Proposal PKM T S3D.ID docx
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“ES3.ID”
(EXPERT SYSTEM SURGICAL SIDE INFECTION DIAGNOSIS)
BIDANG KEGIATAN PKM TEKNOLOGI
Diusulkan Oleh:
Nadiyah Kamilia M. Djer Said
154101036
2015
Dise Senjiya
154101102
2015
Dede Gunawan
137006107
2013
Rezi Syahriszani
147006270
2014
Muhammad Fachrurroji
147006256
2014
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“ES3.ID”
(EXPERT SYSTEM SURGICAL SIDE INFECTION DIAGNOSIS)
BIDANG KEGIATAN PKM TEKNOLOGI
Diusulkan Oleh:
Nadiyah Kamilia M. Djer Said
154101036
2015
Dise Senjiya
154101102
2015
Dede Gunawan
137006107
2013
Rezi Syahriszani
147006270
2014
Muhammad Fachrurroji
147006256
2014
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
i
2017
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................v
RINGKASAN ..................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................3
1.4 Kondisi dan Potensi Wilayah Sasaran .........................................3
1.5 Luaran ..........................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4
2.1 Infeksi Nosokomial Luka Operasi................................................4
2.2 Sistem Pakar Infeksi Luka Operasi .............................................5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................7
3.1 Tahap Pelaksanaan ......................................................................8
3.2 Analisis Pemecahan Masalah.......................................................9
BAB 4 ALUR KEGIATAN DAN ANGGARAN .........................................11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................12
LAMPIRAN ....................................................................................................13
Lampiran 1. Biodata Ketua Anggota dan Dosen Pembimbing.........................13
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan. ....................................................20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas...........21
Lampiran 4. Surat Penyataan Ketua Pelaksana. ..............................................22
Lampiran 5. Surat Penyataan Kesediaan Mitra................................................23
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja.................................................24
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria Penentuan Tingkat Infeksi ....................................................5
Tabel 2. Alur Kegiatan ....................................................................................11
Tabel 3. Biaya dan Anggaran...........................................................................11
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perencanaan Program ....................................................................7
Gambar 2. Class Diagram ................................................................................10
Gambar 3. Use Case ES3D...............................................................................10
Gambar 4. Stuktur Organisasi Tim Pelaksana .................................................21
Gambar 5. Pembagian Tugas ...........................................................................21
vi
RINGKASAN
Prevalensi infeksi nosokomial di Indonesia yang tertinggi di Rumah Sakit
Pendidikan dari 10 RSUP, berkisar cukup tinggi di antara 6,1-16%, yaitu 9,8%
ditahun 2010. Hasil dari penelitian sebelumnya data dari 52 ruang dari 22 Rumah
Sakit dilaporkan angka infeksi nosokomial akibat luka bedah berkisar antara 2,318,3% ditahun yang sama. RSUD Kota Tasikmalaya pada tahun 2015 terdapat 13
orang, pada tahun 2016 terdapat 11 orang dan di Tahun 2017 di triwulan pertama
terdapat 2 orang yang mengalami ILO. Sedangkan pasien yang melakukan operasi
pada tindakan operasi pada tahun 2015 sebanyak 4385 orang dan tahun 2016
sebanyak 6555 orang. Data tersebut di dapatkan dari pihak ketiga yang mana data
tersebut hanya di lihat berdasarkan ciri setelah 72 jam setelah operasi oleh
perawat yang ditugaskan untuk memantau pasien tanggungannya, pihak PPI
RSUD Kota Tasikmalaya tidak mengobservasi langsung di ruang OB, OBK, OK,
Rawat Inap, serta pihak PPI tidak mencatat biodata lengkap pasien ILO hanya
berdasarkan angka insidensi saja dan masih tidak dapat tergambarkan data dan
angka secara jelas mengenai Infeksi Luka Operasi yang akurat dalam tahun-tahun
tersebut. RSUD Dr. Soekardjo saat ini masih kurang dalam memperbaiki alur
memperoleh data survailens dan rekap penentuan kasus, terutama untuk sub
bidang Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi. Data infeksi yang tidak akurat
membuat peneliti tertarik untuk membuat sistem pakar. Pedoman atau kartu
infeksi telah dibuat oleh Tim PPI RSUD Dr. Soekardjo dan sudah ada beberapa
pertanyaan yang akurat panduan penentuan skala infeksi yang di di alami oleh
pasien pasca operasi namun sikap dan kesadaran perawat untuk melaporkan hasil
observasinya kepada pihak PPI dengan begitu ada beberapa angka infeksi ILO
yang masih nihil atau missing part. Diharapkan melalui PKM-T ini setiap
substansi kelas di RSUD Dr. Soekardjo melaporkan angka kejadian ILO kepada
pihak PPI memelalui menentukan gejala infeksi sesuai pedoman yang di kemas
dalam sistem pakar .
Kata Kunci : Sistem Pakar, Surgical Side Infection
vii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi medis dalam ilmu pembedahan,
keselamatan dan peluang pulihnya pasien dari dan setelah tindakan
pembedahan merupakan kewajiban global dan aspek kesehatan masyarakat
bagi seluruh dunia. Indikator keselamatan pasien dari berbagai tindakan
medis khususnya pasien pasca operasi pembedahan adalah dengan tidak
adanya kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO).
ILO juga merupakan kasus infeksi yang paling sering terjadi
dibandingkan jenis infeksi nosokomial lainnya. (Andy Kurnia, 2013).
Survey World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa angka
kejadian ILO atau Surgical Site Infection (SSI) di dunia berkisar antara 5%15%. Data WHO menunjukkan bahwa sekitar 5%-34% dari total infeksi
nosokomial adalah ILO.
Infeksi Luka Operasi (ILO) menjadi penyulit yang serius karena akan
menjadi sumber mordibitas pasca operasi dan menimbulkan infeksi
nosokomial dalam jumlah bermakna serta merupakan masalah perawatan
kesehatan di rumah sakit di seluruh dunia (Fery Putra T, 2013). Infeksi luka
pasca bedah paling sedikit 920.000 orang dari 23 juta Pasien yang
mengalami pembedahan setiap tahun di Amerika Serikat (Haley et al, 1985
dalam Grudenman, 2005).
Prevalensi infeksi nosokomial di Indonesia yang tertinggi di Rumah
Sakit Pendidikan dari 10 RSUP, berkisar cukup tinggi di antara 6,1-16%,
yaitu 9,8% ditahun 2010. Hasil dari penelitian sebelumnya data dari 52
ruang dari 22 Rumah Sakit dilaporkan angka infeksi nosokomial akibat luka
bedah berkisar antara 2,3-18,3% ditahun yang sama. Di sisi lain, tindakan
pembedahan lapoartomi semakin terus meningkat seiring banyaknya pasien
yang mendapatkan tindakan pembedahan lapartomi dari tahun ke tahun.
Dari hasil survei pendahuluan dengan pihak tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Dr. Soekardjo pada tanggal 7 Maret
sampai 11 Maret 2017 di RSUD Kota Tasikmalaya pada tahun 2015
terdapat 13 orang, pada tahun 2016 terdapat 11 orang dan di Tahun 2017 di
triwulan pertama terdapat 2 orang yang mengalami ILO. Sedangkan pasien
yang melakukan operasi pada tindakan operasi pada tahun 2015 sebanyak
4385 orang dan tahun 2016 sebanyak 6555 orang. Data tersebut di dapatkan
dari pihak ketiga yang mana data tersebut hanya di lihat berdasarkan ciri
setelah 72 jam setelah operasi oleh perawat yang ditugaskan untuk
memantau pasien tanggungannya, pihak PPI RSUD Kota Tasikmalaya tidak
mengobservasi langsung di ruang OB, OBK, OK, Rawat Inap, serta pihak
PPI tidak mencatat biodata lengkap pasien ILO hanya berdasarkan angka
insidensi saja dan masih tidak dapat tergambarkan data dan angka secara
jelas mengenai Infeksi Luka Operasi yang akurat dalam tahun-tahun
tersebut.
Pencacatan, rekap data pasien di PPI RSUD Kota Tasikmalaya masih
menggunakan buku catatan dan data yang dicatat tidak dapat menjadi bahan
acuan yg baik dalam pengelolaan data trutama data survailens tentang
penelitian yang menyangkut Infeksi Luka Operasi, ada beberapa data yang
hilang karna perawat yang bergantian dinas yang tidak memegang tugas lagi
di kelas-kelas, kemudian kerapian data survailens tim PPI dan kelas-kelas
masih kurang. Melihat dari fenomena diatas, tim pengusul PKM-T
bermaksud ingin membuat sebuah sistem pakar berdasarkan pedoman yang
telah disediakan di PPI dalam penentuan infeksi pada pasien pasca operasi
beserta sistem aplikasi administrasi data survailens PPI RSUD Kota
Tasikmalaya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat sistem PPI RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya agar
angka pelaporan data survailens bisa diperoleh dengan mudah?
2. Bagaimana membuat sistem pakar yang dapat merubah sikap perawat
dalam menentukan angka infeksi melalu pedoman masih sangat kurang ?
3. Bagaimana cara membuat sistem pakar ?
2
4. Bagaimana cara mengimplementasikannya kepada PPI RSUD Dr.
Soekarjo Tasikmalaya?
1.3
Tujuan
Tujuan dibuatnya sistem pakar dan implementasinya adalah sebagai beriku :
1. Agar Perawat dapat dengan mudah melaporkan angka kejadian ILO
yang dikemas berdasarkan penentuan angka infeksi melalui sistem pakar
2. Agar data survailens khusus PPI dapat terkelola dengan baik
3. Agar mengurangi resiko missing part data dan rekap penentuan infeksi
1.4
Kondisi dan Potensi Wilayah Sasaran
RSUD Dr. Soekardjo saat ini masih kurang dalam memperbaiki alur
memperoleh data survailens dan rekap penentuan kasus, terutama untuk sub
bidang Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi. Data infeksi yang tidak
akurat membuat peneliti tertarik untuk membuat sistem pakar. Pedoman
atau kartu infeksi telah dibuat oleh Tim PPI RSUD Dr. Soekardjo dan sudah
ada beberapa pertanyaan yang akurat panduan penentuan skala infeksi yang
di di alami oleh pasien pasca operasi namun sikap dan kesadaran perawat
untuk melaporkan hasil observasinya kepada pihak PPI dengan begitu ada
beberapa angka infeksi ILO yang masih nihil atau missing part.
1.5
Luaran
1.
Diharapkan setiap substansi kelas di RSUD Dr. Soekardjo melaporkan
angka kejadian ILO kepada pihak PPI memelalui menentukan gejala
infeksi sesuai pedoman yang di kemas dalam sistem pakar.
2.
Diharapkan aplikasi ini dapat digunakan di substansi PPI di seluruh
rumah sakit di Indonesia.
3.
Dapat dimanfaatkan sebagai alat survailens penelitian tentang infeksi
bagi bidang ilmu Epidemiologi.
3
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Infeksi Nosokomial Operasi
1.
Infeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang di dapatkan oleh
penderita rawat inap di rumah sakit dalam waktu 72 Jam, dan
penyebab utamanya adalah bakteri. Jenis dari Infeksi nosokomial
terbanyak dan menjadi acuan data laporan saat ini adalah Infeksi Luka
Operasi (ILO), Infeksi Saluran Kemih (ISK), Infeksi Saluran Napas
dan Fleb.
a.
Epidimiologi Infeksi Luka Operasi
Infeksi luka operasi (ILO) adalah infeksi yang timbul
disebabkan
oleh
mikroorganisme
patogen
yang
mengkontaminasi daerah luka operasi pada saat berlangsungnya
operasi atau sesudah operasi, ILO merupakan bagian dari
healthcare-association infection atau infeksi nosokomial (IN).
ILO juga merupakan kasus infeksi yang paling sering terjadi
dibandingkan jenis infeksi nosokomial lainnya. (Andy Kurnia,
2013). Survey World Health Organization (WHO) melaporkan
bahwa angka kejadian ILO atau Surgical Site Infection (SSI) di
dunia berkisarantara 5% sampai 15%. DataWHO menunjukkan
bahwa sekitar 5% -34% dari total infeksi nosokomial adalah
ILO.
Infeksi Luka Operasi (ILO) menjadi penyulit yang serius
karna akan menjadi sumber mordibitas pasca operasi dan
menimbulkan infeksi nosokomial dalam jumlah bermakna serta
merupakan masalah perawatan kesehatan di rumah sakit di
seluruh dunia (Fery Putra T, 2013 ).
b.
Penentuan Tingkat Infeksi Luka Operasi
Penilaian untuk menentukan tingkat infeksi pada luka
operasi
tertutup,
yaitu
ekskuadat,
eritema,
edema,
hematoma, letak nyeri, frekuensi nyeri dan bau (Morison,
2003)
Tabel 1. Kriteria Penilaian Tingkat Infeksi
Kriteria
Penilaian
Ekskudat
Eritema
Ringan
Sedikit (Minimal)
Sedikit (Minimal)
Edema
Hematoma
Ringan
Ringan
Tingkat Infeksi
Sedang
Sedang
Hanya di
Sekitar
Jaringan
Sedang
Sedang
Letak
Nyeri
Hanya pada daerah
luka
Hanya pada
daerah luka
Intesitas
Nyeri
Tidak ada/ hanya Intermitten
pada
saat
penggantian
Tidak ada
Ada bau
Bau
Berat
Banyak
Meluas keluar
daerah sekitar luka
Berat
Berat
Nyeri Menyebar
disekitar daerah luka
Kontinyu
Bau menyengat
Sumber: Marison, 2003
2.2
Sistem Pakar Infeksi Luka Operasi
Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang
dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu
agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh
para ahli. Saat ini sistem pakar tengah banyak dikembangkan dalam
berbagai macam bidang, salah satunya dalam bidang kesehatan. Metode
inferensi forward chaining merupakan metode inferensi penelusuran ke
depan yang dibuat dengan perancangan yang mudah dan sesuai dengan
aturan yang ada (Silmi Muhammad; 2013).
Sampai saat ini sistem pakar untuk menentukan Infeksi Luka Operasi
masih belum ada yang menemukan dilihat dari banyak nya buku pedoman
yang dibuat oleh pencegahan dan penanggulangan infeksi. Namun ada
5
beberapa problematika seperti sikap auater yang jarang melaporkan angkat
tersebut unmtk dilaporkan makan dirancang sebuah sistem yang dikemas
didalam sistem pakar untuk melaporkan angka kejadian Infeksi Luka
Operasi dengar tepat berdasarkan pedoman tiap bulannya.
6
7
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan Program dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, tahap evaluasi, serta laporan akhir dan presentasi.
Survei dan Kajian
Literatur
Perancangan Konsep
TAHAPAN
PERSIAPAN
TAHAP
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Analisis Kebutuhan
EVALUASI
Perencanangan Sistem
Pembuatan Software
LAPORAN AKHIR
DAN PRESENTASI
Uji Coba
Implementasi ke Mitra
Gambar 1. Tahap Pelaksanaan Program
1.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan terdiri dari Survei Awal dan Kajian Literatur,
Sebelumnya sudah dilakukan survei awal mengenai permasalahan dan
data awal, Survei disini adalah tentang data dan penerapan yang pas
tentang
permasalahan
dengan
intervensi
yang
akan
dibuat.
Berdasarkan rancangan intevensi tentang sistem pakar ini, maka perlu
studi literatur. Tahap persiapan yang lainnya adalah penentuan
konsep, konsep sistem dan persiapan pembuatan design layout untuk
software.
2.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Pelaksanaan Kegiatan Program adalah sebagai berikut :
a.
Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil survei awal terkait determinan dan
penelitian tentang Infeksi Nosokomial Luka Operasi didapatkan
bahwa banyak variabel penunjang yang tidak terdapat didalam
pembukuan pasien khusus di ruangan. Untuk itu diperlukan
sistem administrasi untuk menunjang sistem pakar dalam target
sub bidang PPI (Perencanaandan Penanggulangan Infeksi) .
selain itu penentuan infeksi bedarsarkan lamanya pasien yang
dirawat di rawat inap di seluruh kelas yang ada di RSUD Dr.
Soekardjo perlu adanya beberapa pertanyaan dari beberapa
kategori pertanyaan agar bisa menjadi kesimpulan infeksi atau
tidaknya pasien pasca operasi di RSUD Dr. Soekardjo.
b.
Perencanaan Sistem
Sistem direncanakan setelah ada survei awal meninjau dan
meminta data untuk intervensi yang akan dilakukan kepada
pihak PPI, studi literatur juga dibutuhkan untuk menguatkan
berbagaimacam teori dan konsep teori terkait hal-hal yang
terkait dengan pembuatan serta diagnosa infeksi dengan
kemungkinan konsep akan di tambah bahkan dikurangi seiring
berjalannya pengambilan data, survei dan kajian literatur kepada
pihak PPI.
c.
Pembuatan dan Uji Coba
Proses pembuatan sistem dipresiksi selama dua bulan
dengan alur kegiatan sebagai berikut :
Minggu pertama sampai Minggu ke empat yaitu
pembuatan halaman login dan sistem administrasi proses pasien
yang terdiri dari input pasien masuk, indput data dasar pasien
(nama, jenis kelamin, umur, alamat), input data pasien lanjutan
8
(jenis operasi, ruang rawat inap, jenis antibiotik, riwayat
penyakit, dan input laporan pasien keluar setelah atau sebelum 3
hari rawat inap.
Minggu ke lima sampai ke enam yaitu uji coba tahap
pertama setelah pembuatan rancangan konsep, rancangan sistem
dan
aplikasi
sistem
sambil
dilakukan
revisi
untuk
pengembangan sistem.
Minggu ke enam sampai ke tujuh yaitu pembuatan sistem
pakar diagnosa Infeksi Luka Operasi dalam tahap masa
perawatan rawat inap pasien pasca operasi yang terdiri dari
pembuatan id perawat jaga kelas, input gelar, input data
penentuan penyakit dan diagnosa infeksi luka operasi.
Minggu ke delapan yaitu uji tahap ke dua dalam
pembuatan sistem pakar diagnosa Infeksi Luka Operasi dan
revisi.
d.
Implementasi ke Mitra
Melakukan instalasi ke server RSUD Dr. Soekardjo dan
menginstalasi server buatan di dalam substansi Pencegahan dan
Penanggulangan Infeksi Dr. Soekradjo ke dalam Server utama.
Dilakukan seminar, workshop dan pelatihan untuk
Sosialisasi Program penerpaan dan prosedur penggunaan
aplikasi sistem pakar untuk semua sub bagian khusus nya
perawat kelas rawat di RSUD Dr. Sokardjo.
Adanya pengawasan dan revisi untuk tetap memonitor
kinerja sistem pakar bila terjadi sistem eror setelah implementasi
sistem kepada RSUD Dr. Soekardjo
e.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah dibuatnya implementasi kepada
pihak PPI yang di awasi seara berkala dan untuk menunjang
proses evaluasi akan direncanakan jadwal kunjungan khusus
selama aplikasi masih digunakan.
f.
Laporan Akhir dan Presentasi
9
3.2
Analisis Pemecahan Masalah
Sistem Pakar Infeksi Nosokomial Luka operasi dibuat untuk
menyelesaikan permasalahan dengan Class Diagram sebagai berikut :
Gambar 2. Class Diagram ES3D
Pemasalahan yang dihadapi adalah alur pengisian pedoman dan sikap
perawat untuk melapor ciri infeksi dan penentuannya sebelum dan seteelah
pasien pasca operasi dan setelah 72 jam ada di dalam rawat inap, alur
pelaporannya dimulai dari data administrasi pasien, variabel penunjang
infeksi seperti Riwayat Penyakit Pasien, Riwayat Jenis Operasi dan Riwayat
Jenis Antibiotik.
Gambar 3. Use Case ES3D
10
11
BAB 4
ALUR KEGIATAN DAN ANGGARAN
4.1 Alur Kegiatan
No
Kegiatan
Waktu
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Perencanaan
Sistem
Pembuatan
Software
Uji Coba
Implementasi
ke Mitra
Evaluasi
Laporan akhir
Tabel 2. Alur Kegiatan
4.2 Anggaran Biaya
Tabel 3. Anggaran Biaya
No.
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Lain-lain
Jumlah
Biaya (Rp)
8.239.000
198.000
790.000
9.227.000
DAFTAR PUSTAKA
Lina Haryati, Antonius H. Pudjiadi dkk. (2008). Prevalens dan Faktor Resiko
Infeksi Luka Operasi Pasca-bedah. Artikel: Departemen Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. http://scribdi.com
Kurnia, Andy dkk. (2013).Gambaran Penderita Infeksi Luka Operaso Pada Pasien
Pasca Operasi Bersih (clean), Riau. Jurnal Penelitian: Fakultas Kedokteran
Universitas Riau. Kedokteran Riau. http://jom.unsri.ac.id
Silmi Muhammad Vol 4, No 7 (2013).Sistem Pakar Berbasis Web dan Mobile
Web untuk Mendiagnosis Penyakit Darah Pada Manusia dengan
Menggunakan Metode Inferensi Forward Chaining. Jurnal Penelitian:
Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Jurusan Ilmu
Komputer dan Informatika, Semarang. ejournal.undip.ac.id.
Warganegara, Efrida dkk. (2012). Identifikasi Bakteri Penyebab Infeksi Luka
Operasi (ILO) Nosokomial Pada Ruang Rawat Inap Bedah dan Kebidanan,
Lampung. Jurnal Penelitian: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Kedokteran Lampung. http://jurnal.fmipa.unila.ac.id
12
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Pembimbing
13
Biodata anggota 2
14
Biodata anggota 2
15
Biodata anggota 3
16
Biodata anggota 4
17
Biodata Dosen Pembimbing
18
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
Nur Lina., SKM., M.Kes. (Epid)
Perempuan
Kesehatan Masyarakat
0415077601
Semarang, 15 Juli 1976
Nurlina@unsil.ac.id
08122235388
B. Riwayat Pendidikan
S1
Nama Institusi
Jurusan
C.
S2
Universitas
Universitas
Diponegoro
Kesehatan
Diponegoro
Epidemiologi
Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus
1995-2000
2005-2008
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
1.
2.
Nama Pertemuan Ilmiah/
Judul Artikel Ilmiah
S3
-
-
Waktu dan
Seminar
Prosiding Seminar
Tempat
Analisis Perbedaan Nilai Pekalongan, 27
Nasional Masyarakat
Rata-Rata Sebelum dan
Oktober 2016 di
Sehat dan Produktif
Sesudah Pelatihan Juru
Universitas
dalam Perspektif
Pemantau Jentik
Pekalongan
Kesehatan, Ekonomi dan
(Jumantik) Cilik Pada
Humaniora ISBN 978
Anak SD
602 6779 20 5
Proceeding The 1st
Analysis of Uric Acid
22 April 2017,
International Seminar of
and Blood Pressure in
Stikes Bakti
Health Sciences Bakti
Lectirers and
Tunas Husada.
Health Science Collage
Educational Staff
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
19
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
20
1. Peralatan penunjang
Material
Komputer
Server
Kabel LAN
Perangkat
Komputer
Konektor
RJ45
Sub total
Justifikasi
pemakaian
kuantitas
Harga satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Media pembuatan
1 bh
4.800.000
4.800.000
Media pembuatan
Untuk
implementasi di
tiap Kelas
100 m
453.000
453.000
2 Set
1.500.000
3.000.000
Media pembuatan
20 bh
2000
40.000
8.239.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
pemakaian
Banner
Media Informasi
Pulpen
ATK
1 bh
(3x2m)
1 Pack
HVS
ATK
Tali Rafia
Sub total
ATK
Kuantitas
Harga satuan
Jumlah
25.000/meter
150.000
12.000
12.000
1 Rim
32.000
32.000
2 Rol
4000
4000
198.000
Harga satuan
Jumlah
(Rp)
(Rp)
1 Bulan
10.000
310.000
48 Orang
10.000
480.000
3. Lain-Lain
Justifikasi
Material
Transportas
pemakaian
i
Snack
Untuk Peserta
Workshop
Kuantitas
Sub total
Rp. 790.000
21
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas
1. Susunan Organisasi Tim Kegiatan
Nadiyah Kamila M. Djer Said
Ketua Pelaksana dan Monitoring Kegiatan
Dede Gunawan
(Programer)
Rezi Syahrizani
(Kordinator
Implementasi Program)
Dise Senjiya
(Bendahara)
Muhammah
Fachrurroji
(Editor Program)
Gambar 1.4 Susunan Organisasi Tim Kegiatan
2. Pembagian Tugas
Nadiyah Kamila M.
Djer Said
(Ketua Pelaksana dan
Monitoring Kegiatan)
Dede Gunawan
(Programer)
Dise Sanjiya
(Bendahara)
Rezi Syahrizani
(Kordinator
Implementasi
Program)
Muhammad
Fachrurroji (Editor
Program)
Mengusulkan penetapan lokasi penyuluhan
Mengusulkan sosialisasi program
Evaluasi pelaksanaan program
Presentasi laporan akhir
Pembuatan rancangan program
Penyusuna Alur sistem
Pengumpulan data
Pembuatan laporan keuangan
Rekapitulasi anggaran yang sudah di
implementasikan
Evaluasi dan audit
Mengumpulkan Hardware
Mengkoordinir peserta workshop
Mengkoordinir Hardware
Editor Sistem
Evaluasi dan Revisi Eror
Gambar 1.5 Pembagian Tugas
22
Lampiran 4. Surat Penyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bermitra
24
Lampiran 6. Lokasi Mitra
Gambar 6. Lokasi Mitra
25
“ES3.ID”
(EXPERT SYSTEM SURGICAL SIDE INFECTION DIAGNOSIS)
BIDANG KEGIATAN PKM TEKNOLOGI
Diusulkan Oleh:
Nadiyah Kamilia M. Djer Said
154101036
2015
Dise Senjiya
154101102
2015
Dede Gunawan
137006107
2013
Rezi Syahriszani
147006270
2014
Muhammad Fachrurroji
147006256
2014
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“ES3.ID”
(EXPERT SYSTEM SURGICAL SIDE INFECTION DIAGNOSIS)
BIDANG KEGIATAN PKM TEKNOLOGI
Diusulkan Oleh:
Nadiyah Kamilia M. Djer Said
154101036
2015
Dise Senjiya
154101102
2015
Dede Gunawan
137006107
2013
Rezi Syahriszani
147006270
2014
Muhammad Fachrurroji
147006256
2014
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
i
2017
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................v
RINGKASAN ..................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................3
1.4 Kondisi dan Potensi Wilayah Sasaran .........................................3
1.5 Luaran ..........................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4
2.1 Infeksi Nosokomial Luka Operasi................................................4
2.2 Sistem Pakar Infeksi Luka Operasi .............................................5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................7
3.1 Tahap Pelaksanaan ......................................................................8
3.2 Analisis Pemecahan Masalah.......................................................9
BAB 4 ALUR KEGIATAN DAN ANGGARAN .........................................11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................12
LAMPIRAN ....................................................................................................13
Lampiran 1. Biodata Ketua Anggota dan Dosen Pembimbing.........................13
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan. ....................................................20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas...........21
Lampiran 4. Surat Penyataan Ketua Pelaksana. ..............................................22
Lampiran 5. Surat Penyataan Kesediaan Mitra................................................23
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja.................................................24
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria Penentuan Tingkat Infeksi ....................................................5
Tabel 2. Alur Kegiatan ....................................................................................11
Tabel 3. Biaya dan Anggaran...........................................................................11
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perencanaan Program ....................................................................7
Gambar 2. Class Diagram ................................................................................10
Gambar 3. Use Case ES3D...............................................................................10
Gambar 4. Stuktur Organisasi Tim Pelaksana .................................................21
Gambar 5. Pembagian Tugas ...........................................................................21
vi
RINGKASAN
Prevalensi infeksi nosokomial di Indonesia yang tertinggi di Rumah Sakit
Pendidikan dari 10 RSUP, berkisar cukup tinggi di antara 6,1-16%, yaitu 9,8%
ditahun 2010. Hasil dari penelitian sebelumnya data dari 52 ruang dari 22 Rumah
Sakit dilaporkan angka infeksi nosokomial akibat luka bedah berkisar antara 2,318,3% ditahun yang sama. RSUD Kota Tasikmalaya pada tahun 2015 terdapat 13
orang, pada tahun 2016 terdapat 11 orang dan di Tahun 2017 di triwulan pertama
terdapat 2 orang yang mengalami ILO. Sedangkan pasien yang melakukan operasi
pada tindakan operasi pada tahun 2015 sebanyak 4385 orang dan tahun 2016
sebanyak 6555 orang. Data tersebut di dapatkan dari pihak ketiga yang mana data
tersebut hanya di lihat berdasarkan ciri setelah 72 jam setelah operasi oleh
perawat yang ditugaskan untuk memantau pasien tanggungannya, pihak PPI
RSUD Kota Tasikmalaya tidak mengobservasi langsung di ruang OB, OBK, OK,
Rawat Inap, serta pihak PPI tidak mencatat biodata lengkap pasien ILO hanya
berdasarkan angka insidensi saja dan masih tidak dapat tergambarkan data dan
angka secara jelas mengenai Infeksi Luka Operasi yang akurat dalam tahun-tahun
tersebut. RSUD Dr. Soekardjo saat ini masih kurang dalam memperbaiki alur
memperoleh data survailens dan rekap penentuan kasus, terutama untuk sub
bidang Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi. Data infeksi yang tidak akurat
membuat peneliti tertarik untuk membuat sistem pakar. Pedoman atau kartu
infeksi telah dibuat oleh Tim PPI RSUD Dr. Soekardjo dan sudah ada beberapa
pertanyaan yang akurat panduan penentuan skala infeksi yang di di alami oleh
pasien pasca operasi namun sikap dan kesadaran perawat untuk melaporkan hasil
observasinya kepada pihak PPI dengan begitu ada beberapa angka infeksi ILO
yang masih nihil atau missing part. Diharapkan melalui PKM-T ini setiap
substansi kelas di RSUD Dr. Soekardjo melaporkan angka kejadian ILO kepada
pihak PPI memelalui menentukan gejala infeksi sesuai pedoman yang di kemas
dalam sistem pakar .
Kata Kunci : Sistem Pakar, Surgical Side Infection
vii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi medis dalam ilmu pembedahan,
keselamatan dan peluang pulihnya pasien dari dan setelah tindakan
pembedahan merupakan kewajiban global dan aspek kesehatan masyarakat
bagi seluruh dunia. Indikator keselamatan pasien dari berbagai tindakan
medis khususnya pasien pasca operasi pembedahan adalah dengan tidak
adanya kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO).
ILO juga merupakan kasus infeksi yang paling sering terjadi
dibandingkan jenis infeksi nosokomial lainnya. (Andy Kurnia, 2013).
Survey World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa angka
kejadian ILO atau Surgical Site Infection (SSI) di dunia berkisar antara 5%15%. Data WHO menunjukkan bahwa sekitar 5%-34% dari total infeksi
nosokomial adalah ILO.
Infeksi Luka Operasi (ILO) menjadi penyulit yang serius karena akan
menjadi sumber mordibitas pasca operasi dan menimbulkan infeksi
nosokomial dalam jumlah bermakna serta merupakan masalah perawatan
kesehatan di rumah sakit di seluruh dunia (Fery Putra T, 2013). Infeksi luka
pasca bedah paling sedikit 920.000 orang dari 23 juta Pasien yang
mengalami pembedahan setiap tahun di Amerika Serikat (Haley et al, 1985
dalam Grudenman, 2005).
Prevalensi infeksi nosokomial di Indonesia yang tertinggi di Rumah
Sakit Pendidikan dari 10 RSUP, berkisar cukup tinggi di antara 6,1-16%,
yaitu 9,8% ditahun 2010. Hasil dari penelitian sebelumnya data dari 52
ruang dari 22 Rumah Sakit dilaporkan angka infeksi nosokomial akibat luka
bedah berkisar antara 2,3-18,3% ditahun yang sama. Di sisi lain, tindakan
pembedahan lapoartomi semakin terus meningkat seiring banyaknya pasien
yang mendapatkan tindakan pembedahan lapartomi dari tahun ke tahun.
Dari hasil survei pendahuluan dengan pihak tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Dr. Soekardjo pada tanggal 7 Maret
sampai 11 Maret 2017 di RSUD Kota Tasikmalaya pada tahun 2015
terdapat 13 orang, pada tahun 2016 terdapat 11 orang dan di Tahun 2017 di
triwulan pertama terdapat 2 orang yang mengalami ILO. Sedangkan pasien
yang melakukan operasi pada tindakan operasi pada tahun 2015 sebanyak
4385 orang dan tahun 2016 sebanyak 6555 orang. Data tersebut di dapatkan
dari pihak ketiga yang mana data tersebut hanya di lihat berdasarkan ciri
setelah 72 jam setelah operasi oleh perawat yang ditugaskan untuk
memantau pasien tanggungannya, pihak PPI RSUD Kota Tasikmalaya tidak
mengobservasi langsung di ruang OB, OBK, OK, Rawat Inap, serta pihak
PPI tidak mencatat biodata lengkap pasien ILO hanya berdasarkan angka
insidensi saja dan masih tidak dapat tergambarkan data dan angka secara
jelas mengenai Infeksi Luka Operasi yang akurat dalam tahun-tahun
tersebut.
Pencacatan, rekap data pasien di PPI RSUD Kota Tasikmalaya masih
menggunakan buku catatan dan data yang dicatat tidak dapat menjadi bahan
acuan yg baik dalam pengelolaan data trutama data survailens tentang
penelitian yang menyangkut Infeksi Luka Operasi, ada beberapa data yang
hilang karna perawat yang bergantian dinas yang tidak memegang tugas lagi
di kelas-kelas, kemudian kerapian data survailens tim PPI dan kelas-kelas
masih kurang. Melihat dari fenomena diatas, tim pengusul PKM-T
bermaksud ingin membuat sebuah sistem pakar berdasarkan pedoman yang
telah disediakan di PPI dalam penentuan infeksi pada pasien pasca operasi
beserta sistem aplikasi administrasi data survailens PPI RSUD Kota
Tasikmalaya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat sistem PPI RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya agar
angka pelaporan data survailens bisa diperoleh dengan mudah?
2. Bagaimana membuat sistem pakar yang dapat merubah sikap perawat
dalam menentukan angka infeksi melalu pedoman masih sangat kurang ?
3. Bagaimana cara membuat sistem pakar ?
2
4. Bagaimana cara mengimplementasikannya kepada PPI RSUD Dr.
Soekarjo Tasikmalaya?
1.3
Tujuan
Tujuan dibuatnya sistem pakar dan implementasinya adalah sebagai beriku :
1. Agar Perawat dapat dengan mudah melaporkan angka kejadian ILO
yang dikemas berdasarkan penentuan angka infeksi melalui sistem pakar
2. Agar data survailens khusus PPI dapat terkelola dengan baik
3. Agar mengurangi resiko missing part data dan rekap penentuan infeksi
1.4
Kondisi dan Potensi Wilayah Sasaran
RSUD Dr. Soekardjo saat ini masih kurang dalam memperbaiki alur
memperoleh data survailens dan rekap penentuan kasus, terutama untuk sub
bidang Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi. Data infeksi yang tidak
akurat membuat peneliti tertarik untuk membuat sistem pakar. Pedoman
atau kartu infeksi telah dibuat oleh Tim PPI RSUD Dr. Soekardjo dan sudah
ada beberapa pertanyaan yang akurat panduan penentuan skala infeksi yang
di di alami oleh pasien pasca operasi namun sikap dan kesadaran perawat
untuk melaporkan hasil observasinya kepada pihak PPI dengan begitu ada
beberapa angka infeksi ILO yang masih nihil atau missing part.
1.5
Luaran
1.
Diharapkan setiap substansi kelas di RSUD Dr. Soekardjo melaporkan
angka kejadian ILO kepada pihak PPI memelalui menentukan gejala
infeksi sesuai pedoman yang di kemas dalam sistem pakar.
2.
Diharapkan aplikasi ini dapat digunakan di substansi PPI di seluruh
rumah sakit di Indonesia.
3.
Dapat dimanfaatkan sebagai alat survailens penelitian tentang infeksi
bagi bidang ilmu Epidemiologi.
3
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Infeksi Nosokomial Operasi
1.
Infeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang di dapatkan oleh
penderita rawat inap di rumah sakit dalam waktu 72 Jam, dan
penyebab utamanya adalah bakteri. Jenis dari Infeksi nosokomial
terbanyak dan menjadi acuan data laporan saat ini adalah Infeksi Luka
Operasi (ILO), Infeksi Saluran Kemih (ISK), Infeksi Saluran Napas
dan Fleb.
a.
Epidimiologi Infeksi Luka Operasi
Infeksi luka operasi (ILO) adalah infeksi yang timbul
disebabkan
oleh
mikroorganisme
patogen
yang
mengkontaminasi daerah luka operasi pada saat berlangsungnya
operasi atau sesudah operasi, ILO merupakan bagian dari
healthcare-association infection atau infeksi nosokomial (IN).
ILO juga merupakan kasus infeksi yang paling sering terjadi
dibandingkan jenis infeksi nosokomial lainnya. (Andy Kurnia,
2013). Survey World Health Organization (WHO) melaporkan
bahwa angka kejadian ILO atau Surgical Site Infection (SSI) di
dunia berkisarantara 5% sampai 15%. DataWHO menunjukkan
bahwa sekitar 5% -34% dari total infeksi nosokomial adalah
ILO.
Infeksi Luka Operasi (ILO) menjadi penyulit yang serius
karna akan menjadi sumber mordibitas pasca operasi dan
menimbulkan infeksi nosokomial dalam jumlah bermakna serta
merupakan masalah perawatan kesehatan di rumah sakit di
seluruh dunia (Fery Putra T, 2013 ).
b.
Penentuan Tingkat Infeksi Luka Operasi
Penilaian untuk menentukan tingkat infeksi pada luka
operasi
tertutup,
yaitu
ekskuadat,
eritema,
edema,
hematoma, letak nyeri, frekuensi nyeri dan bau (Morison,
2003)
Tabel 1. Kriteria Penilaian Tingkat Infeksi
Kriteria
Penilaian
Ekskudat
Eritema
Ringan
Sedikit (Minimal)
Sedikit (Minimal)
Edema
Hematoma
Ringan
Ringan
Tingkat Infeksi
Sedang
Sedang
Hanya di
Sekitar
Jaringan
Sedang
Sedang
Letak
Nyeri
Hanya pada daerah
luka
Hanya pada
daerah luka
Intesitas
Nyeri
Tidak ada/ hanya Intermitten
pada
saat
penggantian
Tidak ada
Ada bau
Bau
Berat
Banyak
Meluas keluar
daerah sekitar luka
Berat
Berat
Nyeri Menyebar
disekitar daerah luka
Kontinyu
Bau menyengat
Sumber: Marison, 2003
2.2
Sistem Pakar Infeksi Luka Operasi
Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang
dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu
agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh
para ahli. Saat ini sistem pakar tengah banyak dikembangkan dalam
berbagai macam bidang, salah satunya dalam bidang kesehatan. Metode
inferensi forward chaining merupakan metode inferensi penelusuran ke
depan yang dibuat dengan perancangan yang mudah dan sesuai dengan
aturan yang ada (Silmi Muhammad; 2013).
Sampai saat ini sistem pakar untuk menentukan Infeksi Luka Operasi
masih belum ada yang menemukan dilihat dari banyak nya buku pedoman
yang dibuat oleh pencegahan dan penanggulangan infeksi. Namun ada
5
beberapa problematika seperti sikap auater yang jarang melaporkan angkat
tersebut unmtk dilaporkan makan dirancang sebuah sistem yang dikemas
didalam sistem pakar untuk melaporkan angka kejadian Infeksi Luka
Operasi dengar tepat berdasarkan pedoman tiap bulannya.
6
7
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan Program dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, tahap evaluasi, serta laporan akhir dan presentasi.
Survei dan Kajian
Literatur
Perancangan Konsep
TAHAPAN
PERSIAPAN
TAHAP
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Analisis Kebutuhan
EVALUASI
Perencanangan Sistem
Pembuatan Software
LAPORAN AKHIR
DAN PRESENTASI
Uji Coba
Implementasi ke Mitra
Gambar 1. Tahap Pelaksanaan Program
1.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan terdiri dari Survei Awal dan Kajian Literatur,
Sebelumnya sudah dilakukan survei awal mengenai permasalahan dan
data awal, Survei disini adalah tentang data dan penerapan yang pas
tentang
permasalahan
dengan
intervensi
yang
akan
dibuat.
Berdasarkan rancangan intevensi tentang sistem pakar ini, maka perlu
studi literatur. Tahap persiapan yang lainnya adalah penentuan
konsep, konsep sistem dan persiapan pembuatan design layout untuk
software.
2.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Pelaksanaan Kegiatan Program adalah sebagai berikut :
a.
Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil survei awal terkait determinan dan
penelitian tentang Infeksi Nosokomial Luka Operasi didapatkan
bahwa banyak variabel penunjang yang tidak terdapat didalam
pembukuan pasien khusus di ruangan. Untuk itu diperlukan
sistem administrasi untuk menunjang sistem pakar dalam target
sub bidang PPI (Perencanaandan Penanggulangan Infeksi) .
selain itu penentuan infeksi bedarsarkan lamanya pasien yang
dirawat di rawat inap di seluruh kelas yang ada di RSUD Dr.
Soekardjo perlu adanya beberapa pertanyaan dari beberapa
kategori pertanyaan agar bisa menjadi kesimpulan infeksi atau
tidaknya pasien pasca operasi di RSUD Dr. Soekardjo.
b.
Perencanaan Sistem
Sistem direncanakan setelah ada survei awal meninjau dan
meminta data untuk intervensi yang akan dilakukan kepada
pihak PPI, studi literatur juga dibutuhkan untuk menguatkan
berbagaimacam teori dan konsep teori terkait hal-hal yang
terkait dengan pembuatan serta diagnosa infeksi dengan
kemungkinan konsep akan di tambah bahkan dikurangi seiring
berjalannya pengambilan data, survei dan kajian literatur kepada
pihak PPI.
c.
Pembuatan dan Uji Coba
Proses pembuatan sistem dipresiksi selama dua bulan
dengan alur kegiatan sebagai berikut :
Minggu pertama sampai Minggu ke empat yaitu
pembuatan halaman login dan sistem administrasi proses pasien
yang terdiri dari input pasien masuk, indput data dasar pasien
(nama, jenis kelamin, umur, alamat), input data pasien lanjutan
8
(jenis operasi, ruang rawat inap, jenis antibiotik, riwayat
penyakit, dan input laporan pasien keluar setelah atau sebelum 3
hari rawat inap.
Minggu ke lima sampai ke enam yaitu uji coba tahap
pertama setelah pembuatan rancangan konsep, rancangan sistem
dan
aplikasi
sistem
sambil
dilakukan
revisi
untuk
pengembangan sistem.
Minggu ke enam sampai ke tujuh yaitu pembuatan sistem
pakar diagnosa Infeksi Luka Operasi dalam tahap masa
perawatan rawat inap pasien pasca operasi yang terdiri dari
pembuatan id perawat jaga kelas, input gelar, input data
penentuan penyakit dan diagnosa infeksi luka operasi.
Minggu ke delapan yaitu uji tahap ke dua dalam
pembuatan sistem pakar diagnosa Infeksi Luka Operasi dan
revisi.
d.
Implementasi ke Mitra
Melakukan instalasi ke server RSUD Dr. Soekardjo dan
menginstalasi server buatan di dalam substansi Pencegahan dan
Penanggulangan Infeksi Dr. Soekradjo ke dalam Server utama.
Dilakukan seminar, workshop dan pelatihan untuk
Sosialisasi Program penerpaan dan prosedur penggunaan
aplikasi sistem pakar untuk semua sub bagian khusus nya
perawat kelas rawat di RSUD Dr. Sokardjo.
Adanya pengawasan dan revisi untuk tetap memonitor
kinerja sistem pakar bila terjadi sistem eror setelah implementasi
sistem kepada RSUD Dr. Soekardjo
e.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah dibuatnya implementasi kepada
pihak PPI yang di awasi seara berkala dan untuk menunjang
proses evaluasi akan direncanakan jadwal kunjungan khusus
selama aplikasi masih digunakan.
f.
Laporan Akhir dan Presentasi
9
3.2
Analisis Pemecahan Masalah
Sistem Pakar Infeksi Nosokomial Luka operasi dibuat untuk
menyelesaikan permasalahan dengan Class Diagram sebagai berikut :
Gambar 2. Class Diagram ES3D
Pemasalahan yang dihadapi adalah alur pengisian pedoman dan sikap
perawat untuk melapor ciri infeksi dan penentuannya sebelum dan seteelah
pasien pasca operasi dan setelah 72 jam ada di dalam rawat inap, alur
pelaporannya dimulai dari data administrasi pasien, variabel penunjang
infeksi seperti Riwayat Penyakit Pasien, Riwayat Jenis Operasi dan Riwayat
Jenis Antibiotik.
Gambar 3. Use Case ES3D
10
11
BAB 4
ALUR KEGIATAN DAN ANGGARAN
4.1 Alur Kegiatan
No
Kegiatan
Waktu
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Perencanaan
Sistem
Pembuatan
Software
Uji Coba
Implementasi
ke Mitra
Evaluasi
Laporan akhir
Tabel 2. Alur Kegiatan
4.2 Anggaran Biaya
Tabel 3. Anggaran Biaya
No.
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Lain-lain
Jumlah
Biaya (Rp)
8.239.000
198.000
790.000
9.227.000
DAFTAR PUSTAKA
Lina Haryati, Antonius H. Pudjiadi dkk. (2008). Prevalens dan Faktor Resiko
Infeksi Luka Operasi Pasca-bedah. Artikel: Departemen Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. http://scribdi.com
Kurnia, Andy dkk. (2013).Gambaran Penderita Infeksi Luka Operaso Pada Pasien
Pasca Operasi Bersih (clean), Riau. Jurnal Penelitian: Fakultas Kedokteran
Universitas Riau. Kedokteran Riau. http://jom.unsri.ac.id
Silmi Muhammad Vol 4, No 7 (2013).Sistem Pakar Berbasis Web dan Mobile
Web untuk Mendiagnosis Penyakit Darah Pada Manusia dengan
Menggunakan Metode Inferensi Forward Chaining. Jurnal Penelitian:
Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Jurusan Ilmu
Komputer dan Informatika, Semarang. ejournal.undip.ac.id.
Warganegara, Efrida dkk. (2012). Identifikasi Bakteri Penyebab Infeksi Luka
Operasi (ILO) Nosokomial Pada Ruang Rawat Inap Bedah dan Kebidanan,
Lampung. Jurnal Penelitian: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Kedokteran Lampung. http://jurnal.fmipa.unila.ac.id
12
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Pembimbing
13
Biodata anggota 2
14
Biodata anggota 2
15
Biodata anggota 3
16
Biodata anggota 4
17
Biodata Dosen Pembimbing
18
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
Nomor Telepon/HP
Nur Lina., SKM., M.Kes. (Epid)
Perempuan
Kesehatan Masyarakat
0415077601
Semarang, 15 Juli 1976
Nurlina@unsil.ac.id
08122235388
B. Riwayat Pendidikan
S1
Nama Institusi
Jurusan
C.
S2
Universitas
Universitas
Diponegoro
Kesehatan
Diponegoro
Epidemiologi
Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus
1995-2000
2005-2008
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
1.
2.
Nama Pertemuan Ilmiah/
Judul Artikel Ilmiah
S3
-
-
Waktu dan
Seminar
Prosiding Seminar
Tempat
Analisis Perbedaan Nilai Pekalongan, 27
Nasional Masyarakat
Rata-Rata Sebelum dan
Oktober 2016 di
Sehat dan Produktif
Sesudah Pelatihan Juru
Universitas
dalam Perspektif
Pemantau Jentik
Pekalongan
Kesehatan, Ekonomi dan
(Jumantik) Cilik Pada
Humaniora ISBN 978
Anak SD
602 6779 20 5
Proceeding The 1st
Analysis of Uric Acid
22 April 2017,
International Seminar of
and Blood Pressure in
Stikes Bakti
Health Sciences Bakti
Lectirers and
Tunas Husada.
Health Science Collage
Educational Staff
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
19
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
20
1. Peralatan penunjang
Material
Komputer
Server
Kabel LAN
Perangkat
Komputer
Konektor
RJ45
Sub total
Justifikasi
pemakaian
kuantitas
Harga satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Media pembuatan
1 bh
4.800.000
4.800.000
Media pembuatan
Untuk
implementasi di
tiap Kelas
100 m
453.000
453.000
2 Set
1.500.000
3.000.000
Media pembuatan
20 bh
2000
40.000
8.239.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
pemakaian
Banner
Media Informasi
Pulpen
ATK
1 bh
(3x2m)
1 Pack
HVS
ATK
Tali Rafia
Sub total
ATK
Kuantitas
Harga satuan
Jumlah
25.000/meter
150.000
12.000
12.000
1 Rim
32.000
32.000
2 Rol
4000
4000
198.000
Harga satuan
Jumlah
(Rp)
(Rp)
1 Bulan
10.000
310.000
48 Orang
10.000
480.000
3. Lain-Lain
Justifikasi
Material
Transportas
pemakaian
i
Snack
Untuk Peserta
Workshop
Kuantitas
Sub total
Rp. 790.000
21
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas
1. Susunan Organisasi Tim Kegiatan
Nadiyah Kamila M. Djer Said
Ketua Pelaksana dan Monitoring Kegiatan
Dede Gunawan
(Programer)
Rezi Syahrizani
(Kordinator
Implementasi Program)
Dise Senjiya
(Bendahara)
Muhammah
Fachrurroji
(Editor Program)
Gambar 1.4 Susunan Organisasi Tim Kegiatan
2. Pembagian Tugas
Nadiyah Kamila M.
Djer Said
(Ketua Pelaksana dan
Monitoring Kegiatan)
Dede Gunawan
(Programer)
Dise Sanjiya
(Bendahara)
Rezi Syahrizani
(Kordinator
Implementasi
Program)
Muhammad
Fachrurroji (Editor
Program)
Mengusulkan penetapan lokasi penyuluhan
Mengusulkan sosialisasi program
Evaluasi pelaksanaan program
Presentasi laporan akhir
Pembuatan rancangan program
Penyusuna Alur sistem
Pengumpulan data
Pembuatan laporan keuangan
Rekapitulasi anggaran yang sudah di
implementasikan
Evaluasi dan audit
Mengumpulkan Hardware
Mengkoordinir peserta workshop
Mengkoordinir Hardware
Editor Sistem
Evaluasi dan Revisi Eror
Gambar 1.5 Pembagian Tugas
22
Lampiran 4. Surat Penyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bermitra
24
Lampiran 6. Lokasi Mitra
Gambar 6. Lokasi Mitra
25