4.2 Hasil simulasi pada sudut serang 0
o
4.2.1 Kontur sebaran kecepatan dan tekanan
Kecepatan dan tekanan merupakan parameter aerodinamika yang digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil simulasi dapat dilihat kontur sebaran
kecepatan dan tekanan airfoil NACA 2412 yang digunakan pada pesawat model tipe glider dengan sudut serang 0
o
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Kontur sebaran kecepatan pada sudut serang 0
o
Dari gambar hasil simulasi diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kecepatan fluida yang mengalir pada permukaan atas airfoil lebih rendah bila dibandingkan
dengan rata-rata kecepatan fluida yang mengalir pada permukaan bawah airfoil. Dan selanjutnya untuk hasil simulasi berupa kontur tekanan dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
1
4
2 3
5 8
9 6
5 4
1 2
3
6 7
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Kontur sebaran tekanan pada sudut serang 0
o
Dari gambar hasil simulasi diatas dapat dilihat bahwa rata-rata tekanan dipermukaan atas airfoil sama dengan rata-rata tekanan dipermukaan bawah
airfoil. Dari penjelasan diatas terlihat hasil simulasi tidak memenuhi hukum Bernoulli yang telah dijelaskan pada bab II. Dan berikut adalah tabel kecepatan
dan tekanan pada permukaan atas dan bawah airfoil : Tabel 4.1 Tabel tekanan dan kecepatan pada sudut serang 0
o
TITIK RATA-
RATA 1
2 3
4 5
6 7
8 KECEPATAN
ms PERMUKAAN
ATAS 11,4238
13,3278 15,2318
17,1358 9,51986
7,61589 5,71192
3,80795 10,47185
PERMUKAAN BAWAH
11,4328 13,3278
15,2318 19,0397
17,1358 7,61589
- -
13,96397 TEKANAN
Pa PERMUKAAN
ATAS 101466
101443 101396
101255 101279
101302 101326
- 101352,4
PERMUKAAN BAWAH
101466 101443
101396 101255
101279 101302
101326 -
101352,4
3 2
1 1
3 2
4 5
6 7
7 6
5 4
3
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Gaya-gaya yang terjadi pada airfoil
Gaya-gaya yang terjadi pada airfoil juga merupakan parameter-parameter aerodinamika yang dibahas dalam penelitian ini. Dimana gaya angkat dan gaya
hambat dapat mempengaruhi performansi dari sebuah pesawat model. Berikut ini adalah tabel gaya-gaya yang terjadi pada airfoil hasil simulasi untuk sudut serang
o
: Tabel 4.2 Gaya-gaya pada airfoil untuk sudut serang 0
o
Parameter X-component
Drag Y-component
Lift Surface
Area Value
0,760977 N 6,21539 N
0,4412 m
2
Dari data diatas kemudian dapat dicari nilai C
L
dan nilai C
D
yang merupakan koefisien-koefisien yang sangat mempengaruhi performansi dari
pesawat model. Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai C
L
dan C
D
: • Mencari nilai C
L
dan C
D
F
Lift
= C
L
. ρ . V
2
. A 2
F
Drag
= C
D
. ρ . V
2
. A 2
Dimana : F
Lift
= gaya angkat F
Drag
= gaya hambat C
L
= koefisien angkat C
D
= koefisien hambat V
= kecepatan pesawat A
= luas permukaan airfoil yang didapat dari data simulasi
Universitas Sumatera Utara
Sehingga, C
L
= 2F
Lift
ρ . V
2
. A C
D
= 2F
Drag
ρ . V
2
. A
C
L
= 26,21539N
1,161 kg m
3
⁄ �16 m
s �
2
0,4412m
2
C
D
= 20,760977N
1,161 kg m
3
⁄ �16 m
s �
2
0,4412 m
2
C
L
= 0,094796 C
D
= 0,01161
4.3 Hasil simulasi pada sudut serang 3