TOKSIKAN DI TEMPAT KERJA definis
TOKSIKAN DI TEMPAT
KERJA
DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KELOMPOK 9
Anggota
Yohana Rizkyta Handini
142110101023
Nur Rofiko
142110101030
Dini Intan Mayasari
142110101080
Ummi Khoirul Hafidzah
142110101128
AZAS UMUM TOKSIK
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aksi bahaya kimia atas
jaringan biologi dan dampaknya.
Paracelcus (1493-1541), toksikolog besar yang pertama kali meletakkan
konsep dasar dasar dari toksikologi. Dalam postulatnya menyatakan:
“Semua zat adalah racun dan tidak ada zat yang tidak beracun, hanya
dosis yang membuatnya menjadi tidak beracun”.
Toksikan adalah racun yang berasal dari bahan-bahan kimia.
Toksikologi kerja adalah ilmu tentang racun – racun yang digunakan ,
diolah, dihasilkan , dan diproduksi dalam suatu perusahaan.
AZAS UMUM TOKSIK
KONDISI EFEK TOKSIK
Perjalanan zat kimia dalam tubuh diawali dari
masuknya zat tersebut ke dalam tubuh melalui
intravaskular (injeksi, intrakardial, intraarteri) atau
ekstravaskular (oral, inhalasi intermuskular, rektal).
Selanjutnya zat masuk ke dalam sirkulasi sistemik
dan didistribusikan ke seluruh tubuh, proses distribusi
memungkinkan zat atau metabolitnya sampai pada
reseptornya.
Zat Kimia di reseptornya akan saling berinteraksi
dan dampaknya akan menimbulkan efek. Sedangkan
ZAT KIMIA DI DALAM TUBUH
MANUSIA
uestliaME tS bl la fe rksit
akrkske taesEMT imebl pk is
absorpsi
EFEK TOKSIK PADA TUBUH
LOKAL VS SITEMIK
MEKANISME EFEK TOKSIK
-
MEKANSME EFEK TOKSIK INTRASEL
Zat kimia beracun yang masuk pada sel sasaran
menyebabkan gangguan sel atau organelnya melalui :
1) Pendesakan
2) Pengikatan
3) Substitusi
4) Peroksidasi
dapat
Gangguan yang ditimbulkan akan direspon oleh sel untuk mengurangi
dampaknya. Sel juga akan beradaptasi untuk melakukan perbaikan. Akan
tetapi, bila respon pertahanan tidak mampu mengeliminasi gangguan
yang ada maka akan terjadi EFEK TOKSIK seperti gangguan biokimiawi,
fungsional dan struktural yang bersifat reversibel dan irreversibel.
MEKANISME EFEK TOKSIK EKSTRASEL
Kelangsungan hidup suatu sel sangat bergantung pada lingkungannya
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sel. Adanya zat kimia
dilingkungan sel yang dapat menganggu aktivitas sel, mungkin akan
menimbulkan perubahan struktur atau gangguan fungsi sel. Karena
untuk kelangsungan hidup sel minimal dibutuhkan :
a) Oksigen Oksigen diperlukan untuk produksi energi.
b) Zat makanan Zat makanan diperlukan sel agar proses metabolisme
dapat berjalan secara normal sehingga keperluan energi dapat
tercukupi dan proses pertumbuhan dapat berlangsung.
c) Cairan ekstrasel (elektrolit dan asam basa) yang optimal Cairan,
Keseimbangan elektrolit, asam basa dan proses ekskresi untuk
mempertahankan posisi cairan merupakan sasaran potensial dari
suatu zat.
SIFAT EFEK TOKSIK
Efek
1. PERUBAHAN BIOKIMIAWI SEL
Lanjutan……
4. KEMAMPUAN UNTUK PULIH
TOKSIKOKINETIK
Toksikokinetik Ilmu yang mempelajari pengaruh tubuh
terhadap zat toksik.
Toksikokinetik mempelajari bagaimana zat xenobiotik
masuk ke dalam tubuh dan apa yang akan terjadi
terhadap zat tersebut dalam tubuh.
Zat xenobiotik = zat
asing
TOKSIKOKINETIK
TOKSIKOKINETIK (absorpsi)
Absorpsi adalah proses masuknya xenobiotik kedalam tubuh atau
Efek
tepatnya ke sirkulasi sitemik, yang dapat terjadi di mukosa saluran
pencernaan, pernapasan atau mukosa kulit.
TOKSIKOKINETIK (distribusi)
Distribusi adalah peristiwa ketika xenobiotik yang
terabsorpsi berpindah dari suatu bagian tubuh ke bagian
tubuh yang lain.
Ketika xenobiotik diabsorpsi, mereka menembus lapisan sel
tempat absorpsi, lalu masuk ke cairan interstisiel dari suatu
organ. Xenobiotik bergerak meninggalkan cairan interstisiel
dengan cara masuk ke dalam sel, masuk ke pembuluh darah
kapiler dan sirkulasi darah atau masuk ke sistem limfatik.
TOKSIKOKINETIK (metabolisme)
Metabolisme atau yang juga disebut
biotransformasi adalah
perubahan xenobiotik yang dikatalisis oleh suatu enzim tertentu
dalam sel hidup. Umumnya terjadi di hepar, karena di hepar
tedapat banyak enzim pemetabolisme
TOKSIKOKINETIK (ekskresi)
Ekskresi adalah pengeluaran xenobiotik atau metabolitnya
dari tubuh.
EFEK TOKSIK SUATU ZAT
Efek toksik yang ditimbulkan oleh suatu zat akibatnya sangat
bervariasi,tergantung zat,target,organ,mekanisme aksi dan reaksi
dosis.semua efek toksik yang terjadi dimulai karena adanya iteraksi
biokimiawi antara zat toksik dengan metabolit aktifnya dengan
bagian tertentu seperti enzim,protein,lemak asam nukleat ,organela
sel,membran sel atau bahkan berupa jaringan dari makhluk hidup
atau reseptornya.
Jika efek toksik terjadi ketika kontak pertama kali dengan bagian
tubuh, maka disebut dengan efek toksik lokal.akan tetapi apabila
diawali dengan absorbsi pada tempat kontak dan masuk sirkulasi
sistemik lalu terdistribusi ketempat kerja/sasaran dan timbul efek,
maka disebut efek sistemik..
KLASIFIKASI EFEK TOKSIK ZAT
TARGET
WAKTUTIMBULNYA
ORGAN
SKALA
DAN TEMPAT
EFEK/LAMA
TERJADINYA
PAPARAN
EFEK TOKSIK BERDASARKAN WAKTU DAN TEMPAT
PAPARAN
Akut
TEMPAT
Lokal
Sistemik
Berulang
jangka pendek
Kronik
Campuran
Lokal
Sistemik
Lokal
Sistemik
Campuran
EFEK
Iritasi kulit
Cedera paru
Cedera ginjal
Hemolisis
Methemoglobin
Sensitisasi kulit
Sensitisasi paru
Neurotoksik
Iritasi saluran pernafasan &
neurobehaviour
Bronchitis
Karsinoma laring
Leukimia
Angiosarkoma
Empisema & cidera ginjal
Pneumositis & neurotoksik
PENYEBAB
Metilamin
Hidrogen klorida
Fenasetin
Arsen
Nitrogen oksida
Etik diamin
Toluene
Akrilamid, Arsenic
Piridin
Sulfur dioksida
Nitrogen mustard
Benzena
Vinil klorida
Vinil klorida
Cadmium, Amangan
EFEK TOKSIK BERDASARKAN SKALA WAKTU DAN
LAMA PAPARAN
SKALA WAKTU
Persiste (tetap)
EFEK
Luka testikuler
Jaringan parut pada kulit dan
mata
Transien (temporer)/ sesaat
Mesothelia plural
Narkosis
PENYEBAB
Dibromokloropropa
n
Zat korosif
Asbestos
Pelarut organik
Iritasi sensorik
Kumulatif (paparan berikutnya Metaplasia Squamous
Asetaldehide
Zat iritan
akan meningkatkan toksisitas Fibrosis hati
Etanol
dari paparan sebelumnya)
Laten
(onzet
yang Udem paru
Fosgen
lambat,toksisitas terjadi tetapi Neuropati perifer
Organofosfat
gejala
tidak
terlihat
setelah Fibrosa paru
(antiChE)
EFEK TOKSIK SUATU ZAT
Efek toksik suatu zat tergantung pada faktor:
o Sifat fisik kimia zat
o Biotransformasi
o Kondisi paparan dan daya tahan tubuh meliputi induksi
enzim, mekanisme perbaikan DNA, dan fagositosis.
Faktor-faktor tersebut jika mengalami gangguan dan melemah akan
menyebabkan timbulnya gangguan morfologi dan biokimiawi.
Gangguan tersebut dapat menyebabkan inflamasi, nekrosis,
penghambatan enzim, biochemical uncoupling, sintesis yang
mematikan, peroksidasi lipid, terbentuknya ikatan kovalen,
neoplasma dan toksisitas reproduksi.
INFLAMASI
Penghambatan
Peroksidasi
Neoplasma
PENILAIAN TOKSISITAS
Lethal Dose
Suatu zat toksik dengan nilai LD50 lebih kecil menunjukkan bahwa zat
tersebut relatif lebih beracun, demikian sebaliknya.
NILAI AMBANG BATAS
American Conference of Govermental and Industrial Hygiene
(ACGIH) mengembangkan suatu konsep nilai ambang batas bahan
toksikan yang menunjukkan batas suatu kadar yang manusia dapat
mengahadapinya secara fisiologis tanpa terganggu kesehatannya.
Kegunaan dari Nilai Ambang Batas (NAB) adalah:
1. Sebagai kadar standar untuk perbandingan.
2. Pedoman untuk perencanaan dan desain pengendalian
peralatan.
3. Substitusi bahan-bahan yang lebih dengan yang kurang
beracun.
4. Membantu menentukan gangguan-gangguan kesehatan atau
KATEGORI NILAI AMBANG BATAS (NAB)
1.
KATEGORI BAHAN KIMIA
Kategori Bahan
Kimia
Sifat
A-1
Terbukti karsinogen pada manusia
(confirmed human carsinogen)
Diperkirakan karsinogen pada manusia
(suspected human carsinogen)
Karsinogen terhadap binatang
(animal carsinogen)
Tidak diklsifikasikn karsinogen pada
manusia
(not suspected as human carsinogen)
A-2
A-3
A-4
TERIMAKASIH
KERJA
DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KELOMPOK 9
Anggota
Yohana Rizkyta Handini
142110101023
Nur Rofiko
142110101030
Dini Intan Mayasari
142110101080
Ummi Khoirul Hafidzah
142110101128
AZAS UMUM TOKSIK
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aksi bahaya kimia atas
jaringan biologi dan dampaknya.
Paracelcus (1493-1541), toksikolog besar yang pertama kali meletakkan
konsep dasar dasar dari toksikologi. Dalam postulatnya menyatakan:
“Semua zat adalah racun dan tidak ada zat yang tidak beracun, hanya
dosis yang membuatnya menjadi tidak beracun”.
Toksikan adalah racun yang berasal dari bahan-bahan kimia.
Toksikologi kerja adalah ilmu tentang racun – racun yang digunakan ,
diolah, dihasilkan , dan diproduksi dalam suatu perusahaan.
AZAS UMUM TOKSIK
KONDISI EFEK TOKSIK
Perjalanan zat kimia dalam tubuh diawali dari
masuknya zat tersebut ke dalam tubuh melalui
intravaskular (injeksi, intrakardial, intraarteri) atau
ekstravaskular (oral, inhalasi intermuskular, rektal).
Selanjutnya zat masuk ke dalam sirkulasi sistemik
dan didistribusikan ke seluruh tubuh, proses distribusi
memungkinkan zat atau metabolitnya sampai pada
reseptornya.
Zat Kimia di reseptornya akan saling berinteraksi
dan dampaknya akan menimbulkan efek. Sedangkan
ZAT KIMIA DI DALAM TUBUH
MANUSIA
uestliaME tS bl la fe rksit
akrkske taesEMT imebl pk is
absorpsi
EFEK TOKSIK PADA TUBUH
LOKAL VS SITEMIK
MEKANISME EFEK TOKSIK
-
MEKANSME EFEK TOKSIK INTRASEL
Zat kimia beracun yang masuk pada sel sasaran
menyebabkan gangguan sel atau organelnya melalui :
1) Pendesakan
2) Pengikatan
3) Substitusi
4) Peroksidasi
dapat
Gangguan yang ditimbulkan akan direspon oleh sel untuk mengurangi
dampaknya. Sel juga akan beradaptasi untuk melakukan perbaikan. Akan
tetapi, bila respon pertahanan tidak mampu mengeliminasi gangguan
yang ada maka akan terjadi EFEK TOKSIK seperti gangguan biokimiawi,
fungsional dan struktural yang bersifat reversibel dan irreversibel.
MEKANISME EFEK TOKSIK EKSTRASEL
Kelangsungan hidup suatu sel sangat bergantung pada lingkungannya
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sel. Adanya zat kimia
dilingkungan sel yang dapat menganggu aktivitas sel, mungkin akan
menimbulkan perubahan struktur atau gangguan fungsi sel. Karena
untuk kelangsungan hidup sel minimal dibutuhkan :
a) Oksigen Oksigen diperlukan untuk produksi energi.
b) Zat makanan Zat makanan diperlukan sel agar proses metabolisme
dapat berjalan secara normal sehingga keperluan energi dapat
tercukupi dan proses pertumbuhan dapat berlangsung.
c) Cairan ekstrasel (elektrolit dan asam basa) yang optimal Cairan,
Keseimbangan elektrolit, asam basa dan proses ekskresi untuk
mempertahankan posisi cairan merupakan sasaran potensial dari
suatu zat.
SIFAT EFEK TOKSIK
Efek
1. PERUBAHAN BIOKIMIAWI SEL
Lanjutan……
4. KEMAMPUAN UNTUK PULIH
TOKSIKOKINETIK
Toksikokinetik Ilmu yang mempelajari pengaruh tubuh
terhadap zat toksik.
Toksikokinetik mempelajari bagaimana zat xenobiotik
masuk ke dalam tubuh dan apa yang akan terjadi
terhadap zat tersebut dalam tubuh.
Zat xenobiotik = zat
asing
TOKSIKOKINETIK
TOKSIKOKINETIK (absorpsi)
Absorpsi adalah proses masuknya xenobiotik kedalam tubuh atau
Efek
tepatnya ke sirkulasi sitemik, yang dapat terjadi di mukosa saluran
pencernaan, pernapasan atau mukosa kulit.
TOKSIKOKINETIK (distribusi)
Distribusi adalah peristiwa ketika xenobiotik yang
terabsorpsi berpindah dari suatu bagian tubuh ke bagian
tubuh yang lain.
Ketika xenobiotik diabsorpsi, mereka menembus lapisan sel
tempat absorpsi, lalu masuk ke cairan interstisiel dari suatu
organ. Xenobiotik bergerak meninggalkan cairan interstisiel
dengan cara masuk ke dalam sel, masuk ke pembuluh darah
kapiler dan sirkulasi darah atau masuk ke sistem limfatik.
TOKSIKOKINETIK (metabolisme)
Metabolisme atau yang juga disebut
biotransformasi adalah
perubahan xenobiotik yang dikatalisis oleh suatu enzim tertentu
dalam sel hidup. Umumnya terjadi di hepar, karena di hepar
tedapat banyak enzim pemetabolisme
TOKSIKOKINETIK (ekskresi)
Ekskresi adalah pengeluaran xenobiotik atau metabolitnya
dari tubuh.
EFEK TOKSIK SUATU ZAT
Efek toksik yang ditimbulkan oleh suatu zat akibatnya sangat
bervariasi,tergantung zat,target,organ,mekanisme aksi dan reaksi
dosis.semua efek toksik yang terjadi dimulai karena adanya iteraksi
biokimiawi antara zat toksik dengan metabolit aktifnya dengan
bagian tertentu seperti enzim,protein,lemak asam nukleat ,organela
sel,membran sel atau bahkan berupa jaringan dari makhluk hidup
atau reseptornya.
Jika efek toksik terjadi ketika kontak pertama kali dengan bagian
tubuh, maka disebut dengan efek toksik lokal.akan tetapi apabila
diawali dengan absorbsi pada tempat kontak dan masuk sirkulasi
sistemik lalu terdistribusi ketempat kerja/sasaran dan timbul efek,
maka disebut efek sistemik..
KLASIFIKASI EFEK TOKSIK ZAT
TARGET
WAKTUTIMBULNYA
ORGAN
SKALA
DAN TEMPAT
EFEK/LAMA
TERJADINYA
PAPARAN
EFEK TOKSIK BERDASARKAN WAKTU DAN TEMPAT
PAPARAN
Akut
TEMPAT
Lokal
Sistemik
Berulang
jangka pendek
Kronik
Campuran
Lokal
Sistemik
Lokal
Sistemik
Campuran
EFEK
Iritasi kulit
Cedera paru
Cedera ginjal
Hemolisis
Methemoglobin
Sensitisasi kulit
Sensitisasi paru
Neurotoksik
Iritasi saluran pernafasan &
neurobehaviour
Bronchitis
Karsinoma laring
Leukimia
Angiosarkoma
Empisema & cidera ginjal
Pneumositis & neurotoksik
PENYEBAB
Metilamin
Hidrogen klorida
Fenasetin
Arsen
Nitrogen oksida
Etik diamin
Toluene
Akrilamid, Arsenic
Piridin
Sulfur dioksida
Nitrogen mustard
Benzena
Vinil klorida
Vinil klorida
Cadmium, Amangan
EFEK TOKSIK BERDASARKAN SKALA WAKTU DAN
LAMA PAPARAN
SKALA WAKTU
Persiste (tetap)
EFEK
Luka testikuler
Jaringan parut pada kulit dan
mata
Transien (temporer)/ sesaat
Mesothelia plural
Narkosis
PENYEBAB
Dibromokloropropa
n
Zat korosif
Asbestos
Pelarut organik
Iritasi sensorik
Kumulatif (paparan berikutnya Metaplasia Squamous
Asetaldehide
Zat iritan
akan meningkatkan toksisitas Fibrosis hati
Etanol
dari paparan sebelumnya)
Laten
(onzet
yang Udem paru
Fosgen
lambat,toksisitas terjadi tetapi Neuropati perifer
Organofosfat
gejala
tidak
terlihat
setelah Fibrosa paru
(antiChE)
EFEK TOKSIK SUATU ZAT
Efek toksik suatu zat tergantung pada faktor:
o Sifat fisik kimia zat
o Biotransformasi
o Kondisi paparan dan daya tahan tubuh meliputi induksi
enzim, mekanisme perbaikan DNA, dan fagositosis.
Faktor-faktor tersebut jika mengalami gangguan dan melemah akan
menyebabkan timbulnya gangguan morfologi dan biokimiawi.
Gangguan tersebut dapat menyebabkan inflamasi, nekrosis,
penghambatan enzim, biochemical uncoupling, sintesis yang
mematikan, peroksidasi lipid, terbentuknya ikatan kovalen,
neoplasma dan toksisitas reproduksi.
INFLAMASI
Penghambatan
Peroksidasi
Neoplasma
PENILAIAN TOKSISITAS
Lethal Dose
Suatu zat toksik dengan nilai LD50 lebih kecil menunjukkan bahwa zat
tersebut relatif lebih beracun, demikian sebaliknya.
NILAI AMBANG BATAS
American Conference of Govermental and Industrial Hygiene
(ACGIH) mengembangkan suatu konsep nilai ambang batas bahan
toksikan yang menunjukkan batas suatu kadar yang manusia dapat
mengahadapinya secara fisiologis tanpa terganggu kesehatannya.
Kegunaan dari Nilai Ambang Batas (NAB) adalah:
1. Sebagai kadar standar untuk perbandingan.
2. Pedoman untuk perencanaan dan desain pengendalian
peralatan.
3. Substitusi bahan-bahan yang lebih dengan yang kurang
beracun.
4. Membantu menentukan gangguan-gangguan kesehatan atau
KATEGORI NILAI AMBANG BATAS (NAB)
1.
KATEGORI BAHAN KIMIA
Kategori Bahan
Kimia
Sifat
A-1
Terbukti karsinogen pada manusia
(confirmed human carsinogen)
Diperkirakan karsinogen pada manusia
(suspected human carsinogen)
Karsinogen terhadap binatang
(animal carsinogen)
Tidak diklsifikasikn karsinogen pada
manusia
(not suspected as human carsinogen)
A-2
A-3
A-4
TERIMAKASIH