KEMAMPUAN PUSTAKAWAN DALAM ANLISIS KARYA

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

KEMAMPUAN PUSTAKAWAN DALAM ANLISIS KARYA TULIS
SEBAGAI PELUANG ANGKA KREDIT
Drs. Anwar, MM
Pustakawan Madya Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros

PENDAHULUAN
Kemampuan seorang pustakawan dalam menjabarkan karya tulis dan
karya rekam merupakan salah satu produk pustakawan yang sangat penting bagi
perkembangan kegiatan perpustakaan di masa kini dan masa datang. Oleh karena
untuk menganlisa sebuah karya untuk memperoleh suatu predikat baik atau
sempurna pada umumnya tidak ditulis dalam satu kali jadi melainkan berulang
kali dengan berbagai masukan untuk penyempurnaan oleh berbagai pihak
terutama pustakawan yang sudah menduduki jabatan pustakawan madya keatas
mau atau tidak mau harus diwajibkan untuk membuat karya tulis sebagai salah
satu syarat untuk naik pangkat kejenjang lebih tinggi. Selain itu, kegiatan analisis
/ kritik kepustakawanan seharusnya terus dibina dan dikembangkan agar budaya
baca dan kemampuan pustakawan untuk menyampaikan pendapat dan pikirannya
berkembang dengan baik karena sangat sesuai dengan perkembangan bangsa

Indonesia saat ini yang sangat mengutamakan demokratisasi dan keterbukaan.
Dimana diketahui bahwa perpustakaan adalah pusat informasi, rekreasi disamping
dapat lebih mudah membangkitkan minat baca.
Berikut akan dipaparkan uraian mengenai kegiatan analisis / kritik
kepustakawanan yang dapat dilakukan seorang pustakawan al:

1

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

Pengertian Analisis
Analisis / kritik karya kepustakawanan adalah kegiatan membaca dan
menganalisis karya orang lain baik dalam bentuk tulisan maupun informasi
terekam lainnya yang dibuat dalam bentuk karya tulis baru berupa ulasan / kritik /
saran / tanggapan untuk menyempurnakan karya tersebut.
Pedoman Analisis/Kritik
Dalam membuat analisis / kritik karya kepustakawanan pada dasarnya
merupakan upaya memberikan masukan untuk meyempurnakan karya seseorang.
Untuk dapat menghasilkan suatu kritik yang baik, seyogyanya seseorang

pustakawan menggunakan suatu instrumen penilaian sebuah karya yang dapat
dipedomani dan dicontoh oleh profesi lain.
Instrumen evaluasi berkala ilmiah yang dikeluarkan atas kerjasama DIKTI,
LIPI dan lembaga terkait lainnya dapat dijadikan salah satu pedoman dimana
didalamnya telah dikemukakan beberapa hal penting yang dapat digunakan untuk
menilai suatu karya sebagai berikut :
1. Judul
Singkat dan jelas sehingga mudah diingat. Judul karya yang panjang akan
menyulitkan pembaca untuk mengenal dan mengingat karya tersebut.
a. Menonjolkan bidang ilmu dan bukan nama lembaga atau kota. Bidang
ilmu harus lebih ditonjolkan dibanding yang lainnya seperti nama
lembaga dan lain-lain.
b. Ada keselarasan antara judul dengan bidang ilmu yang terkandung di
dalamnya. Sering terjadi suatu karya tidak memiliki relevansi yang
tinggi antara judul dengan isi.
2. Kelembagaan penerbit
a. Penerbit hendaknya berbadan hukum sehingga mampu memberikan
jaminan hukum bagi karya yang diterbitkan.
b. Melembagakan pembakuan nasional dan internasional khususnya
berkaitan dengan ISSN dan ISBN. Peraturan-peraturan ISO, SNI dan

sejenisnya seharusnya menjadi salah satu pertimbangan bahwa karya
tersebut kurang sempurna.

2

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

3. Penyunting
a. Apakah karya tersebut disiapkan sendiri atau ada orang lain yang ikut
memeriksa (referee, editor) sebelum penerbitan. Pikiran orang banyak
apalagi di bidangnya sangat diperlukan untuk menyempurnakan suatu
karya.
b. Apabila diperiksa orang lain, apakah yang bersangkutan memiliki
kualifikasi dan pengalaman yang cukup di bidang tersebut. (karena
kepakarannya bukan karena jabatannya atau pangkatnya).
4. Kemantapan penampilan
a. Bagaimana tata letak, tipe huruf, jenis kertas, system penomoran, dan lainlain. Walalupun hal ini kelihatannya lebih sederhana namun pengaruhnya
terhadap tingkat keterbacaan suatu karya sangat menentukan.
b. Bagaimana dengan penampilannya apakah memiliki tanda kenal yang

cukup memikat (eye catching) sehingga terlihat menonjol jika tersimpan
dalam kumpulan karya lain. Hal ini biasanya berkaitan dengan warna
sampul, rancangan yang memikat sehingga menimbulkan kesan umum
kemantapan.
5. Gaya penulisan
Termasuk dalam gaya penulisan adalah sistematika penulisan, konsistensi
pembaban, penyajian gambar dan tabel, cara pengacuan dan pengutipan dan
penyusunan daftar pustaka. Semua ini harus mengikuti aturan yang ditentukan
apabila karya tersebut ingin mencapai tingkat kualifikasi tertentu.
6. Substansi
Beberapa hal yang harus diperhatikan tentang substansi suatu karya.
a. Cakupan bidang keilmuan terutama apabila karya tersebut membahas suatu
topik keilmuan tertentu. Indikator mutu suatu karya sering dinilai dari
spesifikasi bidang keilmuannya yaitu makin spesialisasi makin tinggi
mutunya.
b. Sumbangan karya tersebut bagi kemajuan ilmu pengetahuan di bidangnya.
Hal ini sering ditunjukkan oleh karya-karya besar hasil penelitian dan
pengembangan.

3


Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

c. Mutu karya tulis khususnya yang bersifat ilmiah harus juga dilihat dari
bobot pustaka acuan yang ditentukan dengan melihat perbandingan sumber
primer vs sumber sekunder. Semakin banyak penggunaan sumber informasi
primer, semakin tinggi nilai karya tersebut. Sebaliknya penggunaan literatur
sekunder yang berlebih apalagi unpublished akan menurunkan nilai karya
tersebut.
d. Kemutakhiran bahan yang diacu juga harus memiliki penilaian tersendiri.
Penggunaan acuan dari terbitan 10 tahun terakhir juga menjadi salah satu
tolok ukur tingginya mutu suatu karya. Keseringan mengacu pada karya
sendiri (self citation) dapat mengurangi mutunya.
e. Dampak ilmiah antara lain diukur dari seringnya diacu dalam karya tulis
lain di bidangnya. Semakin sering diacu semakin baik karya tersebut.
f. Keuniversalan lebih dipentingkan dibandingkan dengan kenasionalan
apalagi kelokalan.

Tata Cara Pembuatan naskah

Berdasarkan pedoman tersebut di atas seorang pustakawan dapat menyiapkan
karya analisis / kritik melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Membaca dengan teliti karya yang akan dianalisis. Pilihan bahan/karya yang
akan dianalisis sebaiknya disesuaikan dengan keahlian/kemampuan orang
yang akan melakukan analisa tersebut.
2. Berdasarkan pedoman yang ada, seorang pustakawan dapat melakukan
penilaian apakah suatu karya memenuhi ketentuan yang ada. Penilaian tidak
terfokus pada kekurangannya saja melainkan juga pada kelebihannya sebagai
suatu karya.
3. Hasil penilaian ditulis menjadi karya tulis baru dan dirumuskan dalam bentuk
ulasan, kritik, saran, maupun tanggapan yang semuanya diarahkan pada
penyempurnaan karya tersebut.
4. Karya tulis baru tersebut harus diperiksa kembali kelayakannya sebagai suatu
ulasan / kritik / saran atau tanggapan dengan menanyakan apakah isi karya
yang baru tersebut berguna untuk menyempurnakan karya kepustakawanan

4

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012


yang menjadi objek analisis. Apabila tidak jelas upaya penyempurnaannya
sebaiknya diperiksa berulang kali dan diperbaiki agar karya baru tersebut
terasa lebih kritis, tegas, dan jelas.
Kesimpulan
Bila kita mengkaji tulisan ini, maka kita dapat tarik kesimpulan sebagai berikut :
 Perlunya pemahaman pengertian analisis / kritik karya kepustakawanan
adalah kegiatan membaca dan menganalisa karya orang lain dalam bentuk
tulisan maupun informasi terekam yang dibuat bentuk karya tulis baru berupa
ulasan, kritik, saran, dan tanggapan untuk menyempurnakan karya tulis
tersebut.
 Pemahaman pedoman membuat analisis karya tulis untuk diketahaui secara
jelas dan benar sesuai urutannya seperti: judul karya, lembaga penerbit,
penyunting, kemantapan penampilan, gaya penulisan, dan substansi isi karya
tersebut.
 Tata cara pembuatan naskah analisis / kritik karya tersebut dimulai dari :
membaca dengan teliti berdasarkan pedoman baku sebagai penyempurnaan
dan diteliti kembali secara profesionalisme.
 Diharapkan pustakawan diberikan kelonggaran yang lebih luas untuk
memperoleh angka kredit dalam pelaksanaan tugasnya terutama dalam

penulisan karya tulis.
Daftar Pustaka
Haryono, Gatot Gito.2010. Website sebagai media penyebaran luasan hasil
penelitian/pengkajian.
Indonesia. SK Mmenpan Nomor : 132/Kep/M.PAN/12/2002. Peraturan baru
jabatan fungsional pustakawan.
Mujiat, 2008. Peranan Perpustakaan Sekolah Terhadap Mutu Penddikan di
Sekolah.
Diakses
tgl
12
November
2009
di
http://sdpawyatandaha2kdr.wordpress.com/2008/01/25/peranan
perpustakaan sekolahterhadap mutu pendidikan disekolah.
Surahman, Arif. 2009. Undang-undang No.43 tahun 2007. Peluang dan
Tantangan Bagi Pustakawan. Makalah Final Lomba Pustakawan Berprestasi
Terbaik Tingkat Propinsi DIY 29 Juni 2009 di gedung Kagama Yogyakarta.


5

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

LIBRARIAN IN ABILITY WORKS WRITE ANALYISS
AS THE NUMBER OF CREDIT OPPORTUNITY
Drs. Anwar, MM
Associate Librarian Cereals Research Institute, Maros

Introduction
The ability of a librarian in a paper describing the work record and is one of the librarians
are extremely important product for the development of library activities in the present
and future. Therefore, for menganlisa a work to obtain a good or perfect predicate in
general not be written at a time but many times with different inputs for the
improvement of the various parties, especially the librarian who was associate librarian
positions and above will or will not be required to make the work written as a
prerequisite for advancement kejenjang higher. In addition, activity analysis / criticism of
librarianship should continue to be nurtured and developed reading culture and the
ability of librarians to submit their opinions and thoughts are well developed because it

is in accordance with the current development of the Indonesian people are very put
democratization and openness. Where note that the library is an information center,
recreation

in

addition

to

more

easily

generate

interest

in


reading.

These will be presented a description of the analytical / critical librarianship to do a
librarian al:

Understanding Analysis

Analysis / critique the work of librarian is reading and analyzing works of other
people either in writing or other recorded information created in the form of a new
paper in the form of review / critique / suggestions / feedback to refine the work.

Guidelines for Analysis / Critique

In making the analysis / critique the work of librarianship is essentially an attempt
to provide input to the work of someone meyempurnakan. To be able to produce a
good critique, one librarian should use an assessment instrument in a work that
can be guided and emulated by other professions. Periodic evaluation of the

6

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

scientific instruments are issued in cooperation of Higher Education, LIPI and
other related institutions may be one of the guidelines within which have been
raised several important issues that can be used to assess a work as follows:

1. Title

Short and clear so easy to remember. Long title of the work will be difficult for
readers to recognize and remember the work.
a. Highlight areas of science and not the name of the institution or the city.
Science should be more highlighted than others such as names and other
institutions.
b. There is harmony between the title of the science contained in it. Often the case
of a work does not have a high relevance of the title to the content.

2. Institutional publishers

a. Publishers should be incorporated so as to provide legal guarantees for the work
published.
b. Institutionalize national and international standardization in particular relating
to the ISSN and ISBN. ISO rules, SNI and the like should be one
that

the

work

is

less

than

consideration
perfect.

3. Editor
a. Whether the work was prepared by yourself or other people who come to check
(referee, editor) before publication. Moreover many people's minds in the field is essary
to perfect a work.
b. If someone else is checked, whether the relevant qualifications and experience in that
field. (because the expertise is not because of his position or rank).

4. Stability performance

7

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

a. How to layout, type fonts, type of paper, numbering system, and others. Walalupun
this seems simple, but its effect on the legibility of a work is crucial.
b. What about his appearance does have a familiar sign of quite attractive (eye catching)
so it stands out if stored in a collection of other works. It is usually associated with a
color cover, enticing designs, giving rise to the general impression of stability.
5. style of writing

Included in the style of writing is a systematic way of writing, consistency pembaban,
presentation drawings and tables, how pengacuan and citations and bibliography
preparation.
All of these must follow the prescribed rules if the work is to achieve a certain level of
qualification.

6. The substance
Some things to note about the substance of a work.
a. Coverage of scientific fields, especially if the work is to discuss a particular scientific
topic. Indicators of the quality of a work is often judged by the specification that is more
specialized

field

of

knowledge

on

the

higher

quality.

b. Contribution of these works for the advancement of science in the field. This is often
demonstrated by the works of the results of research and development.

c. Quality paper, especially of a scientific nature should also be seen from the
weight of the reference library is determined by looking at the ratio of primary
sources vs. secondary sources. More and more use of primary sources, the higher
the value of the work. Instead of excessive use of secondary literature moreover
will

reduce

the

value

of

unpublished

work.

d. Recency of material referred to should also have its own assessment. The use of
reference of the publication 10 years also become a benchmark of the high quality
of a work. Frequency refers to the work itself (self-citation) can reduce the
quality.
8

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

e. Scientific impact include measure of frequency is referred to in other papers in
his

field.

The

more

often

referred

to,

f. Universality of the more overlooked

the

better

the

work.

than the locality especially

nationalism.

Procedure for Preparation of manuscripts
Based on the above guidance of a librarian to set up the work of analysis / critique
through the following activities:

1. Peruse the works that will be analyzed. Choice of materials / works to be
analyzed should be tailored to the expertise / skills of people who will perform the
analysis.
2. Under existing guidelines, a librarian can make an assessment whether
work

meets

shortcomings

existing
alone

regulations.
but

also

Assessment

on

the

excess

is

focused
as

a

on

a
the

masterpiece.

3. Assessment results are written into the new paper and formulated in the form of
reviews, critiques, suggestions, or comments that are all aimed at improving the
work.
4. The new paper should be re-examined its feasibility as a review / criticism /
suggestions or feedback by asking whether the new content of the work that is
useful to refine the work of librarianship which is the object of analysis. If it is not
clear effort should be checked repeatedly perfected and improved for the new
work

is

even

more

critical,

decisive,

and

clear.

Conclusion
If

we

examine

this

paper,

we

can

pull

the

following conclusion:

• The need for understanding the sense of analysis / critique the work of
librarianship is the activity of reading and analyzing the work of others in writing
or recorded information created new forms of writing in the form of reviews,
critiques,

suggestions,

and

feedback

to

refine

the

paper.

• Understanding of the guidelines to make the analysis of the paper to be clearly
9

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

and correctly diketahaui following manner such as: title of the work, the agency
publishers, editors, consistency of appearance, style and substance of the content
of the work.
• The procedure for making a script analysis / criticism of the work was initiated:
by perusing the standard guidelines for improving the professionalism and
examined again.
• It is hoped that librarians are given wider leeway to obtain credit points in the
execution

of

his

duty,

especially

in

the

writing

of

the

paper.

References
Haryono, Billy Gito.2010. Website as a medium for dissemination of research
results area / study.
Indonesia. SK Menpan Number: 132/Kep/M.PAN/12/2002. The new regulations
functional position of librarian.
Mujiat, 2008. The Role Of School Library Penddikan Quality in Schools. Date
accessed 12 November 2009 at
http://sdpawyatandaha2kdr.wordpress.com/2008/01/25/peranan school quality educa
tion to the school library.

Surahman, Arif. , 2009. Law No.43 of 2007. Opportunities and Challenges for
Librarians. Final Paper Competition Outstanding Librarian Best DIY Provincial
June 29, 2009 in Yogyakarta Kagame building.

10

Majalah Dunia Penddikan
No.148, Pebruari 2012

11