Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan AKDR

rahim terlihat dengan baik. Selanjutnya serviks dibersihkan dengan larutan antiseptic 3x secara merata pada daerah serviks dan vagina. Identifikasi benang AKDR, jika terlihat, jepit benang dengan porsep, kemudian tarik benang AKDR perlahan-lahan ke arah bawah hingga keluar dari liang senggama. Bila terasa ada tahanan terlalu kuat, cobalah lakukan manuver dengan menarik-narik secara halus benang tersebut. Apabila benang tidak terlihat, maka sonde dimasukkan sesuai dengan posisi rahim pada pemeriksaaan dalam. Setelah itu ukur dalam rahim dan putar gagang sonde secara perlahan-lahan dalam bentuk lingkaran, benturan sonde dengan IUD akan terasa bila IUD terdapat di dalam rahim. Kemudian tarik IUD keluar dengan memakai IUD removelPengait IUD. Selanjutnya lepaskan speculum dan lakukan desinfeksi daerah vagina. Lakukan dekontaminasi peralatan dan bahan pakai ulang dengan bahan klorin 0,5 Pinem, 2009.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan AKDR

a. Umur Usia seorang wanita dapat mempengaruhi kecocokan dan akseptabilitas metode-metode kontrasepsi tertentu. Dua kelompok pemakai, remaja dan wanita perimenopause perlu mendapat perhatian khusus Wulansari Hartanto, 2006. AKDR kecil kemungkinannya menjadi metode kontrasepsi yang cocok bagi remaja. Remaja cenderung memiliki hubungan yang lebih singkat, sehingga lebih besar kemungkinannya memiliki banyak pasangan seksual selama rentang usia suatu AKDR. Wanita yang berusia kurang dari 20 tahun lebih besar kemungkinannya terinfeksi oleh Chlamydia trachomatis daripada mereka yang lebih dewasa. Selain itu, pengepasan AKDR biasanya lebih sulit dilakukan pada Universitas Sumatera Utara wanita berusia remaja, karena mereka biasanya nulipara dan rongga uterusnya mungkin sempit Glasier A Gebbie A, 2005. Menurut Hartanto 2004, AKDR kurang dianjurkan bagi ibu yang berumur kurang dari 20 tahun dan belum mempunyai anak. Bagi ibu yang berumur antara 20-3035 tahun, segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai AKDR sebagai pilihan utama, sedangkan bagi ibu yang berumur diatas 35 tahun, penggunaan kontrasepsi spiral atau norplant merupakan pilihan utama namun dalam kondisi darurat metode mantap dengan cara operasi sterilisasi dapat dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan dengan spiral, kondom, maupun pil dalam arti mencegah Pinem S, 2009. b. Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap tentang metode kontrasepsi. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dari pada mereka yang berpendidikan rendah, lebih kreatif dan lebih terbuka terhadap usaha-usaha pembaharuan. Ia juga lebih dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan- perubahan sosial. Secara langsung maupun tidak langsung dalam hal Keluarga Berencana KB karena pengetahuan tentang KB secara umum diajarkan pada pendidikan formal di sekolah dalam mata pelajaran kesehatan, pendidikan kesejahteraan keluarga dan kependudukan Purwoko, 2000. Semakin tinggi tingkat pendidikan pasangan yang ikut KB, makin besar pasangan suami istri memandang anaknya sebagai alasan penting untuk melakukan KB, sehingga semakin meningkatnya pendidikan semakin tinggi Universitas Sumatera Utara proporsi mereka yang mengetahui dan menggunakan kontrasepsi untuk membatasi jumlah anaknya Purwoko, 2000. Sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan maka akses terhadap informasi tentang KB khususnya KB IUD akan berkurang sehingga pasangan suami istri akan kesulitan untuk mengambil keputusan secara efektif, alat kontrasepsi yang mana akan dipilih Winarni dkk, 2007. c. Jumlah Anak Jumlah anak hidup mempengaruhi pasangan usia subur dalam menentukan metode kontrasepsi yang akan digunakan. Pada pasangan dengan jumlah anak hidup masih sedikit, terdapat kecenderungan untuk menggunakan metode kontrasepsi dengan efektivitas rendah, sedangkan pada pasangan dengan jumlah anak hidup banyak, terdapat kecenderungan menggunakan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi Wulansari Hartanto, 2006. Pengguna AKDR dipengaruhi juga dengan jumlah anak dalam suatu keluarga. Menurut Pinem S 2009, AKDR merupakan pilihan yang paling tidak menarik untuk seorang wanita yang masih menginginkan anak di kemudian hari sedangkan bagi pasangan usia subur 30 tahun keatas yang sudah memiliki anak dan ingin menjarangkan kehamilannya biasanya lebih cenderung memilih kontrasepsi jangka panjang seperti AKDR Amiranty, 2003. d. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan umumnya datang Universitas Sumatera Utara dari pengalaman juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan orang lain, didapat dari buku, surat kabar, atau media massa, elektronik Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung atau pun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan tentang KB IUD merupakan salah satu aspek penting ke arah pemahaman tentang alat kontrasepsi tersebut. Seseorang akan memilih KB IUD jika ia banyak mengetahui dan memahami tentang KB IUD BKKBN, 2005. e. Efek Samping Efek samping adalah perubahan fisik atau psikis yang timbul akibat dari penggunaan alatobat kontrasepsi, tetapi tidak berpengaruh serius terhadap kesehatan klien BKKBN, 2002. Menurut Saifuddin 2006, pada umumnya efek samping dari penggunaan AKDR adalah perubahan siklus haid, haid menjadi lebih lama, volume darah haid lebih meningkat, dan saat haid akan menjadi lebih sakit. Efek samping yang sering timbul karena pemakaian AKDR dengan atau tanpa obat adalah peningkatan volume darah haid per siklus. Selain menyebabkan pemakai tidak nyaman dan menjadi alasan untuk menghentikan pemakaian, hal ini dapat menjadi risiko kesehatan bagi pemakai, terutama di daerah-daerah anemia endemik. Peningkatan pengeluaran darah paling menonjol pada para Universitas Sumatera Utara pemakai AKDR tanpa obat. Pengeluaran darah dibuktikan meningkat dari rata- rata 32 ml pada wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi menjadi 52-72 ml pada pemakai Lippes loop 24 bulan setelah pemasangan Wulansari Hartanto, 2006. Speroff L dan Darney P 2003 juga mengatakan bahwa gejala yang paling sering bertanggung jawab menyebabkan penghentian AKDR adalah peningkatan perdarahan uterus serta nyeri haid yang meningkat. Dalam waktu satu tahun, 5-15 wanita berhenti menggunakan AKDR karena masalah ini. f. Sikap Sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk berespon secara positif maupun negatif terhadap orang, objek, ataupun situasi tertentu. Sikap mengandung suatu penilaian emosional senang, benci, sedih, dan lain-lain, dan memiliki tingkat kedalaman yang berbeda. Sikap dan keyakinan merupakan kunci penerimaan KB. Banyak sikap yang dapat menghalangi KB dan penggunaan suatu alat kontrasepsi Sarwono, 2007. Banyak ibu bersikap negatif terhadap alat kontrasepsi IUD. Hal ini karena sering mendengar rumormitos yang beredar di masyarakat, misalnya rumor tentang IUD yang bisa berpindah-pindah tempatnya bahkan bisa ke jantung, IUD bisa menyebabkan kanker, dan dapat tertanam di dalam rahim. Sebagian ibu juga malu karena harus membuka bagian yang paling rahasia dari tubuhnya dan takut karena yang didengarnya sangat sakit ketika pemasangan IUD BKKBN, 2002. Universitas Sumatera Utara g. Dukungan Petugas KB Mendidik individu dan pasangan mengenai ragam metode yang tersedia serta memberikan informasi tentang keamanan dan cara pemakaian metode- metode tertentu merupakan bagian penting setiap program KB. Aktivitas informasi, edukasi, dan komunikasi IEK di tingkat lokal, termasuk konseling, berperan penting dalam keberhasilan suatu program dan sangat berkaitan dengan penyediaan pilihan metode-metode yang sesuai. Penekanan pada usaha IEK di tingkat nasional atau regional juga menimbulkan dampak besar pada pemakaian strategi pendidikan yang sesuai di tingkat lokal, dan akibatnya pada penerimaan metode dan pemakaiannya yang tepat Wulansari Hartanto, 2006. Namun hingga saat ini pelayanan KB seperti komunikasi, informasi dan edukasi masih kurang berkualitas terbukti dari peserta KB yang berhenti menggunakan alat kontrasepsi dengan alasan efek samping, kesehatan dan kegagalan pemakaian. Dengan memberikan pelayanan yang berkualitas khususnya informasi tentang KB IUD dapat mempengaruhi seseorang untuk menggunakan KB tersebut Wulansari Hartanto, 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

5 151 91

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Akseptor KB Menggunakan Kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

1 60 60

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Akseptor KB Menggunakan Kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

10 133 60

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Terjun

7 81 45

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

5 79 91

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode011

0 0 3

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan polonia Tahun 2013

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT WANITA USIA SUBUR MEMILIH METODE KONTRASEPSI MOW (METODE KONTRASEPSI WANITA) DI DESA BUTUH

0 0 12

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep - Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Akseptor KB Menggunakan Kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

0 1 22