UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LAY UP S

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT
BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE CHECK MARK
DAN UNDER BASKET PADA SISWA KELAS 8A SMP
NEGERI 3 BUMIJAWA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh
Bambang Hariyanto, S.Si., M.Pd
NIP. 198201182009031001

PEMERINTAH KABUPATEN TAGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPTD SMP NEGERI 3 BUMIJAWA
Alamat : Ds.Batumirah Kec. Bumijawa Kab. Tegal 52466

2

SARI
Bambang Hariyanto, 2013. Upaya Meningkatkan Keterampilan Lay Up Shoot

Bola Basket Menggunakan Metode Check Mark dan Under Basket Pada Siswa
Kelas 8A SMP Negeri 3 Bumijawa Tahun Pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci : Lay Up Shoot, Check Mark, Under Basket.
Permainan bola basket termasuk salah satu cabang olahraga yang
dipelajari siswa di sekolah, permainan bola basket termasuk dalam permainan
bola besar yang dimainkan secara beregu. Tujuan utama permainan ini adalah
memasukan bola ke dalam keranjang lawan, pemenang dalam permainan bola
basket adalah regu yang mampu memasukan bola terbanyak dalam waktu 4 x 10
menit.
Teknik dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran bola
basket diantaranya drible, passing, pivot, shoot dan lay up shoot. Berdasarkan
hasil evaluasi dalam proses pembelajaran di kelas 8 A SMP Negeri 3 Bumijawa
sebanyak 70% siswa belum tuntas KKM sehingga perlu dilakukan penelitian
tindakan agar keterampilan siswa meningkat. Penelitian ini dilaksanakan mulai
bulan Agustus sampai dengan Nopember 2013 dan dilaksanakan melalui 2 siklus,
setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan evaluasi serta refleksi. Tujuan penelitian ini ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan gerakan lay up shoot bola
basket menggunakan metode Check Mark dan Under basket.
Hasil penelitian yang dilakukan guru adalah sebagai berikut : pada siklus I

keterampilan siswa melakukan lay up sebesar 39 % sedangkan pada siklus II
meningkat menjadi 80 %. Berdasrakan hasil tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode check mark dan under basket dalam pembelajaran lay
up shoot bola basket dapat meningkatkan keterampilan siswa melakukan gerakan
lay up shoot.

3

A. Pendahuluan
Basket adalah sebuah olahraga unik karena diciptakan secara tidak
sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith,
seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi
untuk para siswa profesional di YMCA di Springfield, Massachusetts, beliau
membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para
siswanya pada masa liburan musim dingin di New England. Karena
terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Dr.
James Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola
basket pada tanggal 15 Desember 1891.
Sejak dipertandingan pertama kali pada PON 1 bulan September 1984
di Solo, permainan bola basket berkembang dengan pesat di Indonesia,

olahraga ini menjadi trend bagi anak-anak sampai dewasa, bahkan saat ini
setiap tahun terdapat kompetisi antar pelajar yang selalu ramai diikuti oleh
para pecinta basket. Permainan bola basket menjadi lahan bisnis dan hobi
yang cukup menjanjikan, sehingga saat ini kita dapat menyaksikan berbagai
kompetisi di tingkat domestik maupun internasional di televisi, kompetisi bola
basket yang sangat terkenal di dunia adalah NBA (National Basketball
Association) yang bertempat di Amerika Serikat, NBA pertama kali didirakan
pada 6 Juni 1946 dengan nama Basketball Association of Amerika (BAA).
Di Indonesia juga terdapat kompetisi bola basket yang cukup banyak,
di tingkat SD, SMP dan SMA biasanya bola basket dipertandingan dalam
ajang POPDA, O2SN maupun Kejurda, sedangkan untuk kategori umum atau
dewasa biasanya pada kompetisi Indonesia Basketball League (IBL), Porprov
dan PON serta kejuaraan lainn yang diadakan oleh oraganisasi atau lembaga
yang peduli dengan cabang bola basket.
Permainan bola basket merupakan salah satu materi yang harus
dipelajari oleh siswa sekolah menengah pertama, materi ini masuk dalam
golongan olahraga permainan bola besar. Bola basket adalah permainan
olahraga yang sangat disukai para siswa, bahkan dibeberapa sekolah olahraga
ini menjadi promadona khususnya pada saat diadakan perlombaan antar kelas


4

maupun antar sekolah. Melalui pembelajaran bola basket diharapkan siswa
dapat melakukan beberapa teknik dasar permainan bola basket seperti passing,
drible, shoot, pivot, under basket, lay up shoot dan bermain dengan peraturan
permainan bola basket.
Materi bola basket ditingkat SMP dipelajari siswa sejak kelas 7
sampai kelas 9, seseorang yang bermain bola basket idealnya dapat menguasai
seluruh teknik dasar permainan bola basket sehingga permainan menjadi lebih
menarik. Secara umum teknik dasar yang terdapat pada cabang olahraga bola
basket cukup banyak dibandingkan cabang olahraga lainnya, bagi siswa yang
pertama kali mengenal bola basket membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk dapat bermain bola basket secara optimal. Pembelajaran bola basket di
tingkat SMP sangat penting karena dapat mambantu siswa untuk tumbuh
kembang secara normal,
Dalam konsep pembelajaran Penjasorkes di tingkat SMP, siswa
dikenalkan dengan berbagai gerakan dasar bola basket seperti passing, drible,
shoot, lay-up free throw, serta bermain dengan peraturan sederhana dalam
permainan bola basket. Tujuan dari modifikasi permainan bola basket yaitu
agar siswa tidak putus asa dalam belajar bola basket. Dalam bermain bola

basket beberapa teknik dasar diatas harus dikuasi siswa, akan tetapi pada
kenyataannya banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan
gerakan lay up shoot, karena gerakan ini merupakan perpaduan antara gerakan
drible, menangkap bola, melangkah, melompat dan memasukan bola ke ring
basket, sehingga perlu dilakukan modifikasi latihan agar siswa dapat terampil
dalam melakukan gerakan ini.
Berdasarkan pengamatan dan hasil evaluasi selama pembelajaran
siswa di kelas 8A, kurang lebih 21 siswa (70%) tidak dapat melakukan
gerakan lay up dan 9 siswa (30%) dapat melakuakan gerakan lay-up dari total
30 siswa di kelas 8A. Hasil evaluasi di atas menggunakan metode latihan
steep jump yaitu siswa berdiri di samping ring basket sambil memegang bola
basket, kemudian melangkah 2 langkah ke depan dan dilanjutkan dengan
memantulkan bola ke ring basket. Setelah diulang beberapa kali kemudian

5

digabungkan dengan drible dari jarak dekat, akan tetapi banyak siswa yang
melakukan traveling (melangkan lebih dari 2) dan arah pantulan bola di ring
basket tidak tepat sehingga dianggap gagal dalam melakukan lay up. Metode
tersebut ternyata belum mampu untuk meningkatkan keterampilan siswa

dalam melakukan gerakan lay up shoot. Hal ini menjadi permasalahan bagi
guru untuk menemukan metode baru dalam pembelajaran bola basket
khususnya materi lay up shoot.

B. Landasan Teori dan Hipotesis Tindakan
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua
tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding
mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola
basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut
Permainan bola baket memiliki aturan baku yang ditetapkan oleh
induk organisasi bola basket internasional (FIBA) Federation International
Basketball Association, aturan yang ditetapkan oleh FIBA berlaku untuk
seluruh organisasi bola basket di dunia, peraturan tersebut mencakup
peraturan

permainan,


perwasitan,

ukuran

lapangan

serta

perangkat

pertandingan bola basket. Berikut ini pembahasan mengenai teknik dasar
permainan bola basket, lapangan dan perangkat pertandingan serta peraturan
permaian bola basket.
1. Teknik Dasar Bola Basket
Agar dapat bermain bola basket maka siswa harus menguasai
beberapa teknik dasar permainan bola basket seperti drible, passing, shooting,
pivot, lay up dan free throw. Penjelasan mengenai teknik dasar tersebut akan
dibahas berikut ini :

6


3.1. Drible
Menggiring bola (Dribble) adalah teknik paling dasar dari permainan
bola basket. Untuk dapat mendribble bola dengan baik, skill tersebut harus
terus dilatih,karena kemampuan dribble yang baik akan berdampakpada
penguasaan bola yang baik pula. Menggiring bola adalah membawa bola
dengan jalan memantul-mantulkan pada lantai dengan tujuan untuk menyusup
atau mendekati basket lawan. Untuk tujuan menyusup atau menghindari
lawan maka kita harus menggiring bola serendah mungkin, dan untuk
mendekati basket secepat-cepatnya kita harus menggiring bola lebih tinggi.
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain:
o

Kontrol pada Jari-Jari Tangan

o

Mempertahankan Tubuh Tetap Rendah

o


Kepala Tegak

o

Melatih Tangan yang Lain

o

Pemain perlu untuk belajar dribble menggunakan tangan yan lain.

o

Lindungi Bola
Macam-Macam Dribble menurut Soebagio Hartoko (1993: 36) yaitu :

1. Change of pace dribble, Dribble ini adalah yang paling umum dalam
bolabasket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa
pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
2. Low or control dribble, Dribble ini adalah yang paling umum dalam

bolabasket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa
pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
3. High or speed dribble Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan
harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan
dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di
depannya dan membiarkannya melambung ke atas setinggi pinggulnya.
Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola melainkan di belakang
bola.
4. Crossover dribble – Yaitu mendribble bola dengan memindahkan bola
dari tangan yang satu kearah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat

7

bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila
tidak dilakukan dengan baik, karena bola tidak terjaga.

3.2. Mengumpan Bola (Passing)
Mengumpan Bola (Passing) atau operan adalah memberikan bola ke
kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah
sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak

tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari
terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian
belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk
kuda-kuda dengan sal.ah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan
dan lutut rileks.
Jenis-jenis passing yaitu :
1. Bounce Pass, yaitu mengumpan bola dengan cara memantulkan bola ke
lantai agar tidak mudah ditangkap lawan.
2. Chest Pass, yaitu mengumpan bola secara datar di depan dada, passing ini
digunakan untuk pasing jarak dekat
3. Overhead

Pass,

yaitu

mengumpan

bola

melewati

atas

kepala

menggunakan dua tangan, passing ini biasanya digunakan untuk
mengumpan jarak jauh.
4. Baseball Pass ( operan jarak jauh / fast break). Jika dilihat caranya mirip
dengan orang melempar bola baseball ataupun bola rugby. Biasanya
digunakan untuk long passing dalam fastbreak.
5. Behind the back pass, teknik gerakan behind the back pass merupakan
gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulangulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini
sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan
umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.

8

3.3. Pivot
Yaitu gerakan memutar sambil memegang bola dengan menggunakan
satu kaki sebagai poros, gerakan ini berfungsi untuk melindungi bola dari
lawan. Gerakan pivot sangat efektif untuk pengamanan bola dan mengecoh
lawan sehingga bola tetap dalam penguasaan tim. Ada tiga alternatif gerakan
yang bisa dilakukan: a. Pivot kemudian dribble (membawa bola), b. Pivot
kemudian passing (melempar bola), c. Pivot kemudian shooting (menembakan
bola).
3.4. Shooting
Shooting (menembak bola ke ring) termasuk di dalamnya adalah jump
shoot (menembak sambil melompat), free throw dan lay up shoot (menembak
sambil melayang).
a. Set shoot, Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena
jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi.
Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila
memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Jump shoot, Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak
bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena
dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
c. Lay-up shoot, Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa
langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan
lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
Secara teknis lay up shoot merupakan salah satu teknik dasar
permainan

bolabasket

yang

harus

dikuasai

oleh

seorang

pemain

bolabasket.terlihat ketika seorang pemain berada dalam suatu arena
permainan, tidak jarang mereka melakukan teknik lay up. Tembakan lay up
merupakan tembakan alternatif yang sering dipakai pemain bolabasket untuk
mendapatkan skor sebanyak - banyaknya, tembakan ini cenderung lebih
efektif dalam menerobos pertahanan lawan, seperti yang dikemukakan oleh
Jon Oliver (2007:13) : persentase tembakan tertinggi adalah tembakan dalam,

9

seperti lay-up, yang dilakukan oleh seorang pemain penyerang yang berada
dalam jarak sekitar satu meter dari ring basket, posisi yang dekat dengan ring
basket biasanya memiliki ketepatan tembakan paling tinggi (persentase bola
masuk), 55 hingga 60 persen berhasil dari semua usaha tembakan mereka.

Latihan Lay Up Shoot Bola basket dengan Metode Check Mark
Sebagai salah satu bagian dari teknik dasar permainan bola basket,
teknik lay up adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak
yang sedekat – dekatnya dengan basket (Imam Sodikun, 1992). Menurut
Sukintaka (1979) tembakan lay up adalah tembakan yang dilakukan dengan
dekat sekali dengan basket, hingga seolah – olah bola itu diletakan kedalam
basket yang didahului dengan gerakan dua langkah. Tembakan lay up ialah
tembakan yang dilakukan dengan jarak dekat sekali dengan keranjang, hingga
seolah – olah bola itu diletakan dalam keranjang yang di dahului dengan
gerakan melangkah lebar dan melompat setingggi – tingginya (Wiwi 2010 :
27). Terdapat beberapa jenis lay up shoot yang bisa dijadikan pilihan selain
lay up shoot biasa misalnya, lay up membelakangi ring basket, lay up under
basket (dibawah ring basket), lay-up hook dan lay up jump hook. Menurut
Jon Oliver (2007 : 14). Metode latihan gerakan lay up shoot dapat dilakukan
dengan metode CHECK MARK sebagai berikut :
Untuk melakukan lay up kanan dengan metode Check Mark dapat
dilakukan dengan memposisikan tubuh dengan jarak beberapa langkah dari
ring basket. Lakukan gerakan melangkah tanpa bola ke arah ring basket,
posisikan kaki kanan pada tanda pertama dan kaki kiri pada tanda kedua
dilanjutkan melompat ke atas sambil menjulurkan tangan ke arah papan
pantul, Posisikan lengan kanan secara tinggi dan tekuklah lengan yang akan
dipakai untuk menembak sampai membentuk sudut 90 derajat sehingga
lengan tersebut membentuk huruf L. Pertahankan kontak mata dengan titik
sasaran sampai bola benar – benar telah menyentuh papan dan masuk ring
basket. Berikut ini adalah contoh gerakannya :

10

Gambar 1.2 gerakan Lay Up shoot
2. Lapangan dan Perangkat Permainan Bola Basket
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar
ukuran, yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National
Basketball Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar
Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di
dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam
satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan
bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut
Umpire.
Waktu permainan 4 x 10 menit jika berpedoman dengan aturan
Federasi Bola Basket Internasioanl (FIBA). Versi National Basketball
Association waktu bermain adalah 4 x 12 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan
babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama
pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi
selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2
menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
Olahraga bola basket menggunakan bola yang cukup besar. Bola itu
terbuat dari kulit, plastik atau bahan sintetis lainnya. Beratnya sekitar 567-650
gram dengan garis lingkar antara 75-78 cm. Ukuran garis lingkar tersebut
memudahkan pemain untuk memantulkan, melemparkan atau memainkan
secara berkelompok. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada
lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40
meter. Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar
papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian

11

dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah
0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter.
Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30
meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang
penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter. Panjang garis tengah
lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis
yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter.
Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
Permainan bola basket dimainkan di dalam ruangan (indoor) dan di
luar ruangan (out door). Lapangan bola basket berukuran panjang 28 m dan
lebar 15 meter. Di dalam lapangan itu terdapat keranjang (ring) dan papan
pantul (backboard), selain itu, terdapat juga garis three point, garis tengah dan
baseline, lingkaran tengah, area terlarang (restricted area) yaitu

sebuah

tempat yang berada di dekat papan pantul dimana seorang pemain penyerang
tidak boleh berada dalam restricted area lebih dari 3 detik saat bola dikuasai
oleh rekan timnya.
Lebih jelas mengenai bentuk dan ukuran lapangan bola basket
terdapat pada gambar 1.1 di bawah ini :

12

3. Peraturan Permainan Bola Basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut :
a. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu
atau kedua tangan.
b. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan
(meninju).
c. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus
melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi
diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
d. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau
anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
e. Pemain

tidak

diperbolehkan

menyeruduk,

menahan,

mendorong,

memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun.
Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai
kesalahan,

pelanggaran

kedua

akan

diberi

sanksi

berupa

pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki
oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan
untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman
tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini,
pergantian pemain tidak diperbolehkan.
f. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan
tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta
melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
g. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka
kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut
berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
h. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan
masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang
tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di

13

pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal
tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
i. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan
kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama

yang

menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan
bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam
genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut,
maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak
melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat
memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
j. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat
jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi
pelanggaran

berturut-turut.

Wasit

memiliki

hak

penuh

untuk

mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan
yang tercantum dalam aturan 5.
k. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila
bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya
suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
l. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit.
m. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai
pemenang.
C. Metode Penelitian
1. Seting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri 3
Bumijawa yang terletak di Desa Batumirah Kecamatan Bumijawa Kabupaten
Tegal, secara geografis lokasi SMP Negeri 3 Bumijawa berada di daerah
pegunungan pada ketinggian 1.200 mdpl. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1996.
Pada tahun ajaran 2013/2014 jumlah siswa yang belajar di SMPN 3 Bumijawa

14

sebanyak 385 siswa yang terdiri dari 178 laki-laki dan 207 perempuan. Jumlah
rombel di SMPN 3 Bumijawa sebanyak 13 kelas dengan rata-rata 30-35 siswa
setiap kelas. Sedangkan guru yang mengajar berjumlah 19 orang yang terdiri
dari 15 orang guru PNS dan 4 orang guru wiyata bhakti.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan Nopember
2012. Pada penelitian ini subyek penelitiannya adalah siswa kelas 8A dengan
jumlah siswa 28 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan. Dari
hasil analisis nilai materi bola basket dan pengamatan peneliti, sebanyak 22
siswa dari 28 belum dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75.
Sedangkan 6 siswa dinyatakan tuntas. Sebagian besar siswa yang tidak tuntas
mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan lay up shoot dalam permainan
bola basket.

2. Langkah-langkah Penelitian
Langkah penelitian ini diawali dengan menyusun perencanaan, yaitu
membuat Rencana Program Pembelajaran (RPP) bola basket, dan format
evaluasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing
siklus terdiri dari perencanaan, Perencanaan (planning), Pelaksanaan/tindakan
(Acting), Pengamatan (observing), Refleksi (reflecting), setiap siklus
berlangsung sesuai jumlah pertemuan dalam kompetensi dasar yang dipelajari.
Siklus I
Perencanaan
Kegiatan siklus I meliputi :
-

membuat format evaluasi

-

membuat skenario pembelajaran (RPP)

-

menyiapkan peralatan

Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan siklus I melalui tahap-tahap berikut :
-

Berbaris, berdoa, presensi, pemanasan

-

menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

-

penjelasan mengenai latihan lay up dengan metode check mark

15

-

memberi pertanyaan sebagai pra pengetahuan

-

memotivasi siswa

-

mendemonstrasikan latihan lay up dengan metode check mark secara
lengkap

-

siswa melakukan gerakan melangkah tanpa memegang bola dengan
menempatkan kaki kanan pada tanda pertama (coen) dan kaki kiri pada
tanda kedua dilanjutkan melompat ke atas sambil menjulurkan lengan
ke arah ring basket, gerakan ini diulangi sampai siswa terbiasa
melakukan langkah lay up.

-

siswa melakukan latihan under basket secara bergantian, masingmasing siswa melakukan under basket sebanyak 10 kali.

-

siswa mendrible sekali kemudian memegang bola dengan kedua
tangan dilanjutkan melangkah seperti pada latihan pertama dilanjutkan
meletakan bola di atas ring basket.

-

evaluasi

-

menutup pelajaran

Pengamatan
- peneliti mengamati dan mencatat aktivitas pembelajaran.
- kolaborator mengamati serta mencatat kedalam lembar observasi semua
hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
Refleksi
Dari hasil pengamatan dan catatan-catatan yang ada selama kegiatan siklus
I berlangsung diadakan evaluasi dan perbaikan-perbaikan untuk masuk ke
siklus berikutnya.

Siklus II
Perencanaan
Kegiatan siklus II meliputi :
-

membuat lembar observasi

-

membuat skenario pembelajaran

-

menyiapkan perlengkapan pembelajaran

16

Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan siklus II melalui tahap-tahap berikut :
-

Berbaris, berdoa, presensi, pemanasan

-

memotivasi siswa

-

siswa melakukan latihan under basket

-

siswa melakukan latihan mendrible bola dari luar daerah 3 detik
sambil berjalan, dilanjutkan gerakan melangkahkan kaki pada check
mark pertama dan kedua, dilanjutkan melompat sambil memasukan
bola ke ring basket.

-

setelah siswa mulai terbiasa dengan teknik drible dan langkah lay up,
kemudian dilanjutkan dengan kombinasi gerakan lay up dengan
menambah kecepatan lay up.

-

Siswa melakukan gerakan lay up tanpa alat bantu check mark.

-

Bermain

bola

basket

dengan

peraturan

sederhana

untuk

mengaplikasikan penguasaan teknik lay up dalam permaian bola
basket.
-

peneliti dan pengamat memperhatikan siswa saat melakukan gerakan
lay up.

-

evaluasi

-

menutup pelajaran

Pengamatan
-

peneliti mengamati dan mencatat setiap kejadian yang muncul

-

kolaborator mengamati serta mencatat kedalam lembar observasi
semua hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran

Refleksi
Dari hasil pengamatan dan catatan-catatan yang ada selama kegiatan
siklus II berlangsung diadakan evaluasi dan perbaikan-perbaikan.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1. Hasil Penelitian
Siklus I

17

Pada awal pembelajaran menggunakan metode pada siklus I sebanyak 15
siswa atau 60% belum menguasai teknik gerakan lay up terutama pada
saat dilakukan dengan rangkaian gerakan. Sedangan 11 siswa (39%)
tuntas. Kesalahan yang dilakukan yaitu melangkahkan kaki lebih dari 2
langkah sehingga terjadi traveling, selain itu terdapat beberapa siswa yang
belum berhasil menciptakan point dari gelakan lay-up.
Refleksi berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I terdapat kelemahankelemahan, diantaranya :
1) Posisi kaki pada saat lay up tidak berada pada area check mark
sehingga gerakan akhir kurang maksimal.
2) Penempatan bola pada papan pantul kurang tepat sehingga bola tidak
masuk ke dalam ring basket.
3) Beberapa siswa kurang serius dalam kegiatan pembelajaran.
4) Penempatan check mark terlalu jauh dari ring basket
Langkah-langkah revisi :
1) Siswa diarahkan agar meletakan kaki pada saat melangkah tepat pada
tanda chek mark sebagai alat bantu.
2) Memperbanyak latihan under basket agar penempatan bola pada ring
basket tepat.
3) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih serius dalam
latihan
4) Tanda check mark disesuaikan dengan langkah kaki siswa

Siklus II
Hasil pembelajaran menggunakan metode check mark pada siklus II
sebanyak 2 siswa atau 20% belum menguasai teknik gerakan lay up.
Sedangan 26 siswa (80%) tuntas.
Refleksi berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus II terdapat
kelemahan-kelemahan, diantaranya :

18

1) Siswa sudah menguasai konsep dan gerakan dasar lay up namun
belum lancar dalam pelaksanaannya.
2) Penempatan belum seluruh siswa mampu melakukan lay up tanpa
check mark.
Langkah-langkah revisi :
1) Siswa memperbanyak latihan lay up untuk mencapai otomatisasi
gerakan.
2) Memperbanyak latihan under basket agar penempatan bola pada ring
basket tepat.
3) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih serius dalam
latihan
4) Bagi siswa yang sudah lancar diarahkan melakukan gerakan lay up
secara langsung.

3.2. Pembahasan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, untuk
mengetahui bagaimana cara guru menggunakan metode check mark dan
under basket dalam proses pembelajaran bola basket khususnya teknik lay
up shoot. Hasil observasi dan evaluasi guru tersebut adalah sebagai
berikut : pada siklus I keterampilan siswa melakukan lay up sebesar 39 %
sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 80 %.

D. Kesimpulan dan Saran
Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa : penerapan metode Check Mark dan under basket dalam pembelajaran
lay up bola basket dapat meningkatkan keterampilan siswa melakukan gerakan
lay up bola basket pada siswa kelas 8A SMP Negeri 3 Bumijawa.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal
sebagai berikut :
1) Disarankan kepada guru Penjasorkes untuk menerapkan metode Check
Mark dan under basket untuk melatih teknik lay up shoot bola basket,

19

karena metode ini dapat melatih siswa untuk melakukan gerakan secara
bertahap.
2) Disarankan untuk mengkolaborasikan metode check mark dan under basket
dengan drill secara individu maupun kelompok dalam permainan.

DAFTAR PUSTAKA
Adrian R. Nugraha. 2010. Mengenal Aneka Cabang Olahraga. Bekasi : PT.
Cahaya Pustaka Raga.
Sugiarto, Drs. dkk. 2010. Langkah Menjadi Pemain Bola Basket Hebat. Klaten :
PT. Mediantara Semesta.
Nurlan Kusmaedi, Dr.,M.Pd.dkk. Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik
(Olahraga dan Kesehatan). Bandung : Alfabeta.
Sutrisno Budi, Dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Kemendiknas