Thermal Deaerator Unit pengolahan air

pernah mencapai 100 efisien. Hukum kedua diumumkan bahwa ekonomi material diperlukan dan tidak dapat dielakkan penurunan sumber daya yang memungkinkannya. Entropy adalah sebuah pengukuran ketidakteraturan atau chaos, ketika entropy bertambah kekacauan bertambah. d. Hukum ketiga termodinamika adalah hukum tentang ketidakmampuan untuk mencapai temperatur nol mutlak, yang mana dikatakan bahwa entropy dari sebuah kristal ideal pada 0 o K adalah nol. Kondisi itu tidak dapat dicapai karena itu adalah temperatur terendah yang mungkin dapat eksis dan hanya dapat didekati tetapi tidak benar-benar mencapai hukum ini tidak dibutuhkan untuk kebanyakan kerja termodinamika, tetapi mengingat itu seperti efisiensi, dari mesin ideal, mesin ideal, ada batas mutlak secara fisik. Dalam proses pengendalian ini, hukum termodinamika berlaku. Hukum termodinamika yang berhubungan sistem ini yaitu hukum termodinamika pertama dan kedua. Yaitu untuk hukum termodinamika: 1. Dalam teknis panas, dikatakan bahwa panas bisa berubah menjadi usahaenergi mekanis, usaha juga bisa berubah menjadi panas, jika sejumlah tertentu panas hilang, maka sejumlah usaha yang menghilang, begitu sebaliknya. Ketika ada sejumlah usaha yang hilang, maka pasti ada sejumlah panas yang berhubungan. 2. Hukum ini menerangkan arah, keadaan dan keadaan konversi panas ke usaha. Jika mesin pemanas bekerja,tidak hanya ada sumber panas untuk penyerapan, tapi juga ada sumber dingin untuk pelepasan panas. Dalam konversi panas- usaha, pasti ada bagian dari perpindahan panas yang berasal dari sumber panas menuju sumber dingin, efisiensi mesin pemanas harus lebih kecil dari 100.

2.6 Thermal Deaerator

Deaerator adalah alat yang berfungsi untuk membuang gas-gas yang terkandung dalam air umpan boiler, setelah melalui proses pemurnian air watertreatment. Selain itu deaerator juga berfungsi sebagai pemanas awal air pengisi ketelsebelum disalurkan ke dalam boiler. Deaerator ini bekerja berdasarkan sifat dar ioksigen yang kelarutanya pada air akan berkurang dengan adanya kenaikan suhu. Deaerator terdiri dari dua drum dimana drum UNIVERSITAS SUMATERA UTARA yang lebih kecil merupakantempat pemanasan pendahuluan yang berfungsi membuang gas- gas dari bahan airketel sedangkan drum yang lebih besar merupakan tempat penampungan bahan airketel yang jatuh dalam drum yang lebih kecil di atasnya. Pada drum yang lebih kecil terdapat spray nozle yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan air ketel menjadibutiran-butiran halus agar proses pemanasan dan pembuangan gas-gas dari bahan airketel lebih sempurna. Selain itu pada drum yang lebih kecil disediakan satu saluranvent agar gas-gas dapat terbuang bersama steam ke atmosfir.Unsur utama dalam menentukan keberhasilan dari proses ini adalah kontak fisik antara bahan air ketel dengan panas yang diberikan oleh uap. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses deaerator adalah : a. Jumlah aliran air kondensat b. Jumlah aliran bahan air ketel c. Tekanan dalam deaerator d. Level air dalam deaerator e. Besarnya temperatur yang diberikan Kelima faktor diatas adalah berhubungan erat satu sama lainnya. Jika salah satu tidak bekerja dengan baik dapat berpengaruh jelek terhadap sistem air umpan, sistemkondensat dan juga menaikan pemakaian bahan kimia yang lebih tinggi. Sebelum terjadi proses pengolahan air pada Thermal Deaerator, ada beberapa tahap proses yang dilakukan oleh unit utilities. Dalam hal ini ada beberapa unit yaitu:

a. Unit pengolahan air

Sumber air yang digunakan diambil dari sungai disekitar pabrik yang kemudian dialirkan melalui pipa ke dalam kolam buatan yang berada di dekat Pabrik Murini Sam Sam I. Sebelum digunakan, air tersebut diolah terlebih dahulu karena masih mengandung partikel – partikel, lumpur dan kotoran lain. Pengolahan diawali dengan memasukkan air ke premix tank kemudian ditambahkan bahan – bahan kimia dan diaduk dngan menggunakan agitator pengaduk. Bahan – bahan kimia yang ditambahkan adalah: 1. Alumunium sulfatAl 2 SO 4 , yang berfungsi sebagai flokulan. 2. Coagulan aid, untuk mengumpulkan kotoran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Caustic soda NaOH, sebagai pengatur pH. 4. Kalsium Hipoklorit atau klorin cair O 2 , sebagai disinfektan Selanjutnya air dialirkan ke clarifier dan diaduk dengan putaran rendah agar kotoran yang terbawa mengendap oleh gaya gravitasi. Endapan lumpur akan di blow-down sedangkan air yang over flow dialirkan ke clearwell. Dalam aliran clearwell ditambahkan larutan soda pH-nya netral. Clearwell juga berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum air dimasukkan ke sand filterdengan cara dipompakan yang merupakan penyaring dengan media pasir untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang tidak mengendap di clarifier.  Portable water storage tank yang menampung air untuk keperluan sehari - hari dipabrik dan perumahan. Air ini ditambahkan klorin sebagai disinfeksi.  Filtered water storage tank yang menampung air untuk keperluan air hydrant, air pendingin cooling water dan service water lainnya. Untuk menghilangkan klorin, bau dan warnanya, maka air dimasukkan ke karbon filter yang berisi karbon aktif pH air ini diharapkan berkisar 7 – 7.5.

b. Unit Demineralisasi