Siswa Ke Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam data 7 dapat dilihat peningkatan siswa dalam mengembangkan gagasan dan ide yang dimiliki. Tesis yang disampaikan oleh siswa cukup jelas,
tapi memang masih terdapat kesalahan dalam aspek mekanik. Hasil tulisan argumentasi kelompok kontrol tersebut berbeda dengan hasil
tulisan argumentasi kelompok eksperimen. Isi dan organisasi yang dikemukakan pada kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan isi dan organisasi
yang dikemukakan oleh kelompok kontrol.
1 Perbedaan Kemampuan Menulis Argumentasi Antara Kelompok
yang Diberi Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran Filn Dokumenter dengan Kelompok yang Diberi Pembelajaran Tanpa
Menggunakan Media Film Dokumenter
Perbedaan kemampuan menulis argumentasi antara kelompok eksperimen dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran film
dokumenter dengan kelompok kontrol yang diberi pembelajaran tanpa menggunakan media film dokumenter dapat diketahui dengan melakukan uji-t.
Uji-t dilakukan sebanyak 4 kali. Pertama, uji-t data tes awal kemampuan menulis argumentasi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua, uji-t data
tes akhir kemampuan menulis argumentasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ketiga, uji-t tes awal dan tes akhir kemampuan menulis argumentasi
kelompok eksperimen. Keempat, uji-t data tes akhir kemampuan menulis argumentasi pada kelompok kontrol.
Hasil penghitungan uji-t skor tes awal kemampuan menulis argumentasi antara kelompok eksperimen menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Hasil uji-t menunjukkan skor t
h
: 0,056 dan p sebesar 0,956. Nilai p0,05 yang berarti tidak signifikan.
Hasil penghitungan uji-t skor tes akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan t
h
: 4,077 dan p: 0,000. Nilai p0,05 yang berarti signifikan. Hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara skor tes akhir kemampuan menulis argumentasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hasil penghitungan uji-t skor tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen menunjukkan t
h
: 6,150 dan nilai p: 0,000. Nilai p 0,05. Hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis
argumentasi pada siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan media film dokumenter dalam pembelajaran menulis
argumentasi. Hasil penghitungan uji-t skor tes awal dan tes akhir kelompok kontrol
menunjukkan t
h
: 1,468 dan nilai p: 0,1640,05. Hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan menulis
argumentasi pada siswa kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan tanpa menggunakan media film dokumenter dalam pembelajaran menulis argumentasi.
Dalam pembelajaran menulis argumentasi, siswa kelompok eksprimen mendapat pembelajaran dengan menggunakan media film dokumenter. Kelompok
kontrol mendapat pembelajaran menulis argumentasi tanpa media film dokumenter. Pembelajaran menulis argumentasi pada kelompok kontrol dilakukan
dengan guru menjelaskan tentang tulisan argumentasi, ciri-ciri tulisan
argumentasi, dan struktur tulisan argumentasi. Setelah itu, siswa diberi tema tulisan, kemudian siswa membuat tulisan argumentasi dari tema yang sudah
disediakan. Kegiatan pembelajaran yang berbeda membuat hasil tulisan argumentasi siswa juga berbeda.
Hal yang membedakan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol terdapat pada aspek organisasi dan kemampuan siswa dalam menyatakan gagasan
dan ide yang dimiliki untuk meyakinkan pembaca mengenai argumen yang dikemukakan. Tulisan argumentasi yang dibuat oleh kelompok eksperimen
memuat gagasan yang logis, teroganisir, disertai fakta dan bukti yang mendukung gagasannya.
Media film dokumenter yang diterapkan dalam pembelajaran menulis argumentasi pada siswa membuat siswa lebih mudah dalam menuangkan ide dan
gagasannya ke dalam bentuk tulisan argumentasi. Tulisan argumentasi yang baik dapat dilihat dari tesis yang dikemukakan, kalimat-kalimat argumen, dan fakta-
fakta yang mendukung tesis. Tulisan argumentasi yang dibuat oleh kelompok eksperimen memuat tesis, argumen, dan fakta-fakta. Selain itu, paragraf dalam
tulisan argumentasi kelompok eksprimen dikembangkan dengan logis.
2 Tingkat Keefektifan Media Film Dokumenter dalam Pembelajaran
Menulis Argumentasi Siswa Kelas X SMA Tiga Maret Yogyakarta
Hasil uji-t data skor tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji-t skor tes awal dan tes
akhir kelompok kontrol juga mengalami perbedaaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis argumentasi siswa pada saat tes awal
dan tes akhir pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mengalami peningkatan yang signifikan.
Sebelum siswa diberi perlakuan, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam membuat
tulisan argumentasi. Dari hasil tulisan argumentasi siswa pada saat tes awal, dapat diketahui bahwa siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
mempunyai kemampuan yang setara. Penilaian tulisan argumentasi siswa dilakukan dengan menggunakan
pedoman peniliaian tulisan argumentasi. Peniliaian tersebut mencakup aspek isi, organisasi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanik. Penilaian pada aspek isi
meliputi tesis, informasi yang disampaikan, dan pengembangan tesis. Aspek organisasi mencakup urutan gagasan yang disampaikan dan organisasi tulisan.
Aspek kosakata mencakup pemanfaatan kata dan ketapatan dalam meilih kata dan ungkapan yang digunakan. Aspek penggunaan bahasa mencakup konstruksi
kalimat yang digunakan, termasuk kalimat sederhana atau kalimat kompleks dan kalimat yang digunakan efektif atau tidak. Aspek mekanik mencakup ejaan dan
aturan penulisan. Hasil tulisan argumentasi siswa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol pada saat tes awal masih belum baik. Hasil tulisan argumentasi siswa pada saat tes awal mengalami kesalahan pada aspek isi, organisasi, penggunaan bahasa,
dan kosakata. Di dalam tulisan argumentasi siswa belum terdapat tesis dan argumen yang disertai dengan data dan fakta. Selain itu, siswa banyak
menggunakan konstruksi kalimat yang kompleks tetapi tidak efektif.
Setelah kelompok eksperimen diberi 3 kali perlakuan dengan media film dokumenter dan kelompok kontrol diberi 3 kali pembelajaran tanpa menggunakan
media film dokumenter, dilakukan tes akhir. Tes akhir ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis argumentasi siswa, semakin mengingkat,
sama, atau menurun. Hasil tulisan argumentasi siswa pada saat tes akhir dinilai dengan
pedoman penilaian tulisan argumentasi yang sama dengan pedoman penilaian pada saat tes awal. Hasil tulisan argumentasi siswa baik pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama mengalami peningkatan. Pada saat tes akhir, hasil tulisan siswa pada kelompok eksperimen
mengalami pengingkatan yang menonjol pada aspek isi dan organisasi. Dalam tulisan argumentasi yang dibuat oleh siswa, siswa sudah mengemukakan tesis,
argumen yang disertai dengan data pendukung, dan adanya pernyataan kesimpulan. Hasil tulisan siswa kelompok kontrol pada saat tes akhir mengalami
peningkatan pada aspek isi, namun tulisan argumentasi siswa kelompok eksperimen memiliki tesis dan argumen yang lebih baik daripada kelompok
kontrol. Selain itu, dalam tulisan argumentasi siswa kelompok kontrol masih terjadi beberapa kesalahan pada aspek yang lain.
Peningkatan kemampuan menulis argumentasi siswa kelompok eksperimen tersebut terjadi karena pengaruh dari media film dokumenter. Media
film dokumenter memudahkan siswa dalam membuat tesis dan argumen yang mendukung tesis. Selain itu, tulisan argumentasi siswa lebih terorganisir dengan
baik karena siswa sudah mendata topik yang akan dikembangkan pada langkah memilih topik.