KINERJA BIDANG LALULINTAS ANGKUTAN JALAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN BANJAR
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
KINERJA BIDANG LALULINTAS ANGKUTAN JALAN
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
KABUPATEN BANJAR
Ade Hermawan
Email : Stiabb08@gmail.com
STIA Bina Banua Banjarmasin
ABSTRACT
The goal in this research were: 1) to know the performance of Road Freight Traffic Field Office
of transportation, communication and Informatics of Banjar Regency. 2) to find out the factors
that affect the performance of Road Freight Traffic Field Office of transportation,
communication and Informatics of Banjar Regency.
This research uses the method of evaluation. The population was the user community Traffic
Road Transport Department of transport, communications and Informatics Banjar Regency. The
technique of sampling was done using a sampling aksidental. Data collection techniques used are
documentation and interviews. Data analysis techniques was done qualitatively.
The results showed: 1) Road Transit Traffic Field Performance of Department of transport,
communications and Informatics Banjar Regency is at a good level. 2) factors that affect the
performance of Road Freight Traffic Field Performance of Department of transport,
communications and Informatics Banjar Regency is the purpose, organizational structures, and
human resources.
Keywords: Performance, Office.
Banjar adalah unsur staf yang profesional
PENDAHULUAN
dan akuntabel.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
profesionalisme ini kemudian dituangkan
Informatika Kabupaten Banjar bertugas
dalam rumusan visi yaitu :
sebagai unsur staf dalam membantu Kepala
”Terwujudnya
Daerah di Bidang Perhubungan (Urusan
Yang
Wajib Perhubungan) dan Komunikasi dan
Pelayanan
Handal,
Memberikan
Informatika (Urusan Wajib Komunikasi dan
Berdaya
Nilai
Transportasi
Saing
Tambah
dan
serta
Terwujudnya Masyarakat Informasi yang
Informatika). Salah satu outcome yang
hendak dicapai oleh
Bertolak dari kesadaran
Sejahtera
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten
99
Melalui
Penyelenggaraan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
Komunikasi dan Informatika Yang Efektif
Keban (2004 : 192) mengartikan kinerja
dan Efesien”.
sebagai
the
record
of
outcomes
Berdasarkan latar belakang masalah
produced on a specified job function or
tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
activity during a specified time period.
penelitian mengenai kinerja Bidang Lalu
Dalam
Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,
ditekankan
Komunikasi dan informatika Kabupaten
tersebut adalah catatan tentang outcome
Banjar
yang
atau hasil akhir yang diperoleh setelah
mempengaruhi kinerja Bidang Lalu Lintas
suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan
Angkutan
Perhubungan,
selama kurun waktu tertentu. Dengan
Komunikasi dan informatika Kabupaten
demikian kinerja hanya mengacu pada
Banjar.
serangkaian
dan
faktor-faktor
Jalan
Dinas
definisi
seorang
ini,
oleh
aspek
kedua
hasil
yang
pegawai
yang
pengarang
diperoleh
selama
periode
TINJAUAN PUSTAKA
tertentu dan tidak termasuk karakteristik
A. Pengertian Kinerja
pribadi pegawai yang dinilai.
Istilah
kinerja
Sedangkan
merupakan
Suyadi
yang
Prawirosentono
(1999
:
sering diartikan oleh para cendekiawan
mendefinisikan
kinerja
sebagai
sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”,
performance, yaitu hasil kerja yang
atau “prestasi” (Yeremias T. Keban,
dapat dicapai oleh seseorang atau
2004 : 191).
sekelompok
terjemahan
dari
performance
orang
dalam
2)
suatu
kinerja
organisasi, sesuai dengan wewenang
adalah sebuah kata yang dalam bahasa
dan tanggung jawab masing-masing,
Indonesia berasal dari kata dasar “kerja”
dalam rangka upaya mencapai tujuan
yang menerjemahkan kata dari bahasa
organisasi bersangkutan secara legal,
asing prestasi, bisa pula berarti hasil
tidak melanggar hukum dan sesuai
kerja.
dengan moral dan etika.
Secara
etimologis,
Sehingga
pengertian
kinerja
Definisi kinerja organisasi yang
dalam organisasi merupakan jawaban
dari berhasil atau tidaknya tujuan
dikemukakan
organisasi
Hessel Nogi (2005 : 175) sebagai
yang
telah
ditetapkan
oleh
Bastian
dalam
gambaran mengenai tingkat pencapaian
(www.wikipedia.com).
pelaksanaan
Berbeda dengan Bernardin dan
tugas
dalam
suatu
organisasi, dalam mewujudkan sasaran,
Russel (1993 : 379) dalam Yeremias T.
100
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
visi
organisasi
faktor yang mempengaruhi efektivitas
dengan
pendapat
penilaian kinerja di Indonesia, maka
Bastian dalam Hessel Nogi tersebut,
perlu melihat beberapa faktor penting
Encyclopedia of Public Administration
sebagai berikut :
and Public Policy Tahun 2003 dalam
1. Kejelasan
tujuan,
misi,
tersebut.
dan
Senada
tuntutan
hukum
Yeremias T. Keban (2004 : 193), juga
peraturan
menyebutkan kinerja dapat memberikan
melakukan penilaian secara benar
gambaran
tentang
dan tepat.
organisasi
mencapai
seberapa
jauh
perundangan
atau
untuk
ketika
2. Manajemen sumber daya manusia
dibandingkan dengan pencapaian tujuan
yang berlaku memiliki fungsi dan
dan target yang telah ditetapkan.
proses yang sangat menentukan
hasil
efektivitas penilaian kinerja.
Dari beberapa definisi di atas,
3. Kesesuaian antara paradigma yang
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
kinerja merupakan suatu capaian atau
dianut
oleh
hasil kerja dalam kegiatan atau aktivitas
organisasi dengan tujuan penilaian
atau program yang telah direncanakan
kinerja.
4. Komitmen
sebelumnya guna mencapai tujuan serta
manajemen
para
suatu
pemimpin
atau
sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu
manajer organisasi public terhadap
organisasi
pentingnya penilaian suatu kinerja.
dan
dilaksanakan
dalam
Menurut Soesilo dalam Hessel
jangka waktu tertentu.
Nogi (2005 : 180), kinerja suatu
B. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja
merupakan
organisasi dipengaruhi adanya faktor-
suatu
capaian atau hasil kerja dalam kegiatan
faktor berikut :
atau aktivitas atau program yang telah
1. Struktur
organisasi
sebagai
guna
hubungan internal yang berkaitan
mencapai tujuan serta sasaran yang
dengan fungsi yang menjalankan
telah ditetapkan oleh suatu organisasi
aktivitas organisasi ;
direncanakan
sebelumnya
2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi
dan dilaksanakan dalam jangka waktu
dan misi organisasi;
tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa
3. Sumber
faktor.
Dalam
Yeremias
T.
daya
berhubungan
Keban
manusia,
dengan
(2004 : 203) untuk melakukan kajian
karyawan
secara lebih mendalam tentang faktor-
berkarya secara optimal;
101
untuk
yang
kualitas
bekerja
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
digunakan, maka akan semakin
4. System informasi manajemen, yang
tinggi kinerja organisasi tersebut ;
berhubungan dengan pengelolaan
2. Kualitas input atau material yang
data base untuk digunakan dalam
digunakan oleh organisasi ;
mempertinggi kinerja organisasi.
3. Kualitas
5. Sarana dan prasarana yang dimiliki,
yang
berhubungan
penggunaan
yang
kerja,
organisasi
sebagai
pola
tingkah laku dan pola kerja yang
ada
Selanjutnya Yuwono dkk. dalam
(2005
keselamatan
4. Budaya
setiap aktivitas organisasi.
Nogi
fisik
penataan ruangan, dan kebersihan ;
bagi
penyelenggaraan organisasi pada
Hessel
lingkungan
meliputi
dengan
teknologi
ISSN: 2476 – 9576
:
dalam
organisasi
yang
bersangkutan;
180)
faktor-faktor
5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk
yang dominan mempengaruhi kinerja
mengendalikan anggota organisasi
suatu
agar bekerja sesuai dengan standard
mengemukakan
bahwa
organisasi
meliputi
upaya
dan tujuan organisasi;
manajemen dalam menerjemahkan dan
organisasi,
6. Pengelolaan sumber daya manusia
budaya organisasi, kualitas sumber daya
yang meliputi aspek kompensasi,
manusia yang dimiliki organisasi dan
imbalan, promosi, dan lain-lainnya.
menyelaraskan
tujuan
Menurut Atmosoeprapto, dalam
kepemimpinan yang efektif.
Banyak
faktor
Hessel
yang
Nogi
(2005
:
bahwa
181)
mempengaruhi kinerja organisasi baik
mengemukakan
publik maupun swasta. Secara detail
organisasi
Ruky dalam Hessel Nogi (2005 : 180)
internal dan faktor eksternal, secara
mengidentifikasikan faktor-faktor yang
lebih
berpengaruh langsung terhadap tingkat
diuraikan sebagai berikut :
pencapaian kinerja organisasi sebagai
1. Faktor eksternal, yang terdiri dari :
dipengaruhi
lanjut
kedua
oleh
factor
kinerja
factor
tersebut
berikut :
Faktor politik, Faktor ekonomi, dan
1. Teknologi yang meliputi peralatan
Faktor social.
kerja
dan
digunakan
metode
untuk
kerja
2. Faktor internal, yang terdiri dari :
yang
Tujuan
menghasilkan
organisasi,
Struktur
produk dan jasa yang dihasilkan
organisasi, Sumber Daya manusia,
oleh
dan Budaya Organisasi.
organisasi,
berkualitas
teknologi
semakin
yang
102
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ketentuan-ketentuan
Dari berbagai pendapat di atas
dapat
disimpulkan
banyak faktor
bahwa
yang
ISSN: 2476 – 9576
yang
telah
ditetapkan.
terdapat
3. Accountability
mempengaruhi
atau
tingkat kinerja dalam suatu organisasi.
adalah
Namun secara garis besarnya, faktor
menunjukkan
yang sangat dominan mempengaruhi
tingkat
kinerja organisasi adalah faktor internal
penyelenggaraan pelayanan dengan
(faktor
dalam
ukuran-ukuran eksternal yang ada
organisasi) dan faktor eksternal (faktor
di masyarakat dan dimiliki oleh
yang datang dari luar organisasi). Setiap
stake holders, seperti nilai dan
organisasi akan mempunyai tingkat
norma yang berkembang dalam
kinerja yang berbeda-beda karena pada
masyarakat.
hakekatnya setiap organisasi memiliki
Zeithaml,
yang
datang
dari
suatu
akuntabilitas
ukuran
yang
seberapa
besar
kesesuaian
antara
Parasuraman
dan
ciri atau karakteristik masing-masing
Berry dalam Ratminto dan Atik Septi
sehingga permasalahan yang dihadapi
Winarsih
juga cenderung berbeda tergantung pada
tentang indikator yang digunakan untuk
faktor internal dan eksternal organisasi.
menilai kinerja organisasi, yang terdiri
1. Tangibles atau ketampakan fisik,
Lenvinne dalam Ratminto dan
Septi
menjelaskan
atas beberapa faktor berikut :
C. Indikator Kinerja
Atik
(2005:175)
Winarsih
artinya
(2005:175)
ketampakan
fisik
dari
mengemukakan indikator kinerja terdiri
gedung, peralatan, pegawai, dan
dari : responsiveness, responsibility,
fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki
accountability.
oleh providers.
2. Reliability atau reabilitas adalah
1. Responsiveness atau responsivitas
ini
mengukur
provider
daya
terhadap
tanggap
kemampuan
harapan,
menyelenggarakan pelayanan yang
dijanjikan secara akurat.
keinginan, aspirasi serta tuntutan
3. Responsiveness atau responsivitas
customers.
adalah kerelaan untuk menolong
2. Responsibility atau responsibilitas
adalah
untuk
suatu
ukuran
customers dan menyelenggarakan
yang
pelayanan secara ikhlas.
menunjukkan seberapa jauh proses
publik
4. Assurance atau kepastian adalah
dilakukan dengan tidak melanggar
pengetahuan dan kesopanan para
pemberian
pelayanan
103
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
pekerja dan kemampuan mereka
publik
dalam memberikan kepercayaan
ketidakpuasan masyarakat terhadap
kepada customers.
kualitas layanan yang diterima dari
5. Emphaty
adalah
perlakuan
muncul
karena
organisasi publik.
atau
3. Responsivitas
perhatian pribadi yang diberikan
Responsivitas adalah kemampuan
oleh providers kepada customers.
organisasi
Agus Dwiyanto (2006 : 50)
untuk
mengenali
publik
kebutuhan masyarakat, menyusun
berdasar adanya indikator yang secara
agenda dan prioritas pelayanan,
lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut :
mengembangkan program-program
1. Produktivitas
pelayanan publik sesuai dengan
mengukur
kinerja
birokrasi
Konsep produktivitas tidak hanya
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
mengukur tingkat efisiensi, tetapi
Secara singkat responsivitas disini
juga
pelayanan.
menunjuk pada keselarasan antara
umumnya
program dan kegiatan pelayanan
dipahami sebagai rasio antara input
dengan kebutuhan dan aspirasi
dengan
masyarakat.
efektivitas
Produktivitas
pada
output.
Konsep
Responsivitas
produktivitas dirasa terlalu sempit
dimasukkan sebagai salah satu
dan kemudian General Accounting
indikator
Office
responsivitas
(GAO)
mengembangkan
produktivitas
dengan
mencoba
satu
yang
memasukkan
organisasi
luas
hasil yang diharapkan sebagai salah
kebutuhan
satu indikator kinerja yang penting.
Responsivitas
kemampuan
dalam
untuk
memenuhi
masyarakat.
yang
ditunjukkan
2. Kualitas Layanan
cenderung
langsung
menjalankan misi dan tujuannya,
seberapa
terutama
mengenai
secara
publik
besar pelayanan publik itu memiliki
Isu
karena
menggambarkan
ukuran
lebih
kinerja
kualitas
semakin
dengan
layanan
ketidakselarasan antara pelayanan
menjadi
dengan kebutuhan masyarakat. Hal
penting dalam menjelaskan kinerja
tersebut
organisasi
kegagalan
pelayanan
rendah
publik.
jelas
menunjukkan
organisasi
Banyak pandangan negatif yang
mewujudkan
terbentuk
organisasi publik. Organisasi yang
mengenai
organisasi
104
misi
dan
dalam
tujuan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
rendah
organisasi publik atau pemerintah,
dengan sendirinya memiliki kinerja
seperti pencapaian target. Kinerja
yang jelek pula.
sebaiknya harus dinilai dari ukuran
memiliki
responsivitas
eksternal, seperti nilai-nilai dan
4. Responsibilitas
Responsibilitas menjelaskan apakah
norma
pelaksanaan
masyarakat.
kegiatan
organisasi
yang
berlaku
Suatu
dalam
kegiatan
publik itu dilakukan sesuai dengan
organisasi
prinsip-prinsip administrasi yang
akuntabilitas yang tinggi kalau
benar atau sesuai dengan kebijakan
kegiatan itu dianggap benar dan
organisasi,
sesuai dengan nilai dan norma yang
baik
yang
eksplisit
public
memiliki
berkembang dalam masyarakat.
maupun implisit. Oleh sebab itu,
responsibilitas bisa saja pada suatu
ketika
berbenturan
dengan
METODE PENELITIAN
Penelitian
responsivitas.
pendekatan
5. Akuntabilitas
Akuntabilitas
Publik
ini
kualitatif,
menggunakan
dan
Metoda
penelitian yang dipergunakan adalah
menunjuk
pada seberapa besar kebijakan dan
metoda
kegiatan organisasi publik tunduk
penelitian
pada para pejabat public yang
pengguna lalulintas angkutan jalan di
dipilih oleh rakyat. Asumsinya
wilayah Kabupaten Banjar. Teknik
adalah bahwa para pejabat politik
penarikan
tersebut karena dipilih oleh rakyat,
dalam
dengan
teknik Aksidental Sampling. Jumlah
sendirinya
merepresentasikan
akan
selalu
Evaluasi.
ini
adalah
sampel
penelitian
sampel yang
kepentingan
Populasi
masyarakat
yang
ini
dalam
digunakan
menggunakan
diambil sebanyak 100
rakyat. Dalam konteks ini, konsep
orang. Guna mengkroscek informasi
dasar akuntabilitas publik dapat
dari responden, peneliti juga menggali
digunakan untuk melihat seberapa
informasi dari pejabat-pejabat yang
besar
kegiatan
berkompeten pada Dinas Perhubungan,
publik itu konsisten
komunikasi dan Informatika Kabupaten
kebijakan
organisasi
dengan
kehendak
dan
Banjar menjadi Key Informan dalam
masyarakat
penelitian ini.
banyak. Kinerja organisasi publik
tidak hanya bisa dilihat dari ukuran
Teknik Pengumpulan Data yang
internal yang dikembangkan oleh
gunakan dalam penelitian ini adalah
105
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
Dokumentasi
(Renstra
dan
ISSN: 2476 – 9576
Perhubungan,
LAKIP
Komunikasi
dan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informasi Kabupaten Banjar dalam
Informatika
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Kabupaten
Banjar).
Wawancara, yaitu dengan melakukan
interview atau tanya jawab secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung kepada key informan yang
A. Kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
Jalan
materinya berkaitan erat dengan tujuan
Analisa terhadap tingkat Kinerja
penelitian.
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan Dinas
Analisis data dalam penelitian
ini dilakukan dilakukan secara kualitatif
Perhubungan,
dengan metode penafsiran data, dengan
Informatika
langkah-langkah : 1. Menulis data yang
didasarkan pada beberapa indikator,
diperoleh, 2. Meringkas dokumen yang
yaitu produktivitas, kualitas layanan,
relepan
penelitian,
responsivitas,
dengan
akuntabilitas.
dengan
3.Membaca
tema
semua
data
komunikasi
Kabupaten
dan
Banjar
responsibilitas,
dan
Dan dari hasil pengolahan data
seksama, 4. Memberikan kode dan
5.
yang peneliti lakukan terhadap data yang
Menginterpretasikan data, 6. Membahas
diperoleh di lapangan, maka didapat
hasil
hasil dan analisa sebagai berikut.
mengkategorikan
data,
analisa
dengan
cara
1. Produktivitas
membandingkan hasil penelitian dengan
Berdasarkan hasil jawaban para
teori yang ada.
Kinerja
responden mengenai produktivitas
dalam penelitian ini adalah Capaian
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Bidang
Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Banjar maka
Informatika Kabupaten Banjar dalam
didapat
melaksanakan Tugas dan fungsinya.
responden,
63,6
Faktor yang mempengaruhi kinerja
menyatakan
bahwa
adalah Faktor-faktor internal Dinas
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Perhubungan,
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Definisi
informasi
Operasional
Lalulintas
Angkutan
Komunikasi
Kabupaten
Banjar
dan
hasil
Informatika
yang
Dari
100
%
orang
responden
produktivitas
Kabupaten
Banjar
mempengaruhi capaian kinerja Bidang
adalah produktif, 27,3 % cukup
Lalulintas
produktif dan 9,1 % menyatakan
Angkutan
Jalan
Dinas
106
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
tidak produktif. Artinya terdapat
didapat
kecenderungan bahwa produktivitas
responden,
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
menyatakan bahwa Responsivitas
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Informatika
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Kabupaten
Banjar
hasil
54,5
Informatika
adalah produktif.
Dari
100
%
orang
responden
Kabupaten
Banjar
adalah responsif, 36,4 % cukup
2. Kualitas Layanan
Berdasarkan hasil jawaban para
responsive, dan 9,1 % menyatakan
responden mengenai kualitas layanan
tidak responsif. Artinya terdapat
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
kecenderungan bahwa Responsivitas
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Informatika Kabupaten Banjar maka
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
didapat
Informatika
hasil
responden,
Dari
72,7
100
%
orang
Kabupaten
adalah Responsif.
responden
4. Responsibilitas
menyatakan bahwa kualitas layanan
Berdasarkan hasil jawaban
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
para
Informatika
Responsibilitas
Kabupaten
Banjar
Banjar
responden
mengenai
Bidang
Lalulintas
adalah berkualitas, 18,1 % cukup
Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,
berkualitas dan 9,2 % menyatakan
komunikasi
tidak berkualitas. Artinya terdapat
Kabupaten Banjar maka didapat hasil
kecenderungan
Dari 100 orang responden, 54,5 %
bahwa
kualitas
layanan Bidang Lalulintas Angkutan
responden
Jalan
Responsib
Dinas
Perhubungan,
komunikasi
dan
Kabupaten
Banjar
Informatika
dan
Informatika
menyatakan
Bidang
bahwa
Lalulintas
Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,
adalah
komunikasi
berkualitas.
dan
Informatika
Kabupaten Banjar adalah responsif,
3. Responsivitas
36,4 % cukup responsib, dan 9,1 %
Berdasarkan hasil jawaban para
menyatakan tidak responsib. Artinya
responden mengenai Responsivitas
terdapat
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Responsibilitas
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,
Informatika Kabupaten Banjar maka
107
kecenderungan
Bidang
bahwa
Lalulintas
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
komunikasi
dan
ISSN: 2476 – 9576
1. Tujuan Organisasi
Informatika
Visi
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
Dan
Informatika
Kabupaten Banjar adalah Responsib.
5. Akuntabilitas
Kabupaten Banjar adalah :
Berdasarkan hasil jawaban para
”Terwujudnya
responden mengenai akuntabilitas
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Transportasi yang Handal, Berdaya
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Saing
Informatika Kabupaten Banjar maka
Tambah
didapat
Masyarakat Informasi yang Sejahtera
hasil
responden,
menyatakan
Dari
72,7
100
%
bahwa
orang
Kabupaten
Memberikan
serta
Nilai
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Komunikasi dan Informatika yang
akuntabilitas
Efektif dan Efesien”.
Pelayanan transportasi yang
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Informatika
dan
Melalui
responden
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
handal,
Banjar
diindikasikan
oleh
adalah akuntabel, 18,1 % cukup
penyelenggaraan transportasi yang
akuntabel dan 9,2 % menyatakan
aman (security), selamat (safety),
tidak akuntabel. Artinya terdapat
nyaman (comfortable), tepat waktu
kecenderungan bahwa akuntabilitas
(punctuality), terpelihara, mencukupi
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
kebutuhan,
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
pelosok
Informatika
mendukung pembangunan daerah.
Kabupaten
Banjar
Faktor-Faktor
yang
menjangkau
daerah
seluruh
serta
mampu
Pelayanan transportasi yang
adalah akuntabel.
B.
Pelayanan
berdaya saing diindikasikan oleh
Mempengaruhi
penyelenggaraan transportasi
Kinerja
Berdasarkan
dokumen
yang
yang
efisien, dengan harga terjangkau
berhasil peneliti peroleh di lapangan
(affordability) oleh
dan hasil wawancara terhadap sumber
masyarakat,
informasi,
berkelanjutan, dilayani oleh SDM
faktor-faktor
didapat
yang
temuan
bahwa
mempengaruhi
yang
kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
ramah
profesional,
semua lapisan
lingkungan,
mandiri
dan
produktif.
Jalan Dinas Perhubungan, Komunikasi
Selain
Dan Informatika Kabupaten Banjar
transportasi
adalah sebagai berikut.
memberikan
108
itu
pelayanan
juga diharapkan dapat
nilai
tambah yang
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
diindikasikan oleh penyelenggaraan
5. Mewujudkan Peningkatan Daya
mampu
Jangkau Infrastruktur Pos dan
mendorong pertumbuhan produksi
Telekomunikasi serta Informatika;
perhubungan
yang
6. Mewujudkan
domestik melalui iklim usaha yang
kondusif
bagi
Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia
berkembangnya
peran serta masyarakat, usaha kecil,
(SDM)
menengah dan koperasi, melalui
Meningkatkan
kelancaran
mobilitas
Aparatur.
distribusi
barang
orang
ke
dan
dalam
Profesionalisme
Dinas
seluruh
Rangka
Perhubungan,
pelosok daerah, sehingga mampu
Komunikasi
dan
memberikan
Kabupaten
Banjar
kontribusi
bagi
percepatan pertumbuhan
ekonomi
Perhubungan
menciptakan lapangan kerja
Mewujudkan
serta
Informatika
Bidang
mempunyai
tujuan
penyelenggaraan
terutama pada sektor-sektor andalan
transportasi
yang
yang didukung SDM transportasi
mendapat
manfaat
dari
yang
kelancaran pelayanan transportasi.
efektif
tujuan
nasional
dan
pembangunan
1. Mewujudkan Keselamatan dan
pembangunan daerah.
Tertib,
transportasi
Aman,
Penyelenggaraan
yang
Nyaman
dengan
keterjangkauan
Kelola
kualitas
dalam
sedangkan
Kepemerintahan yang Baik (Good
serta
pelayanan,
penyelenggaraan
transportasi yang efisien berkaitan
Melalui
dengan kemampuan pengembangan
Pengembangan e-Government;
4. Mewujudkan
aksesibilitas,
kapasitas,
maksimalisasi
Sektor Transportasi yang Handal;
Governance)
ketersediaan
optimalisasi
2. Mewujudkan Kinerja Pelayanan
Tata
kegiatan
transportasi yang efektif berkaitan
dan
Berwawasan Lingkungan;
3. Mewujudkan
guna
perwujudan
dirumuskan misi sebagai berikut :
keamanan
efisien
berkompeten
mendukung
Untuk mencapai visi tersebut,
dan
dan penerapan teknologi transportasi
Peningkatan
Kapasitas Layanan Informasi dan
serta peningkatan
Pemberdayaan
transportasi
Potensi
kualitas
yang
SDM
berdampak
kepada maksimalisasi dayaguna dan
Masyarakat;
109
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
minimalisasi biaya yang menjadi
Nomor 09 Tahun 2008 tentang
beban masyarakat.
Pembentukan Organisasi dan Tata
2. Struktur Organisasi
Kerja Perangkat Daerah dan Satuan
Struktur
organisasi
Polisi
harus
Pamong
Praja
Kabupaten
sesuai dengan kebutuhan dan fungsi
Banjar.
yang
organisasi
1. Sekretariat, terdiri dari :
tersebut, sehingga struktur organisasi
a. Sub Bagian Program;
itu harus efektif dan efisien.
b. Sub Bagian Keuangan;
diemban
oleh
Organisasi
struktur
yang
organisasi
memiliki
yang
c. Sub
besar
Bagian
Umum/
Kepegawaian.
tentunya akan menambah rentang
2. Bidang
Bina
Sistem
kendali yang harus diawasi dan
Transportasi, terdiri dari :
menambah
a. Seksi Teknologi Kendaraan;
hierarki
daripada
organisasi itu. Selain itu organisasi
b. Seksi Prasarana dan Fasilitas
tersebut tidak akan efektif karena
Transportasi;
pembagian kewenangan yang tidak
seimbang,sehingga
c. Seksi Jaringan Transportasi.
akan
3. Bidang Lalu Lintas Angkutan
menimbulkan kecemburuan diantara
Jalan, terdiri dari :
para pekerja. Prinsip organisasi yang
a. Seksi Angkutan Jalan;
baik adalah organisasi yang miskin
b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas
struktur tapi kaya fungsi, prinsip ini
Angkutan Jalan;
harus diutamakan dalam penyusunan
c. Seksi
Pengendalian
dan
struktur organisasi, dengan prinsip
Operasional Lalu Lintas dan
organisasi
Angkutan Jalan.
ini
akan
dapat
meningkatkan kinerja organisasi itu
4. Bidang Lalu Lintas Angkutan
sendiri.
Sungai dan Danau, terdiri dari :
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Kabupaten
Banjar
berdasarkan
Peraturan
a. Seksi Angkutan Sungai dan
Informatika
Danau;
dibentuk
b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas
Daerah
Angkutan Sungai dan Danau;
Kabupaten Banjar Nomor 03 Tahun
c. Seksi
Pengendalian
dan
2012 Tentang Perubahan Kedua Atas
Operasional
Peraturan Daerah Kabupaten Banjar
Angkutan Sungai dan Danau.
110
Lalu
Lintas
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
5. Bidang
Komunikasi
ISSN: 2476 – 9576
baik
dan
sedikit
demi
sedikit
Informatika, terdiri dari :
mulai
a. Seksi
sehingga diupayakan tidak
Pemberdayaan
ada
Teknologi dan Informatika;
Pos
Pelaksana
tumpang
dan
tindih
ketimpangan
pekerjaan hanya pada satu
dan
bidang saja, kendala yang
Telekomunikasi.
6. Unit
lagi
kegiatan
b. Seksi Sarana Komunikasi;
c. Seksi
diproporsionalkan
Teknis
ditemui
Uji
adalah
terbatasnya
Kendaraan Bermotor.
manusia
Berdasarkan
masih
sumber
(SDM)
aparatur
pemerintah
hasil
daya
dibidang
wawancara, struktur yang ada pada
perhubungan baik dari segi
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
kulitas dan kuantitas”.
3. Sumber Daya Manusia
Informatika Kabupaten Banjar saat
Sumber
ini sudah cukup baik, jumlah jabatan
daya
manusia
yang ada sudah mencerminkan tugas
merupakan komponen yang sangat
pokok dan fungsi masing-masing
berpengaruh
bidang, kasi dan staf, namun yang
organisasi. Dalam hal yang satu ini
masih
organisasi harus cepat tanggap untuk
menjadi
kendala
adalah
terhadap
kinerja
pembagian kerja yang masih belum
mengantisipasinya,
tertata
masih
tidak, dapat berakibat fatal bagi
minimnya kemampuan SDM pada
organisasi. Pencapaian tujuan suatu
Dishubkominfo
kualitas
organisasi juga dipengaruhi oleh
maupun kuantitasnya, serta tingkat
kemampuan pekerjanya sebab lancar
pengalaman
kerja
masing-masing
tidaknya hasil akhir yang tercapai
staf
juga
masih
tergantung dari kekuatan sumber
dengan
yang
baik,
baik
minim
sebagaimana diungkapkan informan
daya
berikut :
menentukan
“Struktur
sebab
manusianya.
kinerja
Variabel
kalau
ini
organisasi,
organisasi
karena pada dasarnya organisasi
Dishubkominfo saat ini sudah
merupakan kumpulan orang-orang
cukup baik, pembagian kerja
untuk mencapai tujuan organisasi,
pada masing-masing bidang
dan variabel ini selalu ada pada
yang belum tertata dengan
setiap organisasi. Mereka membuat
111
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
tujuan-tujuan, inovasi dan mencapai
Tabel 1 Keadaan Pegawai
tujuan-tujuan organisasi.
berdasarkan Golongan.
Pegawai
didefinisikan
No.
Golongan
f
%
dan
1.
IV
-
0
pegawai
2.
III
9
81,9
terhadap tugas dan unit kerjanya
3.
II
2
18,1
Jumlah
11
100
sebagai
kemantapan
perasaan
untuk
kerja
keterikatan
kemudian
menunjukkan
prestasi, variabel ini menentukan
kinerja
organisasi karena pada
dasarnya organisasi
merupakan
kumpulan
orang-orang
mencapai
tujuan
Keterikatan
Berdasarkan tabel
organisasi seharusnya
di atas,
potensi sumber daya manusia pada
untuk
Bidang
organisasi.
pegawai
1
Lalulintas
Angkutan
Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
terhadap
Informatika
didasarkan
Kabupaten
Banjar
berjumlah 100 orang. Secara kuantitatif
pada keinginan berprestasi sehingga
jumlah tersebut masih kurang
pencapaian tujuan organisasi dapat
dibandingkan dengan besarnya tugas
tercapai
fungsi dan kewenangan yang dimiliki
ditetapkan.
sesuai
target
yang
Keterikatan pegawai
bila
bidang perhubungan.
terhadap organisasi dapat dilihat dari
Organisasi yang baik adalah
lamanya pengabdian para pegawai
yang memiliki sumber daya manusia
dan
yang berkualitas dalam arti mempunyai
penempatan
pegawai
berdasarkan latar belakang tingkat
pendidikan
pendidikan baik
melaksanakan
formal maupun
yang
cukup
tugasnya,
untuk
pendidikan
informal, dibawah ini daftar pegawai
tersebut dapat berupa pendidikan formal
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
maupun fungsional. Faktor pendidikan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
yang
Informatika Kabupaten Banjar dilihat
pegawai
dari jenjang kepangkatan sebagai
pencapaian tujuan organisasi.
berikut :
sesuai
dengan
juga
dapat
bidang
tugas
mendukung
Berdasarkan data pada Bidang
Lalulintas
Angkutan
Perhubungan,
Jalan
Dinas
komunikasi
dan
Informatika Kabupaten Banjar jumlah
112
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
pegawai dilihat dari jenjang pendidikan
formal seperti tersaji pada table berikut :
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tabel 2 Tingkat Pendidikan Pegawai
No.
Tingkat
f
%
Pendidikan
1.
Strata dua (S2)
0
2.
Strata Satu (S1)
7
63,6
3.
Sarjana Muda
0
4.
SLTA
4
36,4
Jumlah
11
100
Dengan mengacu pada tujuan
penelitian, dan berdasarkan hasil dan
analisa yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi
Pada tabel
pendidikan
Lalulintas
2
formal
Angkutan
Perhubungan,
di atas, tingkat
dan Informatika Kabupaten Banjar
pegawai Bidang
Jalan
Dinas
komunikasi
dan
berada
pada
tingkat
yang
baik.
Terbukti dari hasil pngolahan dan
analisas
data
terhadap
indikator
Informatika Kabupaten Banjar sudah
kinerja organisasi yaitu produktivitas,
cukup baik dengan persentase 63,6
kualitas
atau
responsibilitas,
sejumlah
7
orang
pegawai
layanan,
dan
responsivitas,
akuntabilitas
merupakan lulusan sarjana (S1), 36,4
semuanya
% atau 4 orang pegawai lulusan SLTA.
kecenderungan kearah yang baik.
Dari
uraian
dapat
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
disimpulkan bahwa pengaruh faktor
kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
sumber daya manusia/pegawai pada
Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi
organisasi Bidang Lalulintas Angkutan
dan Informatika Kabupaten Banjar
Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi
adalah Tujuan, Struktur organisasi,
dan
dan sumber daya manusia. Bidang
Informatika
tersebut,
menunjukkan
Kabupaten
dapat dikatakan cukup optimal.
sisi
kualitas
tingkat
Banjar
dari
Lalulintas
pendidikan
Angkutan
Perhubungan,
Jalan
Dinas
komunikasi
dan
pegawai sudah cukup baik, dan dari
Informatika
sisi jumlah pegawai masih belum
mempunyai tujuan yang jelas dan
mencukupi jika dibandingkan beban
realistis. Struktur organisasi Bidang
kerja Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Lalulintas
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Perhubungan,
Informatika Kabupaten Banjar yang
Informatika Kabupaten Banjar cukup
cukup besar.
113
Kabupaten
Angkutan
Banjar
Jalan
Dinas
komunikasi
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
baik dan
Learning Organization?”, dalam Agus
Wahyuadianto, Meretas Jalan Menuju
Good Governance, Bandung: LAN, hal.
27-39
kualitas sumber daya
manusianya cukup optimal.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil pembahasan maka
penulis
mengajukan
saran
Ratminto/Winarsih, Atik Septi, 2005.
Manajemen Pelayanan, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
sebagai
berikut :
1.
Samodra Wijaya, Kinerja Satuan Kerja
Pemerintah Daerah, Jurnal Ilmiah
Administrasi publik dan Pembangunan,
Vol. 1 N0. 2 Juli-Desember 2010.
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi
dan Informatika Kabupaten Banjar
agar
mengusulkan
penambahan
jumlah
untuk
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan
Kompetensi SDM, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar 2009
pegawai
kepada pihak terkait seperti Badan
Utomo, Tri Widodo W./Wismono, Fani
Heru, “Pengukuran Kinerja sebagai
Upaya Membangun Pemerintah Daerah
Berbasis Manajemen Kinerja”, dalam
dalam Agus Wahyuadianto, Meretas
Jalan Menuju Good Governance,
Bandung: LAN 2008, hal. 103-1008
Kepegawaian Daerah Kabupaten
Banjar
untuk
menempatkan
pegawai pada bidang angkutan
jalan
dinas
perhubungan,
komunikasi dan informatika.
2.
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Veithzal
Rivai,
“Evaluasi
Kinerja
Melahirkan
Pemerintahan
yang
Akuntabel”,
dalam
Agus
Wahyuadianto, Meretas Jalan Menuju
Good Governance, Bandung: LAN
2008, hal. 57-90
Dinas Perhubungan, komunikasi
dan Informatika Kabupaten Banjar
hendaknya
memberikan
kesempatan
untuk
kepada
pegawainya
Wikipedia,
http://id.wikipedia.org/
wiki/Kinerja,dibuka 10 April 2009
meningkatkan
kompetensinya melalui pendidikan
formal
dan
pelatihan
ISSN: 2476 – 9576
Yeremias T Keban, Enam Dimensi Strategis
Administrasi Publik (Konsep, Teori dan
Isu), Yogyakarta: Gavamedia 2008
atau
bimbingan teknis pekerjaan.
PermenPAN tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah (No.:
Per/09/M.Pan/5/2007)
DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Pranoto, Juni 2008, “Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah:
Sudahkan
Mengakomodasi
Aspek
114
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
KINERJA BIDANG LALULINTAS ANGKUTAN JALAN
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI
KABUPATEN BANJAR
Ade Hermawan
Email : Stiabb08@gmail.com
STIA Bina Banua Banjarmasin
ABSTRACT
The goal in this research were: 1) to know the performance of Road Freight Traffic Field Office
of transportation, communication and Informatics of Banjar Regency. 2) to find out the factors
that affect the performance of Road Freight Traffic Field Office of transportation,
communication and Informatics of Banjar Regency.
This research uses the method of evaluation. The population was the user community Traffic
Road Transport Department of transport, communications and Informatics Banjar Regency. The
technique of sampling was done using a sampling aksidental. Data collection techniques used are
documentation and interviews. Data analysis techniques was done qualitatively.
The results showed: 1) Road Transit Traffic Field Performance of Department of transport,
communications and Informatics Banjar Regency is at a good level. 2) factors that affect the
performance of Road Freight Traffic Field Performance of Department of transport,
communications and Informatics Banjar Regency is the purpose, organizational structures, and
human resources.
Keywords: Performance, Office.
Banjar adalah unsur staf yang profesional
PENDAHULUAN
dan akuntabel.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
profesionalisme ini kemudian dituangkan
Informatika Kabupaten Banjar bertugas
dalam rumusan visi yaitu :
sebagai unsur staf dalam membantu Kepala
”Terwujudnya
Daerah di Bidang Perhubungan (Urusan
Yang
Wajib Perhubungan) dan Komunikasi dan
Pelayanan
Handal,
Memberikan
Informatika (Urusan Wajib Komunikasi dan
Berdaya
Nilai
Transportasi
Saing
Tambah
dan
serta
Terwujudnya Masyarakat Informasi yang
Informatika). Salah satu outcome yang
hendak dicapai oleh
Bertolak dari kesadaran
Sejahtera
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten
99
Melalui
Penyelenggaraan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
Komunikasi dan Informatika Yang Efektif
Keban (2004 : 192) mengartikan kinerja
dan Efesien”.
sebagai
the
record
of
outcomes
Berdasarkan latar belakang masalah
produced on a specified job function or
tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
activity during a specified time period.
penelitian mengenai kinerja Bidang Lalu
Dalam
Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,
ditekankan
Komunikasi dan informatika Kabupaten
tersebut adalah catatan tentang outcome
Banjar
yang
atau hasil akhir yang diperoleh setelah
mempengaruhi kinerja Bidang Lalu Lintas
suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan
Angkutan
Perhubungan,
selama kurun waktu tertentu. Dengan
Komunikasi dan informatika Kabupaten
demikian kinerja hanya mengacu pada
Banjar.
serangkaian
dan
faktor-faktor
Jalan
Dinas
definisi
seorang
ini,
oleh
aspek
kedua
hasil
yang
pegawai
yang
pengarang
diperoleh
selama
periode
TINJAUAN PUSTAKA
tertentu dan tidak termasuk karakteristik
A. Pengertian Kinerja
pribadi pegawai yang dinilai.
Istilah
kinerja
Sedangkan
merupakan
Suyadi
yang
Prawirosentono
(1999
:
sering diartikan oleh para cendekiawan
mendefinisikan
kinerja
sebagai
sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”,
performance, yaitu hasil kerja yang
atau “prestasi” (Yeremias T. Keban,
dapat dicapai oleh seseorang atau
2004 : 191).
sekelompok
terjemahan
dari
performance
orang
dalam
2)
suatu
kinerja
organisasi, sesuai dengan wewenang
adalah sebuah kata yang dalam bahasa
dan tanggung jawab masing-masing,
Indonesia berasal dari kata dasar “kerja”
dalam rangka upaya mencapai tujuan
yang menerjemahkan kata dari bahasa
organisasi bersangkutan secara legal,
asing prestasi, bisa pula berarti hasil
tidak melanggar hukum dan sesuai
kerja.
dengan moral dan etika.
Secara
etimologis,
Sehingga
pengertian
kinerja
Definisi kinerja organisasi yang
dalam organisasi merupakan jawaban
dari berhasil atau tidaknya tujuan
dikemukakan
organisasi
Hessel Nogi (2005 : 175) sebagai
yang
telah
ditetapkan
oleh
Bastian
dalam
gambaran mengenai tingkat pencapaian
(www.wikipedia.com).
pelaksanaan
Berbeda dengan Bernardin dan
tugas
dalam
suatu
organisasi, dalam mewujudkan sasaran,
Russel (1993 : 379) dalam Yeremias T.
100
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
visi
organisasi
faktor yang mempengaruhi efektivitas
dengan
pendapat
penilaian kinerja di Indonesia, maka
Bastian dalam Hessel Nogi tersebut,
perlu melihat beberapa faktor penting
Encyclopedia of Public Administration
sebagai berikut :
and Public Policy Tahun 2003 dalam
1. Kejelasan
tujuan,
misi,
tersebut.
dan
Senada
tuntutan
hukum
Yeremias T. Keban (2004 : 193), juga
peraturan
menyebutkan kinerja dapat memberikan
melakukan penilaian secara benar
gambaran
tentang
dan tepat.
organisasi
mencapai
seberapa
jauh
perundangan
atau
untuk
ketika
2. Manajemen sumber daya manusia
dibandingkan dengan pencapaian tujuan
yang berlaku memiliki fungsi dan
dan target yang telah ditetapkan.
proses yang sangat menentukan
hasil
efektivitas penilaian kinerja.
Dari beberapa definisi di atas,
3. Kesesuaian antara paradigma yang
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
kinerja merupakan suatu capaian atau
dianut
oleh
hasil kerja dalam kegiatan atau aktivitas
organisasi dengan tujuan penilaian
atau program yang telah direncanakan
kinerja.
4. Komitmen
sebelumnya guna mencapai tujuan serta
manajemen
para
suatu
pemimpin
atau
sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu
manajer organisasi public terhadap
organisasi
pentingnya penilaian suatu kinerja.
dan
dilaksanakan
dalam
Menurut Soesilo dalam Hessel
jangka waktu tertentu.
Nogi (2005 : 180), kinerja suatu
B. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja
merupakan
organisasi dipengaruhi adanya faktor-
suatu
capaian atau hasil kerja dalam kegiatan
faktor berikut :
atau aktivitas atau program yang telah
1. Struktur
organisasi
sebagai
guna
hubungan internal yang berkaitan
mencapai tujuan serta sasaran yang
dengan fungsi yang menjalankan
telah ditetapkan oleh suatu organisasi
aktivitas organisasi ;
direncanakan
sebelumnya
2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi
dan dilaksanakan dalam jangka waktu
dan misi organisasi;
tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa
3. Sumber
faktor.
Dalam
Yeremias
T.
daya
berhubungan
Keban
manusia,
dengan
(2004 : 203) untuk melakukan kajian
karyawan
secara lebih mendalam tentang faktor-
berkarya secara optimal;
101
untuk
yang
kualitas
bekerja
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
digunakan, maka akan semakin
4. System informasi manajemen, yang
tinggi kinerja organisasi tersebut ;
berhubungan dengan pengelolaan
2. Kualitas input atau material yang
data base untuk digunakan dalam
digunakan oleh organisasi ;
mempertinggi kinerja organisasi.
3. Kualitas
5. Sarana dan prasarana yang dimiliki,
yang
berhubungan
penggunaan
yang
kerja,
organisasi
sebagai
pola
tingkah laku dan pola kerja yang
ada
Selanjutnya Yuwono dkk. dalam
(2005
keselamatan
4. Budaya
setiap aktivitas organisasi.
Nogi
fisik
penataan ruangan, dan kebersihan ;
bagi
penyelenggaraan organisasi pada
Hessel
lingkungan
meliputi
dengan
teknologi
ISSN: 2476 – 9576
:
dalam
organisasi
yang
bersangkutan;
180)
faktor-faktor
5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk
yang dominan mempengaruhi kinerja
mengendalikan anggota organisasi
suatu
agar bekerja sesuai dengan standard
mengemukakan
bahwa
organisasi
meliputi
upaya
dan tujuan organisasi;
manajemen dalam menerjemahkan dan
organisasi,
6. Pengelolaan sumber daya manusia
budaya organisasi, kualitas sumber daya
yang meliputi aspek kompensasi,
manusia yang dimiliki organisasi dan
imbalan, promosi, dan lain-lainnya.
menyelaraskan
tujuan
Menurut Atmosoeprapto, dalam
kepemimpinan yang efektif.
Banyak
faktor
Hessel
yang
Nogi
(2005
:
bahwa
181)
mempengaruhi kinerja organisasi baik
mengemukakan
publik maupun swasta. Secara detail
organisasi
Ruky dalam Hessel Nogi (2005 : 180)
internal dan faktor eksternal, secara
mengidentifikasikan faktor-faktor yang
lebih
berpengaruh langsung terhadap tingkat
diuraikan sebagai berikut :
pencapaian kinerja organisasi sebagai
1. Faktor eksternal, yang terdiri dari :
dipengaruhi
lanjut
kedua
oleh
factor
kinerja
factor
tersebut
berikut :
Faktor politik, Faktor ekonomi, dan
1. Teknologi yang meliputi peralatan
Faktor social.
kerja
dan
digunakan
metode
untuk
kerja
2. Faktor internal, yang terdiri dari :
yang
Tujuan
menghasilkan
organisasi,
Struktur
produk dan jasa yang dihasilkan
organisasi, Sumber Daya manusia,
oleh
dan Budaya Organisasi.
organisasi,
berkualitas
teknologi
semakin
yang
102
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ketentuan-ketentuan
Dari berbagai pendapat di atas
dapat
disimpulkan
banyak faktor
bahwa
yang
ISSN: 2476 – 9576
yang
telah
ditetapkan.
terdapat
3. Accountability
mempengaruhi
atau
tingkat kinerja dalam suatu organisasi.
adalah
Namun secara garis besarnya, faktor
menunjukkan
yang sangat dominan mempengaruhi
tingkat
kinerja organisasi adalah faktor internal
penyelenggaraan pelayanan dengan
(faktor
dalam
ukuran-ukuran eksternal yang ada
organisasi) dan faktor eksternal (faktor
di masyarakat dan dimiliki oleh
yang datang dari luar organisasi). Setiap
stake holders, seperti nilai dan
organisasi akan mempunyai tingkat
norma yang berkembang dalam
kinerja yang berbeda-beda karena pada
masyarakat.
hakekatnya setiap organisasi memiliki
Zeithaml,
yang
datang
dari
suatu
akuntabilitas
ukuran
yang
seberapa
besar
kesesuaian
antara
Parasuraman
dan
ciri atau karakteristik masing-masing
Berry dalam Ratminto dan Atik Septi
sehingga permasalahan yang dihadapi
Winarsih
juga cenderung berbeda tergantung pada
tentang indikator yang digunakan untuk
faktor internal dan eksternal organisasi.
menilai kinerja organisasi, yang terdiri
1. Tangibles atau ketampakan fisik,
Lenvinne dalam Ratminto dan
Septi
menjelaskan
atas beberapa faktor berikut :
C. Indikator Kinerja
Atik
(2005:175)
Winarsih
artinya
(2005:175)
ketampakan
fisik
dari
mengemukakan indikator kinerja terdiri
gedung, peralatan, pegawai, dan
dari : responsiveness, responsibility,
fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki
accountability.
oleh providers.
2. Reliability atau reabilitas adalah
1. Responsiveness atau responsivitas
ini
mengukur
provider
daya
terhadap
tanggap
kemampuan
harapan,
menyelenggarakan pelayanan yang
dijanjikan secara akurat.
keinginan, aspirasi serta tuntutan
3. Responsiveness atau responsivitas
customers.
adalah kerelaan untuk menolong
2. Responsibility atau responsibilitas
adalah
untuk
suatu
ukuran
customers dan menyelenggarakan
yang
pelayanan secara ikhlas.
menunjukkan seberapa jauh proses
publik
4. Assurance atau kepastian adalah
dilakukan dengan tidak melanggar
pengetahuan dan kesopanan para
pemberian
pelayanan
103
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
pekerja dan kemampuan mereka
publik
dalam memberikan kepercayaan
ketidakpuasan masyarakat terhadap
kepada customers.
kualitas layanan yang diterima dari
5. Emphaty
adalah
perlakuan
muncul
karena
organisasi publik.
atau
3. Responsivitas
perhatian pribadi yang diberikan
Responsivitas adalah kemampuan
oleh providers kepada customers.
organisasi
Agus Dwiyanto (2006 : 50)
untuk
mengenali
publik
kebutuhan masyarakat, menyusun
berdasar adanya indikator yang secara
agenda dan prioritas pelayanan,
lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut :
mengembangkan program-program
1. Produktivitas
pelayanan publik sesuai dengan
mengukur
kinerja
birokrasi
Konsep produktivitas tidak hanya
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
mengukur tingkat efisiensi, tetapi
Secara singkat responsivitas disini
juga
pelayanan.
menunjuk pada keselarasan antara
umumnya
program dan kegiatan pelayanan
dipahami sebagai rasio antara input
dengan kebutuhan dan aspirasi
dengan
masyarakat.
efektivitas
Produktivitas
pada
output.
Konsep
Responsivitas
produktivitas dirasa terlalu sempit
dimasukkan sebagai salah satu
dan kemudian General Accounting
indikator
Office
responsivitas
(GAO)
mengembangkan
produktivitas
dengan
mencoba
satu
yang
memasukkan
organisasi
luas
hasil yang diharapkan sebagai salah
kebutuhan
satu indikator kinerja yang penting.
Responsivitas
kemampuan
dalam
untuk
memenuhi
masyarakat.
yang
ditunjukkan
2. Kualitas Layanan
cenderung
langsung
menjalankan misi dan tujuannya,
seberapa
terutama
mengenai
secara
publik
besar pelayanan publik itu memiliki
Isu
karena
menggambarkan
ukuran
lebih
kinerja
kualitas
semakin
dengan
layanan
ketidakselarasan antara pelayanan
menjadi
dengan kebutuhan masyarakat. Hal
penting dalam menjelaskan kinerja
tersebut
organisasi
kegagalan
pelayanan
rendah
publik.
jelas
menunjukkan
organisasi
Banyak pandangan negatif yang
mewujudkan
terbentuk
organisasi publik. Organisasi yang
mengenai
organisasi
104
misi
dan
dalam
tujuan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
rendah
organisasi publik atau pemerintah,
dengan sendirinya memiliki kinerja
seperti pencapaian target. Kinerja
yang jelek pula.
sebaiknya harus dinilai dari ukuran
memiliki
responsivitas
eksternal, seperti nilai-nilai dan
4. Responsibilitas
Responsibilitas menjelaskan apakah
norma
pelaksanaan
masyarakat.
kegiatan
organisasi
yang
berlaku
Suatu
dalam
kegiatan
publik itu dilakukan sesuai dengan
organisasi
prinsip-prinsip administrasi yang
akuntabilitas yang tinggi kalau
benar atau sesuai dengan kebijakan
kegiatan itu dianggap benar dan
organisasi,
sesuai dengan nilai dan norma yang
baik
yang
eksplisit
public
memiliki
berkembang dalam masyarakat.
maupun implisit. Oleh sebab itu,
responsibilitas bisa saja pada suatu
ketika
berbenturan
dengan
METODE PENELITIAN
Penelitian
responsivitas.
pendekatan
5. Akuntabilitas
Akuntabilitas
Publik
ini
kualitatif,
menggunakan
dan
Metoda
penelitian yang dipergunakan adalah
menunjuk
pada seberapa besar kebijakan dan
metoda
kegiatan organisasi publik tunduk
penelitian
pada para pejabat public yang
pengguna lalulintas angkutan jalan di
dipilih oleh rakyat. Asumsinya
wilayah Kabupaten Banjar. Teknik
adalah bahwa para pejabat politik
penarikan
tersebut karena dipilih oleh rakyat,
dalam
dengan
teknik Aksidental Sampling. Jumlah
sendirinya
merepresentasikan
akan
selalu
Evaluasi.
ini
adalah
sampel
penelitian
sampel yang
kepentingan
Populasi
masyarakat
yang
ini
dalam
digunakan
menggunakan
diambil sebanyak 100
rakyat. Dalam konteks ini, konsep
orang. Guna mengkroscek informasi
dasar akuntabilitas publik dapat
dari responden, peneliti juga menggali
digunakan untuk melihat seberapa
informasi dari pejabat-pejabat yang
besar
kegiatan
berkompeten pada Dinas Perhubungan,
publik itu konsisten
komunikasi dan Informatika Kabupaten
kebijakan
organisasi
dengan
kehendak
dan
Banjar menjadi Key Informan dalam
masyarakat
penelitian ini.
banyak. Kinerja organisasi publik
tidak hanya bisa dilihat dari ukuran
Teknik Pengumpulan Data yang
internal yang dikembangkan oleh
gunakan dalam penelitian ini adalah
105
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
Dokumentasi
(Renstra
dan
ISSN: 2476 – 9576
Perhubungan,
LAKIP
Komunikasi
dan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informasi Kabupaten Banjar dalam
Informatika
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Kabupaten
Banjar).
Wawancara, yaitu dengan melakukan
interview atau tanya jawab secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung kepada key informan yang
A. Kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
Jalan
materinya berkaitan erat dengan tujuan
Analisa terhadap tingkat Kinerja
penelitian.
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan Dinas
Analisis data dalam penelitian
ini dilakukan dilakukan secara kualitatif
Perhubungan,
dengan metode penafsiran data, dengan
Informatika
langkah-langkah : 1. Menulis data yang
didasarkan pada beberapa indikator,
diperoleh, 2. Meringkas dokumen yang
yaitu produktivitas, kualitas layanan,
relepan
penelitian,
responsivitas,
dengan
akuntabilitas.
dengan
3.Membaca
tema
semua
data
komunikasi
Kabupaten
dan
Banjar
responsibilitas,
dan
Dan dari hasil pengolahan data
seksama, 4. Memberikan kode dan
5.
yang peneliti lakukan terhadap data yang
Menginterpretasikan data, 6. Membahas
diperoleh di lapangan, maka didapat
hasil
hasil dan analisa sebagai berikut.
mengkategorikan
data,
analisa
dengan
cara
1. Produktivitas
membandingkan hasil penelitian dengan
Berdasarkan hasil jawaban para
teori yang ada.
Kinerja
responden mengenai produktivitas
dalam penelitian ini adalah Capaian
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Bidang
Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Banjar maka
Informatika Kabupaten Banjar dalam
didapat
melaksanakan Tugas dan fungsinya.
responden,
63,6
Faktor yang mempengaruhi kinerja
menyatakan
bahwa
adalah Faktor-faktor internal Dinas
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Perhubungan,
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Definisi
informasi
Operasional
Lalulintas
Angkutan
Komunikasi
Kabupaten
Banjar
dan
hasil
Informatika
yang
Dari
100
%
orang
responden
produktivitas
Kabupaten
Banjar
mempengaruhi capaian kinerja Bidang
adalah produktif, 27,3 % cukup
Lalulintas
produktif dan 9,1 % menyatakan
Angkutan
Jalan
Dinas
106
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
tidak produktif. Artinya terdapat
didapat
kecenderungan bahwa produktivitas
responden,
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
menyatakan bahwa Responsivitas
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Informatika
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Kabupaten
Banjar
hasil
54,5
Informatika
adalah produktif.
Dari
100
%
orang
responden
Kabupaten
Banjar
adalah responsif, 36,4 % cukup
2. Kualitas Layanan
Berdasarkan hasil jawaban para
responsive, dan 9,1 % menyatakan
responden mengenai kualitas layanan
tidak responsif. Artinya terdapat
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
kecenderungan bahwa Responsivitas
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Informatika Kabupaten Banjar maka
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
didapat
Informatika
hasil
responden,
Dari
72,7
100
%
orang
Kabupaten
adalah Responsif.
responden
4. Responsibilitas
menyatakan bahwa kualitas layanan
Berdasarkan hasil jawaban
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
para
Informatika
Responsibilitas
Kabupaten
Banjar
Banjar
responden
mengenai
Bidang
Lalulintas
adalah berkualitas, 18,1 % cukup
Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,
berkualitas dan 9,2 % menyatakan
komunikasi
tidak berkualitas. Artinya terdapat
Kabupaten Banjar maka didapat hasil
kecenderungan
Dari 100 orang responden, 54,5 %
bahwa
kualitas
layanan Bidang Lalulintas Angkutan
responden
Jalan
Responsib
Dinas
Perhubungan,
komunikasi
dan
Kabupaten
Banjar
Informatika
dan
Informatika
menyatakan
Bidang
bahwa
Lalulintas
Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,
adalah
komunikasi
berkualitas.
dan
Informatika
Kabupaten Banjar adalah responsif,
3. Responsivitas
36,4 % cukup responsib, dan 9,1 %
Berdasarkan hasil jawaban para
menyatakan tidak responsib. Artinya
responden mengenai Responsivitas
terdapat
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Responsibilitas
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Angkutan Jalan Dinas Perhubungan,
Informatika Kabupaten Banjar maka
107
kecenderungan
Bidang
bahwa
Lalulintas
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
komunikasi
dan
ISSN: 2476 – 9576
1. Tujuan Organisasi
Informatika
Visi
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
Dan
Informatika
Kabupaten Banjar adalah Responsib.
5. Akuntabilitas
Kabupaten Banjar adalah :
Berdasarkan hasil jawaban para
”Terwujudnya
responden mengenai akuntabilitas
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Transportasi yang Handal, Berdaya
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Saing
Informatika Kabupaten Banjar maka
Tambah
didapat
Masyarakat Informasi yang Sejahtera
hasil
responden,
menyatakan
Dari
72,7
100
%
bahwa
orang
Kabupaten
Memberikan
serta
Nilai
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Komunikasi dan Informatika yang
akuntabilitas
Efektif dan Efesien”.
Pelayanan transportasi yang
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Informatika
dan
Melalui
responden
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
handal,
Banjar
diindikasikan
oleh
adalah akuntabel, 18,1 % cukup
penyelenggaraan transportasi yang
akuntabel dan 9,2 % menyatakan
aman (security), selamat (safety),
tidak akuntabel. Artinya terdapat
nyaman (comfortable), tepat waktu
kecenderungan bahwa akuntabilitas
(punctuality), terpelihara, mencukupi
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
kebutuhan,
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
pelosok
Informatika
mendukung pembangunan daerah.
Kabupaten
Banjar
Faktor-Faktor
yang
menjangkau
daerah
seluruh
serta
mampu
Pelayanan transportasi yang
adalah akuntabel.
B.
Pelayanan
berdaya saing diindikasikan oleh
Mempengaruhi
penyelenggaraan transportasi
Kinerja
Berdasarkan
dokumen
yang
yang
efisien, dengan harga terjangkau
berhasil peneliti peroleh di lapangan
(affordability) oleh
dan hasil wawancara terhadap sumber
masyarakat,
informasi,
berkelanjutan, dilayani oleh SDM
faktor-faktor
didapat
yang
temuan
bahwa
mempengaruhi
yang
kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
ramah
profesional,
semua lapisan
lingkungan,
mandiri
dan
produktif.
Jalan Dinas Perhubungan, Komunikasi
Selain
Dan Informatika Kabupaten Banjar
transportasi
adalah sebagai berikut.
memberikan
108
itu
pelayanan
juga diharapkan dapat
nilai
tambah yang
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
diindikasikan oleh penyelenggaraan
5. Mewujudkan Peningkatan Daya
mampu
Jangkau Infrastruktur Pos dan
mendorong pertumbuhan produksi
Telekomunikasi serta Informatika;
perhubungan
yang
6. Mewujudkan
domestik melalui iklim usaha yang
kondusif
bagi
Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia
berkembangnya
peran serta masyarakat, usaha kecil,
(SDM)
menengah dan koperasi, melalui
Meningkatkan
kelancaran
mobilitas
Aparatur.
distribusi
barang
orang
ke
dan
dalam
Profesionalisme
Dinas
seluruh
Rangka
Perhubungan,
pelosok daerah, sehingga mampu
Komunikasi
dan
memberikan
Kabupaten
Banjar
kontribusi
bagi
percepatan pertumbuhan
ekonomi
Perhubungan
menciptakan lapangan kerja
Mewujudkan
serta
Informatika
Bidang
mempunyai
tujuan
penyelenggaraan
terutama pada sektor-sektor andalan
transportasi
yang
yang didukung SDM transportasi
mendapat
manfaat
dari
yang
kelancaran pelayanan transportasi.
efektif
tujuan
nasional
dan
pembangunan
1. Mewujudkan Keselamatan dan
pembangunan daerah.
Tertib,
transportasi
Aman,
Penyelenggaraan
yang
Nyaman
dengan
keterjangkauan
Kelola
kualitas
dalam
sedangkan
Kepemerintahan yang Baik (Good
serta
pelayanan,
penyelenggaraan
transportasi yang efisien berkaitan
Melalui
dengan kemampuan pengembangan
Pengembangan e-Government;
4. Mewujudkan
aksesibilitas,
kapasitas,
maksimalisasi
Sektor Transportasi yang Handal;
Governance)
ketersediaan
optimalisasi
2. Mewujudkan Kinerja Pelayanan
Tata
kegiatan
transportasi yang efektif berkaitan
dan
Berwawasan Lingkungan;
3. Mewujudkan
guna
perwujudan
dirumuskan misi sebagai berikut :
keamanan
efisien
berkompeten
mendukung
Untuk mencapai visi tersebut,
dan
dan penerapan teknologi transportasi
Peningkatan
Kapasitas Layanan Informasi dan
serta peningkatan
Pemberdayaan
transportasi
Potensi
kualitas
yang
SDM
berdampak
kepada maksimalisasi dayaguna dan
Masyarakat;
109
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
minimalisasi biaya yang menjadi
Nomor 09 Tahun 2008 tentang
beban masyarakat.
Pembentukan Organisasi dan Tata
2. Struktur Organisasi
Kerja Perangkat Daerah dan Satuan
Struktur
organisasi
Polisi
harus
Pamong
Praja
Kabupaten
sesuai dengan kebutuhan dan fungsi
Banjar.
yang
organisasi
1. Sekretariat, terdiri dari :
tersebut, sehingga struktur organisasi
a. Sub Bagian Program;
itu harus efektif dan efisien.
b. Sub Bagian Keuangan;
diemban
oleh
Organisasi
struktur
yang
organisasi
memiliki
yang
c. Sub
besar
Bagian
Umum/
Kepegawaian.
tentunya akan menambah rentang
2. Bidang
Bina
Sistem
kendali yang harus diawasi dan
Transportasi, terdiri dari :
menambah
a. Seksi Teknologi Kendaraan;
hierarki
daripada
organisasi itu. Selain itu organisasi
b. Seksi Prasarana dan Fasilitas
tersebut tidak akan efektif karena
Transportasi;
pembagian kewenangan yang tidak
seimbang,sehingga
c. Seksi Jaringan Transportasi.
akan
3. Bidang Lalu Lintas Angkutan
menimbulkan kecemburuan diantara
Jalan, terdiri dari :
para pekerja. Prinsip organisasi yang
a. Seksi Angkutan Jalan;
baik adalah organisasi yang miskin
b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas
struktur tapi kaya fungsi, prinsip ini
Angkutan Jalan;
harus diutamakan dalam penyusunan
c. Seksi
Pengendalian
dan
struktur organisasi, dengan prinsip
Operasional Lalu Lintas dan
organisasi
Angkutan Jalan.
ini
akan
dapat
meningkatkan kinerja organisasi itu
4. Bidang Lalu Lintas Angkutan
sendiri.
Sungai dan Danau, terdiri dari :
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Kabupaten
Banjar
berdasarkan
Peraturan
a. Seksi Angkutan Sungai dan
Informatika
Danau;
dibentuk
b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas
Daerah
Angkutan Sungai dan Danau;
Kabupaten Banjar Nomor 03 Tahun
c. Seksi
Pengendalian
dan
2012 Tentang Perubahan Kedua Atas
Operasional
Peraturan Daerah Kabupaten Banjar
Angkutan Sungai dan Danau.
110
Lalu
Lintas
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
5. Bidang
Komunikasi
ISSN: 2476 – 9576
baik
dan
sedikit
demi
sedikit
Informatika, terdiri dari :
mulai
a. Seksi
sehingga diupayakan tidak
Pemberdayaan
ada
Teknologi dan Informatika;
Pos
Pelaksana
tumpang
dan
tindih
ketimpangan
pekerjaan hanya pada satu
dan
bidang saja, kendala yang
Telekomunikasi.
6. Unit
lagi
kegiatan
b. Seksi Sarana Komunikasi;
c. Seksi
diproporsionalkan
Teknis
ditemui
Uji
adalah
terbatasnya
Kendaraan Bermotor.
manusia
Berdasarkan
masih
sumber
(SDM)
aparatur
pemerintah
hasil
daya
dibidang
wawancara, struktur yang ada pada
perhubungan baik dari segi
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
kulitas dan kuantitas”.
3. Sumber Daya Manusia
Informatika Kabupaten Banjar saat
Sumber
ini sudah cukup baik, jumlah jabatan
daya
manusia
yang ada sudah mencerminkan tugas
merupakan komponen yang sangat
pokok dan fungsi masing-masing
berpengaruh
bidang, kasi dan staf, namun yang
organisasi. Dalam hal yang satu ini
masih
organisasi harus cepat tanggap untuk
menjadi
kendala
adalah
terhadap
kinerja
pembagian kerja yang masih belum
mengantisipasinya,
tertata
masih
tidak, dapat berakibat fatal bagi
minimnya kemampuan SDM pada
organisasi. Pencapaian tujuan suatu
Dishubkominfo
kualitas
organisasi juga dipengaruhi oleh
maupun kuantitasnya, serta tingkat
kemampuan pekerjanya sebab lancar
pengalaman
kerja
masing-masing
tidaknya hasil akhir yang tercapai
staf
juga
masih
tergantung dari kekuatan sumber
dengan
yang
baik,
baik
minim
sebagaimana diungkapkan informan
daya
berikut :
menentukan
“Struktur
sebab
manusianya.
kinerja
Variabel
kalau
ini
organisasi,
organisasi
karena pada dasarnya organisasi
Dishubkominfo saat ini sudah
merupakan kumpulan orang-orang
cukup baik, pembagian kerja
untuk mencapai tujuan organisasi,
pada masing-masing bidang
dan variabel ini selalu ada pada
yang belum tertata dengan
setiap organisasi. Mereka membuat
111
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
tujuan-tujuan, inovasi dan mencapai
Tabel 1 Keadaan Pegawai
tujuan-tujuan organisasi.
berdasarkan Golongan.
Pegawai
didefinisikan
No.
Golongan
f
%
dan
1.
IV
-
0
pegawai
2.
III
9
81,9
terhadap tugas dan unit kerjanya
3.
II
2
18,1
Jumlah
11
100
sebagai
kemantapan
perasaan
untuk
kerja
keterikatan
kemudian
menunjukkan
prestasi, variabel ini menentukan
kinerja
organisasi karena pada
dasarnya organisasi
merupakan
kumpulan
orang-orang
mencapai
tujuan
Keterikatan
Berdasarkan tabel
organisasi seharusnya
di atas,
potensi sumber daya manusia pada
untuk
Bidang
organisasi.
pegawai
1
Lalulintas
Angkutan
Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
terhadap
Informatika
didasarkan
Kabupaten
Banjar
berjumlah 100 orang. Secara kuantitatif
pada keinginan berprestasi sehingga
jumlah tersebut masih kurang
pencapaian tujuan organisasi dapat
dibandingkan dengan besarnya tugas
tercapai
fungsi dan kewenangan yang dimiliki
ditetapkan.
sesuai
target
yang
Keterikatan pegawai
bila
bidang perhubungan.
terhadap organisasi dapat dilihat dari
Organisasi yang baik adalah
lamanya pengabdian para pegawai
yang memiliki sumber daya manusia
dan
yang berkualitas dalam arti mempunyai
penempatan
pegawai
berdasarkan latar belakang tingkat
pendidikan
pendidikan baik
melaksanakan
formal maupun
yang
cukup
tugasnya,
untuk
pendidikan
informal, dibawah ini daftar pegawai
tersebut dapat berupa pendidikan formal
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
maupun fungsional. Faktor pendidikan
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
yang
Informatika Kabupaten Banjar dilihat
pegawai
dari jenjang kepangkatan sebagai
pencapaian tujuan organisasi.
berikut :
sesuai
dengan
juga
dapat
bidang
tugas
mendukung
Berdasarkan data pada Bidang
Lalulintas
Angkutan
Perhubungan,
Jalan
Dinas
komunikasi
dan
Informatika Kabupaten Banjar jumlah
112
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
ISSN: 2476 – 9576
pegawai dilihat dari jenjang pendidikan
formal seperti tersaji pada table berikut :
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tabel 2 Tingkat Pendidikan Pegawai
No.
Tingkat
f
%
Pendidikan
1.
Strata dua (S2)
0
2.
Strata Satu (S1)
7
63,6
3.
Sarjana Muda
0
4.
SLTA
4
36,4
Jumlah
11
100
Dengan mengacu pada tujuan
penelitian, dan berdasarkan hasil dan
analisa yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi
Pada tabel
pendidikan
Lalulintas
2
formal
Angkutan
Perhubungan,
di atas, tingkat
dan Informatika Kabupaten Banjar
pegawai Bidang
Jalan
Dinas
komunikasi
dan
berada
pada
tingkat
yang
baik.
Terbukti dari hasil pngolahan dan
analisas
data
terhadap
indikator
Informatika Kabupaten Banjar sudah
kinerja organisasi yaitu produktivitas,
cukup baik dengan persentase 63,6
kualitas
atau
responsibilitas,
sejumlah
7
orang
pegawai
layanan,
dan
responsivitas,
akuntabilitas
merupakan lulusan sarjana (S1), 36,4
semuanya
% atau 4 orang pegawai lulusan SLTA.
kecenderungan kearah yang baik.
Dari
uraian
dapat
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
disimpulkan bahwa pengaruh faktor
kinerja Bidang Lalulintas Angkutan
sumber daya manusia/pegawai pada
Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi
organisasi Bidang Lalulintas Angkutan
dan Informatika Kabupaten Banjar
Jalan Dinas Perhubungan, komunikasi
adalah Tujuan, Struktur organisasi,
dan
dan sumber daya manusia. Bidang
Informatika
tersebut,
menunjukkan
Kabupaten
dapat dikatakan cukup optimal.
sisi
kualitas
tingkat
Banjar
dari
Lalulintas
pendidikan
Angkutan
Perhubungan,
Jalan
Dinas
komunikasi
dan
pegawai sudah cukup baik, dan dari
Informatika
sisi jumlah pegawai masih belum
mempunyai tujuan yang jelas dan
mencukupi jika dibandingkan beban
realistis. Struktur organisasi Bidang
kerja Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Lalulintas
Dinas Perhubungan, komunikasi dan
Perhubungan,
Informatika Kabupaten Banjar yang
Informatika Kabupaten Banjar cukup
cukup besar.
113
Kabupaten
Angkutan
Banjar
Jalan
Dinas
komunikasi
dan
AL – ULUM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
Volume 1 Nomor 2, April 2016
baik dan
Learning Organization?”, dalam Agus
Wahyuadianto, Meretas Jalan Menuju
Good Governance, Bandung: LAN, hal.
27-39
kualitas sumber daya
manusianya cukup optimal.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil pembahasan maka
penulis
mengajukan
saran
Ratminto/Winarsih, Atik Septi, 2005.
Manajemen Pelayanan, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
sebagai
berikut :
1.
Samodra Wijaya, Kinerja Satuan Kerja
Pemerintah Daerah, Jurnal Ilmiah
Administrasi publik dan Pembangunan,
Vol. 1 N0. 2 Juli-Desember 2010.
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Dinas Perhubungan, komunikasi
dan Informatika Kabupaten Banjar
agar
mengusulkan
penambahan
jumlah
untuk
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan
Kompetensi SDM, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar 2009
pegawai
kepada pihak terkait seperti Badan
Utomo, Tri Widodo W./Wismono, Fani
Heru, “Pengukuran Kinerja sebagai
Upaya Membangun Pemerintah Daerah
Berbasis Manajemen Kinerja”, dalam
dalam Agus Wahyuadianto, Meretas
Jalan Menuju Good Governance,
Bandung: LAN 2008, hal. 103-1008
Kepegawaian Daerah Kabupaten
Banjar
untuk
menempatkan
pegawai pada bidang angkutan
jalan
dinas
perhubungan,
komunikasi dan informatika.
2.
Bidang Lalulintas Angkutan Jalan
Veithzal
Rivai,
“Evaluasi
Kinerja
Melahirkan
Pemerintahan
yang
Akuntabel”,
dalam
Agus
Wahyuadianto, Meretas Jalan Menuju
Good Governance, Bandung: LAN
2008, hal. 57-90
Dinas Perhubungan, komunikasi
dan Informatika Kabupaten Banjar
hendaknya
memberikan
kesempatan
untuk
kepada
pegawainya
Wikipedia,
http://id.wikipedia.org/
wiki/Kinerja,dibuka 10 April 2009
meningkatkan
kompetensinya melalui pendidikan
formal
dan
pelatihan
ISSN: 2476 – 9576
Yeremias T Keban, Enam Dimensi Strategis
Administrasi Publik (Konsep, Teori dan
Isu), Yogyakarta: Gavamedia 2008
atau
bimbingan teknis pekerjaan.
PermenPAN tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah (No.:
Per/09/M.Pan/5/2007)
DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Pranoto, Juni 2008, “Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah:
Sudahkan
Mengakomodasi
Aspek
114