HUBUNGAN KOORDINASI DAN KEMAMPUAN APARATUR DENGAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

HUBUNGAN KOORDINASI DAN KEMAMPUAN APARATUR
DENGAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR
KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN
Erna Suriyani
E-mail: ernasuryani65@yahoo.co.id
FIA-UVAYA Banjarmasin
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship of coordination and the
ability of the apparatus to the quality of public services at the district office
Halong Balangan.
This type of research used in this study is the type Eksplanatory, while
the approach used is a quantitative approach. To prove the relationship of
coordination and the ability of the apparatus to the quality of public services, will
be analyzed using Chi Square models. Measuring the quality of care in this study
refers to the majority opinion of Parasuraman, Zeithaml, and Berry (Tjiptono,
2004: 132) Levince in Ratminto (2005: 175). Factors affecting the quality of service
inferred from Moenir opinion, The Liang Gie Fan Info and theory The Triangle of

Service Quality proposed by Morgan and Murgatroyd.
The results of this study indicate that coordination with the quality of
public services in dimensions realiability and Assurance at the district office
Halong district Balangan good level of Significant 1% and 5% proved to be no
correlation, while coordination with the quality of public services in the
dimension Responsiveness, Empathy, Tangibles at level Significant 1 % proved to
be no relationship and the significant level of 5% proved no relationship. While
the ability of personnel to the quality of public services in the dimensions of
Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy and Tangibles at the district
office Halong Balangan at significant level of 1% proved no hungan, while the
significant level of 5% proved to be no relationship.
Keywords: Quality of Public Services, Coordination and Administrative
Capabilities

113

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

PENDAHULUAN


Vol. 4 No. 1, Januari 2017

kemudian enggan berurusan dengan

Pelayanan publik merupakan

birokrasi publik.Walaupun ruang

tugas utama dari aparatur sebagai

lingkup pelayanan publik sangat

abdi negara dan abdi masyarakat.

luas,namun seharusnya tetap diikuti

Tugas ini telah jelas digariskan

oleh peningkatan kualitas birokrasi


dalam pembukaan UUD 1945 alenia

dalam

keempat, yang meliputi 4 (empat)

kepada masyarakat.

aspek pelayanan pokok aparatur
terhadap

Indonesia
darah

bangsa

Balangan yang mana Kabupaten ini

tumpah


termasuk masih berusia muda hasil

memajukan

pemekaran dari Kabupaten Hulu

seluruh

Indonesia,

Kecamatan Halong merupakan
salah satu Kecamatan di Kabupaten

segenap
dan

pelayanan

yaitu


masyarakat,

melindungi

memberikan

kesejahteraan umum, mencerdaskan

sungai

kehidupan

dan

berarti birokrasinyapun masih relatif

dunia

muda dalam hal ini termasuk kantor


kemerdekaan,

kecamatan Halong jika dibanding

dan

dengan Kabupaten yang ada di

bangsa

melaksanakan
yang

ketertiban

berdasarkan

perdamaian

abadi


keadilan

utara. Dengan demikian

Kalimantan Selatan. Dengan peme-

sosial.
Kita

semua

menyadari

karan ini harapkan

Kabupaten

pelayanan publik selama ini belum


Balangan akan dapat membawa

dapat

masyarakatnya lebih sejahtera.

diberikan

dengan

sering

Kantor

pada begitu banyak

merupakan

optimal.Masyarakat
dihadapkan


secara

Kecamatan
salah

Halong

satu

bagian

organisasi

pemerintah

kabupaten

berhadapan dengan birokrasi. Amat


Balangan

juga

berfungsi

sulit

memberikan

pelayanan

ketidakpastian

ketika

mereka

memperkirakan


kapan

pelayanan itu bisa diperolehnya dan

dengan

terjangkau

masyarakat

sehingga

oleh
banyak

masyarakat
orang

yang

baik

dan
kepada

publik

membawa
tingkat

kesejahteran yang lebih baik. Oleh

114

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

karena itu aparatur pada kantor

dilaksanakan. Kalau dilihat dari

Kecamatan Halong harus bekerja

kemampuan

optimal agar tujuan tersebut diatas

Halong masih belum optimal hal ini

tercapai.

dapat

Namun, dalam
masih

perjalanannya

dengan

yang

pemberian

dilihat

pendidikan

kecamatan

dari

mereka

dijumpai

adalah

berkaitan

Sekolah

Menengah

pelayanan

bahkan

masih

banyak

permasalahan

aparatur

tingkat
terbanyak

berpendidikan setingkat
Atas (SMA),
ada

yang

kepada masyarakat. Telah banyak

berpendidikan SMP dan mau tidak

pengalaman

mau

dari

sebagian

masih ada eselon IV yang

masyarakat sebagai pengguna dari

berpendidian SMA. Disamping itu

pelayanan

yang

dari hasil observasi menunjukan

mengeluhkan terhadap pelayanan

bahwa hubungan antar Pegawai

yang telah diberikan. Fenomena ini

Negeri Sipil (PNS) di berbagai seksi

menggam-barkan belum optimalnya

pada kantor

kualitas

masih belum begitu harmonis.

publik

pelayanan

selama

ini

masyarakat.

publik

dinikmati
Sejauh

ini

yang
oleh

ternyata

Kecamatan

Berdasarkan
maka

Halong

uraian

penulis

diatas,

perlu

tidak ada perbaikan yang berarti

melakukan

dalam penyelenggaraan pelayanan

tentang “ Hubungan Koordinasi dan

publik. Bahkan, harapan masyarakat

Kemampuan

bahwa

Kualitas Pelayanan

pemekaran

Kabupaten

akan

wilayah
membawa

perbaikan

terhadap

kantor

penelitian

untuk

Aparatur

Kecamatan

ternyata

1. Variabel Koordinasi (X1)

diwujudkan.
seha-rusnya

Halong

yang

Menurut The Liang gie (2000:56)

dijalankan

mengemukakan bahwa “Koordinasi

Fungsi-fungsi
sudah

dapat

pada

Kabupaten Balangan”
TINJAUAN PUSTAKA

belum

dengan

Publik

penyelenggaraan pelayanan publik
makin

dengan

ternyata belum secara memuaskan

adalah

suatu

kerjasama

antara

115

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

badan/

unit/instansi

pelaksanaan

dalam

tugas

tertentu

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

keselarasan kerja antara yang satu
dengan

yang

lain,

sehingga

sedemikian rupa sehingga terdapat

diharapkan tidak terjadi kesimpang-

saling

isi

siuran,ketidaktetapan, serta dobel

mengisi,saling membantu dan saling

pekerjaan antara yang satu dengan

melengkapi”

yang

pengertian,saling

sedangkan

menurut

lainnya,hal

ini

bahwa

G.R Terry (2000:56) memberikan

pekerjaan akan dapat dilaksanaan

pendapatnya mengenai: Coordination

secara efisien dan efektif”.

is theerdely synchronization of effort to

Menurut Handoko (2003: 195)

provide the proper amount, timing and

bahwa koordinasi sebagai proses

directing of execution resulting in

pengintegrasian tujuan-tujuan dan

harmonious and unified actions to a

kegiatan-kegiatan

stated objective (Koordinsi adalah

satuan yang terpisah (departemen

suatu

atau

usaha

yang

sinkron

dan

pada

bidang-bidang

satuan-

fungsional)

teratur untuk menyediakan jumlah

suatu organisasi untuk mencapai

dan

tujuan

waktu

yang

mengarahkan

tepat,

pelaksanaan

dan
untuk

organisasi

Sedangkan

secara

koordinasi

efisien.
menurut

menghasilkan suatu tindakan yang

Anonim, 2003 dalam Husaini (2013:

seragam dan harmonis pada sasaran

488) adalah suatu sistem dan proses

yang telah ditentukan).

interaksi

untuk

mewujudkan

keterpaduan,

keserasian,

Nitisemito(1985:99) bahwa “Koordi-

kesederhanaan

berbagai

nasi

seorang

inter dan antarinstitusi-institusi di

mengusakan

masyarakat melalui komunikasi dan

Kemudian

adalah

manajer

menurut

tindakan

untuk

Alex

S

dan

kegiatan

terjadinya keselarasan,antara tugas

dialog-dialog

antarberbagai

pekerjaan

yang

menggunakan

seseorang

atau

dilakukan

oleh

individu

dengan

bagian

yang

sistem informasi manajemen dan

lain.Maka dengan koordinasi ini

tekonologi

informasi.

Dan

dapat diartikan suatu usaha kearah

koordinasi menurut Husaini (2013:

116

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

489)

itu

sendiri

adalah

bagian

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

kesimpngsiuran,ketidaktepatan

penting di antara anggota-anggota

serta diharapkan lebih efisien dan

atau

efektive.

unit-unit

organisasi

yang

Sedangkan

alat

ukur

bergantung.

koordinasi yang memadai menurut

Semakin banyak pekerjaan individu-

M.C Farland dalam Handayaningrat

individu

(1990:89) adalah : Tanggung jawab,

pekerjaannya

saling

atau

unit-unit

yang

berlainan tetapi erat hubungannya,

Ada

semakin besar pula kemungkinan

teratur

terjadinya

kelompok,Konsep

masalah-masalah

proses,

Pengaturan
daripada

secara
usaha

kesatuan

tindakan,Tujuan koordinasi adalah

koordinasi.
Menurut M.C Farland dalam

tujuan bersama (common purpose).
Berdasarkan uraian tersebut di

Handayaningrat (1990: 89) memberikan definisinya tentang: Coordination

atas,

is the process whereby an executive

bahwa koordinasi merupakan upaya

develope an ordely patterns of group

suatu

efforts among his subordinates and

mennciptakan

secure uniti of action in the persuit of

hubungan yang baik antar bagian-

comman purpose. (Koordinasi adalah

bagian di dalam organisasi untuk

suatu

mendapatkan

proses

dimana

mengembangkan

pimpinan

pola

usaha

kelompok secara teratur diantara
bawahannya
kesatuan

dan

tindakan

dalam

mencapai tujuan bersama).
Koordinasi

itu

sebenarnya

dapat

disimpulkan

organisasi

untuk

harmonisasi

hasil

atau

kerja

yang

optimal sehingga tujuan organisasi
tercapai dengan baik dan cepat.
Definisi

menjamin
di

maka

tersebut

mengisya-

raatkan bahwa tujuan organisasi
akan dapat dicapai dengan efisien
dan

efektif

bila

koordinasi

bertujuan yang menurut Alex.S.

dilakukan dengan baik. Dengan

Nitisemito (1978:100) bahwa tujuan

koordinasi yang baik maka tidak

Koordinsi adalah agar tidak terjadi

akan

dobel

pekerjaan, kesimpangsiuran bahkan

pekerjaan,menghindarkan

terjadi

tumpang

tindih

117

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

tidak terjadi kekosongan pekerjaan

keinginan

semua

serta keharmonisan aparat dalam

manajemen

unit maupun antar unitpun akan

masyarakat.”

itu

pihak,baik

sendiri

maupun

Kemampuan menurut Kamus

tercipta.
2. Variabel Kemampuan Kerja
Sumber

daya

manusia

Besar Bahasa Indonesia (2003:89)
adalah

merupakan

kesanggupan

(aparatur) adalah merupakan faktor

melakukan

yang sangat penting dalam suatu

sesuatu

organisasi

karena

posisi seseoorang, jika ia seorang

sumberdaya manusia merupakan

pegawai, maka sesuatu itu adalah

penggerak

pekerjaannya.

daya

(institusi)

dari

lainnya

sumber-sumber
yang

digunakan

sesuatu.

ini

Pemahaman

disesuaikan

Jadi

dengan

kemampuan

merupakan kesanggupan seorang

organisasi. Oleh karena itu maka

pegawai

aparatur

pekerjaan yang menjadi tanggung

dalam

pekerjaan

aktivitas

pasti

suatu

memerlukan

tersebut,

pekerjaan

tidak

akan

dikerjakan

sesuai

dengan

melakukan

jawabnya.
Kemudian

kemampuan, karena tanpa adanya
kemampuan

untuk

menurut Spencer

maka

(dalam

dapat

Kemampuan adalah sebagai suatu

yang

Manulang,

karakteristik

dasar

dari

2000:9)

seorang

dikehendaki. Oleh karena itu dalam

individu yang secara sebab akibat

bekerja

berhubungan

kemampuan

merupakan

dengan

referensi

modal pertama yang harus dimiliki

ukuran efektif atau kerja yang tiggi

oleh aparatur/ pegawai. Berkaitan

dalam

dengan hal tersebut Moenir (2001

situasi.Sedangkan Kae Chung dan

:119) menyatakan bahwa:” Dengan

leon

kemampuan dan keterampilan yang

Suharyati,2001:21)

mamadai

kemampuan

maka

tugas/pekerjaan

dapat

pelaksanaan
dilakukan

dengan baik,cepat dan memenuhi

pelaksana
dengan

suatu

pekerjaan

Megison

(dalam
mendefinisikan

pegawai
yang

dan

sebagai

dihubungkan

pekerjaan-nya

dapat

118

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

diartikan sebagai suatu keadaan

(ability) adalah: “Suatu kapasitas

pada diri seseorang yang secara

individu

bersungguh-sungguh

berbagai

bekerja,

untuk
tugas

mengerjakan
dalam

suatu

berdaya guna untuk melaksanakan

pekerjaan. Sedangkan kemampuan

pekerjaan sehingga memungkinkan

kerja(employee

suatu

kecerdasan (attitude), kepribadian

tujuan

akan

tercapai.

Sementara itu Moenir (2002:116)

(personality),

kemampuan

(experince)

berasal

dari

mampu

yang

dengan

tugas/pekerjaan

dapat

dalam

(kata

melakukan

kata

hubungan
berarti

sifat/keadaan)

tugas

Perhatian/keterkaitan

(interest).

tarik (intelligence).
Dari beberapa definisi tersebut
dapat

jasa

kemampuan

yang

(training).

Pendidikan (eduucations) dan daya

/pekerjaan

dengan

meliputi

pengalaman
pelatihan

sehingga menghasilkan barang atau
sesuai

ability)

disimpulkan
adalah

kompetensi

diharapkan.kata jadian kemampuan

atau

dengan

kata

seseorang baik berupa pendidikan

sifat/keadaan yang ditujukan pada

dan pelatihan ,pengetahuan dan

sifat atau keadaan seseorang yang

keterampilan serta pengalamannya

dapat melakukan tugas pekerjaan

untuk dapat menyelesaikan

atas dasar ketentuan yang berlaku.

pekerjaan sesuai dengan ketentuan

Robin (2000:82) mengatakan bahwa

yang yang telah ditetapkan.

sendirinya

kemampuan
seseorang

juga

adalah

kapasitas

individu

untuk

keadaan

bahwa

yang

dimiliki

suatu

Berkaitan dalam hal kualitas
pelayanan

publik,

maka

mengerjakan berbagai tugas dalam

kemampuan aparat sangat berperan

suatu pekerjaan, dan kemampuan

penting dalam hal ikut menentukan

itu

terdiri

dari

kualitas pelayanan publik tersebut.

intelektual

dan

Untuk itu indikator-indikator dalam

kemampuan fisik. Gibson (2001:137)

kemampuan aparat adalah sebagai

mendefinisikan

berukut :

hakekatnya

kemampuan

kemampuan

119

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

1) Tingkat pendidikan aparat;

tanggung jawab dan dilaksanakan

2) Kemampuan penyelesaian pekerjaan

oleh instansi pemerintah di pusat, di
daerah, dan di lingkungan BUMN

sesuai jadwal;
3) Daya

serap

pengetahuan

atau BUMD, dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat

pendidikan formal
4) Keikutsertaan dalam pelatihan

maupun dalam rangka pelaksanaan

5) Pengalaman Kerja

ketentuan

6) Keterampilan yang dimiliki

undangan. Sementara itu menurut

peraturan

Kurniawan
3. Pengertian Pelayanan publik

perundang-

dalam

Sinambela

(2008:5). Pelayanan publik adalah

Menurut Moenir (2002:6) arti

pemberian

layanan

(melayani)

pelayanan umum tidak lepas dari

keperluan orang atau masyarakat

arti

yaitu:

yang mempunyai kepentingan pada

“Setiap kegiatan yang bertujuan

organisasi itu sesuai dengan aturan

untuk memenuhi kepentingan orang

pokok dan tata cara yang telah

banyak.

umum

ditetapkan. Sementara itu Rohman

himpunan

(2008:3) mendefinisikan pelayanan

kepentingan

Kepentingan

diartikan

sebagai

kepentingan

pribadi

bersatu

dan

dengan

norma

aturan

umum,

tidak

yang

yang

telah

bertentangan

masyarakat

dan

berlaku”.Sedangkan

publik adalah suatu pelayanan atau
pemberian
berupa

terhadap

masyarakat

pennggunaan

fasilitas-

fasilitas umum, baik jasa maupun

Menteri

non jasa, yang dilakukan organisasi

Pendayagunaan Aparatur Negara

publik, dalam hal ini adalah suatu

Nomor 63 Tahun 2003, definisi

pemerintahan.

pelayanan umum atau pelayanan

diungkapkan oleh Saefullah (2008:5)

publik adalah :“segala bentuk jasa

bahwa pelayanan umum (public

pelayanan,

service)

berdasarkan

Keputusan

baik

dalam

bentuk

adalah

Hal

senada

pelayanan

juga

yang

barang publik maupun jasa publik

diberikan pada masyarakat umum

yang

yang menjadi warga negara atau

pada

prinsipnya

menjadi

120

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

yang secara sah menjadi penduduk

tingkat keunggulan tersebut untuk

negara

memenuhi

yang

bersangkutan.

keinginan

pelanggan.

publik

Apabila jasa atau pelayanan yang

menurut Ndraha (2000:58) yaitu

diterima atau dirasakan (perceived

proses produksi barang dan jasa

service)

yang

public

diharapkan, maka kualitas jasa atau

Soedarmayanti

pelayanan dipersepsikan baik dan

Kemudian

pelayanan

ditujukan

sedangkan

kepada

sesuai

dengan

(1999:195) mengungkapkan bahwa

memuaskan.

yang dimaksuddengan pelayanan

pelayanan yang diterima melampaui

umum adalah “melayani suatu jasa

harapan pelanggan, maka kualitas

yang dibutuhkan oleh masyarakat

jasa atau pelayanan dipersepsikan

dalam segala bidang.”

sebagai kualitas ideal. Sebaliknya

Dapat

disimpulkan

bahwa

jika

jasa

Jika

yang

atau

jasa

atau

pelayanan

yang

pelayanan publik adalah seluruh

diterima lebih rendah dari yang

kegiatan

diharapkan, maka kualitas jasa atau

pelayanan

yang

dilaksanakan oleh aparatur negara
sebagai

penyenggara

dalam

suatu

organisasi

pemberian

pelayanan

institusi

atau

pelayanan

pelayanan dipersepsikan buruk.
Gasperz,

(Lukman,

mengungkapkan
pengertian

pokok

2000:7)
sejumlah

dari

kualitas

(melayani) keperluan orang lain

pelayanan, yaitu:

atau masyarakat yang mempunyai

1. Kualitas terdiri dari sejumlah
keistimewaan
produk,
baik
keistimewaan langsung, maupun
keistimewaan
atraktif
yang
memenuhi keinginan pelanggan
dan
dengan
demikian
memberikan
kepuasan
atas
penggunaan produk itu.
2. Kualitas terdiri dari segala
sesuatu yang bebas dari segala
kekurangan atau kerusakan.

kepentingan pada organisasi itu
sesuai dengan aturan pokok dan tata
cara yang telah ditetapkan
4. Kualitas Pelayanan Publik.
Menurut

Wyckof

(Tjiptono,

2004:59) Kualitas pelayanan adalah
tingkat

keunggulan

yang

diharapkan dan pengendalian atas

121

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

definisi tersebut

(2004:61) yang menyebutkan bahwa:

diatas dapat disimpulkan bahwa

“Citra kualitas pelayanan yang baik

kualitas

merupakan

bukanlah yang berdasarkan sudut

tingkat keunggulan yang dilakukan

pandang atau persepsi penyedia

oleh instansi atau lembaga untuk

jasa, melainkan berdasarkan sudut

memenuhi

pandang atau persepsi pelanggan.

Berdasarkan

pelayanan

harapan

Kualitas

masyarakat.

pelayanan

lebih

Pelangganlah yang mengkonsumsi

menekankan aspek mutu layanan

dan

yang diberikan kepada masyarakat

merekalah

yang

pelanggan

oleh

menentukan

kualitas

jasa.

umum. Persepsi pelanggan terhadap

instansi

yang

diberikan

yang

menawari

menikmati

jasa,

sehingga
seharusnya
pelayanan

Keberhasilan suatu instansi yang

kualitas

bergerak dalam pelayanan publik

merupakan penilaian menyeluruh

tergantung

atas keunggulan suatu pelayanan.”

pada

instansi

yang

bergerak dalam pelayanan publik

jasa

mutu

yang diberikan.

diberikan

pelayanan
oleh

publik

aparat

yang

birokrasi,

yang

perlu adanya kriteria dimensi atau

“Kualitas

indikator yang menunjukkan suatu

pelayanan berhasil dibangun apabila

pelayanan publik yang diberikan itu

pelayanan yang diberikan kepada

dapat dikatakan baik atau buruk.

pelanggan mendapatkan pengakuan

Ukuran kualitas pelayanan tidak

dari

dilayani.

hanya ditentukan oleh penyedia

keprimaan

layanan saja, akan tetapi justeru

sebuah pelayanan, bukan datang

lebih banyak ditentukan oleh para

dari aparatur yang memberikan

pengguna layanan, dalam hal ini

pelayanan, melainkan datang dari

adalah masyarakat.

menyatakan

(2000:12)

pelayanan

Untuk dapat menilai bagaimana

tergantung pada kualitas pelayanan

Lukman

atau

bahwa:

pihak-pihak

Pengakuan

yang

terhadap

pengguna jasa layanan.” Hal senada
pun

diungkapkan

oleh

Tjiptono

Menurut
Zeithaml,

dan

Parasuraman,
Berry

(Tjiptono,

122

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Dalam proses pelayanan umum

2004:132) berpendapat bahwa ada
lima indikator kualitas pelayanan,

terdapat

yaitu:

menentukan.

Reliability

(Keandalan),

faktor

yang

sangat

Faktor-faktor

yang

Tanggap),

menentukan tersebut berbeda-beda,

(Keyakinan), Empathy

namun masing-masing mempunyai

(Perhatian), Tangibles (Berwujud).

pengaruh terhadap pelayanan baik

Senada

dalam

sendiri-sendiri

maupun

Ratminto (2005:175) melihat kualitas

bersama-sama.

Moenir

pelayanan dari indikator-indikator

menyebutkan

faktor

sebagai berikut: 1)Responsiveness

mewujudkan

pelaksanaan

(Responsivilitas)

2)Responsibility

baik. Faktor-faktor tersebut antara

(Responsibilitas)

3)Accountability

lain:

Responsiveness
Assurance

(Daya

dengan

Levince

Berdasarkan uraian mengenai

diatas,

kriteria
maka

pelayanan

atau

indikator

fenomena

yang

akan

Kehandalan

Daya

akan
yang

2)Faktor aturan,
3)Faktor organisasi,
4)Faktor pendapatan,

penulis

5)Faktor kemampuan-keterampilan,
6)Faktor sarana
The Liang Gie dan Budi Ibrahim

pelayanan

(dalam

(reliability);
2)

yang

kualitas

cermati dalam penelitian ini adalah:
1)

(2002:88)

1)Faktor kesadaran,

(Akuntabilitas).

dimensi

secara

tanggap

petugas

Suwarsono,

mengatakan

bahwa

1999:17)
faktor-faktor

pelayanan (responsiveness);

yang

3)

Jaminan pelayanan (assurance);

pelayanan meliputi:

4)

Empati

1)

Motivasi kerja;

2)

Kemampuan kerja pegawai;

3)

Perlengkapan dan fasilitas;

4)

Lingkungan

petugas

pelayanan

(empaty);
5)

Kondisi

lingkungan

tempat

pelayanan (tangibles);
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

mempengaruhi

kualitas

eksternal;leadership;
5)

Misi strategis;

123

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

6)

Budaya perubahan;

7)

Kinerja

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

kualitas pelayanan publik, yaitu

individu

dalam

dapat digambarkan sebagai berikut:

organisasi;

Gambar 1
Segitiga Keseimbangan dalam Kualitas
Pelayanan
(The Triangle of Balance in Service Quality)

8) Praktik manajemen;
9) Struktur;
10) Iklim organisasi.
Sedangkan
Peraturan

BAGIAN ANTAR PRIBADI
YANG MELAKSANAKAN
(Inter Personal Component)

Berdasarkan

Menteri

Komifopan

Nomor 8 Tahun 1992 mengatakan
bahwa

pelayanan

yang

baik/berkualitas ditentukan oleh: (1)
sense

of

public

service

yaitu

kesadaran untuk melayani, serta (2)
BAGIAN PROSES &

kemampuan

dan

keterampilan

LINGKUNGAN YANG

petugas.

Triangle of Service Quality yang
dikemukakan

oleh

Morgan

1997) kualitas pelayanan terdiri dari
Interpersonal

component,

Procedures

environment/process

component,

and

technical/professional

component.

Pada dasarnya dalam teori The
Triangle of Service Quality ini, ada 3

melihat

ketentuan
tinggi

pokok

rendahnya

MEMPENGARUHI

GUNAKAN

(Process/Enviroment

(Professional/Technical

Component)

(Component)

dan

Murgatroyd (dalam warsito utomo:

(tiga)

& TEKNIK YANG

DIPER-

Kemudian menurut teori The

:

BAGIAN

PROFESIONAL

dalam
suatu

Dari

gambar

1

tersebut

menjelaskan bahwa dalam melihat
tinggi rendahnya kualitas pelayanan
publik perlu diperhatikan adanya
keseimbangan antara :
1. Bagian antar pribadi yang
melaksanakan (Inter Personal
Component);
2. Bagian proses dan lingkungan
yang mempengaruhi (Process and
Environment Component);
3. Bagian profesional dan teknik
yang
dipergunakan
(Professional
and
Technical
Component).

124

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

secara profesional namun tidak ada
Model di atas merupakan suatu
segitiga

sama

puncaknya

sisi

adalah

di

mana

interpersonal

component dari suatu pelayanan,
sedangkan pada sisi sebelah kiri dari
segitiga tersebut didapati konteks
fisik dan prosedur serta komponen
proses.
Pada

sisi

sebelah

kanan

profesionalitas

dalam

menyampaikan pelayanan. Asumsi
model

ini

adalah

perlu

dipertahankan keseimbangan dari
tiga komponen tersebut di dalam
menyediakan suatu pelayanan yang
baik. Misalnya terlalu menekankan
pada proses atau prosedur akan
memberikan kesan pelayanan yang
berbelit-belit

dan

menekankan
interpersonal

rumit.

pada
akan

menimbulkan

impresi bahwa penyedia jasa kurang
memperhatikan
pelayanan.

technical/professional

Terlalu

profesionalitas
menekankan

secara

component

yang diturunkan menjadi variabel
kemampuan

pegawai

dan

procedures

environment/process

component

menjadi

variabel

yang mempengaruhi

kualitas pelayanan.
Berdasarkan hal tersebut di atas
maka dalam penelitian ini yang
menjadi variabel Indevenden (X1)
Koordinasi,

Indevenden

(X2)

Kemampuan Aparatur, dan Variabel
Devenden
Pelayanan.

(Y)

adalah

Sehingga

Kualitas
paradigma

dalam penelitian ini sebagai berikut:
Koordinasi
(X1)
Kualitas Pelayanan
(Y)

Terlalu

komponen

khusus

individual.Dari teori tersebut maka

koordinasi

didapatkan komponen teknis atau

dari

perhatian

Kemampuan
Aparat (X2)
METODOLOGI PENELITIAN
Tipe
digunakan

penelitian
pada

penelitian

yang
ini

pada aspek profesional dan teknis

adalah tipe Eksplanatory, dimana

dari pelayanan akan memberikan

penulis ingin menguji hubungan

kesan bahwa pelayanan dilakukan

Kemampuan Aparatur, koordinasi

125

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

dengan Kualitas Pelayanan
kantor

Kecamatan

Pada
Halong

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Koordinasi

dengan

pelayanan

publik

kualitas

pada

Kabupaten Balangan. Pendekatan

Kecamatan

yang digunakan dalam penelitian ini

Balangan, menunjukkan bahwa :

adalah pendekatan kuantitatif.

1) Hubungan

Populasi dalam penelitian ini

Halong

kantor

Kabupaten

Koordinasi

dengan

kualitas pelayanan publik dalam

kantor

dimensi Realiability (Keandalan )

Kabupaten

pada kantor kecamatan Halong

Balangan, sampel yang digunakan

kabupaten Balangan baik taraf

adalah sampel total, memgingat

Signifikan 1% dan 5%

jumlah pegawai sedikit, sehingga

ada hubungan.

adalah seluruh pegawai
Kecamatan

Halong

semua populasi dijadikan sampel.
Untuk
tidaknya

Kemampuan

dimensi Responsiveness ( daya
Tanggap).di

pelayanan, akan dianalisa dengan

Halong

menggunakan model Chi Kuadrat

Pada

dengan rumus:

terbukti

(0 – E)2
λn 2 = ∑
(Sutrisno Hadi,2000 :
21)
E
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN.

Sedangakan

kantor

kecamatan

kabupaten

Balangan.

taraf

1. HUBUNGAN
KO0RDINASI
DENGAN
KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK PADA
KANTOR
KECAMATAN
HALONG KABUPATEN BALANGAN.
Analisa dalam penelitian ini

Signifikan

tidak

ada

1%

hubungan

pada

taraf

Signifikan 5% terbukti ada
3) Hubungan

Koordinasi

dengan

kualitas pelayanan publik dalam
dimensi

menguji

dengan

kualitas pelayanan publik dalam

kerja, koordinasi dengan kualitas

yakni

Koordinasi

ada

membuktikan
hubungan

2) Hubungan

terbukti

Assurance

Keyakinan

pada

kecamatan

Halong

Balangan

,baik

Signifikan

1%

atau
kantor

kabupaten
pada

maupun

taraf
5%

terbukti ada hubungan

Hubungan

126

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

4) Hubungan

Koordinasi

dengan

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Kabupaten Balangan, menunjukkan

kualitas pelayanan publik dalam

bahwa :

dimensi Empathy atau Perhatian

1) Kemampuan aparatur

dengan

pada kantor kecamatan Halong

Kualitas pelayanan publik dalam

Kabupaten Balangan Pada taraf

dimensi

Signifikan 1% terbukti tidak ada

Keandalan di kantor kecamatan

hubungan sedangkan pada taraf

Halong

Signifikan 5%

pada taraf signifikan 1% terbukti

terbukti

ada

hubungan.
5) Hubungan

Koordinasi

dengan

dimensi Tangibles atau berwujud
kantor

Kabupaten Balangan,

kecamatan

Halong

pada taraf signifikan 5% terbukti
ada hubungan.
2) Kemampuan aparatur

dimensi

signifikan 1% terbukti tidak ada

daya

hubungan

kecamatan

sedangkan

signifikan 5%

taraf

terbukti

ada

hubungan .

Responsiveness atau
Tanggap
Halong

Balangan pada

Analisa dalam penelitian ini

kantor

kantor

kabupaten

taraf signifikan

sedangkan pada taraf signifikan
5% ada hubungan.
3) Kemampuan aparatur

menguji

Hubungan

aparatur

pelayanan

dengan

publik

Kecamatan

pada

Halong

dengan

kualitas pelayanan publik dalam
dimensi

kualitas

di

1% terbukti tidak ada hubungan,

2. HUBUNGAN
KEMAMPUAN
APARATUR DENGAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
PADA KANTOR KECAMATAN
HALONG KABUPATEN BALANGAN.

kemampuan

dengan

kualitas pelayanan publik dalam

kabupaten Balangan,pada taraf

yakni

atau

tidak ada hungan, sedangkan

kualitas pelayanan publik dalam

di

Reliability

Assurance

atau

Keyakinan di kantor kecamatan
Halong

Kabupaten

pada taraf
terbukti

tidak

Balangan,

Signifikan 1 %
ada

hubungan

sedangkan pada taraf Signifikan
5% terbukti ada hubungan.

127

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

4) Kemampuan aparatur

dengan

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Signifikan 1% dan 5%

kualitas pelayanan publik dalam

ada

dimensi Empathy atau Perhatian

Koordinasi

di

Halong

pelayanan publik dalam dimensi

Kabupaten Balangan,pada taraf

Responsiveness ( daya tanggap).

Signifikan 1% terbukti tidak ada

Empathy(Perhatian)

hubungan

(berwujud)

kantor

kecamatan

, sedangkan pada

taraf signifikan 5%

terbukti ada

hubungan

kecamatan

,

terbukti

sedangkan

dengan

kualitas

Tangibles

pada
Halong

kantor

kabupaten

Balangan Pada taraf Signifikan

hubungan .
dengan

1% terbukti tidak ada hubungan

kualitas pelayanan publik dalam

dan pada taraf Signifikan 5%

dimensi Tangibles atau berwujud

terbukti ada hubungan.

5) Kemampuan aparatur

di

kantor

kecamatan

Halong

2) Kemampuan aparatur

dengan

Kabupaten Balangan, pada taraf

Kualitas pelayanan publik dalam

signifikan 1% terbukti tidak ada

dimensi

hubungan sedangkan pada taraf

Responsiveness (daya tanggap),

signifikan

Assurance(keyakinan), Empathy

5%

terbukti

ada

Reliability(Keandalan),

(perhatian)

hubungan.
KESIMPULAN
Berdasarkan

dan

Tangibles(berwujud) pada kantor
hasil

Penelitian

kecamatan Halong

Kabupaten

dan pembahasan , dapat diambil

Balangan pada taraf signifikan

beberapa

1% terbukti tidak ada hungan,

kesimpulan

sebagai

sedangkan pada taraf signifikan

berikut :
1) Koordinasi

dengan

kualitas

pelayanan publik dalam dimensi
Realiability (keandalan )
Assurance (
kantor

keyakinan),

kecamatan

dan
pada

Halong

kabupaten Balangan baik taraf

5% terbukti ada hubungan.
1. Saran-Saran
Berdasarkan
hasil
koordinasi

kesimpulan dari

penelitian
dan

Hubungan
kemampuan

aparatur dengan kualitas pelayanan

128

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

publik di kantor Kecamatan Halong

DAFTAR PUSTAKA

Kabupaten Balangan, maka hal-hal

Departemen Pendidikan Nasional
2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama Jakarta Edisi
keempat.

yang

perlu

disarankan

untuk

perhatian

dalam

mendapatkan
rangka

meningkatkan

kualitas

pelayanan publik adalah sebagai
berikut : .
1) Koordinasi dan kerjasama pada
setiap unit maupun antar unit
perlu dilakukan dengan optimal,
baik melalui rapat secara formal

Gibson, James,L.John MI James H.
Donnely,1996
Organisani
Prilaku, Struktur, Proses, Edisi
ke delapan Bina Aksara Jakarta.
Gibson, James, L. John MI James H.
Donnely,
1996
Organisani
Prilaku, Struktur, Proses, Edisi
ke delapan Bina Aksara Jakarta.

dan kontinu maupun dilakukan
secara informal.
2) Kemampuan aparatur

kantor

Kecamatan Halong Kabupaten
Balangan

perlu

misalnya

ditingkatkan

dengan

cara

memberikan kesempatan untuk
seluas-luasnya
melanjutkan

untuk
pendidikan

kejenjang lebih tinggi dan lebih
meningkatkan

keikutsertaan

mereka dalam kegiatan pelatihan,
workshop dan sejenisnya dalam
upaya

meningkatkan

kemampuan

mereka

dalam

melaksanakan tugasnya terutama
dalam

hal

memberikan

Hadi,Sutrisno, 2000, Statistik 2
yokyakarta Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi Universitas
Gajah Mada.
Handoko,T.Hani, 2005, Manajemen
Personalia dan sumber Daya
Manusia,
Penerdit
BPFE
Yokyakarta.
Handayaningrat. 1990, Pengantar
Ilmu
Administrasi,
Jakarta
Mandar Maju.
Keputusan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman
Umum
Penyelenggaraan
Pelayanan
Publik.
Lukman,Sampara.,2000.”
Manajemen

Kualitas

pelayanan kepada masyarakat.

129

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Pelayanan”. Jakarta: STIA LAN
Press.
Manulang, 2000 Manajemen Sumber
Daya
Manusia
untuk
Perusahaan, Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Moenir,H.A.S,
2002,.Manajemen
Pelayanan Umum di Indonesia.
Jakarta : Bumi Aksara.
Ndraha,Taliziduhu,2000,Ilmu
Pemerintahan Jilid I-IV.Jakarta:
Institust Ilmu Pemerintahan.
Nitisemito, Alex. S. 1985 Pengantar
Ilmu
Administrasi,Jakarta
Timur Ghalia Indonesia.
Nitisemito,Alex.S. 1978 Manajemen
Suatu Dasar dan Pengantar,
Jakarta Timur Ghalia Indonesia.
Raminto
&
ATIK
SW,2005
“Manajemen Pelayanan Umum
Pengembangan
Model
Konseptual, Penerapan Citizen’s
Charter
&
SPM,Pustaka
Pelajar,Yogyakarta.
Robin,Stephen,P,2000,Prilaku
Organisasi Jilid Dua, PT.
Prenhallindo Jakarta.
Rohman, A.A, dkk, 2008 Reformasi
Pelayan,
Malang:
Program
Sekolah Demokrasi PlaCIDS
Averoes Dan KID.
Sudarmayanti,1999.Tugas-tugas dan
Pengembangan
Sekretaris.
Bandung: Mandar Maju.

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Saefullah,A,Djadja,2008.Pemikiran
Komteporer
Administrasi
Publik Perspektif manajemen
Sumber daya Manusia dalam
Era
Desentralisasi,
Bandung;LP3AN Fisip UNPAD.
Tjiptono,Fandy,2004.
Manajemen
Jasa Yokyakarta; Andi offset.
Utomo, Warsito, 1997, Peranan dan
Strategi Peningkatan Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
dalam
Pelaksanaan Otonomi Daerah,
dalam Jurnal Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, volume 1.
Usman, Husaini, 2013. Manajemen
(Teori.Praktik,
dan
Riset
Pendidikan, Jakarta. PT Bumi
Aksara, Edisi Empat.
Suharyati Tesis 2001, Pengaruh
Kemampuan
disiplin
dan
Prosudur
Kerja
terhadap
Kualitas
Pelayanan,
Balai
Pengobatan Prov. Jawa Tengah.
Simambela.L.P,2008.Reformasi
Pelayanan
Publik
:Teori,Kebijakan
dan
Implementasi,Jakarta:
Bumi.
Aksara.
Suwarsono,1999,
Manajemen
Kualitas Pelayanan, PT Mandala
Krida Jakarta.
Suwarsono,1999,
Manajemen
Kualitas Pelayanan, PT Mandala
Krida Jakarta.

130

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen

Vol. 4 No. 1, Januari 2017

Terry,G.R,2000 Office Management
and Control,Fourth edition
Richart D Irwin Inc Homwood.
The Liang Gie.2000. Administrasi
Perkantoran
Modern.Gajah
Mada
University
Prss.Yoyakarta.

131

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25