44
Setelah melakukan pengujian respon sensor secara terpisah, tabel 4.4 berikut ini menggamberkan hasil pengujian respon sensor terhadap sistem.
Tabel 4.5 Hasil pengujian respon sensor kelembaban tanah pada sistem
No Posisi
Kondisi Tanah Aksi
Berhasiltidak berhasil 1
Posisi 1 Lembab
Tidak memupuk Berhasil
2
Posisi 2 Tidak Lembab
Memupuk Berhasil
3 Posisi 3
Lembab Tidak memupuk
Berhasil
4
Posisi 4 Lembab
Tidak memupuk Berhasil
5 Posisi 5
Tidak Lembab Memupuk
Berhasil
6
Posisi 6 Lembab
Tidak memupuk Berhasil
7 Posisi 7
Tidak Lembab Memupuk
Berhasil
8
Posisi 8 Tidak Lembab
Tidak memupuk Tidak berhasil
9 Posisi 9
Lembab Tidak memupuk
Berhasil
Analisis : Proses pembacaan data yang dilakukan oleh sensor, akan menjadi pemicu aksi
pemupukan yang dieksekusi oleh sistem, namun ada beberapa hal yang diperkirakan menjadi faktor penyebab terjadinya error sehingga sistem tidak
dapat bekerja dengan baik, yaitu pada saat sensor mendeteksi tanah yang sangat lembab sehingga probe yang merupakan bagian sensor yang masuk ketanah
menjadi basah, sehingga ketika mendeteksi kondisi tanah lainnya yang memiliki kondisi tidak lembab, probe yang basah tersebut akan mendeteksi tanah tersebut
sebagai tanah lembab, sehingga tanah yang seharusnya dipupuk, tidak dipupuk oleh sistem. Hal lainnya adalah kondisi tanah yang berbatu, yang membuat sensor
sulit untuk memeriksa kondisi tanah. Berdasarkan data diatas, dapat kita peroleh persentase keberhasilan sebagai
berikut Jumlah keberhasilan = 9
Jumlah uji coba = 10 keberhasilan =
= 90
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perngujian dari sisi kinerja sistem dan perbandingannya dengan hasil yang diperoleh secara teoritis, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Sistem pemupukan ini dapat mencapai beberapa posisi tertentu dan melalukan
pengecekan terhadap kualitas tanah, dan melakukan aksi pemberian pupuk, pada tanah yang dideteksi kekurangan unsur hara.
2. Sistem pemupuk dapat mencapai posisi tertentu, karena ditunjang oleh
konfigurasi gerak motor servo yang menarik dan mengulur tali yang terhubung dengan sistem pemupuk yang berputar dengan nilai kecepatan yang berbeda-
beda, sesuai perhitungan khusus. 3.
Sistem dapat membedakan yang mengandung unsur hara dan tanah yang kekurangan unsur hara, dari tingkat kelembaban tanah, yang dideteksi oleh
sensor kelembaban tanah Moisture Soil 4.
Tingat keberhasilan yang dicapai oleh sistem saat bergerak berdasarkan sumbu x dan y adalah 70, berdasarkan sumbu z adalah 90, dan respon
sensor terhadap sistem adalah 90. 5.
Terdapat beberapa error yang menyebabkan sistem tidak dapat bekerja secara makasimal diantaran :
Error pada pemutar tali: Diameter pemutar yang terus berubah pada saat tali digulung dan
saling menimpa, yang membuat tali yang ditarik dan diulur tidak sesuai dengan perkiraan, yang akan mengakibatkan ketidakstabilan
pada sistem dalam melakukan perpindahan posisi. Error pada sensor :
Proses pembacaan sensor yang dipengaruhi oleh kondisi tanah yang sebelumnya dibaca, dan kondisi tanah yang kurang memadai.
46
1.2 Saran
Saran untuk pengembangan dari sistem ini adalah sebagai berikut. 1
Sistem dapat dikembangkan lebih jauh dalam hal perhitungan konfigurasi gerak secara otomatis melalui program yang cukup kompleks.
2 Dapat menggunakan kecerdasaan buatan untuk mengontrol putaran motor,
agar dapat menyesuaikan kecepatan dengan diameter pemutar yang terus bertambah karena tali yang menumpuk, sehingga dapat meminimalisir error
pada sistem saat menarik dan mengulur tali pada waktu melakukan perpindahan.