Ada beberapa teknik untuk melakukan pengembangan dalam kromatografi lapis tipis, yaitu pengembangan menaik ascending. Selain dengan cara menaik,
dikenal pula pengembangan dengan cara menurun descending, melingkar dan mendatar. Meskipun demikian, cara pengembangan menaik merupakan cara yang
paling populer dibandingkan dengan cara menurun Gandjar dan Rohman, 2007.
2.3.5 Deteksi
Setelah plat mengembang, bercak-bercak yang terbentuk segera dilihat dengan menggunakan lampu ultraviolet jika memiliki gugus kromofor, atau
dengan uap iodin jika tidak memiliki gugus kromofor dan Rf masing-masing bercak ditentukan. Rf dalah hasil pembagian antara jarak perpindahan bercak
dengan jarak pengembangan pelarut, dan dituliskan dalam bentuk nilai desimal Cairns, 2008.
Bercak pemisahan pada KLT umumnya merupakan bercak yang tidak berwarna. Untuk penentuannya dapat dilakukan secara kimia, fisika, maupun
biologi. Cara kimia yang biasa digunakan adalah dengan mereaksikan bercak dengan suatu pereaksi melalui cara penyemprotan sehingga bercak menjadi jelas.
Cara fisika yang dapat digunakan untuk menampakkan bercak adalah dengan pencacahan radioaktif dan dengan fluoresensi dibawah sinar ultraviolet Rohman,
2009. 2.3.5.1
Lampu UV untuk Eksitasi Fluoresensi Untuk daerah gelombang panjang kira-kira 365 nm, disarankan untuk
menggunakan lampu uap raksa dengan bola kaca hitam dan prapenguat. Lampu
ini menghasilkan kekuatan radiasi yang jauh lebih besar ketimbang lampu pijar berkaca hitam Stahl, 1985.
Lampu raksa bertekanan rendah dari kaca khusus dengan pelat filter kaca hitam, misalnya UG 5 SchottGen biasanya digunakan untuk eksitasi fluoresensi
di daerah UV gelombang pendek. Lampu pembunuh hama yang kecil, dengan menggunakan filter yang disebutkan tadi, sangat bermanfaat. Suatu sudut kecil
yang gelap atau suatu ruang kecil yang ditutup dengan tirai hitam merupakan tempat yang baik untuk melakukan pemeriksaan Stahl, 1985.
2.3.5.2 Deteksi dengan Pereaksi Semprot
Penting diingat bahwa pereaksi warna harus mencapai pelat KLT dalam bentuk tetesan yang sangat halus sebagai aerosol, dan bukan sebagai semprotan
kasar. Biasanya hal ini tidak dapat dicapai bila digunakan penyemprot pompa bola. Penyemprot serba kaca digunakan dengan udara tekan saluran udara tekan,
kompresor kecil atau botol N
2
dengan katup pengecil Stahl, 1985. Jenis penyemprot tiga bagian yang mudah digunakan lebih
menguntungkan dan lebih murah, karena itu disarankan untuk digunakan. Kaleng propelan dan wadah peraksi kacanya mudah diganti-ganti. Sebuah tabung reaksi
dapat digunakan sebagai pengganti wadah pereaksi kaca, tabung ini berisi 10 ml pereaksi yang dapat digunakan untuk menyemprot langsung dengan cara
mencelupkan pipa dan menekan tombol. Semprotan pertama harus diarahkan ke samping pelat KLT untuk mengecek semburan jet aerosol yang halus. Setelah itu
barulah semprotan diarahkan ke pelat sambil menggerakkannya hati-hati ke seluruh lapisan Stahl, 1985.
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pengujian