1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit tidak menular mengalami peningkatan karena perubahan gaya hidup masyarakat seperti pola konsumsi yang lebih mementingkan makanan berlemak,
kurang serat, maupun proses seperti di awetkan, diasinkan dan diasap. Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular yang bisa menyerang jaringan dalam
berbagai organ tubuh, temasuk organ reproduksi wanita yang terdiri dari payudara, rahim, indung telur dan vagina Mardiana, 2004.
Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya Baradero, 2008. Menurut WHO 2004 angka kematian akibat kanker diperkirakan mencapai 7
juta orang, dua kali lebih banyak dari angka kematian yang disebabkan oleh HIVAIDS, bahkan UICC Union Internationale Contre Le Cancer, memperkirakan
jumlah penderita kanker dinegara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang. Apalagi penyakit kanker biasanya menyerang siapa saja tidak mengenal kelas
sosial ekonomi, jenis kelamin dan usia penderita. Angka kematian akibat penyakit kanker diperkirakan juga akan terus menambah, karena kecenderungan pasien
melalui pengobatan ketika penyakit kankernya sudah pada stadium lanjut Luwina, 2006.
Badan kesehatan dunia World Health Organization WHO tahun 2006 menjelaskan di Amerika Serikat, kanker payudara merupakan 28 kanker pada
Universitas Sumatera Utara
wanita kulit putih dan 25 pada wanita kulit hitam, ini merupakan keganasan nomor satu dan merupakan penyebab kematian nomor dua setelah kanker paru, yang
diperkirakan terdapat 193.700 kasus baru kanker payudara dengan angka kematian sebesar 43.000 setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO
tahun 2008, pada tahun 2005 kematian akibat kanker di seluruh dunia mencapai 7 juta orang, 11 juta kasus baru kanker dan 25 juta orang hidup dengan kanker.
Diperkirakan pada tahun 2030, kematian akibat kanker meningkat menjadi 17 juta, 27 juta kasus baru dan 75 juta orang hidup dengan kanker. Dari 75 juta jiwa tersebut, 70
persennya hidup di negara berkembang termasuk Indonesia Setiati,2009. Kanker payudara di banyak Negara merupakan kanker yang paling sering
terjadi dan penyebab kematian terpenting pada wanita. Di kebanyakan Negara kanker payudara menduduki tempat nomor dua dari insiden semua tipe kanker di Indonesia,
baik menurut penyelidikan bagian Patologi Universitas Indonesia Prof. Soetomo Tjokronegoro maupun registrasi kanker di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
umur penderita kanker payudara yang termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-89 tahun, dan terbanyak berumur 40-49 tahun yakni 130 kasus Prawirohardjo, 2008.
The American Cancer Society 2008 memperkirakan setiap tahunnya sekitar 178.000 wanita akan di diagnosis terkena kanker payudara dengan rentan umur 40-55
tahun, serta merupakan penyebab terbesar kedua kematian wanita. Menurut National cancer Institute 2010 di Amerika Serikat tahun 2009 jumlah kasus kanker payudara
adalah 194.280 kasus dengan jumlah kematian 40.610, dan menurut SIRS Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia pada tahun 2007 kanker payudara menempati
urutan pertama dari kasus kanker dengan proporsi 24,3 Chyntia, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Indonesia prevalensi tumorkanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 5,7 setelah stroke, TB, hipertensi, cedera,
perinatal, dan DM. Hal ini terlihat dari berbagai data kanker yang dipublikasikan baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga kanker. Riskesdas, 2009.
Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS tahun 2011, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien kanker rawat inap di
seluruh RS di Indonesia 16,85, disusul kanker leher rahim 11,78. Hal ini sama dengan estimasi Globocan IACR tahun 2002. Kanker tertinggi yang di derita
wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per 100.000 perempuan.
Riskesdas, 2009. Jumlah penderita kanker yang datang mengunjungi Yayasan Kanker Indonesia
tercatat sebanyak 115 Orang selama pertengahan tahun 2011 dimana 15 orang lainnya positif terkena kanker payudara dan 100 orang sisanya terkena tumor jinak payudara.
YKI, 2011 Penyebab langsung kanker payudara hingga saat ini belum diketahui, namun
hasil penelitian Simanjuntak dalam Hawari 2004 menyatakan bahwa ternyata banyak faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kanker payudara yang di
antaranya yakni wanita yang berumur 25 tahun keatas, wanita tidak kawin dan wanita yang memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun.
Tetapi saat ini telah banyak ditemukan penderita kanker payudara pada usia muda, bahwa tidak sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita tumor di
Universitas Sumatera Utara
payudaranya. Dimana tumor yang terjadi bisa menjadi kanker, bila tidak terdeteksi lebih awal. Meskipun tidak semuanya ganas, tetapi ini menunjukkan bahwa saat ini
sudah ada tren gejala kanker payudara yang semakin tinggi di usia remaja Lily, 2008.
Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada usia ini fisik seseorang terus berkembang, demikian pula aspek sosial maupun
psikologisnya. Perubahan ini membuat seorang remaja banyak ragam gaya hidup, perilaku, tidak terkecuali pengalaman dalam menentukan makanan apa yang
dikonsumsi yang sangat berpengaruh terhadap keadaan gizi seorang remaja, Pada zaman sekarang sudah sangat beragam penyakit mematikan yang bermunculan
terutama pada wanita dan remaja. Salah satu penyakit mematikan tersebut adalah kanker payudara Yuniastuti, 2008.
Kanker payudara dapat disebabkan dari riwayat keluarga, terlalu sering memakan makanan fast food, merokok dan minuman alkohol, dan lain-lain. Perlu
diketahui bahwa makanan fast food ternyata mengandung garam, lemak kalori yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70 serta hanya sedikit mengandung
serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh. Saat ini remaja sangat gemar mengkonsumsi fast food karena fast food telah menjadi bagian dari perilaku
sebagian anak sekolah dan remaja di luar rumah diberbagai kota. Selain kandungan gizinya yang rendah, fast food juga mengandung zat pengawet dan zat adiktif yang
membuat kita ketagihan. Lemak tinggi yang banyak terdapat dalam makanan cepat saji juga berpengaruh untuk memperbesar risiko terkena kanker,
Universitas Sumatera Utara
terutama kanker payudara dan usus besar Yuniastuti, 2008. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSHS di Provinsi Jawa Barat selama
Tahun 2011 di kutip dari Siahaan 2012 Jumlah kunjungan pasien dengan keluhan menderita benjolan pada payudara atau kanker payudara mengalami kenaikan yang
signifikan yaitu sebanyak 1.502 terdiri dari criteria remaja berumur 11-24 tahun sebanyak 45 0rang sedangkan usia 25-44 tahun sebnyak 673 orang dan usia lebih dari
45 tahun sebagai sisanya masih menempati urutan pertama jumlah penderita kanker payudara.
Berdasarkan data tahun 2012 yang diperoleh dari ruang rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin RSUDZA Banda Aceh pada bulan Januari
hingga Desember 2011 sebanyak 524 kasus yang terkena Neoplasma ganas kanker payudara yang diantaranya berusia 15-24 tahun sebanyak 12 orang, usia 25-44 tahun
sebanyak 191 orang, dan yang berusia 45-64 tahun sebanyak 260 orang, sedangkan pada usia 65 keatas sebanyak 61 orang, serta yang meninggal dunia sebanyak 13
orang.Sari, 2013. Berdasarkan hasil penelitian Azri 2010 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan, terdapat 312 kasus kanker payudara termasuk diantaranya berusia 13-25 tahun sebanyak 13 orang. Berdasarkan hasil penelitian Fransiskus di
Hope Clinik Medan, Terdapat 78 penderita kanker payudara terdapat diantaranya berusia 15- 25 tahun sebanyak 6 orang.
Faktor resiko terkena kanker payudara adalah pada riwayat adanya penyakit ini pada keluarga dekat seperti saudara perempuan atau ibu, salah satu dari beberapa
Universitas Sumatera Utara
gen untuk kanker payudara familiar telah berhasil di identifikasi dan tampaknya diwariskan sebagai suatu sifat dominan. Diet tinggi lemak dan konsumsi alkohol juga
dapat dikaitkan dengan kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri SADARI secara teratur setiap bulan penting untuk deteksi dini tumor, sadari harus dilakukan
oleh semua wanita yang berusia diatas maupun dibawah 20 tahun Elizabeth, 2001. SADARI merupakan metode paling efektif dan efesien untuk menentukan
kanker payudara pada stadium dini. Masalah utama pada sadari adalah ketidakteraturan dan jarang sekali dilakukan Erniyati, 2006.
Berdasarkan hasil penelitian Chestella 2008 di falkultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, dari 79 Responden menunjukkan bahwa terdapat
responden dengan tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan SADARI, tinggi sejumlah 54 orang 68,4, rendah sejumlah 2 orang 2,5. Sedangkan responden
dengan perilaku SADARI yang baik sejumlah 19 orang 24,1, perilaku SADARI yang cukup baik sejumlah 41 orang 51,9 dan perilaku kurang baik sejumlah 19
orang 24,1. Berdasarkan hasil penelitian Putri 2011 di MA KMI DINIYYAHPUTRI
Padang Panjang dari 115 responden, diperoleh hasil responden yang memiliki pengetahuan baik 11,3, pengetahuan sedang 35,7, pengetahuan kurang 53.
Sikap mereka masuk dalam kategori baik 9,6, kategori sedang 68,7, kategori kurang 21,7. Perilaku mereka termasuk dalam kategori kurang 97,4 sedangkan
sisanya termasuk kategori sedang 2,6. Informasi mengenai kanker payudara dan SADARI dapat dengan mudah
didapat, karena perkembangan teknologi berkembang dengan pesat. Remaja pun
Universitas Sumatera Utara
dapat memperoleh informasi tentang kanker payudara dan SADARI dengan begitu mudah, salah satunya dengan mengakses internet ataupun jejaring sosial, sehingga
pengetahuan remaja tentang kanker payudara dan sadari dapat meningkat dan remaja mau melakukan SADARI.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tanggal 23 Desember 2013, terdapat 6 dari 10 remaja putri yang memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang
kanker payudara dan SADARI karena mereka telah mengetahui tentang bahaya kanker payudara dan apa itu SADARI. Dan dari 6 orang yang memiliki pengetahuan
yang baik, hanya 1 orang yang melakukan tindakan SADARI, karena ibu dari remaja tersebut pernah menjalani operasi tumor payudara sehingga telah mengetahui cara
dan tujuan SADARI. Untuk beberapa alasan diatas peneliti memilih SMK Negeri 8 Medan sebagai lokasi Penelitian. SMK Negeri 8 merupakan sekolah menengah
kejuruan negeri yang terletak di Jl. Dr. MansyurJl. SMTK-20131 Medan. Mempunyai jumlah siswa sebanyak 1401 orang terdiri dari 203 siswa laki-laki dan
1198 siswa perempuan. Berdasarkan informasi yang di dapat dari Guru maupun bagian tata usaha
SMK Negeri 8 belum pernah ada penelitian maupun penyuluhan tentang kanker payudara di SMK tersebut.
1.2. Perumusan Masalah