D ADPEN 1201082 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif dirancang untuk memperoleh gambaran tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Dengan demikian, tujuannya adalah untuk menyelidiki secara mendalam dan menganalisis secara intensif aneka fenomena yang merupakan siklus hidup dari unit/kasus dengan maksud untuk membangun generalisasi tentang populasi yang lebih luas untuk unit yang dimiliki (Bassey, 2009:24). Sedangkan strategi penelitian yang dipergunakan adalah dengan studi kasus. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan untuk mengkaji dan menjawab permasalahan, serta menemukan, dan memperoleh makna yang lebih mendalam tentang Manajemen Kesehatan Peserta didik di Sekolah Dasar, dalam hal ini studi kasus di tiga Sekolah Dasar Kota Sukabumi.

Penelitian didesain untuk menjawab pertanyaan penelititian yaitu

“bagaimana proses manajemen kesehatan peserta didik di Sekolah Dasar

dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga dapat mendukung

peningkatan prestasi peserta didik?”. Penelitian ini didasari oleh konsep pengembangan organisasi (organizational development) di lingkungan sekolah sehubungan dengan dilaksanakannya upaya kesehatan peserta didik di sekolah. Pengembangan organisasi berorientasi pada peningkatan sistem secara total, oleh karena itu fungsi penting dalam pengembangan organisasi adalah efektivitas manajemen yang dijalankan serta faktor-faktor yang


(2)

mendukungnya seperti kebijakan, sistem koordinasi, pendanaan, dan sistem informasi manajemen yang diberlakukan.

Secara sederhana desain penelitian yang akan dilaksanakan digambarkan dalam Gambar 3.1 berikut ini :

Fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraa usaha kesehatan bagi

peserta didik di sekolah

Asumsi Penelitian

Studi Pendahuluan :

 Observasi awal,

 Studi dokumentasi

Pengumpulan data : wawancara, observasi, dokumentasi terkait aspek kebijakan upaya

kesehatan peserta didik di sekolah :

 Rumusan kebijakan

 Formulasi kebijakan

 Pelaksanaan kebijakan

 Pengendalian kebijakan

 Dampak kebijakan

Pengumpulan data : wawancara, observasi, dokumentasi terkait aspek utama proses manajemen kesehatan peserta didik di sekolah yang ditetapkan (studi kasus), meliputi :

 Perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian

 Koordinasi lintas institusi

Triangulasi sumber data yang berhasil

dikumpulkan

1 2

3 6 6 4 6 7 5


(3)

Gambaran desain penelitian di atas dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahap pertama peneliti tertarik dengan aspek kesehatan bagi anak usia

sekolah yang diyakini akan berpengaruh terhadap keberhasilan

pendidikan. Peneliti kemudian mengamati fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraan usaha kesehatan di sekolah dari berbagai literatur, observasi langsung di sekolah-sekolah dan pemberitaan di media massa. 2. Peneliti mengembangkan asumsi penelitian dan menegaskan/menjelaskan

ranah yang akan diteliti dari fenomena yang diamati peneliti. Dalam tahap ini Peneliti juga melakukan penguatan dari literatur, konsep-konsep dan hasil penelitian terdahulu yang selaras dengan penyelenggaraan usaha kesehatan bagi peserta didik di sekolah.

3. Peneliti melakukan pemilihan objek penelitian dengan melakukan studi pendahuluan yang diawali dengan studi dokumentasi dari laporan-laporan penyelenggaraan UKS, Kebijakan Pemerintah terkait penyelenggaraan UKS, pemberitaan di media cetak maupun internet terkait hasil lomba sekolah sehat baik tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional, dan

Rangkuman/Kesimpulan Hasil Penelitian

Rancangan Model Model Konseptual Manajemen Kesehatan Peserta didik di Sekolah

Dasar

7

8

9 8


(4)

pedoman-pedoman penyelenggaraan UKS yang dikeluarkan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian

Kesehatan. Selanjutnya Peneliti melakukan observasi langsung ke Kota Sukabumi, dimana berdasarkan hasil studi dokumentasi Kota Sukabumi adalah daerah yang cukup konsisten sebagai Juara Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi maupun Tingkat Nasional sejak tahun 1996 sampai tahun 2014.

4. Peneliti selanjutnya melakukan tahapan penelitian dengan mengumpulkan data secara intensif melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi terhadap faktor kebijakan penyelenggaraan UKS di Kota Sukabumi yang meliputi rumusan, strategi, implementasi dan evaluasi kebijakan.

5. Selanjutnya, peneliti melakukan pengumpulan data terkait dengan proses manajemen kesehatan peserta didik di sekolah sebagai implementasi kebijakan secara operasional, yang meliputi : pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian), sistem koordinasi, pendanaan dan sistem informasi manajemen yang dilaksanakan serta dampak usaha kesehatan peserta didik terhadap pencapaian prestasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan nara sumber/partisipan sesuai kebutuhan penelitian, studi dokumentasi dan observasi kegiatan-kegiatan UKS di sekolah/lokasi yang ditetapkan.

6. Peneliti melakukan triangulasi sumber data untuk menghindari bias yang diperoleh dari hasil wawancara, studi dokumentasi dan observasi, serta lebih memfokuskan kepada aspek operasional manajemen kesehatan peserta didik di sekolah. Seiring dengan proses tersebut, Peneliti


(5)

melakukan analisis dan validasi data dari berbagai sumber secara terintegrasi.

7. Hasil pengolahan data kemudian dirangkum/disimpulkan dan menjadi

masukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

8. Peneliti selanjutnya mengusulkan Model Hipotetik Manajemen Kesehatan Peserta Didik di Sekolah Dasar sesuai dengan hasil penelitian.

Berdasarkan gambaran proses penelitian tersebut, maka Peneliti

menetapkan waktu penelitian secara keseluruhan yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 sampai November 2015. Dimana 6 bulan pertama Peneliti melaksanakan persiapan berupa mempelajari fenomena, studi literatur dan penyusunan proposal penelitian, selanjutnya pada awal tahun 2015 sampai bulan Juli 2015 peneliti melaksanakan pengumpulan data di lokasi yang ditetapkan yang diawali oleh pengurusan administrasi dan perijinan-perijinan. Pengolahan data sampai menghasilkan model hipotetik dilakukan pada bulan Juli sampai November 2015.

B. Unit Analisis, Partisipan, dan Tempat Penelitian

Unit analisis dari penelitian ini adalah situasi sosial dimana proses manajemen usaha kesehatan peserta didik Sekolah Dasar di Kota Sukabumi dilaksanakan. Sumber data yang diperlukan sesuai dengan unit analisis penelitian ini ditentukan secara purposive, yaitu ditentukan dengan menyesuaikan pada tujuan penelitian. Sehingga sumber data dari situasi sosial yang ingin diteliti terdiri dari tiga komponen yaitu tempat, pelaku dan aktivitas.


(6)

Tempat atau lokasi penelitian yang dipilih adalah Kota Sukabumi dengan pertimbangan bahwa Kota Sukabumi adalah salah satu kota yang cukup berprestasi dalam kegiatan UKS. Diketahui bahwa sejak tahun 1996 hingga tahun 2014, Kota Sukabumi telah meraih 17 kali predikat juara Sekolah Sehat tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional untuk katagori TK, SD, SMP dan SMA/SMK. Diharapkan dengan pengalaman yang konsisten selama kurun waktu tersebut sekolah-sekolah di Kota Sukabumi telah melaksanakan prinsip-prinsip Usaha Kesehatan Sekolah yaitu penyediaan layanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pemilihan Kota Sukabumi sebagai lokasi penelitian adalah untuk memperoleh gambaran “the best practice” dari pelaksanaan UKS. Adapun lokasi penelitian secara khusus adalah lingkup Sekolah Dasar yang telah melaksanakan prinsip-prinsip UKS sesuai standar yang ditetapkan dan memiliki potensi untuk mengembangkan kegiatan UKS secara berkesinambungan. Sekolah yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah SDN Surya Kencana CBM, SDN Dewi Sartika CBM dan SDN Sukasirna.

SDN Dewi Sartika CBM merupakan sekolah pelopor di Kota Sukabumi yang menjuarai Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Nasional pada tahun 2002. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah percontohan di Kota Sukabumi yang menerapkan prinsip-prinsip UKS. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah ingin memperoleh gambaran yang jelas tentang kontinuitas penyelenggaraan UKS dari sejak persiapan LSS sebelum tahun 2002 sampai saat ini.

SDN Surya Kencana CBM adalah sekolah yang menjuarai LSS tingkat Nasional pada tahun 2012. Sekolah ini merupakan sekolah dasar


(7)

terakhir yang mendapat peringkat juara pertama tingkat Nasional dari Kota Sukabumi. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah unggulan Kota Sukabumi yang selalu aktif menunjukkan prestasi akademik dan non akademik di tingkat Kota maupun Provinsi Jawa Barat. Saat ini sekolah sedang mengembangkan Adiwyata Mandiri untuk meningkatkan performa sekolah berwawasan lingkungan.

SDN Sukasirna Kota Sukabumi dinilai oleh Tim Pembina UKS Kota Sukabumi adalah sekolah yang sangat potensial dalam pengembangan UKS. Sekolah ini bukan merupakan sekolah favorit di Kota Sukabumi karena letaknya tidak di pusat kota, tetapi banyak unsur yang dimiliki oleh sekolah ini menjadi bahan pertimbangan yang kuat untuk dijadikan sebagai salah satu lokasi penelitian. Unsur yang menguatkan adalah komitmen sekolah dalam mengembangkan UKS, keterbatasan sarana dan prasarana sekolah yang tidak menghambat komitmen sekolah untuk mewujudkan sekolah yang sehat, dukungan masyarakat dan petugas kesehatan dari Puskesmas, serta sekolah ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti LSS tingkat Kota Sukabumi. Dalam hal ini peneliti

berkesempatan untuk mengobservasi pelaksanaan koordinasi lintas

institusi dalam persiapan LSS dan mengawasi pelaksanaan LSS yang dilaksanakan.

2. Pelaku atau Narasumber

Pelaku atau narasumber penelitian ini bersifat emergent (sementara),

serial selection of sample units atau snow ball technique (menggelinding seperti bola salju), continuous adjustment/focusing of the sample (terarah sesuai fokus penelitian), dan selection to the point of redundancy


(8)

(pengembangan narasumber dilakukan sampai informasi mengarah ke titik jenuh). (Lincoln & Guba, 1985; Bogdan & Biklen, 1982 dalam Satori & Komariah, 2012).

Nara sumber dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan kriteria sebagai berikut :

a. Menguasai, memahami dan menghayati konteks kebijakan dan atau penyelenggaraan kegiatan usaha kesehatan peserta didik di Sekolah Dasar Kota Sukabumi.

b. Berkecimpung atau terlibat dalam kegiatan yang sedang diteliti.

c. Bersedia dan mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai

informasi.

Berdasarkan kriteria tersebut maka nara sumber yang telah bersedia terlibat dalam penelitian ini terdiri dari : Tim Pembina UKS Kota Sukabumi (terdiri dari Ketua, Sekretaris, Ketua Sekretariat), Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan (Sekretaris), Dinas Kesehatan Kota Sukabumi (Kepala Seksi Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kota Sukabumi), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi (Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kota Sukabumi), Kepala Puskesmas Selabatu, Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Cikole, Kepala Sekolah (SDN Surya Kencana CBM, SDN Dewi Sartika CBM dan SDN Sukasirna), Guru Pembina UKS (SDN Surya Kencana CBM, SDN Dewi Sartika CBM dan SDN Sukasirna), Petugas Pelaksana UKS dari Puskesmas Selabatu, Guru Pendidikan Jasmani/Olah Raga (SDN Surya Kencana CBM, SDN Sukasirna), Ketua Komite Sekolah SDN Sukasirna, Petugas Kantin SDN Surya Kencana CBM, (Beberapa Guru Wali Kelas,


(9)

Penjaga Sekolah SDN Surya Kencana dan SDN Sukasirna, Para Peserta didik (Dokter Kecil) dan Orang Tua Peserta didik.

3. Aktivitas

Aktivitas yang diamati terdiri dari aktivitas Tim Pembina UKS Kota Sukabumi berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pembinan UKS seperti rapat, supervisi dan pembinaan UKS ke sekolah-sekolah; aktivitas Kepala Sekolah dalam mengkoordinir kegiatan UKS; aktivitas Guru Pembina UKS dalam pelaksanaan kegiatan; aktivitas Petugas Kesehatan dalam pelaksanaan UKS di sekolah-sekolah; aktivitas peserta didik dalam kegiatan UKS dan kegiatan-kegiatan di lingkungan sekolah yang terkait dengan pelaksanaan Trias UKS; persiapan sekolah (SDN

Sukasirna) dalam mengikuti Lomba Sekolah Sehat tingkat Kota

Sukabumi; pelaksanaan Lomba Sekolah Sehat tingkat Kota Sukabumi ; pelaksanaan Jambore UKS tingkat Kota Sukabumi; peran serta dan respon orang tua peserta didik terhadap pelaksanaan kegiatan UKS di sekolah. Disamping aktivitas yang secara nyata diobservasi oleh peneliti, juga dilakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan kegiatan UKS berupa laporan kegiatan, catatan kesehatan peserta didik, dan dokumentasi lainnya.

C. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri (human instrument) sesuai dengan kaidah penelitian kualitatif. (McMillan, 2008; Denzin & Loncoln, 2009; Creswell, 2010; Satori & Komariah, 2012). Pengembangan instrumen penelitian dilaksanakan dengan menyusun beberapa


(10)

pedoman yang dijadikan alat bantu mengumpulkan data. Pedoman dikembangkan dari kategori/sub kategori yang akan dicari datanya di lapangan dengan menggunakan teknik yang sesuai (pedoman pengumpulan data terlampir). Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data berupa observasi, partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Data dan informasi yang ingin dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi

setting, perilaku atau sikap, pengalaman, dokumen dan data-data lain yang

relevan dengan tujuan penelitian dan berfokus pada permasalahan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari wawancara (indepth interview), observasi, partisipasi langsung, dan studi dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

melakukan dialog langsung dengan nara sumber secara natural, artinya nara sumber diberikan kebebasan untuk mengemukakan pikiran dan pandangannya secara terbuka. Peneliti menggunakan alat bantu berupa catatan dan tape recorder.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian terkait dengan topik penelitian. Peneliti menggunakan catatan lapangan, tape recorder dan audio visual (handy camera) untuk membantu mendokumentasikan pengumpulan data.


(11)

Peneliti melibatkan diri dalam kegiatan yang dilaksanakan berupa rapat-rapat Tim Pembina UKS, pembinaan UKS dan pelaksanaan kegiatan UKS di sekolah.

4. Studi dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen tertulis berupa catatan kesehatan peserta didik, laporan kegiatan UKS, kebijakan-kebijakan terkait penyelenggaraan UKS, foto-foto kegiatan UKS, dan dokumen lain yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

Langkah-langkah pengumpulan data yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Peneliti menentukan setting lapangan yang sesuai dengan unit analisis dan fokus penelitian yang sudah ditetapkan.

2. Peneliti melakukan pendekatan dan penyesuaian dengan nara sumber yang tepat di lokasi penelitian.

3. Peneliti menggali data dari nara sumber dan sumber-sumber data lainnya sesuai dengan kebutuhan penelitian.

4. Peneliti mencatat data/informasi yang diperoleh.

5. Peneliti melakukan triangulasi untuk mengeksplorasi data/informasi dari berbagai cara pengumpulan data dan berbagai sumber dan dari berbagai waktu pelaksanaan.

6. Peneliti melaksanakan focus group discussion (FGD) dengan para narasumber kunci dalam rangka mengklarifikasi redaksi dan pemaknaan data/informasi yang diperoleh serta mendiskusikan konsep yang berkaitan


(12)

dengan data yang diungkap. Pada FGD ini dimungkinkan adanya reduksi informasi, pengembangan informasi ataupun klarifikasi langkah kerja.

D. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dari berbagai teknik pengumpulan data dilakukan, selanjutnya peneliti melaksanakan pengolahan dan analisis data penelitian, walaupun dalam penelitian kualitatif proses tersebut sudah dilakukan sejak peneliti mulai mengumpulkan data. Pengolahan data terdiri dari tahapan reduksi data, displai data dan analisis data.

1. Reduksi Data

Dalam tahapan reduksi data, pertama-tama dilakukan identifikasi terhadap unit/bagian terkecil dalam suatu data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. Kemudian dilakukan pengkodean terhadap setiap unit tersebut dengan tujuan agar unit tersebut mudah ditelusuri sumbernya. Secara operasional tahapan reduksi data ini

ialah mereduksi, merangkum, memilih hal-hal yang pokok, yang

kemudian difokuskan pada hal-hal yang penting terkait dengan fokus dan masalah penelitian.

2. Display Data

Secara operasional display data berarti mengkatagorikan data menurut pokok masalah dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya. Peneliti mengkatagorikan data sesuai dengan unit analisis dan pengkodean yang telah ditetapkan, menyatukan data dan mencari


(13)

hubungan antar data yang tersedia sehingga membangun suatu makna yang dapat menjawab pertanyaan penelitian.

3. Analisis Data

Analisis adalah suatu upaya mengurai data/informasi menjadi bagian-bagian (decomposition), sehingga susunan/tatanan bentuk sesuatu yang diurai akan tampak dengan jelas maknanya sesuai dengan duduk perkaranya. (Satori & Komariah, 2012). Menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong (2006), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Berdasarkan model analisis data yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman (1992) dalam Satori dan Komariah (2012), maka peneliti melakukan analisis data sebagai berikut :

a. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan berbagai teknik

pengumpulan data, diberi kode agar sumber data tetap dapat ditelusuri. b. Peneliti melakukan reduksi data (data reduction). Data yang diperoleh

ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci, kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu yang akan memberikan gambaran yang jelas tentang hasil temuan.

c. Peneliti melakukan penyajian data (data display) dengan


(14)

d. Peneliti menarik kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification) yang menjawab rumusan masalah dan menghasilkan suatu model hipotesik dari topik yang dibahas.

Metode analisis data yang sesuai dengan bidang kajian penelitian adalah dengan FGD (Focus Group Discusion). FGD merupakan usaha menguji data, menemukan makna data dan memposisikan data dalam

bingkai/konsep yang tepat dan dilakukan dalam forum kecil

beranggotakan orang-orang yang kompeten yang mewakili kelompok praktisi, pengamat bidang kajian, akademisi, birokrat yang menangani bidang kajian serta peserta lain yang dianggap dapat berkontribusi terhadap keajegan data (Satori & Komariah, 2012).

Dalam penelitian ini FGD dilakukan pada saat mengklarifikasi data dari hasil temuan yang dilakukan. FGD yang pertama dilaksanakan dengan Tim Pembina UKS Kota Sukabumi dalam rangka mengklarifikasi kebijakan penyelenggaraan UKS di Kota Sukabumi. FGD yang kedua

dilaksanakan antara Kepala Puskesmas, Petugas Kesehatan dari

Puskesmas, Kepala Sekolah, UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Cikole, dan Tim Pembina UKS Kecamatan dalam rangka mengklarifikasi data-data terkait proses manajemen UKS di sekolah.

E. Uji Keabsahan Penelitian

Kesahihan dan keabsahan data penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian. Penelitian kualitatif dianggap absah apabila memiliki derajat keterpercayaan (credibility), keteralihan (transferability),


(15)

kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). (Satori & Komariah, 2012).

1. Keterpercayaan (credibility)

Keterpercayaan adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian, diperiksa melalui kelengkapan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Peneliti menggunakan cara memperoleh kepercayaan dengan :

a. Memperpanjang masa pengamatan (prolonged engagement) sesuai

dengan kedalaman, keluasan dan kepastian data.

b. Meningkatkan kegigihan (persistent observation) dalam mencari data melalui pengamatan yang benar, akurat, aktual dan lengkap.

c. Triangulasi (triangulation), yaitu pengecekan data dari berbagai nara sumber dengan berbagai cara dan waktu.

d. Analisis kasus negatif (negative case analysis) yaitu menganalisis

kasus yang berbeda/bertentangan dengan data lainnya untuk

memperoleh gambaran yang sebenarnya terjadi. Dalam hal ini Peneliti melakukan penelitian di tiga tempat yang berbeda dengan topik penelitian yang sama.

e. Diskusi dengan teman sejawat (peer debriefing) untuk mendapatkan data yang benar-benar teruji dan kritis untuk mengembangkan langkah-langkah berikutnya.

f. Member check, yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada informan setelah satu periode pengumpulan data selesai.

2. Keteralihan (transferability)

Keteralihan terkait dengan hasil penelitian, apakah penelitian ini dapat diaplikasikan atau digunakan dalam situasi lain. Dalam hal ini


(16)

peneliti mengangkat makna-makna esensial temuan penelitian dan

merefleksikan serta melakukan analisis kritis dalam pembahasan

penelitian.

3. Kebergantungan (dependability)

Kriteria kebergantungan dilihat dari rangkaian kegiatan pencarian data yang dapat ditelusuri jejaknya. Pengujian dilakukan oleh pembimbing dengan melakukan audit keseluruhan proses penelitian mulai dari menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, dan membuat kesimpulan.

4. Kepastian (confirmability)

Kepastian berhubungan dengan objektivitas hasil penelitian. Penelitian dikatakan mempunyai objektivitas tinggi apabila keberadaan data dapat ditelusuri secara pasti dan disepakati oleh banyak pihak. Pengujian kepastian dilakukan bersamaan dengan uji kebergantungan atau keterpercayaan dengan melakukan member check, triangulasi, pengamatan ulang, pengecekan kembali, melihat kejadian yang sama di lokasi/tempat kejadian sebagai bentuk konfirmasi.

F. Isu Etik

1. Penelitian ini melibatkan banyak narasumber dan bukti dokumentasi resmi yang disahkan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah. Oleh karena itu Peneliti dengan penuh kesadaran akan menjaga kerahasiaan identitas


(17)

kebijakan, program-program dan laporan-laporan sesuai dengan kaidah etis yang ditetapkan baik secara institusional maupun secara individu. 2. Sebagai konsekuensi etis dari kegiatan penelitian yang dilakukan, Peneliti

akan menyampaikan hasil penelitian yang sebenar-benarnya kepada

pihak-pihak yang bertanggung jawab dan berkepentingan dalam


(1)

dengan data yang diungkap. Pada FGD ini dimungkinkan adanya reduksi informasi, pengembangan informasi ataupun klarifikasi langkah kerja.

D. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dari berbagai teknik pengumpulan data dilakukan, selanjutnya peneliti melaksanakan pengolahan dan analisis data penelitian, walaupun dalam penelitian kualitatif proses tersebut sudah dilakukan sejak peneliti mulai mengumpulkan data. Pengolahan data terdiri dari tahapan reduksi data, displai data dan analisis data.

1. Reduksi Data

Dalam tahapan reduksi data, pertama-tama dilakukan identifikasi terhadap unit/bagian terkecil dalam suatu data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. Kemudian dilakukan pengkodean terhadap setiap unit tersebut dengan tujuan agar unit tersebut mudah ditelusuri sumbernya. Secara operasional tahapan reduksi data ini ialah mereduksi, merangkum, memilih hal-hal yang pokok, yang kemudian difokuskan pada hal-hal yang penting terkait dengan fokus dan masalah penelitian.

2. Display Data

Secara operasional display data berarti mengkatagorikan data menurut pokok masalah dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya. Peneliti mengkatagorikan data sesuai dengan unit analisis dan pengkodean yang telah ditetapkan, menyatukan data dan mencari


(2)

hubungan antar data yang tersedia sehingga membangun suatu makna yang dapat menjawab pertanyaan penelitian.

3. Analisis Data

Analisis adalah suatu upaya mengurai data/informasi menjadi bagian-bagian (decomposition), sehingga susunan/tatanan bentuk sesuatu yang diurai akan tampak dengan jelas maknanya sesuai dengan duduk perkaranya. (Satori & Komariah, 2012). Menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong (2006), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Berdasarkan model analisis data yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman (1992) dalam Satori dan Komariah (2012), maka peneliti melakukan analisis data sebagai berikut :

a. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan berbagai teknik pengumpulan data, diberi kode agar sumber data tetap dapat ditelusuri. b. Peneliti melakukan reduksi data (data reduction). Data yang diperoleh

ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci, kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu yang akan memberikan gambaran yang jelas tentang hasil temuan.

c. Peneliti melakukan penyajian data (data display) dengan menggunakan uraian singkat dari hasil penelitian yang telah dilakukan.


(3)

d. Peneliti menarik kesimpulan dan verifikasi (conclusion

drawing/verification) yang menjawab rumusan masalah dan

menghasilkan suatu model hipotesik dari topik yang dibahas.

Metode analisis data yang sesuai dengan bidang kajian penelitian adalah dengan FGD (Focus Group Discusion). FGD merupakan usaha menguji data, menemukan makna data dan memposisikan data dalam bingkai/konsep yang tepat dan dilakukan dalam forum kecil beranggotakan orang-orang yang kompeten yang mewakili kelompok praktisi, pengamat bidang kajian, akademisi, birokrat yang menangani bidang kajian serta peserta lain yang dianggap dapat berkontribusi terhadap keajegan data (Satori & Komariah, 2012).

Dalam penelitian ini FGD dilakukan pada saat mengklarifikasi data dari hasil temuan yang dilakukan. FGD yang pertama dilaksanakan dengan Tim Pembina UKS Kota Sukabumi dalam rangka mengklarifikasi kebijakan penyelenggaraan UKS di Kota Sukabumi. FGD yang kedua dilaksanakan antara Kepala Puskesmas, Petugas Kesehatan dari Puskesmas, Kepala Sekolah, UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Cikole, dan Tim Pembina UKS Kecamatan dalam rangka mengklarifikasi data-data terkait proses manajemen UKS di sekolah.

E. Uji Keabsahan Penelitian

Kesahihan dan keabsahan data penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian. Penelitian kualitatif dianggap absah apabila memiliki derajat keterpercayaan (credibility), keteralihan (transferability),


(4)

kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). (Satori & Komariah, 2012).

1. Keterpercayaan (credibility)

Keterpercayaan adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian, diperiksa melalui kelengkapan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Peneliti menggunakan cara memperoleh kepercayaan dengan :

a. Memperpanjang masa pengamatan (prolonged engagement) sesuai dengan kedalaman, keluasan dan kepastian data.

b. Meningkatkan kegigihan (persistent observation) dalam mencari data melalui pengamatan yang benar, akurat, aktual dan lengkap.

c. Triangulasi (triangulation), yaitu pengecekan data dari berbagai nara sumber dengan berbagai cara dan waktu.

d. Analisis kasus negatif (negative case analysis) yaitu menganalisis kasus yang berbeda/bertentangan dengan data lainnya untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya terjadi. Dalam hal ini Peneliti melakukan penelitian di tiga tempat yang berbeda dengan topik penelitian yang sama.

e. Diskusi dengan teman sejawat (peer debriefing) untuk mendapatkan data yang benar-benar teruji dan kritis untuk mengembangkan langkah-langkah berikutnya.

f. Member check, yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada informan setelah satu periode pengumpulan data selesai.

2. Keteralihan (transferability)

Keteralihan terkait dengan hasil penelitian, apakah penelitian ini dapat diaplikasikan atau digunakan dalam situasi lain. Dalam hal ini


(5)

peneliti mengangkat makna-makna esensial temuan penelitian dan merefleksikan serta melakukan analisis kritis dalam pembahasan penelitian.

3. Kebergantungan (dependability)

Kriteria kebergantungan dilihat dari rangkaian kegiatan pencarian data yang dapat ditelusuri jejaknya. Pengujian dilakukan oleh pembimbing dengan melakukan audit keseluruhan proses penelitian mulai dari menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, dan membuat kesimpulan.

4. Kepastian (confirmability)

Kepastian berhubungan dengan objektivitas hasil penelitian. Penelitian dikatakan mempunyai objektivitas tinggi apabila keberadaan data dapat ditelusuri secara pasti dan disepakati oleh banyak pihak. Pengujian kepastian dilakukan bersamaan dengan uji kebergantungan atau keterpercayaan dengan melakukan member check, triangulasi, pengamatan ulang, pengecekan kembali, melihat kejadian yang sama di lokasi/tempat kejadian sebagai bentuk konfirmasi.

F. Isu Etik

1. Penelitian ini melibatkan banyak narasumber dan bukti dokumentasi resmi yang disahkan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah. Oleh karena itu Peneliti dengan penuh kesadaran akan menjaga kerahasiaan identitas narasumber dan memperlakukan dokumen-dokumen resmi berupa


(6)

kebijakan, program-program dan laporan-laporan sesuai dengan kaidah etis yang ditetapkan baik secara institusional maupun secara individu. 2. Sebagai konsekuensi etis dari kegiatan penelitian yang dilakukan, Peneliti

akan menyampaikan hasil penelitian yang sebenar-benarnya kepada

pihak-pihak yang bertanggung jawab dan berkepentingan dalam