Sistem Penyediaan air laut Pembuangan Limbah

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN ARIEF WAHYU N H 5112411032 166 Dalam sistim distribusi air PDAM akan digunakan tangki penampung ground resevoir dengan menganut sistim up-feed system. Untuk ground reservoir, air yang ada di dalam dihubungkan dengan 2 macam pompa: pompa untuk menaikkan air keatas bangunan dan pompa khusus hydrant pillar yang hanya bekerja kala kran hydrant pillar dibuka saat terjadi bahaya kebakaran. Diagram 5.9 : Konsep Instalasi Air Bersih Sumber : Ilmu Teknik Sipil.com

5.3.8 Sistem Penyediaan air laut

Bangunan aquarium didukung oleh alat filtrasi untuk Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN ARIEF WAHYU N H 5112411032 167 menjernihkan air laut. Air untuk main tank tangki utama dan akuarium air laut lainnya diperoleh dari laut Semarang. Sistem filtrasi terdiri darii 2 macam Konstruksi, 1994:55 ::  Penyaringan terhadap benda-benda padat digunakan jenis pressurize filter filter bertekanan dan sand filter filter pasir  Untuk mematikan zat-zat kimia yang tidak dikehendaki digunakan ozon Adapun proses penyediaan air laut adalah ; Keterangan :  Salt water reservoir : bak penampungan air laut  : unit pompa penggerak arus Diagram 5.10 Sirkulasi penyediaan air laut Sumber : Iwan Sutrisno, 1997 Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN ARIEF WAHYU N H 5112411032 168  Pressurize filter : alat penyaring bertekanan, untuk menyaring lumpur. Alat ini berupa lempengan persegi panjang yang diletakan berhadap-hadapan secara egak lurus dan tetap, tetapi dapat digerakan ke depan serta ke belakang. Setiap plat disambung dan dipasang saringan sebagai penahan lumpur Sugiharto, 1987 : 141  Sand Filter : alat penyaring pasir dengan sistem pemutaran kembali air laut Sugiharto, 1987:162  Ozonasi : sterilisasi zat alami air laut dengan penambahan ozon  Aerasi : penambahan oksigen ke dalam air laut dengan memancarkan air, menjaga air laut agar tetap segar.

5.3.9 Pembuangan Limbah

Diagram 5.11 Sirkulasi penyaringan air laut Sumber : Iwan Sutrisno, 1997 Saringan kedua K2. Saringan kedua Ke tangki persediaan penyimpanan Penjernihan kedua R2 P2 P1 Penjernihan pertama R1 K1 Air laut pressurise Ka saringan pertama Saringan pertama K2 N w w Keterangan gambar : K1 : Air laut keluar dari saringan I K2 : Air laut yang keluar dari saringan II P1 : Pompa pembuangan dari saringan i P2 : Pompa pembuangan dari saringan II R1 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan I R2 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan II W : Sumur pengumpul X : Klep pengontrol yang terapung Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN ARIEF WAHYU N H 5112411032 169 Sistim pembuangan limbah cair atau air kotor yang berasal dari WC, binatu, dapur dan lavatory akan langsung dibuang ke bak kontrol untuk menyaring material yang masih bersifat padatan seperti: plastik, pembalut wanita dan sebagainya untuk kemudian dialirkan ke dalam STS Sewage Treatdment System dengan bahan kimia yang bersifat menghancurkan dan mengencerkan limbah. Setelah melewati STS, limbah dianggap sudah layak untuk dibuang ke riol kawasan yang kemudian berlanjut ke riol kota karena dianggap sudah tidak banyak mengandung bahan kimiawi yang membahayakan lingkungan. Diagram 5.12 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas Sumber : Analisa

5.6 Analisa Aquarium 5.4.3 Bahan Bangunan