IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA WEB

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume III, Maret 2013

 

 

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA WEB SERVICE
DAN KAMUS MOBILE
Surya Darma Nasution
Dosen Tetap STMIK Budidarma Medan
Jl Sisingamangaraja no. 338 Simpang Limun Medan
www.stmik-budidarma.ac.id/ Email: surya_darma@yahoo.co.id
Abstrak

Terbatasnya memory pada handphone membuat kamus mobile menjadi kurang efektif untuk
menterjemahkan kata, karena kata yang tersimpan di dalam handphone tidak mencukupi atau adanya kata
yang tidak ditemukan sehingga kata tersebut tidak bisa diterjemahkan. Penggunaan web service pada
kamus mobile mengatasi adanya kata yang tidak ditemukan pada handphone dan mengatasi masalah untuk
memperbaharui data yang tersimpan di handphone, sehingga pengguna kamus mobile bisa mencari kata

yang ingin diterjemahkan. Pencarian kata dengan cepat dan efektif pada kamus memudahkan pengguna
kamus mobile untuk mencari kata yang ingin diterjemahkan. Maka dalam hal ini akan di terapkan
Algoritma Genetika untuk melakukan pencarian kata yang ingin diterjemahkan.
Kata Kunci : Genetika, Web Service, Kamus Mobile
1.

hal ini akan di terapkan Algoritma Genetika untuk
melakukan pencarian kata yang ingin diterjemahkan.

Pendahuluan

Teknologi web service menawarkan kemudahan
menjembatani
setiap
informasi
tanpa
mempermasalahkan perbedaan teknologi yang
digunakan oleh masing-masing sumber. Web service
bisa diakses melalui internet maupun intranet. Web
service berbeda dengan website, karena web service

tidak memiliki tampilan dan hanya menyediakan
service atau layanan, sedangkan website memang
dibuat untuk memiliki tampilan. Web service bisa
mengatasi permasalahan pertukaran data dan
informasi
walaupun sistem operasi, bahasa
pemrograman dan database yang digunakan berbeda.
Bahkan web service bisa mengatasi permasalahan
pertukaran data dari komputer ke mobile device
seperti handphone.

Terbatasnya memory pada handphone membuat
kamus mobile menjadi kurang efektif untuk
menterjemahkan kata, karena kata yang tersimpan di
dalam handphone tidak mencukupi atau adanya kata
yang tidak ditemukan sehingga kata tersebut tidak
bisa diterjemahkan. Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka akan diterapkan penggunaan web
service. Penggunaan web service pada kamus mobile
mengatasi adanya kata yang tidak ditemukan pada

handphone
dan
mengatasi
masalah
untuk
memperbaharui data yang tersimpan di handphone,
sehingga pengguna kamus mobile bisa mencari kata
yang ingin diterjemahkan.
2. Landasan Teori

Algoritma genetika merupakan algoritma
pencarian yang meniru mekanisme dari genetika
alami yang didasarkan pada teori evolusi dan seleksi
alam. Algoritma genetika banyak digunakan untuk
memecahkan permasalahan optimisasi yang rumit,
yang tidak bisa dipecahkan dengan teknik optimisasi
tradisional.

2.1. Web Service
Web service merupakan aplikasi yang dibuat agar

dapat dipanggil atau diakses oleh aplikasi lain melalui
internet maupun intranet dengan menggunakan XML
sebagai format pengiriman pesan. World Wide Web
Consortium (W3C), organisasi yang mengembangkan
standar-standar dalam dunia web, mendefenisikan
web service sebagai perangkat lunak sistem yang
dirancang untuk mendukung interaksi antara mesin
dengan mesin melalui jaringan.

Pencarian kata dengan cepat dan efektif pada
kamus memudahkan pengguna kamus mobile untuk
mencari kata yang ingin diterjemahkan. Maka dalam

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan

 

69

ISSN : 2301-9425


Pelita Informatika Budi Darma, Volume III, Maret 2013

 

 

Web service sangat berbeda dengan website.
Perbedaan yang paling terlihat adalah website dibuat
untuk memliki tampilan atau user interface yang
bagus sedangkan web service tidak memilki tampilan.
Hal ini karena web service tidak dibuat untuk
berinteraksi langsung dengan user. Sesuai dengan
kata service yang ada pada namanya, Web service
hanya menyediakan service atau layanan. Layanan
tersebut kemudian akan digunakan atau dipanggil
oleh aplikasi lainnya. Dengan demikian, yang akan
menjadi interface adalah aplikasi yang memanggilnya
bukan web service itu sendiri [3].


WEB SERVICE
method1
method-

SOAP Response
APLIKASI

SOAP Request

Gambar 1 : Proses Request Dan Response
Menggunakan SOAP.

3.

Web Service Description Language (WSDL)
WSDL adalah sebuah dokumen dalam format
XML yang isinya menjelaskan informasi detail
sebuah web service. Di dalam WSDL dijelaskan
method-method apa saja yang tersedia dalam web
service, parameter apa saja yang diperlukan untuk

memanggil sebuah method, dan apa hasil atau
tipe data yang dikembalikan oleh method yang
dipanggil tersebut.
4. Universal
Description,
Discovery
and
Integration (UDDI)
UDDI merupakan suatu directory service yang
digunakan untuk meregestrasikan dan mencari
web service yang telah Anda buat agar bisa dicari
dan ditemukan oleh orang lain. Anda juga bisa
mencari web service yang dibuat oleh orang lain
berdasarkan kata kunci dan kategori tertentu [3].

2.1.1 Komponen Pendukung web Service
Web service memiliki komponen-komponen
pendukung,
komponen-komponen
tersebut

merupakan dasar terbentuknya web service.
Komponen-komponen tersebut adalah :
1. Extensible Markup Language (XML)
XML merupakan dasar yang penting atas
terbentuknya web service. Web service dapat
berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi yang
memanggilnya dengan menggunakan XML.
XML berbentuk teks sehingga mudah untuk
ditransportasikan menggunakan protokol HTTP.
Selain itu XML juga bersifat platform independen
sehingga informasi didalamnya bisa dibaca oleh
aplikasi apapun pada platform apapun selama
aplikasi tersebut mampu menerjemahkan tag-tag
XML. Kesimpulannya adalah apabila web service
dan aplikasi dianggap sebagai manusia yang
berbeda ras dan bahasa, maka XML adalah
sebuah
bahasa
universal
yang

dapat
mempersatukan mereka digunakan untuk saling
berkomunikasi dan bertukar informasi.
2. Simple Object Access Protocol (SOAP)
SOAP merupakan suatu format standar dokumen
berbentuk XML yang digunakan untuk
melakukan proses request dan response antara
web
service
dengan
aplikasi
yang
memanggilnya. Dokumen SOAP yang digunakan
untuk melakukan request disebut dengan SOAP
request sedangkan SOAP yang diperoleh dari
web service disebut dengan SOAP response.
Jadi, jika XML adalah bahasa yang digunakan
oleh web service dan aplikasi, maka SOAP adalah
“tata bahasa” yang digunakan sehingga keduanya
bisa saling memahami saat sedang berbicara.


2.2 Algoritma Genetika
Algoritma genetika adalah suatu algoritma
pencarian yang berbasis pada mekanisme seleksi
alam dan genetika. Algoritma genetika merupakan
salah satu algoritma yang sangat tepat digunakan
dalam menyelesaikan masalah optimasi kompleks,
yang sulit dilakukan oleh metode konvensional.
Algoritma Genetika diperkenalkan pertama kali
oleh John Holland (1975) dari Universitas Michigan.
John Holland menyatakan bahwa setiap masalah yang
berbentuk adaptasi (alami maupun buatan) dapat
diformulasikan ke dalam terminologi genetika.
Kemudian, Goldberg
(1989)
mendefenisikan
algoritma genetika ini sebagai suatu pencarian
algoritma berdasarkan pada mekanisme seleksi alam
dan genetika alam. Bauer (1993) mendefenisikan
algoritma genetika sebagai perangkat lunak, prosedur

yang dimodelkan setelah genetika dan evolusi.
Sifat algoritma genetika adalah mencari
kemungkinan-kemungkinan dari calon solusi untuk
mendapatkan yang optimal bagi penyelesaian

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan

 

70

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume III, Maret 2013

 

 
dalam populasi tersebut. Proses ini akan
mengevaluasi setiap populasi dengan menhitung
nilai
fitness
setiap
kromosom
dan
mengevaluasinya sampai terpenuhi kriteria
berhenti. Bila kriteria berhenti belum terpenuhi
maka akan dibentuk lagi generasi baru lagi
dengan mengulangi langkah 2. Beberapa kriteria
berhenti yang sering digunakan antara lain :
a. Berhenti pada generasi tertentu.
b. Berhenti setelah dalam beberapa generasi
berturut-turut didapatkan nilai fitness
tertinggi tidak berubah.
c. Berhenti bila dalam n generasi berikuttidak
didapatkan nilai fitness yang lebih tinggi [1].

masalah. Ruang cakupan dari semua solusi yang
layak (feasible), yaitu obyek-obyek di antara solusi
yang sesuai, dinamakan ruang pencarian (search
space). Tiap titik dalam ruang pencarian
mempresenttasikan satu solusi yang layak. Tiap solusi
yang layak dapat ditandai dengan nilai fitness-nya
bagi masalah.
Algoritma genetika bekerja dari populasi yang
merupakan himpunan solusi yang dihasilkan secara
acak. Setiap anggota yang mempresentasikan satu
solusi masalah dinamakan kromosom. Kromosom
dalam suatu populasi berevolusi dalam iteritas yang
dinamakan generasi, tiap kromosom dievaluasi
berdasarkan fungsi evaluasi (fitness function). Pada
algoritma genetika, fitness biasanya dapat berupa
fungsi objektif dari masalah yang akan dioptimalisasi.

Penggunaan algoritma genetika pada kamus
mobile yang akan dirancang berguna untuk
memudahkan dalam pencarian kata yang akan
diterjemahkan.

Kromosom-kromosom diseleksi menurut nilai
fitness masing-masing. Kromosom yang kuat
mempunyai kemungkinan tinggi untuk bertahan
hidup pada generasi berikutnya, tetapi tidak menutup
kemungkinan juga bagi kromosom lemah untuk tetap
bertahan hidup. Proses seleksi tersebut kemudian
ditentukan
oleh
kromosom-kromosom
baru
(offspring) melalui proses crossover dan mutasi dari
kromosom yang terpillih (parents). Dari dua proses
tersebut di atas maka terbentuk suatu generasi baru
yang akan diulangi terus menerus hingga mencapai
suatu konvergensi, yaitu sebanyak generasi yang
diinginkan [1].

2.3 Mobile Device
Mobile Device merupakan suatu alat yang
digunakan oleh pemakai untuk meminta informasi
yang dibutuhkan, dimana informasi dapat diberikan
dalam bentuk suara, gambar, dan text. Informasi yang
diinginkan dapat dicari melalui fasilitas untuk
mengakses internet seperti GPRS atau wireless. Pada
umumnya perangkat mobile atau mobile device lebih
praktis karena bersifat mudah dibawa. [5].
Meningkatnya pemakaian peranti mobile (mobile
device) telah merevolusi kegiatan-kegiatan yang
bersifat tradisional menjadi lebih sederhana dan
mudah dengan penggunaan perangkat mobile.
Mobilitas yang tinggi tidak menjadi penghalang lagi,
karena saat ini peranti mobile sudah dapat mengakses
sever di pusat data. Peranti mobile sekarang tidak
hanya berfungsi sebagai pencatat jadwal dan buku
alamat. Fungsi peranti mobile sudah berkembang
pesat dan idealnya siap mengganti dokumen berbasis
kertas [3].

2.2.1 Struktur Umum Algoritma Genetika
Secara umum, struktur dari suatu algoritma
genetika dapat didefenisikan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Membangkitkan populasi awal
Populasi awal ini dibangkitkan secara random
sehingga didapatkan solusi awal. Populasi itu
sendiri terdiri atas sejumlah kromosom yang
mempresentasikan solusi yang diinginkan.
2. Membentuk generasi baru
Untuk membentuk generasi baru, digunkan
operator reproduksi/seleksi, crossover dan
mutasi. Proses ini dilakukan berulang-ulang
sehingga didapatkan jumlah kromsom yang
cukup untuk membentuk generasi baru di mana
generasi baru ini dikenal dengan istilah anak
(offspring).
3. Evaluasi solusi
Pada tiap generasi, kromosom akan melalui
proses evaluasi dengan menggunakan alat ukur
yang dinamakan fitness. Nilai fitness suatu
kromosom menggambarkan kualitas kromosom

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan

Vendor-vendor peranti mobile telah menanam
teknologi penangkap data (data acquisition) ke dalam
produknya. Hal ini menciptakan peningkatan
produktivitas, proses pelaporan yang lebih cepat, dan
pengurangan biaya operasional. Secara umum
aplikasi peranti mobile terbagi atas:
1. Personal Information Managenent (PIM)
Menyediakan fungsi kalender, buku alamat,
jadwal, memo, pengirim email,dan tugas yang
harus dilakukan.
2. Dokumen

 

71

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume III, Maret 2013

 

 
c.setMethodName(“cariKata”);
c.addParameter(“kata”,txtCari.getString());
HTTPTransport
transport=new
HTTPTransport(url,null);
 
Dimana C adalah adalah objek yang di bentuk
dari class Call yang berfungsi untuk membentuk dan
mengirimkan
SOAP request. HTTPTransport
berfungsi untuk mengangkut SOAP request ke url
“http://www.stmik-budidarma.ac.id/surya/
kamus.php”. setMethodName() berfungsi untuk untuk
memanggil method dengan nama “Cari Kata”.
addParameter adalah method untuk mengirimkan
parameter dengan nama “kata” dan isi dari parameter
itu diambil dari textbox yang bernama “txtCari”
dengan method getString().

Menyediakan fungsi word processing dan spread
sheet. Fungsi yang lebih maju antara lain : akses
web, e-book, multimedia, dan presentasi.
3. Aplikasi Mobile Business (mBusiness)
Menyediakan fungsi penangkapan, pemrosesan,
dan pengiriman data. Komunikasi yang umum
antara server dan aplikasi adalah melalui sistem
messaging seperti SMS dan sebagainya. Namun
sekarang aplikasi business sudah dapat terhubung
langsung dengan server melalui HTTP secara
prorietary atau melalui web service. Dengan
J2ME peranti mobile yang menggunakan CDC
bisa melakukan koneksi berbobot melalui RME,
JDBC dan sebagainya.
4. Games dan hiburan
Menyediakan fungsi permainan, musik, video dan
sebagainya. J2ME menyediakan library-library
untuk membangun aplikasi games dan hiburan
[3].
3.

Pemrosesan data dilakukan di server, kemudian
hasil yang diperoleh dikirimkan kembali ke aplikasi
kamus mobile. Cara kerja web service pada aplikasi
mobile dapat dilihat pada gambar 2.

Pembahasan

INTER
NET

Perancangan web service pada kamus mobile
menggunakan XML sebagai format pengiriman
pesan. XML merupakan dasar terbentuknya web
service. Perancangan aplikasi client (aplikasi yang
menggunakan web service) menggunakan bahasa
pemograman Java dimana platform yang digunakan
adalah J2ME (Java 2 Micro Edition). J2ME
merupakan edisi khusus dari Java dan subset dari
edisi J2SE. Edisi ini untuk pemrograman dengan
peralatan-peralatan kecil atau terbatas seperti PDA,
handphone, pager, dan lain-lain, oleh karena itu
kamus bahasa Inggris-Indonesia yang akan dirancang
hanya dapat dijalankan pada perangkat mobile yang
memiliki fasilitas yang mendukung atau fitur- fitur
yang mendukung Java.

Method1
WEB
SERVER

Data

Aplikasi
Mobile

Gambar 2 : Cara Kerja Web Service Pada Aplikasi
Mobile

Kamus mobile yang akan dirancang akan
menggunakan algoritma genetik sebagai solusi dalam
penyelesaian masalah pencarian kata, seperti halnya
dalam penggunaan kamus berbentuk buku para
pengguna memanfaatkan cara penyajian kata yang
sesuai dengan urutan abjadnya, sehingga para
pengguna sangat terbantu dalam mencari kata yang
ingin diterjemahkan. Pada kamus mobile penyajian
kata yang sesuai dengan urutan abjadnya sangat sulit
untuk direalisasikan karena terbatasnya ukuran layar
dari perangkat mobile seperti Handphone. Oleh
karena itu pada perancangan kamus mobile ini
algoritma genetik diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut, dimana dalam algoritma
genetik penyajian kata akan lebih sedikit karena
adanya proses seleksi sampai ditemukannya kata
yang sama.

Web service sebenarnya berupa kumpulan dari
fungsi atau method yang terdapat pada sebuah server
yang dapat dipanggil oleh client dari jarak jauh. Cara
kerja web service pada kamus mobile yaitu web
service yang dibuat di-upload di server yang ada di
http://www.stmikinternet,
misalnya
pada
budidarma.ac.id/. Aplikasi kamus mobile yang sudah
terpasang pada handphone akan berkomunikasi
dengan layanan kamus yang ada pada web service
dengan cara memanggil fungsi atau method yang
tersedia pada web service sambil mengirimkan
parameter-parameter
yang
dibutuhkan.
Cara
memanggil method yang ada pada web service seperti
:
String
url=”http://www.stmikbudidarma.ac.id/surya/kamus.php”;
Call c=new Call();

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan

PROVIDE
R

Dalam algoritma genetik pencarian kata
dilakukan dengan cara memunculkan kata- kata yang
memiliki jumlah huruf yang sama dengan jumlah
huruf kata yang dicari atau kata yang menjadi target

 

72

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume III, Maret 2013

 

 

pencarian. Kemudian kata-kata tersebut diseleksi dan
dimutasikan sampai ditemukanya kata yang sama
dengan kata yang dicari atau kata yang menjadi
target. Setelah kata yang sama ditemukan, selanjutnya
kata tersebut akan diterjemahkan. Oleh karena itu
bagi para pengguna yang pada umumnya sulit
mengingat ejaan atau komposisi huruf dalam suatu
kata berbahasa inggris akan sangat terbantu untuk
mencari
kata
tersebut
dan
kemudian
menerjemahkannya.

b. Pembangkitan Populasi Awal
Populasi awal dibangkitkan dengan cara
membangkitkan semua huruf dalam sejumlah kata
(individu) yang dibangkitkan, seperti pada tabel 2.
Tabel 2 : Pembangkitan Populasi Awal
Individu
B
B
B
B
B
B
B
B
B

Algoritma genetik menggunakan nilai urut
alfabet dalam proses pencarian kata. Nilai urut alfabet
dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 1 : Nilai Urut Alfabet
Abjad/
Alfabed
A
B
C
D
E
F
G
H
I

Nilai
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Abjad/
Alfabed
J
K
L
M
N
O
P
Q
R

Nilai
Urut
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Abjad/
Alfabed
S
T
U
V
W
X
Y
Z

Nilai
Urut
19
20
21
22
23
24
25
26

I
E
L
L
A
A
A
A
A

N
N
O
O
C
C
C
C
C

A
E
C
C
K
K
K
K
K

U R A L
D I C K
K A D E
K A G E
D O W N
R A S H
WA S H
Y A R D
WA R D

Nilai Urut
2
2
2
2
2
2
2
2
2

9
5
12
12
1
1
1
1
1

14 1 21 18 1
14 5
4
9 3
14 3 11 1 7
14 3 11 1 4
3 11
4 15 23
3 11 18 1 19
3 11 23
1 19
3 11 25 1 18
3 11 23 1 18

Fitness
12
20
5
5
14
8
8
4
4

135
129
154
151
160
198
203
206
208

c. Seleksi dilakukan dengan menggunakan roulettewheel, Roulette whel menyeleksi populasi baru
dengan distribusi probabilitas yang berdasarkan
nilai fitness.
d. Cross-over, dilakukan dengan menukar gen-gen
terpilih antar dua induk, seperti pada gen biner.
B A C K W A S H = 2 1 3 11 23 1 19 8
B A C K Y A R D = 2 1 3 11 25 1 18 4
B A C K Y A S H = 2 1 3 11 25 1 19 8
B A C K W A R D = 2 1 3 11 23 1 18 4
e. Mutasi dilakukan dengan mengacak kembali nilai
1-26 dari gen yang dimutasikan. Contohnya :
B L O C K A D E = 2 12 14 3 11 1 7 5
B L O C K A G E = 2 12 14 3 11 1 4 5
f. Hasil Algoritma Genetika. Hasil dari algoritma
genetika dapat dilihat pada tabel 3.3.

Sebuah kata ditentukan sebagai target, misalnya:
‘BACKWARD’. Bila setiap huruf diberi nilai dengan
nilai urut alfabet, maka targetnya bisa dinyatakan
sebagai besaran numerik:
Target = [2, 1, 3, 11, 23, 1, 18, 4]
Komputer akan membangkitkan kata dengan
jumlah huruf yang sama dengan target secara acak,
terus-menerus hingga diperoleh kata yang sama
dengan kata target.
a. Definisi Individu Dan Fitness
Individu adalah satu kata yang muncul dari proses
acak tersebut, misalnya: BINAURAL atau [2, 9,
14, 1, 21, 18, 1, 12]. Satu individu mempunyai n
gen integer yang setiap gennya menyatakan no
urut alfabet. Nilai fitness adalah inversi dari
perbedaan antara nilai kata yang muncul(individu)
dan target yang ditentukan. Misalnya kata yang
muncul:
“BINAURAL“dan
targetnya
“BACKWARD” maka, nilai perbedaannya:
E = |2-2| + |9-1| + |14-3| + |1-11| + |21-23| +
|18-1| + |1-18| + |12-4|
= 0 + 8 + 11 + 10 + 2 + 17 + 17 +8 = 73
Fitness = (26)(8) - 73 = 208 - 73 = 135
Fitness didefinisikan:
fitness(k) = 208 - ∑ | g(k)n - t n |

Tabel 3 : Hasil Algoritma Genetika

Individu
B
B
B
B
B
B
B
B
B

I
E
L
L
A
A
A
A
A

N
N
O
O
C
C
C
C
C

A U R A L
E D I C K
C K A D E
C K A G E
K D O WN
K R A S H
K WA S H
K Y A R D
K WA R D

Nilai Urut
2
2
2
2
2
2
2
2
2

9
5
12
12
1
1
1
1
1

14 1 21 18 1
14 5
4
9 3
14 3 11 1 7
14 3 11 1 4
3 11
4 15 23
3 11 18 1 19
3 11 23
1 19
3 11 25 1 18
3 11 23 1 18

Fitness
12
20
5
5
14
8
8
4
4

135
129
154
151
160
198
203
206
208

n

dimana gn maksudnya gen ke n dari individu
ke k dan gen ke n dari target.

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan

 

73

Pelita Informatika Budi Darma, Volume III, Maret 2013

 
4.

ISSN : 2301-9425

 
Implementasi
b. Form Cari Kata
Form cari kata merupakan form yang disediakan
untuk mencari kata yang ingin diterjemahkan.
Form cari kata juga dapat membantu user dalam
pencarian kata jika user tidak mengingat urutan
huruf dari kata yang ingin diterjemahkan. Pada
form cari kata terdapat satu textfield dan dua
command, dimana textfield untuk mengisi huruf
atau kata yang dicari, command kembali
digunakan untuk kembali ke menu utama dan
command cari digunakan untuk proses pencarian
kata. Setelah command cari diklik maka akan
tampil hasil pencarian. Form cari kata dapat
dilihat pada gambar 4 dan gambar 5.

4.1 Implementasi Program
Kamus bahasa Inggris-Indonesia yang telah
dirancang merupakan kamus mobile, dimana kamus
mobile tersebut dapat dijalankan pada handphone
yang mendukung atau memiliki fitur Java. Kamus
mobile dapat menggunakan fasilitas web service
dengan menggunakan koneksi GPRS dan handphone
yang ingin mengakses web service harus
mengaktifkan fitur GPRS pada handphonenya sesuai
operator selular masing-masing. Kamus mobile dibuat
dengan menggunakan bahasa pemograman Java,
dimana untuk mengetikan listing programnya penulis
menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 yang
merupakan perangkat lunak editor untuk pembuatan
web, dan untuk menjalankan programnya digunakan
emulator yaitu Sun Java(TM) Wireless ToolKit.
Kamus
bahasa
Inggris-Indonesia
juga
menggunakan algoritma genetika untuk proses
pencarian kata, dimana algoritma genetika berguna
bagi para pemakai yang tidak urutan huruf yang benar
dari kata yang ingin dicari. Berikut hasil dari
implementasi program keseluruhan yang telah
dirancang:
a. Menu Utama
Menu utama dapat dikatakan sebagai antar muka
(user interface) antara user dengan program.
Menu utama menampilkan pilihan menu yang
tersedia pada program. Pada menu utama kamus
mobile tersedia empat pilihan menu yaitu menu
cari kata, cari di web, lihat kata dan lihat di web,
dimana menu cari kata berisi link ke form cari
kata, menu cari di web berisi link ke form cari di
web, menu lihat kata berisi link ke form lihat kata
dan menu lihat di web berisi link ke form lihat di
web. Gambar untuk tampilan menu utama dapat
dilihat pada gambar 3.

Gambar 4 : Form Cari Kata

Gambar 5 : Form Hasil Pencarian Kata

Pada gambar 4 dan gambar 5 menampilkan form
hasil pencarian kata, pada form ini terdapat dua
command, command kembali digunakan untuk
kembali ke form cari kata dan command hapus
digunakan untuk menghapus kata dari RMS
(Record Manajement System) pada handphone.

Gambar 3: Tampilan Menu Utama

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan

 

74

Pelita Informatika Budi Darma, Volume III, Maret 2013

 

ISSN : 2301-9425

 
kata ke RMS (Record Manajement System) pada
handphone.
d. Form Lihat Kata
Form lihat kata merupakan form yang disediakan
untuk menampilkan daftar kata yang tersimpan
pada database yang ada pada handphone . Pada
form lihat kata terdapat dua command, dimana
command kembali digunakan untuk kembali ke
menu utama dan command hapus digunakan
untuk menghapus kata dari RMS (Record
Manajement System) pada handphone. Form
lihat kata dapat dilihat pada gambar 8.

c. Form Cari Di Web
Form cari di web merupakan form yang
disediakan untuk mencari kata yang ada pada web
service untuk diterjemahkan. Form cari di web
juga dapat membantu user dalam pencarian kata
jika kata yang dicari tidak ada pada database pada
handphone. Pada form cari di web terdapat satu
textfield dan dua command, dimana textfield untuk
mengisi huruf atau kata yang dicari, command
kembali digunakan untuk kembali ke menu utama
dan command cari digunakan untuk proses
pencarian kata. Setelah command cari diklik
maka aplikasi kamus akan terkoneksi ke web
service dan menampilkan hasil pencarian. Form
cari di web dapat dilihat pada gambar 6 dan
gambar 7.

Gambar 8 : Form Lihat Kata
e. Form Lihat Di Web
Form lihat di web merupakan form yang
disediakan untuk menampilkan daftar kata yang
ada pada web service. Pada form lihat di web
terdapat dua command, dimana command
kembali digunakan untuk kembali ke menu utama
dan command
simpan digunakan untuk
menyimpan kata dari web service ke RMS
(Record Manajement System) pada handphone.
Form lihat di web dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 6 : Form Cari Di Web

Gambar 7 : Form Hasil Pencarian Kata Di Web

Pada gambar 6 dan gambar 7 menampilkan form
hasil pencarian kata di web, pada form ini
terdapat dua command, command kembali
digunakan untuk kembali ke form cari di web dan
command simpan digunakan untuk menyimpan

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan

Gambar 9 : Form Lihat Di Web

 

75

Pelita Informatika Budi Darma, Volume III, Maret 2013

 
5.

ISSN : 2301-9425

 
Daftar Pustaka

[1]. Anita Desiani & Muhammad Arhami, 2005,
“Konsep Kecerdasan Buatan”, Penerbit Andi.,
Palembang.
[2]. M Shalahuddin & Rossa, 2008, “Pemrograman
J2ME”, Penerbit Informatika., Bandung.
[3]. Tri Mardiono, 2006, “Membangun Solusi
Mobile Business dengan Java”, Penerbit PT.
Elex Media Komputindo., Jakarta.
[4]. Yuniar
Supardi,
2008,
“Pemrograman
Handphone dengan J2ME”, Penerbit PT. Elex
Media Komputindo., Jakarta.
[5]. http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=co
m_content&view=article&id=27:layananberbasis-lokasi&catid=25:industri&Itemid=14
[6]. http://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma

Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan

 

76

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124