LAPORAN BIOKIMIA PENGARUH SUHU DAN PH TE

KARBOHIDRAT
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gram-nya
menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih
besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang
berkembang seperti Indonesia. Di negara sedang berkembang
karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada
daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara
maju

karbohidrat

dikonsumsi

hanya

sekitar


40-60%.

Hal

ini

disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat
lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya
lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum,
jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar
luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel
terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom
karbon(C), hidrogen(H), dan aksigen(O). Secara biologis, karbohidrat
memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan,
manusia dan tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai
pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya
dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di
bentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis di

dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun
(klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa
matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap
harinya. Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang
Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
khusus,

kekurangan

karbohidrat

yang

sangat


parah

akan

menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg
berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara
keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu
dalam utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi.
Makalah yang berisi tentang karbohidrat ini disusun untuk
memenuhi tugas Dasar Gizi , serta disusun untuk mengembangkan
materi mengenai karbohidrat yang dapat mendorong berkembangnya
kompetensi pembaca tentang karbohidrat. Pembaca juga dapat
menggunakan makalah ini sebagai rujukan pelajaran mengenai
karbohidrat.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mempelajari metode
penelitian uji kandungan karbohidrat, pengertian karbohidrat, manfaat
karbohidrat, mempelajari klasifikasi karbohidrat, dan metode uji
amilum menggunakan iodida.

1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui adanya
kandungan karbohidrat dalam suatu sampel dan untuk mengetahui
adanya amilum dalam suatu sampel.

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi
makanan berasal dari karbohidrat. Menurut Neraca Bahan Makanan
1990 yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik, di Indonesia energi
berasal dari karbohidrat merupakan 72% jumlah energi rata-rata
sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Di negara-negara maju
seperti AmerikaSerikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu
rata-rata 50%. Nilai energi karbohidrat adalah 4 kkal per gram.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua
golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat
sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks mempunyai
lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul.
Karbohidrat sederhana terdiri atas :
1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan
molekul air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5];
2. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida di mana untuk
tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H2O)11];
3. Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida
4. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh
galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Gliseraldehid

adalah

aldosa

yang


paling

sederhana,

dan

dihidroksiasetan adalah ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa
atau ketosa lainnya dapat diturunkan dari gliseraldehida atau
dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom karbon, masingmasing membawa gugus hidroksil.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena
terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan
oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai
Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu

gizi,

yaitu

glukosa,

fruktosa,

dan

galaktosa.

Ketiga

macam

monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama,
yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom
hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam

susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat
kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida. Ada
empat jenis disakarida yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa,
dan trehalosa. Trehalosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi. Kedua
monosakarida yang saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui
satu atom oksigen. Ikatan glikosidik ini biasanya terjadi antara atom C
nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan
melepaskan

satu

molekul.

Hanya

karbohidrat

yang


unit

monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa dapat dicernakan.
Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida
melalui hidrolisis. Glukosa terdapat pada empat jenis disakarida;
monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa.
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara
sintetis. Ada empat jenis gula alkohol, yaitu sorbitol, manitol, dulsitol,
dan inositol. Sorbitol terdapat di dalam beberapa jenis buah dan
secara komersial dibuat dari glukosa. Sorbitol banyak digunakan
dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, seperti
minuman ringan, selai dan kue-kue. Manitol dan dulsitol adalah
alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Secara
komersial, manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis
alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan. Sedangkan
inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol
terdapat dalam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam

Syalfa Khairunnisa
15020150249


Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
serealia. Bentuk esternya dengan asam fitat menghambat absorpsi
kalsium dan zat besi dalam usus halus.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang
terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga jenis
oligosakarida ini terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacangkacangan.seperti halnya polisakarida nonpati, oligosakarida ini di
dalam usus besar mengalami fermentasi.
Untuk karbohidrat kompleks terdiri atas:
1. Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida.
2. Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.
Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat
antara satu dengan yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total
dari polisakarida menghasilkan monosakarida.
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit
gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau
bercaban. Gula sederhana ini terutama adalah glukosa. Jenis
polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,

glikogen, dan polisakarida nonpati.
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan
dan merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh
dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbiumbian. Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati
berbeda satu sama lain bergantung jenis tanaman asalnya. Rantai
glukosa terikat satu sama lain melalui ikatan alfa yang dapat dipecah
dalam proses pencernaan.
Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau
dibentuk melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber
utama karbohidrat dalam makanan. Cairan glukosa dalam hal ini
merupakan campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Dekstrin
maltosa, suatu produk hasil hidrolisis parsial pati, digunakan sebagai

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
makanan bayi karena tidak mudah mengalami fermentasi dan mudah
dicernakan.
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk
simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang
terutama terdapat di dalam hati dan otot. Glikogen terdiri atas unit-unit
glukosa dalam bentuk rantai lebih bercabang. Struktur yang lebih
bercabang ini membuat glikogen lebih mudah dipecah. Glikogen
dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam
otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan
sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan
glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk
glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan
lemak. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang penting
dalam bahan makanan, karena hanya terdapat di dalam makanan
berasal dari hewani dalam jumlah terbatas.
Mengenai

penjelasan

tentang

serat,

akhir-akhir

ini

banyak

mendapat perhatian karena peranannya dalam mencegah berbagai
penyakit. Definisi terakhir yang diberikan untuk serat makanan adalah
polisakarida nonpati yang menyatakan polisakarida dinding sel. Ada
dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut
dalam air. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin,
gum, mukilase, glukan dan algal.
Selulosa, hemiselulosa, dan lignin merupakan kerangka struktural
semua tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan bagian utama dinding
sel tumbuh-tumbuhan yang terdiri atas polimer linier panjang hingga
10.000 unit glukosa terikat dalam bentuk ikatan beta. Polimer
karbohidrat dalam bentuk ikatan beta tidak dapat dicernakan oleh
enzim pencernaan manusia.
Pektin, gum, dan mukilase terdapat di sekeliling dan di dalam sel
tumbuh-tumbuhan. Ikatan-ikatan ini larut atau mengembang di dalam

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
air sehingga membentuk gel. Oleh karena itu, di dalam industri
pangan digunakan sebagai bahan pengental, emulsifer,dan stabilizer.
Adapun fungsi dari karbohidrat diantaranya:
1.

Sumber energi : fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan
energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi
penduduk di seluruh dunia, karena banyak didapat alam dan harganya
relatif murah. Karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah
sebagai glukosa untuk keperluan energi segera;sebagian disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah
menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringan lemak.

2.

Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa
manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Sejak lahir
manusia menyukai rasa manis. Alat kecapan pada ujung lidah
merasakan rasa manis tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis
yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.

3.

Penghemat protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi,
maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi,
dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama
akan digunakan sebagai zat pembangun.

4.

Pengatur metabolisme lemak : karbohidrat mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahanbahan keton berupa asam asetoasetat,aseton, dan asam betahidroksi-butirat.

5.

Membantu

pengeluaran

feses

:

karbohidrat

membantu

pengeluaran feses dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk
pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik
usus,sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak
air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan
yang akan dikeluarkan.

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal
dari lemak dapat diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak
dan sistem saraf pusat. Oleh sebab itu, tidak ada ketentuan tentang
kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia. Untuk memelihara
kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65% konsumsi energi
total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10%
berasal dari gula sederhana (Almatsier, 2010).
Monosakrida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat
diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau
heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai aldosa
atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimilki
senyawa tersebut.
Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh
monosakarida. Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim
dalam tubuh manusia (Murray dkk, 2009).
Pada

umumnya,

karbohidrat

berupa

serbuk

putih

yang

mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah
larut dalam air. Kecuali polisakarida bersifat tidak larut dalam air.
Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi dan bila
dipanaskan akan terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila
didinginkan akan membentuk koloid yang kental semacam gel.
Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum
pada tumbuhan. Pada proses hidrolisis, glikogen menghasilkan pula
glukosa karena baik amilum maupun glikogen, tersusun dari sejumlah
satuan glukosa. Glikogen dalam air akan membentuk koloid dan
memberikan warna merah dangan larutan iodium. Pembentukan
glikogen dari glukosa dalam sel tubuh diatur oleh hormon insulin dan
prosesnya

disebut

glycogenesis.

Sebaliknya,

proses

glikogen menjadi glukosa disebut glycogenolisis.

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

hidrolisis

KARBOHIDRAT
Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang
kerjanya spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan
oligosakarida dan dapat digunakan untuk menentukan struktur
molekul polisakarida (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM, 1979)
a. Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

b. Nama lain

: Air suling

c. Rumus molekul : H2O
d. Rumus struktur

:H–O–H

e. Berat Molekul

: 28,02

f. Pemerian

: Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa

g. Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

h. Kegunaan

: Pelarut, pendispersi

2. Asam klorida (Dirjen POM, 1979)
a. Nama resmi

: ACIDUM HYDROCHLORIDUM

b. Nama lain

: Asam klorida

c. RM / BM

: HCl / 36,46

d. Pemerian

: Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang, jika diencerkan dengan 2

bagian
bagian air, asap dan bau yang hilang
e. Kelarutan

: Larut dalam dua bagian air

f. Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

g. Kegunaan

: Sebagai pereaksi.

3. Iodium (Dirjen POM, 1979)
a.Nama resmi

: IODIUM

b.Nama lain

: Iodium

c. RM / BM

: I2 / 126,91

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
d.Pemerian

: Keping atau hablur, berat mengkilat seperti
logam, hitam kelabu, bau khas.

e.Kelarutan

: Larut dalam 3500 bagian air, dalam 13 bagian
etanol 95% P dalam lebih kurang 80 bagian
gliserol P dan dalam 4 bagian karbondisulfida
P. Pelarut dalam klorofrom P dan
dalam karbontetraklorida P.

f. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
4. NaOH (Dirjen POM, 1979)
a. Nama Resmi

: Nama Resmi

b. Nama lain

: Natrium hidroksida

c. Rumus Molekul : NaOH
d. Rumus struktur : Na – OH
e. Berat Molekul : 40,00
f. Pemerian

: Bentuk batang, butiran, massa hablur, kering,
keras,

rapuh

dan

menunjukkan

susunan

hablur, putih, mudah meleleh, basah. Sangat
alkalif dan korosif.
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2016)
A. Isolasi Kanji (Starch) dari Ubi Jalar
150 gram umbi dikupas dan dicuci dipotong-potong kemudian
dihomogenasikan dengan 100 ml air dalam blender selama ± 1
menit. Campuran disaring melalui secarik kain putih, cairan yang
keruh ditampung dalam gelas piala 500 ml, sedang residu dibuang.
Ke dalam cairan, ditambahkan 100 ml air, kocok, campuran
dibiarkan

mengendap.Cairandiatasnya

dideknatasi.

Starch

disuspensi lagi dengan 100 ml air. Pekerjaan dekantasi ini diulangi
lagi dengan 50 ml etanol 95% kemudian dekantasi lagi. Saring
melalui

corong

buchner.

Starch

dikeringkan

dengan

cara

penyebaran (spread) pada suhu kamar,setelah kering ditimbang.

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
B. Uji Iodida Untuk Starch
Tabung
Pereaksi
Amilum
Air
HCl 6 M
NaOH 6 M
Iod 0,01 M

I
3 ml
2 tetes
1 tetes

II
3 ml
2 tetes
1 tetes

BAB 3 METODE KERJA

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

III
3 ml
2 tetes
1 tetes

KARBOHIDRAT
3.1 Alat Praktikum
1. Aluminium foil
2. Batang pengaduk
3. Blender
4. Botol semprot
5. Capor
6. Corong
7. Erlenmeyer
8. Gelas ukur 100 ml
9. Kain untuk menyaring (kain putih tipis)
10. Penyaring Buchner
11. Gelas piala 500 ml, dan
12. Pisau.
3.2 Bahan Praktikum
1. Ubi jalar putih sebanyak 150 gram
2. Etanol 95% 100 ml.
3.3 Metode Kerja
A. Isolasi Kanji (Starch) dari ubi jalar
1. Pertama siapkan alat dan bahan
2. Dikupas sampel yaitu ubi jalar,
3. Dipotong- potong dan dicuci, kemudian
4. Ditimbang sebanyak 150 gr, lalu
5. Dihomogenasikan dengan 100 ml air dalam blender selama ± 2
menit, kemudian campuran
6. Disaring menggunakan kain putih yang tipis, setelah itu cairan
masil saringan
7. Dimasukkan kedalam gelas piala 500 ml, sedangkan ampasnya
dibuang

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
8. Ditambahkan 100 ml air kedalam cairan
9. Diaduk dan biarkan sampai mengendap. Kemudian cairan
diatasnya didekantasi.
10. Starch disuspensi lagi dengan 100 ml air, kemudian didekantasi
lagi dengan 50 ml etanol 95% dan dekantasi lagi, kemudian
11. Disaring menggunakan corong buchner, lalu dikeringkan,
setelah itu ditimbang.
B. Uji Iodida untuk Starch
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dicampurkan amilum dengan larutan lugol 1% dan KI 2%.
3. Ditambahkan 3 tetes naOH 6 M
4. Ditambahkan lagi HCl 6 M
5. Diamati perubahan warna setiap penambahan pereaksi.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
4.1 Hasil
A. Isolasi Kanji
Sampel
1.Kentang
2.Singkong
3.Jagung
4.Ubi Jalar

Berat awal
300 gr
300gr
300 gr
150 gr

Berat akhir
7,9083 gr
37,6215 gr
11,3135 gr
9,752 gr

%
2,636 %
12,54%
3,771%
974,7%

Perhitungan:
9,752 gr −0,626 gr
(b−a)
x 100 %
=
x
100
%
150 gr
c
= 9,747 gr x 100%
= 974,7 %
B. Uji Iodida
+ KI 2%

Bening

+ Iod 1 %

Ungu

+ NaOH 6 M

Putih endapan ungu

+ HCl 6 M

Ungu

4.2 Pembahasan
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh
manusia, oleh sebab itu karbohidrat sangat penting. Dimana
karbohidrat mengandung atom C (Carbon), O (Oksigen) dan H
(Hidrogen).
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu
molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya
glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Dua molekul monosakarida disebut

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
disakarida

contohnya

maltosa,

sukrosa

dan

laktosa.

Banyak

karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabangcabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa.
Dalam percobaan ini dilakukan 2 macam uji, yaitu uji iodida dan
isolasi kanji dimana bahan yang diperlukan yaitu sampel (ubi jalar
putih) dan etanol 95%. Sedangkan alat yang dibutuhkan yaitu
aluminium foil untuk wadah penyimpanan sampel pada saat
ditimbang, batang pengaduk untuk mengaduk sampel, blender untuk
menghomogenasikan sampel, botol semprot, capor, corong untuk
memudahkan kita memindahkan sampel ke medium lain agar tidak
tertumpah, erlenmeyer, gelas ukur 100 ml, kain untuk menyaring (kain
putih tipis), penyaring Buchner, gelas piala 500 ml, dan pisau.
Adapun cara kerja untuk isolasi kanji yaitu, pertama siapkan alat
dan bahan. Dikupas sampel yaitu ubi jalar, dipotong- potong dan
dicuci. Kemudian ditimbang sebanyak 150 gr, lalu dihomogenasikan
dengan 100 ml air dalam blender selama ± 2 menit. Kemudian
campuran disaring menggunakan kain putih yang tipis, setelah itu
cairan hasil saringan dimasukkan kedalam gelas piala 500 ml,
sedangkan ampasnya dibuang. Ditambahkan 100 ml air kedalam
cairan, diaduk dan biarkan sampai mengendap ± 30 menit. Kemudian
cairan diatasnya didekantasi. Starch disuspensi lagi dengan 100 ml
air, kemudian didekantasi lagi ± 30 menit dengan 50 ml etanol 95%
dan dekantasi lagi. Adapun tujuan penambahan etanol disini agar
dapat melepaskan ion-ion polar dari ubi jalar tersebut. kemudian
disaring menggunakan corong buchner, lalu dikeringkan, setelah itu
ditimbang untuk mengetahui kadarnya, dimana persen kadar yang
didapatkan yaitu 974,7%, dimana diperoleh dari berat awal sampel
dibagi berat akhirnya kemudian dikali 100%.

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
Setelah itu dilakukan uji amilum menggunakan larutan iod.
Adapun pengerjaannya yaitu, ambil sebuah tabung reaksi masukkan
amilum dan tambahkan larutan lugol 1% kemudian KI 2 %, kemudian
terjadi perubahan warna menjadi ungu. Tambahkan lagi NaOH 6 M
sebanyak 3 tetes, lalu terjadi lagi perubahan warna menjadi putih dan
memiliki endapan ungu, ditambahkan lagi HCl 6 M sebanyak 3 tetes,
maka larutan berubah warna kembali menjadi ungu.
Sehingga

sampel

dapat

dinyatakan

mengandung

positif

mengandung amilum. Adapun tujuan penambahan pereaksi untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah, sampel ubi jalar
dinyatakan positif mengandung amilum dengan persen kadar 974,7%.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini agar alat dan bahan dalam
leboratorium dan dilengkapi juga buat praktikan agar lebih hati-hati
dan teliti dan penggunaan fasilitas laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt

KARBOHIDRAT
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Anonim. 2016. Penuntun dan Laporan Praktikum Biokimia Umum.
Makassar : Universitas Muslim Indonesia
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Sirajuddin, S dan Najamuddin, U. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia.
Makassar : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin

Syalfa Khairunnisa
15020150249

Rais Razak, S.Farm., M.Farm., Apt