xxxvi Parangtritis pada tahun 2006 berjumlah 1.421.202 orang. Rata-rata penggunaan
air per wisatawan adalah 14,88 liter, sehingga penggunaan airtanah oleh wisatawan dalam setahun, dalam hal ini dipakai pendekatan data kunjungan
wisata tahun 2006 adalah 1.421.202 x 14,88 adalah 21.147.485,76 litertahun = 670,58 ldetik.
Pada lima tahun ke depan jumlah wisatawan mencapai 2.553.761,00 sehingga bisa diprediksikan penggunaan airtanah dari wisatawan mecapai
37.999.963,68 litertahun = 1204,97 ldetik. Artinya dalam lima tahun ketersediaan airtanah untuk keperluam wisatawan masih sangat tercukupi, karena
berdasarkan pendekatan statis, ketersediaan airtanah masih sangat besar besar , yaitu sebesar 94.721.384,00 m
3
tahun atau 94.721.384.000,00 litertahun.
2. Penggunaan Airtanah oleh Pertanian
Secara teknis, rasio kebutuhan air adalah n x 0,31dtkha x umur tanaman. Nilai n untuk polowijo adalah 1 dan padi adalah 4. Perhitungan tersebut sangat
variabel sekali, karena faktor umur menentukan penggunaan air. Dari data penggunaan lahan maka dengan asumsi masa tumbuh padi 3 bulan dan polowijo
juga 3 bulan, maka dapat dihitung kebutuhan air untuk pertanian tersebut. Sawah dengan luas 213,0310 ha membutuhkan 792,48 ldetik, ladang dengan luas
100,2445 ha membutuhkan 93,23 ldetik. Sehingga perkiraan kebutuhan total untuk pertanian adalah 885,70 ldetik. Oleh sebab itu sebagaimana data
penggunaaan airtanah pada penduduk setempatdomestik dan wisatawan, digunakan metode kuesioner. Berdasarkan hasil survei terhadap petani di
Kawasan parangtritis, dapat diketahui bahwa rata-rata penggunaan airtanah adalah 1 liter per orang per hari. Apabila jumlah petani adalah sebesar 2.921 orang, maka
penggunaan airtanah di daerah penelitian adalah 2.921 literhari atau 1.066.165,00 litertahun = 33,81 ldetik.
Berdasarkan data Monografi Desa Parangtritis, perkembangan jumlah petani dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 relatif tetap, sehingga untuk
lima tahun ke depan perubahannya juga tidak signifikan. Bahkan pada 10 tahun ke
xxxvii depan, lahan pertanian di kawasan tersebut justru mengalami penurunan. Artinya
dalam lima tahun ketersediaan airtanah untuk keperluam pertanian masih sangat tercukupi, karena
berdasarkan kalau hanya mengandalkan curah hujan saja 8.412.754,50 m
3
tahun = 266,77 ldetik. Pada musim kemarau penggunaan airtanah dari sumur panthek
yang mengandalkan airtanah juga masih tercukupi karena berdasarkan pendekatan statis, ketersediaan airtanah masih sangat besar besar , yaitu sebesar
94.721.384,00 m
3
tahun = 3.003,60 ldetik. Secara keseluruhan, dengan asumsi perhitungan tersebut di atas, dapat
diketahui pada tahun 2007 kebutuhan air bersih untuk kepentingan penduduk setempat domestik adalah 43.029.393,75 litertahun, pariwisata industri
pariwisata dan wisatawan adalah 21.147.485,76 litertahun dan pertanian adalah 1.066.165,00 atau secara keseluruhan adalah 65.243.044,51 litertahun.
Kebutuhan tersebut tercukupi dimana ketersediaan airtanah masih sangat besar besar , yaitu sebesar 94.721.384,00 m
3
tahun atau 94.721.384.000,00 litertahun. Prediksi lima tahun ke depa kebutuhan tersebut juga masih tercukupi,
dimana kebutuhan air bersih untuk kepentingan penduduk setempat domestik adalah 53.528.565,83 litertahun, pariwisata industri pariwisata dan wisatawan
adalah 37.999.963,68 litertahun dan pertanian adalah 1.066.165,00 atau secara keseluruhan adalah 92.594.694,51 litertahun.
Berdasarkan data dan uraian di atas dapat dibuat neraca airtanah, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12
Neraca Airtanah NO URAIAN
Literdetik Total
literdetik 1
Imbuhan : a. Air hujan b. Air Sungai
c. Mata air 3.003,60
1.859 0,30
4.863 2 Penggunaan
1. Domestic
2. Pertanian
3. Pariwisata
1.364,45 885,70
670,58 2.920,73