LEMBAR KERJA SISWA PENGARUH SUHU PADA PE

LEMBAR KERJA SISWA
LKS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan IPA di SD,
Dosen pengampu: Drs. Nana Djumhana, M.Pd.

Oleh:
Intan Silpia (1403714)

DEPARTEMEN PEDAGOGIK PROGRAM STUDI PGSD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
A. Judul
Pengaruh Suhu pada Perubahan Benda
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakan keadaan gula apabila di masukkan ke dalam gelas yang
berisi air panas dan air dingin (air es)?
2. Apakah perbedaan yang terjadi antara gula yang dimasukkan ke dalam
gelas yang berisi air panas dengan gelas yang berisi air dingin (air es)?

3. Proses perubahan wujud apakah yang terjadi pada gula?
4. Sifat perubahan apakah yang terjadi pada gula?
C. Tujuan
Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mengetahui pengaruh suhu
pada air yang dapat melarutkan gula dengan lebih cepat.
D. Hipotesis
1. Gula akan larut apabila dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air panas
dan air dingin (air es).
2. Gula yang dimasukkan ke dalam air panas akan lebih cepat larut
dibandingkan gula yang dimasukkan ke dalam air dingin (air es).
3. Proses perubahan yang terjadi pada gula yaitu mencair.
4. Sifat perubahan yang terjadi pada gula yaitu perubahan sementara.
E. Landasan Teori
A. Perubahan Wujud Benda
Benda dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud suatu
benda disebabkan oleh keadaan lingkungan yang berubah. Misalnya suhu
lingkungan menjadi panas atau menjadi dingin. Perubahan wujud benda
terbagi lima macam, yaitu membeku, mencair, menguap, mengembun, dan
menyublim.
1. Membeku


Membeku adalah perubahan wujud benda cair menjadi benda
padat. Perubahan ini terjadi karena suhu dilingkungan menjadi dingin.
Benda cair akan membeku jika suhunya di bawah 0ºC.
Contoh lainnya adalah minyak goreng. Minyak goreng berbentuk
cair. Jika didiamkan di lemari es, minyak goreng akan berubah
menjadi padat. Minyak goreng mengalami perubahan wujud menjadi
padat jika didinginkan.
2. Mencair
Mencair adalah perubahan wujud benda padat menjadi benda cair
akibat suhu yang panas.
Misalnya, jika air dipanaskan di dalam panci hingga mendidih, lalu
sebatang cokelat dimasukkan ke dalam mangkuk logam, kemudian
mangkuk logam tersebut diletakkan di atas air yang mendidih tadi
selama 5 menit, maka cokelat batang tersebutakan berubah menjadi
cair. Batang cokelat sebelum dipanaskan termasuk benda padat.
Namun, setelah dipanaskan cokelat batang berubah menjadi benda
cair.
3. Menguap
Menguap adalah peristiwa berubahnya benda cair menjadi benda

gas. Misalnya ketika memasak air. Ketika sudah mendidih, air
menghasilkan

gelembung-gelembung

udara.

Gelembung

udara

terbentuk karena sebagian air berubah menjadi gas. Selain gelembung
udara, air yang mendidih pun menghasilkan asap. Asap termasuk
benda gas juga. Disamping itu, penguapan juga membuat volume air
menjadi berkurang.
4. Mengembun
Mengembun adalah perubahan wujud benda gas menjadi benda
cair. Hal ini terjadi jika udara berada pada suhu yang dingin. Hal ini
dapat dibuktikan ketika memegang genting rumah di pagi hari.
Udara di pagi hari terasa sejuk dan segar. Udara tersebut akan

berubah menjadi titik-titik air bila didinginkan. Hal tersebut dapat

dilihat dari tetesan air yang menempel di dedaunan. Hal ini terjadi
karena adanya perubahan wujud benda dari gas menjadi cair.
5. Menyublim
Kapur barus adalah benda padat yang biasa digunakan sebagai
pengharum lemari atau pengharum kamar mandi.
Kapur barus merupakan benda padat. Jika dibiarkan di udara
terbuka, kapur barus akan menguap. Akibatnya semakin lama ukuran
kapur barus semakin mengecil, tetapi wanginya menyebar di seluruh
ruangan. Hal itu berarti terjadi perubahan wujud benda padat menjadi
gas. Perubahan wujud benda dari padat menjadi gas dinamakan
menublim (Aprilia, 2009. hlm: 105-108).
B. Sifat Perubahan Benda
1. Perubahan Tetap
Perubahan benda dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Perubahan yang terjadi pada suatu benda dapat terjadi secara tetap dan
sementara. Perubahan dapat dikatakan tetap apabila perubahan tersebut
tidak dapat kembali lagi ke bentuk semula. Contoh perubahan tetap dapat
kamu pelajari di bawah ini (Sulistyowati & Sukarno, 2009. hlm: 68-70).

a. Korek api terbakar
Sebatang korek api yang dibiarkan terbakar hingga habis akan
mengalami perubahan. Batang korek yang dibiarkan terbakar akan menjadi
abu. Abu berwarna hitam dan mudah rapuh. Batang korek yang telah
menjadi abu tidak dapat kembali ke bentuk semula.
b. Perkaratan Besi
Besi merupakan bahan dasar bangunan dan pembuatan mesinmesin. Besi merupakan jenis logam. Besi dapat mengalami korosi atau
perkaratan. Perkaratan pada besi merupakan suatu bentuk perubahan. Besi
yang semula mengkilap akan berubah menjadi kusam kecoklatan akibat
berkarat atau korosi. Besi yang telah berkarat tidak dapat kembali lagi
mengkilap seperti semula.

c. Memasak Bubur
Bubur dibuat dari beras yang direbus dengan santan, kemudian
diaduk terus-menerus. Pengadukan secara terus-menerus menjadikan nasi
halus dan lembek. Nasi yang telah dimasak menjadi bubur tidak dapat
kembali lagi menjadi nasi.
d. Memasak Sayur
Setiap hari kamu tentu menikmati sayur untuk pelengkap makan
nasi. Sayur dibuat dari berbagai sayuran yang disukai dan sesuai selera.

Sayuran yang telah dimasak akan mengalami perubahan. Sayuran akan
menjadi lebih lunak. Sayuran yang telah dimasak tidak dapat kembali ke
bentuk semula
2. Perubahan Sementara
Perubahan wujud benda sementara merupakan perubahan wujud
yang dapat kembali lagi ke bentuk semula. Perubahan sementara terjadi
pada air. Air dapat berubah menjadi es. Es dapat kembali menjadi air
apabila dibiarkan di udara terbuka. Air juga dapat menjadi gas karena
pemanasan. Air yang berubah menjadi gas disebut uap air. Uap air dapat
kembali lagi menjadi titik-titik air.
a. Air mendidih
Kamu tentu pernah mengamati air mendidih. Air yang direbus akan
mendidih pada suhu 100°C. Perubahan yang dapat kamu amati adalah air
yang semula tenang akan bergejolak. Jika air yang mendidih dibiarkan
maka air akan habis. Air yang dibiarkan mendidih terus menerus akan
menjadi uap yang keluar dari panci. Uap air yang dibiarkan di udara
terbuka akan menjadi titik-titik air.
b. Es Membeku
Sekantong plastik air yang dimasukkan dalam frezer akan mengalami
perubahan bentuk. Perubahan bentuk tersebut adalah dari cair menjadi

padat karena membeku. Padatan es yang dibiarkan di udara terbuka akan

mencair kembali menjadi air. Air merupakan zat pelarut yang dapat
melarutkan berbagai zat.
c. Sirup larut dalam air
Sesendok sirup dapat larut dalam segelas air. Proses melarutnya sirup
akan lebih cepat apabila diaduk. Sirup mudah larut dalam air karena air
merupakan pelarut berbagai zat. Gula dan garam merupakan benda padat
yang mudah larut dalam air. Gula dan garam yang larut dalam air dapat
kembali lagi ke bentuk semula.
Caranya adalah dengan proses penguapan. Penguapan tersebut
dilakukan secara terus menerus. Proses penguapan juga dilakukan pada
proses pembuatan garam. Garam dibuat dengan menguapkan air laut.
Perubahan wujud air dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut:

Benda-benda dapat mengalami perubahan karena faktor tertentu.
Perubahan benda secara tetap dan sementara dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan benda, meliputi:
1) Pemanasan
2) Pendinginan

3) Pembakaran
4) pencampuran dengan air
5) perkaratan
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Benda
1. Suhu Mengakibatkan Perubahan Benda

Jika kamu pergi ke pasar, kamu akan menjumpai sayuran dan
buah-buahan yng segar. Namun, adapula sayuran yang dan buahbuahan yang rusak dan membusuk. Mengapa demikian?
Sayur dan buah yang mebusuk dapat disebabkan oleh pengaruh
suhu. Jika suhu terlalu tinggi, sayuran akan menjadi layu dan buahbuahan akan membusuk.
Adapun sayuran dan buah-buahan yang disimpan dalam lemari es
akan memiliki ketahanan dan kesegaran dalam waktu lebih lama.
2. Pengaruh Waktu pada Perubahan Benda
Coba amati minuman atau makanan dalam kemasan. Pada
kemasannya akan tercantum waktu kadaluwarsa. Mengapa demikian?
Hal ini menunjukkan bahwa waktu mempengaruhi perubahan benda.
Umumnya makanan dan minuman dalam kemasan memiliki
ketahanan yang lebih lama. Makanan dan minuman dalam kemasan
akan terlindungi dari pengaruh makhluk hidup dan zat-zat yang dapat
mengubahnya (Arifin, 2009. hlm: 57-58).

D. Benda dapat Melarutkan Benda Lain
Benda padat yang diaduk dalam segelas air ada yang larut dan ada
yang tidak. Benda padat yang dapat larut dalam air antara lain gula pasir.
Gula pasir larut dalam air membentuk larutan gula. Larutan adalah
campuran dua atau lebih benda yang serbasama. Serbasama berarti dalam
seluruh larutan merupakan bagian yang sama. Misalnya, saat gula benarbenar larut dalam air, kita dapat mencicipi rasa manis di semua bagian
larutan gula. Jika didiamkan, larutan tidak menghasilkan endapan.
Gula pasir dalam larutan gula disebut benda terlarut, yaitu benda
yang dilarutkan benda lain. Air dalam larutan gula itu disebut pelarut,
yaitu benda yang melarutkan benda lain.
Pasir yang diaduk dalam air tidak akan larut. Pasir akan
mengendap di dasar air. Ini berarti, pasir tidak larut dalam air. Ini juga
berarti. Air tidak dapat melarutkan pasir (Haryanto, 2012: hlm. 133).

Beberapa benda padat dapat dilarutkan dalam benda cair.
F. Alat dan Bahan
Alat
1. Dua buah gelas bening
2. Sendok


Bahan
1. Air panas atau air mendidih secukupnya
2. Air dingin atau air es secukupnya
3. Gula pasir secukupnya

G. Petunjuk Kerja
1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan.
2. Isi gelas A dengan air panas secukupnya (jangan sampai tumpah).
3. Isi gelas B dengan air dingin secukupnya (jangan sampai tumpah).
4. Isi gelas A dan B dengan gula, masing-masing 3 sendok.
5. Aduk gelas A dan B bersamaan selama 20 detik.
6. Gelas mana yang dapat melarutkan gula dengan sempurna? Catat
hasilnya dalam tabel dengan memberi tanda (√).
7. Gelas mana yang masih terdapat endapan gula? Catat hasilnya dalam
tabel dengan memberi tanda (√).
H. Data Hasil Pengamatan
N
o
1
2


Keadaan Gula
Gelas

Larut dalam Air

Gelas A
Gelas B

Tidak larut dalam Waktu
Air (Mengendap)
20 detik
20 detik

I. Pertanyaan-pertanyaan
a. Air apa yang dapat melarutkan dengan sempurna?
b. Air apa yang masih menyisakan endapan gula?
c. Air apa yang dapat melarutkan gula dengan lebih cepat?
d. Air apa yang masih melarutkan gula dengan lebih lambat?
J. Pembahasan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat kita ketahui bahwa
perubahan yang terjadi pada gula yaitu perubahan wujud benda padat menjadi
benda cair (mencair) yang disebabkan oleh faktor suhu air.
Air panas dapat melarutkan gula dengan sempurna, selain itu air panas
juga dapat melarutkan gula dengan lebih cepat. Berbeda dengan air dingin
(air es), air dingin tidak dapat melarutkan gula dengan sempurna, hal tersebut
terbukti dari masih adanya sisa endapan gula di dasar gelas. Selain itu, air
dingin masih melarutkan gula dengan lambat. Hal tersebut terjadi karena suhu
sangat mempengaruhi terhadap perubahan wujud suatu benda.
Berubahnya gula menjadi cair (bersatu dengan air) merupakan perubahan
sementara, karena gula yang larut dalam air tersebut dapat kembali ke semula
melalui proses penguapan.
K. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1) Suhu dapat mempengaruhi perubahan benda.
2) Semakin tinggi suhu suatu zat cair (semakin panas airnya), maka akan
semakin cepat dalam melarutkan suatu zat padat (gula), sehingga semakin
sedikit endapan yang tersisa atau bahkan tidak ada endapan.
3) Semakin rendah suhu suatu zat cair (semakin dingin airnya), maka akan
semakin lambat dalam melarutkan suatu zat padat (gula), sehingga
semakin banyak endapan yang tersisa.
L. Daftar Pustaka
Aprilia & Afifatul, A. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam: untuk SD dan MI
Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
(CV Thursina).
Arifin, M. dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku: untuk
Kelas VI Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: PT. Setia
Purna Inves.
Haryanto. (2012). Sains: untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Sulistyowati & Sukarno. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam: untuk Sekolah
Dasar Kelas V. Jakarta: Swadaya Murni.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25