MANFAAT DAN BAHAYA ILMU KOMUNIKASI

MANFAAT DAN
BAHAYA ILMU
KOMUNIKASI
Nama :Theddy Rahmat.K
NPM
:201510415106

APA ITU KOMUNIKASI
• Menurut Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan
suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa?
dengan channel apa ? kepada siapa? hasil atau hasil dari apa?
(siapa? mengatakan apa? dalam saluran yang? untuk Siapa?
dengan efek apa ?).

Analisis 5 Unsur Menurut (“Lasswell 1960”) :
• Who? (Siapa/ sumber). Sumber / komunikator adalah pelaku utama / pihak yang memiliki
kebutuhan untuk berkomunikasi atau awal komunikasi, bisa seorang individu, kelompok,
organisasi, atau bangsa sebagai komunikator.
• Says What? (Pesan). Apa yang akan disampaikan / dikomunikasikan kepada penerima
(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi dari satu set simbol informasi.Merupakan
lisan / non-verbal yang mewakili perasaan, nilai-nilai, ide-ide / maksud sumber. Ada tiga

komponen dari pesan yang artinya, simbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk / pesan
organisasi.
• In Which Channel? (saluran / media). Alat / media untuk menyampaikan pesan-pesan dari
komunikator (sumber) kepada komunikan (receiver) baik secara langsung (tatap muka), atau
tidak langsung (melalui media cetak / elektronik, dll).
• To Whom? (untuk siapa / penerima). Orang / Untuk kelompok / Untuk organisasi / Untuk suatu
negara yang menerima pesan .Disebut tujuan (destination) / pendengar (listener) / khalayak
(audience) / komunikan / interpreter / terbalik coding (decoder).
• With What Effect? (dampak / efek). Dampak / efek pada komunikan (penerima) setelah
menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, peningkatan pengetahuan, dll

MANFAAT ILMU KOMUNIKASI
Menurut MacBride (1977) editor buku Many Voices One World, diuraikan
bahwa apabila komunikasi di pandang dari arti yang lebih luas, maka
fungsinya dalam tiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
1.Fungsi Informasi :yaitu pengumpulan,penyampaian,pemprosesan,penyebaran berita,data
gambar,fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan
bereaksi secara jelas terhadap kondisi
2. Fungsi Sosialisasi : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang
bersikap dan bertindak

sebagai anggota masyarakat yang efektif, yang menyebabkan
ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakat.
3. Fungsi motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka
panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya.
4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk
memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah
publik.

MANFAAT ILMU KOMUNIKASI
5. Fungsi pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan ketrampilan serta kemahiran yang
diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud
melestarikan masa lalu perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang.
7. Fungsi hiburan : penyebarluasan sinyal atau lambang-lambang, simbol-simbol, suara, dan
citra (image) dari drama, tari, kesenian, dan lain sebagainya.
8. Fungsi integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompokman individu kesempatan
memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka saling kenal dan
mengerti, menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain ( Effendy, 2002:27-28 ).


APA ITU BAHAYA/RESIKO
KOMUNIKASI
Komunikasi risiko merupakan suatu disiplin ilmu terapan yang mulai berkembang sejak awal
tahun 1970 an.   Disiplin ini mengkombinasikan kerangka teoritis psikologi, sosiologi, organisasi,
pendidikan dan komunikasi.  Komunikasi risiko pada awalnya banyak digunakan berkenaan
dengan risiko/bahaya lingkungan, namun kemudian berkembang ke bidang kesehatan. 
Kegagalan komunikasi risiko pada waktu lalu, seringkali mengakibatkan terjadinya akselerasi
kekhawatiran publik menjadi sengketa yang berlarut-larut antara masyarakat, industri,
pemerintah bahkan para akademisi atau ahli.


Menurut Covello (1986) komunikasi risiko adalah kegiatan menyampaikan informasi diantara
pihak-pihak yang terlibat tentang a) tingkat resiko kesehatan atau lingkungan b) pemaknaan
kesehatan dan lingkungan c) keputusan, kegiatan atau kebijakan yang ditujukan untuk
mengelola dan mengontrol resiko kesehatan atau lingkungan.



Menurut Powell dan William Leiss (2001) mengatakan bahwa komunikasi risiko adalah proses
pertukaran tentang bagaimana sebaiknya menilai dan mengelola risiko diantara akademisi,

pejabat pemerintah, Industri dan masyarakat.

Apakah yang disebut
risiko/bahaya?


Risiko/bahaya bagi kebanyakan orang sering diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak atau
kurang menyenangkan, misalnya cedera atau kehilangan. Oleh karena itu, risiko cenderung
dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindarkan. Banyak ahli mendefinisikan risiko sebagai
probabilitas dari suatu kejadian yang tidak direncanakan. Risiko sering pula dihubungkan
dengan ketidak-pastian yang dalam banyak kasus melibatkan konflik persepsi dan sudut
pandang. Persepsi publik tentang risiko terkadang memainkan peranan penting, sebagaimana
hasil penelitian para pakar tentang adanya zat yang membahayakan kesehatan dalam produk
makanan tertentu misalnya.



Risiko juga didefinisikan sebagai ketidak-pastian hasil (outcome), baik berupa oportunitas
atau ancaman  , dari suatu tindakan dan kejadian. Risiko merupakan kombinasi dari
kemungkinan dan pengaruh/impak, termasuk persepsi kepentingan. Risiko tertentu dapat

bersifat lebih signifikan pada konteks yang lain atau jika dipandang dari perspektif yang
berbeda.

Mengapa komunikasi yang baik menjadi
penting dalam menghadapi risiko?
Berdasarkan asumsi proses komunikasi dua arah, komunikasi dengan publik dapat membantu
penanganan risiko secara lebih efektif, yaitu:


Membantu untuk mencegah berkembangnya krisis



Membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menangani risiko



Membantu untuk menjamin kelancaran implementasi kebijakan penanganan risiko




Membantu untuk memberdayakan dan meyakinkan publik



Membantu untuk membangun kepercayaan publik

Contoh kasus komunikasi resiko


Masalah SUTET ini tergolong sebagai masalah klasik, dikarenakan kemunculannya yang
sudah lama dan sampai sekarang masih  belum ada penyelesaian masalahnya.  Hal ini
disebabkan adanya  keluhan sebagian masyarakat yang tinggal di bawah SUTET sehubungan
dengan penyakit yang dideritanya  yang diyakini  sebagai akibat SUTET.  Dalam hal
komunikasi risiko SUTET ini, para ahli masih belum sependapat mengenai tingkat bahayanya.
Meskipun seorang ahli dari Inggris sudah menyatakan bahwa tingkat bahayanya sangat
rendah atau bahkan tidak ada sama sekali, namun seorang dokter dari Semarang
mengemukakan temuannya mengenai gejala penyakit yang diderita oleh masyarakat yang
tinggal di bawah SUTET.  Perbedaan pendapat ini diperparah dengan pernyataan seorang
dokter dari UI yang menyatakan bahwa SUTET tidak membahayakan kesehatan. Akibat dari

pernyataannya yang dikutip media ini, maka sekelompok masyarakat mendatangi kampus UI
Salemba untuk mendemo dokter yang membuat pernyataan tersebut.  Dalam kasus ini
tampak tidak adanya peran pemerintah yang dapat menjadi penengah dintara pihak-pihak
yang terkait dengan risiko ini, yaitu PT PLN, Para ahli (dokter dan peneliti), serta masyarakat
yang langsung terkena dampak SUTET maupun pemerhati masalah SUTET.

Tanggung Jawab Ilmuwan
Komunikasi


ilmu pengetahuan digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia dalam melakukan aktifitas dan
kegiatannya. Ilmu penegatahuan merupakan produk dari kebudayaan enlightenment, pencerahan. Ilmu
penetahuan digunakan sebagai sarana mempermudah manusia mencapai dan mendapatkan tujuan
hidupnya. Selain itu, ilmu pengetahuan juga berfungsi sebagai fasilitator.



ilmu pengetahuan adalah jembatan bagi manusia untuk mempermudah mendapatkan keinginannya dan
manusia dapat berbuat banyak. Segala kegiatan ada konsekuensinya, begitu juga dengan kegiatan
dalam perkembangan ilmu pengetahun ini. Karena sekarang, kita harus menyasuaikan diri dengan

kemajuan ilmu, bukan ilmu yang berkembang seiring perkembangan manusia. Ilmu pengetahuan banyak
melupakan faktor manusia. Selain menimbulkan gejala dehumanisme juga mengubah hakikat
kemanusiaan. Karena itulah peran dari para ilmuan dalam menyikapi hal ini sangat dibutuhkan.



Peran ilmuwan itu antara lain, mereka harus peka terhadap perubahan sosial dan berupaya mencari jalan
keluar dari permasalahan tersebut. Mereka juga bertanggung jawab terhadap hasil penelaahan penelitian
agar bermanfaaat bagi masyarakat. Teori adanya komunikasi antar warga dapat menjadi acuan untuk
menerapakan masyarakat yang bebas juga dapat diterapkan. Seorang ilmuan harus membuka diri pada
fakta-fakta baru dan mencoba berusaha memahaminya demi kebahagiaan umat manusia. Meraka juga
harus mempunyai rasa iba yang merupakan implikasi dari rasa cinta yaitu berusaha untuk benar-benar
memahami penderitaan agar mampu menyembuhkannya.

Etika menerima serta
menyampaikan informasi
A.      Teknik Berkomunikasi
1. Teknik Bicara yang Efektif
Secara sederhana, teknik berbicara dan bertanya efektif adalah sebagai berikut:
–          Memilih pokok persoalan untuk dibicarakan

–          Berbicara diiringi dengan bantuan gerak-gerik
–          Menyesuaikan situasi dengan lawan bicara
–          Menghargai dan menghormati lawan bicara dengan baik
–          Menanggapi setiap reaksi, sran dan usul dari lawan bicara

2. Prinsip berbicara efektif
1) Memberi kesempatan kepada lawan bicara
2) Menatap bergantian secara sopan
3 Berbicara secara jelas, mengerti, dan jangan berbisik
4) Menghayati pokok-pokok pembicaraan yang akan
disampaikan.

3. Teknik membaca efektif
Manfaat membaca:
1. Memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman
2. Mengetahui nilai-nilai kehidupan, baik nilai spiritual maupun nilai material, dan teknologi
3. Lebi cepat dapat menerima anjuran untuk mengubah pola tingkah laku atau dapat segera menerima
pembaruan
4. Dapat mengenal Tuhan secara dalam
5. Mengembangkan pola pikir

6. Mengembangkan kemampuan menulis dan berbicara

Cara membaca yang baik:
1. Pusatkan pikiran (konsentrasi pada bahan bacaan)
2. Lampu penerang berasal dari sebelah kiri dengan sorot cahaya yang cukup
3. Bacalah keseluruhan isi bacaan sambil menentukan inti atau pokok kalimat (siapkan alat tulis
dan kertas)
4. Tulislah hal-hal yang penting atau pokok kalimat
5. Ulangi lagi maksud bacaan jika maksud bacaan belum sepenuhnya dipahami
6. Resapkan isi bacaan
7. Uraikan isi bacaan berdasarkan pokok kalimat yang telah ditulis

TERIMA KASIH