Seiring dengan dijalankannya program Komite Sekolah yang ada saat ini berbagai prestasi yang diraih SMA Negeri 3 Tebing Tinggi. Beberapa tahun
belakangan ini SMA Negeri 3 banyak memperoleh prestasi yang belum pernah didapatkan selama ini yaitu menjadi salah satu sekolah yang siswanya banyak
diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan, sekolah yang selalu mengadakan kompetisi di bidang olah raga dan seni setiap tahunnya. Saat ini
SMA Negeri 3 Tebing Tingi menjadi sekolah favorit di Tebing Tinggi hal ini yang tidak terlepas dari peran Komite Sekolah. Untuk menjadi siswa di sekolah
SMA Negeri 3 tebing tinggi harus melalui ujian masuk bagi para calon siswa. Melalui prestasi dan program-progam yang dijalankan saat ini menjadikan SMA
N 3 salah satu sekolah yang diperhitungkan di kota Tebing Tinggi. Sesuai dengan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang
peran Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah SMA Negeri 3 Tebing Tinggi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tebing Tinggi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Sekolah Menengah Atas
Negeri 3 Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik dan efektif terhadap perkembangan ilmu Sosial khususnya dalam ilmu
sosiologi pendidikan yang ada dilingkungan FISIP USU. Bagi penulis penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam membuat karya tulis ilmiah, dan
melalui penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan penulis mengenai masalah yang sedang diteliti.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana kondisi komite sekolah khususnya peranan yang dilakukan oleh para pengurus
komite sekolah pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tebing – Tinggi. Disamping itu dapat memberikan masukkan – masukkan kepada pihak – pihak
yang terkait atas permasalahan yang diteliti dan juga sebagai referensi untuk kajian atau penelitian selanjutnya.
1.5 Defenisi Konsep
Dalam sebuah penelitian ilmiah, defenisi konsep sangat diperlukan untuk memfokuskan penelitian sehingga dapat memudahkan selama proses penelitian.
Konsep adalah defenisi, abstraksi mengenai gejala atau realita maupun suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala Moleong, 2006:67.
Disamping berfungsi untuk memfokuskan dan mempermudah suatu penelitian, konsep juga berfungsi sebagai panduan yang nantinya digunakan peneliti untuk
menindaklanjuti sebuah kasus yang diteliti dan menghindari terjadinya kekacauan
Universitas Sumatera Utara
akibat kesalahan penafsiran dalam sebuah penelitian. Adapun konsep yang digunakan sesuai dengan konteks penelitian ini, antara lain adalah :
a. Sekolah merupakan suatu bangunan atau lembaga untuk belajar dan
mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.
b. Komite Sekolah adalah suatu lembaga mandiri yang mewadahi peran
serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada
pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan di luar sekolah.
c. Mutu dalam pengertian umum adalah sebagai derajat keunggulan suatu
produk atau hasil kerja, baik berupa barang atau jasa.Dalam konteks pendidikan, produk dari lembaga pendidikan berupa jasa.Kepuasan
pelanggan siswa, orang tua, dan masyarakat dibagi dalam dua aspek yaitu tata layanan pendidikan dan prestasi yang dicapai siswa.
Sedangkan pendidikan yang bermutu mengacu pada berbagai input seperti tenaga pengajar, peralatan, buku, biaya pendidikan, teknologi,
dan input-input lainnya yang diperlukan dalam proses pendidikan. Ada pula yang mengaitkan mutu pada proses pembelajaran, dengan
argumen bahwa proses pendidikan pembelajaran yang paling menentukan adalah kualitas. Orientasi mutu dari aspek output
mendasarkan pada hasil pendidikan yang ditujukan oleh keunggulan akademik dan nonakademik di suatu sekolah. Bahkan saat ini, mutu
pendidikan tidak hanya dapat dilihat dari prestasi yang dicapai, tetapi bagaimana prestasi tersebut dapat dibandingkan dengan standar yang
Universitas Sumatera Utara
ditetapkan, seperti yang tertuang di dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 35.
d. Peran adalah perilaku yang diharapkan untuk mencapai tujuan yang