DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI

Pasal 105 1 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. 2 Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal. 3 Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 4 Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI

Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 106 1 Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi departemen di bidang pos dan telekomunikasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. 2 Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Pasal 107 Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pos dan telekomunikasi. Pasal 108 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Komunikasi dan Informatika di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio dan orbit satelit serta standardisasi; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio dan orbit satelit, serta standardisasi; c. perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pos, telekomunikasi, spektrum fre- kuensi radio, serta standardisasi; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; e. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi; f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 109 Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, terdiri dari: a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Pos; c. Direktorat Telekomunikasi; d. Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio; e. Direktorat Standardisasi Pos dan Telekomunikasi; f. Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi. Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi 17 Pasal 110 Sekretariat Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pasal 111 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan kebijakan, rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan serta pelaksanaan bantuan teknik luar negeri dan data serta sistem informasi manajemen di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi; b. pengelolaan urusan keuangan; c. penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan dan penyuluhan hukum, analisis dan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang pos dan telekomunikasi; d. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, tata laksana, tata usaha, rumah tangga, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga. Pasal 112 Sekretariat Direktorat Jenderal, terdiri dari: a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum; d. Bagian Umum. Pasal 113 Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran serta pelaksanaan bantuan teknik luar negeri, pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan pengembangan sistem informasi manajemen, serta evaluasi dan penyusunan laporan. Pasal 114 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program dan anggaran, rencana kerja Renja, rencana kerja dan anggaran RKA serta bantuan teknik luar negeri; b. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mengembangkan Sistem Informasi Manajemen SIM Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi; c. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana dan program Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pasal 115 Bagian Perencanaan, terdiri dari: a. Subbagian Rencana dan Program; b. Subbagian Data dan Sistem Informasi Manajemen; c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. d. Pasal 116 1 Subbagian Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, rencana kerja Renja dan Rencana Kerja dan Anggaran RKA serta bantuan teknik luar negeri. 2 Subbagian Data dan Sistem Informasi Manajemen mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolah- an, penyajian data dan informasi dan pengembangan sistem informasi manajemen Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. 18 3 Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi serta penyu- sunan laporan pelaksanaan rencana dan program Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pasal 117 Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pasal 118 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan pelaksanaan anggaran; b. pelaksanaan urusan tata usaha keuangan, perbendaharaan dan penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan; c. pelaksanaan urusan pembukuan, verifikasi dan perhitungan anggaran. Pasal 119 Bagian Keuangan, terdiri dari: a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; c. Subbagian Pembukuan dan Verifikasi. Pasal 120 1 Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan proses pengesahan rancangan dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA menjadi dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA, penyusunan petunjuk operasional pelaksanaan anggaran serta menyiapkan proses revisi anggaran. 2 Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha keuangan, perbendaharaan, dan penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan. 3 Subbagian Pembukuan dan Verifikasi mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, verifikasi, dan perhitungan anggaran. Pasal 121 Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan telaahan hukum, analisa dan evaluasi peraturan perundang-undangan bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio dan orbit satelit, standardisasi, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian bantuan hukum dan penyuluhan hukum. Pasal 122 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi: a. penelaahan hukum, analisa dan evaluasi peraturan perundang-undangan bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi; b. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi; c. penyiapan pemberian bantuan hukum, penyuluhan hukum, dan melakukan evaluasi hasil penegakan hukum di bidang pos, telekomunikasi, frekuensi radio, serta standardisasi oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS. Pasal 123 Bagian Hukum, terdiri dari: a. Subbagian Penelaahan Hukum; 19 b. Subbagian Penyusunan Rancangan Peraturan; c. Subbagian Bantuan dan Evaluasi Penegakan Hukum. Pasal 124 1 Subbagian Penelaahan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan telaahan hukum, analisa dan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi . 2 Subbagian Penyusunan Rancangan Peraturan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan mengkoordinasikan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi. 3 Subbagian Bantuan dan Evaluasi Penegakan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bantuan hukum, penyuluhan hukum, pelaksanaan dokumentasi hukum, evaluasi penegakan hukum dan koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS. Pasal 125 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, organisasi, tata laksana, tata usaha dan rumah tangga, perlengkapan, serta hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga. Pasal 126 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana; b. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan; c. pelaksanaan urusan komunikasi. Pasal 127 Bagian Umum, terdiri dari: a. Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana; b. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga; c. Subbagian Komunikasi. Pasal 128 1 Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana. 2 Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan. 3 Subbagian Komunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan komunikasi dengan masyarakat, lembaga pemerintah dan non pemerintah, keprotokolan serta pengelolaan informasi melalui situs websi- te Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Bagian Keempat Direktorat Pos Pasal 129 Direktorat Pos mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pos. Pasal 130 20 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129, Direktorat Pos menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tarif dan kewajiban universal perposan, operasi perposan, penyelenggara perposan, perprangkoan dan filateli; b. penyiapan perumusan norma, kriteria, pedoman dan prosedur di bidang tarif dan kewajiban universal perposan, operasi perposan, penyelenggara perposan, perprangkoan dan filateli; c. pemberian bimbingan teknis bidang produk perposan, operasi perposan, penyelenggara perposan, perprangkoan dan filateli; d. penyiapan pemberian perijinan penyelenggaraan jasa titipan; e. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang produk dan tarif perposan, operasi perposan, penyelenggara perposan, perprangkoan dan filateli serta penertiban penyelenggaraan pos dan jasa titipan; f. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat. Pasal 131 Direktorat Pos, terdiri dari : a. Subdirektorat Tarif dan Kewajiban Universal Pos; b. Subdirektorat Operasi Pos; c. Subdirektorat Antar Penyelenggara Pos; d. Subdirektorat Prangko dan Filateli; e. Subdirektorat Evaluasi dan Penertiban; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 132 Subdirektorat Tarif dan Kewajiban Universal Pos mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur di bidang tarif jasa perposan dan jasa jenis pos dan bimbingan teknis di bidang tarif perposan serta kewajiban pelayanan umum pos dan produk perposan. Pasal 133 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132, Subdirektorat Tarif dan Kewajiban Universal Pos menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang tarif dan kewajiban universaljasa pos dan jasa titipan; b. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang perposan; c. penyiapan bimbingan teknis di bidang kewajiban universal dan jasa pos dan jasa titipan; d. penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kewajiban pelayanan umum. Pasal 134 Subdirektorat Tarif dan Kewajiban Universal Pos, terdiri dari : a. Seksi Tarif Pos; b. Seksi Kewajiban Universal. Pasal 135 1 Seksi Tarif Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang tarif, produk pos dan jasa titipan serta kewajiban pelayanan umum pos. 2 Seksi Kewajiban Universal Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis dan rencana pemanfaatan serta evaluasi dan pengawasan pemanfaatan kewajiban universal. Pasal 136 Subdirektorat Operasi Pos mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis operasional pos, sarana dan prasarana pos serta pelayanan jasa pos dan jasa titipan. 21 Pasal 137 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Operasi Pos menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana pos; b. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis peningkatan kualitas pelayanan jasa pos dan jasa titipan; c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan kebijakan teknis penyelenggaraan jasa pos dan jasa titipan; d. penyiapan penyusunan pedoman pemberian ijin usaha jasa titipan; e. penyelesaian perijinan penyelenggaraan jasa titipan. Pasal 138 Subdirektorat Operasi Pos, terdiri dari: a. Seksi Sarana dan Prasarana Pos; b. Seksi Pelayanan Pos. Pasal 139 1 Seksi Sarana dan Prasarana Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana pos. 2 Seksi Pelayanan Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kri- teria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pelayanan jasa pos dan jasa titipan. Pasal 140 Subdirektorat Antar Penyelenggara Pos mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis hubungan antar penyelenggara perposan, jasa titipan serta hubungan antar jasa titipan. Pasal 141 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Subdirektorat Antar Penyelenggara Pos menyelenggarakan fungsi: 1 Penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi hubungan antar penyelenggara jasa pos dengan penyelenggara jasa perposan atau antar penyelenggara jasa titipan. 2 Penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan di bidang kerjasama dalam negeri di bidang pos dan jasa titipan. Pasal 142 Subdirektorat Antar Penyelenggara Pos, terdiri dari: a. Seksi Hubungan Penyelenggara Pos; b. Seksi Kerjasama Pos. Pasal 143 1 Seksi Hubungan Penyelenggara Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedo- man, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan di bidang hubungan pe- nyelenggara pos dengan penyelenggara jasa erposan dan hubungan antar penyelenggara jasa titipan. 2 Seksi Kerjasama Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kri- teria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan di bidang kerja sama dalam negeri di bi - dang pos dan jasa titipan. Pasal 144 Subdirektorat Prangko dan Filateli mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur penertiban prangko dan benda-benda filateli serta bimbingan teknis di bidang filateli dan penyusunan data informasi prangko dan filateli. 22 Pasal 145 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subdirektorat Prangko dan Filateli menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang penertiban perprangkoan dan benda-benda filateli; b. penyiapan penyusunan data dan informasi perprangkoan dan filateli; c. penyiapan penyusunan bimbingan teknis program pemusnahan prangko; d. penyiapan penyusunan bimbingan teknis di bidang filateli nasional; e. penyiapan pertukaran prangko dan benda filateli, penerbitan prangko bersama, dan pameran filateli. Pasal 146 Subdirektorat Prangko dan Filateli, terdiri dari: a. Seksi Prangko; b. Seksi Filateli dan Informasi. Pasal 147 1 Seksi Prangko mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan pelaksanaan kegiatan di bidang penertiban prangko dan penyiapan bahan pe - nertiban prangko. 2 Seksi Filateli dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, nor- ma, kriteria, prosedur penertiban benda-benda filateli, bimbingan pelaksanaan filateli, penyusunan data informasi prangko dan filateli, penyiapan bahan filateli, program pemusnahan prangko dan pameran filate- li. Pasal 148 Subdirektorat Evaluasi dan Penertiban mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang evaluasi dan penertiban penyelenggaraan pos dan jasa titipan. Pasal 149 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Subdirektorat Evaluasi dan Penertiban menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, dan prosedur di bidang evaluasi dan penertiban penyelenggara pos dan jasa titipan; b. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang kinerja penyelenggara jasa pos dan jasa titipan; c. penyiapan penyusunan pemantauan dan evaluasi jangkauan titik layanan pos; d. penyiapan bimbingan teknis bidang peredaran prangko dan filateli serta pemantauan dan evaluasi kemungkinan tindak pidana pemalsuan prangko dan benda filateli; e. penyiapan penelaahan keluhan pengguna jasa pos dan jasa titipan dalam rangka perlindungan konsumen. Pasal 150 Subdirektorat Evaluasi dan Penertiban, terdiri dari: a. Seksi Analisa dan Evaluasi; b. Seksi Penertiban. Pasal 151 1 Seksi Analisa dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang analisa dan evaluasi serta bahan analisa dan evaluasi produk tarif jasa pos dan jasa titipan, pelaksanaan teknis operasional, kinerja penyelenggara, jangkauan titik layanan serta prangko dan filateli. 23 2 Seksi Penertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, prosedur dan bimbingan teknis di bidang penertiban, bahan pemantauan penyelenggara pos dan jasa titipan, peredaran prangko dan benda filateli serta penyiapan bahan pemantauan pengguna jasa pos dan jasa titipan, penelaahan keluhan pengguna jasa pos dan jasa titipan dalam rangka perlindungan konsumen. Pasal 152 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat. Bagian Kelima Direktorat Telekomunikasi Pasal 153 Direktorat Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang hubungan telekomunikasi dan teknologi informasi. Pasal 154 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153, Direktorat Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal, dan akses protokol internet; b. penyusunan rencana strategis pembangunan dan rencana dasar teknis telekomunikasi nasional; c. penyiapan perumusan norma, kriteria, pedoman, dan prosedur di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus, dan kewajiban pelayanan universal, serta akses protokol internet; d. pemberian bimbingan teknis di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus, dan kewajiban pelayanan universal serta akses protokol internet; e. penyiapan pemberian perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal, serta akses protokol internet; f. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang tarif dan sarana akses protokol internet, penyelenggaraan jasa, jaringan akses protokol internet, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal dan akses protokol internet; g. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat. Pasal 155 Direktorat Telekomunikasi, terdiri dari: a. Subdirektorat Tarif dan Sarana Telekomunikasi; b. Subdirektorat Pelayanan Telekomunikasi; c. Subdirektorat Operasi Telekomunikasi; d. Subdirektorat Telekomunikasi Khusus dan Kewajiban Universal; e. Subdirektorat Akses Protokol Internet; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 156 Subdirektorat Tarif dan Sarana Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang tarif dan sarana telekomunikasi. Pasal 157 24 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Subdirektorat Tarif dan Sarana Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, teknologi sistem, jaringan, pemetaan, pengolahan data tarif dan sarana telekomunikasi; b. pelaksanaan kebijakan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, teknologi sistem, jaringan, pemetaan, pengolahan data tarif dan sarana telekomunikasi; c. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang tarif dan sarana telekomunikasi; d. penyiapan bimbingan teknis di bidang tarif dan sarana telekomunikasi serta biaya interkoneksi; e. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi; f. penyiapan bahan penyusunan rencana strategis pembangunan dan rencana dasar teknis telekomunikasi nasional; g. penyiapan bahan pembinaan asosiasi. Pasal 158 Subdirektorat Tarif dan Sarana Telekomunikasi, terdiri dari: a. Seksi Tarif Telekomunikasi; b. Seksi Sarana Telekomunikasi. Pasal 159 1 Seksi Tarif Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang tarif telekomunikasi dan biaya interkoneksi. 2 Seksi Sarana Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang sarana telekomunikasi, teknologi sistem, jaringan, pemetaan dan penyiapan bahan penyusunan rencana strategis pembangunan dan rencana dasar teknis telekomunikasi nasional. Pasal 160 Subdirektorat Pelayanan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pelayanan jasa telekomunikasi. Pasal 161 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Subdirektorat Pelayanan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang pelayanan telekomunikasi; b. penyiapan bimbingan teknis di bidang pelayanan telekomunikasi, dan pelaksanaan penyelesaian perizinan penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan telekomunikasi; d. pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data penyelenggara jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi. Pasal 162 Subdirektorat Pelayanan Telekomunikasi, terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Jaringan Telekomunikasi; b. Seksi Pelayanan Jasa Telekomunikasi. Pasal 163 1 Seksi Pelayanan Jaringan Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis, pelaksanaan penyelesaian perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi serta evaluasi penyelenggaraan pelayanan jaringan telekomunikasi, serta pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data penyelenggara jaringan telekomunikasi. 25 2 Seksi Pelayanan Jasa Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis pelaksanaan penyelesaian perizinan penyelenggara pelayanan jasa telekomunikasi serta evaluasi penyelenggaraan jasa telekomunikasi, serta pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data penyelenggara jasa telekomunikasi. Pasal 164 Subdirektorat Operasi Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang operasi telekomunikasi. Pasal 165 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Subdirektorat Operasi Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang operasi telekomunikasi; b. penyiapan bimbingan teknis di bidang operasi telekomunikasi; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang operasi telekomunikasi; d. penyiapan bahan mediator penyelesaian perselisihan antar operator jaringan dan jasa telekomunikasi; e. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan intensifikasi biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi. Pasal 166 Subdirektorat Operasi Telekomunikasi, terdiri dari: a. Seksi Operasi Jaringan Telekomunikasi; b. Seksi Operasi Jasa Telekomunikasi. Pasal 167 1 Seksi Operasi Jaringan Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang operasi jaringan telekomunikasi, mediasi penyelesaian perselisihan antar operator jaringan serta evaluasi pelaksanaan intensifikasi biaya hak penyelenggaraan jaringan telekomunikasi. 2 Seksi Operasi Jasa Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang operasi jasa telekomunikasi, mediasi penyelesaian perselisihan antar operator jasa telekomunikasi serta evaluasi pelaksanaan intensifikasi biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Pasal 168 Subdirektorat Telekomunikasi Khusus dan Kewajiban Universal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan telekomunikasi khusus, serta rencana pemanfaatan kewajiban universal. Pasal 169 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 168, Subdirektorat Telekomunikasi Khusus dan Kewajiban Universal menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi khusus, teknologi sistem, jaringan, pemetaan, pengolahan data dan kewajiban universal; b. penyiapan bimbingan teknis di bidang telekomunikasi khusus di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi khusus, teknologi sistem, jaringan, pemetaan, pengolahan data dan kewajiban universal; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang telekomunikasi khusus dan kewajiban universal; d. pelaksanaan penyelesaian perizinan penyelenggaraan telekomunikasi khusus; e. penyusunan rencana pemanfaatan dan pengawasan pelaksanaan kewajiban universal. 26 Pasal 170 Subdirektorat Telekomunikasi Khusus dan Kewajiban Universal, terdiri dari: a. Seksi Telekomunikasi Khusus; b. Seksi Kewajiban Universal. Pasal 171 1 Seksi Telekomunikasi Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis penyiapan bahan penyelesaian perizinan di bidang telekomunikasi khusus, teknologi sistem, jaringan dan penyiapan bahan, pemetaan, pengolahan data penyelenggaraan telekomunikasi khusus, di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi khusus. 2 Seksi Kewajiban Universal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis dan rencana pemanfaatan serta evaluasi dan pengawasan pemanfaatan kewajiban universal. Pasal 172 Subdirektorat Akses Protokol Internet mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang akses protokol internet. Pasal 173 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 172, Subdirektorat Akses Protokol Internet menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang jasa akses protokol internet; b. penyiapan bimbingan teknis di bidang jasa teknologi informasi, dan pelaksanaan perizinan penyelenggaraan jasa akses protokol internet; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang jasa akses protokol internet; d. pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data penyelenggara jasa akses protokol internet; e. penyiapan bahan mediasi penyelesaian perselisihan antar penyelenggara jasa akses protokol internet. Pasal 174 Subdirektorat Akses Protokol Internet, terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Akses Protokol Internet; b. Seksi Operasi Akses Protokol Internet. Pasal 175 1 Seksi Pelayanan Akses Protokol Internet mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis, pelaksanaan perizinan serta evaluasi penyelenggaraan jasa pelayanan akses protokol internet. 2 Seksi Operasi Akses Protokol Internet mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang operasi akses protokol internet, mediasi penyelesaian perselisihan antar penyelenggara jasa akses protokol internet. Pasal 176 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Bagian Keenam Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio Pasal 177 Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, melakukan pengaturan, penyusunan program, mengadakan bimbingan teknis serta melakukan evaluasi dan peningkatan di bidang pengelolaan spektrum frekuensi radio. 27 Pasal 178 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio; b. penyiapan perumusan norma, kriteria, pedoman, dan prosedur di bidang penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio; c. pelaksanaan penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio; d. penyiapan pemrosesan perizinan penggunaan frekuensi radio; e. pelaksanaan analisa dan evaluasi di bidang operasi frekuensi radio; f. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat. Pasal 179 Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio, terdiri dari: a. Subdirektorat Penataan Frekuensi Radio; b. Subdirektorat Penetapan Frekuensi Radio; c. Subdirektorat Operasi Frekuensi Radio; d. Subdirektorat Sarana Frekuensi Radio; e. Subdirektorat Analisa dan Evaluasi Frekuensi Radio; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 180 Subdirektorat Penataan Frekuensi Radio mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi, kerjasama teknik, perencanaan dan penetapan alokasi frekuensi radio. Pasal 181 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Subdirektorat Penataan Frekuensi Radio, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang kebijakan strategis penggunaan spektrum frekuensi radio baik jangka pendek maupun jangka panjang; b. pelaksanaan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang kebijakan strategis penggunaan spektrum frekuensi radio baik jangka pendek maupun jangka panjang; c. penyiapan penyusunan perencanaan dan evaluasi alokasi spektrum frekuensi radio dan pita spektrum band plan frekuensi radio dan masterplan spektrum frekuensi radio untuk telekomunikasi, penyiaran, dan keperluan di luar telekomunikasi; d. penyiapan perencanaan pengkanalan channeling plan frekuensi radio; e. penyiapan dan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama nasional dalam rangka pelaksanaan Radio Regulation dan peraturan komunikasi; f. perumusan dan evaluasi struktur biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio; g. penyiapan bahan pendaftaran pengkanalan channeling plan frekuensi radio. Pasal 182 Subdirektorat Penataan Frekuensi Radio, terdiri dari: a. Seksi Perencanaan Alokasi Frekuensi; b. Seksi Kerjasama Teknik Frekuensi. Pasal 183 1 Seksi Perencanaan Alokasi Frekuensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang kebijakan strategis penggunaan spektrum frekuensi radio baik jangka pendek maupun jangka panjang serta penyusunan perencanaan alokasi, pita dan pengkanalan spektrum frekuensi radio, dan masterplan frekuensi radio untuk telekomunikasi, penyiaran, dan keperluan di luar telekomunikasi, serta evaluasi struktur biaya penggunaan spektrum frekuensi radio. 28 2 Seksi Kerjasama Teknik Frekuensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur bimbingan teknis serta pelaksanaan dan evaluasi kegiatan di bidang kerjasama teknik frekuensi, koordinasi dan kerjasama nasional serta penyiapan bahan pendaftaran stasi- un radio. Pasal 184 Subdirektorat Penetapan Frekuensi Radio mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang penetapan frekuensi radio yang meliputi dinas tetap dan bergerak terestrial serta penetapan non dinas tetap dan bergerak terestrial. Pasal 185 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184, Subdirektorat Penetapan Frekuensi Radio menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang proses penetapan penggunaan frekuensi radio untuk dinas tetap darat dan dinas bergerak darat; b. pelaksanaan proses analisa teknis dan penyiapan otorisasi penetapan penggunaan frekuensi radio untuk non dinas tetap darat dan non dinas bergerak darat; c. penyiapan bahan pendaftaran notifikasi stasiun radio ke International Telecomunication Union ITU ser- ta penyiapan bahan koordinasi dengan negara lain dalam rangka peizinan frekuensi radio; d. evaluasi dan bimbingan teknis penggunaan spektrum frekuensi radio. Pasal 186 Subdirektorat Penetapan Frekuensi Radio, terdiri dari: a. Seksi Penetapan Dinas Tetap dan Bergerak Terestrial; b. Seksi Penetapan Non Dinas Tetap dan Bergerak Terestrial. Pasal 187 1 Seksi Penetapan Dinas Tetap dan Bergerak Terestrial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang penetapan dinas tetap bergerak terestrial, serta penyiapan penetapan pengguna. 2 Seksi Penetapan Non Dinas Tetap dan Bergerak Terestrial mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan kegiatan di bidang penetapan frekuensi radio untuk non dinas tetap dan dinas bergerak darat, serta penetapan penggunaan frekuensi radio untuk non dinas tetap darat dan non dinas bergerak darat. Pasal 188 Subdirektorat Operasi Frekuensi Radio mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perizinan permohonan frekuensi radio, informasi, analisa dan evaluasi proses perizinan monitoring penanganan penagihan Biaya Hak Pengguna BHP dan sertifikasi operator radio. Pasal 189 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 188, Subdirektorat Operasi Frekuensi Radio menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang kelengkapan berkas permohonan penggunaan frekuensi radio; b. penerbitan Surat Pemberitahuan Pembayaran SPP, Biaya Hak Penggunaan BHP frekuensi radio dan izin penggunaan frekuensi radio; c. evaluasi pelaksanaan kegiatan intensifikasi di bidang penagihan Biaya Hak Penggunaan BHP frekuensi radio; d. pelayanan konsultasi masyarakat mengenai penggunaan frekuensi radio; e. penyiapan penyelenggara ujian negara dan sertifikasi operator radio; f. penyiapan rekomendasi pendirian lembaga pendidikan dan pelatihan operator radio; g. penyiapan kurikulum dan silabus pendidikan operator radio; 29 h. penyiapan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan operator radio. Pasal 190 Subdirektorat Operasi Frekuensi Radio, terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Stasiun Radio; b. Seksi Sertifikasi Operator. Pasal 191 1 Seksi Pelayanan Stasiun Radio mempunyai tugas melakukan penerimaan dan pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan pengguna frekuensi radio, penyiapan penerbitan Surat Pemberitahuan Pembayaran SPP dan Izin Stasiun Radio ISR dan Izin Pita Frekuensi Radio, serta evaluasi dan intensifikasi penagihan Biaya Hak Penggunaan BHP frekuensi radio serta pelayanan masyarakat. 2 Seksi Sertifikasi Operator mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan ujian negara dan sertifikasi operator radio, evaluasi dan rekomendasi pendirian lembaga pendidikan dan pelatihan, serta penyiapan kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan operator radio. Pasal 192 Subdirektorat Sarana Frekuensi Radio mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang aplikasi sistem dan sarana teknik. Pasal 193 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 192, Subdirekorat Sarana Frekuensi Radio menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang operasional dan pemeliharaan perangkat sistem manajemen frekuensi radio dan perangkat sistem monitoring frekuensi radio nasional; b. pengoperasian dan pemeliharaan aplikasi sistem manajemen frekuensi radio dan sistem monitoring fre- kuensi radio nasional ; c. pelaksanaan pengembangan aplikasi sistem manajemen frekuensi radio dan sistem monitoring frekuensi radio nasional ; d. penyiapan pelaksanaan pemeliharaan database frekuensi radio; e. pelaksanaan program penetapan parameter sistem, program kalibrasi dan performansi kinerja alatperangkat-perangkat sistem manajemen frekuensi radio dan perangkat sistem monitoring frekuensi radio nasional; f. pengumpulan dan pengolahan data dan informasi untuk manajemen frekuensi radio dan penggunaan frekuensi radio; g. pemeliharaan sistem pengolahan data spektrum frekuensi radio nasional. Pasal 194 Subdirektorat Sarana Frekuensi Radio, terdiri dari: a. Seksi Aplikasi Sistem; b. Seksi Sarana Teknik. Pasal 195 1 Seksi Aplikasi Sistem mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang operasional dan pemeliharaan pengembangan aplikasi sistem manajemen frekuensi radio dan sistem monitoring frekuensi radio nasional serta pengumpulan, pengolahan data dan informasi untuk manajemen dan penggunaan frekuensi radio. 2 Seksi Sarana Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang sarana teknik operasional rekonfigurasi dan parameter sistem pelaksanaan kalibrasi dan performasi kinerja alatperangkat dan perencanaan pengembangan sarana teknik manajemen frekuensi radio. Pasal 196 Subdirektorat Analisa dan Evaluasi Frekuensi Radio mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pemantauan analisa gangguan dan 30 pengkoordinasian penertiban penggunaan frekuensi radio dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan peraturan penggunaan frekuensi radio. Pasal 197 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Subdirektorat Analisa dan Evaluasi Frekuensi Radio menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan analisa dan evaluasi terhadap penerapan kebijakan dan peraturan penggunaan spektrum frekuensi radio; b. penyiapan penyusunan analisa dan evaluasi terhadap kepadatan penggunaan spektrum frekuensi radio; c. penyiapan rekomendasi perumusan regulasi berdasarkan hasil kajian dan analisa; d. pengkoordinasian pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penggunaan spektrum frekuensi radio; e. penyiapan kajian teknologi penggunaan frekuensi radio berdasarkan trend teknologi, kondisi existing dan nilai sosial ekonomi; f. penyiapan penyusunan dan perumusan struktur pentarifan frekuensi radio; g. penyiapan analisa proyeksi nilai ekonomi dari pita frekuensi yang digunakan; h. pelaksanaan pemantauan perizinan penggunaan frekuensi radio; i. penerimaan dan pencatatan pengaduan gangguan penggunaan frekuensi radio dan untuk diteruskan ke unit pelaksana teknis. Pasal 198 Subdirektorat Analisa dan Evaluasi Frekuensi Radio, terdiri dari: a. Seksi Pemantauan dan Penertiban Frekuensi; b. Seksi Analisa Frekuensi. Pasal 199 1 Seksi Pemantauan dan Penertiban Frekuensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan penertiban pelaksanaan penerapan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang spektrum frekuensi radio. 2 Seksi Analisa Frekuensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian teknologi penggunaan frekuensi radio, penyusunan dan perumusan struktur pentarifan, analisa proyeksi nilai ekonomi dari setiap pita frekuensi yang digunakan serta pemantauan perizinan penggunaan spektrum frekuensi radio. Pasal 200 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat. Bagian Ketujuh Direktorat Standardisasi Pos dan Telekomunikasi Pasal 201 Direktorat Standardisasi Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang standar teknik dan standar pelayanan pos dan telekomunikasi serta komunikasi radio. Pasal 202 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 201, Direktorat Standardisasi Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standardisasi teknik pos dan telekomunikasi, teknik komunikasi radio, pelayanan pos dan telekomunikasi, penerapan standar pos dan telekomunikasi; b. penyiapan perumusan standar di bidang teknik pos dan telekomunikasi, teknik komunikasi radio, pelayanan pos dan telekomunikasi, penerapan standar pos dan telekomunikasi; c. pemberian bimbingan teknis di bidang standar teknik pos dan telekomunikasi, standar teknik komunikasi radio, standar pelayanan pos dan telekomunikasi, serta penerapan standar pos dan telekomunikasi; d. pemantauan dan penertiban standar pos dan telekomunikasi; 31 e. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat. Pasal 203 Direktorat Standardisasi Pos dan Telekomunikasi, terdiri dari: a. Subdirektorat Teknik Pos dan Telekomunikasi; b. Subdirektorat Teknik Komunikasi Radio; c. Subdirektorat Pelayanan Pos dan Telekomunikasi; d. Subdirektorat Penerapan Pos dan Telekomunikasi; e. Subdirektorat Pemantauan dan Penertiban Pos dan Telekomunikasi; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 204 Subdirektorat Teknik Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan standar dan bimbingan standar teknis serta evaluasi di bidang teknik pos dan telekomunikasi. Pasal 205 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Subdirektorat Teknik Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan standar teknik pos dan telekomunikasi; b. penyiapan bimbingan teknis standar teknik pos dan telekomunikasi; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan standar teknik pos dan telekomunikasi. Pasal 206 Subdirektorat Teknik Pos dan Telekomunikasi, terdiri dari: a. Seksi Perangkat Pos dan Telekomunikasi; b. Seksi Infrastruktur Pos dan Telekomunikasi. Pasal 207 1 Seksi Perangkat Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan standar dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan standardisasi perangkat pos dan telekomunikasi. 2 Seksi Infrastruktur Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan standar dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan standardisasi infrastruktur pos dan telekomunikasi dan uji konstruksi instalasi. Pasal 208 Subdirektorat Teknik Komunikasi Radio mempunyai tugas melaksanakan penyusunan standar dan bimbingan teknis serta evaluasi standardisasi teknik komunikasi radio. Pasal 209 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Subdirektorat Teknik Komunikasi Radio menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan standar teknik komunikasi radio; b. penyiapan bimbingan teknis standar teknik komunikasi radio; c. penyiapan evaluasi standar teknik komunikasi radio. Pasal 210 Subdirektorat Teknik Komunikasi Radio, terdiri dari: a. Seksi Perangkat Komunikasi Radio; 32 b. Seksi Infrastruktur Komunikasi Radio. Pasal 211 1 Seksi Perangkat Komunikasi Radio mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan standar dan bimbingan teknis serta evaluasi standardisasi perangkat komunikasi radio. 2 Seksi Infrastruktur Komunikasi Radio mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kriteria dan bimbingan teknis serta evaluasi standardisasi infrastruktur komunikasi radio. Pasal 212 Subdirektorat Pelayanan Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan standar dan bimbingan teknis, evaluasi standardisasi pelayanan pos dan telekomunikasi, kerjasama teknik di bidang standar pos dan telekomunikasi, serta uji laik operasi ULO hasil pembangunan sarana dan prasarana telekomunikasi. Pasal 213 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212, Subdirektorat Pelayanan Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan standar pelayanan pos dan telekomunikasi; b. penyiapan bimbingan teknis standar pelayanan pos dan telekomunikasi; c. penyiapan evaluasi standar pelayanan pos dan telekomunikasi; d. penyiapan penyusunan dan evaluasi kerjasama teknik standar pos dan telekomunikasi: e. penyiapan uji laik operasi ULO hasil pembangunan sarana dan prasarana telekomunikasi. Pasal 214 Subdirektorat Pelayanan Pos dan Telekomunikasi, terdiri dari: a. Seksi Standar Pelayanan; b. Seksi Standar Teknik. Pasal 215 1 Seksi Standar Pelayanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan standar dan bimbingan teknis serta evaluasi standar pelayanan pos dan telekomunikasi. 2 Seksi Standar Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan persyaratan teknik di bidang standar, pelaksanaan serta evaluasi kerjasama teknik di bidang standar pos dan telekomunikasi, serta uji laik operasi ULO hasil pembangunan sarana dan prasarana telekomunikasi. Pasal 216 Subdirektorat Penerapan Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang penerapan standar pos dan telekomunikasi. Pasal 217 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216, Subdirektorat Penerapan Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang penerapan standar pos dan telekomunikasi; b. penyiapan bimbingan teknis di bidang penerapan standar pos dan telekomunikasi; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang penerapan standar pos dan telekomunikasi; d. pelaksanaan penerapan standar dan sertifikasi perangkat pos dan telekomunikasi dan komunikasi radio; e. pengumpulan dan pengolahan data dan informasi penerapan standar dan sertifikasi perangkat pos dan telekomunikasi serta komunikasi radio. 33 Pasal 218 Subdirektorat Penerapan Pos dan Telekomunikasi, terdiri dari: a. Seksi Penerapan Perangkat Postel dan Komunikasi Radio; b. Seksi Data dan Informasi. Pasal 219 1 Seksi Penerapan Perangkat Postel dan Komunikasi Radio mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang penerapan standar dan sertifikasi perangkat postel dan komunikasi radio. 2 Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi penerapan standar dan sertifikasi perangkat pos dan telekomunikasi dan komunikasi radio. Pasal 220 Subdirektorat Pemantauan dan Penertiban Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pemantauan dan penertiban standar perangkat pos dan telekomunikasi serta komunikasi radio. Pasal 221 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdirektorat Pemantauan dan Penertiban Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang pemantauan dan penertiban standar perangkat pos dan telekomunikasi serta komunikasi radio; b. penyiapan bimbingan teknis di bidang pemantauan dan penertiban standar pos dan telekomunikasi serta komunikasi radio; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pemantauan dan penertiban standar perangkat pos dan telekomunikasi serta komunikasi radio. Pasal 222 Subdirektorat Pemantauan dan Penertiban Pos dan Telekomunikasi, terdiri dari: a. Seksi Bimbingan Pos dan Telekomunikasi; b. Seksi Penertiban Pos dan Telekomunikasi. Pasal 223 1 Seksi Bimbingan Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan melaksanakan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis standar pos dan telekomunikasi serta komunikasi radio. 2 Seksi Penertiban Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan evaluasi dan penertiban pelaksanaan standar pos dan telekomunikasi serta komunikasi radio. Pasal 224 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat. Bagian Kedelapan Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi Pasal 225 Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis, dan evaluasi, di bidang kelembagaan internasional pos dan telekomunikasi. Pasal 226 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 225, Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi: 34 a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan dan penanganan fora multilateral, regional, bilateral, investasi asing dan pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio dan standardisasi pos dan telekomunikasi serta pengelolaan orbit dan satelit; b. penyiapan perumusan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang kelembagaan dan penanganan fora multilateral, regional, bilateral, investasi asing dan pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio dan standardisasi pos dan telekomunikasi serta pengelolaan orbit dan satelit; c. pelaksanaan kerjasama kelembagaan multilateral, regional, bilateral, investasi asing dan pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio dan standardisasi pos dan telekomunikasi serta pengelolaan orbit dan satelit; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional, kegiatan fora internasional dan investasi asing serta pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio dan standardisasi pos dan telekomunikasi serta pengelolaan orbit dan satelit; e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Pasal 227 Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi terdiri dari: a. Subdirektorat Kelembagaan Multilateral; b. Subdirektorat Kelembagaan Regional; c. Subdirektorat Kelembagaan Bilateral; d. Subdirektorat Investasi dan Pasar Internasional; e. Subdirektorat Pengelolaan Orbit dan Satelit; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 228 Subdirektorat Kelembagaan Multilateral mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi, bahan dan materi kerjasama kelembagaan multilateral di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 229 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 228, Subdirektorat Kelembagaan Multilateral menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, dan prosedur kerja sama kelembagaan multilateral di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; b. penyiapan bahan dan materi persidangan dalam fora hubungan multilateral; c. penyiapan pelaksanaan teknis kerja sama kelembagaan dan kegiatan fora multilateral di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kerjasama kelembagaan multilateral di bidang pos dan telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 230 Subdirektorat Kelembagaan Multilateral terdiri dari: a. Seksi Pos, Telekomunikasi; b. Seksi Spektrum Frekuensi Radio dan Standardisasi. Pasal 231 1 Seksi Pos, Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis materi persidangan, serta pelaksanaan kerja sama kelembagaan multilateral di bidang pos telekomunikasi. 2 Seksi Spektrum Frekuensi Radio dan Standardisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis materi persidangan, pelaksanaan kerjasama kelembagaan multilateral di bidang spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. 35 Pasal 232 Subdirektorat Kelembagaan Regional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi, bahan dan materi kerjasama kelembagaan regional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 233 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 232, Subdirektorat Kelembagaan Regional menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, dan prosedur kerja sama kelembagaan regional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; b. penyiapan bahan dan materi persidangan dalam fora hubungan regional; c. penyiapan pelaksanaan teknis kerjasama kelembagaan dan kegiatan fora regional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kerjasama kelembagaan regional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 234 Subdirektorat Kelembagaan Regional terdiri dari: a. Seksi Pos, Telekomunikasi; b. Seksi Spektrum Frekuensi Radio dan Standardisasi. Pasal 235 1 Seksi Pos, Telekomuniksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis materi persidangan, serta pelaksanaan kerja sama regional di bidang pos, telekomunikasi. 2 Seksi Spektrum Frekuensi Radio dan Standardisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis, materi persidangan, pelaksanaan kerjasama kelembagaan regional di bidang spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos, telekomunikasi. Pasal 236 Subdirektorat Kelembagaan Bilateral mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi, bahan dan materi kerja sama kelembagaan bilateral di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 237 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 236, Subdirektorat Kelembagaan Bilateral menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, dan prosedur kerja sama kelembagaan bilateral di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; b. penyiapan bahan dan materi persidangan dalam fora hubungan bilateral; c. penyiapan pelaksanaan teknis kerjasama kelembagaan dan kegiatan fora bilateral di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kerja sama kelembagaan bilateral di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 238 Subdirektorat Kelembagaan Bilateral terdiri dari: a. Seksi Pos, Telekomunikasi; b. Seksi Spektrum Frekuensi Radio dan Standardisasi. Pasal 239 36 1 Seksi Pos, Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis materi persidangan, serta melaksanakan kerja sama bilateral di bidang pos telekomunikasi. 2 Seksi Spektrum Frekuensi Radio dan Standardisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis, materi persidangan, melaksanakan kerjasama bilateral di bidang spektrum frekuensi radio serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 240 Subdirektorat Investasi dan Pasar Internasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi, bahan dan materi kerja sama penataan investasi asing dan pengembangan pasar internasional di bidang pos dan telekomunikasi. Pasal 241 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Subdirektorat Investasi dan Pasar Internasional menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, dan prosedur kerja sama penataan investasi asing dan pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; b. penyiapan bahan dan materi kegiatan dalam kerja sama investasi asing dan pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; c. penyiapan pelaksanaan teknis kerjasama kelembagaan dan kegiatan kerja sama investasi asing dan pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kerja sama investasi asing dan pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 242 Subdirektorat Investasi dan Pasar Internasional terdiri dari: 1. Seksi Investasi; 2. Seksi Pasar Internasional. Pasal 243 1 Seksi Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis, materi persidangan, melaksanakan kerjasama investasi asing di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. 2 Seksi Pasar Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis, materi persidangan, pengembangan pasar internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi pos dan telekomunikasi. Pasal 244 Subdirektorat Pengelolaan Orbit dan Satelit mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi, bahan dan materi kerja sama pengelolaan orbit dan satelit. Pasal 245 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244, Subdirektorat Pengelolaan Orbit dan Satelit menyelenggarakan fungsi: 37 a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, dan prosedur kerja sama pengelolaan orbit dan satelit dalam kerjasama internasional dan hubungan antar penyelenggara di bidang pengelolaan orbit dan satelit; b. penyiapan bahan dan materi kegiatan pengelolaan orbit dan satelit dalam kerjasama internasional dan hubungan antar penyelenggara di bidang pengelolaan orbit dan satelit, termasuk penyiapan dan pemberian Hak Labuh Landing Right satelit dan Hak Penggunaan Filing Slot Orbit Satelit; c. penyiapan bahan pelaksanaan teknis kerjasama pengelolaan orbit dan satelit dalam kerjasama internasional serta hubungan antar penyelenggara di bidang pengelolaan orbit dan satelit; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kerja sama pengelolaan orbit dan satelit dalam kerjasama internasional dan hubungan antar penyelenggara di bidang pengelolaan orbit dan satelit. Pasal 246 Subdirektorat Pengelolaan Orbit dan Satelit terdiri dari: a. Seksi Notifikasi dan Penataan Filing Satelit; b. Seksi Koordinasi Satelit dan Hubungan Antar Penyelenggara. Pasal 247 1 Seksi Notifikasi dan Penataan Filing Satelit mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis materi persidangan, melaksanakan kerja sama pengelolaan orbit dan satelit, filing satelit, notifikasi satelit dan koordinasi dengan International Telecommunication Union ITU serta penyiapan dan pemberian Hak Penggunaan Filing Slot Orbit Satelit. 2 Seksi Koordinasi Satelit dan Hubungan Antar Penyelenggara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis, materi persidangan, melaksanakan kerjasama koordinasi satelit, penyelesaian persengketaan orbit dan satelit, penyiapan dan pemberian Hak Labuh Landing Right satelit serta koordinasi antar penyelenggara satelit. Pasal 248 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat. Bagian Kesembilan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 249 Kelompok Jabatan Fungsional pada Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 250 1 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2 Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi. 3 Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 4 Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1, diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI TELEMATIKA