PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA

(1)

PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG

DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR

METAFORA

Landasan konseptual

Perencanaan dan perancangan arsitektur

TUGAS AKHIR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Arsitektur

Di Susun Oleh :

Arief Wahyu Nur Hidayat

(5112411032)

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TENIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul “Oceanarium di Semarang dengan konsep Arsitektur Metafora” ini вanР Нisusun oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Ujian Tugas Akhir pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 15 Desember 2015 Dosen Pembimbing II

Ir. EKO BUDI SANTOSO, M.T NIP. 19631114199102 1 001

Dosen Pembimbing I

Ir. Bambang Setyohadi, M.T NIP 19670509200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Drs. Sucipto, M.T NIP 19630101 199102 1 001


(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul “Oceanarium di Semarang dengan Konsep Arsitektur Metafora” ini tОlaС dipertahankan oleh oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 di hadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program Studi S1 Arsitektur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang pada Senin, tanggal 7 Desember 2015

Panitia Ujian Tugas Akhir:

Ketua Sekretaris

Drs. Sucipto, M.T Ir. Bambang Setyohadi, M.T

NIP 19630101 199102 1 001 NIP 19670509200112 1 001

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Bambang Setyohadi, M.T NIP. 19670509200112 1 001

Penguji

Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Dr. Nur Qudus, M.T NIP. 19691130199403 1 001

Andi Purnomo, S.T, M.A NIP. 19710415199803 1 004

Ir. Eko Budi Santoso, M.T NIP. 19631114199102 1 001


(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 29 Desember 2015

Arief Wahyu Nur Hidayat NIM. 5112411032


(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Tugas Akhir Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora ini dengan baik dan lancar tanpa terjadi suatu halangan apapun yang mungkin dapat mengganggu proses penyusunan LP3A Oceanarium ini.

LP3A Oceanarium ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan akademik di Universitas Negeri Semarang serta landasan dasar untuk merencanakan desain Oceanarium nantinya. Judul Tugas Akhir yang penulis piliС aНalaС ” Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora”.

Dalam penulisan LP3A Oceanarium ini tidak lupa penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing serta mengarahkan sehingga penulisan LP3A Oceanarium ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih saya tujukan kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan, kelancaran, serta kekekuatan sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik

2. Bapak Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

3. Bapak Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

4. Bapak Drs. Sucipto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang

5. Bapak Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Arsitektur S1 Universitas Negeri Semarang dan selaku Dosen Pembimbing I yang memberikan masukan, arahan, ide-ide, dan persetujuan dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini dengan penuh keikihlasan dan ketabahan dalam membantu memperlancar Tugas Akhir


(6)

vi 6. Bapak Ir. Eko Budi Santoso, M.T, yang juga selaku pembimbing yang memberikan arahan, bimbingan, masukan dan persetujuan dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan bantuan arahan dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini

8. Kedua orang tua, kerabat dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk semua perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku penulis selama pengerjaan LP3A Oceanarium ini

9. Semua keluargaku, teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah memberikan dukungan

Ucapan terimakasih ini penulis haturkan kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan dan motivasi. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, maka segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya penulisan LP3A Oceanarium ini. Semoga penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Semarang, 29 Desember 2015


(7)

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir LP3A Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini penulis persembahkan kepada :

 Ketua Jurusan Teknik Sipil, Drs. Sucipto, M.T. yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan Tugas Akhir Oceanarium

 Kaprodi S1 Arsitektur Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T. yang memberikan arahan dalam program Tugas Akhir ini sehingga memperlancar proses penulisan LP3A Oceanarium ini

 Pembimbing Tugas Akhir Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T. dan Ir. Eko Budi Santoso, M.T, yang memberikan arahan, bimbingan, masukan dan persetujuan dalam penyusunan Tugas akhir Oceanarium ini dengan penuh keikihlasan dalam membantu memperlancar jalannya proses Tugas Akhir  Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan bantuan

arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini

 Kedua orang tua, dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk semua perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku penulis selama pengerjaan Tugas Akhir ini

 Teman-teman seperjuangan Tugas Akhir Periode 3 terimakasih atas bantuan dan kerja samanya selama Tugas Akhir ini.

 Semua teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah memberikan dukungan


(8)

viii

ABSTRAK

Arief Wahyu Nur Hidayat 2015

Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora” Dosen Pembimbing :

Ir. Bambang Setyohadi, M.T dan Ir. Eko Budi Santoso, M.T Teknik Arsitektur S1

Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.

Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat munculnya kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu usaha menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Oleh karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut, diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 1993

Pemilihan lokasi tapak perencanaan diperlukan sebuah lokasi yang tepat dari segi peruntukan lahan, lahan yang tepat adalah lahan yang memiliki area yang langsung bebatasan dengan air laut dan diperuntukkan sebagai kawasan wisata, aksebilitas yang mudah dijangkau, jaringan infrastruktur juga sangat diperlukan dalam pemilihan lokasi guna untuk mendukung sarana yang ada dalam bangunan. Selain itu juga view kedalam maupun keluar tapak yang akan menjadi ketertarikan suatu tempat wisata. Dari beberapa kriteria di atas dipilihlah satu site rencana yang berada di Pantai Marina, Semarang. dengan luas 7,30 Ha. Pendekatan perencanaan Oceanarium ini meliputi pendekatan site, pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural (klimatologi, aksesbiitas, view, topografi, kebisingan), pendekatan struktur, pendekatan utilitas, serta pendekatan penekanan desain Arsitektur Metafora.

Dari beberapa pendekatan perencanaan dan perancangan di dapatkan Konsep Perencanaan dan Perancangan yang nantinya akan mendasari desain Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini. Konsep Perencanaan dan Perancangan Oceanarium di dasarkan pada pengambilan suatu bentuk biota laut yang akan diterapkan dalam bangunan. Harapannya Oceanarium ini dapat menjadi sebuah wadah edukasi wisata untuk semua kalangan, agar lebih mengetahui tentang kekayaan biota laut yang dimiliki Indonesia dan wahib untuk menjaga dan melestarikannya. Selain itu juga dapat menjadi area rekreatif untuk keluarga dan juga peningkatan kawasan wisata biota air laut di Kota Semarang.


(9)

ix Kata Kunci : Oceanarium, Rekreasi, Metafora, Semarang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... ... iii

PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK... ... viii

DAFTAR ISI... ... ix

DAFTAR TABEL... ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ... xv

DAFTAR GAMBAR... ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 RumusanPermasalahan ... 3

1.2.1 Umum ... 3

1.2.2 Khusus ... 4

1.3 Maksud Dan Tujuan ... 4

1.3.1 Maksud ... 4

1.3.2 Tujuan ... 4

1.4 Manfaat ... 4

1.5 Lingkup Pembahasan ... 5

I.5.1 Ruang Lingkup Substansial ... 5


(10)

x

1.6 Metode Pembahasan ... 6

1.7 Sistematika Pembahasan ... 7

1.8 Alur Pikir ... 8

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA DAN STUDI KASUS ... 9

2.1 Tinjauan Oceanarium ... 9

2.1.1 Pengertian Ocean ... 9

2.1.2 Pengertian Aquarium ... 10

2.1.2.1 Fungsi Aquarium ... 11

2.1.2.2 Macam-macam aquarium ... 11

2.1.3 Pengertian Oceanarium ... 12

2.1.3.1 Fungsi Oceanarium ... 13

2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium ... 13

2.1.3.3 Kajian Fauna ... 17

2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium ... 18

2.2 Kajian Arsitektur Metafora ... 23

2.3 Studi Kasus ... 27

2.3.1 Fresh Water TMII ... 27

2.3.1.1 Fresh Water TMII ... 27

2.3.1.2 Batasan Fresh Water TMII ... 27

2.3.1.3 Koleksi Fresh Water TMII ... 27

2.3.1.4 Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII ... 29

2.3.1.5 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII ... 34

2.3.1.6 Sirkulasi Pengelola ... 34

2.3.1.7 Ruang Pengelola ... 35

2.3.1.8 Sirkulasi Pengunjung ... 39

2.3.1.9 Karakteristik Pengunjung ... 40

2.3.1.10 Ruang Sirkulasi Pengunjung ... 40

2.3.1.11 Ruang Utilitas Fresh water ... 45

2.3.2 Kura-Kura Ocean Park ... 48

2.5.2.1 Lokasi Kura-Kura Ocean Park ... 48

2.5.2.2 Situasi Bangunan ... 48


(11)

xi

2.5.2.4 Struktur Organisasi Bangunan ... 49

2.5.2.5 Pembagian Ruang Bangunan ... 49

2.5.2.6 Sistem Utilitas Aquarium ... 53

2.5.2.7 Perawatan Aquarium ... 54

2.3.3 SeaWorld Ancol Jakarta ... 55

2.3.3.1 Misi wisata Seaworld Ancol ... 55

2.3.3.2 Lokasi Sea world Ancol Indonesia ... 55

2.3.3.3 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia ... 56

2.3.3.4 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) ... 57

2.3.3.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) ... 58

2.3.3.6 Fasilitas Ruang Sea world di Ancol ... 59

2.3.3.7 Tata pamer akuarium ... 63

2.3.3.8 Cara Penyajian Objek Pamer ... 64

2.3.3.9 Cara Perawatan biota air ... 65

2.3.4 Churami Okinawa, Japan ... 69

2.3.5 Batumi Akuarium ... 72

2.3.6 Primorsky Aquarium ... 74

BAB 3 TINJAUN LOKASI ... 77

3.1 Tinjauan Kota Semarang... 77

3.1.1 Peta BWK Kota Semarang ... 78

3.1.2 Tinjauan Kebijakan Pemanfaatan Tata Ruang kota ... 79

3.1.3 Potensi Pembagian Wilayah ... 81

3.1.4 Pendekatan Pemilihan Lokasi ... 82

3.1.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi ... 82

3.2 Pemilihan Tapak ... 85

3.2.1 Pendekatan Pemilihan Tapak ... 85

3.2.2 Alternatif Tapak ... 86

3.2.3 Tapak Terpilih ... 95

BAB 4 PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .... 96

4.1 Pendekatan Aspek Fungsional ... 97

4.1.1

Analisa Bangunan ... 97

4.1.2

Analisa Pelaku aktifitas ... 97


(12)

xii

4.1.4

Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam... 103

4.1.5

Studi Kapasitas dan Besaran Ruang ... 105

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual... 114

4.2.1 Pendekatan Site Terpilih ... 114

4.2.2 Site Oceanarium ... 115

4.3 Analisa Arsitektural ... 116

4.3.1 Analisa Dan Pendekatan Penerapan Konsep Metafora ... 116

4.3.2 Kegunaan dari Penerapan Metafora ... 116

4.3.3 Contoh bangunan oceanarium berkonsep arsitektur Metafora ... 117

4.3.4 Konsep Metafora Pribadi ... 118

4.4 Analisa Struktur ... 119

4.4.1 Struktur Kaki / Pondasi ... 119

4.4.2 Struktur Badan ... 120

4.4.3 Struktur Kepala / Atap ... 121

4.5 Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan ... 123

4.5.1 Instalasi Elektrikal ... 123

4.5.2 Istalasi penerngan dan stop kontak ... 123

4.5.3 Sistem penghawaan ... 126

4.5.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television) ... 127

4.5.5 Instalasi Sound System ... 127

4.5.6 Instalasi Pemadam Kebakaran ... 128

4.5.7 Sistem Air Bersih bangunan ... 130

4.5.8 Sistem Penyediaan air laut... 131

4.5.9 Pembuangan Limbah ... 133

4.6 Pendekatan teknis Aquarium ... 134

4.6.1 Bahan Bangunan Aquarium ... 135

4.6.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium ... 135

4.6.3 TОrowonРan “Нunia bawaС air‟ (UnНОr WatОr) ... 141

BAB 5 KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN... 143

5.1 Pendekatan Aspek Fungsional ... 143


(13)

xiii

5.1.2

Studi Kapasitas dan Besaran Ruang ... 144

5.2 Pendekatan Aspek Kontekstual... 151

5.2.1 Site Terpilih ... 151

5.2.2 Hasil Zoning Site ... 152

5.3 Analisa Struktur ... 154

5.3.1 Struktur Kaki / Pondasi ... 154

5.3.2 Struktur Badan ... 154

5.3.3 Struktur Kepala / Atap ... 156

5.4 Aspek Sistem Utilitas Bangunan ... 157

5.4.1 Sistem Elektriktikal ... 157

5.4.2 Instalasi Penerangan dan Stop kontak ... 157

5.4.3 Sistem penghawaan ... 158

5.4.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television) ... 158

5.4.5 Instalasi Sound System ... 159

5.4.6 Sistem Perlindungan bahaya kebakaran ... 160

5.4.7 Suplai air bersih bangunan ... 160

5.4.8 Sistem Penyendiaan air laut ... 161

5.4.9 Pembuangan Limbah ... 163

5.5 Analisa Aquarium ... 164

5.5.1 Bahan Bangunan Aquarium ... 164

5.5.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium ... 164

5.5.3 Teknis Aquarium ... 166

5.5.4 TОrowonРan “Нunia bawaС air‟ (UnНОr WatОr) ... 167


(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. ... 20

Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut ... 20

Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ... 21

Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. ... 22

Tabel 2.5 Daftar koleksi biota air tawar Fresh ... 28

Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII ... 39

Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung ... 40

Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung ... 45

Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas ... 47

Tabel 3.1 Penentuan Tapak ... 93

Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang ... 99

Tabel 4.2 Besaran Ruang ... 105

Tabel 4.3 Penghawaan buatan ... 119

Tabel 4.4. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. ... 125

Tabel 4.5 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. ... 125

Tabel 4.6 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ... 126

Tabel 4.7 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai. ... 131

Tabel 5.1 Besaran Ruang ... 140

Tabel 5.2 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. ... 164

Tabel 5.3. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. ... 164

Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ... 165


(15)

xv DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Struktur Organisasi ... 34

Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola ... 34

Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung ... 39

Diagram 2.4 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia ... 56

Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) ... 57

Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) ... 58

Diagram 2.7 Cara perawatan biota air ... 65

Diagram 2.8 Perlakuan pencegahan penyakit... 66

Diagram 2.9 Running sistem air ... 67

Gambar 4.1 diagram pengelola gedung ... 98

Diagram 4.2 Hubungan Ruang ... 102

Diagram 4.3 Sirkulasi Luar ... 103

Diagram 4.4 Sirkulasi Pengunjung ... 104

Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola ... 104

Diagram 4.6 Sirkulasi penyediaan air laut ... 122

Diagram 5.1 Sirkulasi Luar ... 139

Diagram 5.2 Sirkulasi Pengunjung ... 139

Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola ... 140

Diagram 5.4 :Konsep Instalasi Penerangan ... 155

Diagram 5.5 Konsep Instalasi Penerangan ... 155

Diagram 5.6 :Konsep Instalasi Penerangan ... 156

Diagram 5.7 : Konsep Instalasi AC ... 156

Diagram 5.8 Instalasi CCTV ... 157


(16)

xvi

Diagram 5.10 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran... 158

Diagram 5.11 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran ... 159

Diagram 5.12 Sirkulasi penyediaan air laut ... 160

Diagram 5.13 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas ... 162


(17)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem ditributor air lautke aquarium ... 17

Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit ... 25

Gambar 2.3 Sydney Opera House ... 26

Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier ... 26

Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris ... 26

Gambar 2.6 Denah Lokasi ... 27

Gambar 2.7 Denah Lantai 1 ... 29

Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan) ... 30

Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang) ... 30

Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan) ... 31

Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri) ... 31

Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium ... 32

Gambar 2.13 Tampak Depan... 32

Gambar 2.14 Tampak Belakang ... 32

Gambar 2.15 Tampak Samping ... 33

Gambar 2.16 Perspektif ... 33

Gambar 2.17 Situasi KOP ... 48

Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan ... 48

Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang ... 49

Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan ... 49

Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall ... 50

Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola ... 50

Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium ... 51

Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut ... 51


(18)

xviii

Gambar 2.26 Fish Terapy ... 52

Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d ... 52

Gambar 2.28 R.Iptek dan arena berma ... 53

Gambar 2.29 Rumah pompa... 53

Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller ... 54

Gambar 2.31 Trafo ... 54

Gambar 2.32 Peta Seaworld ... 55

Gambar 2.33 Akuarium utama ... 59

Gambar 2.34 Akuarium ekosistem laut ... 59

Gambar 2.35 Akuarium Air Tawar ... 60

Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya ... 61

Gambar 2.37 Kolam Sentuh ... 61

Gambar 2.38 Toko Cenderamata ... 62

Gambar 2.39 Lorong Antasena ... 62

Gambar 2.40 Objek Pamer ... 64

Gambar 2.41 Churaumi Okinawa ... 69

Gambar 2.42 Churaumi Okinawa ... 70

Gambar 2.43 Eksterior Churaumi Okinawa ... 71

Gambar 2. 44 Bentukkan Battumi Okinawa ... 72

Gambar 2. 45 Konsep BatumiOkinawa ... 73

Gambar 2. 46 Sketsa Ide Batumi Aquarium ... 73

Gambar 2. 47 Potongan Batumi dan Site Plan ... 73

Gambar 2.48 Interior Batumi Akuarium ... 73

Gambar 2.49 The Primorsky Aquarium dari Far Eastern Cabang Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia sedang dibangun atas permintaan Presiden Federasi Rusia ... 74


(19)

xix

Gambar 2.51 Perspektif Site plan ... 76

Gambar 2.52 Tampak Depan... 76

Gambar 3.1. Peta Kota Semarang; Sumber : Bappeda Semarang, 2014 ... 78

Gambar 3.2 Peta BWK semarang, ... 81

Gambar 3.3 Peta BWK semarang ... 83

Gambar 3.4 Alternatif Tapak ... 86

Gambar 3.5 Alternatif Tapak1 ... 87

Gambar 3.6 Alternatif Tapak 1 ... 88

Gambar 3.7 Alternatif Tapak 2 ... 89

Gambar 3.8 Alternatif Tapak2 ... 90

Gambar 3.9 Alternatif Tapak3 ... 91

Gambar 3.10 Alternatif Tapak3 ... 92

Gambar 3.11 Alternatif Tapak ... 95

Gambar 4.1 Site Terpilih ... 114

Gambar 4.2 Foto SitО Нan batas” sitО ... 114

Gambar 4.3 Luasan dan batas site ... 115

Gambar 4.4 Genset ... 116

Gambar 4.5 Pencahayaan Tidak Langsung ... 118

Gambar 4.6 Alternatif sirkulasi ... 123

Gambar 4.7 Thermometer ... 127

Gambar 4.8 Chiller ... 127

Gambar 4.9 pH Meter Digital ... 128

Gambar 4.10 Refraktometer ... 128

Gambar 4.11 Aerator ... 129

Gambar 4.12 Pompa Sirkulasi ... 130

Gambar 4.13 Potongan Terowongan di darat ... 132


(20)

xx

Gambar 4.15 Sirkulasi Terowongan ... 133

Gambar 4.16 Battumi Okinawa Oceanarium ... 135

Gambar 4.17 Primorsky Aquarium Oceanarium ... 135

Gambar 4.18 : Konsep Struktur Pondasi ... 136

Gambar 4.19 skedul kolom dan balok ... 137

Gambar 4.20 ACP (Alumunium Composit Panel)... 138

Gambar 4.21 bitumen, aqualine,dak beton ... 138

Gambar 5.1 Luasan dan batas site ... 147

Gambar 5.2 Analisa View ... 148

Gambar 5.3 Analisa Klimatologi ... 149

Gambar 5.4 Analisa Topografi ... 150

Gambar 5.5 Analisa Aksesibilitas ... 151

Gambar 5.6 Analisa Drainase ... 152

Gambar 5.7 Analisa Pengolahan Air Laut ... 153

Gambar 5.8 Zoning Tapak ... 154

Gambar 5.9 Alternatif filtrasii ... 161

Gambar 5.9 : Konsep Struktur Pondasi ... 168

Gambar 5.23 skedul kolom dan balok ... 169

Gambar 5.17 ACP (Alumunium Composit Panel)... 169


(21)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.¹ Seaworld Ancol Indonesia dibuka pada tanggal 3 Juni 1994. Pengunjung Seaworld berjumlah 2000 orang/hari pada hari-hari biasa. Sedangkan pada hari libur, pengunjung dapat mencapai 3500-4000 orang/ hari. Sangat disayangkan dengan pengunjung yang sebanyak itu namun hanya bisa mengunjungi wahana tersebut di Jakarta. Data dan informasi geospasial produk Badan Informasi Geospasial (BIG), 2015.

Pusat Penelitian Oceanografi LIPI menyatakan bahwa Indonesia merupakan pusat biodiversitas kelautan dengan keanekaragaman spesies biota laut yang sangat tinggi. Informasi mengenai kekaayan laut yang berlimpah tersebut menjadi tidak tersalurkan sebagai bahan edukasi bagi masyarakat luas. Minimnya pengetahuan masyarakat akan kehidupan dunia laut, salah satunya disebabkan oleh kurangnya sarana pendukung yang mampu memberikan informasi secara jelas dan orisinil mengenai kehidupan laut beserta isinya.

Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat munculnya kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu usaha menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Oleh


(22)

2 karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut, diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 199

Kondisi klimatologi kota Semarang, termasuk iklim tropis dengan suhu udara rata-rata adalah 27,3 ºC. Dengan kata lain Semarang memiliki temperatur yang cukup baik untuk aktivitas pertanian, pariwisata dan sebagainya. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No. 2,1990 : 29

Di samping itu, kondisi topografi Kota Semarang memperlihatkan adanya elemen-elemen estetik alami, yang tersebar di seluruh wilayah, baik yang berupa laut, pesisir, daratan serta alam perbukitan. Potensi alam ini perlu dikembangkan untuk peningkatan kegiatan rekreasi dan pariwisata, dalam rangka pengembangan fugsi Kota Semarang. Sehingga Kota ini juga memiliki sistem transportasi yang lengkap, yaiitu sistem transportasi air (pelabuhan samudera), sistem transportasi darat (jalur jalan darat dan kereta api), dan sistem transportasi udara (Bandara).

Dilihat dari lingkup regional Jawa Tengah, Kota Semarang berdasarkan fakta sejarah umum maupun sejarah perkotaan, bahwa perkembangan kota Semarang di dominasi oleh tiga kegiatan fungsional, yaitu sebagai

 Pusat Pemerintahan di provinsi Jawa Tengah  Kota perdagangan utama di Jawa Tengah

 Kota transit di Jawa Tengah baik dalam lingkup regional, nasional maupun internasional. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No. 2,1992 : 67

Kehadiran Oceanarium di Semarang sebagai fasilitas rekreasi yang bersifat alam dan pengetahuan / pendidikan, memberi masukan besar bagi perkembangan serta kemajuan fasilitas rekreasi dan pendapatan daerah, juga membawa dampak positif bagi masyarakat, untuk dapat mengetahui potensi kekayaan biota laut Indonesia, sehingga masyarakat akan memupuk rasa cinta tanah air serta kekayaan alam


(23)

3 yang terkandung di dalamnya, termasuk laut dan segala isinya, tidak berbeda ketika kita melakukan Pendakian.

Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi pengembangan pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu Kota jawa Tengah yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun domestik. Disamping itu juga menduduki prioritas pengembangan utama. Dalam rencana pengembangan kota-kota pusat pelayanan Jawa Tengah, Semarang merupakan “Home-base” utama. Semarang merupakan Titik Tumbuh bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik Simpul Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah. Posisi ini mendoroong tumbuhnya Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya akan meningkatkan tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata.

Maka diperlukan suatu wahana wisata untuk memenuhi kebutuhan akan tempat rekreasi, edukasi, observasi dan konservasi biota laut berupa oceanarium publik yang nantinya diharapkan dapat membangkitkan sektor pariwisata, ekonomi dan pendidikan kota Semarang.

1.2

Rumusan Permasalahan

Oceanarium sebagai wadah untuk rekreasi juga memperkenalkan dan meneliti biota laut untuk generasi sekarang dan masa depan. Dari latar belakang diatas muncul berbagai permasalahan sebagai berikut:

a) Bagaimana menciptakan Oceanarium yang nantinya bisa membangkitkan citra wisata kawasan kota Semarang?

b) Bagaimana memasukan citra samudera atau biota laut kedalam bentuk bangunan oceanarium sehingga tidak asing terhadap makna bentuk Oceanarium.

c) Bagaimana menciptakan sebuah bangunan maupun kawasan yang menarik dan memiliki sarana edukasi, rekreasi dan konservasi, sehingga bisa dijadikan landmark wisata pantai Kota Semarang.


(24)

4

1.3

TUJUAN DAN SASARAN

1.3.1 TUJUAN

 Untuk mendapati alur pikir yang benar dalam pelaksanaan Tugas Akhir dengan judul Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora.  Untuk mendapati standart standart dalam merancang

Oceanarium.

1.3.2 SASARAN

Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur Oceanarium di Semarang. berdasarkan aspek – aspek panduan perencanaan dan perancangan ( Arsitektur Metafora ).

1.4

MANFAAT

1. SECARA SUBYEKTIF

 Manfaat penulisan LP3A secara subyektif adalah memenuhi salah satu syarat mengikuti tugas akhir di jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang serta sebagai landasan program yang nantinya akan dilanjutkan dalam bentuk grafis.  Sebagai pegangan dan acuan dalam perancangan Oceanarium di

Semarang yang diharapkan bermanfaat pula sebagai tambahan pengetahuan serta wawasan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Tugas Akhir.

2. SECARA OBYEKTIF

 Memberikan fasilitas rekreasi untuk lingkup skala propinsi dan nasional yang dalam perkembangannya dapat mencapai sasaran internasional

 Meningkatkan kecintaan dan pengetahuan masyarakat terhadap kehidupan biota air

 Mengembangkan potensi daerah lokasi obyek sehingga dapat menjaga kelestarian ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya


(25)

5

1.5

Lingkup Pembahasan

1. Ruang Lingkup Substansial

Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut.

Oceanarium di Semarang merupakan bangunan yang bersifat rekreatif (menghibur) ,edukatif (mendidik), observatif (pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan) dan konservatif, dengan sasaran wisatawan semua umur terutama pelajar, dari wilayah Jawa Tengah dan Sekitarnya.

Termasuk dalam kategori bangunan publik, terdiri dari indoor dan outdoor area dengan penataan landscapenya.

2. Ruang Lingkup Spatial

Oceanarium Skala nasional di mana obyek perancangan menjadi area rekreasi edukasi, konservasi dan observasi biota laut tingkat nasional. Pemilihan lokasi harus dipertimbangkan baik secara tata letak lahan terpilih maupun kegiatan di dalam bangunan sehingga dapat berjalan secara optimal. Untuk itu lokasi yang sesuai ialah wilayah yang memiliki aksesbilitas yang cukup mudah dan memenuhi syarat dengan fungsi sebagai kawasan pemukiman dan pariwisata.


(26)

6

1.6

METODE PEMBAHASAN

Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif – Analisis, yaitu pengumpulan data – data primer dan data – data sekunder dengan mengulas dan memaparkan data dari studi yang meliputi data fisik, sistem pengolahan, aktivitas, dan pemakaian, serta dilengkapi data literature guna merumuskan masalah dan menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan, pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. OBSERVASI

Pengamatan langsung pada bangunan Oceanarium 2. STUDI LITERATUR

Mengumpulkan data dan refrensi yang relevan dengan pembahasan, diantaranya literatur tentang oceanarium.

3. STUDI KOMPARATIF

Studi terhadap bangunan – bangunan yang sejenis guna mendapatkan informasi tentang Oceanarium.

4. WAWANCARA

Wawancara kepata narasumber tentang Oceanarium dan kebutuhan sector pariwisata di kota Semarang, salah satunya wawancara dengan pakar pariwisata atau travel.


(27)

7

1.7

SISTEMATIKA DAN PEMBAHASAN

Secara garis besar sistematika penulisan pada LP3A sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika penulisan, dan alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS

Membahas Regulasi (peraturan – peraturan), refrensi melalui sumber – sumber yang berisi syarat maupun teori dan standart dari pembahasan, metode dan sistematika pembahasan.

BAB III TINJAUAN LOKASI

Menguraikan tentang tinjauan lokasi tapak, keadaan geografis Semarrang, kebijakan – kebijakan pemerintah Kota Semarang, serta potensi Kota Semarang sebagai kota pariwisata.

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi tentang pendekatan untuk menentukan kapasitas, ruang, dan tapak gedung.

BAB V KONSEP PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi tentang kesimpulan dari pendekatan program dan bab – bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP


(28)

8

1.8

ALUR PIKIR

LATAR BELAKANG Aktualitas :

 SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berskala besar yang ada.

 Dengan pengunjung yang besar dan hanya memiliki 1 bangunan oceanarium besar di Indonesia

 Dipilihnya Semarang sebagai lokasi aquarium publik ini memiliki tujuan pemerataan sektor kepariwisataan di wilayah Jawa

 Dan juga Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah yang menduduki prioritas pengembangan utama dari kota-kota di Jawa Tengah.

 Semarang sebagai kawasan pantai utara tidak memiliki ombak yang besar dan bukan daerah rawan bencana.

TUJUAN

Untuk memperoleh alur pikir, dapat memecahkan masalah, dan mendapati standart tentang Oceanarium.

SASARAN

Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur Kendal Oceanarium berdasarkan aspek – aspek panduan perencanaan dan perancangan ( Design Guidelines ).

RUANG LINGKUP Substansial

SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium yang ada. Dan Semarang merupakan salah satu tempat yang cocok untuk mengambangkan kawasan tersebut

Spasial

Lokasi akan terdapat pada area pesisir dengan aksesbilitas mudah dan dekat dengan tempat penginapan dan kantor.

STUDI LAPANGAN

Tinjauan Kota Semarang Tinjauan Lokasi dan Tapak

STUDI BANDING  Fresh Water TMII (Jakarta)

 Kura” Ocean Park Kendal  SeaWorld Ancol (Jakarta)

STUDI PUSTAKA  Tinjauan umum oceanarium

 Tinjauan Kota Semarang

 Tinjauan Arsitektur Metafora

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN


(29)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS

2.1 Tinjuan Oceanarium

2.1.1 Pengertian Ocean

Ocean yang berarti Samudra atau lautan adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra

Secara geografis, manusia membagi wilayah laut menjadi empat bagian kecil, masing-masing diberi identitas sebagai Ocean, kita terjemahkan sebagai samudera: Samudera Atlantic(k), Samudera Hindia (menjelaskan istilah Indian Ocean), Samudera Pasific dan Samudera Artic. Samudera Pasifik, pada beberapa teks, juga dipisahkan dengan Samudera Antartik sehingga total menjadi lima samudera. Samudera Pasifik ialah yang paling luas (50,1% dari luas laut), diikuti oleh Samudera Atlantik (26,0%), Samudera Hindia (20,5%) dan Samudera Artik (3,4%). Di darat, kita mengenal istilah continent, diartikan sebagai benua, ialah daratan luas yang diskret dan idealnya, masing-masing dipisahkan oleh laut. Berdasarkan kebiasaan atau konvensi (bukan kriteria baku), kita mengenal tujuh benua, ialah: Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartik, Eropa dan Australia. Pada catatan ini, kita bisa melihat bahwa istilah benua dan samudera bisa saling dipertukarkan. Pada beberapa teks, istilah continent (benua) dibuat untuk menunjukkan kondisi antipodal (berlawanan) – Benua Eropa ialah antipodal dari Benua Australia.


(30)

10

2.1.2 Pengertian Aquarium

MОnurut WОbstОr‟s, 3rН NОw IntОrnational DiМtionarв, НisОbutkan Aquarium adalah sebuah tempat atau wadah untuk mengoleksi dan memamerkan koleksi yang berhubungan dengan air. Sedangkan, menurut Gosse, kata Aquarium berasal dari Bahasa latin yang berarti istilah untuk menggambarkan sebuah bejana/wadah dimana organisme air dipelihara terus untuk fungsi konservasi. Menurut Albert Fraser Brunner, dalam 1st ConРrОss IntОrnational D‟AquroloРiО MonaМo (FonНation AlbОrt, 1960, hal. 1), Aquarium adalah bangunan dimana masyarakat dapat melihat hewan air dari dekat, mengetahui identitasnya, dirancang dan didekorasi menarik dengan mengutamakan unsur edukasi. Aquarium adalah salah satu bentuk museum ilmu pengetahuan dalam wujud wadah/lembaga yang mengelola seluruh kegiatan dengan cakupan biota air, pemeliharaan dan perawatan serta penyajian koleksi tersebut dengan maksud hiburan/rekreasi maupun sebagai sumber informasi baik untuk kepentingan edukasi maupun ilmu pengetahuan lain.

Adapun persyaratan umum fasilitas Aquarium antara lain:  Hindari bentuk persegi untuk kemudahan pembersihan.  Tangki harus dapat dimasuki dari area kerja.

 Menggunakan bahan dengan kejernihan besar dan daya lentur tinggi.

 Peletakan tangki mempertimbangkan ukuran, aksesibilitas, perawatan, pembersihan, dan pemipaan tangki.

 Tidak boleh terkena sinar matahari dan aliran udara dingin secara langsung.

 Pipa pembuangan terletak didasar wadah.


(31)

11

2.1.2.1 Fungsi Aquarium

Aquarium memiliki fungsi sebagai wadah untuk memelihara ikan atau tumbuh-tumbuhan air yang diteliti, sehingga mempermudah para peneliti untuk melakukan pekerjaannya tanpa perlu mendatangi daerah yang diteliti secara berulang kali, cukup dengan contoh atau sampel saja, sehingga menghemat biaya untuk penelitian. Didalam perkembangannya aquarium juga dimanfaatkan oleh umum untuk menghias ruang dalam skala yang lebih kecil.Selain itu, Aquarium dapat memberikan kepuasan dan ketenangan jiwa disamping sebagai hiasan perabot rumah.

2.1.2.2 Macam-macam Aquarium

Terdapat bermacam-macam aquarium, tetapi secara umum aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Aquarium Geografik, aquarium dengan nuansa hijau dengan suasana pegunungan alami.

2. Aquarium Display, aquarium dengan wadah-wadah yang membatasi ruang gerak biotanya

Berdasarkan keadaan air yang ada, aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Aquarium air laut, dimana di dalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air laut.

2. Aquarium air tawar, dimana didalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar.

Berdasarkan penggunaannya, aquarium dapat dibagi menjadi :

1. Aquarium untuk penelitian (riset), hanya digunakan untuk tempat binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan untuk diteliti. 2. Aquarium untuk umum, hanya digunakan untuk umum sehingga


(32)

12 3. Aquarium untuk penelitian dan umum, digunakan dengan tujuan utama untuk penelitian, tetapi untuk umum juga diberi kesempatan untuk melihatnya sehingga aquarium ini memiliki fungsi ganda.

2.1.3 Pengertian Oceanarium

OМОanarium tОrНiri Нari Нua kata вaitu “OМОan” Нan “rium”. OМОan berasal dari bahasa Inggris yang artinya lautan atau samudra, sedangkan “rium” mОrupakan penggalan dari kata Aquarium yang artinya tempat atau wadah.

Maka Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu Aquarium raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut. Selain itu, juga akan disediakan fasilitas pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini theater yang akan mempertontonkan film tentang biota laut, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus sarana pendidikan informal bagi masyarakat.

Sebuah Oceanarium membutuhkan struktur yang bisa menahan beban yang besar.Bangunan Aquarium memilik beban hidup yang besar karena merupakan bangunan public yang banyak dikunjungi.Beban mati yang ditanggung oleh bangunan juga besar, karena air memiliki beban yang berat, juga tangki dan sistem utilitas Aquarium lainnya.

Oceanarium merupakan sebuah sarana pariwisata sekaligus media konservasi keanekaragaman hayati laut Indonesia.Pengunjung yang datang ke Aquarium diharapkan dapat mengamati dan menikmati keindahan laut Indonesia. Pameran disajikan dalam Aquarium memang menarik namun memiliki fungsi pendukung yang cukup rumit.Perbandingan area pengunjung (termasuk tangki Aquarium) dengan area persiapann dapat mencapai 2:3.


(33)

13

2.1.3.1 Fungsi Oceanarium

Ocenarium memiliki fungsi yang paling utama adalah

sebagai ajang rekreasi yang mengenalkan biota laut kepada

khalayak umum mulai dari habitat, adaptasi, kehidupan, tingkah

laku, makanan, keindahan yang ditampilkan, keseimbangan

dalam rantai makanan, dll yang diharapkan nantinya dapat

mempunyai rasa melindungi dan melestarikan biota laut untuk

masa yang akan mendatang

Selain itu Ocenarium juga berfungsi sebagai wadah

penelitian dan pembibitan biota laut yang diharapkan dapat

memberikan bibit baru yang melestarikan biota laut yang juga

hampir punah. Serta memberikan ilmu penelitian bagi khalayak

tertentu yang nantinya dapat dijadikan pembelajaran tentang

biota laut.

2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium

Kualitas air laut yang digunakan dalam sebuah Aquarium aНalaС „ponНasi‟ вanР palinР pОntinР. Maka Нari itu, pemilihan lahan yang tepat untuk membangun sebuah Aquarium harus dipertimbangkan. Lahan yang berada di pinggir laut akan sangat menguntungkan dan mempermudah sistem utilitasnya. Namun, air laut yang dapat dipakai tidak boleh sembarangan, berikut syarat-syarat lingkungan laut yang memenuhi kriteria untuk membuat Aquarium:

 Air laut harus berkualitas tinggi, yaitu memiliki konsentrasi bahan berbahaya yang minim, tidak memiliki polusi air, temperature rata-rata kurang dari 20oC.

 Memiliki populasi organisme liar seperti plankton untuk menciptakan ekosistem yang baik di dalam Aquarium


(34)

14  Memiliki parasit yang dibutuhkan

 Memiliki populasi binatang mikrobiologi yang seimbang

 Sirkulasi air laut dan gelombang baik, hal ini akan berkaitan dengan pembaharuan air.

Jenis instalasi air yang digunakan berbeda, tergantung dengan situasi lokal yang ada.Karena instalasi dan pengoperasian sistem air Aquarium ini mahal, biasanya kualitas air yang dapat diterima tergantung dengan kemahalan sistem yang dipakai. Sistem teknikal dari pengadaan air pada Aquarium yang paling dasar adalah sebagai berikut:

a. Sistem Terbuka

Prinsip sistem ini yaitu pakai dan buang. Sistem ini merupakan sistem yang sederhana dan tidak memberikan banyak masalah tetapi membutuhkan biaya yang sangat mahal. Yang harus diperhatikan adalah tidak boleh adanya kontak dengan pipa-pipa berbahan logam. Saluran air rata-rata yang harus diganti kira-kira 1 lb atau 1 pon (3,2 gram) ikan per 100 galon dari 1 volume tiap ikan per dua jam sekali. Jadi tiap jam untuk aquarium kapasitas 100.000 galon air harus bersirkulasi antara 50.000 hingga 100.000 galon. Dan 1,2 sampai 2,4 milyar gallon air yang dibutuhkan selama 24 jam. Air yang diambil dari laut disaring melalui intake station, setelah melalui proses filtrasi maka air dapat langsung digunakan pada tangki, sampai dalam kurun waktu tertentu air tidak memenuhi syarat lagi, maka air dibuang atau diganti. Sistem ini biasanya digunakan apabila air laut yang ada kondisinya masih bagus dan tersedia cukup banyak. Keuntungan dari sistem ini adalah air yang diperoleh akan bersifat alami sesuai dengan kondisi aslinya. Sedangkan kerugiannya adalah biaya pengontrolan lebih mahal.


(35)

15 b. Sistem Tertutup

Prinsip dari sistem ini pakai dan daur ulang. Pada sistem ini, air langsung masuk ke dalam display aquarium selanjutnya masuk ke dalam tangki reservoir setelah melalui beberapa filtrasi. Jadi pergantian air yang dibutuhkan hanya untuk menggantikan air yang hilang akibat evaporasi dan akibat pembersihan tangki atau saluran filter. Walaupun begitu tetap harus ada pergantian dengan air yang baru dengan perbandingan 1:3 dari total volume setiap dua minggu sekali. Sistem ini biasa digunakan apabila kondisi air laut yang ada relatif kurang memenuhi syarat. Pada sistem ini, air yang tidak dipakai diproses lagi, dan setiap dua minggu 10 – 20% air tersebut diganti. Selama ini dapat dilakukan secara lokal maupun opular dengan adanya kemajuan teknologi, penggunaan air tidak terbatas pada air laut.

Air Laut diambil

intake station

Air laut di tangki yang masih diendapkan

Tangki air laut Siap pakai Tiap jam air

laut aquarium berganti Air laut dari

aquarium dibuang

Diagram 2.1 Sistem terbuka


(36)

16 c. Sistem Semi-tertutup

Tiap display aquarium memiliki sistem resirkulasi air sendiri. Tambahan sumber air untuk pengurangan air yang terjadi akibat penguapan berasal dari pipa tangki utama yang kemudian didistribusikan kemasing-masing bagian sistem air tiap aquarium. Dalam proses sirkulasi, air melalui penyaringan biologi (biological filtering). Penyesuaian terhadap temperatur yang diinginkan dapat disesuaikan dengan bantuan alat pemanas atau pendingin yang berada dalam pipa penyaringan. Dalam sistem sirkulasi ini disarankan untuk mengganti minimal 10% air, untuk aquarium air tawar dan 40% air aquarium laut setiap satu bulan sekali untuk menghindarkan partikel-partikel yang dapat membahayakan biota air. Pada bangunan yang menjadi pembanding di Seaworld Indonesia, air yang ada dimasing-masing aquarium tidak setiap hari diganti. Aquarium di Seaworld Indonesia menggunakan sistem resirkulasi terus menerus selama 24 jam. Bila dari hasil pengukuran menunjukkan kualitas airnya sudah tidak bagus, Air Laut intake station

Tangki air laut

Tangki air laut Siap pakai Display

aquarium Pergantian dengan air yang

baru dengan perbandingan 1:3 dari total volume setiap

dua minggu sekali.

Sand filtrasion Chilorine filtration

Diagram 2.1 Sistem tertutup


(37)

17 maka akan diganti. http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/ sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

2.1.3.3 Kajian Fauna

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan setidaknya 950 spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies rumput laut, dan 18 spesies padang lamun hidup dalam perairan Indonesia. Terdapat banyak hewan endemik khas Indonesia yang menjadikan atraksi laut Indonesia semakin kaya. Namun, diantara sekian banyak hewan endemik Indonesia, banyak yang berstatus hampir punah, dan dalam bahaya punah.

Sebuah Aquarium, perlu memperhatikan sifat dan ukuran dari hewan laut yang akan ada didalam Aquariumnya. Hal ini ditujukan agar ikan tidak stress dan mudah mati didalam Aquarium. Untuk ikan-ikan tetentu memerlukan perhatian khusus. Beberapa ikan-ikan juga dapat digabungkan dalam satu Aquarium untuk efektivitas ruang.

BIOLOGICAL FILTERING

Diagram 2.1 Sistem semi tertutup


(38)

18 2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium

- Bentuk Aquarium

Adapun bentuk-bentuk Aquarium yang ada, antara lain :

 Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.

 Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.

 Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan, kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu penglihatan mata.

 Diorama : Aquarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan bawah laut.

 Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa dibuatdari:

o Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama asalkan dirawat dengan baik.

o Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal atau panjangnya. Tidak semua tukang las bisa mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif mahal.

o Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan mudah dirakit sendiri.


(39)

19  Bentuk rumah-rumahan

 Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan Aquarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan Aquarium yang menyatu dengan rumahnya.

- Dimensi Aquarium

Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian tersendiri mengingat bahwa aquarium laut mendapatkan beban berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan dengan beban dorongan pada air tawar. Hal ini disebabkan air laut memilki berat yang lebih besar dibandingkan air tawar. Berat air laut per liternya sama dengan 1,03 kg. Selain itu, umumnya aquarium air laut banyak menggunakan batuan, sehingga mengharuskan aquarium air laut di buat dengan menggunakan kaca atau bahan yang lebih tebal sehingga mampu menahan gaya dorongan ataupun tekanan air laut yang ada di dalamnya. Aquarium air laut biasanya lebih besar dari pada aquarium air tawar. Volume aquarium air laut ideal minimal 90 liter atau berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 40 cm. Ukuran aquarium ditentukan oleh banyaknya penghuni aquarium. Banyaknya ikan yang dapat ditampung di aquarium secara kasar dapat dinyatakan sebagai 10 liter per centimeter panjang ikan. Artinya jika aquarium memiliki volume 200 liter, maka banyaknya ikan sepanjang 5 centimeter yang dapat ditampung sekitar 4 ekor. Berikut merupakan dimensi aquarium untuk bahan kaca dan acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk aquarium air laut. Iwan Sutrisno, 1997


(40)

20

- Konstruksi Aquarium

Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALKACA MINIMAL(mm)

Panjang Lebar Tinggi

60 30 30 5

80 30 30 7

80 45 45 7

90 45 45 8

100 50 50 8

130 50 50 10

200 75 75 15

DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)

Panjang Lebar Tinggi

70 55 45 6

90 55 45 8

130 55 55 10

150 55 60 10

180 60 60 15

240 120 80 20

Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut.

SumbОr : Eko BuНi KunМoro “ Akuarium Laut” PОnОrbit Kanisius ОНisi PОrtama 2004. Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut.


(41)

21

BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN

PLASTIK Cepat buram atau kusam Bahan lebih ringan

KACA Tidak kuat terhadap

tekanan air laut, menggunakan sambungan lem sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi kebocoran.

Murah dan bersifat konduktor

ACRYLIC Sulit menjadi konduktor, sehingga aquarium menjadi panas.

Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila terkena sinar, permukaan lebih licin sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut, dapat dipoles apabila terjadi goresan, lebih lentur sehingga mudah dibentuk sesuai

keinginan, tidak

membutuhkan sambungan.

Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.


(42)

22 Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca dan acrylic. Beberapa pertimbangan dalam menentukan bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu:

PERTIMBANGAN KACA ACRYLIC

HARGA Murah Lebih mahal dari kaca

GORESAN Tahan goresan Goresan pada acrylic

mudah dihilangkan

BERAT Lebih berat Ringan

KEMAMPUANMENGHAN TAR PANAS

Mudah menghantar panas, sehingga mudah dipengaruhi oleh suhu ruang.

Menghantar panas tetapi tidak sebaik kaca.

SAMBUNGAN Menggunakan sambungan

sehingga memungkinkan terjadi kebocoran

Tidak

menggunakan sambungan

KEJERNIHANBAHAN jernih Lebih tembus pandang

dari pada kaca

Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic.

SumbОr : ProП. Ir. BuНiono Mismail “ Aquarium TОrumbu KaranР “ PОnОrbit UB PrОss Cetakan I 2010.


(43)

23

2.2 Kajian Arsitektur Metafora

Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain.

Penggunaan metafora sebagai channel untuk kreatifitas arsitektural telah popular di antara arsitek pada abad ini. Metafora telah ditemukan untuk menjadi channel yang sangat kuat, lebih berguna bagi pencipta dari pada pengguna. Melalui metafora, imajinasi perancang bisa diuji dan dikembangkan. Mereka yang memiliki daya imajiasi yang tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam menggunakan metafora, bahkan metafora akan semakin memperluas dan memperdalam daya imajinasi mereka (Antoniades, 1992).

Ada sedikit kerancuan antara metafora, analogi, dan mimesis. Ketiga hal itu sama-sama menghadirkan suatu desain dengan melihat hal lain. Tapi ada yang membedakan di sini. Yaitu bila suatu bangunan dirancang dengan menyerupai sesuatu yang lain tanpa memperhatikan sifat-sifat dari sesuatu yang ditiru itu, maka bisa dikatakan bangunan ini memiliki tema analogi atau mimesis. Terlebih bila bentuk yang diambil yang menyerupai sesuatu hal tersebut tidak ada kaitannya dengan fungsi bangunan yang dirancang. Tapi apabila suatu bangunan mengambil bentuk sekaligus sifat dari sesuatu yang lain, maka bisa dikatakan bangunan ini bertemakan metafora. Terutama bila sifat-sifat sesuatu yang lain itu sesuai dengan fungsi bangunan yang dirancang. Terlebih lagi bila hasil rancangan atau bentuk akhir dari rancangannya nanti menghasilkan interpretasi yang berbeda di antara pengamat dan pengguna bangunan, sehingga metaforanya bisa menjadi rahasia perancang.


(44)

24 Ada tiga kategori metafora :

• Intangible metaphor; kreasi metafora berangkat dari konsep, ide, kondisi manusia, atau kualitas tertentu (individualitas, kealamiahan, komunitas, tradisi, budaya)

• Tangible metaphor; metafora berangkat dari visual atau karakter material (rumah sebagai istana, atap kuil sebagai langit)

• Combine metaphor, di mana konseptual dan visual saling menindih sebagai titik keberangkatan desain. (Antoniades, 1992)

Intangible metaphor, dalam penerapannya pada desain arsitektur, adalah lebih menggunakan sifat-sifat non fisik daripada sifat fisik yang tampak pada suatu hal untuk diterapkan pada bangunan. Sebagai contoh: bila seorang perancang ingin merancang bangunan Music Center dengan menggunakan kategori intangible metaphor, maka dia bisa menampilkan konsep dari unsur-unsur musik yang non fisik ke dalam bangunannya, seperti nada, tempo, ketukan, dan konsep-konsep musik lainnya. Hal ini tentulah tidak mudah karena musik dan arsitektur merupakan dua jenis seni yang sangat berbeda, di mana musik merupakan unsur bunyi atau suara, sedangkan arsitektur lebih kepada visual. Hal inilah yang menyebabkan intangible metaphor sulit untuk diraba, terlebih lagi untuk diterapkan.

Tangible metaphor lebih mudah untuk diraba, karena lebih bersifat fisik, yaitu sebuah arsitektur menampilkan sifat fisik dari sesuatu yang lain. Sebagai contoh: bila seorang arsitek ingin merancang sebuah music center seperti contoh di atas, tetapi ingin menggunakan tema tangible metaphor. Yang bisa dilakukan dalam menerapkan tema tersebut adalah dengan cara merancang bentuk bangunan menyerupai bentuk kunci G, atau menyerupai bentuk alat musik. Hal ini lebih mudah untuk dilakukan, tapi arsitek harus berhati-hati karena dalam menggunakan tema ini bisa dengan mudah terjadi kerancuan dengan analogi dan mimesis.


(45)

25 Combine metaphor merupakan gabungan antara kedua hal di atas. Jadi dalam merancang bukan hanya menampilkan sifat-sifat fisik dari subyek yang lain, tapi juga sifat non fisiknya. Kategori ini merupakan kategori yang paling sulit untuk diterapkan. Contoh yang tepat untuk kategori ini adalah pada obyek kasus, yaitu Museum of Fruit. Bangunan ini menggunakan tema metafora dengan kategori combine metaphor. Bangunan Museum of Fruit menggunakan konsep penyebaran bibit dalam menerapkan idenya sekaligus juga menerapkan bentuk fisik dari tumbuhan dan buah-buahan. Bagaimana cara menerapkannya akan dijelaskan pada subbab selanjutnya. Ernaning Setiyowati, 2007

Kegunaan dari Penerapan Metafora

a. Mempengaruhi pengertian orang terhadap suatu obyek yang kemudian dianggap belum atau suatu hal yang tidak dapat dimengerti.

b. Dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang lain dari orang yang mengamatinya.

c. Menyebabkan pengamat memandang suatu obyek dari karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain.

d. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.

Gambar 2.1 Crescent Moon Tower Sumber : Ernaning Setiyowati


(46)

26 Gambar 2.3 Sydney Opera House

Sumber : gagasdhio.wordpress.com

Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier Sumber : gagasdhio.wordpress.com

Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit Sumber : Ernaning Setiyowati


(47)

27 Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris

Sumber : gagasdhio.wordpress.com

2.3 Studi Banding

2.3.1 Fresh Water TMII

2.3.1.1 Lokasi Fresh Water TMII

Museum berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta timur.

2.6 Denah Lokasi Sumber :Google Earth

2.3.1.1 Batasan Fresh water

 Batas Utara : Rumah ibadah umat Hindu  Batas Selatan : JalanMabes Hankam  Batas Barat : Museum Transportasi  Batas Timur : Rumah Serangga

2.3.1.2 Koleksi Fresh Water TMII


(48)

28 Koleksi yang dimiliki Fresh Water TMII ini di dominasi oleh biota dalam negeri juga dilengkapi beberapa biota air tawar luar negeri. Jumlah biota ada 1.2479 koleksi dari 172 spesies, meliputi tanaman air, reptilia, crustacea dan ikan beragam jenis, ukuran dan asal. Baik dari berbagai perairan Indonesia maupun negara lain.(Arsip Fresh Water TMII)

Tabel 2.5 Daftar koleksi biota air tawar Fresh

water TMII Sumber : Data Survey


(49)

29 Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII

1. Denah Lantai 1

2.7 Denah Lantai 1 Sumber :Data Survey Gambar


(50)

30 2. Denah lantai 2

Pada denah lantai 2 ini saya membagi menjadi beberapa segmen dikarenakan file yang saya miliki adalah video.

Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan) Sumber :Data Survey


(51)

31 Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang)

Sumber :Data Survey

Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan) Sumber :Data Survey


(52)

32 Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri)

Sumber :Data Survey 3. Denah Typical Aquarium

Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium Sumber :Data Survey

4. Tampak Depan

Gambar 2.13 Tampak Depan Sumber :Data Survey


(53)

33 Gambar 2.14 Tampak Belakang

Sumber :Data Survey

6. Tampak Samping

Gambar 2.15 Tampak Samping Sumber :Data Survey 7. Perspektif


(54)

34 Gambar 2.16 Perspektif

Sumber :Data Survey

2.3.1.1 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII

Diagram 2.1 Struktur Organisasi Sumber :Data Survey 2.3.1.2 Sirkulasi Pengelola


(55)

35 Datang

Parkir Absen

Istirahat

Pulang Toilet Kerja

Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola Sumber :Data Survey 2.3.1.3 Ruang Pengelola

No

Ruang

Dimensi

Gambar

1

R. Direktur Utama

30 m²

2

R. Koordinator Unti Kerja BPP-TMII

30 m²


(56)

36

3

R. Manajer

25 m²

4

R. Dewan Pembina Flora & Fauna

20 m²

-

5

R. Penelitian dan Pengembangan

-

6

R. Asisten Manajer Bagian Umum

24 m²

R.

TU,

Kepersonaliaan

&

Perencanaan

24 m²

R. Keuangan & verivikasi

36 m²

-

R. Perlengkapan

12 m²

-


(57)

37

R. Tiketing dan pelayanan

15 m²

6

R. Asisten Manajer bagian Operasi

20 m²

-

R. Peragaan dan karantina

-

Drop off

265 m²

-

R. Laboratorium

54 m²

-

Gudang pakan

9 m²


(58)

38

-

R. Isolasi besar

272 m²

-

R. Budi daya ikan hias

180 m²

-

R. Pembibitan

240 m²

-

R. Pembesaran

96 m²

R. Keamanan dan ketertiban

30 m²

R. Marketing dan informasi

25 m²

-

R.

Pengembangan

usaha

hasil

budaya

12 m²

-


(59)

39

8

R.Rapat

40 m²

9

Toilet

6,8 m²

Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII Sumber :Data Survey


(60)

40 Datang

Parkir Tiketing

Pulang

Toilet Mencari informasi

Mengunakan fasilitas Melakukan transaksi

pembelian

Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung Sumber :Data Survey

2.3.1.5 Karakteristik Pengunjung No Usia Jenis

Kelamin

Golongan

Pemakai Karakteristik 1 1

Pria dan Wanita Menengah kebawah dan menengah keatas Pelajar

Cepat bosan, bingung, cuek, hanya melihat-lihat yang disukai, suka tampilan menarik. 2

Masyarakat umum

Cepat bosan, hanya melihat koleksi yang disukai saja 3 Masyarakat mancanegara dan Hobbies Lebih menghargai, singgah lebih lama untuk mengamati koleksi, mempelajari dan bertanya apabila ada yang tidak


(61)

41 No Usia Jenis

Kelamin

Golongan

Pemakai Karakteristik dimengerti Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung

Sumber :Data Survey

2.3.1.6 Ruang Sirkulasi Pengunjung No Area,

Bangunan dan Ruang

Dimensi Gambar

1 Parkir 3000 m²

Hal.pakir begabung dengan taman serangga.


(62)

42 2 Pintu masuk 2 m²

3 Loket 15 m²

4 loby 15 m²

5 Hall 120 m²

6 R.pamer


(63)

43 Aquarium

Sedang

@13,5 m²

Aquarium kecil 4,5 m²


(64)

44 Display

Perikanan

30 m²

Display Ekosistem

60 m²

Display Ikan Besar


(65)

45 Display ikan

nusantara

36 m²

7 Perpustakaan 148 m²

8 R.computer 128 m² -

9 Souvenir 120 m²

10 Fish Terapy 25 m²

11 Mushola -

Toilet -

Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung Sumber :Data Survey


(66)

46 2.3.1.7 Ruang Utilitas Fresh water

No Ruang Dimensi Gambar

R,mechanical 25 m²

R. genset 15 m²

R. AHU 12 m²

Resepvoir 128 m²

R.Panel 15m²


(67)

47 Filter Aquarium

Besar

Filter Aquarium Sedang

Tandon air per Toilet

Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas Sumber :Data Survey


(68)

(69)

49

2.3.2 KURA-KURA OCEAN PARK (KOP)

2.3.2.1

Lokasi Kura-Kura Ocean Park

Pantai Kartini adalah obyek wisata pantai di Bulu, Jepara, Jawa Tengah. Pantai ini terletak 2,5 km arah barat dari pendopo Kantor Bupati Jepara. Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Obyek wisata kura-kura ocean park berlokasi di dalam komplek obyek wisata Pantai Kartini Jepara.

2.3.2.2 Situasi Bangunan

Gambar 2.17 Situasi KOP Sumber : Google Earth

2.3.2.3 Tampak Bangunan

Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan Sumber : Data Survey


(70)

50 Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang

Sumber : Data Survey

Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan Sumber : Data Survey

2.3.2.4 Struktur Organisasi Bangunan

Untuk Struktur Organisasi Kura-kura Ocean Park ini belum ada. Semua anggota yang berjumlah 13 (Hanya 3 karyawan tetap) hanya melakukan perintah langsung dari pengelola Pantai Kartini.

2.3.2.5

Pembagian Ruang Bangunan

Kura-kura ocean park terdiri atas 2 lantai. Lantai bawah bagian depan digunakan sebagai kantor pengelola, loket penjualan tiket masuk, pintu masuk, stand-stand penjualan souvenir khas jepara, dan juga toilet umum.


(71)

51 Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall

Sumber : Data Survey

Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola Sumber : Data Survey

Sedangkan untuk lantai bawah bagian dalam dimanfaatkan sebagai taman laut yang terdiri dari sebuah aquarium besar вanР mОmiliki loronР “mistОri bawaС laut” Нari loronР tОrsОbut kita dapat menyaksikan kehidupan keindahan taman bawah laut yang dihuni oleh berbagai macam ikan-ikan berukuran besar dari jenis : Hiu, Dotty Back, Angel Fish, Pari, Giant Trafelly (GT), Kakap, Kerapu, Jenaha, Triger, Mimi & Mintuna, Buntal, dan berbagai jenis ikan lainnya, beberapa penyu sisik dan aneka terumbu karang.


(72)

52 Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium

Sumber : Data Survey

Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut Sumber : Data Survey

Gambar 2.25 Lorong dan Pintu masuk misteri bawah laut Sumber : Data Survey

Selain aquarium besar, terdapat juga aquarium dinding berjumlah 12 buah dan 4 buah aquarium meja (portable) berisi beberapa jenis ikan laut dan ikan air tawar berukuran


(73)

53 kecil dan sedang, 2 buah Touche Screen informasi seputar Jepara, 1 buah kolam sentuh (touch pool) yang berisi ikan komunitas air tawar utamanya kura-kura jinak yang dapat dipegang oleh pengunjung, dan juga Kolam Fish Spa yang berisi ribuan ikan Garra Rufa yang berasal dari Turki.

Di lantai 2 pengunjung bisa mendapati berbagai macam permainan pintar ( Jepara Sciece Park ) seperti Papan Kreatif, Air Mancur Melayang, Peraga Sensor Tepuk dan Sensor Gerak, Kipas Angin Tanpa Baling-Baling, Simulator Pesawat Terbang, dan berbagai permainan pintar lainnya. Pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan Film IMAX Deep Sea 3D, Dinosaurs Alive dan film-film menarik lainnya di Teater 3D Kura-kura Ocean Park.

Gambar 2.26 Fish Terapy Sumber : Data Survey

Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d Sumber : Data Survey


(74)

54 Gambar 2.28 R.Iptek dan arena bermain

Sumber : Data Survey

2.3.3 Sistem Utilitas Aquarium

Untuk Utilitas Aquarium terdapat bangunan Water Cleaner yang di khususkan untuk menyaring air dan mengendapkan air dari laut. Dan setelah bersih air tersebut baru bisa di supplay ke

aquarium-aquarium. Yang sudah dirancang langsung mengalirkan ke masing-masing aquarium.

Dan untuk masalah pompa airnya KOP ini menggabungkan

pompa dengan filternya langsung dengan menggunakan filter G-9000 dan pompa air Sanyo.

Gambar 2.29 Rumah pompa Sumber : Data Survey


(75)

55 R.Chiler ini memiliki 4 Chiller yang digunakan untuk pendingin aquarium utama.

Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller Sumber : Data Survey

Untuk listrik sendiri bangunan ini memilikidaya 1500 KVA begitu juga Genset yang dimilikinya.

Gambar 2.31 Trafo Sumber : Data Survey

2.3.4 Perawatan Aquarium

Untuk perawatan aquarium sendiri tergantung masing-masing kebutuhan akuarium, aquarium kecil dan menengah selalu dibersihkan setiap 3 minggu sekali namun untuk aquarium besar hanya dibersihkan bila benar-benar terlihat kotor, karena telah banyak menggunakan filter.


(76)

56

2.3.3 Seaworld Ancol Jakarta

2.3.3.1

Misi wisata Seaworld di Ancol

o Menjadikan sumber pendidikan kelautan bagi masyarakat o Mengajarkan betapa pentingnya konservasi perairan

o Mengajarkan untuk mencintai lingkungan kita yang berharga o Menyediakan hiburan yang bermutu tinggi

2.3.3.2 Lokasi Sea world Ancol Indonesia

Gambar 2.32 Peta Seaworld Sumber : Google


(77)

57

2.3.3.3 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia

PEMILIK SAHAM BOARD OF COMMISION PRESIDENT DIRECTOR MANAGING DIREKTOR

GENERAL HUMAN

ADVISOR MANAGER RESOURCES DEPARTEMENT BUILDING

CURAT MARKETI MANAGEMENT FINANCE RETAIL

ORIAL NG MARKETING EXECUTIVE MAINTENANCE ACCOUNT PHOTO ING EDUCATION TOUR GUIDE SECURITY TICKETIN MERC

G HAND

INFORMATION STAFF GATE CONTROL CLEANING SERVICE

TICKETING MERC. HAND


(78)

58

2.3.3.4

Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung)

Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) Sumber: Lina Herlin, 2008

Aquarium Air Laut

Aquarium Air Tawar


(79)

59

2.3.3.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola)

Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) Sumber : Lina Herlin, 2008

PENGELOLA

Pengelola Aquarium laut terbagi atas - Pegawai biasa,

- Kurator (akuaris), - teknisi Aquarium, - dokter biologi,

Bag. Pelayanan

Bag. Administratif

Bag. Pendidikan

Bag. Perpustakaan

Staff Naik

Kendaraan Berjalan kaki

Naik Kendaraan umum

Masuk kawasan Masuk kawasan Masuk kawasan

Masuk bangunan Parkir

Lobby

Kerja

Keluar Istirahat


(80)

60 - staf laboratorium,dan administrasi

2.3.3.6 Fasilitas Ruang Sea world di Ancol

Aquarium Air Tawar

Aquarium utama

Gambar 2.33 Aquarium utama Sumber : Lina Herlin, 2008

Didalam Aquarium utama ini, terdapat ribuan satwa laut Indonesia. Sebanyak 3500 spesis ikan laut Indonesia dipelihara disini (jumlah ini merupakan 37% dari jumlah jenis spesies ikan laut di dunia). Ukuran Aquarium ini mencapai 36 x 24m, dan dalamnya bervariasi dari 4.5 hingga 6 m dan menyimpan 5 juta liter air asin. Karena besarnya Aquarium utama ini tercatat sebagai Aquarium air asin terbesar di Asia tenggara.

Aquarium Hiu

Aquarium ekosistem laut

Didalam Aquarium ini berisi koral dan sponge yang memperlihatkan keindahan biota dalam laut.


(81)

61 Gambar 2.34 Aquarium ekosistem laut

Sumber : Lina Herlin, 2008 Aquarium Air Tawar

Didalam Aquarium ini dilengkapi dengan koleksi-koleksi satwa air tawar dari seluruh dunia, termasuk diantaranya piranha dari sungai amazon dan belut listrik

Gambar 2.35 Aquarium Air Tawar Sumber : Lina Herlin, 2008 Aquarium Dugong

Didalam Aquarium ini berisi ikan duyung (dugong)

Photo spot

Diarea ini pengunjung dapat melakukan photo-photo diri untuk membawa sesuatu yang berkesan untuk di bawa pulang sebagai kebanggaan tersendiri setelah mengunjungi sea world ini

Garra Rufa

Ikan berasal dari Kangel Turkin sebagai ikan dokter yaitu jenis ikan terapi untukpenderita penyakit kulit atau dengan kata lain ikan pembersih kulit.Berbagai penyakit kulit dapat disembuhkan diantaranya, membantu pengelupasan sel kulit mati, meningkatka kelembapan kulit, menyembuhkan bekas luka,detoksifikasi kulit, membantu peremajaan kulit,


(82)

62 Kolam Bayi Buaya

Di kolam ini kita dapat memberi makan bayi-bayi buaya muara. Kita dapat bergabung bersama staf SeaWorld Indonesia untuk memberi makan bayi-bayi tersebut menggunakan tongkat panjang. Dengan meletakkan makanan sekitar 10 cm di atas mereka dan niscaya mereka akan melompat untuk menangkapnya

Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya Sumber : Lina Herlin, 2008 Kolam Sentuh

Di area ini kita bergabung bersama staff SeaWorld Indonesia memberi makan hewan. Dengan menggunakan tongkat, kita dapat mencoba memberi makan ikan hiu dan penyu

Gambar 2.37 Kolam Sentuh Sumber : Lina Herlin, 2008


(83)

63 Kolam Piranha

Didalam Aquarium ini dilengkapi dengan koleksi koleksi ikan piranha dari sungai Amazone

Kolam Kerondong

Rekahan dan lubang yang ada di terumbu karang merupakan tempat tinggal kerondong. Hewan laut yang lengah dan berada dekat rekahan merupakan mangsa mereka.

Toko Cenderamata

Di area ini anda dapat membeli berbagai cinderamata khas SeaWorld.

Gambar 2.38 Toko Cenderamata Sumber : Lina Herlin, 2008 Lorong Antasena

Lorong Antasena adalah lorong bawah air sepanjang 80m yang dioperasikan dengan pinjakan berjalan otomatis dengan kubah tembus pandang. Memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan "bawah laut" tanpa harus khawatir tersandung saat menengadah keatas untuk melihat ikan.


(84)

64 Gambar 2.39 Lorong Antasena

Sumber : Lina Herlin, 2008

Perpustakaan

Untuk menambah pengetahuan anda dengan membaca buku di perpustakaan. Setelah melihat kehidupan aslinya, disinilah tempat untuk mencari informasinya melalui literatur.

Food Court

Pengunjung dapat memilih hidangan ringan atau snack di taman hidangan, atau makan siang atau malam di Restauran Seafood yang dindingnya dirancang sedemikan rupa hingga anda dapat turut menikmati wisata bawah laut.

Komputer layar sentuh

Yang menyediakan kuis kelautan yang menarik. Ditempatkan di beberapa tempat sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas tambahan tanpa melupakan fasilitas utamanya

2.3.3.7 Tata Pamer Aquarium

Cara penataan ruang pamer Aquarium sebagai ruang utama pertunjukan Aquarium tergantung dari sifat pamerannya, yaitu : 1. Sifat pameran tetap

· Sistematika pameran tetap

· Yang diganti hanya keragaman objek koleksinya

· Pergantian objek koleksi diatur dalam jangka waktu tertentu, seperti 5-9 tahun

2. Sifat Pameran Temporer

· Objek dan tema dari pameran dapat selalu berubah

· Jangka waktu pameran relative singkat misalnya 1 minggu atau 1 bulan


(85)

65 diubah-ubah. Display Aquarium sebagai objek pameran yang tetap ialah Aquarium dengan ukuran besar dan sedang. Sebaliknya, pada penataan pameran temporer Aquarium yang dipakai adalah Aquarium dengan ukuran kecil.

2.3.3.8 Cara Penyajian Objek Pamer

Prinsip cara menyajikan objek koleksi jangan sampai menimbulkan kebosanan pengunjung yang akan mengamatinya. Untuk itu, cara pengamatan dibuat bervariasi, seperti :

Gambar 2.40 Objek Pamer Sumber : Lina Herlin, 2008

Sistem Ruang Terbuka

· Objek pameran berada di tengah-tengah ruangan sehingga pengunjung dapat melihat dari segala arah.

· Penyajian Aquarium dapat diletakkan secara berkelompok dengan Aquarium lainnya atau tersendiri.

· Sangat baik untuk menempatkan objek-objek biota dengan ukuran yang besar.

Diorama

· Aquarium diletakkan dipinggir ruangan

· Pengamatan hanya dapat dilakukan dari satu/dua arah saja · Dapat berfungsi sebagai pemisah antar ruang

· Cocok untuk mewadahi biota dengan ukuran sedang atau kecil

Vitrine


(1)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

172

ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,

sehingga aquarium menjadi panas.

Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila terkena sinar, permukaan lebih licin sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut, dapat dipoles apabila terjadi goresan, lebih lentur sehingga mudah dibentuk sesuai

keinginan, tidak

membutuhkan sambungan.

Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.

SumbОr : Eko BuНi KunМoro “Akuarium Laut” PОnОrbit Kanisius ОНisi PОrtama 2004.

5.4.5 Teknis Aquarium

Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu harus dijaga antara 25oC sampai 28oC, pH(derajat keasaman) sekitar 8,4, dan salinitas (kadar garam) dengan berat jenis sekitar 1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena adanya interaksi para penghuni aquarium. Untuk itu Aquarium ini harus benar-benar diperhatikan demi menjaga kehidupan biota laut didalamnya dengan menggunakan Thermometer, Chiller, pH meter, Refraktometer, Aerator, dengan penyesuaian pencahayaan aquarium yang disesuaikn dengan cahaya habitat aslinya.

5.4.6 Terowongan “dunia bawah air’ (Under Water) c. Bentuk


(2)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

173

Bentuk terowongan dapat dilihat melalui tampak ataupun potongan bangunan.

1. Terowongan di darat :

2. Terowongan di pantai : entuk trowongan mengikuti prinsip pipa bulat, yang dapat saling meniadakan gaya-gaya desakan air. Sedangkan prinsip struktur penyangga yang dapat dipakai antara lain :

d. Sirkulasi

Sirkulasi terowongan dapat dilihat melalui denah bangunan. Adapun sirkulasi yang dapat terjadi antara lain:

Gambar 5.13 Potongan Terowongan di darat Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Gambar 5.14 Terowongan di pantai Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Ikan tidak sesuai ukuran sebenarnya, akibat bentuk kaca yang cekung

Masih memungkinkan melihat ikan dalam ukuran sebenarnya, melalui kaca tegak lurus


(3)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

174

 Langsung

 Membelok

 Melingkar

Gambar 5.15 Sirkulasi Terowongan Sumber : Iwan Sutrisno, 1997


(4)

(5)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

176

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, Iwan; Seaworld Indonesia di Semarang, Universitas Khatolik Soegijapranata, Semarang, 1997

Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.2, 1990 : 29 Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.2, 1990 : 67

http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra. 14 April 2015. 22.05 WIB

http://mulaidengankanan.blogspot.com/pengertian-laut. 14 April 2015. 22.45 WIB

Kuncoro, Eko Budi; Akuarium Laut, Kanisius, Jakarta, 2004.

BAB II DESKRIPSI PROYEK OCEANARIUM, Google, 15 April 2015. 00.12 WIB Ainsyah , Sinta Isfandiary; Lovina’s Aqua-Marine Life, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2014

Setiyowati , Ernaning;Metaphor As The New Power Of Design , 2007

http://Presidents Medals Refracting History - Fort Perch Rock Oceanarium.htm http://Seaworld Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm

http://O-Fish Ketebalan Kaca Akuarium.com .15 April 2015. 00.45 WIB

http://Separate oceanariums _ а е а е а - и е ь ,

е и а ие еа а и .com. 15 April 2015. 00.48 WIB

http://TСО GulП StrОam oМОanarium _ а е а е а - и е ь ,

е и а ие еа а и .com. 15 April 2015. 00.51 WIB

http:// АКВА ИУ . еа а и К е а е а-Blue Planet Aquarium.com.

15 April 2015. 00.53 WIB

http://BIG.com/ Bersama Menata Indonesia Yang Lebih Baik.15 April 2015. 00.56

WIB

http://In Progress Primorsky Aquarium _ OJSC Primorgrajdanproekt _

ArchDaily.com 1 Mei 2015. 11.03 WIB

Lembaran Daerah Kota Semarang No.8 Tahun 2001 Seri E. 7 Mei 2015

Oktaria, R.Yhudis Armi; Oceanarium Di kawasan Pantai Marina Semarang, Universitas Diponegoro, Semarang, 2005

Anggeni, rikardus Grace Kriss; Akuarium Laut Di Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2010

Chrishand, Derindra Katlyn, Taman dan Aquarium di Tepi Laut, Universitas Khatolik Soegijapranata, Semarang, 2014


(6)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

177

http://Atap Teduh Lestari.com 15 Mei 2015. 01.56 WIB

http://Material atap lengkung – Atap lengkung zincalume – Atap lengkung –

Bahan atap lengkung – Atap Zincalume. 15 Mei 2015. 01.58 WIB

http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html