Hakikat Keadilan dalam Perjanjian Kerjasama Operasi KSO

c. Penyedia injeksi kimia dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam industri minyak dan gas; d. Memasokperalatandesinfeksiairuntuk berbagaiaplikasi termasukair minum untuk kota dan industripengolahan air limbah; e. Menyediakanpompameteringkimia dankontrolaliranuntuksodiumdan kalsiumhipokloritpakan, tangkihipokloritdanagitatordan aksesoriskeselamatan. PT.MetitoIndonesia merupakan perusahaan yang berfokuspada usahateknologiterbarudalampengolahan air, dan merupakan suatuperusahaan spesialis pengelolaan airdanpelayanan yang mengintegrasikankebutuhan para konsumen, dengan menawarkandesain yang lengkap, manufaktur, distribusiairdan peralatanpengolahan airlimbahdan bahan kimia.

B. Hakikat Keadilan dalam Perjanjian Kerjasama Operasi KSO

Hubungan perjanjian kerjasama operasi KSO antara para pihak dalam pengusahaan air minum di Pelabuhan Belawan antara PT. Pelabuhan Indonesia I Persero dengan PT. Metito Indonesia pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dalam hubungannya dengan masalah keadilan. Perjanjian Kerjasama Operasi KSO merupakan suatu wadah yang mempertemukan kepentingan antara satu pihak dengan pihak yang lain menuntut bentuk pertukaran kepentingan yang adil. Oleh karena itu, dalam perjanjian kerjasama operasi KSO tersebut haruslah dimuat hak dan kewajiban secara seimbang. Upianus menggambarkan keadilan sebagai “justitia est constans et perpetua voluntas ius suum cuiue tribuendi” keadilan adalah kehendak yang terus-menerus dan tetap memberikan kepada masing-masing apa yang menjadi Universitas Sumatera Utara haknya, memberikan kepada setiap orang yang menjadi haknya. 59 Pendapat lain mengenai keadilan dikemukakan oleh L.J. van Apeldoorn, J. van Kan dan J.H. Beekhuis, bahwa keadilan itu memperlakukan sama terhadap hal yang sama dan memperlakukan yang tidak sama sebanding dengan ketidaksamaannya.Dalam bisnis, pertukaran kepentingan para pihak senantiasa dituangkan dalam bentuk perjanjian, mengingat setiap langkah bisnis adalah langkah hukum.Pada hakekatnya asas keseimbangan dan asas proporsionalitas tidak dapat dipisahkan keberadaannya dalam perjanjian kerjasama operasi KSO. 60 Asas proporsionalitas dalam suatu perjanjian kerjasama operasi KSO perlu dikemukakan di samping asas keseimbangan.Untuk membedakan keduanya pertama-tama dapat ditelusuri dari makna leksikal dari kedua makna tersebut.Menurut AB Massier dan Marjanne Termorshuizen-Arts, dalam hubungannya dengan hukum perikatan memberi makna seimbang adalah menurut imbangan dengan memberi contoh pelunasan harus dianggap berlaku untuk masing-masing utang menurut imbangan jumlah masing-masing. 61 Makna keseimbangan berdasarkan beberapa pendapat sarjana yaitu Sutan Remy Sjahdeini, Mariam Darus Badrulzaman, Sri Gambir Melati Hatta, serta Ahmadi Miru memberi makna asas keseimbangan sebagai keseimbangan posisi para pihak yang berkontrak. Tujuan dari asas keseimbangan ini adalah hasil akhir yang menempatkan posisi para pihak seimbang equal dalam menentukan hak dan kewajibannya. 62 59 Agus Yudha Hernoko, Op. Cit., hlm. 48. 60 Ibid., hlm. 74. 61 Ibid., hlm. 75. 62 Ibid., hlm. 79. Oleh karena itu, apabila terdapat posisi yang tidak seimbang di antara para pihak, maka hal ini harus ditolak karena akan berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara substansi maupun maksud dan tujuan dibuatnya suatu perjanjian kerjasama operasi KSO tersebut. Dengan kata lain makna keseimbangan memberikan interpretasi sebagai berikut : 63 1. Pertama, lebih mengarah pada keseimbangan posisi para pihak artinya dalam hubungan kontraktual tersebut posisi para pihak diberi muatan keseimbangan. 2. Kedua, kesamaan pembagian hak dan kewajiban dalam hubungan kontraktual seolah-olah tanpa memperhatikan proses yang berlangsung dalam penentuan hasil akhir pembagian tersebut. 3. Ketiga, keseimbangan seolah sekadar merupakan hasil akhir dari sebuah proses. 4. Keempat, intervensi negara merupakan instrumen pemaksa dan mengikat agar terwujud keseimbangan posisi para pihak. 5. Kelima, pada dasarnya keseimbangan posisi para pihak hanya dapat dicapai pada syarat dan kondisi yang sama. Disamping makna keseimbangan, ruang lingkup asas proporsionalitas tampak lebih dominan pada perjanjian kerjasama operasi KSO sebagai kontrak komersial. Dengan asumsi dasar bahwa perjanjian kerjasama operasi KSO sebagai kontrak komersial menempatkan posisi para pihak pada kesetaraan sehingga tujuan dari diadakannya perjanjian kerjasama operasi KSO tersebut akan terwujud apabila terdapat pertukaran hak dan kewajiban yang fair proporsional. 64 63 Ibid., hlm. 83. 64 Ibid., hlm. 84. Menurut Rawls, keadilan sebagai fairness atau sebagai pure procedure justice tidak menuntut setiap orang yang terlibat dan menempuh Universitas Sumatera Utara prosedur yang sama juga harus mendapat hasil yang sama. Sebaliknya hasil prosedur yang fair itu harus dapat diterima sebagai adil, juga apabila setiap orang tidak mendapat hasil yang sama. Dengan demikian, konsep keadilan yang lahir dari suatu prosedur yang diterima oleh semua pihak juga harus diterima sebagai konsep yang pantas berlaku untuk umum. 65 Perwujudan keadilan berkontrak ditentukan melalui dua pendekatan.Pertama,pendekatan prosedural yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada persoalan kebebasan kehendak dalam suatu kontrak.Pendekatan kedua, yaitu pendekatan substantif yang menekankan kandungan atau substansi serta pelaksanaan kontrak.Dalam pendekatan substantif perlu diperhatikan adanya kepentingan yang berbeda. 66 Perjanjian kerjasama operasi KSO pada dasarnya merupakan perjanjian equitability dengan unsur justice serta fairness.Makna equitability menunjukkan suatu hubungan kesetaraan, tidak berat sebelah dan adil antara hak dan kewajiban. 67 Sehingga apabila salah satu pihak wanprestasi dan menyebabkan ketidakseimbangan kedudukan diantara para pihak, maka undang-undang membebani tanggung jawab kepada pihak yang melakukan wanprestasi untuk memberikan suatu ganti rugi, sehingga kedudukan keseimbangan para pihak dalam perjanjian dapat terwujud. 68 65 Ibid., hlm. 59. 66 Ibid., hlm. 87. 67 Ibid., hlm. 86. Untuk itu dalam kajian perjanjian kerjasama operasi KSO yang dilaksanakan antara PT. Pelabuhan Indonesia I Persero dengan PT. Metito Indonesia perlu dimuat beberapa kriteria yang dapat dijadikan 68 I Gede Abdhi Prabawa, Jurnal Hukum Kajian Hukum Terhadap Perjanjian Build, Operate, and Transfer BOT untuk Melindungi Hak Milik atas Tanah dalam rangka menunjang Sektor Pariwisata, http:hukum.studentjournal.ub.ac.idindex.phphukumarticleview440 , diakses pada 22 Februari 2015. Universitas Sumatera Utara pedoman untuk menemukan asas proporsionalitas dalam perjanjian kerjasama operasi KSO yaitu : 69 a. Perjanjian kerjasama operasi KSO yang bersubstansi asas proporsional adalah perjanjian yang memberikan pengakuan terhadap hak, peluang dan kesempatan yang sama kepada para kontraktan untuk menentukan pertukaran yang adil bagi mereka. Kesamaan bukan dalam arti “kesamaan hasil” melainkan pada posisi para pihak yang mengandaikan “kesetaraan kedudukan dan hak” prinsip kesamaan hak atau kesataraan hak. b. Berlandaskan pada kesamaan atau kesetaraan hak tersebut, maka perjanjian kerjasama operasi KSO yang bersubstansi asas proporsional adalah perjanjian yang dilandasi oleh kebebasan para pihak untuk menentukan substansi apa yang adil dan apa yang tidak adil bagi mereka prinsip kebebasan. c. Perjanjian kerjasama operasi KSO yang bersubstansi asas proporsionalitas adalah perjanjian yang mampu menjamin pelaksanaan hak dan sekaligus mendistribusikan kewajiban secara proporsional bagi para pihak. Perlu digaris bawahi bahwa keadilan tidak selalu berarti para pihak harus selalu memperoleh sesuatu dalam jumlah yang sama. Dalam perjanjian kerjasama operasi KSO dimungkinkan adanya hasil akhir yang berbeda. Dalam hal ini maka prinsip distribusi proporsional terhadap hak dan kewajiban para pihak harus mengacu pada pertukaran yang fair prinsip distribusi proporsional. 69 Ibid., hlm. 88. Universitas Sumatera Utara d. Dalam hal terjadinya sengketa dalam perjanjian kerjasama operasi KSO, maka beban pembuktian, berat ringan kadar kesalahan maupun hal-hal lain terkait harus diukur berdasarkan asas proporsionalitas untuk memperoleh hasil penyelesaian yang elegan dan win-win solution. Dengan demikian, perjanjian kerjasama operasi KSO sebagai proses mata rantai hubungan para pihak harus dibangun berdasarkan pemahaman keadilan yang dilandasi atas pengakuan hak para pihak yang terikat dalam perjanjian tersebut. Pengakuan terhadap eksistensi hak para pihak tersebut tersalurkan dalam pemberian peluang dan kesempatan yang sama dalam pertukaran hak dan kewajiban. Namun demikian, pengakuan terhadap hak, kebebasan, dan kesamaan dalam pertukaran hak dan kewajiban tersebut tetap harus dalam bingkai aturan yang mempertimbangkan asas proporsional.

C. Perjanjian Kerjasama Operasi KSO Sebagai Dasar Hukum Perikatan Diantara Para Pihak

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat

2 74 90

Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Dana Program Kemitraan Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan Dengan Mitra Binaannya

5 56 146

Analisa Laporan Arus Kas PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia I Medan

7 56 56

Analisis Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Untuk Meningkatkan Pelayanan Jasa Kepelabuhan

1 38 144

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

4 53 90

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 1 8

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 0 1

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 0 16

Perjanjian Kerjasama Operasi Pengusahaan Air Minum Di Pelabuhan Belawan Antara Pt. Pelindo I Dengan Pt. Metito Indonesia

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perjanjian Kerjasama Operasi Pengusahaan Air Minum Di Pelabuhan Belawan Antara Pt. Pelindo I Dengan Pt. Metito Indonesia

1 2 16