan kualitas pesan telah menunjukkan dapat para pesaingnya yang memproduksi produk meningkatkan kredibilitas pesan dalam
yang terlihat mirip (Aaker, 1996). sebuah media (Oyedeji, 2010). Kualitas pesan
Aaker (1991), menjelaskan pengertian yang disampaikan sangat berpengaruh pada
brand equity sebagai serangkaian aset dan persepsi kredibilitas media karena pada
liabilities merek yang terkait dengan sebuah akhirnya, pembaca berita diharapkan akan
merek, nama dan simbolnya; yang me- bersikap objektif (Roberts, 2010). Elareshi
nambah atau mengurangi nilai yang diberi- dan Gunter (2012) melakukan survey untuk
kan sebuah produk atau jasa kepada per- menunjukkan bahwa terdapat hubungan
usahaan dan/pelanggan. Pengertian ter- positif antara persepsi kredibilitas media
sebut menyiratkan bahwa brand equity bisa dengan banyaknya waktu yang diluangkan
bernilai bagi perusahaan (company based- untuk menyaksikan program berita televisi
brand equity ) dan bagi konsumen (customer (television viewing). Hal serupa juga dinyata-
based -brand equity). Aaker (1991) menjabar- kan oleh Mehrabbi et al. (2009), bahwa ter-
kan aset merek yang berkontribusi pada dapat hubungan antara persepsi kredibilitas
penciptaan brand equity ke dalam lima di- dengan frekuensi menyaksikan channel
mensi, yaitu: (1) Brand awareness, yaitu ke- berita tersebut.
mampuan konsumen untuk mengenali atau Ada 2 konsep skala pengukuran yang
mengingat bahwa sebuah merek merupakan sering digunakan untuk mengukur kredibi-
anggota dari kategori tertentu, (2) Perceived litas media: skala Gaziano dan McGarth
quality merupakan penilaian konsumen ter- (1986) dan Meyer (1988). Studi Gaziano dan
hadap keunggulan atau superioritas produk McGarth (1986) menggunakan 875 sampel
secara keseluruhan, (3) Brand association, untuk merangking 16 item bipolar semantik
yakni segala sesuatu yang terkait dengan diferensial dan analisis faktor menghasilkan
memori terhadap suatu merek. Assosiasi
3 faktor yaitu: kepedulian terhadap lingku- merek memiliki tingkatan tertentu dan akan ngan sosial, patriotisme dan 12 item faktor
semakin kuat seiring dengan bertambahnya kredibilitas. Meyer (1988) menguji skala
pengalaman konsumsi atau eksposur de- kredibilitas yang dihasilkan Gaziano dan
ngan merek tertentu, (4) Brand loyalty, yaitu McGarth, hasilnya teridentifikasi dua faktor
“the heart of the customer relationship to the yaitu: afiliasi terhadap komunitas dan 5 item
brand ”, (5) Other propriettart brand asset (hak faktor kredibilitas/skala kepercayaan yang
patent, logo, dan lain-lain). Konsep Aaker memiliki nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,80.
(1991) digunakan dalam penelitian ini na- Konsep skala pengukuran kredibilitas Meyer
mun mengalami penyesuaian dimana other (1988) akan digunakan dalam penelitian ini
propriettart brand asset tidak dikutsertakan. karena validitas dan reliabilitasnya sudah
Model ini diformulasikan dari sudut pan- diuji (Bakshi dan Mishra, 2011). Lima item
dang manajerial dan strategi korporat (se- pengukuran kredibilitas tersebut adalah:
rangkaian asset dan liabilitas), meskipun fairnes, bias, trustworthiness, accuracy and
landasan utamanya adalah perilaku konsu- completeness.
men. Branding dan brand equity merupakan Merek adalah nama dan atau simbol
konsep baru dalam ranah mass communi- yang bersifat membedakan (misalnya cap,
cations (Olmsted dan Cha, 2008). Organisasi kemasan, atau logo) dengan tujuan untuk
media ingin mengembangkan berbagai cara membedakan barang atau jasa seorang pen-
untuk mengurangi ancaman dari kompetitor jual atau sekelompok penjual dari barang
yang semakin meningkat dan fragmentasi atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing. Se-
dari khalayak media itu sendiri (Oyedeji, buah merek menunjukkan kepada pelang-
2010), agar khalayak dapat membedakan gan asal/sumber produk dan melindungi
produk mereka di tengah produk media keduanya (produsen dan konsumen) dari
yang sejenis, organisasi media tersebut harus melakukan kegiatan membangun merek.
Pengaruh Kredibilitas Program Berita ... – Yuanita, Nurmalina, Setiawan
Identitas program yang terlekat pada merek ekuitas merek. Dalam penelitiannya, Oyedeji program berita tersebut memainkan peranan
menggabungkan konsep kredibilitas Gazia- penting untuk memikat pengiklan dan
no dan McGarth (1986) yang dimodifikasi audiens.
oleh Meyer (1988) dan konsep brand equity Penelitian ini menggabungkan beberapa
yang mengadaptasi konsep Aaker (1991). konsep penelitian sebelumnya, untuk mem-
Penelitian ini membuktikanbahwa channel bangun model kredibilitas, konsep dari
credibility mempengaruhi ekuitas merek se- Sabigan (2007), Dumdum dan Garcia (2011)
cara positif, terutama pada variabel perceived dijadikan bahan rujukan. Penelitian Sabigan
quality, brand loyalty , dan brand association. mengekplorasi hubungan antara 3 unsur
Penelitian sejenis yang di Asia dilakukan kredibilitas media, yaitu source credibility,
oleh Bakshi dan Mishra (2011) dengan medium credibility dan news (content) credibi-
menghubungkan konsep kredibilitas pada lity terhadap kredibilitas program. Studi ini
media cetak dan elektronik di India, dan membandingkan kredibilitas berita yang
ditemukan hubungan yang kuat antara brand disampaikan melalui televisi dan website
equity (quality, recognition dan loyalty) dan (online). Penelitian mengenai faktor-faktor
kredibilitas media.
yang mempengaruhi kredibilitas program Beberapa penyesuaian dilakukan agar berita juga dilakukan oleh Dumdum dan
lebih relevan untuk kasus penelitian ini yaitu Garcia (2011) di Philipina. Penelitian ini
dengan memodifikasi dimensi kredibilitas melihat pengaruh dari newscasters’physical
sumber dari Sabigan dan Ohanian (1990) appearance , news content quality dan channel
sehingga menghasilkan tiga dimensi yaitu preference terhadap kredibilitas program
attractiveness, trustwothiness dan expertise , berita televisi (competence, trustworthiness dan
sedangkan untuk ekuitas merek, penelitian goodwill ). Konsep dari Oyedeji (2007) dan
ini menggunakan konsep Aaker (1991). Bakshi dan Mishra (2011) digunakan untuk
Berdasarkan hal tersebut dapat dibentuk menjelaskan pengaruh kredibilitas terhadap
rerangka pemikiran teoritis pada Gambar 1.
PT. RAJAWATI CITRA TELEVISI INDONESIA
PROGRAM PUTAR INDONESIA
KREDIBILITAS
KREDIBILITAS SUMBER
ISI BERITA
PROGRAM BERITA
TELEVISI
EKUITAS MEREK PROGRAM BERITA
IMPLIKASI MANAJERIAL
Gambar 1 Rerangka Pemikiran
116 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 1, Maret 2015 : 110 – 131
Mengacu pada rerangka pemikiran, maka model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diberikan pada Gambar 2.
Kredibilitas Sumber
Kredibilitas
Kredibilitas
Stasiun Ekuitas Merek
Program
Televisi Program Berita
Berita
Kredibilitas Isi Berita
Gambar 2 Model Penelitian
METODE PENELITIAN
responden. Data sekunder dikumpulkan dan Penelitian ini menggunakan desain riset
diperoleh dari kajian penelitian terdahulu, analisis deskriptif dan kuantitatif, melalui
artikel ilmiah, internet dan media informasi pendekatan wawancara dengan mengguna-
lainnya.
kan instrumen kuisioner dan dilaksanakan Teknik pengambilan sampel yang di- pada bulan November 2014-Januari 2015
gunakan dalam penelitian ini adalah non- yang berlokasi di Jakarta. Agar data yang
probability sampling melalui pendekatan dikumpulkan dapat mewakili karakteristik
convinience sampling karena responden yang populasi pemirsa dan lebih bervariasi, pe-
dipilih memiliki kriteria tertentu, seperti: (1) ngambilan contoh dilakukan di berbagai
usia 17 tahun ke atas, (2) tidak bekerja di lokasi. Pemilihan responden berdasarkan
bagian produksi program berita Seputar pada pekerjaan dengan menggunakan data
Indonesia, (3) pernah menyaksikan program populasi penonton dan rata-rata jumlah
berita di RCTI minimal 3 kali dalam 1 bulan penonton Seputar Indonesia yang dirilis
terakhir. Kriteria tersebut dipilih karena AGB Nielsen (2014) sebanyak 158 respon-
responden berusia 17 tahun keatas dianggap den.
sudah bisa mengambil keputusan, non Data primer difokuskan untuk meng-
karyawan diharapkan agar sampel bisa gali: (1) kredibilitas media dan program,
memberikan pendapat secara netral, sedang- yaitu: Trustworthiness, Accuracy, Compre-
kan pernah menyaksikan minimal 3 kali agar hensive, Currency, Fair, yang meliputi isi
responden menyadari adanya program dan berita/pesan, kualitas presenter/reporter
memiliki pengetahuan tentang program dan citra stasiun televisi, (2) ekuitas merek
berita tersebut. Jenis pertanyaan yang di- program Seputar Indonesia, dan (3) Profil
gunakan dalam kuesioner adalah closed ended
Pengaruh Kredibilitas Program Berita ... – Yuanita, Nurmalina, Setiawan
questions . Adapun definisi operasional dari Mishra (2011) serta Elareshi dan Gunter variabel-variabel dijelaskan pada Tabel 1.
(2012) yang menggunakan konsep kredibi- Konsep kredibilitas media dalam pe-
litas Meyer (1988).
nelitian ini adalah evaluasi khalayak ter- Model yang dibangun juga mengguna- hadap 3 hal yaitu (1) kredibilitas sumber
kan variabel laten endogen sebagai hasil berita yang menyangkut penampilan fisik
bentukan dari variabel laten eksogen. Varia- presenter berita, kemampuan presenter
bel laten endogen yang digunakan dalam dalam menyampaikan berita dan tingkat
model adalah kredibilitas program berita kecerdasan presenter berita. Indikator yang
dan ekuitas merek dengan indikator yang dipilih merupakan modifikasi dari konsep
dijelaskan pada Tabel 2.
Ohanian (1990) dan Sabigan (2007), (2) Kredibilitas program berita televisi di- kredibilitas stasiun yang menayangkan pro-
definisikan sebagai tingkat evaluasi keper- gram berita yang meliputi kepercayaan kha-
cayaan khalayak terhadap program berita layak, kesesuaian fakta, kedalaman, aktua-
televisi secara keseluruhan. Indikator varia- litas dan keberimbangan program berita
bel ini bersumber pada penelitian Sabigan yang tayang pada stasiun televisi tersebut.
(2007) dan Dumdum serta Garcia (2011) yang Variabel yang dipilih merupakan modifikasi
meliputi Believability/trustworthiness, Compe dari konsep Sabigan (2007) dan Oyedeji
tence dan Goodwill, sedangkan ekuitas merek (2007), dan (3) kredibilitas isi berita meng-
bersumber pada Aaker (1991) yang dalam eksplor penilaian khalayak terhadap pe-
penelitian ini didefinisikan sebagai evalua- milihan narasumber berita, akurasi data, ke-
si/penilaian responden terhadap kualitas dalaman berita, kebaruan berita dan ke-
tayangan di layar, informasi yang disampai- netralan berita yang disampaikan. Variabel
kan, keinginan untuk menyaksikan kembali, yang dipilih merupakan modifikasi dari
menyarankan program terhadap orang lain, Sabigan (2007), Oyedeji (2007), Bakshi dan
Tabel 1 Indikator kredibilitas media
Kredibilitas Simbol
Indikator
X 1 Tampilan fisik presenter Seputar Indonesia
SUMBER X 2 Kelengkapan presenter Seputar Indonesia dalam menyampaikan berita X 3 Tingkat kecerdasan dan akurasi presenter Seputar Indonesia
X 4 RCTI menayangkan program berita yang terpercaya X RCTI menayangkan program berita yang sesuai fakta
STASIUN
TELEVISI X 6 RCTI menayangkan program berita yang mendalam X 7 RCTI menayangkan program berita yang aktual X 8 RCTI menayangkan program berita yang berimbang X 9 Pilihan narasumber Seputar Indonesia terpercaya X 10 Ketepatan isi berita yang disajikan Seputar Indonesia
ISI BERITA X 11 Kedalaman isi berita yang disajikan Seputar Indonesia X 12 Aktualitas isi berita/informasi yang disajikan Seputar Indonesia Netralitas isi berita/informasi politik yang disampaikan Seputar
X 13 Indonesia
Sumber : Ohanian (1990), Oyedeji (2006), Sabigan (2007), Bakshi dan Mishra (2011), Dumdum dan Garcia (2011) serta Elareshi dan Gunter (2012)
118 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 1, Maret 2015 : 110 – 131
Tabel 2 Indikator kredibilitas program dan ekuitas merek
Simbol
Indikator
Y 1 Program Seputar Indonesia terpercaya
KREDIBILITAS
PROGRAM 2 Program Seputar Indonesia mempunyai kompetensi
Y 3 Program Seputar Indonesia peduli pada public Y 4 Tampilan layar program Seputar Indonesia berkualitas Y 5 Seputar Indonesia program yang informatif Y 6 Keinginan menyaksikan Seputar Indonesia Y 7 Keinginan menyarankan Seputar Indonesia Y 8 Pengetahuan tentang logo program Seputar Indonesia
EKUITAS Pengetahuan tentang karakter presenter program Seputar
Y 9 Indonesia
Y 10 Pengetahuan tentang keberadaan program Seputar Indonesia Kemampuan membedakan tayangan Seputar Indonesia dengan
Y 11 program berita lain
Sumber: Aaker (1991), Sabigan (2007), Dumdum dan Garcia (2011)
mengetahui logo, karakter presenter, me- miliki jumlah pengeluaran per bulan ngetahui keberadaan program berita Seputar
>Rp2.500.000) dapat mengindikasikan res- Indonesia serta mengetahui perbedaan de-
ponden mempunyai pengetahuan yang ngan program berita lain.
cukup baik. Selain itu, semakin mudahnya Pengolahan data pada penelitian ini
responden mengakses berita mengharuskan menggunakan Partial Least Square (PLS) yang
pemangku program Seputar Indonesia merupakan teknik analisa data Structural
untuk membuat berita yang berbobot dan Equation Modeling (SEM) dengan metode
mampu menampilkan kedalaman berita; alternatif berbasis variance atau component
memberikan informasi yang benar dan based SEM yang secara simultan dapat me-
belum diketahui oleh khalayak. lakukan pengujian model sekaligus penguji-
Berdasarkan perhitungan nilai mean an model struktural (Latan dan Ghozali,
menggunakan SPSS 17.0 yang dilakukan 2012). Model struktural atau uji hipotesis
pada dimensi kredibilitas sumber (source dievaluasi dengan melihat nilai koefisien
credibility ), responden menganggap bahwa parameter dan nilai t-stastistik serta signi-
penampilan presenter Seputar Indonesia fikansi koefisien parameter tersebut.
RCTI sudah baik. Namun pada indikator lainnya seperti kelengkapan presenter dalam
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
menyampaikan berita dan indikator ke- Data demografi penelitian ini, me-
cerdasan serta akurasi presenter dalam me- nunjukkan bahwa 57,6% pemirsa utama
nyampaikan berita, responden beranggapan program Seputar Indonesia adalah dari usia
bahwa presenter Seputar Indonesia belum muda hingga usia produktif (sekitar 17-34
istimewa. Pemirsa lebih tertarik pada tingkat tahun) dan 55,1% berjenis kelamin wanita,
aktualitas dan akurasi berita yang disampai- sehingga berita-berita yang diangkat/di-
kan presenter dibandingkan dengan pe- tayangkan perlu untuk memperhatikan
nampilan fisik di layar (Mitra et al., 2014). kebutuhan wanita. Isu-isu yang dekat de-
Hasil penilaian lebih lengkap dapat dilihat ngan keseharian khalayak bisa dijadikan
pada Tabel 3.
pilihan. Dominasi responden yang merupa- Responden menilai bahwa RCTI sebagai kan karyawan (43%) dan memiliki latar
stasiun televisi yang menayangkan program belakang pendidikan minimal SMA (36,1%)
berita belum maksimal. Hal tersebut dilihat serta 53,8% berasal dari SES A dan B (me-
dari penilaian responden mengenai ke-
Pengaruh Kredibilitas Program Berita ... – Yuanita, Nurmalina, Setiawan
mampuan RCTI. Hanya 31,6% responden Indonesia hanya dianggap up to date oleh yang menganggap RCTI menghadirkan beri-
17,7% responden. Dalam menayangkan beri- ta yang dapat dipercaya; 27,8% respon den
ta bertema politik; 42,4% responden meng- menilai program berita yang tayang di RCTI
anggap bahwa Seputar Indonesia memiliki memiliki akurasi, sedangkan pada sisi
ketertarikan pada partai politik tertentu, aktualitas/kebaruan berita; 36,1% respon-
netralitas menjadi penting karena menurut den menilai RCTI menayangkan program
Hoffman (2013), khalayak sering mengguna- berita yang aktual. Pada indikator keber-
kan fakta tersebut untuk menilai kredibilitas imbangan RCTI dianggap kurang berimbang
suatu media.
dalam menyampaikan berita oleh 46,2% Pada atribut kredibilitas program berita, responden. RCTI hanya dinilai baik dari sisi
hanya 22,2% responden yang beranggapan kedalaman dalam menayangkan berita (me-
bahwa Seputar Indonesia ada lah program ngandung unsur 5W 1H) oleh 34,2% respon-
berita yang terpercaya. Sebanyak 34,8% den. Pada atribut kredibilitas isi berita, se-
responden menganggap bahwa Seputar banyak 39.9% responden menganggap bah-
Indonesia kurang kompeten dalam menyaji- wa pilihan narasumber Seputar Indonesia
kan berita televisi. Melihat sisi kepedulian kurang terpercaya. Hanya 28,5% responden
program terhadap kepentingan publik/ yang menilai bahwa isi berita Seputar Indo-
khalayak, sebanyak 31% responden merasa nesia akurat/tepat. Sebanyak 38% respon-
bahwa Seputar Indonesia kurang memiliki den merasa isi berita yang diangkat oleh
kepedulian terhadap kepentingan publik. Seputar Indonesia kurang mendalam dan
Hasil penilaian lebih lengkap dapat dilihat sesuai kaidah jurnalistik. Isi berita Seputar
pada Tabel 4.
Tabel 3 Evaluasi Responden terhadap Kredibilitas Media (sumber, stasiun televisi dan isi berita)
Indikator
Jumlah pilihan jawaban (%) Mean 1 2 3 4 5
Tampilan fisik presenter Seputar Indonesia
4,4 41,1 34,8 12,0 3.39 Kelengkapan presenter Seputar Indonesia dalam
13,9 39,9 20,9 10,1 2.97 menyampaikan berita
Tingkat kecerdasan dan akurasi presenter Seputar
15,8 44,9 16,5 10,1 2.96 Indonesia
Rataan skor keseluruhan kredibilitas sumber 3.10
RCTI menayangkan program berita yang terpercaya
25,9 23,4 25,9 5,7 2.73 RCTI menayangkan program berita yang sesuai fakta
20,3 38,0 21,5 6,3 2.86 RCTI menayangkan program berita yang mendalam
18,4 33,5 19,0 15,2 3.03 RCTI menayangkan program berita yang aktual
18,4 38,6 16,5 8,9 2.80 RCTI menayangkan program berita yang berimbang
Rataan skor keseluruhan kredibilitas stasiun televisi 2.78
Pilihan narasumber Seputar Indonesia terpercaya
19,6 40,5 17,7 1,9 2.61 Ketepatan isi berita yang disajikan Seputar Indonesia
23,4 34,2 24,7 3,8 2.81 Kedalaman isi berita yang disajikan Seputar Indonesia
23,4 31,0 25,9 5,1 2.84 Aktualitas isi berita/informasi yang disajikan Seputar
Netralitas isi berita/informasi politik yang disampaikan
19,6 42,4 13,9 8,2 2.79 Seputar Indonesia
Rataan skor keseluruhan kredibilitas isi berita 2.76 Sumber: Hasil pengolahan data oleh SPSS
120 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 1, Maret 2015 : 110 – 131
Menurut responden, secara keseluruhan ekuitas merek yang dimiliki Seputar Indo- nesia masih belum kuat. Hal ini tercermin penilaian responden bahwa secara keseluruh- an kualitas tampilan layar program Seputar Indonesia hanya dianggap baik oleh 31% responden. Seputar Indonesia dianggap ku- rang informatif oleh 39,9% responden, na- mun 19% mengganggap sebaliknya. Se- banyak 38,6% responden yang lebih memilih untuk menyaksikan program lain dan hanya 24,7% responden yang akan tetap menyaksi- kan Seputar Indonesia sebagai pilihan utama tayangan berita. Keinginan untuk menyaran- kan Seputar Indonesia kepada orang lain hanya dimiliki 33% responden, sedangkan 37,3% responden memilih untuk menyaran- kan program berita televisi lain jika ada orang yang ingin menyaksikan program berita di televisi.
Responden menyatakan bahwa secara ke- seluruhan mereka kurang mengenali atribut- atribut yang terkait dengan program Seputar Indonesia dan sebanyak 31,7% responden tidak dapat membedakan logo Seputar Indonesia dengan program berita televisi lain. Nama-nama presenter Seputar Indo- nesia seperti Ine Sudjono, Michael Chandra, Ariyo Adi dan Dian Mirza dapat dikenali oleh 57,6% responden. Salah satu presenter berita RCTI yang paling dikenal dan di- favoritkan pemirsa berdasarkan survey Panasonic Award adalah Michael Chandra, sedangkan presenter wanita RCTI kurang kuat awareness-nya. Hal ini cukup sesuai dengan penelitian Irvin (2013) yang me- nyatakan bahwa presenter pria lebih kredi- bel sebagai presenter berita hardnews.
Kesadaran responden akan program ter- sebut dapat diketahui dari kemampuan
Tabel 4 Evaluasi Responden terhadap Kredibilitas Program dan Ekuitas Merek
Indikator
Jumlah Jawaban
Mean
Program Seputar Indonesia terpercaya
16 49 58 27 8 2.76 Program Seputar Indonesia mempunyai kompetensi
15 40 64 30 9 2.86 Program Seputar Indonesia peduli pada public
Rataan skor keseluruhan kredibilitas program berita
Tampilan layar program Seputar Indonesia berkualitas
14 55 40 43 6 2,82 Seputar Indonesia program yang informatif
28 31 46 42 11 2,76 Keinginan menyaksikan Seputar Indonesia
25 36 58 32 7 2,75 Keinginan menyarankan Seputar Indonesia
31 26 66 23 12 2,85 Pengetahuan tentang logo program Seputar Indonesia
31 12 24 62 29 2,74 Pengetahuan tentang karakter presenter program
Seputar Indonesia
23 21 37 71 6 3,29 Pengetahuan tentang keberadaan program
Seputar Indonesia
8 26 74 26 24 3,10 Kemampuan membedakan tayangan Seputar
Indonesia dengan program berita lain
Rataan skor keseluruhan ekuitas merek
Sumber: Hasil pengolahan data oleh SPS
Pengaruh Kredibilitas Program Berita ... – Yuanita, Nurmalina, Setiawan
48,7% responden untuk mengenali ke- ment model ), (2) weight relation adalah nilai beradaan program Seputar Indonesia namun
estimasi dari variabel-vaiabel manifest (indi- hanya 21,6% yang membedakan antara
kator) yang membentuk variabel laten, da- Seputar Indonesia dengan program lain.
lam model adalah nilai outer weight atau Semakin banyak jumlah stasiun televisi di
koefisien regresi, (3) inner model atau inner kota Jakarta, baik televisi nasional maupun
weight yang merupakan nilai estimasi atau televisi lokal menyebabkan ekspektasi kha-
koefisien regresi hubungan antar variabel layak terhadap standar program berita yang
laten. Adapun jalur persamaan struktural baik semakin tinggi. Kemajuan teknologi
penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. yang memudahkan responden untuk meng-
Semakin tinggi nilai faktor muatan yang akses berita/informasi mengenai berbagai
ditetapkan, maka semakin penting peranan hal, membuat mereka mengharapkan agar
loading dalam mengintepretasikan matrik berita/informasi yang dihadirkan oleh tele-
faktor. Penelitian ini menggunakan standar visi sebagai media yang dianggap paling
minimal loading factor sebesar 0,7. kredibel jauh lebih baik, lengkap dan mam-
Gambar 3. memperlihatkan ada tiga pu menggambarkan kondisi yang paling
indikator yang memiliki nilai loading factor sesuai dengan fakta yang terjadi serta lebih
kurang dari 0,7 yaitu indikator X 5 (stasiun menarik karena didukung oleh audio dan
televisi yang akurat), X 6 (stasiun televisi visual. Selain itu membangun kembali citra
yang lengkap) dan Y 9 (pengetahuan akan merek yang selama ini dimiliki Seputar
logo program).
Indonesia sebagai program berita favorit Oleh karena itu, ketiga indikator ter- perlu dilakukan. Menurut Oba (2011),
sebut harus didrop dan dilakukan pengolah- “content is a king and brand is a queen”.
an data tahap kedua. Nilai loading factor dari Banyaknya pesaing dan sifat produk/konten
diagram jalur persamaan struktural pada berita yang merupakan immaterial good
PLS setelah model dimodifikasi dapat dilihat membuat diferensiasi merupakan kunci
pada Gambar 4. Semua loading factor me- utama menarik audiens dan advertising.
nunjukkan nilai diatas 0,7, sampai dengan Analisis pengaruh antar variabel laten
tahapan ini indikator model dikatakan valid dalam penelitian ini dilakukan dengan meng-
sehingga bisa dilanjutkan pada penilaian gunakan bantuan alat analisis partial least
selanjutnya.
square (PLS). Alat bantu penelitian ini dipilih Nilai t-statistik hasil penelitian ini lebih dengan pertimbangan untuk mendapatkan
besar dari 1,96 dan dapat dilihat pada Gam- gambaran yang lebih komprehensif dan
bar 5. Nilai t-statistik yang lebih besar dari ideal terkait dengan pengaruh pada setiap
1,96 dapat diartikan bahwa konstruk ter- konstruk yang dibangun melalui path analy-
sebut signifikan mempengaruhi konstruk sis. Model analisis jalur yang dibangun da-
lainnya. Selanjutnya dalam melakukan evalu- lam penelitian ini merupakan bentuk struk-
asi outer model adalah dengan menilai tural yang menggambarkan hubungan anta-
discriminant validity, yang dilakukan de- ra indikator dengan variabel konstruk, serta
ngan melihat nilai akar kuadrat AVE. Pe- antara variabel laten eksogen dengan varia-
ngujian validitas diskriminan dinilai dengan bel laten endogen. Kriteria kesesuaian model
membandingkan akar AVE untuk setiap yang digunakan (goodness of fit) dibagi men
konstrak dengan nilai korelasi antar kon- jadi dua, yaitu model pengukuran (outer
strak laten dalam model. model) dan model struktural (inner model).
Model mempunyai validitas diskrimi- Pengujian model struktural mengguna-
nan yang baik jika akar kuadrat AVE untuk kan PLS menghasilkan tiga set hubungan
setiap konstrak lebih besar daripada korelasi yatu: (1) outer loading yang menspesifikan
antara konstrak dengan konstrak lainnya hubungan antara variabel laten dengan indi-
dalam model (Latan dan Ghozali, 2012). kator atau variabel manifestnya (measure-
122 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 1, Maret 2015 : 110 – 131
X1 kredsumbe 0,731 r
Kred.statv
Kred.program
Y10 X10 0,884
0,823 Kred.berita
Diagram jalur persamaan struktural penelitian tahap 1
Sumber: Hasil pengolahan data oleh SmartPLS
X1 0,731 Kred.sumber
Y4 X2 0,797
Kred.statv
Kred.program
0,884 Kred.berita
Diagram jalur persamaan struktural penelitian tahap 2
Sumber: Hasil pengolahan data oleh SmartPLS
Pengaruh Kredibilitas Program Berita ... – Yuanita, Nurmalina, Setiawan
Nilai validitas diskriminan pengolahan Tahapan dalam evaluasi outer model ini tahap 2 dapat dilihat pada Tabel 5 belum
yaitu akan dilakukannya pengujian validitas sesuai dengan ketentuan yang seharusnya
dan reliabilitas pada masing-masing variabel sehingga perlu dilakukan pengolahan tahap
laten dengan menggunakan perangkat lunak
3. Pada pengolahan tahap 3, beberapa indi- SmartPLS 2.0. Hulland (1999) dalam Kwong kator dihilangkan dari model, diantaranya
dan Wong (2013) menjelaskan bahwa rule of
X 1 , X 6 dan 2 indikator variabel ekuitas thumb yang biasanya digunakan untuk dengan loading factor terkecil.
membuat pemeriksaan awal dari faktor Nilai loading factor dari diagram jalur
muatan adalah ≥ 0,4 dianggap cukup baik persamaan struktural pada PLS setelah mo-
untuk exploratory research dan untuk faktor del dimodifikasi dapat dilihat pada Gambar
muatan ≥ 0,7 dianggap signifikan.
X1 Kred.sumber
Y4 X2 21,4
Y5 X3 14,5
Kred.statv
X8 28,1 6 Y9
Kred.berita 44,0
Gambar 5 Uji signifikansi (uji-t) model penelitian tahap 2
Sumber: Hasil pengolahan data oleh SmartPLS
124 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 1, Maret 2015 : 110 – 131
Tabel 5 Nilai validitas diskriminan model tahap 2
Kredibilitas
Kredibilitas
Kredibilitas Kredibilitas
sumber isi berita
Kredibilitas program
Kredibilitas stasiun
televisi Kredibilitas sumber
0,76* Kredibilitas isi berita
Keterangan: *) Nilai dari akar kuadrat AVE
Y5 X3 6 Kred.sumber
Kred.statv
Kred.program
Ekuitas 65 Y11
Kred.berita 0,88
Gambar 6 Diagram jalur persamaan struktural penelitian tahap 3
Sumber: Hasil pengolahan data oleh SmartPLS
Pengaruh Kredibilitas Program Berita ... – Yuanita, Nurmalina, Setiawan
Nilai AVE yang memenuhi kriteria, ha- validitas diskriminan dapat didukung. Nilai rus melebihi 0,5. Bagozzi dan Yi (1988) dalam
validitas diskriminan dapat dilihat pada Kwong dan Wong (2013) menyebutkan
Tabel 7.
bahwa rule of thumb yang digunakan dalam Besarnya pengaruh langsung di antar uji validitas konvergen adalah nilai faktor
konstruk dapat dilihat dari nilai path coeffi- muatan ≥ 0,7; dan average variance extracted
cient tersebut. Hasil pengolahan tersebut (AVE) ≥ 0,5. Semua variabel dalam penelitian
ditampilkan dalam Tabel 9. Nilai koefisien/ sebagaimana diperlihatkan dalam Tabel 7
faktor muatan tersebut, memperlihatkan telah memiliki nilai AVE di atas 0,5. Kondisi
bahwa atribut kredibilitas isi berita memiliki ini mengkonfirmasi bahwa convergent vali-
koefisien konstrak tertinggi yaitu 0,52 yang dity dari model yang dibangun telah valid.
menunjukkan bahwa atribut tersebut me- Tahapan evaluasi model pengukuran yang
miliki pengaruh relatif yang lebih besar ter- terakhir adalah uji reliabilitas melalui nilai
hadap peubah kredibilitas program berita. composite reliability. Uji reliabilitas meng-
Koefisien konstrak kredibilitas stasiun tele- gunakan composite reliability digunakan kare-
visi 23%, hal ini berarti kepercayaan ter- na merupakan closer approximation dengan
hadap stasiun televisi mempengaruhi opini asumsi estimasi adalah akurat (Latan dan
khalayak terhadap program berita (Rahman, Ghozali, 2012). Nilai composite reliability se-
2014), sedangkan kredibilitas sumber hanya tiap konstruk dalam penelitian ini lebih
berkontribusi sebesar 22% dalam mem- besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan
bentuk kredibilitas program berita. Hal ini bahwa semua indikator konstruk adalah
menunjukkan bahwa atribut kredibilitas reliabel dan memenuhi uji reliabilitas.
sumber memiliki pengaruh relatif terkecil Indikator yang valid adalah indikator
terhadap peubah kredibilitas program yang memiliki tingkat measurement kesalah-
berita.
an (erorr) yang kecil serta memenuhi syarat Kredibilitas sumber menjadi indikator nilai faktor muatan ≥ 0,7 (Latan dan Ghozali,
yang paling kecil dalam mempengaruhi 2012). Tabel 6 menunjukkan rangkuman
kredibilitas program, yang dapat meng- hasil estimasi dan nilai t-statistik pada tiap
artikan bahwa presenter tidak cukup hanya indikator. Dari hasil outer loading diketahui
memiliki wajah atau penampilan fisik yang bahwa semua indikator konstruk adalah
baik. Menurut Dumdum dan Garcia (2011), valid dengan nilai T-statistik yang dihasilkan
penampilan reporter yang biasa saja justru > 1,96.
membuat pemirsa percaya. Khalayak lebih Validity disriminant dihitung dengan
tertarik menyaksikan program berita, ketika membandingkan akar kuadrat dari AVE
presenter menyampaikan berita dengan untuk setiap konstrak dengan nilai korelasi
lengkap dan mudah dimengerti serta sesuai antar konstrak dalam model. Jika akar
fakta. Kaidah jurnalistik menjadi nilai pen- kuadrat AVE konstrak lebih besar daripada
ting dalam menghasilkan in-depth reporting varians bersama dengan kontrak lain, maka
dan analisis.
Tabel 6 Nilai AVE dan composite reliability
AVE
Composite Reliability
Ekuitas merek
0,94 Kredibilitas isi berita
0,94 Kredibilitas program berita
0,88 Kredibilitas stasiun tv
0,80 Kredibilitas sumber
Sumber: Hasil pengolahan data oleh SmartPLS
126 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 1, Maret 2015 : 110 – 131
Tabel 7 Validitas Diskriminan model tahap 3
Kredibilitas
Kredibilitas
Kredibilitas Kredibilitas
sumber isi berita
program Kredibilitas
stasiun televisi Kredibilitas
Kredibilitas isi
Sumber: Hasil pengolahan data oleh SmartPLS
Keterangan: *) Nilai dari akar kuadrat AVE
Tabel 8 Nilai Path coefficients (original sample, t-values)
Original T Sample
Statistics
Kredibilitas sumber-> kredibilitas program berita 0,22 2,01 Kredibilitas stasiun televisi -> kredibilitas program berita
0,23 2,85 Kredibilitas isi berita -> kredibilitas program berita
0,52 3,36 Kredibilitas program berita televisi -> ekuitas merek
Sumber: Hasil pengolahan data oleh SmartPLS
Oleh karena itu dengan kualitas jur- media (credibility) dan strategi manajemen nalis yang baik dan penentuan konsep/angle
yang membangun brand equity saling ber- yang tepat akan menciptakan kredibilitas di
kaitan. Hal tersebut berarti peningkatan mata khalayak (Sjøvaag, 2013). Praktisi
pada kredibilitas akan meningkatkan ekuitas media setuju bahwa kredibilitas media di-
merek. Nilai koefisien jalur kredibilitas bentuk oleh presenter yang kompeten dan
program berita sebesar 0,86 berarti ketika kedalaman berita terutama dari analisis yang
kredibilitas program berita meningkat 1% dihasilkan dari suatu berita (Semary dan
maka akan meningkatkan kredibilitas pro- Khaja, 2013).
gram berita sebanyak 86%. Berdasarkan Tabel 9, kredibilitas pro-
Pengujian model struktural dilakukan gram berita mempengaruhi ekuitas merek