UPAYA MENINGKATKAN KETERA MPILAN MENULIS.

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KHUSUSNYA DI KALANGAN REMAJA
Muh.Syaifullah Al Fauzan
Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar
Muhsyaifulllah@gmail.com

Abstrak
Menulis pada dasarnya bukan saja berupa mengungkapkan pikiran atau perasaan saja,
tetapi pengungkapan ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup seseorang daam bahasa
tulis.Oleh karena itu menulis perlu dipelajari. Tulisan yang dibuat, memuat pesan yang
hendak disampaikan. Pesan tesebut mempertimbangkan sususan kata demi kata, tanda baca
yang dipakai, diksi yang dipilih akan menentukan makna yang akan disampaikan. Menulis
sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, dapat menolong
kita berpikir secara kritis, dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubunganhubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah
yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.

Keyword:Siswa,Guru,Metode,Tujuan,Manfaat
.

BAB I

PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Kegiatan menulis merupakan hasil kemampuan berbahasa yang dimiliki seseorang
yang paling akhir setelah kemampuah menyimak, berbicara dan menulis (Iskandarwasid,
2011, 248). Berdasarkan pendapat tersebut keterampilan menulis dapat dikatakan sebagai
keterampilan yang paling sulit Dibandingkan tiga terampilan berbahasa lainnya. Hal ini
disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan keterampilan bahasa lainnya di
luar keterampilan menulis.
Menulis bukan pekerjaan yang sulit melainkan juga tidak mudah. Untuk memulai
menulis, setiap penulis tidak perlu menunggu menjadi seorang penulis yang terampil. Belajar
teori menulis itu mudah, tetapi untuk mempraktikkannya tidak cukup sekali dua kali.
Frekuensi latihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulismenulis.Sebagai motivasi bahwa orang-orang yang sukses dari aktivitas menulis cukup
baanyak, sebagai contoh JK Rowlin, seorang janda miskin yang saat ini telah menjadi orang
paling kaya nomer 3 di dunia karena novelnya laris di pasaran. Kemudian Margaret Mitchell
menulis hanya sekali seumur hidupnya, yaitu Gone with the Wind, suatu karya sastra yang
spektakuler. Bahkan Margaret Mitchell memulai menulis novel itu ketika usia 50
tahun.Dengan menulis kita meninggalkan monumen dalam kehidupan ini bahkan ketika kita
menulis karya kita akan abadi walau kita telah meninggal dunia. Untuk itu saat ini mulai
dengan memiliki buku catatan yang mencatat hal-hal menarik yang kita temui di jalan, di
kantor atau di rumah. Langkah berikutnya mencoba mengelola emosi kepada teman, dosen,

atasan maupun pasangan dalam bentuk kalimat, puisi maupun prosa. Maka kita akan terbiasa
untuk menulis dan mengasah ketajaman kemampuan menulis kita.

B. Pengertian Membaca
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan
menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata.
Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan
praktik yang banyak dan teratur.
Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis suatu topik, penulis harus
berpikir, menghubungkan berbagai fakta, membandingkan, dan sebagainya. Berpikir
merupakan kegiatan mental. Ketika penulis berpikir, dalam benak penulis timbul serangkaian
gambaran tentang sesuatu yang tidak hadir secara nyata. Kegiatan ini tidak terkendali terjadi
dengan sendirinya dan tanpa kesadaran. Kegiatan yang lebih tinggi dilakukan secara sadar,
tersusun dalam urutan yang saling berhubungan, dan tujuan untuk sampai pada suatu
simpulan. Jenis kegiatan berpikir yang terakhir inilah yang disebut kegiatan bernalar. Proses
bernalar atau penalaran merupakan proses berpikir sistematik untuk memperoleh simpulan
berupa pengetahuan.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan yaitu Metode Penulisan Studi Pustaka. Yaitu,
dengan cara mengumpulkan beberapa data dari beberapa sumber baik itu dari buku, artikel

atau pun jurnal.

BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN MENULIS MENURUT PARA AHLI
a.

Tarigan (1986:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca dan
memahami lambang-lambang grafik itu (Tarigan, 1982:21).
b. Menurut Akhadiah, dkk. (1988:2) menulis adalah kemampuan kompleks yang menuntut
sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus
belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah bukan sekadar
menjadi penyadap informasi dari orang lain. Penulis akan lebih mudah memecahkan
permasalahannya, yaitu menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih kongkret.
Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir serta berbahasa secara
tertib.

c.

Suriamiharja, dkk. (1996:2) menulis, seperti halnya ketiga keterampilan berbahasa

lainnya, merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu,
kesempatan, latihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi
seorang penulis.Dalam menulis diperlukan adanya suatu bentuk ekspresi gagasan yang
berkesinambungan dan mempunyai urutan logis dengan menggunakan kosakata dan
tatabahasa tertentu atau kaidah kebahasaan yang digunakan sehingga dapat menggambarkan
atau menyajikan informasi yang diekspresikan secara jelas. Itulah sebabnya untuk terampil
menulis diperlukan latihan dan praktik yang terus-menerus dan teratur .

B. JENIS KARYA DARI KETERAMPILAN MENULIS
Menurut Adelstein dan Pival (dalam Tarigan, 1986) membagi enam jenis karya tulis
sebagai berikut.
a) Tulisan dengan nada akrab
Tulisan pribadi secara jelas bersifat subjektif, keakuan. Tulisan ini merupakan suatu
pernyataan dari gagasan-gagasan serta perasaan kita mengenai pengalaman kita sendiri atau

kerabat sendiri. Tulisan pribadi mempunyai cirri-ciri yakni (a) hidup, besemangat, (b) lincah,

cemelang, (c) menatik, memikat, memukau, dan (d) menyegarkan.
1) Buku harian
2) Catatan harian (jurnal)
3) Cerita tidak resmi
4) Puisi
5) Surat
6) Otobiografi
7) Cerpen, novel dlll
b) Tulisan bernada penerangan
1) Deskripsi
2) Narasi
3) Eksposisi
4) Argumentasi
5) Persuasi
c) Tulisan bernada informatif
1) Pengumuman
2) Artikel
3) Opini
4) Berita
5) Features

6) Resensi buku
d) Tulisan bernada argumentasi
1) Sinopsis
2) Opini
3) Biografi
e) Tulisan bernada kritik
1) Esai
2) Kritik

C. MANFAAT MENULIS
Setelah memahami pengertian menulis kita juga perlu untuk mengetahui manfaat
menulis. Adapun manfaat yang diperoleh dari aktifitas menulis antara adalah sebagai berikut:
Pertama: Menulis dapat meningkatkan kecerdasan
Menulis dapat meningkatkan kecerdasan, hal ini dikarenakan dengan menulis kita
memiliki rutinitas membaca, dan membaca menjadi kuci untuk menunjang dalam menulis.
Jika seseorang yang rajin menulis maka kecerdasaannya akan mudah diinggat dan tidak
sering lupa, karena menulis akn abad selamanya
Kedua: menulis dapat mengembankan daya inisiatif dan kreatifitas
Pernyataan manfaat menulis yang dapat mengembankan daya inisiatif dan kreatifitas
harus kita akui, sebab dengan menulis secara terus menerus yang dilakukan oleh seseorang ia

akan muda sekali untuk mengelola perbedaharaan kata, menambah kosa kata, dan kratifitas
penulisanmu ahirnya dapat dimiliki dengan mudah.
Ketiga: Menulis dapat menumbuhkan keberanian
Banyak orang-orang yang berani di negri ini dilahirkan dari mereka yang sering
menulis, tidak selalu dengan menyuarakan gagasannya melalui omongan, dengan menulis
yang idealis (tidak memihak pada siapapun dan kapanpun) maka keberanian akan segera
muncul.
Keempat: Menulis dapat kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi
Manfaat menulis yang terahir adalah tentang kemauan dan kemampuan, ini akan
terasah ketika kita sering menulis, sebab secara tidak langsung apabila seseorang memiliki
rutinitas menulis, ia akan mudah sekali untuk bisa mengeluarkan seseuatu gagasan secara
gamblang.
D.UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
Untuk meningkatkan keterampilan menulis sebenarnya tidak sulit, tetapi hanya
membutuhkan ketelatenan dan kiat-kiat, diantaranya :
1. harus banyak membaca. Karena dengan membaca kita dapat menuangkan ide-ide
yang kita miliki ke dalam sebuah karya.

2. Melatih kemampuan menulis agar dapat menghasilkan karya yang baik dan benar.
3. Mempelajari kaidah-kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan

mempelajari kaidah-kaidah penulisan tersebut kita dapat memahaminya dan bisa
langsung mempraktekannya ke dalam tulisan yang kita buat.
4. Mempublikasikan hasil tulisan yang kita buat, seperti media elektronik dan cetak.
Agar kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan kita.
5. Selalu percaya diri dengan apa yang kita tulis. Jika kita tidak percaya dengan apa
yang kita tulis maka kita tidak akan puas dengan hasilnya.
Selain itu, ada enam jurus yang bisa dilakukan agar seseorang semakin terampil
menulis dan piawai merangkai kata. Berikut ini enam jurus yang bisa dipraktekkan.
Pertama, punya tradisi membaca buku.
Hernowo, dalam bukunya Mengikat Makna menyatakan, ibarat Anda buang hajat besar
lantaran kekenyangan, seseorang akan gampang mengungkapkan apa saja yang diingininya
lewat tulisan. Jadi, membacalah sebanyak-banyaknya, suatu ketika hasrat menulis akan
timbul pada diri Anda secara alami. Dan pengetahuan yang luas yang Anda dapatkan dari
membaca akan memudahkan Anda untuk menuangkannya ke dalam tulisan.
Kedua, membaca alam dan peristiwa kehidupan.
Membaca tak semata-mata membaca buku, tapi juga membaca alam. Fenomena alam
akan menjadi inspirasi sebagai bahan tulisan. Termasuk, membaca alam adalah membaca
peristiwa kehidupan. Di panggung kehidupan ini ada banyak peristiwa yang bisa digali untuk
bahan penulisan.
Ketiga, mempunyai blog.

Ibarat pelari, perlu jogging harian. Penulis juga begitu, memerlukan media untuk
menuliskan ide-ide yang bekerjapan dan lalu lalang setiap harinya. Maka, buku harian (saat
ini bisa digantikan oleh blog/website pribadi) merupakan media yang tepat untuk itu.
Milikilah buku harian, atau buatlah blog di internet atau buatlah akun di citizen media seperti

Kompasiana, lalu tulislah informasi yang Anda peroleh dan ide-ide Anda setiap hari. Hal itu
akan berguna untuk mengasah ketrampilan menulis dan melatih kepekaan kepada kata-kata.
Keempat, mencintai bahasa.
Bahasa adalah alat komunikasi. Dari bahasa, indikasi dari tingkat intelektualitas
seseorang akan tampak. Apakah dia seorang yang memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi
atau tidak. Kekayaan kosakata-lah yang membedakaannya. Karenanya, cintailah bahasa.
Buka-bukalah kamus Bahasa Indonesia. Ternyata ada banyak kata yang bagus yang dapat
kita gunakan dalam tulisan kita, tapi selama ini kita belum mengetahuinya karena itu kita
tidak menggunakannya.
Kelima, hobi meneliti.
Minat meneliti merupakan sarana yang akan semakin meningkatkan kedalaman dan
luasnya jangkauan tulisan kita. Ia akan menjadi inspirasi yang hebat untuk bahan tulisan kita.
Menurut Eka Budianta, sebelum menulis Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa, YB Mangunwijaya
mendalami masyarakat Maluku dan pola hidup Maritim di sana. Begitu juga novel Para
Priyayi Umar Kayam, yang ditulis dengan mengadakan berbagai penelitian dan dukungan

perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Ke-enam, suka diskusi.
Diskusi merupakan ajang tukar pendapat. Dalam diskusi akan banyak pendapat dari
luar diri kita yang dapat menimbulkan letikan ide atau inspirasi untuk bahan tulisan kita.

BAB III
PENUTUPAN

A.KESIMPULAN
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis. Memperoleh pesan
adalah proses pemaknaan yang berkaitan dengan proses berpikir atau nalar.
Secara umum tujuan membaca adalah untuk mendapatkan informasi. Untuk itu
diperlukan keterampilan. Keterampilan membaca hakikatnya adalah keterampilan intelektual.
Untuk mencapainya melalui kegiatan pembelajaran. Karakteristik pembelajaran membaca
memiliki tingkatan dan tingkatan paling tinggi adalah keterampilan membaca yang bersifat
pemahaman.
Menulis pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Untuk mengembangkan keterampilan menulis diperlukan langkah-langkah dan tahapantahapan. Pada pembelajaran menulis guru hendaknya mampu mengarahkan setiap tahapan
menulis dengan baik dan tepat, sehingga siswa benar-benar paham dan tulisan yang

dihasilakan baik. Guru juga harus pandai dalam memilih dan menggunakan pendekatan
dalam proses pembelajaran menulis. Selain memilih pendekatan yang tepat, guru juga harus
pandai memilih dan menggunakan media pembelajaran sehingga pembelajaran menulis dapat
berjalan efektif. Baik siswa maupun guru hendaknya aktif dalam mencari informasi atau ideide untuk menulis agar tulisan yang dibuat semakin berkembang. Dengan semakin
berkembangnya tulisan yang dibuat maka keterampilan menulis siswa dapat meningkat
secara signifikan.
B.SARAN
 Bagi pendidik, hendaknya memperdalam kajian mengenai keterampilan menulis
sehingga nantinya bisa memperlancar pembelajaran keterampilan menulis.

 Bagi remaja, hendaknya melatih keterampilan menulis dengan belajar menciptakan
berbagai macam karya tulis dengan dibantu bimbingan pendidik.