KINERJA BIDANG LALULINTAS ANGKUTAN JALAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN BANJAR

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

KINERJA BIDANG LALULINTAS ANGKUTAN JALAN
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
KABUPATEN BANJAR
Ade Hermawan
Email : Stiabb08@gmail.com
STIA Bina Banua Banjarmasin

ABSTRACT
The goal in this research were: 1) to know the performance of Road Freight Traffic Field Office
of transportation, communication and Informatics of Banjar Regency. 2) to find out the factors
that affect the performance of Road Freight Traffic Field Office of transportation,
communication and Informatics of Banjar Regency.
This research uses the method of evaluation. The population was the user community Traffic
Road Transport Department of transport, communications and Informatics Banjar Regency. The
technique of sampling was done using a sampling aksidental. Data collection techniques used are
documentation and interviews. Data analysis techniques was done qualitatively.

The results showed: 1) Road Transit Traffic Field Performance of Department of transport,
communications and Informatics Banjar Regency is at a good level. 2) factors that affect the
performance of Road Freight Traffic Field Performance of Department of transport,
communications and Informatics Banjar Regency is the purpose, organizational structures, and
human resources.
Keywords: Performance, Office.

Banjar adalah unsur staf yang profesional

PENDAHULUAN

dan akuntabel.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

profesionalisme ini kemudian dituangkan

Informatika Kabupaten Banjar bertugas

dalam rumusan visi yaitu :


sebagai unsur staf dalam membantu Kepala

”Terwujudnya

Daerah di Bidang Perhubungan (Urusan

Yang

Wajib Perhubungan) dan Komunikasi dan

Pelayanan

Handal,

Memberikan

Informatika (Urusan Wajib Komunikasi dan

Berdaya

Nilai

Transportasi
Saing

Tambah

dan
serta

Terwujudnya Masyarakat Informasi yang

Informatika). Salah satu outcome yang
hendak dicapai oleh

Bertolak dari kesadaran

Sejahtera

Dinas Perhubungan,


Komunikasi dan Informatika Kabupaten
99

Melalui

Penyelenggaraan

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

Komunikasi dan Informatika Yang Efektif

Keban (2004 : 192) mengartikan kinerja

dan Efesien”.

sebagai


the

record

of

outcomes

Berdasarkan latar belakang masalah

produced on a specified job function or

tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

activity during a specified time period.

penelitian mengenai kinerja Bidang Lalu

Dalam


Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,

ditekankan

Komunikasi dan informatika Kabupaten

tersebut adalah catatan tentang outcome

Banjar

yang

atau hasil akhir yang diperoleh setelah

mempengaruhi kinerja Bidang Lalu Lintas

suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan

Angkutan


Perhubungan,

selama kurun waktu tertentu. Dengan

Komunikasi dan informatika Kabupaten

demikian kinerja hanya mengacu pada

Banjar.

serangkaian

dan

faktor-faktor

Jalan

Dinas


definisi

seorang

ini,

oleh

aspek

kedua

hasil

yang

pegawai

yang


pengarang

diperoleh

selama

periode

TINJAUAN PUSTAKA

tertentu dan tidak termasuk karakteristik

A. Pengertian Kinerja

pribadi pegawai yang dinilai.

Istilah

kinerja


Sedangkan

merupakan

Suyadi

yang

Prawirosentono

(1999

:

sering diartikan oleh para cendekiawan

mendefinisikan

kinerja


sebagai

sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”,

performance, yaitu hasil kerja yang

atau “prestasi” (Yeremias T. Keban,

dapat dicapai oleh seseorang atau

2004 : 191).

sekelompok

terjemahan

dari

performance

orang

dalam

2)

suatu

kinerja

organisasi, sesuai dengan wewenang

adalah sebuah kata yang dalam bahasa

dan tanggung jawab masing-masing,

Indonesia berasal dari kata dasar “kerja”

dalam rangka upaya mencapai tujuan

yang menerjemahkan kata dari bahasa

organisasi bersangkutan secara legal,

asing prestasi, bisa pula berarti hasil

tidak melanggar hukum dan sesuai

kerja.

dengan moral dan etika.

Secara

etimologis,

Sehingga

pengertian

kinerja

Definisi kinerja organisasi yang

dalam organisasi merupakan jawaban
dari berhasil atau tidaknya tujuan

dikemukakan

organisasi

Hessel Nogi (2005 : 175) sebagai

yang

telah

ditetapkan

oleh

Bastian

dalam

gambaran mengenai tingkat pencapaian

(www.wikipedia.com).

pelaksanaan

Berbeda dengan Bernardin dan

tugas

dalam

suatu

organisasi, dalam mewujudkan sasaran,

Russel (1993 : 379) dalam Yeremias T.
100

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

visi

organisasi

faktor yang mempengaruhi efektivitas

dengan

pendapat

penilaian kinerja di Indonesia, maka

Bastian dalam Hessel Nogi tersebut,

perlu melihat beberapa faktor penting

Encyclopedia of Public Administration

sebagai berikut :

and Public Policy Tahun 2003 dalam

1. Kejelasan

tujuan,

misi,

tersebut.

dan

Senada

tuntutan

hukum

Yeremias T. Keban (2004 : 193), juga

peraturan

menyebutkan kinerja dapat memberikan

melakukan penilaian secara benar

gambaran

tentang

dan tepat.

organisasi

mencapai

seberapa

jauh

perundangan

atau
untuk

ketika

2. Manajemen sumber daya manusia

dibandingkan dengan pencapaian tujuan

yang berlaku memiliki fungsi dan

dan target yang telah ditetapkan.

proses yang sangat menentukan

hasil

efektivitas penilaian kinerja.

Dari beberapa definisi di atas,

3. Kesesuaian antara paradigma yang

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
kinerja merupakan suatu capaian atau

dianut

oleh

hasil kerja dalam kegiatan atau aktivitas

organisasi dengan tujuan penilaian

atau program yang telah direncanakan

kinerja.
4. Komitmen

sebelumnya guna mencapai tujuan serta

manajemen

para

suatu

pemimpin

atau

sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu

manajer organisasi public terhadap

organisasi

pentingnya penilaian suatu kinerja.

dan

dilaksanakan

dalam

Menurut Soesilo dalam Hessel

jangka waktu tertentu.

Nogi (2005 : 180), kinerja suatu

B. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja

merupakan

organisasi dipengaruhi adanya faktor-

suatu

capaian atau hasil kerja dalam kegiatan

faktor berikut :

atau aktivitas atau program yang telah

1. Struktur

organisasi

sebagai

guna

hubungan internal yang berkaitan

mencapai tujuan serta sasaran yang

dengan fungsi yang menjalankan

telah ditetapkan oleh suatu organisasi

aktivitas organisasi ;

direncanakan

sebelumnya

2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi

dan dilaksanakan dalam jangka waktu

dan misi organisasi;

tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa

3. Sumber

faktor.
Dalam

Yeremias

T.

daya

berhubungan

Keban

manusia,
dengan

(2004 : 203) untuk melakukan kajian

karyawan

secara lebih mendalam tentang faktor-

berkarya secara optimal;
101

untuk

yang
kualitas

bekerja

dan

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

digunakan, maka akan semakin

4. System informasi manajemen, yang

tinggi kinerja organisasi tersebut ;

berhubungan dengan pengelolaan

2. Kualitas input atau material yang

data base untuk digunakan dalam

digunakan oleh organisasi ;

mempertinggi kinerja organisasi.

3. Kualitas

5. Sarana dan prasarana yang dimiliki,
yang

berhubungan

penggunaan

yang
kerja,

organisasi

sebagai

pola

tingkah laku dan pola kerja yang
ada

Selanjutnya Yuwono dkk. dalam
(2005

keselamatan

4. Budaya

setiap aktivitas organisasi.

Nogi

fisik

penataan ruangan, dan kebersihan ;

bagi

penyelenggaraan organisasi pada

Hessel

lingkungan

meliputi

dengan

teknologi

ISSN: 2476 – 9576

:

dalam

organisasi

yang

bersangkutan;

180)

faktor-faktor

5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk

yang dominan mempengaruhi kinerja

mengendalikan anggota organisasi

suatu

agar bekerja sesuai dengan standard

mengemukakan

bahwa

organisasi

meliputi

upaya

dan tujuan organisasi;

manajemen dalam menerjemahkan dan
organisasi,

6. Pengelolaan sumber daya manusia

budaya organisasi, kualitas sumber daya

yang meliputi aspek kompensasi,

manusia yang dimiliki organisasi dan

imbalan, promosi, dan lain-lainnya.

menyelaraskan

tujuan

Menurut Atmosoeprapto, dalam

kepemimpinan yang efektif.
Banyak

faktor

Hessel

yang

Nogi

(2005

:

bahwa

181)

mempengaruhi kinerja organisasi baik

mengemukakan

publik maupun swasta. Secara detail

organisasi

Ruky dalam Hessel Nogi (2005 : 180)

internal dan faktor eksternal, secara

mengidentifikasikan faktor-faktor yang

lebih

berpengaruh langsung terhadap tingkat

diuraikan sebagai berikut :

pencapaian kinerja organisasi sebagai

1. Faktor eksternal, yang terdiri dari :

dipengaruhi

lanjut

kedua

oleh

factor

kinerja
factor

tersebut

berikut :

Faktor politik, Faktor ekonomi, dan

1. Teknologi yang meliputi peralatan

Faktor social.

kerja

dan

digunakan

metode
untuk

kerja

2. Faktor internal, yang terdiri dari :

yang

Tujuan

menghasilkan

organisasi,

Struktur

produk dan jasa yang dihasilkan

organisasi, Sumber Daya manusia,

oleh

dan Budaya Organisasi.

organisasi,

berkualitas

teknologi

semakin
yang
102

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ketentuan-ketentuan

Dari berbagai pendapat di atas
dapat

disimpulkan

banyak faktor

bahwa

yang

ISSN: 2476 – 9576
yang

telah

ditetapkan.

terdapat

3. Accountability

mempengaruhi

atau

tingkat kinerja dalam suatu organisasi.

adalah

Namun secara garis besarnya, faktor

menunjukkan

yang sangat dominan mempengaruhi

tingkat

kinerja organisasi adalah faktor internal

penyelenggaraan pelayanan dengan

(faktor

dalam

ukuran-ukuran eksternal yang ada

organisasi) dan faktor eksternal (faktor

di masyarakat dan dimiliki oleh

yang datang dari luar organisasi). Setiap

stake holders, seperti nilai dan

organisasi akan mempunyai tingkat

norma yang berkembang dalam

kinerja yang berbeda-beda karena pada

masyarakat.

hakekatnya setiap organisasi memiliki

Zeithaml,

yang

datang

dari

suatu

akuntabilitas

ukuran

yang

seberapa

besar

kesesuaian

antara

Parasuraman

dan

ciri atau karakteristik masing-masing

Berry dalam Ratminto dan Atik Septi

sehingga permasalahan yang dihadapi

Winarsih

juga cenderung berbeda tergantung pada

tentang indikator yang digunakan untuk

faktor internal dan eksternal organisasi.

menilai kinerja organisasi, yang terdiri

1. Tangibles atau ketampakan fisik,

Lenvinne dalam Ratminto dan
Septi

menjelaskan

atas beberapa faktor berikut :

C. Indikator Kinerja

Atik

(2005:175)

Winarsih

artinya

(2005:175)

ketampakan

fisik

dari

mengemukakan indikator kinerja terdiri

gedung, peralatan, pegawai, dan

dari : responsiveness, responsibility,

fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki

accountability.

oleh providers.
2. Reliability atau reabilitas adalah

1. Responsiveness atau responsivitas
ini

mengukur

provider

daya

terhadap

tanggap

kemampuan

harapan,

menyelenggarakan pelayanan yang
dijanjikan secara akurat.

keinginan, aspirasi serta tuntutan

3. Responsiveness atau responsivitas

customers.

adalah kerelaan untuk menolong

2. Responsibility atau responsibilitas
adalah

untuk

suatu

ukuran

customers dan menyelenggarakan

yang

pelayanan secara ikhlas.

menunjukkan seberapa jauh proses
publik

4. Assurance atau kepastian adalah

dilakukan dengan tidak melanggar

pengetahuan dan kesopanan para

pemberian

pelayanan

103

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

pekerja dan kemampuan mereka

publik

dalam memberikan kepercayaan

ketidakpuasan masyarakat terhadap

kepada customers.

kualitas layanan yang diterima dari

5. Emphaty

adalah

perlakuan

muncul

karena

organisasi publik.

atau

3. Responsivitas

perhatian pribadi yang diberikan

Responsivitas adalah kemampuan

oleh providers kepada customers.

organisasi

Agus Dwiyanto (2006 : 50)

untuk

mengenali

publik

kebutuhan masyarakat, menyusun

berdasar adanya indikator yang secara

agenda dan prioritas pelayanan,

lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut :

mengembangkan program-program

1. Produktivitas

pelayanan publik sesuai dengan

mengukur

kinerja

birokrasi

Konsep produktivitas tidak hanya

kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

mengukur tingkat efisiensi, tetapi

Secara singkat responsivitas disini

juga

pelayanan.

menunjuk pada keselarasan antara

umumnya

program dan kegiatan pelayanan

dipahami sebagai rasio antara input

dengan kebutuhan dan aspirasi

dengan

masyarakat.

efektivitas

Produktivitas

pada

output.

Konsep

Responsivitas

produktivitas dirasa terlalu sempit

dimasukkan sebagai salah satu

dan kemudian General Accounting

indikator

Office

responsivitas

(GAO)

mengembangkan
produktivitas
dengan

mencoba
satu

yang

memasukkan

organisasi

luas

hasil yang diharapkan sebagai salah

kebutuhan

satu indikator kinerja yang penting.

Responsivitas

kemampuan
dalam

untuk

memenuhi
masyarakat.

yang

ditunjukkan

2. Kualitas Layanan

cenderung

langsung

menjalankan misi dan tujuannya,

seberapa

terutama

mengenai

secara

publik

besar pelayanan publik itu memiliki

Isu

karena

menggambarkan

ukuran

lebih

kinerja

kualitas

semakin

dengan

layanan

ketidakselarasan antara pelayanan

menjadi

dengan kebutuhan masyarakat. Hal

penting dalam menjelaskan kinerja

tersebut

organisasi

kegagalan

pelayanan

rendah

publik.

jelas

menunjukkan

organisasi

Banyak pandangan negatif yang

mewujudkan

terbentuk

organisasi publik. Organisasi yang

mengenai

organisasi
104

misi

dan

dalam
tujuan

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

rendah

organisasi publik atau pemerintah,

dengan sendirinya memiliki kinerja

seperti pencapaian target. Kinerja

yang jelek pula.

sebaiknya harus dinilai dari ukuran

memiliki

responsivitas

eksternal, seperti nilai-nilai dan

4. Responsibilitas
Responsibilitas menjelaskan apakah

norma

pelaksanaan

masyarakat.

kegiatan

organisasi

yang

berlaku
Suatu

dalam
kegiatan

publik itu dilakukan sesuai dengan

organisasi

prinsip-prinsip administrasi yang

akuntabilitas yang tinggi kalau

benar atau sesuai dengan kebijakan

kegiatan itu dianggap benar dan

organisasi,

sesuai dengan nilai dan norma yang

baik

yang

eksplisit

public

memiliki

berkembang dalam masyarakat.

maupun implisit. Oleh sebab itu,
responsibilitas bisa saja pada suatu
ketika

berbenturan

dengan

METODE PENELITIAN
Penelitian

responsivitas.

pendekatan

5. Akuntabilitas
Akuntabilitas

Publik

ini

kualitatif,

menggunakan
dan

Metoda

penelitian yang dipergunakan adalah

menunjuk

pada seberapa besar kebijakan dan

metoda

kegiatan organisasi publik tunduk

penelitian

pada para pejabat public yang

pengguna lalulintas angkutan jalan di

dipilih oleh rakyat. Asumsinya

wilayah Kabupaten Banjar. Teknik

adalah bahwa para pejabat politik

penarikan

tersebut karena dipilih oleh rakyat,

dalam

dengan

teknik Aksidental Sampling. Jumlah

sendirinya

merepresentasikan

akan

selalu

Evaluasi.
ini

adalah

sampel

penelitian

sampel yang

kepentingan

Populasi

masyarakat

yang
ini

dalam

digunakan

menggunakan

diambil sebanyak 100

rakyat. Dalam konteks ini, konsep

orang. Guna mengkroscek informasi

dasar akuntabilitas publik dapat

dari responden, peneliti juga menggali

digunakan untuk melihat seberapa

informasi dari pejabat-pejabat yang

besar

kegiatan

berkompeten pada Dinas Perhubungan,

publik itu konsisten

komunikasi dan Informatika Kabupaten

kebijakan

organisasi
dengan

kehendak

dan

Banjar menjadi Key Informan dalam

masyarakat

penelitian ini.

banyak. Kinerja organisasi publik
tidak hanya bisa dilihat dari ukuran

Teknik Pengumpulan Data yang

internal yang dikembangkan oleh

gunakan dalam penelitian ini adalah
105

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
Dokumentasi

(Renstra

dan

ISSN: 2476 – 9576
Perhubungan,

LAKIP

Komunikasi

dan

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informasi Kabupaten Banjar dalam

Informatika

melaksanakan tugas dan fungsinya.

Kabupaten

Banjar).

Wawancara, yaitu dengan melakukan
interview atau tanya jawab secara

HASIL DAN PEMBAHASAN

langsung kepada key informan yang

A. Kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
Jalan

materinya berkaitan erat dengan tujuan

Analisa terhadap tingkat Kinerja

penelitian.

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan Dinas

Analisis data dalam penelitian
ini dilakukan dilakukan secara kualitatif

Perhubungan,

dengan metode penafsiran data, dengan

Informatika

langkah-langkah : 1. Menulis data yang

didasarkan pada beberapa indikator,

diperoleh, 2. Meringkas dokumen yang

yaitu produktivitas, kualitas layanan,

relepan

penelitian,

responsivitas,

dengan

akuntabilitas.

dengan

3.Membaca

tema

semua

data

komunikasi
Kabupaten

dan
Banjar

responsibilitas,

dan

Dan dari hasil pengolahan data

seksama, 4. Memberikan kode dan
5.

yang peneliti lakukan terhadap data yang

Menginterpretasikan data, 6. Membahas

diperoleh di lapangan, maka didapat

hasil

hasil dan analisa sebagai berikut.

mengkategorikan

data,

analisa

dengan

cara

1. Produktivitas

membandingkan hasil penelitian dengan

Berdasarkan hasil jawaban para

teori yang ada.
Kinerja

responden mengenai produktivitas

dalam penelitian ini adalah Capaian

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

Bidang

Jalan

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Banjar maka

Informatika Kabupaten Banjar dalam

didapat

melaksanakan Tugas dan fungsinya.

responden,

63,6

Faktor yang mempengaruhi kinerja

menyatakan

bahwa

adalah Faktor-faktor internal Dinas

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

Perhubungan,

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

Definisi

informasi

Operasional

Lalulintas

Angkutan

Komunikasi

Kabupaten

Banjar

dan

hasil

Informatika

yang

Dari

100

%

orang

responden
produktivitas

Kabupaten

Banjar

mempengaruhi capaian kinerja Bidang

adalah produktif, 27,3 % cukup

Lalulintas

produktif dan 9,1 % menyatakan

Angkutan

Jalan

Dinas
106

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

tidak produktif. Artinya terdapat

didapat

kecenderungan bahwa produktivitas

responden,

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

menyatakan bahwa Responsivitas

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

Informatika

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

Kabupaten

Banjar

hasil

54,5

Informatika

adalah produktif.

Dari

100

%

orang

responden

Kabupaten

Banjar

adalah responsif, 36,4 % cukup

2. Kualitas Layanan
Berdasarkan hasil jawaban para

responsive, dan 9,1 % menyatakan

responden mengenai kualitas layanan

tidak responsif. Artinya terdapat

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

kecenderungan bahwa Responsivitas

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

Informatika Kabupaten Banjar maka

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

didapat

Informatika

hasil

responden,

Dari

72,7

100

%

orang

Kabupaten

adalah Responsif.

responden

4. Responsibilitas

menyatakan bahwa kualitas layanan

Berdasarkan hasil jawaban

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan

para

Informatika

Responsibilitas

Kabupaten

Banjar

Banjar

responden

mengenai

Bidang

Lalulintas

adalah berkualitas, 18,1 % cukup

Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,

berkualitas dan 9,2 % menyatakan

komunikasi

tidak berkualitas. Artinya terdapat

Kabupaten Banjar maka didapat hasil

kecenderungan

Dari 100 orang responden, 54,5 %

bahwa

kualitas

layanan Bidang Lalulintas Angkutan

responden

Jalan

Responsib

Dinas

Perhubungan,

komunikasi

dan

Kabupaten

Banjar

Informatika

dan

Informatika

menyatakan
Bidang

bahwa
Lalulintas

Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,

adalah

komunikasi

berkualitas.

dan

Informatika

Kabupaten Banjar adalah responsif,

3. Responsivitas

36,4 % cukup responsib, dan 9,1 %

Berdasarkan hasil jawaban para

menyatakan tidak responsib. Artinya

responden mengenai Responsivitas

terdapat

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

Responsibilitas

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,

Informatika Kabupaten Banjar maka
107

kecenderungan
Bidang

bahwa
Lalulintas

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
komunikasi

dan

ISSN: 2476 – 9576
1. Tujuan Organisasi

Informatika

Visi

Dinas

Perhubungan,

Komunikasi

Dan

Informatika

Kabupaten Banjar adalah Responsib.
5. Akuntabilitas

Kabupaten Banjar adalah :

Berdasarkan hasil jawaban para

”Terwujudnya

responden mengenai akuntabilitas
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

Transportasi yang Handal, Berdaya

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

Saing

Informatika Kabupaten Banjar maka

Tambah

didapat

Masyarakat Informasi yang Sejahtera

hasil

responden,
menyatakan

Dari

72,7

100

%

bahwa

orang

Kabupaten

Memberikan
serta

Nilai

Terwujudnya

Penyelenggaraan

Komunikasi dan Informatika yang

akuntabilitas

Efektif dan Efesien”.
Pelayanan transportasi yang

Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Informatika

dan

Melalui

responden

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

handal,

Banjar

diindikasikan

oleh

adalah akuntabel, 18,1 % cukup

penyelenggaraan transportasi yang

akuntabel dan 9,2 % menyatakan

aman (security), selamat (safety),

tidak akuntabel. Artinya terdapat

nyaman (comfortable), tepat waktu

kecenderungan bahwa akuntabilitas

(punctuality), terpelihara, mencukupi

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

kebutuhan,

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

pelosok

Informatika

mendukung pembangunan daerah.

Kabupaten

Banjar

Faktor-Faktor

yang

menjangkau
daerah

seluruh

serta

mampu

Pelayanan transportasi yang

adalah akuntabel.
B.

Pelayanan

berdaya saing diindikasikan oleh

Mempengaruhi

penyelenggaraan transportasi

Kinerja
Berdasarkan

dokumen

yang

yang

efisien, dengan harga terjangkau

berhasil peneliti peroleh di lapangan

(affordability) oleh

dan hasil wawancara terhadap sumber

masyarakat,

informasi,

berkelanjutan, dilayani oleh SDM

faktor-faktor

didapat
yang

temuan

bahwa

mempengaruhi

yang

kinerja Bidang Lalulintas Angkutan

ramah

profesional,

semua lapisan
lingkungan,

mandiri

dan

produktif.

Jalan Dinas Perhubungan, Komunikasi

Selain

Dan Informatika Kabupaten Banjar

transportasi

adalah sebagai berikut.

memberikan
108

itu

pelayanan

juga diharapkan dapat
nilai

tambah yang

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

diindikasikan oleh penyelenggaraan

5. Mewujudkan Peningkatan Daya

mampu

Jangkau Infrastruktur Pos dan

mendorong pertumbuhan produksi

Telekomunikasi serta Informatika;

perhubungan

yang

6. Mewujudkan

domestik melalui iklim usaha yang
kondusif

bagi

Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Manusia

berkembangnya

peran serta masyarakat, usaha kecil,

(SDM)

menengah dan koperasi, melalui

Meningkatkan

kelancaran

mobilitas

Aparatur.

distribusi

barang

orang
ke

dan

dalam

Profesionalisme

Dinas

seluruh

Rangka

Perhubungan,

pelosok daerah, sehingga mampu

Komunikasi

dan

memberikan

Kabupaten

Banjar

kontribusi

bagi

percepatan pertumbuhan

ekonomi

Perhubungan

menciptakan lapangan kerja

Mewujudkan

serta

Informatika
Bidang

mempunyai

tujuan

penyelenggaraan

terutama pada sektor-sektor andalan

transportasi

yang

yang didukung SDM transportasi

mendapat

manfaat

dari

yang

kelancaran pelayanan transportasi.

efektif

tujuan

nasional

dan

pembangunan

1. Mewujudkan Keselamatan dan

pembangunan daerah.

Tertib,

transportasi

Aman,

Penyelenggaraan

yang

Nyaman

dengan

keterjangkauan

Kelola

kualitas
dalam

sedangkan

Kepemerintahan yang Baik (Good

serta

pelayanan,

penyelenggaraan

transportasi yang efisien berkaitan

Melalui

dengan kemampuan pengembangan

Pengembangan e-Government;
4. Mewujudkan

aksesibilitas,
kapasitas,

maksimalisasi

Sektor Transportasi yang Handal;

Governance)

ketersediaan

optimalisasi

2. Mewujudkan Kinerja Pelayanan

Tata

kegiatan

transportasi yang efektif berkaitan

dan

Berwawasan Lingkungan;

3. Mewujudkan

guna

perwujudan

dirumuskan misi sebagai berikut :

keamanan

efisien

berkompeten

mendukung

Untuk mencapai visi tersebut,

dan

dan penerapan teknologi transportasi

Peningkatan

Kapasitas Layanan Informasi dan

serta peningkatan

Pemberdayaan

transportasi

Potensi

kualitas

yang

SDM

berdampak

kepada maksimalisasi dayaguna dan

Masyarakat;
109

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

minimalisasi biaya yang menjadi

Nomor 09 Tahun 2008 tentang

beban masyarakat.

Pembentukan Organisasi dan Tata

2. Struktur Organisasi

Kerja Perangkat Daerah dan Satuan

Struktur

organisasi

Polisi

harus

Pamong

Praja

Kabupaten

sesuai dengan kebutuhan dan fungsi

Banjar.

yang

organisasi

1. Sekretariat, terdiri dari :

tersebut, sehingga struktur organisasi

a. Sub Bagian Program;

itu harus efektif dan efisien.

b. Sub Bagian Keuangan;

diemban

oleh

Organisasi
struktur

yang

organisasi

memiliki

yang

c. Sub

besar

Bagian

Umum/

Kepegawaian.

tentunya akan menambah rentang

2. Bidang

Bina

Sistem

kendali yang harus diawasi dan

Transportasi, terdiri dari :

menambah

a. Seksi Teknologi Kendaraan;

hierarki

daripada

organisasi itu. Selain itu organisasi

b. Seksi Prasarana dan Fasilitas

tersebut tidak akan efektif karena

Transportasi;

pembagian kewenangan yang tidak
seimbang,sehingga

c. Seksi Jaringan Transportasi.

akan

3. Bidang Lalu Lintas Angkutan

menimbulkan kecemburuan diantara

Jalan, terdiri dari :

para pekerja. Prinsip organisasi yang

a. Seksi Angkutan Jalan;

baik adalah organisasi yang miskin

b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas

struktur tapi kaya fungsi, prinsip ini

Angkutan Jalan;

harus diutamakan dalam penyusunan

c. Seksi

Pengendalian

dan

struktur organisasi, dengan prinsip

Operasional Lalu Lintas dan

organisasi

Angkutan Jalan.

ini

akan

dapat

meningkatkan kinerja organisasi itu

4. Bidang Lalu Lintas Angkutan

sendiri.

Sungai dan Danau, terdiri dari :

Dinas

Perhubungan,

Komunikasi

dan

Kabupaten

Banjar

berdasarkan

Peraturan

a. Seksi Angkutan Sungai dan

Informatika

Danau;

dibentuk

b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas

Daerah

Angkutan Sungai dan Danau;

Kabupaten Banjar Nomor 03 Tahun

c. Seksi

Pengendalian

dan

2012 Tentang Perubahan Kedua Atas

Operasional

Peraturan Daerah Kabupaten Banjar

Angkutan Sungai dan Danau.
110

Lalu

Lintas

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
5. Bidang

Komunikasi

ISSN: 2476 – 9576
baik

dan

sedikit

demi

sedikit

Informatika, terdiri dari :

mulai

a. Seksi

sehingga diupayakan tidak

Pemberdayaan

ada

Teknologi dan Informatika;

Pos

Pelaksana

tumpang
dan

tindih

ketimpangan

pekerjaan hanya pada satu

dan

bidang saja, kendala yang

Telekomunikasi.
6. Unit

lagi

kegiatan

b. Seksi Sarana Komunikasi;
c. Seksi

diproporsionalkan

Teknis

ditemui

Uji

adalah

terbatasnya

Kendaraan Bermotor.

manusia
Berdasarkan

masih

sumber
(SDM)

aparatur

pemerintah

hasil

daya

dibidang

wawancara, struktur yang ada pada

perhubungan baik dari segi

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

kulitas dan kuantitas”.
3. Sumber Daya Manusia

Informatika Kabupaten Banjar saat

Sumber

ini sudah cukup baik, jumlah jabatan

daya

manusia

yang ada sudah mencerminkan tugas

merupakan komponen yang sangat

pokok dan fungsi masing-masing

berpengaruh

bidang, kasi dan staf, namun yang

organisasi. Dalam hal yang satu ini

masih

organisasi harus cepat tanggap untuk

menjadi

kendala

adalah

terhadap

kinerja

pembagian kerja yang masih belum

mengantisipasinya,

tertata

masih

tidak, dapat berakibat fatal bagi

minimnya kemampuan SDM pada

organisasi. Pencapaian tujuan suatu

Dishubkominfo

kualitas

organisasi juga dipengaruhi oleh

maupun kuantitasnya, serta tingkat

kemampuan pekerjanya sebab lancar

pengalaman

kerja

masing-masing

tidaknya hasil akhir yang tercapai

staf

juga

masih

tergantung dari kekuatan sumber

dengan

yang

baik,

baik

minim

sebagaimana diungkapkan informan

daya

berikut :

menentukan

“Struktur

sebab

manusianya.
kinerja

Variabel

kalau

ini

organisasi,

organisasi

karena pada dasarnya organisasi

Dishubkominfo saat ini sudah

merupakan kumpulan orang-orang

cukup baik, pembagian kerja

untuk mencapai tujuan organisasi,

pada masing-masing bidang

dan variabel ini selalu ada pada

yang belum tertata dengan

setiap organisasi. Mereka membuat
111

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

tujuan-tujuan, inovasi dan mencapai

Tabel 1 Keadaan Pegawai

tujuan-tujuan organisasi.

berdasarkan Golongan.

Pegawai

didefinisikan

No.

Golongan

f

%

dan

1.

IV

-

0

pegawai

2.

III

9

81,9

terhadap tugas dan unit kerjanya

3.

II

2

18,1

Jumlah

11

100

sebagai

kemantapan

perasaan

untuk

kerja

keterikatan

kemudian

menunjukkan

prestasi, variabel ini menentukan
kinerja

organisasi karena pada

dasarnya organisasi

merupakan

kumpulan

orang-orang

mencapai

tujuan

Keterikatan

Berdasarkan tabel

organisasi seharusnya

di atas,

potensi sumber daya manusia pada

untuk

Bidang

organisasi.

pegawai

1

Lalulintas

Angkutan

Jalan

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

terhadap

Informatika

didasarkan

Kabupaten

Banjar

berjumlah 100 orang. Secara kuantitatif

pada keinginan berprestasi sehingga

jumlah tersebut masih kurang

pencapaian tujuan organisasi dapat

dibandingkan dengan besarnya tugas

tercapai

fungsi dan kewenangan yang dimiliki

ditetapkan.

sesuai

target

yang

Keterikatan pegawai

bila

bidang perhubungan.

terhadap organisasi dapat dilihat dari

Organisasi yang baik adalah

lamanya pengabdian para pegawai

yang memiliki sumber daya manusia

dan

yang berkualitas dalam arti mempunyai

penempatan

pegawai

berdasarkan latar belakang tingkat

pendidikan

pendidikan baik

melaksanakan

formal maupun

yang

cukup

tugasnya,

untuk

pendidikan

informal, dibawah ini daftar pegawai

tersebut dapat berupa pendidikan formal

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

maupun fungsional. Faktor pendidikan

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

yang

Informatika Kabupaten Banjar dilihat

pegawai

dari jenjang kepangkatan sebagai

pencapaian tujuan organisasi.

berikut :

sesuai

dengan

juga

dapat

bidang

tugas

mendukung

Berdasarkan data pada Bidang
Lalulintas

Angkutan

Perhubungan,

Jalan

Dinas

komunikasi

dan

Informatika Kabupaten Banjar jumlah
112

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016

ISSN: 2476 – 9576

pegawai dilihat dari jenjang pendidikan
formal seperti tersaji pada table berikut :

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Tabel 2 Tingkat Pendidikan Pegawai
No.
Tingkat
f
%
Pendidikan
1.
Strata dua (S2)
0
2.
Strata Satu (S1)
7
63,6
3.
Sarjana Muda
0
4.
SLTA
4
36,4
Jumlah
11
100

Dengan mengacu pada tujuan
penelitian, dan berdasarkan hasil dan
analisa yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi

Pada tabel
pendidikan
Lalulintas

2

formal
Angkutan

Perhubungan,

di atas, tingkat

dan Informatika Kabupaten Banjar

pegawai Bidang
Jalan

Dinas

komunikasi

dan

berada

pada

tingkat

yang

baik.

Terbukti dari hasil pngolahan dan
analisas

data

terhadap

indikator

Informatika Kabupaten Banjar sudah

kinerja organisasi yaitu produktivitas,

cukup baik dengan persentase 63,6

kualitas

atau

responsibilitas,

sejumlah

7

orang

pegawai

layanan,
dan

responsivitas,
akuntabilitas

merupakan lulusan sarjana (S1), 36,4

semuanya

% atau 4 orang pegawai lulusan SLTA.

kecenderungan kearah yang baik.

Dari

uraian

dapat

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi

disimpulkan bahwa pengaruh faktor

kinerja Bidang Lalulintas Angkutan

sumber daya manusia/pegawai pada

Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi

organisasi Bidang Lalulintas Angkutan

dan Informatika Kabupaten Banjar

Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi

adalah Tujuan, Struktur organisasi,

dan

dan sumber daya manusia. Bidang

Informatika

tersebut,

menunjukkan

Kabupaten

dapat dikatakan cukup optimal.
sisi

kualitas

tingkat

Banjar
dari

Lalulintas

pendidikan

Angkutan

Perhubungan,

Jalan

Dinas

komunikasi

dan

pegawai sudah cukup baik, dan dari

Informatika

sisi jumlah pegawai masih belum

mempunyai tujuan yang jelas dan

mencukupi jika dibandingkan beban

realistis. Struktur organisasi Bidang

kerja Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

Lalulintas

Dinas Perhubungan, komunikasi dan

Perhubungan,

Informatika Kabupaten Banjar yang

Informatika Kabupaten Banjar cukup

cukup besar.
113

Kabupaten

Angkutan

Banjar

Jalan

Dinas

komunikasi

dan

AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
baik dan

Learning Organization?”, dalam Agus
Wahyuadianto, Meretas Jalan Menuju
Good Governance, Bandung: LAN, hal.
27-39

kualitas sumber daya

manusianya cukup optimal.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil pembahasan maka
penulis

mengajukan

saran

Ratminto/Winarsih, Atik Septi, 2005.
Manajemen Pelayanan, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

sebagai

berikut :
1.

Samodra Wijaya, Kinerja Satuan Kerja
Pemerintah Daerah, Jurnal Ilmiah
Administrasi publik dan Pembangunan,
Vol. 1 N0. 2 Juli-Desember 2010.

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi
dan Informatika Kabupaten Banjar
agar

mengusulkan

penambahan

jumlah

untuk

Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan
Kompetensi SDM, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar 2009

pegawai

kepada pihak terkait seperti Badan

Utomo, Tri Widodo W./Wismono, Fani
Heru, “Pengukuran Kinerja sebagai
Upaya Membangun Pemerintah Daerah
Berbasis Manajemen Kinerja”, dalam
dalam Agus Wahyuadianto, Meretas
Jalan Menuju Good Governance,
Bandung: LAN 2008, hal. 103-1008

Kepegawaian Daerah Kabupaten
Banjar

untuk

menempatkan

pegawai pada bidang angkutan
jalan

dinas

perhubungan,

komunikasi dan informatika.
2.

Bidang Lalulintas Angkutan Jalan

Veithzal
Rivai,
“Evaluasi
Kinerja
Melahirkan
Pemerintahan
yang
Akuntabel”,
dalam
Agus
Wahyuadianto, Meretas Jalan Menuju
Good Governance, Bandung: LAN
2008, hal. 57-90

Dinas Perhubungan, komunikasi
dan Informatika Kabupaten Banjar
hendaknya

memberikan

kesempatan
untuk

kepada

pegawainya

Wikipedia,
http://id.wikipedia.org/
wiki/Kinerja,dibuka 10 April 2009

meningkatkan

kompetensinya melalui pendidikan
formal

dan

pelatihan

ISSN: 2476 – 9576

Yeremias T Keban, Enam Dimensi Strategis
Administrasi Publik (Konsep, Teori dan
Isu), Yogyakarta: Gavamedia 2008

atau

bimbingan teknis pekerjaan.

PermenPAN tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah (No.:
Per/09/M.Pan/5/2007)

DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Pranoto, Juni 2008, “Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah:
Sudahkan
Mengakomodasi
Aspek
114