Permen No. 25 thn 2008

(1)

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 25 /P/M.KOMINFO/ 7/ 2008

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA

DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

Menimbang :

a.

bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas di bidang komunikasi dan informatika, maka dipandang perlu melakukan penataan organisasi dan tata kerja Departemen Komunikasi dan Informatika;

b.

bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, dipandang perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881 ); 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2004 tentang

Pembendaharaan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4252);

6. Undang-Undang Nomor : 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4843);

7. Undang- Undang Nomor : 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor : 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor : 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor : 20 Tahun 2008;


(2)

Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor : 21 Tahun 2008;

12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31/P Tahun 2007;

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam Surat Nomor : B/1594/ M.PAN /6/2008 tanggal 23 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA.

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1

Departemen Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana pemerintah dipimpin oleh Menteri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Pasal 2

Departemen Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Departemen Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika;

b. pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;

c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4

Departemen Komunikasi dan Informatika terdiri dari :

a. Sekretariat Jenderal;

b. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi; c. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika;

d. Direktorat Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi; e. Inspektorat Jenderal;

f. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; g. Badan Informasi Publik;


(3)

i. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kemitraan;

j. Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat;

k. Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional dan Kesenjangan Digital;

l.

Staf Ahli Menteri Bidang Media Massa;

m.

Pusat Data;

n.

Pusat Sarana Teknik Telematika;

o.

Pusat Sarana Informasi dan Hubungan Masyarakat;

p.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.

BAB III

SEKRETARIAT JENDERAL

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 5

(1)

Sekretariat Jenderal adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.

(2)

Sekretariat Jenderal dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal.

Pasal 6

Sekretariat Jenderal Departemen Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi departemen.

Pasal 7

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat Jenderal Departemen Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi kegiatan departemen;

b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi departemen;

c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara, Departemen lain, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan lembaga lain yang terkait;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 8

Sekretariat Jenderal terdiri dari:

a. Biro Perencanaan;

b. Biro Kepegawaian dan Organisasi; c. Biro Keuangan;

d. Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri; e. Biro Umum.


(4)

Bagian Ketiga Biro Perencanaan

Pasal 9

Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen.

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan dan penyusunan rencana dan program departemen; b. penyiapan dan penyusunan anggaran departemen;

c. penyiapan dan penyusunan rencana dan program kerjasama lintas sektoral dan daerah; d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan departemen;

e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 11

Biro Perencanaan terdiri dari:

a. Bagian Rencana dan Program; b. Bagian Penyusunan Anggaran;

c. Bagian Kerjasama Lintas Sektoral dan Daerah; d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 12

Bagian Rencana dan Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana dan program kerja departemen sektor pos dan telekomunikasi, aplikasi telematika, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, informasi publik, administrasi pemerintahan dan pengawasan.

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian Rencana dan Program menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan dan penyusunan rencana dan program pembangunan sektor pos dan telekomunikasi dan aplikasi telematika;

b. penyiapan dan penyusunan rencana dan program pembangunan sektor sarana komunikasi dan diseminasi informasi serta informasi publik;

c. penyiapan dan penyusunan rencana dan program pembangunan sektor penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, administrasi pemerintahan dan pengawasan.

Pasal 14

Bagian Rencana dan Program terdiri dari :

a. Subbagian Program Pos, Telekomunikasi, dan Aplikasi Telematika;

b. Subbagian Program Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi serta Informasi Publik; c. Subbagian Program Sumber Daya, Administrasi Pemerintahan dan Pengawasan.

Pasal 15

(1) Subbagian Program Pos, Telekomunikasi, dan Aplikasi Telematika mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pos, telekomunikasi dan aplikasi telematika.

(2) Subbagian Program Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi serta Informasi Publik mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program sarana komunikasi dan diseminasi informasi serta informasi publik.


(5)

(3) Subbagian Program Sumber Daya, Administrasi Pemerintahan dan Pengawasan mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, administrasi pemerintahan dan pengawasan.

Pasal 16

Bagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan anggaran pos dan telekomunikasi, aplikasi telematika, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, informasi publik, administrasi pemerintahan dan pengawasan.

Pasal 17

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Bagian Penyusunan Anggaran menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan dan koordinasi penyusunan anggaran pembangunan pos, telekomunikasi dan aplikasi telematika;

b. penyiapan dan koordinasi penyusunan anggaran pembangunan sarana komunikasi dan diseminasi informasi serta informasi publik;

c. penyiapan dan koordinasi penyusunan anggaran pembangunan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, administrasi pemerintahan dan pengawasan.

Pasal 18

Bagian Penyusunan Anggaran terdiri dari :

a. Subbagian Anggaran Pos,Telekomunikasi, dan Aplikasi Telematika;

b. Subbagian Anggaran Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi serta Informasi Publik; c. Subbagian Anggaran Sumber Daya, Administrasi Pemerintahan dan Pengawasan.

Pasal 19

(1) Subbagian Anggaran Pos, Telekomunikasi dan Aplikasi Telematika, mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyiapan bahan penyusunan anggaran pembangunan pos, telekomunikasi dan aplikasi telematika;

(2) Subbagian Anggaran Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi serta Informasi Publik, mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyiapan bahan penyusunan anggaran pembangunan sarana komunikasi dan diseminasi informasi, serta Informasi publik;

(3) Subbagian Anggaran Sumber Daya, Administrasi Pemerintahan dan Pengawasan mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyiapan bahan penyusunan anggaran pembangunan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, administrasi pemerintahan dan pengawasan.

Pasal 20

Bagian Kerjasama Lintas Sektoral dan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana dan program keterpaduan serta kerjasama pemanfaatan sumber daya departemen lintas sektoral dan daerah.

Pasal 21

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bagian Kerjasama Lintas Sektoral dan Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerjasama dan keterpaduan sumber daya lintas sektoral;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerjasama dan keterpaduan sumber daya lintas daerah;

c.

pelaksanaan urusan tata usaha biro.

Pasal 22

Bagian Kerjasama Lintas Sektoral dan Daerah terdiri dari : a. Subbagian Kerjasama Lintas Sektoral;


(6)

b. Subbagian Kerjasama Lintas Daerah; c. Subbagian Tata Usaha Biro.

Pasal 23

(1) Subbagian Kerjasama Lintas Sektoral mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyiapan bahan rencana dan program kerjasama dan keterpaduan sumber daya lintas sektoral.

(2) Subbagian Kerjasama Lintas Daerah mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyiapan bahan rencana dan program kerjasama dan keterpaduan sumber daya lintas daerah.

(3) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan kegiatan tata usaha biro.

Pasal 24

Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program departemen.

Pasal 25

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan bidang pos dan telekomunikasi, dan aplikasi telematika;

b. penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi serta informasi publik;

c. penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan bidang penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, administrasi pemerintahahan dan pengawasan.

Pasal 26

Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari :

a. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Pos, Telekomunikasi dan Aplikasi Telematika;

b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi serta Informasi Publik; c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Sumber Daya, Administrasi Pemerintahan dan Pengawasan.

Pasal 27

(1) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Pos, Telekomunikasi dan Aplikasi Telematika, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program dan anggaran di bidang pos, telekomunikasi dan aplikasi telematika.

(2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi serta Informasi Publik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program dan anggaran di bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi serta informasi publik.

(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Sumber Daya, Administrasi Pemerintahan dan Pengawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program dan anggaran di bidang penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, administrasi pemerintahan dan pengawasan.

Bagian Keempat

Biro Kepegawaian dan Organisasi

Pasal 28

Biro Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan sistem manajemen sumberdaya manusia dan pengelolaan administrasi kepegawaian serta pengorganisasian dan ketatalaksanaan di lingkungan departemen.

Pasal 29

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Biro Kepegawaian dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:


(7)

a. penyiapan penyusunan rencana formasi pegawai;

b. penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan penyelesaian masalah-masalah kepegawaian;

c. pelaksanaan analisis jabatan, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, penyusunan pola pengem-bangan karier dan penilaian jabatan;

d. pelaksanaan urusan administrasi pengangkatan, kepangkatan, dan pemindahan dalam jabatan struktural; e. pelaksanaan urusan administrasi, koordinasi pembinaan kepegawaian dan koordinasi angka kredit

jabat-an fungsional;

f. pelaksanaan urusan administrasi pemberhentian dan pemensiunan pegawai;

g. pengembangan dan pemeliharaan basis data kepegawaian dan penataan kearsipan dan tata naskah do-kumen pegawai;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan program dan laporan biro;

i. analisis, evaluasi dan penataan/penyempurnaan organisasi dan tatalaksana departemen; j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 30

Biro Kepegawaian dan Organisasi terdiri dari:

a. Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian; b. Bagian Pengelola Jabatan Fungsional;

c. Bagian Mutasi Kepegawaian;

d. Bagian Organisasi dan Tata Laksana.

Pasal 31

Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana formasi dan pengadaan pegawai, analisis jabatan, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, pola pengembangan karier dan penilaian jabatan, evaluasi dan penyusunan program dan laporan biro.

Pasal 32

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan rencana formasi dan pengadaan pegawai;

b.

penyiapan analisis jabatan, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta pe-nyusunan pola pengembangan karier dan penilaian jabatan;

c.

penyiapan dan penyusunan evaluasi, program kerja dan laporan biro.

Pasal 33

Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian terdiri dari : a. Subbagian Perencanaan Kepegawaian;

b.

Subbagian Pengembangan Kepegawaian;

c.

Subbagian Program dan Pelaporan.

Pasal 34

(1)

Subbagian Perencanaan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyi-apan bahan penyusunan rencana formasi dan pengadaan pegawai serta menyusun perencanaan pendi-dikan dan pelatihan pegawai, ujian dinas dan prajabatan.

(2)

Subbagian Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pe-nyiapan bahan analisis jabatan, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai, penyusunan pola pengembangan karier dan penilaian jabatan.

(3)

Subbagian Program dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan program kerja dan laporan biro.


(8)

Bagian Pengelola Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi, koordinasi pembinaan kepegawaian dan koordinasi penetapan angka kredit jabatan fungsional.

Pasal 36

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Pengelola Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan administrasi pengangkatan/pemindahan, pembebasan sementara, pengaktifan kembali, pemberhentian dan kenaikan jabatan/pangkat pejabat fungsional; b. penyusunan rencana, program dan koordinasi pembinaan jabatan fungsional;

c. pelaksanaan koordinasi penilaian dan koordinasi penetapan angka kredit jabatan fungsional.

Pasal 37

Bagian Pengelola Jabatan Fungsional terdiri dari :

a. Subbagian Pengolahan Data Jabatan Fungsional; b. Subbagian Penyiapan Pembinaan Jabatan Fungsional;

c. Subbagian Penyiapan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional.

Pasal 38

(1)

Subbagian Pengolahan Data Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan data, administrasi pengangkatan/pemindahan, pembebasan sementara, pengaktifan kembali, pemberhentian dan kenaikan jabatan/pangkat pejabat fungsional;

(2)

Subbagian Penyiapan Pembinaan Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan koordinasi pembinaan jabatan fungsional;

(3)

Subbagian Penyiapan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyia-pan bahan koordinasi penilaian dan koordinasi penetapenyia-pan angka kredit jabatan fungsional.

Pasal 39

Bagian Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan pengembangan dan pemeliharaan Sistem Informasi Pembinaan Kepegawaian (SIPPEG) dan penataan tata naskah pegawai, administrasi pengangkatan, kepangkatan, pemindahan dalam jabatan struktural, dan pemberhentian dan pemensiunan pegawai serta penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan penyelesaian masalah-masalah kepegawaian.

Pasal 40

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Bagian Mutasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan pengembangan dan pemeliharaan Sistem Informasi Pembinaan Kepegawaian (SIP-PEG) dan penataan tata naskah pegawai, evaluasi dan penyusunan laporan kepegawaian;

b. pelaksanaan urusan administrasi kepangkatan dan pengangkatan serta pemindahan dalam jabatan struk-tural;

c. pelaksanaan urusan administrasi pemberhentian dan pemensiunan pegawai;

d. penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian, dan penyelesaian masalah-masalah kepegawaian.

Pasal 41

Bagian Mutasi Kepegawaian terdiri dari:

a. Subbagian Pengolahan Data Kepegawaian;

b. Subbagian Kepangkatan dan Jabatan Kepegawaian;

c. Subbagian Perundang-undangan dan Pemberhentian Pegawai.

Pasal 42

(1)

Subbagian Pengolahan Data Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan pengembangan dan pemeliharaan Sistem Informasi Pembinaan Kepegawaian (SIPPEG) dan pe-nataan tata naskah pegawai, evaluasi dan penyusunan laporan.


(9)

(2)

Subbagian Kepangkatan dan Jabatan Kepegawaian mempunyai tugas mela-kukan urusan administrasi kepangkatan, pengangkatan dan pemindahan pegawai.

(3)

Subbagian Perundang-undangan dan Pemberhentian Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian, penyelesaian masalah-masalah kepegawaian dan urusan administrasi pemberhentian dan pemensiunan pegawai.

Pasal 43

Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan analisis, evaluasi, dan penataan/penyempurnaan organisasi dan tata laksana departemen, serta urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 44

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Bagian Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan analisis, evaluasi dan penataan/penyempurnaan organisasi, tu-gas pokok fungsi dan tata kerja di lingkungan departemen;

b. pelaksanaan analisis, evaluasi dan penataan/penyempurnaan tata laksana di lingkungan departemen;

c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 45

Bagian Organisasi dan Tata Laksana terdiri dari:

a. Subbagian Organisasi; b. Subbagian Ketatalaksanaan; c. Subbagian Tata Usaha Biro.

Pasal 46

(1) Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis, evaluasi dan penataan/penyempurnaan organisasi, tugas pokok fungsi dan tata kerja di lingkungan departemen. (2) Subbagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis dan

eva-luasi penataan/penyempurnaan tata laksana di lingkungan departemen dan pembakuan sarana kerja. (3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan, izin cuti, kartu istri/kartu

su-ami, kartu pegawai, kesejahteraan pegawai, perpustakaan, dan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan serta urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Bagian Kelima Biro Keuangan

Pasal 47

Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan penatausahaan kekayaan milik negara di lingkungan departemen.

Pasal 48

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Biro Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. pembinaan pengelolaan anggaran departemen;

b. pelaksanaan pengelolaan perbendaharaan dan penerimaan negara bukan pajak;

c. pelaksanaan verifikasi anggaran dan akuntansi serta penyusunan neraca keuangan departemen;

d. pelaksanaan, penyelesaian kerugian negara dan penatausahaan kekayaan milik negara di lingkungan departemen;

e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.


(10)

Biro Keuangan terdiri dari:

a. Bagian Pelaksanaan Anggaran;

b. Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak; c. Bagian Verifikasi dan Akuntansi;

d.

Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara.

Pasal 50

Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelaksanaan anggaran bidang pos dan telekomunikasi, aplikasi telematika, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, penelitian dan pengembangan, informasi publik, administrasi pemerintahan dan pengawasan.

Pasal 51

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan pengelolaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, dan Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika;

b. penyiapan bahan pengelolaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi serta Badan Informasi Publik;

c. penyiapan bahan pengelolaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.

Pasal 52

Bagian Pelaksanaan Anggaran terdiri dari :

a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran I; b. Subbagian Pelaksanaan Anggaran II; c. Subbagian Pelaksanaan Anggaran III.

Pasal 53

(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran I, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, dan Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.

(2) Subbagian Pelaksanaan Anggaran II, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi, dan Badan Informasi Publik.

(3) Subbagian Pelaksanaan Anggaran III, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.

Pasal 54

Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas melaksanakan urusan perbendaharaan dan penerimaan negara bukan pajak di lingkungan departemen.

Pasal 55

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan perbendaharaan departemen;

b. pelaksanaan urusan penerimaan negara bukan pajak dan bantuan luar negeri; c. pelaksanaan urusan gaji pegawai.


(11)

Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak terdiri dari : a. Subbagian Perbendaharaan;

b. Subbagian Penerimaan Negara Bukan Pajak; c. Subbagian Urusan Gaji.

Pasal 57

(1)

Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan di lingkungan departemen.

(2)

Subbagian Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas melakukan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak dan bantuan luar negeri.

(3)

Subbagian Urusan Gaji mempunyai tugas melakukan urusan penggajian pegawai.

Pasal 58

Bagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan verifikasi anggaran, akuntansi dan neraca keuangan/kekayaan departemen.

Pasal 59

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Bagian Verifikasi dan Akuntansi menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan verifikasi anggaran departemen;

b. pelaksanaan pengolahan data akutansi dan menyajikan neraca/keuangan departemen;

c.

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 60

Bagian Verifikasi dan Akuntansi terdiri dari :

a. Subbagian Verifikasi Belanja dan Pendapatan; b. Subbagian Akuntansi;

c. Subbagian Tata Usaha Biro.

Pasal 61

(1) Subbagian Verifikasi Belanja dan Pendapatan, mempunyai tugas melakukan verifikasi penggunaaan anggaran belanja dan pendapatan departemen.

(2) Subbagian Akuntansi, mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan data dan penyusunan akuntansi dan neraca keuangan departemen.

(3)

Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 62

Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan barang milik negara, penilaian dan penghapusan di lingkungan departemen.

Pasal 63

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 62, Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan penatausahaan barang milik negara di lingkungan departemen;

b. pelaksanaan penilaian dan penghapusan barang milik negara di lingkungan departemen; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan barang milik negara di lingkungan departemen.

Pasal 64

Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara terdiri dari : a. Subbagian Inventarisasi Barang Milik Negara; b. Subbagian Penghapusan;


(12)

c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 65

(1) Subbagian Inventarisasi Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan inventarisa-si barang milik negara di lingkungan departemen.

(2) Subbagian Penghapusan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penilaian dan penghapusan ba-rang milik negara di lingkungan departemen.

(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelapor-an barpelapor-ang milik negara.

Bagian Keenam

Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri

Pasal 66

Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang-undangan, memberikan penelaahan dan bantuan hukum, melaksanakan hubungan antar kelembagaan bidang hukum, memberikan dukungan administrasi dan tata laksana kerjasama luar negeri yang menyangkut tugas pokok departemen.

Pasal 67

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan dan pengkoordinasian penyusunan naskah dan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang komunikasi dan informatika;

b. pelaksanaan penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang komunikasi dan informatika serta pemberian pertimbangan dan bantuan hukum;

c. pelaksanaan hubungan antar kelembagaan di bidang hukum;

d. pelaksanaan dukungan administrasi dan ketatalaksanaan kerjasama luar negeri;

e.

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 68

Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri terdiri dari:

a. Bagian Peraturan Perundang-undangan; b. Bagian Bantuan dan Dokumentasi Hukum; c. Bagian Hubungan Hukum;

d. Bagian Kerjasama Luar Negeri.

Pasal 69

Bagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan naskah peraturan perundang-undangan serta mensosialisaikan peraturan perundang-undangan di bidang komunikasi dan informatika.

Pasal 70

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bagian Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:

a. pengumpulan dan penyiapan bahan penyusunan naskah peraturan perundang-undangan di bidang komunikasi dan informatika;

b. pengumpulan, penggandaan, pencatatan, penyimpanan dan penyediaan Informasi dan dokumentasi peraturan perundang-undangan di bidang komunikasi dan informatika;

c. pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang komunikasi dan informatika.

Pasal 71

Bagian Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:

a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan I; b. Subbagian Peraturan Perundang-undangan II;


(13)

c. Subbagian Peraturan Perundang-undangan III.

Pasal 72

(1)

Subbagian Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan penyusunan naskah serta sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang pos dan telekomunikasi serta aplikasi telematika.

(2)

Subbagian Peraturan Perundang-undangan II mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan penyusunan naskah serta sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi, dan informasi publik.

(3)

Subbagian Peraturan Perundang-undangan III mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan penyusunan naskah serta sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang penelitian dan pengembangan, adminstrasi pemerintahan dan pengawasan.

Pasal 73

Bagian Bantuan dan Dokumentasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum serta penyimpanan dan pendokumentasian produk hukum.

Pasal 74

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Bagian Bantuan dan Dokumentasi Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. pemberian pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur di lingkungan departemen; b. pelaksanaan penyimpanan dan pendokumentasian produk-produk hukum.

Pasal 75

Bagian Bantuan dan Dokumentasi Hukum terdiri dari:

a. Subbagian Bantuan Hukum; b. Subbagian Dokumentasi Hukum.

Pasal 76

(1) Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum di lingkungan departemen.

(2) Subbagian Dokumentasi Hukum mempunyai tugas melakukan penyimpanan dan pendokumentasian produk-produk hukum.

Pasal 77

Bagian Hubungan Hukum mempunyai tugas melaksanakan hubungan kerja di bidang hukum dengan lembaga-lembaga resmi dan organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha baik pusat maupun daerah.

Pasal 78

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Bagian Hubungan Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan hubungan hukum dengan lembaga-lembaga resmi dan organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam rangka dekonsentrasi;

b. pelaksanaan hubungan hukum dengan lembaga-lembaga resmi dan organsasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam rangka desentralisasi;

c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 79

Bagian Hubungan Hukum terdiri dari:

a. Subbagian Hubungan Hukum Dekonsentrasi; b. Subbagian Hubungan Hukum Desentralisasi; c. Subbagian Tata Usaha Biro.

Pasal 80

(1) Subbagian Hubungan Hukum Dekonsentrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan hubungan hukum dengan lembaga-lembaga resmi dan organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam rangka dekonsentrasi.


(14)

(2) Subbagian Hubungan Hukum Desentralisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan hubungan hukum dengan lembaga-lembaga resmi dan organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam rangka desentralisasi.

(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 81

Bagian Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan dukungan administrasi dan tatalaksana kerjasama luar negeri.

Pasal 82

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, Bagian Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:

a. pemberian dukungan administrasi dan bantuan teknik kerjasama bilateral; b. pemberian dukungan administrasi dan bantuan teknik kerjasama regional; c. pemberian dukungan administrasi dan bantuan teknik kerjasama multilateral.

Pasal 83

Bagian Kerjasama Luar Negeri terdiri dari:

a. Subbagian Kerjasama Bilateral; b. Subbagian Kerjasama Regional;

c.

Subbagian Kerjasama Multilateral.

Pasal 84

(1) Subbagian Kerjasama Bilateral mempunyai tugas melakukan dukungan administrasi dan ketatalaksanaan kerjasama dan bantuan teknik bilateral.

(2) Subbagian Kerjsama Regional mempunyai tugas melakukan dukungan administrasi dan ketatalksanaan kerjasama dan bantuan teknik regional.

(3) Subbagian Kerjasama Multilateral mempunyai tugas melakukan dukungan administrasi dan ketatalaksanaan kerjasama dan bantuan teknik multilateral.

Bagian Ketujuh Biro Umum

Pasal 85

Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, perlengkapan, rumah tangga serta persuratan dan kearsipan departemen.

Pasal 86

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Biro Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, urusan tata usaha biro dan tata kelola keuangan biro;

b. pelaksanaan analisis dan perencanaan kebutuhan perlengkapan departemen; c. pelaksanaan urusan rumah tangga, pemeliharaan dan keprotokolan;

d. pelaksanaan urusan persuratan dan kearsipan departemen.

Pasal 87

Biro umum terdiri dari :

a. Bagian Tata Usaha Departemen; b. Bagian Perlengkapan;

c. Bagian Rumah Tangga; d. Bagian Persuratan dan Arsip.


(15)

Pasal 88

Bagian Tata Usaha Departemen mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha pimpinan, tata usaha biro dan tata kelola keuangan biro.

Pasal 89

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Bagian Tata Usaha Departemen menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan;

b. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro; c. pelaksanaan urusan tata kelola keuangan biro.

Pasal 90

Bagian Tata Usaha Departemen terdiri dari:

a. Subbagian Tata Usaha Pimpinan; b. Subbagian Tata Usaha Biro; c. Subbagian Tata Kelola.

Pasal 91

(1) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha pimpinan yang meliputi Menteri, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri.

(2) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas, melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. (3) Subbagian Tata Kelola mempunyai tugas melakukan pembukuan dan perhitungan anggaran, pengelolaan

perbendaharaan di lingkungan biro serta perjalanan dinas pimpinan departemen dan biro.

Pasal 92

Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana kebutuhan perlengkapan, pembinaan dan pengadaan perlengkapan serta pelaporan perlengkapan departemen.

Pasal 93

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Bagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan analisa kebutuhan dan perencanaan perlengkapan departemen; b. penyiapan bahan pembinaan dan pengadaan perlengkapan departemen;

c. penyusunan bahan laporan perlengkapan departemen.

Pasal 94

Bagian Perlengkapan terdiri dari :

a. Subbagian Perencanaan Perlengkapan; b. Subbagian Pengadaan Perlengkapan;

c.

Subbagian Pelaporan Perlengkapan.

Pasal 95

(1) Subbagian Perencanaan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisa kebutuhan dan perencanaan perlengkapan di lingkungan departemen.

(2) Subbagian Pengadaan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, penga-daan dan pemanfaatan perlengkapan di lingkungan departemen.

(3) Subbagian Pelaporan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan perlengkapan di lingkungan departemen.

Pasal 96

Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan kegiatan urusan dalam, keamanan, pemeliharaan sarana dan prasarana serta urusan keprotokolan di lingkungan departemen.


(16)

Pasal 97

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana departemen;

b. pelaksanaan pelayanan urusan dalam, kendaraaan dan keamanan di lingkungan departemen;

c. pelaksanaan urusan keprotokolan dan penghubung antar lembaga negara dalam pelaksanaan kegiatan rapat kerja, rapat koordinasi, kunjungan ke daerah dan ke luar negeri.

Pasal 98

Bagian Rumah Tangga terdiri dari:

a. Subbagian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana; b. Subbagian Urusan Dalam;

c. Subbagian Protokol.

Pasal 99

(1)

Subbagian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan urusan pemeliharaan sara-na dan prasarasara-na di lingkungan departemen.

(2)

Subbagian Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan pelayanan urusan dalam, kendaraan, dan kea-manan di lingkungan departemen.

(3)

Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan keprotokolan di lingkungan departemen dan penghubung antar lembaga negara dalam pelaksanaan kegiatan rapat kerja, rapat koordinasi, kunjungan ke daerah dan ke luar negeri.

Pasal 100

Bagian Persuratan dan Arsip mempunyai tugas melaksanakan urusan surat-menyurat, pengelolaan arsip departemen, dan penyusunan laporan kegiatan biro.

Pasal 101

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100, Bagian Persuratan dan Arsip menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan persuratan departemen; b. pelaksanaan urusan pengelolaan arsip departemen; c. pelaksanaan urusan pelaporan kegiatan biro.

Pasal 102

Bagian Persuratan dan Arsip terdiri dari:

a. Subbagian Persuratan dan Pelaporan; b. Subbagian Pengelolaan Arsip.

Pasal 103

(1)

Subbagian Persuratan dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan surat-menyurat departemen dan penyiapan bahan pelaporan kegiatan biro.

(2)

Subbagian Pengelolaan Arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan peng-operasian dan pengembangan sistem kearsipan, penyimpanan dan pelayanan arsip aktif dan inaktif serta pembinaan pengelolaan arsip departemen.

Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 104

Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(17)

Pasal 105

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV

DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 106

(1) Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi departemen di bidang pos dan telekomunikasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.

(2) Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal.

Pasal 107

Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pos dan telekomunikasi.

Pasal 108

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Komunikasi dan Informatika di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio dan orbit satelit serta standardisasi;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio dan orbit satelit, serta standardisasi;

c. perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pos, telekomunikasi, spektrum fre-kuensi radio, serta standardisasi;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;

e. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan internasional di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, serta standardisasi;

f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 109

Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, terdiri dari: a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Pos;

c. Direktorat Telekomunikasi;

d. Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio; e. Direktorat Standardisasi Pos dan Telekomunikasi;

f. Direktorat Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi.


(18)

Pasal 110

Sekretariat Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Pasal 111

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan kebijakan, rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan serta pelaksanaan bantuan teknik luar negeri dan data serta sistem informasi manajemen di bidang pos, telekomunikasi, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi;

b. pengelolaan urusan keuangan;

c. penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan dan penyuluhan hukum, analisis dan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang pos dan telekomunikasi;

d. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, tata laksana, tata usaha, rumah tangga, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.

Pasal 112

Sekretariat Direktorat Jenderal, terdiri dari:

a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Hukum; d. Bagian Umum.

Pasal 113

Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran serta pelaksanaan bantuan teknik luar negeri, pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan pengembangan sistem informasi manajemen, serta evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 114

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program dan anggaran, rencana kerja (Renja), rencana kerja dan anggaran (RKA) serta bantuan teknik luar negeri;

b. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi;

c. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana dan program Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Pasal 115

Bagian Perencanaan, terdiri dari:

a. Subbagian Rencana dan Program;

b. Subbagian Data dan Sistem Informasi Manajemen; c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

d.

Pasal 116

(1) Subbagian Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, rencana kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta bantuan teknik luar negeri.

(2) Subbagian Data dan Sistem Informasi Manajemen mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolah-an, penyajian data dan informasi dan pengembangan sistem informasi manajemen Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.


(19)

(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi serta penyu-sunan laporan pelaksanaan rencana dan program Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Pasal 117

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Pasal 118

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. pengelolaan pelaksanaan anggaran;

b. pelaksanaan urusan tata usaha keuangan, perbendaharaan dan penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan;

c. pelaksanaan urusan pembukuan, verifikasi dan perhitungan anggaran.

Pasal 119

Bagian Keuangan, terdiri dari:

a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan;

c. Subbagian Pembukuan dan Verifikasi.

Pasal 120

(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan proses pengesahan rancangan dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) menjadi dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), penyusunan petunjuk operasional pelaksanaan anggaran serta menyiapkan proses revisi anggaran.

(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha keuangan, perbendaharaan, dan penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan.

(3) Subbagian Pembukuan dan Verifikasi mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, verifikasi, dan perhitungan anggaran.

Pasal 121

Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan telaahan hukum, analisa dan evaluasi peraturan perundang-undangan bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio dan orbit satelit, standardisasi, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian bantuan hukum dan penyuluhan hukum.

Pasal 122

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penelaahan hukum, analisa dan evaluasi peraturan perundang-undangan bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi;

b. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi;

c. penyiapan pemberian bantuan hukum, penyuluhan hukum, dan melakukan evaluasi hasil penegakan hukum di bidang pos, telekomunikasi, frekuensi radio, serta standardisasi oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Pasal 123

Bagian Hukum, terdiri dari:


(20)

b. Subbagian Penyusunan Rancangan Peraturan; c. Subbagian Bantuan dan Evaluasi Penegakan Hukum.

Pasal 124

(1) Subbagian Penelaahan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan telaahan hukum, analisa dan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi .

(2) Subbagian Penyusunan Rancangan Peraturan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan mengkoordinasikan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio, dan standardisasi.

(3) Subbagian Bantuan dan Evaluasi Penegakan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bantuan hukum, penyuluhan hukum, pelaksanaan dokumentasi hukum, evaluasi penegakan hukum dan koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Pasal 125

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, organisasi, tata laksana, tata usaha dan rumah tangga, perlengkapan, serta hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.

Pasal 126

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana; b. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan;

c. pelaksanaan urusan komunikasi.

Pasal 127

Bagian Umum, terdiri dari:

a. Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana; b. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga;

c. Subbagian Komunikasi.

Pasal 128

(1) Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana.

(2) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan.

(3) Subbagian Komunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan komunikasi dengan masyarakat, lembaga pemerintah dan non pemerintah, keprotokolan serta pengelolaan informasi melalui situs (websi-te) Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Bagian Keempat Direktorat Pos

Pasal 129

Direktorat Pos mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pos.


(21)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129, Direktorat Pos menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tarif dan kewajiban universal perposan, operasi perposan, penyelenggara perposan, perprangkoan dan filateli;

b. penyiapan perumusan norma, kriteria, pedoman dan prosedur di bidang tarif dan kewajiban universal perposan, operasi perposan, penyelenggara perposan, perprangkoan dan filateli;

c. pemberian bimbingan teknis bidang produk perposan, operasi perposan, penyelenggara perposan, perprangkoan dan filateli;

d. penyiapan pemberian perijinan penyelenggaraan jasa titipan;

e. pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang produk dan tarif perposan, operasi perposan, penyelenggara perposan, perprangkoan dan filateli serta penertiban penyelenggaraan pos dan jasa titipan;

f. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat.

Pasal 131

Direktorat Pos, terdiri dari :

a. Subdirektorat Tarif dan Kewajiban Universal Pos; b. Subdirektorat Operasi Pos;

c. Subdirektorat Antar Penyelenggara Pos; d. Subdirektorat Prangko dan Filateli; e. Subdirektorat Evaluasi dan Penertiban; f. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 132

Subdirektorat Tarif dan Kewajiban Universal Pos mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur di bidang tarif jasa perposan dan jasa jenis pos dan bimbingan teknis di bidang tarif perposan serta kewajiban pelayanan umum pos dan produk perposan.

Pasal 133

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132, Subdirektorat Tarif dan Kewajiban Universal Pos menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang tarif dan kewajiban universal/jasa pos dan jasa titipan;

b. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang perposan; c. penyiapan bimbingan teknis di bidang kewajiban universal dan jasa pos dan jasa titipan; d. penyiapan bimbingan teknis pelaksanaan kewajiban pelayanan umum.

Pasal 134

Subdirektorat Tarif dan Kewajiban Universal Pos, terdiri dari : a. Seksi Tarif Pos;

b. Seksi Kewajiban Universal.

Pasal 135

(1) Seksi Tarif Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang tarif, produk pos dan jasa titipan serta kewajiban pelayanan umum pos.

(2) Seksi Kewajiban Universal Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis dan rencana pemanfaatan serta evaluasi dan pengawasan pemanfaatan kewajiban universal.

Pasal 136

Subdirektorat Operasi Pos mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis operasional pos, sarana dan prasarana pos serta pelayanan jasa pos dan jasa titipan.


(22)

Pasal 137

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Operasi Pos menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana pos;

b. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis peningkatan kualitas pelayanan jasa pos dan jasa titipan;

c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan kebijakan teknis penyelenggaraan jasa pos dan jasa titipan; d. penyiapan penyusunan pedoman pemberian ijin usaha jasa titipan;

e.

penyelesaian perijinan penyelenggaraan jasa titipan.

Pasal 138

Subdirektorat Operasi Pos, terdiri dari:

a. Seksi Sarana dan Prasarana Pos; b. Seksi Pelayanan Pos.

Pasal 139

(1) Seksi Sarana dan Prasarana Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana pos.

(2) Seksi Pelayanan Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kri-teria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang pelayanan jasa pos dan jasa titipan.

Pasal 140

Subdirektorat Antar Penyelenggara Pos mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis hubungan antar penyelenggara perposan, jasa titipan serta hubungan antar jasa titipan.

Pasal 141

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Subdirektorat Antar Penyelenggara Pos menyelenggarakan fungsi:

(1) Penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi hubungan antar penyelenggara jasa pos dengan penyelenggara jasa perposan atau antar penyelenggara jasa titipan.

(2) Penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan di bidang kerjasama dalam negeri di bidang pos dan jasa titipan.

Pasal 142

Subdirektorat Antar Penyelenggara Pos, terdiri dari:

a. Seksi Hubungan Penyelenggara Pos; b. Seksi Kerjasama Pos.

Pasal 143

(1) Seksi Hubungan Penyelenggara Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedo-man, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan di bidang hubungan pe-nyelenggara pos dengan pepe-nyelenggara jasa erposan dan hubungan antar pepe-nyelenggara jasa titipan. (2) Seksi Kerjasama Pos mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma,

kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan di bidang kerja sama dalam negeri di bi -dang pos dan jasa titipan.

Pasal 144

Subdirektorat Prangko dan Filateli mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur penertiban prangko dan benda-benda filateli serta bimbingan teknis di bidang filateli dan penyusunan data informasi prangko dan filateli.


(23)

Pasal 145

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subdirektorat Prangko dan Filateli menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang penertiban perprangkoan dan benda-benda filateli;

b. penyiapan penyusunan data dan informasi perprangkoan dan filateli; c. penyiapan penyusunan bimbingan teknis program pemusnahan prangko; d. penyiapan penyusunan bimbingan teknis di bidang filateli nasional;

e. penyiapan pertukaran prangko dan benda filateli, penerbitan prangko bersama, dan pameran filateli.

Pasal 146

Subdirektorat Prangko dan Filateli, terdiri dari:

a. Seksi Prangko;

b. Seksi Filateli dan Informasi.

Pasal 147

(1)

Seksi Prangko mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan pelaksanaan kegiatan di bidang penertiban prangko dan penyiapan bahan pe -nertiban prangko.

(2)

Seksi Filateli dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, nor-ma, kriteria, prosedur penertiban benda-benda filateli, bimbingan pelaksanaan filateli, penyusunan data informasi prangko dan filateli, penyiapan bahan filateli, program pemusnahan prangko dan pameran filate-li.

Pasal 148

Subdirektorat Evaluasi dan Penertiban mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang evaluasi dan penertiban penyelenggaraan pos dan jasa titipan.

Pasal 149

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Subdirektorat Evaluasi dan Penertiban menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, dan prosedur di bidang evaluasi dan penertiban penyelenggara pos dan jasa titipan;

b. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang kinerja penyelenggara jasa pos dan jasa titipan; c. penyiapan penyusunan pemantauan dan evaluasi jangkauan titik layanan pos;

d. penyiapan bimbingan teknis bidang peredaran prangko dan filateli serta pemantauan dan evaluasi kemungkinan tindak pidana pemalsuan prangko dan benda filateli;

e. penyiapan penelaahan keluhan pengguna jasa pos dan jasa titipan dalam rangka perlindungan konsumen.

Pasal 150

Subdirektorat Evaluasi dan Penertiban, terdiri dari:

a. Seksi Analisa dan Evaluasi; b. Seksi Penertiban.

Pasal 151

(1) Seksi Analisa dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang analisa dan evaluasi serta bahan analisa dan evaluasi produk tarif jasa pos dan jasa titipan, pelaksanaan teknis operasional, kinerja penyelenggara, jangkauan titik layanan serta prangko dan filateli.


(24)

(2) Seksi Penertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, prosedur dan bimbingan teknis di bidang penertiban, bahan pemantauan penyelenggara pos dan jasa titipan, peredaran prangko dan benda filateli serta penyiapan bahan pemantauan pengguna jasa pos dan jasa titipan, penelaahan keluhan pengguna jasa pos dan jasa titipan dalam rangka perlindungan konsumen.

Pasal 152

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat.

Bagian Kelima Direktorat Telekomunikasi

Pasal 153

Direktorat Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang hubungan telekomunikasi dan teknologi informasi.

Pasal 154

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153, Direktorat Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:

a.

penyiapan perumusan kebijakan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal, dan akses protokol internet;

b.

penyusunan rencana strategis pembangunan dan rencana dasar teknis telekomunikasi nasional;

c.

penyiapan perumusan norma, kriteria, pedoman, dan prosedur di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus, dan kewajiban pelayanan universal, serta akses protokol internet;

d.

pemberian bimbingan teknis di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus, dan kewajiban pelayanan universal serta akses protokol internet;

e.

penyiapan pemberian perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi,

telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal, serta akses protokol internet;

f.

pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang tarif dan sarana akses protokol internet, penyelenggaraan jasa, jaringan akses protokol internet, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal dan akses protokol internet;

g.

pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat.

Pasal 155

Direktorat Telekomunikasi, terdiri dari:

a. Subdirektorat Tarif dan Sarana Telekomunikasi; b. Subdirektorat Pelayanan Telekomunikasi; c. Subdirektorat Operasi Telekomunikasi;

d. Subdirektorat Telekomunikasi Khusus dan Kewajiban Universal; e. Subdirektorat Akses Protokol Internet;

f. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 156

Subdirektorat Tarif dan Sarana Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang tarif dan sarana telekomunikasi.


(25)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Subdirektorat Tarif dan Sarana Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, teknologi sistem, jaringan, pemetaan, pengolahan data tarif dan sarana telekomunikasi;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, teknologi sistem, jaringan, pemetaan, pengolahan data tarif dan sarana telekomunikasi;

c. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang tarif dan sarana telekomunikasi; d. penyiapan bimbingan teknis di bidang tarif dan sarana telekomunikasi serta biaya interkoneksi;

e. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi;

f. penyiapan bahan penyusunan rencana strategis pembangunan dan rencana dasar teknis telekomunikasi nasional;

g. penyiapan bahan pembinaan asosiasi.

Pasal 158

Subdirektorat Tarif dan Sarana Telekomunikasi, terdiri dari: a. Seksi Tarif Telekomunikasi;

b. Seksi Sarana Telekomunikasi.

Pasal 159

(1) Seksi Tarif Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang tarif telekomunikasi dan biaya interkoneksi.

(2) Seksi Sarana Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang sarana telekomunikasi, teknologi sistem, jaringan, pemetaan dan penyiapan bahan penyusunan rencana strategis pembangunan dan rencana dasar teknis telekomunikasi nasional.

Pasal 160

Subdirektorat Pelayanan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pelayanan jasa telekomunikasi.

Pasal 161

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Subdirektorat Pelayanan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang pelayanan telekomunikasi; b. penyiapan bimbingan teknis di bidang pelayanan telekomunikasi, dan pelaksanaan penyelesaian

perizinan penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi;

c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan telekomunikasi;

d. pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data penyelenggara jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi.

Pasal 162

Subdirektorat Pelayanan Telekomunikasi, terdiri dari:

a. Seksi Pelayanan Jaringan Telekomunikasi; b. Seksi Pelayanan Jasa Telekomunikasi.

Pasal 163

(1) Seksi Pelayanan Jaringan Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis, pelaksanaan penyelesaian perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi serta evaluasi penyelenggaraan pelayanan jaringan telekomunikasi, serta pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data penyelenggara jaringan telekomunikasi.


(26)

(2) Seksi Pelayanan Jasa Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis pelaksanaan penyelesaian perizinan penyelenggara pelayanan jasa telekomunikasi serta evaluasi penyelenggaraan jasa telekomunikasi, serta pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data penyelenggara jasa telekomunikasi.

Pasal 164

Subdirektorat Operasi Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang operasi telekomunikasi.

Pasal 165

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Subdirektorat Operasi Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang operasi telekomunikasi;

b. penyiapan bimbingan teknis di bidang operasi telekomunikasi;

c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang operasi telekomunikasi;

d. penyiapan bahan mediator penyelesaian perselisihan antar operator jaringan dan jasa telekomunikasi; e. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan intensifikasi biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi.

Pasal 166

Subdirektorat Operasi Telekomunikasi, terdiri dari:

a. Seksi Operasi Jaringan Telekomunikasi;

b.

Seksi Operasi Jasa Telekomunikasi.

Pasal 167

(1) Seksi Operasi Jaringan Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang operasi jaringan telekomunikasi, mediasi penyelesaian perselisihan antar operator jaringan serta evaluasi pelaksanaan intensifikasi biaya hak penyelenggaraan jaringan telekomunikasi.

(2) Seksi Operasi Jasa Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang operasi jasa telekomunikasi, mediasi penyelesaian perselisihan antar operator jasa telekomunikasi serta evaluasi pelaksanaan intensifikasi biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi.

Pasal 168

Subdirektorat Telekomunikasi Khusus dan Kewajiban Universal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan telekomunikasi khusus, serta rencana pemanfaatan kewajiban universal.

Pasal 169

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 168, Subdirektorat Telekomunikasi Khusus dan Kewajiban Universal menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi khusus, teknologi sistem, jaringan, pemetaan, pengolahan data dan kewajiban universal;

b. penyiapan bimbingan teknis di bidang telekomunikasi khusus di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi khusus, teknologi sistem, jaringan, pemetaan, pengolahan data dan kewajiban universal; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang telekomunikasi khusus dan kewajiban universal; d. pelaksanaan penyelesaian perizinan penyelenggaraan telekomunikasi khusus;


(27)

Pasal 170

Subdirektorat Telekomunikasi Khusus dan Kewajiban Universal, terdiri dari: a. Seksi Telekomunikasi Khusus;

b. Seksi Kewajiban Universal.

Pasal 171

(1)

Seksi Telekomunikasi Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis penyiapan bahan penyelesaian perizinan di bidang telekomunikasi khusus, teknologi sistem, jaringan dan penyiapan bahan, pemetaan, pengolahan data penyelenggaraan telekomunikasi khusus, di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi khusus. (2) Seksi Kewajiban Universal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan,

pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis dan rencana pemanfaatan serta evaluasi dan pengawasan pemanfaatan kewajiban universal.

Pasal 172

Subdirektorat Akses Protokol Internet mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang akses protokol internet.

Pasal 173

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 172, Subdirektorat Akses Protokol Internet menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang jasa akses protokol internet; b. penyiapan bimbingan teknis di bidang jasa teknologi informasi, dan pelaksanaan perizinan

penyelenggaraan jasa akses protokol internet;

c. penyiapan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang jasa akses protokol internet;

d. pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data penyelenggara jasa akses protokol internet;

e. penyiapan bahan mediasi penyelesaian perselisihan antar penyelenggara jasa akses protokol internet.

Pasal 174

Subdirektorat Akses Protokol Internet, terdiri dari:

a. Seksi Pelayanan Akses Protokol Internet; b. Seksi Operasi Akses Protokol Internet.

Pasal 175

(1) Seksi Pelayanan Akses Protokol Internet mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis, pelaksanaan perizinan serta evaluasi penyelenggaraan jasa pelayanan akses protokol internet.

(2) Seksi Operasi Akses Protokol Internet mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang operasi akses protokol internet, mediasi penyelesaian perselisihan antar penyelenggara jasa akses protokol internet.

Pasal 176

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Bagian Keenam

Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio

Pasal 177

Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, melakukan pengaturan, penyusunan program, mengadakan bimbingan teknis serta melakukan evaluasi dan peningkatan di bidang pengelolaan spektrum frekuensi radio.


(28)

Pasal 178

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio;

b. penyiapan perumusan norma, kriteria, pedoman, dan prosedur di bidang penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio;

c. pelaksanaan penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio; d. penyiapan pemrosesan perizinan penggunaan frekuensi radio; e. pelaksanaan analisa dan evaluasi di bidang operasi frekuensi radio;

f. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga direktorat.

Pasal 179

Direktorat Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio, terdiri dari:

a.

Subdirektorat Penataan Frekuensi Radio; b. Subdirektorat Penetapan Frekuensi Radio; c. Subdirektorat Operasi Frekuensi Radio; d. Subdirektorat Sarana Frekuensi Radio;

e. Subdirektorat Analisa dan Evaluasi Frekuensi Radio; f. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 180

Subdirektorat Penataan Frekuensi Radio mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi, kerjasama teknik, perencanaan dan penetapan alokasi frekuensi radio.

Pasal 181

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Subdirektorat Penataan Frekuensi Radio, menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang kebijakan strategis penggunaan spektrum frekuensi radio baik jangka pendek maupun jangka panjang;

b. pelaksanaan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang kebijakan strategis penggunaan spektrum frekuensi radio baik jangka pendek maupun jangka panjang;

c. penyiapan penyusunan perencanaan dan evaluasi alokasi spektrum frekuensi radio dan pita spektrum

(band plan) frekuensi radio dan masterplan spektrum frekuensi radio untuk telekomunikasi, penyiaran, dan keperluan di luar telekomunikasi;

d. penyiapan perencanaan pengkanalan (channeling plan) frekuensi radio;

e. penyiapan dan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama nasional dalam rangka pelaksanaan Radio Regulation dan peraturan komunikasi;

f. perumusan dan evaluasi struktur biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio; g. penyiapan bahan pendaftaran pengkanalan (channeling plan) frekuensi radio.

Pasal 182

Subdirektorat Penataan Frekuensi Radio, terdiri dari:

a. Seksi Perencanaan Alokasi Frekuensi; b. Seksi Kerjasama Teknik Frekuensi.

Pasal 183

(1) Seksi Perencanaan Alokasi Frekuensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pedoman, norma, kriteria, prosedur di bidang kebijakan strategis penggunaan spektrum frekuensi radio baik jangka pendek maupun jangka panjang serta penyusunan perencanaan alokasi, pita dan pengkanalan spektrum frekuensi radio, dan masterplan frekuensi radio untuk telekomunikasi, penyiaran, dan keperluan di luar telekomunikasi, serta evaluasi struktur biaya penggunaan spektrum frekuensi radio.


(1)

Bagian Kelima Subbag Tata Usaha

Pasal 740

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.

Bagian Keenam

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 741

Kelompok Jabatan Fungsional pada Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 742

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XIV

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 743

(1) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai adalah unsur pelaksana tugas tertentu departemen yang berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.

(2) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dipimpin oleh seorang Kepala Pusat.

Pasal 744

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai.

Pasal 745

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 748, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan dan umum; b. penyusunan program dan evaluasi;

c. pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 746

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha;


(2)

b. Bidang Program dan Evaluasi; c. Bidang Penyelenggaraan.

Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha

Pasal 747

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan dan umum.

Pasal 748

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 751, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. pelaksanaan urusan keuangan;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Pasal 749

Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Subbagian Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Umum.

Pasal 750

(1) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. (2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.

(3) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Bagian Keempat Bidang Program dan Evaluasi

Pasal 751

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi serta kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan pegawai.

Pasal 752

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 755, Bagian Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai departemen;

b. penyiapan bahan kerjasama dengan instansi terkait di bidang pendidikan dan pelatihan pegawai;

c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai departemen.

Pasal 753

Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari:

a. Subbidang Program Pendidikan dan Pelatihan; b. Subbidang Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan;

c. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Pendidikan dan Pelatihan.

Pasal 754

(1) Subbidang Program Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan pegawai departemen.


(3)

(3) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai departemen.

Bagian Kelima Bidang Penyelenggaraan

Pasal 755

Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional di lingkungan departemen.

Pasal 756

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 759, Bidang Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di lingkungan departemen; b. penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai yang akan atau telah menduduki

jabatan fungsional;

c. penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang teknis.

Pasal 757

Bidang Penyelenggaraan terdiri dari:

a. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan; b. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional; c. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis.

Pasal 758

(1) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan di lingkungan departemen.

(2) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai yang akan atau telah menduduki jabatan fungsional. (3) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang teknis.

Bagian Keenam

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 759

Kelompok Jabatan Fungsional pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 760

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(4)

BAB XV ESELON

Pasal 761

(1) Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Kepala Badan adalah jabatan struktural eselon I.a.

(2) Staf Ahli Menteri adalah jabatan struktural eselon I.b.

(3) Kepala Biro, Kepala Pusat, Direktur, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan, Inspektur, dan Sekretaris Inspektorat Jenderal adalah jabatan struktural eselon II.a.

(4) Kepala Bagian, Kepala Subdirektorat, Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon III.a. (5) Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala Subbidang adalah jabatan struktural eselon IV.a.

BAB XVI TATA KERJA

Pasal 762

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi di lingkungan Departemen Komunikasi dan Informatika wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupun antar satuan organsiasi di lingkungan departemen serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 763

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 764

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Departemen Komunikasi dan Informatika bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 765

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi serta bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 766

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut, dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

Pasal 767

Para Direktur Jenderal, para Kepala Badan, dan Inspektur Jenderal menyampaikan laporan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika, dan Sekretaris Jenderal menyusun laporan berkala Departemen Komunikasi dan Informatika.

Pasal 768

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 769

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi bawahannya dan dalam rangka memberikan bimbingan kepada bawahannya, wajib mengadakan rapat berkala.


(5)

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 770

Dengan berlakunya peraturan ini, semua peraturan pelaksana dari Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 01/P/M.Kominfo/4/2005 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Komunikasi Dan Informatika masih tetap berlaku sepanjang belum diubah atau ditetapkan dengan peraturan baru yang berdasarkan peraturan ini.

BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 771

(1) Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja menurut Peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaanaparatur negara.

(2) Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 01/P/M.KOMINFO/4/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 772

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : J A K A R T A Pada tanggal : 1 Juli 2008

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, ttd

MOHAMMAD NUH

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth : 1. Presiden Republik Indonesia;

2. Wakil Presiden RI;

3. Kepala Badan Pemeriksa Keuangan RI;

4. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 5. Menteri Keuangan;

6. Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan; 7. Kepala Badan Kepegawaian Negara;


(6)