STRATEGI RRI MALANG DALAM MEWUJUDKAN PER

STRATEGI RRI MALANG DALAM MEWUJUDKAN PERAN RRI SEBAGAI
PELESTARI BUDAYA BANGSA

JURNAL PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi FISIP – UB dengan Minat Utama Public Relations

Oleh:

PUTRI AYU NILAKANDI
NIM. 105120207111052

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

0

STRATEGI RRI MALANG DALAM MEWUJUDKAN PERAN RRI SEBAGAI

PELESTARI BUDAYA BANGSA

Putri Ayu Nilakandi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya
Jalan Veteran, Malang, 65145, Indonesia
Email: putriayunila@gmail.com
ABSTRAK
Kemajuan teknologi dan informasi pada kenyataannya memberikan dampak negatif,
khususnya bagi kelangsungan budaya bangsa. Dengan keadaan ini, partisipasi RRI Malang
sebagi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang mengemban visi dan misi membentuk karakter
bangsa sangat dibutuhkan untuk mendukung kelestarian budaya bangsa. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi RRI Malang dalam mewujudkan peran
RRI pebagai pelestari budaya bangsa. Penelitian ini berfokus pada tahapan strategi RRI
Malang yang dilakukan dalam upayanya mewujudkan peran RRI sebagai lembaga media
yang melestarikan budaya bangsa (budaya lokal) yang fokus pada berbagai upaya yang
dilakukan seksi LPU. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe
penelitian deskriptif. Informan diperoleh dengan teknik purposif sampling karena peneliti
memilih informan secara langsung berdasarkan kriteria informasi yang diinginkan. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Konsep yang digunakan dalam

penelitian ini adalah LPU sebagai pelaksana fungsi Public Relations, LPP dalam upaya
melestarikan budaya bangsa, dan strategi Public Relations.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi RRI Malang dalam upaya
mewujudkan peran RRI sebagai pelestari budaya bangsa pada dasarnya dipengaruhi oleh
dimana kedudukan stasiun RRI tersebut berada. Lokasi RRI pada dasarnya akan menentukan
berbagai aspek, seperti siapa publik yang dituju, budaya lokal apa yang akan dilestarikan,
sampai media publikasi apa yang sesuai dengan tujuan LPU. Berbagai aspek tersebut akan
menjadi dasar bagaimana selanjutnya seksi LPU menentukan upayanya sesuai dengan tugas
dan fungsinya. Dalam praktiknya, strategi yang digunakan RRI Malang dalam mewujudkan
peran RRI sebagai pelestari budaya adalah membuat program-program, baik secara on air
maupun off air terkait kegiatan budaya. Strategi kedua dilakukan dengan menjalin
kerjasama-kerjasama, baik lintas sektoral, mitra kerja, ataupun pihak lainnya (stakeholder)
dalam upaya melestarikan budaya bangsa. Hal itu dilakukan melalui kerjasama penyiaran,
baik melalui publikasi kegiatan maupun dengan menyiarkan kegiatan tersebut secara
langsung.
Kata Kunci: Strategi Public Relations, Pelestari Budaya, Media Publik.

PENDAHULUAN

tidak hanya melahirkan era informasi


Perkembangan ilmu pengetahuan

global tetapi juga melahirkan media

dan teknologi di era globalisasi saat ini

informasi dan telekomunikasi yang tidak

terlihat begitu pesat. Perkembangan ini

mengenal batas ruang dan waktu yang
1

dekat

dan informasi akibat dari globalisasi yang

(Kesumaningdyah, 2010). Hal ini pun


terjadi. Globalisasi adalah keniscayaan

membuat peradaban manusia semakin

yang tidak dapat terelakkan, dan menolak

maju, terbukti dari munculnya budaya-

globalisasi

budaya modern yang mengisi kehidupan

menghambat kemajuan ilmu pengetahuan

dan menciptakan berbagai perubahan, baik

dan teknologi (Muhyidin, 2009). Namun

dari segi sosial ekonomi, politik, bahkan


efek negatif yang mengancam eksistensi

budaya (Sartini, 2009).

budaya lokal tidak boleh dibiarkan begitu

membuat

semua

jarak

terasa

Dalam penelitian Mubah (2011)

saja.

sama


Oleh

halnya

karena

itu,

dengan

yang

lebih

globalisasi menjadi sebuah fenomena yang

dibutuhkan saat ini adalah bagaimana cara

tidak terelakkan, bahkan globalisasi dapat


untuk meningkatkan ketahanan budaya

menjadi virus mematikan yang dapat

lokal

berpengaruh

permasalahan yang ada (Mubah, 2011).

buruk

pada

pudarnya

eksistensi budaya-budaya lokal, termasuk
bagi

Indonesia.


Lebih lanjut

Mubah

dalam

menghadapi

berbagai

Peran media sangat dibutuhkan
dalam

melestarikan

budaya

lokal


menyatakan bahwa nilai-nilai Barat yang

(Widyastuti, 2014). Menurut Arifiyanti

diusung bersama arus globalisasi dapat

(2015) radio adalah media massa yang

menjadi ancaman bagi kelestarian nilai-

dapat menumbuhkan dan mengembangkan

nilai atau budaya lokal yang mencitrakan

suatu budaya. Berdasarkan data dari

lokalitas khas daerah-daerah di Indonesia.

Direktorat


Begitu juga yang diungkapkan oleh Tulasi

terdapat 29 radio di wilayah Malang, salah

(2012)

satunya adalah RRI Malang (Direktorat

dalam

penelitiannya

yang

Politik

dan

dan


komunikasi,

Komunikasi,

membahas terpaan media massa dan

politik

turbulensi budaya lokal mengungkapkan

Malang merupakan radio yang berperan

bahwa kecanggihan teknologi komunikasi

sebagai pelestari budaya bangsa. Hal ini

dan informasi saat ini telah mengarah pada

ditunjukan

degradasi budaya, khususnya di negara-

berupaya untuk menjadi radio dengan

negara berkembang, seperti Indonesia.

jaringan

melalui

terluas,

visi

2007).

RRI,

pembangun

RRI

yaitu

karakter

Pada dasarnya, semua yang telah

bangsa, berkelas dunia, dan diwujudkan

dibahas memperlihatkan bahwa budaya

dalam misinya menyelenggarakan siaran

lokal kini sedang menghadapi ancaman

yang

yang besar ketika budaya asing dengan

melestarikan dan mengembangkan budaya,

mudah masuk melalui media komunikasi

serta memberikan hiburan yang sehat,

bertujuan

untuk

menggali,

2

membentuk budi pekerti dan jati diri

lagi tertarik dengan budaya bangsa, dan

bangsa di tengah arus globalisasi (Rencana

lembaga

Induk RRI, 2011).

menyajikan program budaya, tentunya

Peran RRI sebagai pelestari budaya
bangsa sangat menarik untuk diketahui
lebih

dalam

tersebut

karena

tentunya

berbagai

tidak

akan

itu

terlihat

tidak

tertarik

untuk

semua itu akan membuat budaya bangsa
benar-benar punah.
Disitulah peran RRI sebagai media

upaya
mudah

media

pelestari

budaya

bangsa

dibutuhkan.

dari

Kehadiran RRI sebagai pelestari budaya

berkembangnya berbagai bentuk media

bangsa diharapkan dapat menghidupkan

baru yang pada akhirnya menyebabkan

kembali budaya-budaya lokal yang sudah

radio diperkirakan berada di ambang

tidak lagi diminati dan dilestarikan oleh

kematian (Rahayu, 2013). Hal tersebut

masyarakat pemilik budaya itu sendiri.

dijalankan.

Hal

didukung oleh hasil survey AC Nielsen
yang menunjukan jumlah konsumsi media
radio (20%) masih berada pada urutan

KAJIAN PUSTAKA
LPU sebagai Pelaksana Fungsi PR
Setiap organisasi atau perusahaan

ketiga, jauh dari media televisi (95%), dan
internet (33%) (Nielsen, 2014). Kondisi itu
juga

membuat

akhirnya

lebih

banyak

stasiun

memilih

radio

menyajikan

budaya modern dari pada kebudayaan
tradisional. Akibatnya masyarakat banyak
didiguhi dengan siaran-siaran modern
yang menguntungkan secara finasial tanpa
mempertimbangkan aspek moral, etika,
budaya,

dan

kepribadian

masyarakat

berbagai

kondisi

dan

permasalahan tersebut, upaya melestarikan
budaya dan tradisi lokal (budaya bangsa)
harus

terus

dilakukan

RRI

sebagai

lembaga penyiaran publik. Hal itu karena
apabila

pelaku

seni

semakin

sadar

maupun

tidak,

telah

melaksanakan kegiatan PR agar dapat
menjalin

hubungan

dengan

setiap

publiknya. Begitu juga dengan lembaga
media seperti RRI Malang. Meskipun
tidak secara langsung memiliki PR di
dalam

struktur

organisasinya,

namun

pelaksana fungsi PR ada di dalam tugas
dan fungsi pokok seksi LPU, seperti peran
layanan publik yang dimaksudkan demi

(Christiyanti & Muktiyo, n.d.).
Melihat

secara

jarang

ditemui, ditambah generasi muda tidak

melayani segenap kepentingan masyarakat
dan memberikan manfaat bagi masyarakat
dan lingkungan. Begitu juga di dalam
peran komunikasi publik atau pencitraan
yang dilakukan demi usaha membangun
citra RRI dengan tujuan memperoleh
persepsi positif dari lapisan publik dan
3

stakeholder

(Direktorat

Layanan

dan

antara perusahaan dengan publiknya demi

Usaha LPP RRI, 2008).

yang

dari aktifitas komunikasi yang dilakukan

Berdasarkan hasil pra penelitian

mencapai setiap kepentingan perusahaan .

peneliti

Public Relations adalah istilah yang luas,

lakukan,

seksi

LPU

menjalankan fungsi PR seperti menjalin

mencakup

apapun

yang

dapat

dan menjaga komunikasi dengan publik

mempengaruhi persepsi masyarakat atau

dan melayani segenap kepentingan publik

publiknya (Pringle & Starr, 2006).

terkait penyiaran (wawancara NH, pada

Pada dasarnya terdapat berbagai

tanggal 3 Agustus 2015). Hal ini sesuai

macam lingkup pekerjaan yang dapat

dengan fungsi PR yang dijelaskan oleh

dilakukan seorang PR menurut Kriyantono

Kriyantono (2008, h. 21) bahwa fungsi PR

(2008, h. 23-25) seperti publications dan

terdiri dari memelihara komunikasi yang

publicity,

harmonis antara lembaga dengan publik,

inveloment, identity media lobbying and

melayani

dan

negotiation, social investment. Beberapa

moralitas

contoh di atas memperlihatkan bahwa

memelihara

kepentingan
perilaku

publik,
dan

news,

community

berbagai pekerjaaan maupun aktivitas-

perusahaan.

(PR)

event,

Secara umum, Public Relations

aktivitas tersebut dapat dilakukan seorang

didefinisikan

pelaksana fungsi PR untuk perusahaan

sebagai

kegiatan

manajemen dari semua komunikasi di

atau

lembaganya.

dalam organisasi maupun dengan publik di

aktivitas PR yang dilakukan, diharapkan

luar organisasi yang bertujuan untuk

dapat

menciptakan pemahaman yang lebih baik

tujuan organisasi karena pada dasarnya PR

antara organisasi atau perusahaan dengan

merupakan unsur yang sangat penting di

publiknya (Oliver, 2007, h. 4). Selain itu

dalam manajemen agar tujuan organisasi

menurut Rivers, Jensen, dan Peterson

atau perusahaan dapat dicapai secara

(2004, h. 257) PR juga merupakan

optimal (Rumanti, 2004, h. 205).

membantu

Melalui

dalam

aktivitas-

mewujudkan

keterampilan mengkomunikasikan suatu

mencapai sesuatu yang ingin diwujudkan

LPP dalam Upaya Melestarikan Budaya
Bangsa
RRI merupakan salah satu lembaga

oleh gagasan itu.

penyiaran publik yang juga berperan

gagasan kepada khalayak dengan tujuan

Berdasarkan beberapa pengertian

dalam

melestarikan

tentang PR di atas, dapat disimpulkan

Sebelumnya

bahwa PR merupakan kegiatan manajemen

Lembaga

perlu
Penyiaran

budaya

bangsa.

diketahui

bahwa

Publik

(LPP)
4

yang

yang ada (Suryandaru, 2013). Selain itu,

berbadan hukum yang didirikan oleh

LPP juga diwajibkan memuat 60% mata

negara, bersifat independen, netral, tidak

acara yang berasal dari dalam negeri (PP

komersial, dan berfungsi memberikan

No. 11, 2005). Oleh karena itu, LPP dapat

layanan untuk kepentingan masyarakat (PP

digunakan

No 12, 2005).

membangun kembali karakter bangsa di

merupakan

lembaga

LPP

penyiaran

berfungsi

sebagai

media

secara

optimal

untuk

tengah arus globalisasi karena lembaga ini

informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,

dapat

kontrol dan perekat sosial, serta pelestari

untuk memberdayakan partisipasi publik

budaya

dalam pelestarian budaya bangsa.

bangsa

yang

semua

itu

diorientasikan untuk kepentingan seluruh

dijadikan sebagai

Tidak

hanya

penyeimbang

itu,

Lembaga

lapisan masyarakat (PP No. 11, 2005).

Penyiaran

RRI

Lembaga

memberikan layanan yang bukan sekedar

Penyiaran Publik memformat berbagai

menjual tetapi juga memberikan yang

program acaranya dengan menekankan

dibutuhkan publik. Hal ini sesuai dengan

pada aspek pendidikan masyarakat yang

yang diungkapkan Jhodi (2010) bahwa

bertujuan

LPP menyajikan program-program untuk

sebagai

salah

untuk

satu

mencerdaskan

para

Publik

seperti

RRI

harus

pendengarnya. Program-programnya juga

kepentingan

disusun

dan

layanan yang bukan sekedar laku di jual,

mendorong berkembangnya budaya lokal,

tetapi harus memperhatikan apa yang

sejarah

dibutuhkan publik. Berbagai hal tersebut

untuk

melestarikan

kebangsaan,

dan

lainnya.

publik

dan

memberikan

Demikian yang disampaikan pula oleh

adalah

Morissan (2008, h. 101-102) bahwa

dipertimbangkan RRI sebagai lembaga

tanggung jawab penyiaran publik adalah

penyiaran

memproduksi program acara pendidikan

sebuah strategi di berbagai programnya

dan kebudayaan.

(Morissan, 2008, h. 101).

Lembaga

Penyiaran

hidup publik dan meningkatkan apresiasi
keanekaragaman

di

mendasar

publik

yang

sebelum

harus

menyusun

Publik

memiliki visi untuk meningkatkan kualitas

terhadap

faktor

tengah

masyarakat. Hal itu dilakukan dengan
harapan dapat menciptakan kehidupan
yang harmonis di tengah keberagaman

Strategi Public Relations
Secara umum, Oliver (2007, h. 3)
mendefinisikan strategi sebagai cara atau
proses yang digunakan organisasi atau
perusahaan

untuk

mencapai

misinya.

Strategi berkaitan dengan hal-hal seperti
kemenangan, kehidupan, atau daya juang.
5

yang

Oliver (2007, h. 3) menyatakan

berkaitan dengan mampu atau tidaknya

bahwa untuk dapat mewujudkan visi dan

organisasi

misi

Artinya

menyangkut

atau

hal-hal

perusahaan

dalam

suatu

organisasi,

dibutuhkanlah

menghadapi tekanan yang muncul dari

langkah-langkah optimal melalui sebuah

dalam maupun luar (Soemirat & Ardianto,

strategi.

2003, h. 91-92). Selain itu, strategi

pelaksana fungsi PR, seksi LPU perlu

didefinisikan sebagai perencanaan dan

menyiapkan strategi. Berbagai macam

manajemen

mewujudkan

strategi dapat dilakukan seorang pelaksana

suatu tujuan (Effendy, 2003, h. 300).

fungsi PR. Salah satunya seperti strategi

Berdasarkan beberapa pengertian strategi

PR menurut Smith (2002, h. 9-11).

tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi

Strategi Smith memiliki sembilan tahapan

adalah suatu proses atau cara yang

yang dikategorikan menjadi tiga fase

direncanakan

berikut:

untuk

dapat

dengan

baik

untuk

Oleh

karena

itu,

sebagai

1. Formative Research Phase

mewujudkan suatu tujuan.
Seorang praktisi PR perlu memiliki

Dalam fase ini dilakukan riset formatif

strategi dalam menjalankan fungsinya agar

atau riset strategis sebagai langkah awal

apa yang dilakukan dapat terlaksana dan

yang digunakan untuk mendapatkan

menjangkau sesuai sasaran. Strategi yang

informasi dan menganalisis situasi yang

dilakukan seorang PR pada dasarnya

sedang dihadapi oleh suatu organisasi.

mengacu pada visi misi organisasi atau

2. Strategy Phase

perusahaan yang diwakilinya. Hal itu

Selanjutnya adalah menyusun strategi.

karena tujuan PR adalah tujuan organisasi,

Fase ini digunakan untuk mengetahui

jadi segala sesuatu yang dilakukan PR

keseluruhan

harus sejalan dengan tujuan organisasi.

ditempuh, seperti

Seperti

dicapai

halnya

pada

penelitian yang

peneliti lakukan menunjukan bahwa RRI
Malang sebagai lembaga media berperan

rencana

dan

apa

yang

akan

yang ingin

bagaimana

cara

mencapainya.
3. Tactic Phase

sebagai media yang melestarikan budaya

Fase ini dilakukan untuk memilih taktik

bangsa. Maka mewujudkan peran RRI

komunikasi yang akan digunakan dan

sebagai

mengimplementasikan rencana strategis

pelestari

budaya

bangsa

merupakan bagian dari mewujudkan visi

yang sudah disusun.

dan misi lembaga.

6

peran RRI sebagai sebuah institusi media

4. Evaluative Research Phase
Fase terakhir ini dilakukan untuk

dalam melestarikan budaya bangsa.

mengukur tingkat keberhasilan terhadap
usaha-usaha yang telah dilakukan dan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan teknis analisis data

mengetahui efektivitas berbagai taktik
komunikasi

yang digunakan

untuk

kualitatif yang digunakan peneliti, yaitu

mencapai tujuan dan sasaran yang telah

teknik

ditentukan

mengkategorisasikan

model,

peneliti

data-data

empiris

interactive

tentang

yang telah terkumpul dari hasil penelitian

fase atau tahap-tahap strategi Public

di lapangan. Kategorisasi yang peneliti

Relations di atas, maka dapat disimpulkan

tetapkan

bahwa strategi PR merupakan segala

penelitian ini yaitu upaya-upaya strategis

pemikiran yang telah direncanakan oleh

RRI Malang dalam mewujudkan Perannya

pelaksana

sebagai

Berdasarkan

penjelasan

fungsi

PR

(yang

dalam

disesuaikan

pelestari

dengan

budaya

fokus

bangsa,

penelitian ini dilakukan oleh seksi LPU)

dikhususkan pada upaya yang dilakukan

untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu

seksi LPU sebagai bagian dari RRI.

melalui beberapa kegiatan PR. Strategi

Berikut

tersebut

seorang

kategori-kategori yang telah dipaparkan

pelaksana fungsi PR mencapai segala

sebelumnya dengan menggunakan literatur

tujuan sesuai dengan yang diharapkan atau

maupun

direncanakan.

menghasilkan hakikat dari fenomena yang

akan

membantu

peneliti

teori

mendiskusikan

yang

sesuai

hasil

untuk

dimaksud dalam penelitian ini. Berikut
METODE PENELITIAN
Metode

dalam

hasil penjelasan hasil diskusi tersebut.
penelitian

ini

menggunakan tipe penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif karena

Peran RRI sebagai Pelestari Budaya
Bangsa dalam Memenuhi Kebutuhan
Masyarakat

obyek dari penelitian ini adalah sebuah
fenomena

yang

dideskripsikan

pada
oleh

akan

Peran RRI sebagai pelestari budaya

melalui

bangsa dimaksudkan sebagai upaya yang

nantinya
peneliti

wawancara terhadap subjek penelitian.
Penelitian

ini

berusaha

untuk

dilakukan RRI dalam menyelenggarakan
seni dan budaya daerah seluruh Indonesia

menjelaskan dengan sedalam-dalamnya

yang

mengenai

yang

melestarikan, dan mengembangkan budaya

dilakukan RRI Malang dalam mewujudkan

bangsa. Hal itu juga juga diwujudkan

bagaimana

upaya

bertujuan

untuk

menggali,

7

dengan memberikan hiburan yang sehat

adalah masyarakat Malang, khususnya

yang dapat membetuk jati diri bangsa di

masyarakat suku Jawa. Beberapa alasan

tengah arus globalisasi saat ini.

yang melandasi Seksi LPU menetapkan

Peran RRI sebagai pelestari budaya

masyarakat Jawa sebagai publik sasaran

bangsa yang bertujuan untuk melestarikan

karena

budaya bangsa merupakan perwujudan

memiliki konteks lokal dan dibatasi oleh

dari visi lembaga. Menurut Smith (2002,

jangkauan siaran, hal inilah yang membuat

h. 69) tujuan merupakan pernyataan

RRI

tentang suatu isu dan gambaran bagaimana

mengangkat budaya lokal dimana mereka

mencapai

berada karena pada dasarnya siaran radio

harapan

yang

diinginkan.

RRI

sebagai

Malang

lembaga

sebagai

LPP

radio

wajib

dibahas

tersebut akan ditujukan untuk masyarakat

tersebut bermuara pada upaya perwujudan

yang ada di wilayah tersebut. Hal ini juga

visi lembaga karena visi adalah cita-cita

didukung oleh pernyataan Nevayesiana

atau harapan bagi suatu organisasi atau

(2013)

lembaga. Menurut Solihin (2012, h. 21)

menjelaskan bahwa mayoritas penduduk

visi menunjukan arah strategis suatu

Malang adalah suku Jawa dan terdapat

organisasi

juga sejumlah suku-suku minoritas seperti

Berbagai

tujuan

yang

atau

telah

perusahaan

untuk

mencapai berbagai hasil di masa depan
sehingga

akan

menuntun

melalui

penelitiannya

yang

Madura, Arab, dan Tionghoa.
Pada

pengarahan

dasarnya

setiap

upaya

sumber daya organisasi untuk mencapai

pelestarian budaya yang diselenggarakan

berbagai tujuan tersebut.

oleh RRI Malang diperuntukkan bagi

Berkaitan dengan hal tersebut,

seluruh

masyarakat

demi

kelestarian

dalam mewujudkan peran RRI sebagai

budaya tersebut. Hal itu dilakukan karena

pelestari budaya bangsa, RRI Malang

sebagai

tentunya memiliki publik sasaran sebagai

dilakukan oleh RRI Malang juga harus

sasaran dalam upayanya mewujudkan

mengutamakan

peran tersebut. Publik sasaran merupakan

publiknya mengingat kepentingan dan

publik yang menjadi sasaran agar suatu

kepuasan publik adalah hal utama bagi

lembaga

atau

mampu

kesuksesan suatu LPP (Siddiq, 2012).

mengatur

prioritas

menjalin

Maka kegiatan-kegiatan budaya yang akan

hubungan dengan publiknya (Smith, 2002,

dilakukan Seksi LPU juga ditujukan untuk

h. 39). Publik sasaran RRI Malang dalam

seluruh masyarakat, khususnya di wilayah

upayanya melestarikan budaya bangsa

Malang sesuai dengan jangkauan siaran

perusahaan
dalam

LPP,

setiap

kegiatan

masyarakat

yang

sebagai

8

yang dimiliki RRI Malang. Hanya saja

hasil penelitian yang peneliti peroleh

karena konteks siaran radio adalah lokal,

menunjukan bahwa berbagai budaya Jawa

maka persentase budaya yang diusung

disajikan RRI Malang dalam upayanya

akan lebih besar pada budaya lokal

melestarikan budaya bangsa baik secara on

mayoritas penduduk di wilayah RRI

air maupun off air. Budaya Jawa yang

tersebut berada, namun juga tidak menutup

dilestariakan pun beraneka ragam, baik

kemungkinan untuk menyertakan budaya

dari segi bahasa melalui bahasa pengantar

di luar daerah lokal. Proses menentukan

siaran saluran budaya RRI Malang yang

publik sasaran yang telah dilakukan Seksi

menggunakan bahasa Jawa Malangan,

LPU ini pada dasarnya penting dilakukan

juga melalui berbagai seni pertunjukan dan

karena ketidaktepatan dalam menentukan

tradisi seperi pertunjukan wayang kulit,

publik

ludruk,

sasaran

dapat

menciptakan

tari

kerugian, baik secara materi maupun

bantengan,

waktu, dan mengakibatkan tujuan yang

disajikan.

telah

direncanakan

tidak

topeng,

hingga

pertunjukan

lagu-lagu

daerah

Berdasarkan hal tersebut dapat

tercapai

disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan

(Pratama, 2013).

antara sasaran publik yang ditetapkan RRI
Kaitan antara Publik Sasaran dan Jenis
Budaya

dengan jenis budaya yang ditampilkan.
Hal itu menunjukan bahwa karena publik

Berdasarkan

hasil

pembahasan

yang telah disampaikan terkait peran RRI
dalam melestarikan budaya dan kaitannya
dengan publik sasaran, menjelaskan bahwa
tugas RRI dalam perannya melestarikan
budaya bangsa wajib melestarikan budaya
lokal sesuai dengan daerah dimana RRI
berada.

Hal

berpengaruh

inilah
terhadap

yang

kemudian

keputusan

sasaran RRI Malang dalam hal ini adalah
masyarakat suku Jawa maka budaya yang
berusaha dilestarikan dan disajikan oleh
RRI juga berasal dari ragam seni dan
budaya suku Jawa. Hal itu dilakukan agar
budaya-budaya yang ditampilkan sebagai
strategi RRI Malang sesuai dengan publik
sasaran yang ingin dituju.

RRI

Malang untuk melestarikan budaya Jawa.
Berbagai budaya yang disajikan

LPU dalam Peran RRI sebagai Pelestari
Budaya Bangsa

RRI Malang dalam mewujudkan perannya
sebagai pelestari budaya bangsa ditentukan
berdasarkan

publik

sasaran

yang

Berdasarkan hasil penelitian yang
telah

peneliti

dapatkan

menunjukan

keterkaitan antara upaya LPU dengan RRI

sebelumnya telah ditetapkan. Berdasarkan
9

sebagai pelestari budaya bangsa. Menurut

pengembangan

fungsinya layanan publik memiliki tugas

mewujudkan peran RRI sebagai pelestari

untuk tetap melestarikan budaya melalui

budaya bangsa, salah satunya dengan

berbagai kegiatan on air maupun off air.

menyajian acara budaya secara off air.

Kegiatan on air tersebut diselenggarakan

Namun, berbagai variasi budaya Jawa

selain melalui penyelenggaraan budaya

yang dapat dilestarikan di RRI Malang

dengan

rekaman-rekaman

tidak serta merta membuat seksi LPU

budaya, juga dilakukan LPU khususnya

dalam fungsi pengembangan usaha dapat

layanan publik melalui publikasi-publikasi

menggunakannya sebagai strategi dalam

kegiatan budaya. Hal ini juga terkait

upaya

dengan

Kecenderungan

memutar

upaya

layanan

publik

yang

usaha

dalam

melestarikan
atas

upaya

budaya.

profit

oriented

dilakukan secara off air dengan mencari

sebagai dasar perwujudan tugas dan

kerjasama-kerjasama

upaya

fungsinya pada dasarnya mempengaruhi

pelestarian budaya dapat berlangsung dan

bagaimana seksi LPU memilih acara

diwujudkan di RRI Malang.

budaya yang sesuai dengan tujuannya.

agar

juga

Ruwatan merupakan salah satu

dilakukan atas dasar keterbatasan dana

contoh budaya Jawa yang diselenggarakan

yang dimiliki LPU. Hal itu karena untuk

LPU sebagai event tahunan berbentuk

kegiatan budaya yang sifatnya inisiatif

kegiatan profit oriented. Melalui kegiatan

lembaga, maka seksi LPU harus mencari

ini, profit diperoleh LPU melalui hasil

dananya sendiri. Hal itulah yang kemudian

pendaftaran

membuat LPU khususnya layanan publik

mengikuti acara ruwatan tersebut. Selain

harus mencari kerjasama-kerjasama dalam

itu, LPU juga mengadakan diklat MC

hal seni budaya agar upaya melestarikan

bahasa

budaya

melestarikan budaya bangsa. Berbagai

Kerjasama-kerjasama

bisa

tersebut

berlangsung.

dapat

ini

Kerjasama

dilakukan

melalui

peserta

Jawa

kegiatan

yang

sebagai

yang

berniat

upayanya

dipilih

tersebut

kerjasama lintas sektoral, mitra kerja, dan

memperlihatkan keterkaitan upaya yang

stakeholder lainnya.

dilakukan LPU dengan jenis budaya yang

Fungsi yang kedua di dalam LPU
adalah

fungsi

pengembangan

usaha.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti
peroleh menunjukan bahwa usaha yang
dapat

dilakukan

LPU

terkait

fungsi

digunakan
mewujudkan

sebagai
peran

upaya

strategi

RRI

dalam

melestarikan budaya bangsa.
Selain

itu,

berdasarkan

fungsi

komunikasi publik juga lebih fokus pada
10

upaya branding atau pencitraan yang

LPU dalam upaya pelestarian budaya

dilakukan atas identitas korporat RRI

bangsa.

Malang. Fungsi komunikasi publik atau
pencitraan

merupakan

usaha

yang

Terdapat berbagai pertimbangan
yang perlu dilakukan atau diperhatikan

dilakukan untuk membangun citra RRI

sebelum

dengan tujuan akhir untuk memperoleh

sebagai taktik komunikasinya agar pesan

persepsi positif dihadapan segenap publik

yang ingin disampaikan dapat diterima

RRI. Dalam upaya mewujudkan peran RRI

secara efektif oleh publik sasaran. Menurut

dalam

Diana (2010) menjelaskan bahwa terdapat

melestarikan

budaya

ini,

LPU

memilih

media-media

komunikasi publik juga berperan melalui

beberapa

upaya

dipertimbangkan dalam memilih media,

kerjasama

dengan

melakukan

faktor

yang

harus

support penyiaran dalam hal publikasi

seperti

kegiatan atas kegiatan-kegiatan budaya

jangkauan media, biaya, dan tingkat

yang dilakukan oleh pihak lain. Hal ini

fleksibilitas media.

dilakukan

melalui

sasaran,

kesesuaian,

dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang

sistem barter, yaitu RRI akan membantu

peneliti dapatkan, menunjukan bahwa

dalam hal penyiaran seperi publikasi di

berbagai media publikasi kerap digunakan

udara, sedangkan RRI akan memperoleh

oleh seksi LPU. Namun hanya dua media

branding melalui pemasangan identitas

saja yang konsisten digunakan dan dirasa

korporat

efektif bagi

pada

kerjasama

target

acara

budaya

yang

diselenggarakan pihak eksternal.

LPU dalam mendukung

upayanya mewujudkan peran RRI sebagai
pelestari budaya bangsa. Media tersebut

Keterkaitan Media publikasi dan Publik
Sasaran

arema dan media RRI sendiri yaitu media

Pemanfaatan media publikasi yang
digunakan dalam kegiatan pelestarian
budaya erat kaitannya dengan publik
sasaran RRI Malang dalam upayanya
melestarikan

adalah media cetak, yaitu koran memo

budaya

bangsa.

Media

publikasi ini digunakan sebagai alat yang
digunakan LPU dalam menyampaikan
pesan kepada publik atas upaya-upaya
yang akan atau sedang dilakukan oleh

radio. Media-media tersebut merupakan
media lokal yang dipilih LPU karena hal
itu disesuaikan dengan publik sasaran
yang ingin dituju LPU dalam upayanya
melestarikan budaya bangsa.
Selain itu, penggunaan dua media
tersebut dirasa sudah efektif, khusunya
melalui media RRI sendiri karena menurut
hasil penelitian yang peneliti dapatkan,
11

dengan menggunakan dua media itu saja,

2. Dalam praktiknya, strategi pertama

LPU selalu mendapatkan partisipasi publik

digunakan

RRI

yang memenuhi bahkan dapat melebihi

mewujudkan

target.

pelestari

Malang

peran

budaya

dalam

RRI

adalah

sebagai
membuat

program-program, baik secara on air
KESIMPULAN

maupun off air terkait kegiatan budaya.

Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan yang peneliti lakukan, dapat
disimpulkan

bahwa

strategi

yang

dilakukan seksi LPU untuk mendukung
peran RRI Malang sebagai pelestari
budaya bangsa adalah:

kedua

menjalin

dilakukan

dengan

kerjasama-kerjasama,

baik

dengan lintas sektoral, mitra kerja,
ataupun pihak lainnya dalam upaya
melestarikan budaya bangsa. Hal itu
dilakukan melalui kerjasama penyiaran,

1. Penelitian ini menghasilkan proposisi
bahwa strategi RRI Malang dalam
upayanya

3. Strategi

mewujudkan

peran

RRI

baik melalui publikasi kegiatan maupun
dengan menyiarkan kegiatan tersebut
secara langsung.

sebagai pelestari budaya bangsa pada
dasarnya

dipengaruhi

oleh

dimana

kedudukan stasiun RRI tersebut berada.
Hal itu terjadi karena kedudukan atau

SARAN
Saran Akademis
Bagi

penelitian

selanjutnya

lokasi RRI tersebut akan menentukan

diharapkan dapat melakukan penelitian

berbagai

yang

dengan menganalisis persepsi publik, serta

selanjutnya akan saling mempengaruhi

melakukan pengukuran terhadap efek yang

dalam upaya mewujudkan pelestarian

dihasilkan

budaya ini, misalnya terkait dengan

dijalankan, khususnya pada strategi PR di

publik yang dituju, budaya lokal apa

institusi media seperti RRI Malang.

yang akan dilestarikan, sampai dengan

Saran Praktis

media publikasi apa yang sesuai dengan

1. RRI Malang khususnya Seksi LPU

aspek

lainnya

strategi

PR

perlu

berbagai aspek tersebut nantinya akan

manusianya

mempengaruhi

dasar

memaksimalkan

LPU

upayanya untuk menjalin kerjasama

bagaimana

menjadi

selanjutnya

seksi

menentukan upaya-upaya apa yang
sesuai dengan tugas dan fungsi LPU.

sumber

telah

tujuan yang ingin dicapai LPU. Melalui

dan

menambah

yang

untuk
segala

daya
dapat
bentuk

dengan berbagai pihak lintas sektoral.
2. Seksi

LPU

diharapkan

dapat

memberikan strategi-strategi baru agar
12

tidak terkesan monoton dan diharapkan
dapat

memberikan

perhatian

lebih

terhadap upayanya menarik generasi
muda agar selalu mencintai budayanya,
seperti halnya dengan menggunakan
strategi atau kegiatan-kegiatan yang
dapat menarik minat generasi muda.

DAFTAR PUSTAKA
Book
Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami
penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bungin, B. (2003). Analisis data penelitian
kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Direktorat Layanan dan Usaha LPP RRI.
(2008). Pedoman penyelenggaraan
layanan dan usaha LPP RRI tahun
2009. Jakarta: RRI.
Effendy, O. U. (2003). Ilmu, teori, dan
filsafat komunikasi. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Kriyantono, R. (2006). Teknik praktik riset
komunikasi. Jakarta: Kencana
Kriyantono, R. (2008). Public relations
writing: Teknik produksi media
public relations dan publisitas
korporat. Jakarta: Kencana.
Moleong, L. J. (2002). Metode penelitian
kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2012). Metodologi
penelitian kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Morissan. (2008). Manajemen media
penyiaran strategi mengelola radio
& televisi. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Morissan. (2008). Manajemen public
relations: Strategi menjadi humas
profesional. Jakarta: Prenada
Oliver, S. (2007). Strategi public relations.
Jakarta: Erlangga.

Oramahi, H. A. (2012). Jurnalistik radio:
kiat menulis berita radio. Jakarta:
Erlangga.
Raco, J. R. (2010). Metode penelitian
kualitatif:
karakteristik
dan
keunggulannya.
Jakarta:
PT.
Grasindo.
Rivers, W. L., Jensen, J. W., & Peterson,
T. (2004). Media massa &
masyarakat
modern.
Jakarta:
Prenada Media.
Rumanti, M. A. (2004). Dasar-dasar
public relations. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Ruslan, R. (2008). Kiat dan strategi
kampanye public relations. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Ruslan, R. (2010). Manajemen public
relations dan media komunikasi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sekaran, U. (2006). Metode penelitian
untuk bisnis (buku 2 edisi 4).
Jakarta: Salemba Empat.
Soemirat, S. & Ardianto, E. (2003).
Dasar-dasar
public
relations.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Mubah,
A.
S.
(2011).
Strategi
meningkatkan daya tahan budaya
lokal dalam menghadapi arus
globalisasi. 24(4), 302-308.
Pringle, P. K. & Starr, M. F. (2006).
Electronik media management Fifth Editions. Oxford: Elsevier.
Tersedia dari NetLibrary database.
Rahayu, N. T. (2013). Pelaksanaan Fungsi
Transmission of values oleh radio
siaran swasta (Studi kasus pada radio
suara slenk sukoharjo). Widyatama.
22(1), 13-22.
Sartini, N. W. (2009). Menggali nilai
kearifan lokal budaya jawa lewat
ungkapan (bebasan, saloka, dan
paribasa). Jurnal Ilmiah Bahasa dan
Sastra, V(1), 28-37.
Smith, R. D. (2002). Strategic Planning
for Public Relations (second
edition). London: Laurence Erlbaum
13

Associates Publisher. Diakses dari
http://ejournal.uajy.ac.id/1921/2/1KOM029
84.pdf.
Tanudjaja, B. B. (2006). Mengemas
kesenian tradisional melalui stasiun
televisi swasta di Indonesia. Jurnal
Nirmana, 8(1), 1-7.
Wasesa, S. A. (2010). Strategi public
relations. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka.
Skripsi
Arifianti, Z. A. (2005). Eksistensi radio
budaya jawa fm blitar sebagai alat
komunikasi pelestarian budaya jawa
dalam memperkaya kebudayaan
nasional
di
wlingi.
(Skripsi,
Universitas Negeri Malang, 2005).
Diakses
dari
http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/art
icle/view/38607
Christiyanti, E. & Muktiyo, W. (n.d.). RRI
dan media pelestari budaya (Studi
deskriptif kualitatif strategi humas
radio republik indonesia surakarta
dalam
membangun
citra
rri
surakarta sebagai media pelsestari
budaya jawa di surakarta). (Skripsi,
Universitas Sebelas Maret Surakarta,
n.d.).
Diakses
dari
http://jurnalkommas.com/docs/RRI
%20DAN%20MEDIA%20PELEST
ARIAN%20BUDAYA%20JURNA
L.pdf
Kesumaningdyah, A. (2010). Penerapan
organisasi
pembelajar
pada
lembaga penyiaran publik radio
republik indonesia. (Skripsi. Institut
Pertanian Bogor, 2010). Diakses
pada 10 Agustus 2015, dari
http://repository.ipb.ac.id/handle/123
456789/60193
Meilisa, A. P. (2011). Strategi public
relations dalam membangun brand
image TV One sebagai televisi berita.
(Skripsi, Universitas Diponegoro,
2011). Diakses dari

Tulasi, D. (2012). Terpaan media massa
dan turbulensi budaya lokal.
(Skripsi.
Universitas
Bina
Nusantara, 2012). Diakses dari
http://eprints.binus.ac.id/25663/1/1
4_MC_Dominikus.pdf
Widyastuti, B. (2009). Motif sosial
yayasan
kanthil
dalam
melestarikan
budaya
lokal
kotagede. (Skipsi, Universitas
Islam Negeri Sunan Kali Jaga
Yogyakarta, 2009). Diakses dari
http://digilib.uinsuka.ac.id/3159/1/BAB%20I%2C
%20V%2C%20DAFTAR%20PUS
TAKA.pdf
Widyastuti, E. (2014). Peran televisi lokal
KSTV dalam melestarikan budaya
lokal di kediri. (Skipsi, Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, 2014). Diakses dari
http://digilib.uinsby.ac.id/268/
Internet dan Sumber Lainnya :
Jhodi. (2010). TVRI musti dibenahi sebelum
gabung dengan RRI. Diakses pada
1
Juni
2014,
dari
http://tekno.kompas.com/read/2010
/02/20/07163165
/tvri.musti.dibenahi.sebelum.gabun
g.dengan.rri
Kesumaningdyah, A. (2010). Penerapan
organisasi
pembelajar
pada
lembaga penyiaran publik radio
republik indonesia. Diakses pada
10
Agustus
2015,
dari
http://repository.ipb.ac.id/handle/1
23456789/60193
Muhyidin, A. (2009). Pemertahanan nilainilai
budaya
lokal
dalam
pemelajaran sastra di sekolah.
Diakses
dari
http://badanbahasa.kemdikbud.go.i
d/lamanbahasa/artikel/306
Nevayesiana, V. B. (2013). Pertumbuhan
populasi, etnik, kelompok terdidik,
dan pola rumah tangga di kota
Malang. Diakses pada 10 Februari
2014,
dari
14

blog.ub.ac.id/vincentiabnevayesian
a/files/2013/03/PertumbuhanPopulasi.pdf
Ni’am, M. (2014). Peran TV lokal dalam
ketahanan budaya di Jawa Tengah.
Diakses
dari
https://www.academia.edu/790634
6/Peran_TV_Lokal_dalam_Ketaha
nan_Budaya_di_Jawa_Tengah

Undang-Undang No. 33. (2009). Diakses
pada 24 Desember 2014, dari
http://www.lsf.go.id/film.php?mod
ule=peraturan&sub=detail&id=

Nielsen. (2014). Nielsen: Konsumsi media
lebih tinggi di luar Jawa. Diakses
pada 10 Agustus 2015, Diakses dari
http://www.nielsen.com/id/en/pressroom/2014/nielsen-konsumsi-medialebih-tinggi-di-luar-jawa.html
PP No. 11 Tahun 2005 tentang
penyelenggaraan
penyiaran
lembaga penyiaran Publik. Diakses
pada 17 Juni 2014, dari http://epenyiaran.kominfo.go.id/TempVie
w/PP_No_11_th_2005.pdf
PP No. 12 Tahun 2005. (2005). Diakses
pada 25 Maret 2014, dari
http://www.presidenri.go.id/Doku
menUU.php/97.pdf
Rencana Induk LPP RRI. (2011). Diakses
pada 24 Desember 2014, dari
http://pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/
1404706073RRI%20Bantu%20Les
tarikan%20Budaya%20Bangsa.pdf
Suryandaru, Y. S. (2013). Hand out
lembaga penyiaran publik. Diakses
pada
17 Juni 2014, dari
http://yayan-sfisip.web.unair.ac.id/artikel_detail70832-mediaHand%20Out%20HMM%20Media
%20Penyiaran%20Publik.html
Tim Budaya Lokal. (2010). Diakses pada 3
Agustus
2015,
dari
http://budayalokal.communication.
uii.ac.id/profil-lembaga/
Undang-Undang No. 32. (2002). Diakses
pada 25 Maret 2014, dari
http://www.kpi.go.id/download/reg
ulasi/UU%20No.%2032%20Tahun
%202002%20tentang%20%20Peny
iaran.pdf
15